MENDESAIN AKTIFITAS-AKTIFITAS MENYENANGKAN UNTUK MENGAJAR TATA BAHASA LISAN MATERI TEKS PROSEDUR Shofiyatul Hanani Pendidikan Bahasa Inggris, Program Pasca Sarjana UNNES Email:
[email protected] Abstrak Di zaman sekarang, setiap guru dituntut untuk kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan materi tata bahasa dalam teks prosedur sudah ada., pendapat guru tentang materi tersebut serta apa yang dibutuhkan dalam materi tata bahasa dalam teks prosedur. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Hasil dari pengamatan, angket, wawancara diketahui bahwa siswa kelas VIII SMP membutuhkan aktifitas-aktifitas yang menyenangkan dalam belajar tata bahasa teks prosedur. Berdasarkan hasil need analysis akan dibuat produk dengan nama ―fun grammar activities‖. Kata kunci: Mendesain, aktifitas-aktifitas menyenangkan, tata bahasa
PENDAHULUAN Latarbelakangmasalah Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional sehingga pengguasaan terhadap bahasa Inggris dinilai sebagai sebuah kebutuhan. Seseorang dianggap mengguasai sebuah bahasa jika orang tersebut mampu berkomunikasi menggunakan bahasa tersebut baik lisan maupun tulisan. Setiap bahasa pasti memiliki tata bahasa yang berbeda dari bahasa lainnya. Saat seseorang mempelajari sebuah bahasa, maka ia juga harus mempelajari tata bahasanya. Penggunaan tata bahasa yang benar, dapat meminimalkan terjadinya salah paham. Sayangnya, sekarang ini orang sering mengabaikan penggunaan tata bahasa yang benar. Belajar tata bahasa dianggap sebagai hal yang membosankan karena hanya mempelajari rumus-rumus. Teks prosedur adalah teks yang diajarkan di tingkat SMP. Dalam teks ini ada beberapa tata bahasa yang harus ditati. Jika pengajaran tata bahasa dalam teks prosedur tidak tepat, maka pengajaran teks prosedur akan menjadi masalah. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada topik mendesain aktifitas-aktifitas menyenangkan untuk mngajar tata bahasa materi teks prosedur. Rumusanmasalah 1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran tata bahasa lisan teks prosedur kelas VIII SMP saat ini? 2. Desain media pembelajaran hasil pengembangan seperti apakah yang sesuai diterapkan untuk pembelajaran tata bahasa lisan teks prosedur kelas VIII SMP ? Tujuan penelitian 1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran tata bahasa lisan teks prosedur kelas VIII SMP saat ini. 2. Untuk menemukan desain media pembelajaran hasil pengembangan yang sesuai diterapkan untuk pembelajaran tata bahasa lisan teks prosedur kelas VIII SMP. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menambah media dalam pembelajaran bahasa Inggris, terutama untuk tingkat SMP.
213
Seminar Nasional Unnes-TEFLIN LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA Prosedural text Definisi Prosedur Teks Menurut (Anderson: 50),teks prosedur adalah teks yang memberi kita petunjuk untuk melakukan sesuatu.jadi, bisa disimpulkan bahwa teks prosedur adalah setiap teks bahasa lisan dan tertulis yang memiliki tujuan sosial untuk menggambarkan bagaimana sesuatu dilakukan melalui urutan tindakan atau langkah-langkah. Fungsi Sosial Prosedur Teks Fungsi sosial Prosedur Teks yang utama adalah untuk memberikan pengetahuan kepada seseorang bagaimana melakukan sesuatu atau bagaimana membuat sesuatu dan cara mengoperasikan sesuatu. Struktur generik Prosedur Teks Struktur generik teks prosedur juga disebut sebagai membangun teks prosedur. Membangun sendiri berasal dari kata kerja "membangun", yang memiliki makna: untuk membangun sesuatu, untuk menempatkan atau fit sesuatu bersama-sama, untuk membentuk bersama-sama (Hornby, 1987: 247). Keduanya memiliki arti yang sama, ada tiga struktur generik teks prosedur, mereka (Anderson: 53): a) Sebuah pernyataan Pengantar yang memberikan tujuan atau tujuan. b) Daftar bahan-bahan yang akan dibutuhkan untuk menyelesaikan prosedur (tidak wajib untuk semua teks prosedural). c) Sebuah urutan langkah-langkah dalam urutan mereka perlu dilakukan, karena tujuan diikuti oleh serangkaian langkah-langkah yang berorientasi untuk mencapai tujuan. Jadi dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada tiga poin dari struktur generik teks prosedur yang sangat penting dan dapat dinyatakan tanpa orang. Karena mereka berada dalam satu kesatuan untuk mencapai fungsi sosial, itu adalah untuk memberitahu seseorang bagaimana melakukan sesuatu atau bagaimana membuat / cara mengoperasikan sesuatu. Fitur Gramatikal Lexico Signifikan Selain memiliki fungsi sosial dan struktur generik, teks prosedur juga memiliki fitur Lexico tata bahasa yang signifikan yang mendukung bentuk teks prosedur. Mereka: a) keterangan waktu bentuk Simple Present Teks prosedur memiliki fungsi sosial untuk memberitahu seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi, instruksi sini digunakan oleh verba imperatif dalam present tense. Contoh ambil, potong, aduk, tambahkan, mendidihkan, giling, dll b) konjungsi Kadang-kadang, itu tidak cukup untuk membuat instruksi yang baik hanya menggunakan bentuk imperatif dari present tense. Tapi, untuk membuatnya lebih baik dan mudah diikuti, kita perlu kata seperti: seperti itu, setelah itu, selanjutnya, akhirnya, dll ini disebut urutan komparatif. c) Penomoran/ urutan Fungsi penomoran di sini adalah sama dengan perbandingan urutan. Ini akan diperlukan jika penulis ingin menunjukkan beberapa varian dari urutan, untuk contoh: pertama, kedua, ketiga, keempat dan lain-lain. Fun Grammar Activities Fun Grammar activities adalah sebuah aktifitas yang kami ciptakan dari gabungan slide power point, video, gambar, game dan latihan soal yang dibuat dengan software wondershare. Mediamedia ini digabung dalam bentuk slide powerpoint, sehingga setiap orang dapat mengoperasikannya 214
Seminar Nasional Unnes-TEFLIN dengan mudah. Disini kami fokus pada 3 grammar yang sering dijumpai pada teks prosedur; imperative, ordinal number dan adverb of manner. Ada penjelasan singkat mengenai grammar tersebut dan ada video yang bisa meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. Disini kami menyesiakan 3 game yang bisa dimainkan bersama-sama dikelas tanpa menggunakan komputer. Game tersebut adalah sebagai berikut: 1. Listen to the Boss (imperative game) a. Guru menjelaskan imperative dan menunjukkan cara memberikan perintah. b. Siswa merespon dengan melakukan apa yang diperintahkan guru. c. Guru meminta salah satu siswa untuk kedepan kelas dan memberinya kartu yang berisi gambar kemudian dia harus membuat kalimat imperative sesuai gambar tersebut (bertindak sebagai boss) d. Siswa yang lain harus mematuhi perintah boss. Siswa yang salah dalam melakukan perintah akan mendapatkan hukuman dari boss dan tidak akan mendapat kesempatan menjadi boss. e. Setelah satu orang selesai, guru menunjuk siswa lain melakukan hal yang sama sampai semua siswa mendapat giliran (kecuali siswa yang salah dalam melakukan perintah). 2. Before and after game a. Siswa diminta membawa kalender bekas. b. Guru meminta mereka membuka bulan yang memiliki hari 31. c. Guru mengajarkan ordinal number 1-31 sambil menunjuk angka dalam kalender. d. Guru mengulanginya beberapa kali sampai siswa hafal. e. Guru bertanya menggunakan before dan after. Contoh: the date before 2nd is........../ the date after 13th is........ f. Siswa menjawab pertanyaan tersebut bersama-sama sambil menunjuk kearah tanggal yang dimaksud. g. Guru menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan before dan after satu per satu. 3. Give me adverb game a. Guru menjelaskan cara membentuk adverb of manner dari adjective. b. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dan memberikan peluit untuk masing-masing kelompok c. Guru menjelaskan aturan permainan: 1. Siswa harus mendengarkan pertanyaan guru sampai selesai baru meniup peluit. Contoh: I drive my car............ 2. Kelompok tercepat yang meniup peluit, mendapatkan kesempatan pertama untuk melengkapi kalimat guru dilanjutkan oleh kelompok berikutnya. 3. Permainan ini berakhir jika sudah tidak ada kelompok yang bisa menambahkan adverb of manner. 4. Kelompok dengan skor tertinggi berhak memberikan hukuman kepada kelompok lain. Setelah mendapatkan penjelasan mengenai imperative, ordinal number dan averb of manner, guru dapat mengecek pemahaman mereka dengan latihan-latihan yang sudah disediakan dalam power point. Latihan soal ini di desain dengan software wonder share. Software ini memudahkan guru dalam memberikan skor, karena skor siswa akan muncul setelah siswa tersebut selesai menjawab semua pertanyaan. Kita juga bisa mengatur waktu dalam menjawab soal, sehingga semua siswa menyelesaikannya dalam waktu yang bersamaan. aktifitas ini di buat dengan sofware-sofware yang sudah biasa dipakai dengan tujuan agar setiap orang dapat menggunakan aktifitas ini dengan mudah.
215
Seminar Nasional Unnes-TEFLIN METODEPENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan model penelitian research and development (penelitian dan pengembangan).Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk tersebut (Sugiyono:2009:407). Vol. 37 No. 1, 15 September 2012 : 11-26. Sugiyono (2009:407) berpendapat bahwa, metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan (digunakan metode survey atau kualitatif) dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keektifan produk tersebut (digunakan metode eksperimen). Tahap-Tahap Research and Development Borg & Gall (1983:775) mengembangkan 10 tahapan dalam mengembangkan model, yaitu: 1. Research and information collecting Dalam tahap ini, peneliti mewawancarai guru dan siswa untuk mengetahui keinginan, kebutuhan dan minat mereka. Peneliti juga melakukan pengamatan saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Peneliti mengamati media yang digunakan guru dalam mengajar, buku-buku yang digunakan, dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Planning Dalam tahap ini peneliti mulai menentukan skill yang akan diteliti, tujuan dan topik berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan diawal penelitian. Pada tahap ini peneliti belajar dan berfikir untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan yang menarik untuk mengajarkan tata bahasa lisan yang terdapat dalam materi teks prosedur. 4. Develop preliminary form of product, Yaitu mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang akan dihasilkan. Dalam tahap ini, peneliti mulai merancang sebuah media yang sesuai untuk mengajar tata bahasa lisan yang terdapat dalam teks prosedur. Peneliti menggabungkan materi teks prosedur yang meliputi pengertian, contoh teks prosedur, penjesan tata bahasa yang digunakan dalam teks prosedur yang dilengkapi dengan video, permainan untuk melatih siswa mempraktikkan materi dan latihan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. 4. Main product revision, Sebelum melakukan uji coba terhadap produk yang dihasilkan, peneliti meminta saran dari para ahli. Peneliti menyiapkan cheklis lembar validasi untuk mendapatkan saran perbaikan dari para ahli. setelah mendapatkan saran untuk perbaikan, peneliti melakukan perbaikan terhadap produk awal yang dihasilkan berdasarkan saran dari dosen ahli. 5. Main field testing Uji coba akan dilaksanakan di SMP untuk mengetahui efektifitas dari produk tersebut. Sebelum melaksanakan uji coba, peneliti menentukan teknik pengumpulan data dan teknis analisa data. Pada tahap uji coba ini, guru bahasa Inggris yang menggajar pada kelas delapanlah yang mengajar dengan ―fun English grammar‖ ini. Sementara itu, peneliti membantu guru dalam mengkondisikan kelas selama proses belajar mengajar berlangsung. 6. Revising the second product Pada tahap ini, peneliti melakukan revisi tahap kedua seperti yang disarankan oleh guru bahasa Inggris yang mengajar di kelas delapan. Peneliti memilih media yang dirasa sesuai dan menarik bagi siswa untuk mengajarkan materi tata bahasa lisan yang terdapat dalam teks prosedur.
216
Seminar Nasional Unnes-TEFLIN 7. Producing the final product Setelah peneliti menganalisa efektifitas penerapan ―fun English grammar‖ untuk mengajar materi tata bahasa lisan yang terdapat dalam teks prosedur didalam kelas, peneliti fokus untuk menghasilkan produk akhir. Peneliti melakukan revisi dan mengedit produk tahap akhir untuk mendapatkan produk akhir yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah sebuah file power point yang berisi materi teks prosedur, contoh teks prosedur, penjelasan singkat mengenai tata bahasa yang ada dalam teks prosedur yang dilengkapi dengan video, permainan yang dapat dilakukan bersama-sama di dalam kelas dan latihan soal mengenai tata bahasa yang telah diajarkan. Uji Coba Produk ini akan diujicobakan pada siswa kelas delapan SMP Hj. Isriati Semarang untuk mengetahui efektifitas dari ―fun English grammar‖ untuk mengajar tata bahasa lisan materi teks prosedur. Ada tiga kali tatap muka yang direncankan dalam uji coba produk ini. Sebelum melakukan uji coba, peneliti menyiapkan rencana program pembelajaran dan menunjukkan kepada guru bagaimana cara mengoprasikan program. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas delapan SMP Hj. Isriati Semarang. b. Sampel Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode purposive sampling. Jadi, peneliti memilih kelas tertentu dai populasi yang bisa mewakili sebagai subjek penelitian. Kelas VIII D SMP Hj. Isriati Semarang tahun ajaran 2014/2015 dipilih untuk menjadi sample yang bisa mewakili populasi. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi untuk mengamati ssegala hal yang terjadi saat proses belajar mengajar berlangsung b. Interview Dalam hal ini peneliti mewawancarai guru bahasa Inggris kelas VIII D SMP Hj. Isriati Semarang dan beberapa siswa untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap produk yang dihasilkan. c. Test Peneliti juga melakukan test untuk mengetahui efektifitas media yang dihasilkan. Sebelum melakukan uji coba produk, peneliti melakukan pre-test. Dalam pre-test, guru meminta siswa untuk membuat teks prosedur dalam bentuk dialog berpasangan kemudian memperagakannya di depan kelas. Setelah melakukan pre-test guru mengajar sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disepakati dan melakukan uji coba produk kemudian melakukan post-test. Guru meminta siswa mengoreksi kembali tata bahasa teks prosedur yang telah dipakai untuk pre-test dan memperagakan kemballi di depan kelas untuk diambil nilainya sebagai post test. Langkah-langkah pre-test, treatment da post test dapat digambarkan sebagai berikut:
217
Seminar Nasional Unnes-TEFLIN
O1 X
O2
O1 = pre-test X = treatment O2 = postest
d. Agket Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan angket untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran teks prosedur menggunakan ―fun English grammar‖. HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI Hasil analisis kebutuhan Dari hasil pengamatan awal, diketahui bahwa siswa membutuhkan sebuah media dalam pembelajaran tata bahasa lisan materi teks prosedur. 1. Hasil observasi Dari pengamatan, diketahui bahwa guru bahasa Inggris sudah mengajar dengan cukup baik tetapi tidak menggunakan metode tertentudan kebanyakan siswa pasif selama pembelajaran. Para siswa menjadi pasif dikarenakan beberapa faktor diantaranya penjelasan guru tentang arti kata, pelafalan, pemenggalan dan tata bahasa yang terkesan membosankan. Kedua, para siswa berfikir bahwa tata bahasa atau grammar berarti berarti belajar rumusrumus untuk menyusun kata. Mereka tidak menyadari bahwa tata bahasa memegang peranan yang cukup penting dalam komunikasi yaitu untuk menghindari kesalah pahaman. Selain itu juga tidak ada media yang digunakan sehingga siswa menjadi bosan. Guru juga memegang semua peranan dalam proses pembelajaran sehingga siswa menjadi pasif. 2. Hasil wawancara Dari hasil wawancara diperoleh informasi bahwa beliau mengajar bahasa Inggris menggunakan buku paket dan LKS yang telah disediakan oleh sekolah. Sekolah memiliki fasilitas yang terbatas terutama untuk mengajar bahasa Inggris. Guru bahasa Inggris disana tidak pernah menggunakan media dalam mengajarkan tata bahasa. Beliau berkata bahwa beliau mengalami kesulitan terutama dalam mengelola kelas, kreatifitasnya kadang terhenti karena terbatasnya waktu. Selain mewawancarai guru pengampu mapel bahasa Inggris, peneliti juga mewawancarai beberapa siswa untuk mengetahui keinginan mereka terhadap pengembangan materi dalam pembelajaran tata bahasa lisan yang terdapat dalam teks prosedur. Kebanyakan dari siswa tersebut mengatakan ingin diajar menggunakan aktifitas yang menyenagkan. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian awal kami menyimpulkan bahwa siswa sangat membutuhkan kegiatan yang menyenangkan dalam proses pembelajaran. Guru bahasa Inggris tidak menggunakan aktifitas yang menyenangkan dalam mengajar tata bahasa sehingga siswa menjadi pasif dan bosan. Guru hanya menggunakan buku paket dan LKS yang telah disediakan oleh sekolah. Dari hasil penelitian awal kami menyarankan: 1. Guru bahasa Inggris seharusnya menggunakan aktifitas pembelajaran yang beragam. Salah satunya menggunakan ―fun grammar activities‖ 2. Guru bahasa Inggris perlu melakukan kajian lebih lanjut terhadap penggembangan aktifitasaktifitas menyenangkan untuk menemukan hasil yang positif untuk dunia pendidikan. 3. Penggunaan aktifitas inovatif lainnya dalam pembelajaran bahasa Inggris harus lebih ditingkatkan.
218
Seminar Nasional Unnes-TEFLIN DAFTAR PUSTAKA Anderson, M & Anderson, K. 1997. Text Types in English 2. South Yarra: Macmillan Education Australia PTY LTD. Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedure Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Borg, W R & Gall, M D. 1989. Education research. New York: Longman. Brown, H. D. 2004. Language Assesment. New York: Pearson Education, Inc. Chandler, Daniel, An Introduction of Genre Theory, Retrieved on Monday, March 22nd 2010 at 11.03 from http://www.aber.ac.uk/media/Documents/ intgenre1.html. Cohen, Louis and Manion, L. 2007. Research Method in Education, New York: Routledge. Departemen Pendidikan Nasional.2009. Pedoman Pendidikan Akhlak Mullia Sekolah Menegah Pertama(Smp), Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, derektorat jendral pendidikan dasar dan menengah. Gerot, L and Wignel, P. 1995. Making Sense of Functional Grammar. Sydney: Gerd Stabler. Halliday and Matthieassen, C. 2004. An Introduction to Functional Grammar. Great Britain: Hodder Headline group. Hammond, Jenny and friends. 1992. English for Social Purpose, Sydney: Macquarie University. Hien, T.T.T. 2011. Using oral activities to teach grammar communicatively to first year non English major students at Vietnam University of Commerce. University of Languages and International Studies. P: 1-11(Retrieved on January 28th, 2014) Hordos, M. 2006. Basix English Syntax with Exercises, Budapest. Hornby, A. S. 1987. Oxford Advanced Learners‟ Dictionary. NY: Oxford University Press. Lee. 2001. Genres, Registers, Text Types, Domains, And Styles: Clarifying The Concepts And Navigating A Path Through The Bnc Jungle. September 2001, Vol. 5, Num. 3.3. (retrieved on March 4th, 2014 ) Mongot, Alexander Jaya and Siswanto, A. 2008. English Revolution 2nd Ed, Jepara: Mawaspress. Nunan, David. 1992. Research Methods in Language Learning. Cambridge: University Press. Omaggio, Alice C. 1986. Teaching Language in context Proficiency-oriented Instruction, USA: Heinle & Heinle Publisher, inc. Parrot, Martin. 2010. Grammar for English Language Teacher, New York Cambridge University Press. Richard, Jack, et, al.1985 Longman Dictionary of Applied Linguistic, United Kingdom: Longman Group. Sadeghi and Dousti. 2013. The Effect of Length of Exposure to CALL Technology on Young Iranian EFL Learners‟ Grammar Gain. English Language Teaching; Vol. 6, No. 2 P.14-26 (Retrieved on November 11th, 2013) Setiawan, Otong Djuharie. 2008. Genre, Bandung: CV.Yrama Widya. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta. Swales, J. 1990. Genre Analysis,UK: Cambridge University Press. Thombury, Scott. 2006. How To Teach Grammar, Malaysia:1 Longman. Valeika, L and Buitkienė. J. 2003. An Introductory Course in Theoretical English Grammar: Vilnius Pedagogical University Department of English Philology. Wright, A, et. All. 1994. Games for Language Learning. Cambridge: Cambridge University Press. Zhang, J. 2009. Necessity of Grammar Teaching. International Education Studies. Vol. 2 No. 2: 184187 (Retrieved on February 12th, 2014)
219