KARYA TULIS
MENCIPTAKAN KEAMANAN DI JALAN MELALUI DISIPLIN DIRI DALAM BERLALU LINTAS
OLEH :
NOVIKA GINANTO (0806455383) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2010
DAFTAR ISI
JUDUL DAFTAR ISI ...........................................................................................
i
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................
1
A.Latar Belakang ...........................................................................
1
B.Perumusan Masalah ....................................................................
1
C.Tujuan Penulisan ........................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................
2
A.Pengenalan Hi-Fi Stereo .............................................................
2
B.Keterangan Komponen ...............................................................
3
C.Pra Penguat .................................................................................
22
D.Rangkaian Pengatur Nada ...........................................................
24
E.Penguat Daya Stereo ...................................................................
25
F.Catu Daya ...................................................................................
25
G.Rangkaian Lengkap ....................................................................
26
BAB III PENUTUP ..................................................................................
28
A.Kesimpulan ................................................................................
28
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi otomotif di dunia tanpa disadari telah meningkatkan penggunaan kendaraan di Indonesia. Akibatnya, Indonesia menjadi salah satu negara terbesar pengkonsumsi kendaraan bermotor. Hal ini bisa dilihat atas perkembangan jumlah kendaraan di Indonesia, khususnya di provinsi DKI Jakarta yang meningkat secara tajam. Peningkatan jumlah kendaraan di DKI Jakarta tidak diimbangi dengan perluasan jalan sehingga menyebabkan terjadinya kemacetan di DKI Jakarta. Munculnya kemacetan di DKI Jakarta tidak semata-mata disebabkan oleh luasnya permukaan jalan di Indonesia, namun banyak berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah semakin berkurangnya disiplin diri para pemakai jalan dalam menggunakan jalan di DKI Jakarta. Kurangnya disiplin diri dalam memakai jalan adalah faktor yang cukup membuat kemacetan karena pada dasarnya peraturan penggunaan jalan di Indonesia, khususnya DKI Jakarta, sudah cukup untuk menanggulangi kemacetan yang ada di DKI Jakarta. Namun, karena adanya para pemakai jalan yang tidak berdisiplin dalam menggunakan jalan menyebabkan kemacetan semakin sering terjadi di jalan. Oleh karena itu, seharusnya para pemakai jalan bisa berdisiplin, yaitu dengan mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di DKI Jakarta, sehingga permasalahan kemacetan yang terjadi bisa ditanggulangi. Ketika permasalahan kemacetan tersebut bisa ditanggulangi, maka keamanan dalam menggunakan jalan pun semakin meningkat dan para pengguna jalan bisa dengan aman menggunakan jalan. Permasalahan yang muncul adalah bagaimana cara untuk menumbuhkan budaya menghormati keamanan di jalan. Jawabannya adalah pada masing-masing individu pengguna jalan.
B. PERUMUSAN MASALAH Karya tulis ini memuat salah satu solusi dalam menanggulangi kemacetan yang ada DKI Jakarta. Salah satu kontribusi nyata yang bisa dilakukan adalah dengan berdisiplin dalam berlalu lintas. Dengan berdisiplin dalam berlalu lintas, maka sangat membantu pemerintah dalam mengatasi kemaetan di DKI Jakarta. Disiplin ini harus ditanamkan pada diri masing-masing individu. Ketika saatnya nanti, jika para individuindividu pemakai jalan tersebut telah berdisiplin dalam menggunakan jalan dan diimbangi dengan semakin diperluasnya jalan di DKI Jakarta, maka permasalahan kemacetan yang ada di DKI Jakarta akan dapat teratasi. Dengan begitu para pemakai jalan akan merasa aman dalam menggunakan jalan dalam kegiatan sehari-hari.
C. TUJUAN PENULISAN Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk melengkapi kelengkapan penulis dalam mengajukan beasiswa SHELL. Salah satu kelengkapannya adalah dengan membuat sebuah karya tulis berdasarkan salah satu tema yang harus dipilih dari keempat tema yang disediakan. Akhirnya penulis memilih tema keempat, yaitu kontribusi yang bisa dilakukan untuk menghormati keamanan di jalan di Indonesia.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Budaya Menghormati Keamanan di Jalan Jaminan keamanan dalam menggunakan jalan adalah harapan dari setiap pengguna jalan. Keamanan di jalan adalah suatu perasaan atau keadaan yang menjadikan seseorang merasa nyaman dan aman dalam menggunakan jalan. Pada dasarnya keamanan di jalan merupakan suatu hak bagi pemakai atau pengguna jalan. Dalam hal inim pemerintah seharusnya menjamin hak pengguna jalan untuk mendapatkan rasa aman di jalan. Budaya menghormati keamanan di jalan adalah suatu kebiasaan yang dilakukan untuk menghormati dan memberikan rasa nyaman baik terhadap diri sendiri maupun pengguna jalan yang lain dalam menggunakan jalan. Satu hal yang harus dipelajari dalam hidup ini adalah bila kita menghormati orang lain, maka sebisa mungkin orang lain akan menghormati kita. Prinsip itulah yang seharusnya diterapkan pada setiap pengguna jalan untuk bersama-sama dalam menciptakan keamanan di jalan. Bila prinsip tersebut diterapkan, maka budaya menghormati keamanan di jalan akan menjadi suatu kebiasaan yang menguntungkan bagi setiap pengguna jalan, pemerintah, dan negara.
B. Permasalahan yang Ada di Jalan Kondisi aman di jalan cukup sulit untuk didapatkan akibat cukup banyaknya permasalahan yang terjadi dalam menggunakan jalan. Permasalahan yang muncul dimulai dari pribadi individu yang kurang disiplin dan kurang bertanggung jawab. Permasalahan yang ada saat ini muncul ketika adanya kelompok mayoritas pengguna jalan, yaitu pengguna yang tidak disiplin, akibatnya kelompok minoritas pengguna jalan yang disiplin juga ikut kesal sehingga kedisiplinan dalam berlalu lintas semakin rendah. Hal ini lebih bersifat mempengaruhi psikologi
orang lain akibat sikap dari pengguna jalan yang tidak disiplin tersebut, apalagi ketika terjadi kemacetan, hal ini bisa mempengaruhi pengguna jalan yang disiplin bisa berubah psikologinya menjadi kurang disiplin, contohnya saja ada pengguna sepeda motor yang tidak ingin jalan di jalur bus transjakarta, namun ketika kondisi benar-benar macet dia melihat pengguna sepeda motor lain yang melintas di jalur bus transjakarta, akhirnya dia ikut juga tidak disiplin dengan melintas di jalur bus transjakarta juga. Ketidakdisiplinan dalam berlalu lintas tersebut diperparah dengan semakin sempitnya ruas jalan yang bisa dilalui oleh pengguna jalan, terlebih lagi sarana transportasi di DKI Jakarta yang kurang terlalu memadai dan kurang terorganisir
dengan
baik.
Namun,
semua
permasalahan pasti ada jalan keluarnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membudayakan sikap disiplin dalam berlalu lintas.
C. Alasan Perlunya Budaya Menghormati di Jalan Arti penting budaya menghormati di jalan adalah dapat memberikan keamanan dan kenyamanan baik bagi individu itu sendiri maupun bagi pengguna jalan yang lain. Menumbuhkan budaya menghormati di jalan sangat penting sebagai salah satu solusi untuk membuat kehidupan berlalu lintas yang aman. Budaya tersebut akan muncul bila ada sosok individu-individu yang melakukan budaya tersebut dan individu tersebut mengajak individu lain untuk melakukan budaya menghormati keamanan di jalan juga. Hal ini bisa dianalogikan sebagai suatu rantai untuk mengajak berperilaku disiplin. Semakin banyak individu yang ikut dalam budaya tersebut, maka keamanan dalam berlalu lintas di jalan akan semakin meningkat.
D. Peraturan dan Perundangan yang Mengatur Pengguna Jalan Peraturan dan perundangan yang ada saat ini sebenarnya sudah cukup untuk membuat keamanan dalam berlalu lintas. Hanya saja sistem
lalu lintas yang ada, misalnya sistem pewaktuan lampu lalu lintas yang tepat belum dikaji secara serius sehingga sering sekali terjadi kemacetan di lampu lalu lintas. Perundang-undangan yang ada sudah cukup kompleks untuk mengatur para pengguna jalan dan aparatnya. Permasalahan yang mendasar adalah kedisiplinan yang kurang dalam berlalu lintas. Oleh karena itu, perlunya ketaatan dan kepatuhan kepada peraturan yang ada sangat diperlukan untuk meningkatkan tingkat keamanan di jalan.
E. Solusi Untuk Mewujudkan Budaya Menghormati Keamanan di Jalan Solusi yang dapat diterapkan adalah dengan menambah ruas jalan, seperti jalan bawah tanah dan jalan layang, namun melihat kondisi jalan di Jakarta saat ini sudah tidak memungkinkan, maka yang harus diubah adalah pola pikir masyarakat dan ditingkatkannya sarana trnasportasi yang memadai dan aman. Ketika pola pikir masyarakat bisa diubah menjadi lebih taat terhadap peraturan dan disiplin, kemudian individu laiinya mengikuti, maka bukan hal yang tidak mungkin keamanan di jalan dapat ditingkatkan.
F. Permasalahan yang Akan Dihadapi Permasalahan yang akan dihadapi nanti adalah permasalahan tata kota, seperti tata bangunan yang kurang teratur, sehingga untuk perluasan ruas jalan sangat sulit dilakukan karena perlu adanya penggusuran bangunan. Selain itu, kondisi psikologi setiap orang yang susah untuk diubah merupakan hambatan yang paling besar untuk mewujudkan keamanan di jalan. Namun jika permasalahan sifat-sifat individu tersebut bisa terselesaikan, maka langkah-langkah berikutnya akan mudah dilakukan.
G. Pandangan Atas Solusi yang Ditawarkan Untuk ke depannya, solusi yang harus dilakukan atau menjadi proyek besar dalam meningkatkan keamanan adalah masalah kedisiplinan
para pengguna jalan. Ketika setiap pengguna jalan berperilaku disiplin, maka tingkat keamanan di jalan pun akan semakin meningkat, apalagi didukung dengan peran serta pemerintah yang transparan dan terbuka yang mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN
Permasalahan tingkat kenyamanan dan keamanan di jalan sangat erat hubungannya dengan masalah kedisiplinan yang ada pada tiap-tiap individu. Ketika kedisiplinan tersebut terselesaikan, maka bukan tidak mungkin keamanan berlalu lintas dapat ditingkatkan. Dalam kasus ini sangat diperlukan kerjasama yang slaing mendukung antara pemerintah dan masyarakat karena pada dasarnya kenyamanan dan keamanan di jalan adalah tanggung jawab para pengguna jalan.
DAFTAR PUSTAKA http://boyindra.com/2009/05/05/budaya-melayani-dan-menghormati/ http://agusmuji.wordpress.com/2008/02/14/budaya-antri-dan-saling-menghormatiperlu-ditingkatkan/ http://parokiarnoldus.org/index.php/2009/07/teknologi-baru-relasi-barumemajukan-budaya-menghormati-dialog-dan-persahabatan/