SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PADA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DENGAN INSTANSI TERKAIT Menara Peninsula Hotel Jl. Letjend S. Parman Kav 79, Slipi – Jakarta Tanggal 28 – 30 November 2006
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Yth. Para Kepala Badan/Kantor/UPTD Perpustakaan Daerah, Para Kepala Badan/Biro Kepegawaian Daerah, Para Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana, Para Kepala Perpustakaan Umum, Para Pejabat Fungsional Pustakawan, Para Pejabat Struktural di Perpustakaan Nasional RI, Para Undangan yang saya hormati.
1
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkah dan rahmat-Nyalah kita dapat hadir pada pertemuan ini guna membahas pustakawan perpustakaan
pengembangan jabatan fungsional
dalam melalui
rangka
meningkatkan
peningkatan
kinerja
profesionalisme
pustakawan. Hadirin sekalian,
Dalam upaya meningkatkan mutu, ketrampilan, keahlian dan profesionalisme serta memupuk kegairahan kerja PNS, pemerintah telah menetapkan adanya jabatan fungsional. Jabatan fungsional merupakan jalur pengembangan karir PNS atas dasar sistem karir dan prestasi kerja sehingga dapat dikembangkan bakat, minat, dan kemampuan yang ada pada diri PNS secara wajar.
2
Jabatan
fungsional
pengembangan
karir
pustakawan
merupakan
bagi
yang
PNS
jalur
bekerja
di
perpustakaan yang bertujuan antara lain mengimbangi secara lebih proporsional dan rasional agar operasionalisasi tugas pokok dan fungsi perpustakaan terselenggara secara lebih produktif, berdayaguna dan berhasilguna; serta merupakan jalur pembinaan karir pustakawan; dan pemacu profesionalisme pustakawan.
Jabatan fungsional pustakawan adalah salah satu jabatan fungsional yang telah ditetapkan pemerintah sejak tahun 1988 berdasarkan Keputusan Menpan Nomor 18 Tahun 1988 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya yang terakhir telah direvisi dengan Keputusan Menpan
Nomor
132/KEP/M.PAN/12/2002.
Dalam
pelaksanaan jabatan fungsional pustakawan, Perpustakaan Nasional RI sebagai instansi pembina berkoordinasi
3
dengan Menpan dan BKN berusaha menyempurnakan keputusan Menpan tersebut agar dapat dimplementasikan secara optimal. Dalam rangka penyempurnaan Keputusan Menpan ini kami ajak Saudara-saudara untuk berkontribusi memberikan
saran,
masukan
dan
evaluasi
karena
keputusan ini akan segera kami revisi.
Bapak/Ibu, hadirin sekalian,
Melihat tujuan ditetapkannya jabatan fungsional tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa di samping sebagai jalur pengembangan karir pustakawan yang bersangkutan, jabatan fungsional pustakawan juga bertujuan untuk meningkatkan
kinerja
perpustakaan.
Sebagai
jalur
pengembangan karir, jabatan fungsional dapat digunakan pustakawan untuk mencapai jenjang jabatan lebih tinggi berdasarkan prestasi kerja yang dicapainya. Prestasi kerja
4
yang tinggi hanya dapat dicapai oleh pustakawan yang memiliki kompetensi tinggi pula. Sehingga sangat disayangkan apabila jabatan fungsional hanya dipandang sebagai alat untuk mencapai jenjang karir dengan mengabaikan aspek kompetensi.
Berdasarkan pengamatan kami, saat ini jabatan fungsional masih dianggap sebagai jalur untuk memperpanjang batas usia
pensiun,
sehingga
banyak
pustakawan
yang
menduduki jenjang jabatan tinggi tidak diimbangi dengan kompetensi yang dipersyaratkan. Dengan demikian, tujuan ditetapkannya jabatan fungsional tidak tercapai secara optimal. Menyikapi masalah tersebut, pada kesempatan yang baik ini saya mengharapkan komitmen kita bersama agar
dalam
mengangkat
para
pejabat
fungsional
pustakawan selalu mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan. Di samping itu agar pengembangan karir
5
mereka dapat selaras dengan tujuan perpustakaan, perlu disusun pola pengembangan karir pustakawan secara terpadu dan terintegrasi dengan program terkait.
Bapak/Ibu hadirin yang saya hormati,
Pada era globalisasi ini, yang ditandai dengan derasnya arus perubahan, pustakawan dihadapkan pada paradigma baru yang mengimbas pada perubahan atmosfir dan lingkungan kerja yang cukup menantang. Agar tidak ketinggalan dengan profesi lain, pustakawan harus selalu meningkatkan profesionalismenya. Profesionalisme akan tercermin
pada
kepuasan
penggunanya.
Kepuasan
pengguna juga merupakan tolok ukur keberhasilan layanan perpustakaan. Untuk itu perpustakaan di Indonesia harus selalu meningkatkan kinerjanya, agar tidak ditinggalkan
6
oleh pengguna
atau masyarakat pemakainya, sehingga
eksistensi perpustakaan akan tetap didambakan.
Peningkatan kinerja perpustakaan ini akan tercapai apabila didukung oleh sumber daya manusia yaitu pustakawan yang profesional. Pustakawan yang diharapkan di era globalisasi
ini
adalah
pustakawan
yang
memiliki
kompetensi standar internasional, yaitu pustakawan yang dapat memberikan layanan perpustakaan yang sesuai dengan permintaan/tuntutan pengguna yang semakin berkembang dan beragam.
Profesi pustakawan merupakan profesi yang memegang peran strategis dalam pembangunan sumber daya manusia. Pustakawan menjadi agen penyediaan informasi untuk tujuan pendidikan, penelitian maupun pengetahuan. Seiring dengan
perkembangan
teknologi
informasi
tuntutan
7
pengguna terhadap kebutuhan informasi juga semakin meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya. Untuk itu pustakawan harus terus ditingkatkan kompetensinya agar profesionalismenya diakui oleh masyarakat. Pengakuan tersebut dapat berupa apresiasi dalam bentuk tunjangan maupun peningkatan peran dalam kehidupan masyarakat.
Hadirin yang saya hormati
Dapat dikatakan pustakawan dan perpustakaan merupakan dua sisi mata uang yang sama. Keduanya sangat terkait, sebagai pengelola dan yang dikelola. Pengelola yang profesional akan memberikan kontribusi yang maksimal dan terbaik terhadap yang dikelola yaitu perpustakaan. Agar pengelola yang profesional dapat berkontribusi maksimal
tentunya
perlu
didukung
oleh
adanya
perpustakaan yang memadai dan representatif.
8
Peran pustakawan dalam peningkatan kinerja perpustakaan perlu juga didukung oleh status kelembagaan yang jelas serta sarana dan prasarana perpustakaan yang memadai. Status kelembagaan yang jelas memungkinkan pustakawan dapat merencanakan semua kegiatan secara pasti dan berkelanjutan.
Sedangkan
ketersediaan
sarana
dan
prasarana yang dibutuhkan pustakawan akan sangat membantu dalam pencapaian efektivitas dan efisiensi kerja pustakawan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini pula marilah
kita
pikirkan
bersama
aspek
kelembagaan
perpustakaan ini agar perpustakaan dapat berperan lebih optimal
dalam
penyediaan
informasi
yang
sangat
dibutuhkan bagi pembangunan.
9
Hadirin sekalian,
Pada kesempatan yang baik ini, saya berharap dapat menghasilkan suatu kesepakatan bersama dalam menyusun langkah yang seiring dan terpadu agar kinerja perpustakaan dapat meningkat melalui pemberdayaan peran pustakawan profesional yang optimal.
Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas kehadiran dan dukungan para pembicara dan nara sumber serta para peserta
Rapat
Koordinasi
Pengembangan
Jabatan
Fungsional Pustakawan tahun 2006. Kepada panitia dan pihak-pihak terkait yang membantu kelancaran kegiatan ini saya sampaikan penghargaan setinggi-tinginya. Khusus kepada para peserta pertemuan saya ucapkan selamat bekerja, semoga saudara sekalian dapat menyumbangkan
10
pemikiran terbaik sehingga tujuan yang telah ditetapkan dalam pertemuan ini dapat tercapai.
Dengan mengucapkan “Bismillahir Rachmaanir Rahiim” pertemuan ini saya buka secara resmi. Semoga Allah SWT meridloi pertemuan ini.
Terima kasih, Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Jakarta, 28 November 2006 Kepala Perpustakaan Nasional RI,
Drs. Dady P. Rachmananta, MLIS.
11
12