Lampiran 1. Struktur hierarki AHP limbah industri penyamakan kulit
Meminimumkan Limbah Produksi Kulit Samak
Goal
Faktor
Modal
Aktor
Pelaku Industri
Tujuan
Peningkatan Pendapatan
Strategi
Mendesain instalasi pembuangan air ke IPAL dengan pipa langsung dari molen
Teknologi
Litbang / PT
Dukungan Pemerintah
Kebijakan Industri
Pemerintah Daerah
Pengoptimalan Proses
Perbaikan Lingkungan
Penggunaan kembali air buangan pre soaking untuk proses pre soaking pada batch selanjutnya
Pemisahan limbah cair dari bulu dan daging
Lembaga Keuangan
Pengolahan limbah daging menjadi lemak
Penggunaan kembali limbah krom dengan cara daur ulang
38
Lampiran 2. Kuesioner AHP
KUESIONER PENELITIAN KAJIAN IMPLEMENTASI PRODUKSI BERSIH DI INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT (KASUS DESA CIBULUH, KECAMATAN BOGOR UTARA) Tanggal Pengisian :
No. Responden :
Penggunaan Proses Hirarki Analitik MEMINIMUMKAN LIMBAH PRODUKSI KULIT SAMAK DENGAN BAHAN PENYAMAK KROMIUM
Kuesioner ini merupakan salah satu instrumen dalam menyelesaikan penelitian. Kuesioner ini disusun oleh : Peneliti : Febriana Alihniar NRP : F34070040 Program Studi : Teknologi Industri Pertanian Fakultas : Teknologi Pertanian Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng
IDENTITAS RESPONDEN Nama
:
Jenis Kelamin
: ( ) Laki-Laki ( ) Perempuan
Pendidikan Terakhir: ( ) Tidak tamat SD ( ) SD ( ) SMP ( ) SMA
( ) Diploma/Akademi ( ) Sarjana ( ) Pascasarjana ( ) Doktor
Pekerjaan
( ) Wiraswasta/Pengusaha ( ) Lainnya, sebutkan..............
: ( ) Pelajar/Mahasiswa ( ) BUMN/Pegawai Negeri ( ) Pegawai Swasta
39
PENGANTAR Pengisian kuesioner ini bertujuan untuk menentukan strategi dalam meminimumkan limbah produksi yang dihasilkan dari industri penyamakan kulit. Industri penyamakan kulit yang difokuskan pada kuesioner ini adalah yang menggunakan bahan penyamak kromium. Struktur hierarki dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Meminimumkan Limbah Produksi Kulit Samak
Goal
Faktor
Modal
Aktor
Pelaku Industri
Tujuan
Peningkatan Pendapatan
Strategi
Mendesain instalasi pembuangan air ke IPAL dengan pipa langsung dari molen
Teknologi
Litbang / PT
Dukungan Pemerintah
Kebijakan Industri
Pemerintah Daerah
Pengoptimalan Proses
Perbaikan Lingkungan
Penggunaan kembali air buangan pre soaking untuk proses pre soaking pada batch selanjutnya
Pemisahan limbah cair dari bulu dan daging
Lembaga Keuangan
Pengolahan limbah daging menjadi lemak
Penggunaan kembali limbah krom dengan cara daur ulang
40
PETUNJUK PENGISIAN I. UMUM 1. Isi kolom identitas yang terdapat pada halaman depan kuesioner. 2. Berikan penilaian terhadap hierarki penentuan Strategi Meminimumkan Limbah Produksi Kulit Samak. 3. Penilaian dilakukan dengan membandingkan tingkat kepentingan/peran komponen dalam satu level hierarki yang berkaitan dengan komponen-komponen level sebelumnya menggunakan skala penilaian yang terdapat pada petunjuk bagian II. 4. Penilaian dilakukan dengan mengisi titik-titik pada kolom yang telah tersedia. II. SKALA PENILAIAN Definisi dari skala yang digunakan adalah sebagai berikut: Nilai Perbandingan
Definisi
(A dibandingkan B) 1
A sama penting dengan B
3
A sedikit lebih penting dari B
-3
Kebalikannya ( B sedikit lebih penting dari A)
5
A jelas lebih penting dari B
-5
Kebalikannya (B jelas lebih penting dari B)
7
A sangat jelas lebih penting dari B
-7
Kebalikannya ( B sangat jelas lebih lebih penting dari A)
9
A mutlak lebih penting dari pada B
-9
Kebalikannya ( B mutlak lebih penting dari pada A)
2,4,6,8 atau -2, -4, -6. -8
Diberikan apabila terdapat sedikit perbedaan dengan patokan diatas
Keterangan : Dalam pengisian kuesioner ini Bapak/Ibu/Saudara/Saudari diminta untuk membandingkan mana yang lebih penting antara elemen A dengan elemen B, lalu memberikan bobot berdasarkan petunjuk. Keluaran dari kuesioner ini adalah menentukan salah satu elemen yang menjadi prioritas untuk di implementasikan berdasarkan pendapat responden.
41
Contoh Pengisian : Misalkan terdapat elemen yang mempengaruhi efisiensi pengeluaran jumlah limbah yang dihasilkan yaitu faktor modal, teknologi, kebijakan industri dan dukungan pemerintah. Berdasarkan tingkat kepentingan maka faktor tersebut disusun dalam bentuk tabel seperti pada contoh berikut: Elemen Faktor B Elemen Faktor A
Modal
Teknologi
Kebijakan Industri
Dukungan Pemerintah
Modal
1
Teknologi
(a)
5
1
Kebijakan Industri
(b)
-3
9
6
7
1
-2
Dukungan Pemerintah
1
Keterangan : Nilai Pada (a) : Faktor Modal jelas lebih penting dari Teknologi Nilai Pada (b) : Faktor Kebijakan Industri sedikit lebih penting dari Modal Perhatian : Konsistensi penilaian sangat penting untuk diperhatikan Tabel 1. Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen faktor dibawah ini berdasarkan Goal Meminimumkan Limbah Produksi Kulit Samak Elemen Faktor B Elemen Faktor A
Modal
Teknologi
Kebijakan Industri
Dukungan Pemerintah
Modal
1
Teknologi
……
……
……
1
……
……
1
……
Kebijakan Industri Dukungan Pemerintah
1
Tabel 2.1 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen aktor dibawah ini berdasarkan faktor Modal Elemen Aktor B Elemen Aktor A
Pelaku
Litbang / PT
Pemerintah
Lembaga
Daerah
Keuangan
……
……
……
1
……
……
1
……
Industri Pelaku Industri Litbang / PT Pemerintah Daerah Lembaga Keuangan
1
1
42
Tabel 2.2 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen aktor dibawah ini berdasarkan faktor Teknologi Elemen Aktor B Elemen Aktor A
Pelaku
Litbang / PT
Pemerintah
Lembaga
Daerah
Keuangan
……
……
……
1
……
……
1
……
Industri Pelaku Industri
1
Litbang / PT Pemerintah Daerah Lembaga Keuangan
1
Tabel 2.3 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen aktor dibawah ini berdasarkan faktor Kebijakan Industri Elemen Aktor B Elemen Aktor A
Pelaku
Litbang / PT
Pemerintah
Lembaga
Daerah
Keuangan
……
……
……
1
……
……
1
……
Industri Pelaku Industri
1
Litbang / PT Pemerintah Daerah Lembaga Keuangan
1
Tabel 2.4 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen aktor dibawah ini berdasarkan faktor Dukungan Pemerintah Elemen Aktor B Elemen Aktor A
Pelaku
Litbang / PT
Pemerintah
Lembaga
Daerah
Keuangan
……
……
……
1
……
……
1
……
Industri Pelaku Industri
1
Litbang / PT Pemerintah Daerah Lembaga Keuangan
1
Tabel 3.1 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen tujuan dibawah ini berdasarkan aktor Pelaku Industri Elemen Tujuan B Elemen Tujuan A
Peningkatan Pendapatan Perbaikan Lingkungan Pengoptimalan Proses
Peningkatan
Perbaikan
Pengoptimalan
Pendapatan
Lingkungan
Proses
1
……
……
1
…… 1
43
Tabel 3.2 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen tujuan dibawah ini berdasarkan aktor Litbang / PT Elemen Tujuan B Elemen Tujuan A
Peningkatan Pendapatan
Peningkatan
Perbaikan
Pengoptimalan
Pendapatan
Lingkungan
Proses
1
……
……
1
……
Perbaikan Lingkungan Pengoptimalan Proses
1
Tabel 3.3 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen tujuan dibawah ini berdasarkan aktor Pemerintah Daerah Elemen Tujuan B Elemen Tujuan A
Peningkatan Pendapatan
Peningkatan
Perbaikan
Pengoptimalan
Pendapatan
Lingkungan
Proses
1
……
……
1
……
Perbaikan Lingkungan Pengoptimalan Proses
1
Tabel 3.4 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen tujuan dibawah ini berdasarkan aktor Lembaga Keuangan Elemen Tujuan B Elemen Tujuan A
Peningkatan Pendapatan Perbaikan Lingkungan Pengoptimalan Proses
Peningkatan
Perbaikan
Pengoptimalan
Pendapatan
Lingkungan
Proses
1
……
……
1
…… 1
44
Tabel 4.1 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen strategi dibawah ini berdasarkan tujuan Peningkatan Pendapatan Elemen Strategi B
Elemen Strategi A
Mendesain instalasi pembuangan air ke IPAL dengan pipa langsung dari molen Penggunaan kembali air buangan pre soaking untuk proses pre soaking pada batch selanjutnya Pemisahan limbah cair dari bulu dan daging Pengolahan limbah daging menjadi lemak Penggunaan kembali limbah krom dengan cara daur ulang
Mendesain instalasi pembuangan air ke IPAL dengan pipa langsung dari molen
Penggunaan kembali air buangan pre soaking untuk proses pre soaking pada batch selanjutnya
Pemisahan limbah cair dari bulu dan daging
Pengolahan limbah daging menjadi lemak
Penggunaan kembali limbah krom dengan cara daur ulang
1
……
……
……
……
1
……
……
……
1
……
……
1
…… 1
45
Tabel 4.2 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen strategi dibawah ini berdasarkan tujuan Perbaikan Lingkungan Elemen Strategi B
Elemen Strategi A
Mendesain instalasi pembuangan air ke IPAL dengan pipa langsung dari molen Penggunaan kembali air buangan pre soaking untuk proses pre soaking pada batch selanjutnya Pemisahan limbah cair dari bulu dan daging Pengolahan limbah daging menjadi lemak Penggunaan kembali limbah krom dengan cara daur ulang
Mendesain instalasi pembuangan air ke IPAL dengan pipa langsung dari molen
Penggunaan kembali air buangan pre soaking untuk proses pre soaking pada batch selanjutnya
Pemisahan limbah cair dari bulu dan daging
Pengolahan limbah daging menjadi lemak
Penggunaan kembali limbah krom dengan cara daur ulang
1
……
……
……
……
1
……
……
……
1
……
……
1
…… 1
46
Tabel 4.3 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen strategi dibawah ini berdasarkan tujuan Pengoptimalan Proses Elemen Strategi B
Elemen Strategi A
Mendesain instalasi pembuangan air ke IPAL dengan pipa langsung dari molen Penggunaan kembali air buangan pre soaking untuk proses pre soaking pada batch selanjutnya Pemisahan limbah cair dari bulu dan daging Pengolahan limbah daging menjadi lemak Penggunaan kembali limbah krom dengan cara daur ulang
Mendesain instalasi pembuangan air ke IPAL dengan pipa langsung dari molen
Penggunaan kembali air buangan pre soaking untuk proses pre soaking pada batch selanjutnya
Pemisahan limbah cair dari bulu dan daging
Pengolahan limbah daging menjadi lemak
Penggunaan kembali limbah krom dengan cara daur ulang
1
……
……
……
……
1
……
……
……
1
……
……
1
…… 1
---- Terima Kasih Atas Partisipasinya dalam Pengisian Kuesioner ini ----
47
Lampiran 3. Perolehan nilai bobot secara keseluruhan
48
Lampiran 4. Kuesioner aspek internal dan eksternal industri penyamakan kulit Haji Ali Ahmad
Kuesioner Identifikasi Bobot dan Rangking Aspek Internal dan Aspek Eksternal Industri Penyamakan Kulit Haji Ali Ahmad Nama Responden Tanda Tangan
: :
Petunjuk Pengisian: Bapak/Ibu dimita untuk membandingkan mana yang lebih penting dari Atribut yang satu dengan Atribut yang lainnya dengan memberi bobot berdasarkan petunjuk. Nilai Perbandingan
Definisi
(A dibandingkan B) 1
A sama penting dengan B
3
A sedikit lebih penting dari B
-3
Kebalikannya ( B sedikit lebih penting dari A)
5
A jelas lebih penting dari B
-5
Kebalikannya (B jelas lebih penting dari B)
7
A sangat jelas lebih penting dari B
-7
Kebalikannya ( B sangat jelas lebih lebih penting dari A)
9
A mutlak lebih penting dari pada B
-9
Kebalikannya ( B mutlak lebih penting dari pada A)
2,4,6,8 atau -2, -4, -6. -8
Diberikan apabila terdapat sedikit perbedaan dengan patokan diatas
Selanjutnya adalah memberikan rangking/rating kepada masing-masing atribut dari aspek internal dan aspek eksternal industri sesuai dengan skala dibawah ini. Skala 1 : kurang berpengaruh terhadap industri Skala 2 : berpengaruh terhadap industri Skala 3 : sangat berpengaruh terhadap industri
49
Aspek internal terdiri dari Kekuatan dan Kelemahan industri. Tabel 1. Membandingkan atribut-atribut dibawah ini berdasarkan Kekuatan industri Elemen B Jumlah Tenaga Kemitraan Pengawasan Harga Penanganan Fungsi tenaga kerja yang baik dan yang bahan sudah dan kerja yang dengan pemantauan bersaing optimal fasilitas Elemen A yang terlatih pekerja yang intensif R&D sedikit dan dari pihak cukup pengorder atas kepada baik tenaga kerja Jumlah tenaga kerja 1 ……. ……. ……. ……. ……. ……. yang sedikit Tenaga kerja 1 ……. ……. ……. ……. ……. yang terlatih Kemitraan yang baik dengan 1 ……. ……. ……. ……. pekerja dan pengorder Pengawasan dan pemantauan yang intensif 1 ……. ……. ……. dari pihak atas kepada tenaga kerja Harga yang 1 ……. ……. bersaing Penanganan bahan sudah 1 ……. optimal Fungsi dan fasilitas 1 R&D cukup baik Atribut Kekuatan Industri Jumlah tenaga kerja yang sedikit Tenaga kerja yang terlatih Kemitraan yang baik dengan pekerja dan pengorder Pengawasan dan pemantauan yang intensif dari pihak atas kepada tenaga kerja Harga yang bersaing Penanganan bahan sudah optimal Fungsi dan fasilitas R&D cukup baik
Rangking/Rating ……. ……. ……. ……. ……. ……. …….
Ket: 1 : kurang berpengaruh terhadap industri 2 : berpengaruh terhadap industri 3 : sangat berpengaruh terhadap industri
50
Tabel 2. Membandingkan atribut-atribut dibawah ini berdasarkan Kelemahan industri Elemen B Elemen A Peralatan sudah cukup Ketersediaan bahan Penanganan limbah tua baku yang fluktuatif belum baik Peralatan sudah cukup 1 ……. ……. tua Ketersediaan bahan 1 ……. baku yang fluktuatif Penanganan limbah 1 belum baik Atribut Kelemahan Industri Peralatan sudah cukup tua Ketersediaan bahan baku yang fluktuatif Penanganan limbah belum baik
Rangking/Rating ……. ……. …….
Ket: 1 : kurang berpengaruh terhadap industri 2 : berpengaruh terhadap industri 3 : sangat berpengaruh terhadap industri Aspek Eksternal terdiri dari Peluang dan Ancaman industri Tabel 3. Membandingkan atribut-atribut dibawah ini berdasarkan Peluang industri Elemen B Menjadi pensuplai bahan baku Mempunyai market share Elemen A untuk sarung tangan mutu sendiri ekspor Menjadi pensuplai bahan baku untuk sarung tangan mutu 1 …… ekspor Mempunyai market share 1 sendiri Atribut Peluang Industri Menjadi pensuplai bahan baku untuk sarung tangan mutu ekspor Mempunyai market share sendiri
Rangking/Rating …… ……
Ket: 1 : kurang berpengaruh terhadap industri 2 : berpengaruh terhadap industri 3 : sangat berpengaruh terhadap industri
Tabel 4. Membandingkan atribut-atribut dibawah ini berdasarkan Ancaman industri
51
Elemen A
Keberadaan perusahaan dengan usaha yang sama Konsumsi masyarakat terhadap daging yang menurun menyebabkan menurunnya jumlah kulit mentah Birokrasi mengenai penanganan limbah
Keberadaan perusahaan dengan usaha yang sama
Elemen B Konsumsi masyarakat terhadap daging yang menurun menyebabkan menurunnya jumlah kulit mentah
1
Atribut Ancaman Industri Keberadaan perusahaan dengan usaha yang sama Konsumsi masyarakat terhadap daging yang menyebabkan menurunnya jumlah kulit mentah Birokrasi mengenai penanganan limbah
Birokrasi mengenai penanganan limbah
……
……
1
……
1
menurun
Rangking/Rating …… …… ……
Ket: 1 : kurang berpengaruh terhadap industri 2 : berpengaruh terhadap industri 3 : sangat berpengaruh terhadap industri
---- Terima Kasih Atas Partisipasinya dalam Pengisian Kuesioner ini ----
52
Lampiran 5. Matriks SWOT industri penyamakan kulit Haji Ali Ahmad KEKUATAN (S) 1. Jumlah tenaga kerja yang sedikit 2. Tenaga kerja yang terlatih 3. Kemitraan yang baik dengan pekerja dan pengorder 4. Pengawasan dan pemantauan yang intensif dari pihak atas kepada tenaga kerja 5. Harga yang bersaing 6. Penanganan bahan sudah optimal 7. Fungsi dan fasilitas R&D cukup baik
KELEMAHAN (W) 1. Peralatan sudah cukup tua 2. Ketersediaan bahan baku yang fluktuatif 3. Penanganan limbah belum baik
PELUANG (O) 1. Menjadi pensuplai bahan baku untuk sarung tangan mutu ekspor 2. Punya market share sendiri
SO 1. Mempertahankan dan meningkatkan mutu produk kulit samak dengan tetap memperhatikan perbaikan lingkungan 2. Memperluas jaringan distribusi
WO 1. Melakukan perawatan peralatan secara berkala 2. Meningkatkan efisiensi produksi
ANCAMAN (T) 1. Keberadaan perusahaan dengan usaha yang sama 2. Konsumsi masyarakat terhadap daging yang menurun menyebabkan menurunnya jumlah kulit mentah 3. Birokrasi mengenai penanganan limbah
ST 1. Mempertahankan dan meningkatkan mutu produk kulit samak 2. Melakukan penanganan limbah sendiri 3. Menjalin kemitraan lebih luas lagi dengan masyarakat
WT 1. Meningkatkan teknologi penanganan limbah 2. Melibatkan pedagang eceran sebagai mitra pensuplai bahan baku 3. Mempertahankan mutu peralatan
Internal
Eksternal
53