meMimpikanmu
Mobil meluncur, terpelanting, terjungkir balik “Aaaa” Brruukk, dan berhenti ketika menabrak dinding “Aaahhh… tollong aa..kuu..” mata itu terpejam setelah erangan panjang, darahnya menetes dari dahi yang terbentur dashboard, mengalir keluar, tercampur dengan aliran air hujan.
Chika terbangun, tubuhnya gemetar. “Kamu kenapa?” Firman ikut terbangun. “Aku.. aku bermimpi lagi” ia mengelap keringat di dahinya dan menerima gelas yang disodorkan Firman. Air putih yang diminumnya tidak mengurangi rasa kering di tenggorokan.
“Shh.. sudah ya jangan dipikirkan. It’s just a dream” Firman merengkuhnya, membenamkan wajah Chika ke dalam pelukannya. Rasa nyaman itu membuat Chika kembali memejamkan mata. Degup jantungnya mulai kembali normal, ia tidak lagi terengah-engah.
Firman mengetik kata Mimpi dalam kolom Google search, dan membuka link Wikipedia berbahasa Indonesia. 92
Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep). Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Pengecualiannya adalah dalam mimpi yang disebut lucid dreaming. Dalam mimpi demikian, pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi saat mimpi tersebut masih berlangsung, dan kadang-kadang mampu mengubah lingkungan dalam mimpinya serta mengendalikan beberapa aspek dalam mimpi tersebut. Pemimpi juga dapat merasakan emosi ketika bermimpi, misalnya emosi takut dalam mimpi buruk. Ilmu yang mempelajari mimpi disebut oneirologi. Kejadian dalam mimpi mustahil terjadi di dunia nyata? Ah Mudah-mudahan itu benar. Ia membuka tautan lain Fakta yang umum terjadi di masyarakat adalah setiap mimpi yang dialami hingga tiga hari berturut-turut pada mimpi yang sama ataupun berkelanjutan merupakan suatu pertanda atau pesan yang disampaikan untuknya dan harus ditafsirkan. Begitu pula secara psikologi karena mimpi ini 93
merupakan penjelmaan alam bawah sadar atau keinginankeinginan yang tidak terealisasikan. Pada setiap kasus yang terjadi,
ketika
seseorang
mengalami
mimpi
yang
berkelanjutan baik itu ia bermimpi indah ataupun bermimpi buruk, ia akan mengalami kebimbangan pada dirinya dan berpikir ulang atas mimpi-mimpi tersebut. Apakah arti semua ini? Keinginan yang tidak terealisasikan? Siapa yang menginginkan kecelakaan. Bimbang? Tentu saja bimbang.. hff tidak membantu sama sekali. Firman jengkel karena tidak menemukan penjelasan yang tepat. Ia menutup semua tautan tentang mimpi.
Mimpi itu sudah mengganggu tidur Chika sejak seminggu yang lalu. Tetapi Chika tidak tahu siapa orang di dalam mobil tersebut. “Sepertinya seorang wanita” hanya itu penjelasannya.
“Kamu ngga tidur?”. Chika menggeleng, sebisa mungkin ia menahan kantuknya, mimpi-mimpi itu terasa nyata. Licinnya jalan membuat mobil tersebut menjadi oleng. Mobil yang terguling karena slip. Rem tidak lagi berfungsi dengan baik karena turunan yang terjal dan derasnya 94
air hujan. Potongan-potongan mimpi itu menari-nari dipelupuk matanya. Ia menoleh ke arah Firman. “Kenapa?”. Chika menggeleng lagi.
“Menurut elo, mimpi itu apa?”. Yuni memandang Chika sebentar lalu menjawab “Mimpi itu.. bunga tidur, mimpi bisa jadi firasat akan terjadinya suatu peristiwa. Mimpi itu.. keinginan yang terpendam.
Mimpi
itu…
Hmm
tergantung
elo
menginterpretasikannya”. “Kalau mimpi kecelakaan?” mata Chika semakin berkantung, tidurnya benar-benar terampas karena mimpi. “Bisa jadi itu peringatan. Masih memimpikan hal yang sama?”. “Iya. Gue melihat ada dua orang di mobil. Seorang laki-laki dan yang seorang lagi wanita”. “Siapa?”. “Entah, wajahnya samar. Gambarnya blur seperti kamera di Handphone jaman dulu”. Mau tidak mau Yuni tertawa mendengarnya. “Yah kita berharap saja semoga mimpi itu bukan pertanda apa-apa. Banyak-banyak berdoa. Ok?”. Chika mengangguk. 95
Firman kemana ya? Sudah jam sembilan lewat tapi belum
juga
pulang.
Ia
kembali
mencoba
menghubungi Firman, berharap kali ini telponnya diangkat, dan harapannya terkabul.. “Haloo”. “Heii.. kamu dimana sih? Koq belum pulang”. “Iya sebentar lagi ya, hujan deras nih. Macet pula. Aku menunggu jalanan agak sepi sedikit”. “Ok.. hati-hati ya”. “Yap”. “Eh.. eee.. kamu sudah makan?”. “Sudah. Don’t worry hon. Bye”. Firman mematikan telpon. Jam setengah sebelas tetapi Firman belum juga pulang dan chika menyerah dengan rasa kantuknya. Ia tertidur di sofa.
“Aku ngga mau.. tolong jangan tinggalkan aku”. “Sudahlah Ta lupakan semuanya”. Rintik itu berganti hujan. Hujan deras. Dengan petir menyambar. kencang.
Si
pria
Menghindari
melaju mobil
mobilnya lain
dengan
dari
berlawanan. Mobil slip. Jalanan menurun. Oleng.
96
arah
---
“Aku mau pulang”. Meta masih menangis “Kenapa kamu tega Man?”. “Kita harus menghentikan ini semua Ta. Sebelum terlambat. Kita sudah sama-sama menikah. Aku tidak mau menghianati istriku”. “Kamu sudah menghianatinya” Meta bertambah histeris. “Iya aku tahu. Dan aku mau berhenti melakukan itu”. Firman mematikan komputer dan mengambil tas kerjanya. Hanya tinggal mereka berdua yang masih berada di kantor. “Kamu mau kemana?”. “Pulanglah”. “Aku ikut, aku ngga bawa mobil. Dan ngga mau naik taxi”. Firman tidak menolak.
Hujan sudah reda tetapi macet masih merayapi kota Jakarta. Untuk
menghindari
kemacetan
Firman
memilih melewati jalan-jalan sempit. “Aku
sayang
kamu
Man”
Meta
meninggikan
suaranya. Hujan kembali turun. 97
“Maafin aku, aku ngga bisa” Firman menjawab dengan tenang. Ia menyadari bahwa hubungan mereka harus dihentikan. Beberapa teman kantornya telah mencurigai kedekatan mereka.
“Aku ngga mau.. tolong jangan tinggalkan aku” petir dikejauhan menerangi wajah Meta yang sendu. “Sudahlah Ta lupakan semuanya”. “Ngga mau!!” Meta memukul lengan Firman tepat ketika Firman menghindari mobil lain dari arah berlawanan. Firman kaget, reflek ia menengok ke arah Meta dan tidak memperhatikan bahwa jalan di depan menurun. Mobil melaju lebih kencang karena turunan yang terjal. Ia tidak dapat menguasai keadaan, mencoba membanting stir tapi yang terjadi adalah mobil slip dan terjungkir balik lalu menabrak dinding rumah.
“Aaahhh… tollong aa..kuu.. Firmaan… hhhh.. ” Meta mengerang kesakitan, mencoba membuka safety belt dan meraih gagang pintu, tapi posisi mobil yang terbalik membuatnya sulit bergerak. Firman membuka mata dan merasakan cairan asin pada bibirnya. Dahinya yang membentur dashboard 98
mengucurkan darah. Ia tidak dapat bernafas karena posisinya yang terjepit antara jok dan stir mobil. Usahanya menggerakkan badan hanya menambah rasa sakit pada perutnya, dengan sisa-sisa tenaga ia menekan
klakson.
Berharap
ada
orang
yang
mendengar dalam derasnya hujan. ---
“Firman” Chika terbangun dari tidurnya. Mimpinya kali ini memberikan petunjuk lain.. Gantungan mobil… seperti yang ada dimobil Firman.
ҰҰҰҰҰ
99