Analisis pemahaman konsep kimia pada materi pokok sistem periodik unsur siswa kelas x program imersi semester gasal SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2006/ 2007 oleh: Tri Mahanani K3302047 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang berkualitas merupakan tujuan yang ingin dicapai bagi seluruh bangsa di dunia untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Berbagai macam usaha pembaharuan sistem pendidikan terus dilakukan guna mencapai tujuan tersebut. Di Indonesia kualitas pendidikan nasional masih tergolong rendah. Oleh karena itu sampai saat ini telah kita lihat adanya berbagai pembaharuan dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional antara lain dalam UU Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum, dan sebagainya. Peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan di bidang pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia secara menyeluruh (Mulyasa, 2004:31). Menurut Sudijarto yang dikutip oleh Mulyasa (2004:7) sumber daya manusia yang dibutuhkan saat ini adalah yang memiliki kemampuan menguasai, menerapkan, dan mengembangkan IPTEK serta daya saing tinggi. Era globalisasi menyebabkan dunia terbuka dan transparan. Hal ini disebabkan oleh kemajuan IPTEK terutama teknologi informasi yang semakin hari semakin pesat perkembangannya, sehingga menuntut perubahan mendasar dalam berbagai bidang kehidupan termasuk pendidikan. Pengembangan sumber daya manusia tidak hanya sekedar meningkatkan kemampuan tetapi juga menyangkut pemanfaatan kemampuan. Pengembangan SDM termasuk di dalamnya adalah peningkatan partisipasi manusia melalui perluasan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan, peluang kerja, dan berusaha. Rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia merupakan penghambat dalam kemajuan mempergunakan teknologi modern untuk menghasilkan produk-produk yang
1
memiliki daya saing. Rendahnya kualitas SDM juga merupakan batu sandungan dalam era globalisasi, karena era ini merupakan era persaingan kualitas (Mulyasa, 2004: 4). Pendidikan berhubungan erat dengan upaya pembinaan manusia. Oleh karena itu keberhasilan pendidikan tergantung pada unsur manusianya. Yang paling menentukan berhasilnya pendidikan adalah guru. Guru yang profesional seringkali sangat menunjang keberhasilan prestasi siswa. Hal ini tampak pada kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru baik dalam akademik, pedagogik, maupun sosial. Guru yang profesional selalu menyiapkan materi yang akan diajarkan disertai metode belajar dan evaluasi yang akan digunakan.
Hal
ini
perlu
dilakukan
oleh
setiap
guru
untuk
meningkatkan
keprofesionalannya dan mendukung agar proses pembelajaran berjalan lancar dan berhasil. Efektifitas pendidikan dapat dilihat dari sudut prestasi yaitu mampu menampung masukan yang banyak dan menghasilkan tamatan yang banyak, berkualitas dalam arti mampu bersaing di pasaran yang ada dan diperlukan. Efektifitas pendidikan ini dapat dilihat pula dari sudut proses pendidikan meliputi kegairahan atau motivasi belajar yang tinggi pada peserta didik. Pada dasarnya pendidikan memiliki tujuan yang akan dicapai dan untuk merealisasikannya perlu didukung oleh kurikulum yang jelas, pembelajaran, ketenagaan (SDM), sarana, dana, informasi, dan lingkungan kondusif yang dikelola melalui suatu proses sistemik dan sistematik. Pembelajaran merupakan kegiatan utama sekolah, yang di dalam pelaksanaannya sekolah diberi kebebasan memilih strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang paling efektif, sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, peserta didik , guru, serta kondisi nyata smber daya yang tersedia dan siap didayagunakan di sekolah. Pemilihan dan pengembangan strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran hendaknya berpusat pada karakteristik peserta didik (student center), agar dapat melibatkan mereka secara aktif dan kreatif dalam pembelajaran. Pembelajaran harus menekankan pada praktik, dengan pendayagunaan masyarakat dan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar (Mulyasa, 2004:21). Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin pesat dibutuhkan sumber daya manusia
yang berkualitas. Hal ini disebabkan oleh
sebagian besar IPTEK berasal dari mancanegara, maka SDM dalam negeri harus mampu
menguasai perantara komunikasi yang digunakan di dunia internasional. Dalam hal ini adalah bahasa Inggris. Alasan inilah yang kemudian mendorong adanya pembaharuan sistem pendidikan nasional yaitu dengan dibentuknya program kelas imersi (immersion class). Satu hal yang membedakan kelas imersi dengan kelas reguler adalah proses pembelajaran dilakukan menggunakan bahasa Inggris. Kompetensi dan keterampilan berbahasa Inggris guru dalam menyelenggarakan
proses pembelajaran sangat
menentukan keberhasilan pelaksanaan kelas imersi. Selain dari pihak guru, kesiapan dan kemampuan setiap siswa dalam berbahasa Inggris juga merupakan faktor penting penentu keberhasilan proses pendidikan di kelas imersi. Atau dengan kata lain, kedua belah pihak yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran, yaitu guru dan siswa dituntut untuk mengerti dan paham bahasa Inggris untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan kelas imersi. Terdapat tujuh mata pelajaran dalam kelas imersi yang penyampaian materinya digunakan bahasa Inggris, salah satunya adalah kimia. Ilmu kimia merupakan mata pelajaran yang mengandung konsep-konsep penting yang saling berhubungan antara konsep satu dengan konsep yang lain. Sehingga setiap siswa dituntut untuk menguasai tiap konsep dengan benar untuk mempermudah dalam mengikuti materi berikutnya. Salah satu materi kimia yang dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK) disampaikan pada kelas X adalah sistem periodik unsur. Materi ini mengandung banyak konsep penting yang menjadi dasar bagi pelaksanaan materi kimia selanjutnya. Dalam pengajaran kimia telah ditegaskan bahwa pengajaran kimia harus ditekankan pada bagaimana siswa menguasai konsep-konsep kimia pokok dan keterkaitannya. Dalam proses pembelajaran, fakta-fakta, konsep, dan generalisasi yang telah diperoleh siswa selanjutnya akan membentuk struktur kognitif siswa. Jika siswa mampu menghubungkan atau mengkaitkan pengetahuan berupa konsep-konsep yang telah dimilikinya, dalam hal ini telah terjadi belajar bermakna. Hal yang perlu digarisbawahi adalah pelaksanaan pembelajaran kelas imersi digunakan pengantar bahasa Inggris. Hal ini berarti penyampaian konsep-konsep kimia dalam kelas imersi juga digunakan bahasa Inggris. Sebagaimana kita ketahui dalam kelas reguler yang penyampaian konsep kimia menggunakan bahasa Indonesia masih banyak
dijumpai kesalahan dalam pemahaman konsep. Hal inilah yang melatarbelakangi perlunya peneliti untuk mengungkap sejauh mana tingkat pemahaman konsep kimia materi pokok sistem periodik unsur siswa kelas imersi. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut : 1. Konsep-konsep apa sajakah yang harus dikuasai oleh siswa kelas imersi dalam materi sistem periodik unsur? 2. Apakah konsep-konsep kimia dalam materi sistem periodik unsur dipahami dengan benar oleh siswa kelas imersi? 3. Bagaimanakah kemampuan berbahasa Inggris guru dalam penyampaian materi kimia dalam kelas imersi? 4. Bagaimanakah penyajian materi sistem periodik unsur oleh guru dalam kelas imersi? 5. Apakah penyajian materi sistem periodik unsur oleh guru dalam kelas imersi dapat diterima dengan benar oleh siswa kelas imersi? 6. Bagaimanakah kemampuan bahasa Inggris siswa kelas imersi dalam proses pembelajaran kimia? C. Pembatasan Masalah Karena luasnya masalah yang diidentifikasi, maka permasalahan dibatasi pada : 1. Konsep-konsep kimia dibatasi pada materi pokok sistem periodik unsur. 2. Sebagai objek penelitian adalah siswa kelas X Program Imersi semester gasal SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2006/ 2007. 3. Data yang dianalisis merupakan jawaban siswa kelas imersi dalam bentuk Bahasa Inggris. 4. Analisis pemahaman konsep siswa kelas imersi dibatasi pada standar kompetensi yang ditinjau dari aspek kognitif. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Sejauhmanakah tingkat pemahaman siswa kelas imersi terhadap konsep kimia materi pokok sistem periodik unsur? 2. Sejauhmanakah pemahaman konsep kimia materi pokok sistem periodik unsur oleh siswa kelas imersi yang dicapai sesuai dengan standar kompetensi yang ditinjau dari aspek kognitif? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Tingkat pemahaman siswa kelas imersi terhadap konsep kimia materi pokok sistem periodik unsur. 2. Tingkat pencapaian pemahaman siswa kelas imersi terhadap konsep kimia materi pokok sistem periodik unsur sesuai dengan standar kompetensi ditinjau dari aspek kognitif yang seharusnya dicapai oleh siswa. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memberikan informasi tentang tingkat pemahaman siswa kelas imersi SMA Negeri 4 Surakarta terhadap konsep kimia materi pokok sistem periodik unsur. 2. Sebagai masukan bagi penyelenggara kelas imersi dalam peningkatan kualitas pengajaran.