MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PARIWISATA KECAMATAN SELOGIRI BERBASIS WEB Rudy Pranoto, Dahlan Susilo, Firdhaus Hari Saputro Al Haris Tekinik Informatika Universitas Sahid Surakarta
[email protected];
[email protected];
[email protected] ABSTRACT Selogiri sub district is one of tourism destination in Wonogiri district , both local tourism of foreign travelers. tourism destination is divided into three catagories there are general tourism , cultural tourism and culinary tourism. tourism promotions that have been done by departement of tourism in Wonogiri only uses brochures and advertisements.The objective in making this information system is to make a media of tourism promotion in order to know by the public through the website. method of design system uses system design based on object. meanwhile information system is made by using PHP and MySQL as a database. the result of website from the research contains information about tourism in Selogiri subdistrict. information system is tested by using WebQual method. the tested result of show 81,1 %, it means that tourism website of Selogiri subdistrict is stated as good. Keywords: System Information, Tourism, Selogiri, Website. Pendahuluan. Kecamatan Selogiri adalah salah satu daerah di Kabupaten Wonogiri dengan luas daerah 5.0178.950 Ha mempunyai sebelas kelurahan yaitu Kelurahan Sendang ijo, Nambangan, Gemantar Jaten, Pule, Kepatihan, Keloran, Pare, Jendi, Singodutan, dan Kelurahan Kaliancar. Jumlah penduduk di Kecamatan Selogiri adalah 60.105 orang yang terbagi laki-laki sebanyak 30.360 orang, dan perempuan sebanyak 29.745 orang, dengan jumlah kepala keluarga 17.584. Kecamatan Selogiri berada di pulau Jawa, yang mempunyai beragam tempat wisata yang begitu indah, wisata dibagi menjadi tiga yaitu wisata ritual meliputi Watu Gilang, Tugu Pusaka Mangkunegoro, Sendang Siwani, Sendang Pancuran, makam Raden Ayu Patahati, Makam Kyai Hasan Nur Iman, makam Kyai Eyang Kundonowarso, dan Prasati Nglaroh. Wisata umum meliputi, Waterboom Selogiri, Sembilan Curug atau air terjun, Telaga Cilket, Waduk Krisak, dan Waduk Pakis, dan wisata kuliner meliputi, Bakso Mutiara, Bakso Rasaksasa, Sate Kambing Pak Gino. Namun tidak banyak orang lain di luar Kecamatan Selogiri bahkan luar Kabupaten Wonogiri yang mengetahui berbagai tempat wisata yang ada di Kecamatan Selogiri. Saat ini Kecamatan selogiri belum mempunyai sebuah website untuk menginformasikan kepada masyarakat umum.
1
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah yaitu, Bagaimana merancang dan mengimplementasikan sistem informasi pariwisata Kecamatan Selogiri berbasis web yang dapat digunakan sebagai media promosi pariwisata. Batasan Masalah Batasan masalah pada tugas akhir ini adalah website ini digunakan untuk kepentingan penyampaian data dan informasi kepada penggunanya, website ini menampilkan tentang objek wisata di daerah Kecamatan Selogiri, dan website ini tidak membahas web GIS (Geographic Information Systems). Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan mendesain sistem informasi pariwisata Kecamatan Selogiri, dan meranacang database yang akan digunakan. Untuk menginformasikan tempat wisata yang terbaru yang berada di Kecamatan Selogiri, sehingga mempermudah masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai objekobjek pariwisata Kecamatan Selogiri. Pengertian Sistem Informasi Pengertian sistem informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan sistem proses (processing system) atau (informationgenerating system). Sistem informasi didefinisikan oleh Leitch dan Davis dalam Jogiyanto (2005: 11) “sistem informasi adalah suatu system didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. Menurut Gede Karya (2004: 1) definisi sistem informasi adalah “sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi mendukung pembuatan keputusan dan pengendalian suatu organisasi”. Pengertian Sistem Informasi Pariwisata Merujuk pada pengertian sistem informasi di atas, yakni sekumpulan komponenkomponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi terkait untuk mendukung proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengendalian, sedangkan pariwisata dapat diartikan sebagai suatu kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke suatu daerah dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan bersenang-senang atau bisnis (Ismiyanti, 2010: 4). Metode Webqual Metode penentuan kualitas perangkat lunak dalam penelitian ini menggunakan metode Webqual. (Barnes & Vidgin: 2002) WebQual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas Website berdasarkan persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan pengembangan dari SERQUAL (Zeithaml et al. 1990) yang banyak digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa. Instrument penelitian pada 2
WebQual tersebut dikembangkan dengan metode Quality Function Development (QFD) . WebQual sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah mengalami beberapa interaksi dalam penyusunan dimensi dan butir pertanyaan. Versi pertama dari instrument WebQual (WebQual 1.0) dikelompokkan menjadi empat dimensi utama, yaitu kemudahan penggunaan, pengalaman, informasi, komunikasi dan integrasi (Barnes dan Vidgen, 2001). Demikian juga untuk WebQual 2.0 dikategorikan menjadi tiga wilayah yang berbeda, yaitu kualitas website, kualitas informasi, dan kualitas interaksi pelayanan. WebQual 3.0 dikategorikan menjadi tiga wilayah yang berbeda tiga dimensi dari kualitas website, yaitu kegunaan, kualitas interaksi pelayanan. WebQual versi 4.0 kualitas telah digantikan oleh kegunaan dalam versi 4.0 karena menjaga penekanan pada pengguna dan persepsi pada perancangan website. Istilah kegunaan dapat mencerminkan lebih baik tingkat abastraksi dua dimensi lain dari WebQual, yaitu interaksi layanan dan informasi. Kegunaan berkaitan dengan bagaimana pengguna melihat dan berinteraksi dengan website. Menurut teori WebQual, terdapat tiga dimensi yang mewakili kualitas suatu website, yaitu kegunaan (usability), kualitas informasi (information quality) dan interaksi layanan (service interaction). Masing-masing dimensi terdiri dari beberapa pertanyaan seperti yang disajikan pada Tabel Analisis Masalah Berdasarkan hasil observasi, penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, diperlukan sistem informasi pariwisata Kecamatan Selogiri berbasis web untuk mempermudah pihak Kecamatan untuk mempromosikan obyek-obyek wisata dan potensi-potensi wisata lainya. Maka dari itu mahasiswa dalam penulisan laporan tugas akhir ini mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1) Pemberitahuan mengenai informasi melalui brosur, spanduk yang berada di depan Kecamatan, media online , radio lokal, dan media cetak. 2) Belum tersedianya media seperti website tentang pariwisata di Kecamatan Selogiri. Sistem Yang Berjalan Saat Ini Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di Kecamatan Selogiri dan melakukan survei ke objek-objek wisata yang ada dari pihak Kecamatan Selogiri dalam hal memperkenalkan atau mempromosikan pariwisata masih belum optimal karena masih mengunakan sistem manual yaitu mempromosikan dengan mengunakan spanduk yang diperlihatkan di depan kantor kecamatan, menyebar brosur, dan di media cetak seperti solopos dan solopos.com hal itu, masyarakat masih banyak yang mengetahui wisata apa yang ada di Kecamatan. Untuk mendapatkan informasi masyarakat hanya bisa mengetahui informasi dari masyarakat yang pernah pergi ke tempat wisata itu dan brosur yang berada di depan kecamatan, jadi diperlukan sebuah sistem informasi tentang potensi wisata yang berada di Kecamatan Selogiri.
3
Gambar 2 Sistem Manual
Kelemahan Sistem Yang Berjalan Saat Ini Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di Kecamatan Selogiri terdapat beberapa kelemahan sistem yang berjalan saat ini yaitu: 1) Belum adanya website khusus untuk mempromosikan wisata yang ada. 2) Masyarakat sulit mencari potensi wisata yang berada di Kecamatan Selogiri dengan akurat. 3) Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengakses informasi pariwisata Kecamatan Selogiri yang masih manual. 4) Informasi pariwisata dalam bentuk tercetak tidak tahan lama, jika ada penambahan informasi baru tidak dapat secara langsung untuk diketahui, dan harus mmembuat lagi yang baru sehingga tidak ekonomis. Analisis Sistem Yang Baru Sistem yang baru merupakan pengembangan dari sistem yang mulanya manual, dan kini dikembangkan menjadi sistem yang berbasis web, secara prinsip sama, perbedaannya terletak pada proses pengolahanya, sehingga informasi yang diberikan bisa diterima oleh masyarakat umum tanpa harus menyebarkan brosur. Pada sistem yang baru dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Dalam sistem yang baru ini yang mulanya petugas menjadi seorang admin website yang meng-update atau memasukkan data informasi mengenai pariwisata Kecamatan Selogiri. Dengan adanya sistem informasi pariwisata Kecamatan Selogiri berbasis web, kantor Kecamatan tidak susah lagi menginformasikan pariwisata dan even- even pariwisata karena sudah mempunyai sistem informasi berbasis web. Perancangan Sistem Use case digunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit fungsi/layanan yang disediakan oleh sistem (or bagian sistem: sub sistem atau class) ke pemakai. Use case dapat dilingkupi dengan batasan sistem yang diberi label nama sistem. Use case adalah sesuatu yang menyediakan hasil yang dapat diukur ke pemakai atau sistem eksternal.
4
Gambar 3 Use case Diagram Use case diagram dalam sistem ini memiliki dua aktor utama yaitu administrator dan pengunjung sistem yang dilambangkan dengan simbol orang dengan label administrator dan pengunjung. Diagram diatas menggambarkan tentang tindakan-tindakan yang dapat dilakukan oleh administrator dan pengunjung di dalam sistem, yaitu: admin mengelola berita mengelola informasi, mengelola dan mengatur pages, mengelola galeri, setting website, mengelola profil wisata website, dimana semua proses tersebut hanya dapat dilakukan setelah administrator sistem melakukan proses login terlebih dahulu dengan cara memasukan username dan password, sedangkan pengunjung hanya bisa mencari informasi-informasi yang terdapat di sistem informasi pariwisata Kecamatan Selogiri berbasi web ini dan pengunjung dapat mengisi buku tamu dan menggirim pesan.
Halaman Utama Website Implementasi ini dimaksudkan untuk memperlihatkan halaman utama pengunjung. Dalam hal ini pengunjung bisa mengakses menu yang ditampilkan atau disajikan halaman utama bagi pengunjung seperti pada Gambar 4.
5
Gambar 4 Halaman Utama Website (http://pariwisataselogiri.us/ ) Implementasi Halaman Utama Admin Halaman Utama admin ini akan muncul setelah admin melakukan login dengan benar, setelah benar admin akan menuju halaman ini. Di dalam halaman ini terdapat menu seperti berita, wisata, informasi, pages, galeri, profile, setting website. Halaman Utama admin ini memiliki admin mempunyai hak akses penuh atas sistem, pada sistem ini admin memiliki hak akses untuk melakukan maintenance data. Halaman utama admin dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 5 Halaman Utama Admin 6
Pengujian Sistem Motode Pengujian WebQual Instrumen WebQual menggunakan pendekatan perception dan importance dari pengguna. Jika WebQual 1.0 menitikberatkan analisa kualitas informasi dan memiliki kekurangan di interaksi layanan, WebQual 2.0 sebaliknya, yaitu lebih menekankan pada analisa terhadap interaksi tetapi terasa kurang pada analisa kualitas informasi. Kedua instrumen tersebut dicoba untuk diterapkan pada sebuah penelitian terhadap kualitas situs lelang online (Stuart.J.Barnes dan Richard T.Vidgin, 2002). Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisa kualitas situs dikategorikan ke dalam tiga fokus area yang berbeda, yaitu: Kualitas situs; Usability Quality,(Information Quality), Interaction Quality, Kualitas Web (overall) yang ditawarkan oleh layanan. Hasil penelitian inilah yang dikenal sebagai WebQual 3.0. Analisa lanjutan terhadap WebQual 3.0 menghasilkan pendekatan model WebQual 4.0 yang akhirnya mengganti dimensi pertama, yaitu kualitas situs menjadi dimensi Usability (Kegunaan). Berikut ini disajikan Tabel dari dimensi dan item yang menjelaskan Model WebQual 4.0 (Barnes & Vidgin, 2002). Hasil Pengujian A. Uji Hipotesis Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah ada atau tidaknya dampak signifikan dari kualitas website (variabel X) sebagai variabel bebas dengan proses keputusan pembelian (variabel Y) sebagai variabel tidak bebas. Jika tidak terdapat dampak signifikan maka di formulasikan dalam hipotesis Nol (H0), yaitu hipotesis untuk ditolak. Apabila kedua variabel tersebut dihipotesiskan memiliki dampak yang signifikan maka diformulasikan dalam Hipotesis alternatif (H1) yaitu merupakan hipotesis yang diharapkan untuk diterima. Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah seberapa besar pengaruh Kualitas Website (X) terhadap Proses Keputusan Pembelian (Y) dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji berdasarkan perumusan hipotesis, yaitu : Ho : ρ = 0, berarti tidak ada pengaruh kualitas website terhadap Proses Keputusan Pembelian H1 : ρ ≠ 0, berarti terdapat pengaruh kualitas website (X) terhadap Proses Keputusan Pembelian (Y) Untuk menguji hipotesis yang penulis kemukakan dapat diterima, maka digunakan uji t dengan rumus sebagai berikut :
Kriteria pengujian adalah Ho jika harga dari rumus di atas (t hitung) yang didapat dari tabel distribusi t dengan ά = 0.05 (5%) untuk mengetahui diterima atau ditolak, dinyatakan melalui kriteria yang sesuai dengan yang dikemukakan oleh Husein Umar (2000:316-317) yaitu : 7
Jika nilai t Tabel > nilai t hitung. Maka Ho ada pada daerah penerimaan, berarti H1 diterima atau Kualitas website tidak berpengaruh Jika nilai t Tabel < nilai t hitung,Maka Ho terdapat pada daerah penolakan, berarti H1 diterima atau Kualitas website berpengaruh pada proses keputusan pembelian. B). Uji validasi Tahapan pertama yang dilakukan sebelum mengolah data hasil kuesioner adalah menguji tingkat validitas dan reabilitas dari masing–masing pertanyaan. Hal tersebut dilakukan dengan SPSS berdasarkan atas hasil jawaban kuesioner dari 30 responden yang menjadi sasaran dalam penelitian ini. Kriteria pengujian adalah dari rumus di atas (t hitung) yang didapat dari tabel distribusi t dengan ά = 0.05 (5%) Hasil dari uji validitas dari masing– masing dimensi dijelaskan pada Tabel 4.4, 4.5, 4.6, 4.7. Dasar pengambilan keputusan : Rhitung > RTabel = Valid Rhitung < RTabel = Tidak Valid Keputusan uji validasi = semua angket valid Dasar pengambil keputusan: Alpha > rTabel = koseisten Alpha < rTabel = tidak konsisten Tabel 1. Kualitas Kegunaan (Usability Quality) yang dihitung menggunakan SPSS. No Nilai hitung Tabel 5 % (30) keterangan 1 0.887 0.361 Valid 2 0.611 0.361 Valid 3 0.771 0.361 Valid 4 0.674 0.361 Valid 5 0.573 0.361 Valid 6 0.771 0.361 Valid 7 0.594 0.361 Valid 8 0.771 0.361 Valid Tabel 2. Rekap hasil koesioner uji kualitas Informasi (Information Quality) yang dihitung menggunakan SPSS. No Nilai hitung Tabel 5 % (30) keterangan 1 0.951 0.361 Valid 2 0.786 0.361 Valid 3 0.951 0.361 Valid 4 0.710 0.361 Valid 5 0.951 0.361 Valid 6 0.647 0.361 Valid 7 0.786 0.361 Valid Tabel 3. Rekap hasil koesioner uji kualitas Interaksi (Interaction Quality) yang dihitung menggunakan SPSS. 8
No Nilai hitung Tabel 5 % (30) keterangan 1 0.888 0.361 Valid 2 0.647 0.361 Valid 3 0.711 0.361 Valid 4 0.667 0.361 Valid 5 0.587 0.361 Valid 6 0.711 0.361 Valid 7 0.690 0.361 Valid Tabel 4. Rekap hasil koesioner uji kualitas Kualitas Web (overall) yang dihitung menggunakan SPSS. No Nilai hitung Tabel 5 % (30) keterangan 1 0.950 0.361 Valid 2 0.747 0.361 Valid 3 0.885 0.361 Valid 4 0.880 0.361 Valid 5 0.641 0.361 Valid 6 0.600 0.361 Valid 7 0.950 0.361 Valid Dari Tabel 1,2,3,dan 4, diperoleh bahwa dalam penelitian ini angka koefisien korelasi antar pertanyaan pada Dimensi Usability, Kualitas Informasi, dan Kualitas Interaksi dengan menggunakan uji Spearman Rho (5 Tail) dengan taraf signifikasi 5% dari 30 responden bernilai di atas angka 0,361. Hal tersebut berarti bahwa pertanyaanpertanyaan tersebut valid. C. Uji Reliabilitas Untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut reliable atau tidak, maka kuesioner tersebut diuji dengan menggunakan Metode Alpha Cronbach dengan SPSS. Hasil dari uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS untuk masing–masing dimensi dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Rekap Uji Reliability Variable Usability Quality Interaction Quality Interaction Quality Kualitas Web (overall)
Rxy 0.820 0.898 0.787 0.896
rTotal 5%(30) 0.361 0.361 0.361 0.361
Keterangan Realibel Realibel Realibel Realibel
Hasil uji coba reliability dilakukan dengan menggunakan rumus alpha. Uji signifikan dilakukan α = 0.05. instrument dapat dilakukan relibel jika nilai alpha lebih besar rTabel (0.361). Berikut ini adalah hasil perhitunggan menggunakan SPSS 19, Tabel 6Variabele Independent dan Dependent 9
Variables Entered/Removedb Variables Model Variables Entered Removed Method 1 interaction, . Enter information, usability a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: overall
F. Persamaan Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. variabel bebas (independen variable) yaitu usability(X1), information(X2), Interaction (X3) terhadap variabel terikat (dependen variable) yaitu kualitas website /overall (Y). Dan persamaan regresinya dapat dirumuskan sebagai berikut (Suharyadi dan Purwanto, 2004:509):
Untuk membaca dari hasil SPSS terhadap persamaan regresinya adalah dengan melihat output SPSS pada Tabel 4.14. Coefficients. Tabel 7. Coefficients Coefficientsa
Model 1
(Constant) usability information
Interaction
Unstandardized Coefficients B Std. Error 2.649 2.761 -1.175 .880 1.334
1.086 .291 1.084
Standardized Coefficients Beta -1.181 .875 1.214
t .959
Sig. .346
-1.081 3.027 1.230
.290 .006 .230
a. Dependent Variable: overall
Berdasarkan Tabel diatas dapat diperoleh rumus regresi sebagai berikut:: Y : 2.649 – 1.175 X1+ 0.880 X2 + 1.334 X3+e Interpretasi dari regresi diatas adalah sebagai berikut: 1. Konstanta (a) Ini berarti jika semua variabel bebas memiliki nilai nol (0) maka nilai variabel terikat (Beta) sebesar 2.649. 2. Kualitas Kegunaan (Usability Quality) (X1) terhadap kualitas web (Y) Nilai koefisien Usability Quality untuk variabel X1 sebesar 1.175 dan bertanda negatif. ini menunjukkan bahwa Current Ratio mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan Risiko Sistematis. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan Current Ratio satu satuan maka variabel (Y) akan turun sebesar 1.175 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. 3. Kualitas Informasi (Information Quality) (X2)terhadap kualitas web (Y) Nilai koefisien (Information Quality) untuk variabel X2 sebesar 0.880. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan X2 satu satuan maka variabel (Y) akan naik 10
sebesar 0.880 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. 4. Kualitas Interaksi (Interaction Quality) (X3)terhadap kualitas web (Y) Nilai koefisien (Interaction Quality)untuk variabel X3 sebesar 1.334. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan Interaction Quality satu satuan maka variabel (Y) akan naik sebesar 1.334 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. E. Uji Tabel F Uji Tabel F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel maka hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Untuk analisisnya dari output SPSS dapat dilihat dari Tabel 8 (ANOVA b) . Tabel 8(ANOVA b) Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 329.136 76.731 405.867
ANOVAb df 3 26
Mean Square 109.712 2.951
F 37.176
Sig. .000a
29
a. Predictors: (Constant), interaktion, information, usability b. Dependent Variable: overall
Dari Tabel diperoleh nilai Fhitung sebesar 37.176 dengan nilai probabilitas (sig)=0,000. Nilai Fhitung(37.176)>F Tabel (1.83), dan nilai sig. lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,000<0,05; maka H01 diterima, berarti secara bersamasama (simultan) interaction, information, dan usability berpengaruh signifikan terhadap overall (kualitas website). D. Koefisien determinasi (R² ) Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian yang lebih jelas. Koefisien determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada variabel yang lain (Santosa&Ashari, 2005:125). Dalam bahasa sehari-hari adalah kemampuan variabel bebas untuk berkontribusi terhadap variabel tetapnya dalam satuan persentase. Nilai koefisien ini antara 0 dan 1, jika hasil lebih mendekati angka 0 berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel amat terbatas. Tapi jika hasil mendekati angka 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen, untuk analisisnya dengan menggunakan output SPSS 19 dapat dilihat pada tabel Model Summary. Tabel 9 Tabel Model Summary
11
Model Summary Model R R Square Adjusted R Square 1 .901a .811 .789 a. Predictors: (Constant), interaction, information, usability
Std. Error of the Estimate 1.718
Untuk variabel proses keputusan kualitas dari 4 interaction, information, usability, overall indikator dengan 29 item kuesioner dengan jumlah responden 30, maka akan diperoleh kriteria berikut ini Tabel 4.10 Kriteria Persentase Skor Tanggapan Responden Terhadap Skor Ideal No % Jumlah Skor Kreteria 1
20.00 - 36.00
Tidak baik
2
36.01 - 52.00
Kurang baik
3
52.01 - 68.00
Cukup
4
68.01 - 84.00
Baik
5
84.01 – 100
Sangat baik
Sumber : Umi Narimawati (2007:84) Berdasarkan Tabel Model Summary, dapat disimpulkan bahwa Usability Quality, Interaction Quality, Interaction Quality dan Kualitas Web (overall) berpengaruh sebesar 81.1 % terhadap Risiko Sistematis, sedangkan 18,9% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti. Karena nilai R Square dibawah 5% atau cenderung mendekati nilai 0 maka dapat disimpulkan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan bahwa kualitas website mendapat nilai 81.1%, dengan hasil yang telah didapat bisa ditarik kesimpulan bahwa website dinyatakan baik. Simpulan Kecamatan Selogiri mempunyai banyak potensi wisata yang harus di promosikan kepada masyarakat luas. Potensi wisata meliputi wisata budaya, wisata umum, dan wisata kuliner. Berdasarkan gambaran hasil analisis yang sudah dilakukan oleh penulis bahwa Kecamatan Selogiri dalam mempromosikan potensi wisata yang ada, masih dilakukan dengan cara manual, yaitu menggunakan brosur dan pamflet iklan yang dipasang di pinggir jalan, hal ini menyebabkan bertambahnya anggaran untuk membuat iklan dan brosur. Penulis setelah mempelajari analisis sistem yang sudah berjalan, penulis merancang dan membuat suatu sistem yang berbasis web untuk membantu Kecamatan Selogiri dalam melakukan promosi wisata, dengan cara membuat Sistem informasi pariwisata Kecamatan Selogiri berbasis web. Sistem ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Sistem ini dibangun untuk menyesuaikan kebutuhan informasi pariwisata di Kecamatan Selogiri baik warga masyarakat sekitar maupun wisatan domestic. Sistem ini berupa website yang dapat diakses oleh pengguna internet dimana saja. Website menyajikan banyak menu seperti profil kecamatan, informasi wisata, informasi, galeri, sekilas kecamatan, buku tamu, dan kontak. 12
Sistem informasi pariwisata Kecamatan Selogiri berbasis web yang dibangun ini telah diuji dan tidak menemui banyak kendala. Uji website ini menggunakan metode WebQual dengan melibatkan 30 responden dan mendapatkan nilai 81.1 % yang berarti bagus untuk sebuah uji sistem. Dari hasil pengujian tersebut Sistem informasi pariwisata Kecamatan Selogiri berbasis web ini sudah diimplementasikan dengan alamat www.pariwisataselogiri.us oleh penulis, sehingga masyarakat umum atau wisatawan dapat mudah mencari informasi-informasi wisata yang ada di Kecamatan Selogiri. DAFTAR PUSTAKA Barnes, S.J. dan R. Vidgen, 2002. An Integrative Approach to the Assessment of ECommerce Quality, http://www.webqual.co.uk/papers/wap.pdf (diakses tanggal 2 Agustus 2014, jam 2.00 WIB) Gede Karya, 2004, Pengembangan Model Audit Sistem Informasi Berbasis Kendali, Dalam Integral Vo.9.No.1.Maret 2004 Ismayanti, 2010, Pengantar Pariwisata. Jakarta. PT Gramedia Widiasarana Indonesia Jogiyanto, 2005, Analisisdan Design Sistem Informasi PendekatanTerstruktur dan Aplikasi Bisnis, Edisi Pertama Cetakan Ke 4, Andi Offset, Yogyakarta, Indonesia Santosa P. Budi dan Ashari, 2005, Analisis Statistik dengan Microsoft Exccel & SPSS. Penerbit ANDI. Yogyakarta. Stuart J. Barnes dan Richard Vidgen, 2003. Measuring Web Site Quality Improvements: A Case Study Of The On Strategic Management Knowledge Exchange. Industrial Management & Data System
13