MEMBANGUN GATEWAY INTERNET, DNS SERVER, DAN WEB SERVER MENGGUNAKAN DEBIAN 6 SQUEEZE LAPORAN TUGAS AKHIR
Disusun Oleh: Nama Kelas Program Keahlian Nomor Ujian
: Lukman Khakim : XII TKJ A : Teknik Komputer dan Jaringan : 13-218-293-4
SMK TAMAN KARYA MADYA TEKNIK TAMANSISWA PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HALAMAN PENGESAHAN
Nama Sekolah
:
SMK TKM Teknik Tamansiswa Purworejo
Program Keahlian Alokasi Waktu
: :
Teknik Komputer dan Jaringan 24 Jam
Nama Siswa Kelas/No.Ujian Judul Laporan
: : :
Lukman Khakim XII TKJ A/13-218-293-4 Membangun Gateway Internet, DNS Server, dan Web Server Menggunakan Debian 6 Squeeze
Laporan ini disahkan pada Hari Tanggal
: : : Disetujui oleh:
Menyetujui Penguji 1
Mengetahui Penguji 2
Turah Suhono, S.Kom NIP. 198012262009021006
Arif Fajar Nugroho, S.Kom NIP. 198012262009021006 Kepala Sekolah Gandung Ngadina, S.Pd NPA.2660
2
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr.wb. Segala puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dengan judul “Membangun Gateway Internet, DNS Server, dan Web Server Menggunakan Debian 6 Squeeze” tepat pada waktunya. Laporan ini diajukan guna memenuhi persyaratan untuk kelulusan kegiatan belajar di sekolah SMK TKM Teknik Tamansiswa Purworejo dengan program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan. Penulis sangat berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan, dan dukungannya. Yang mana hal tersebut sangat
berarti
bagi
penulis
demi
kelancaran
dalam
pelaksanaan
dan
terselesaikannya penyusunan laporan ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Allah SWT. Atas semua karunia dan hidayahnya yang telah dilimpahkan. 2. Ki Gandung Ngadina, S.Pd selaku kepala sekolah SMK TKM Teknik Tamansiswa Purworejo. 3. Ki Arif Fajar Nugroho, S.Kom dan Bapak Turah Suhono selaku penguji. 4. Semua Guru dan Karyawan SMK TKM Teknik Purworejo yang telah banyak membantu. 5. Kedua orangtua tercinta yang selalu memberikan dukungan dan nasihat. 6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, sehingga banyak kesalahan dan kekeliruan. Maka penulis sangat mengharap kepada berbagai pihak atas kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak, penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
3
pihak yang berkepentingan. Semoga Allah SWT memberi ridho dan rahmat kepada kita semua dan selalu dalam lindungan-Nya. Aamin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
4
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.............................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................
ii
KATA PENGANTAR............................................................................
iii
DAFTAR ISI..........................................................................................
v
BAB I PENDAHULUAN......................................................................
1
1.1 LATAR BELAKANG........................................................... 1.2 TUJUAN................................................................................ 1.3 BATASAN MASALAH........................................................ 1.4 RUMUSAN MASALAH...................................................... 1.5 MANFAAT.............................................................................
1 5 5 6 6
BAB II PROSES KERJA.....................................................................
7
2.1 WAKTU PELAKSANAAN...................................................
7
2.2 ALAT DAN BAHAN..............................................................
7
2.3 GAMBAR KERJA.................................................................
8
2.4 PROSES PENGERJAAN......................................................
9
2.4.1 PENGKABELAN......................................................
9
2.4.2 TOPOLOGI...............................................................
10
2.4.3 INSTALASI DEBIAN 6.0.........................................
11
2.4.4 GATEWAY INTERNET...........................................
24
2.4.5 DNS SERVER............................................................
32
2.4.6 SSH SERVER............................................................
38
2.4.7 WEB SERVER...........................................................
39
BAB III HASIL......................................................................................
52
5
3.1 PELAKSANAAN.....................................................................
52
3.1.1 FAKTOR PENDUKUNG..............................................
52
3.1.2 FAKTOR PENGHAMBAT...........................................
52
3.2 MANFAAT YANG DIAMBIL.................................................
52
3.3 PENGEMBANGAN.................................................................
53
BAB IV PENUTUP...............................................................................
54
4.1 KESIMPULAN.........................................................................
54
4.2 SARAN......................................................................................
54
4.3 REFERENSI.............................................................................
56
6
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Pada tahun 1940-an di Amerika ada sebuah penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer secara bersama. Di tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, karena mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Dari sinilah maka muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), bentuk pertama kali jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Selanjutnya konsep ini berkembang menjadi proses distribusi (Distributed Processing).Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri di setiap host komputer. Selanjutnya ketika hargaharga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area Network). Demikian pula ketika internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah Jaringan raksasa di tingkat dunia yang disebut dengan istilah WAN (Wide Area Network). Sehingga
teknologi
jaringan semakin
berkembang
diantaranya ialah jaringan client-server. Server adalah komputer yang menjadi sentral dan menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain.
Host adalah Workstation (komputer pengguna). Dalam hal ini jaringan yang akan di paparkan ialah client-server. Server ini akan di gunakan sebagai Web Server. Web Server adalah komputer yang berfungsi sebagai server website, server ini disimpan di Internet Service Provider agar terhubung ke internet selama 24 jam non stop. Apabila Web server disimpan di tempat maka diperlukan saluran komunikasi data kontinyu (terus menerus) 24 jam non stop ke ISP terdekat. Pada saat ini situs internet sudah demikian marak informasinya, tak hanya terbatas pada soal-soal software komputer. Mereka mengisi informasi di internet tidak hanya didasarkan pada latar belakang bisnis semata. Banyak para pemilik yayasan atau organisasi non profit memiliki situs internet. Dalam hal ini tidak akan terhubung ke internet melainkan jaringan lokal. Server ini akan di gunakan bermacam-macam kegunaan dan fungsi, di antaranya ialah sebagai Web Server. Dalam hal ini Website akan di buat sendiri dan Web ini akan di letakan di dalam Server. Web ini dapat digunakan sebagai berikut: 1. Meletakkan berbagai artikel, tentunya dapat di gunakan untuk sharing 2. 3. 4. 5. 6. 7.
informasi. Membuat pengumuman atau pemberitahuan. Memberikan pelayanan komunikasi obrolan (chating). Membagi dan mendistribusi media digital (foto, video, music). Mempromosikan produk perusahaan. Surat menyurat. Pembelajaran dan kursus. Tujuan website
adalah
untuk
pembelajaran melalui Web,
menyuarakan aspirasi mereka kepada publik internasional, baik hanya sekedar brosur organisasi ataupun ajakan berbuat kebaikan seperti yang ditampilkan oleh beberapa situs. Perusahaan atau organisasi sangat membutuhkan suatu sarana yang dapat membantu dalam berkomunikasi antara
satu
dengan
lainnya,
maka
dari
itu
di butuhkan teknologi
komunikasi data agar satu sama lain bias saling berhubungan guna menjalankan dan mengembangkan usahanya. Teknologi informasi terutama yang berhubungan dengan informasi global banyak dibutuhkan oleh masyarakat sekarang ini. Saat ini web merupakan salah satu layanan informasi yang banyak diakses oleh pengguna internet di dunia. Sebagai salah satu layanan informasi maka perlu dibangun web yang mampu menangani permintaan (request) dari banyak pengguna dengan baik (reliable) tanpa meninggalkan aspek keamanannya. Masalah keamanan merupakan salah satu aspek yang penting dalam pembangunan web
karena
kelalaian
dalam
menangani keamanan web server dapat berakibat fatal. Untuk membuat suatu Web Server menggunakan Linux Debian 6 paket yang di gunakan yaitu Apache2. Apache2 merupakan salah satu distribusi web server yang populer dengan dukungan fitur yang sangat banyak. Perhitungan statistik yang ada saat ini menunjukkan bahwa Apache2 menjadi web server yang paling banyak digunakan dalam dunia internet, yaitu mencapai nilai 60 % dari seluruh web server yang ada. Keberhasilan Apache2 mencapai kepopuleran saat ini selain dikarenakan memiliki banyak feature yang sering tidak dijumpai pada web server
yang
lain,
juga
dikarenakan Apache 2 merupakan aplikasi gratis yang berjalan dalam berbagai sistem operasi. Web server bertugas memberikan layanan ke client. Web server berguna memberikan layanan kepada client. Web application merupakan program tambahan yang ada pada server web yang membuat tampilan web bisa dinamis. Beberapa aplikasi yang dipakai seperti perl, asp, jsp dan php. Selain itu web application juga berfungsi sebagai penghubung dan pengambil data ke database sesuai permintaan client. Domain name system (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang menggunakan TCP/IP (Transmission Control / Internet protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke internet
seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address dimana DNS memiliki keunggulan seperti: 1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama komputer). 2. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah. 3. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di internet maupun intranet. DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protokol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. lalu komputer anda akan menghubungi DNS sever untuk mengecek host name yang anda minta
tersebut berapa
IP
addressnya. IP address ini yang digunakan untuk mengoneksikan komputer anda dengan komputer lainya. Fungsi dari DNS adalah menterjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan nama server. DNS adalah sebuah aplikasi services di
internet
yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address.
Sebagai contoh, www untuk penggunakan di internet, lalu ketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP misalnya 202.68.0.134. jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Local Area Network (LAN) adalah jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali di gunakan untuk menghubungkan komputer-
komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumber daya dan saling bertukar informasi. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer to Peer dan jaringan Client-Server. Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan ClientServer, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation. Disini kami menggunakan tipe jaringan Client- Server. 1.2 TUJUAN Laporan ini mempunyai tujuan sebagai berikut : a. Untuk menambah ilmu dan pengetahuan mengenai masalah yang paparkan dalam laporan ini. b. Untuk mebudayakan penggunaan sistem operasi Open Source dalam lingkup masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan. c. Untuk memberikan keterampilan baru dan bersaing dalam bidang teknologi informasi. d. Untuk memenuhi tugas akhir dalam kegiatan belajar dan memenuhi syarat kelulusan siswa. e. Menambah wawasan yang lebih dalam mengenai jaringan komputer dan implementasinya berupa pembuatan dan pemeliharaan server. 1.3 BATASAN MASALAH Dalam penulisan laporan ini, penulis membatasi pembahasan masalah yaitu : a. Spesifikasi komputer untuk server. b. Instalasi sistem operasi Debian GNU/Linux 6 berbasis teks. c. Konfigurasi gateway internet pada Debian GNU/Linux 6. d. Instalasi dan konfigurasi DNS Server pada Debian GNU/Linux 6. e. Instalasi dan konfigurasi SSH Server pada Debian GNU/Linux 6. f. Instalasi dan konfigurasi Web Server pada Debian GNU/Linux 6. 1.4 RUMUSAN MASALAH Dari batasan masalah di atas, maka permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Bagaimana memilih dan menentukan spesifikasi komputer untuk Web Server? b. Bagaimana melakukan konfigurasi Gateway internet pada sistem operasi Debian GNU/Linux 6?
c. Bagaimana melakukan instalasi dan konfigurasi DNS Server pada sistem operasi Debian GNU/Linux 6? d. Bagaimana melakukan instalasi dan konfigurasi SSH Server pada sistem operasi Debian GNU/Linux 6? e. Bagaimana melakukan instalasi dan konfigurasi Web Server pada sistem operasi Debian GNU/Linux 6? 1.5 MANFAAT Dari masalah dan tujuan yang telah penulis paparkan di atas, maka laporan dengan judul “Membangun Gateway Internet, DNS Server, dan Web Server Menggunakan Debian 6 Squeeze” dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, antara lain : a. Mengenalkan software Open Source di lingkungan masyarakat terlebih pada bidang pendidikan. b. Mengetahui bagaimana cara menggunakan sistem operasi Debian GNU/Linux 6 berbasis teks. c. Mengetahui cara melakukan konfigurasi Gateway Internet, DNS Server, SSH Server, dan Web Server menggunakan sistem operasi Debian GNU/Linux 6 berbasis teks.
BAB II PROSES KERJA
3.1 WAKTU PELAKSANAAN No
Januari
Kegiatan
Febuari
Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
Rancangan Kerja
2.
Persiapan
4
Pelaksanaan Ujian
April 1
Praktik Kejuruan 5
Penyusunan laporan
6
Penyerahan laporan
7
Ujian sekolah
8
Ujian Nasional
Tabel 1. Waktu pelaksanaan 3.2 ALAT DAN BAHAN No . 1
2
Nama alat dan bahan PC server
PC Client
Spesifikasi a. b. c. d. e. f. g.
Casing tower PSU 350 watt Processor min. 1 GHz Harddisk min. 80 GB RAM min. 2 GB CD/DVD Drive 24 X GPU Card minimal
h. i. j. a. b. c. d.
resolusi 800 x 600 NIC 10/100 Mbps Monitor 14’’ Keyboard Casing tower PSU 350 watt Processor min. 1 GHz Harddisk min. 80 GB
Jumlah 1unit / peserta
1unit / peserta
e. RAM min. 2 GB f. CD/DVD Drive 24 X g. GPU Card min. resolusi 800 x 600 h. NIC 10/100 Mbps i. Monitor 14’’ j. Keyboard 3 4 5 6 7 8 1 2
Mouse Minimal 4 port Min 500 watt 10/100 Mbps Min. 56 Kbps
Switch Crimping Tool LAN Tester Stabilizer NIC (Ethernet) Koneksi Internet Bahan Kabel UTP RJ 45
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 Titik
10 meter 6 buah
Tabel 2. Alat dan bahan 3.3 GAMBAR KERJA
Gambar. 1 Topologi Jaringan 3.4 PROSES PENGERJAAN 3.4.1 PENGKABELAN Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan kabel jaringan yang paling umum digunakan dalam pembuatan jaringan dengan menggunakan topologi star (bintang). Kabel UTP ini dalam standardisasinya memiliki 3 metode jenis pengkabelan, antara lain :
Cross over Straight Trough Roll over Dalam ketiga jenis metode ini yang menjadi perbedaan adalah urutan
kabel yang disusun dalam konektor (RJ-45). Selain itu terdapat perbedaan fungsi
dalam setiap jenis pengkabelan. Jenis Cross Over digunakan dalam jaringan untuk menghubungkan perangkat yang sama, misalnya router dengan router, switch dengan switch, dll. Sedangkan Straight Trough digunakan untuk menghubungkan perangkat jaringan yang berbeda, misalnya switch dengan komputer PC, switch dengan router, dll. Dalam topologi star, switch/hub yang berfungsi sebagai pusat node yang mana terhubung dengan router ataupun workstation, maka dalam hal ini menggunakan jenis kabel Straight. Susunan kabel straight diuraikan sebagai berikut : Ujung 1 Putih Orange Orange Putih Hijau Biru Putih Biru Hijau Putih Cokelat Cokelat Tabel 3. Urutan kabel straight
Ujung 2 Putih Orange Orange Putih Hijau Biru Putih Biru Hijau Putih Cokelat Cokelat
Langkah pembuatan kabel straight : 1. Potong kabel UTP sesuai dengan kebutuhan dengan menggunaan pemotong pada tang crimping. 2. Kupas jaket pada ujung ke-1 dan ujung ke-2 menggunakan pengupas yang ada pada tang crimping. 3. Urutkan kabel pada kedua ujung sesuai dengan urutan yang ada pada Tabel 3. Kemudian luruskan kabel tersebut. 4. Kemudian, agar dapat dimasukkan ke konektor, potong kabel dalam yang sudah diluruskan dengan menggunakan tang crimping. Ini bertujuan agar kabel dalam menjadi sama panjang. 5. Masukkan kabel tersebut dengan posisi konektor yang ada tembaga menghadap ke atas dan masukkan kabel sesuai urutan warna. 6. Kuncikan kabel tersebut dalam konektor menggunakan tang crimping. 7. Test dengan LAN Tester, jika lampu indikator berjalan sesuai urutan 3.4.2
maka menunjukkan bahwa kabel siap digunakan. TOPOLOGI
Topologi adalah gambar sketsa jaringan komputer. Dalam hal ini, topologi yang digunakan adalah topologi star. Yang mana topologi star sangat cocok untuk pembuatan model jaringan client server. Beberapa keunggulan topologi star antara lain lebih efisien, mudah untuk penambahan dan pengurangan node. Mudah dalam pembuatan, tidak terlalu rumit. Kekurangannya antara lain lebih banyak menghabiskan kabel dan ketergantungan dari central node (Switch/hub). 1. Siapkan Hub/Switch yang akan digunakan sebagai central node. 2. Siapkan kabel UTP jenis staright yang sudah dibuat dan dapat digunakan dengan baik. 3. Hubungkan komputer (workstation) terhadap switch/hub dengan menggunakan kabel UTP yang telah disiapkan. Dalam switch, tidak dibatasi penomoran port. Bebas memilih port mana saja yang akan dipakai. 3.4.3 INSTALASI SISTEM OPERASI DEBIAN 6 1. Atur booting komputer agar melalui DVD Debian 6. Pengaturan ini dapat dilakukan dalam menu BIOS (Basic Input Output System). 2. Saat muncul pilihan menu setup instalasi, pilih Install. Pilihan ini untuk menginstall sistem operasi Debian 6 dengan berbasis teks.
Gambar 1. 1 3. Kemudian, langkah berikutnya adalah pemilihan bahasa default untuk sistem operasi yang hendak diinstall. Pilih English.
Gambar 1. 2 Bahasa 4. Langkah berikutnya adalah mengatur lokasi atau tempat server berada. Berhubung penulis berada di Indonesia, maka pilih Other.
Gambar 1. 3 Lokasi 5. Setelah memilih other, pilihan selanjutnya adalah pemilihan dunia. Pilih Asia.
Gambar 1. 4 Lokasi 6. Selanjutnya setelah memilih Asia, akan ada pilihan Indonesia. Pilih Indonesia.
Gambar 1. 5 Negara 7. Berikutnya adalah memilih locale untuk format penulisan, pilih United States en_US, UTF-8.
Gambar 1. 6 Locale karakter 8. Kemudian pilih American English untuk pilihan keyboard layout.
Gambar 1. 7 Keyboard 9. Selanjutnya akan ditampilkan proses konfigurasi DHCP, klik Cancel aja. Dikarenakan server akan dikonfigurasi secara manual atau static.
Gambar 1. 8 Konfigure Network 10. Kemudian tahap selanjutnya adalah melakukan konfigurasi network. Pilih Configure network manually.
Gambar 1. 9 Konfigurasi network 11. Pada form IP Address, isikan alamat IP yang akan digunakan oleh server yaitu 192.168.100.1. Kemudian klik Continue.
Gambar 1. 10 IP Address 12. Pada bagian Netmask isikan dengan 255.255.255.248. Kemudian klik Continue.
Gambar 1. 11 Netmask 13. Pada gateway, isikan dengan 192.168.100.1. Klik Continue.
Gambar 1. 12 Gateway 14. Name server address, isikan dengan 192.168.100.1.
Gambar 1. 13 Nameserver 15. Pada form Hostname, isikan sesuai dengan keinginan. Hostname ini berfungsi memberikan nama mesin komputer saat terhubung kedalam jaringan. Penulis menggunakan Hostname server11. Kemudian klik Continue.
Gambar 1. 14 Hostname 16. Pada form Domain name, isikan dengan domain yang akan digunakan. Isi dengan sekolah.web.id, lalu klik Continue.
Gambar 1. 15 Domain 17. Langkah selanjutnya adalah mengatur password untuk user root atau superuser. Root ini adalah user dengan hak akses tertinggi pada sistem operasi Linux.
Gambar 1. 16 Root pasword
18. Masukkan kembali password root, harus sama dengan password yang dimasukkan sebelumnya.
Gambar 1. 17 root password 19. Kemudian isikan pada form Full name user. Ini adalah user baru yang akan dibuat oleh sistem operasi.
Gambar 1. 18 Buat user baru 20. Kemudian isikan username untuk user baru.
Gambar 1. 19 Buat user baru 21. Isikan password untuk user baru.
Gambar 1. 20 Password user baru 22. Masukkan kembali passwordnya, harus sama dengan sebelumnya.
Gambar 1. 21 Password user baru 23. Kemudian memilih time zone. Berhubung penulis ada pada Waktu Indonesia Barat (WIB), maka penulis memilih Jakarta.
Gambar 1. 22 Konfigurasi timezone 24. Selanjutnya adalah tahap melakukan pemartisian harddisk komputer. Ada beberapa pilihan untuk tahap ini, Pilih Guided – Use entire disk. Pilihan ini berfungsi agar debian yang diinstall akan menggunakan seluruh ruang harddisk komputer.
Gambar 1. 23 Pemartisian Harddisk 25. Kemudian pilih disk yang akan digunkan, karena hanya ada satu disk yang terpasang klik yang telah disorot.
Gambar 1. 24 Pemartisian harddisk 26. Kemudian tahap selanjutnya adalah pemilihan partisi yang akan digunakan. Pilih All files in one partition.
Gambar 1. 25 Pemartisian harddisk 27. Setelah itu, pilih Finish partitioning and write change to disk.
Gambar 1. 26 Pemartisian harddisk 28. Klik Yes pada pilihan berikut ini.
Gambar 1. 27 Pemartisian harddisk 29. Pilihan di bawah ini adalah untuk melakukan scan DVD lain. Pilih No saja, karena hanya membutuhkan 1 disk saja dalam instalasi Debian 6 ini.
Gambar 1. 28 Scanning DVD 30. Karena tidak akan menginstall melalui Internet, klik Pilih No pada pilihan Use a network mirror.
Gambar 1. 29 Konfigurasi network mirror 31. Klik No pada pilihan berikut ini.
Gambar 1. 30 Popup partisipasi 32. Selanjutnya adalah tahap memilih software atau paket yang akan diinstall saat instalasi. Pilih Standard system utilities. Caranya dengan memberi tanda * pada pilihan tersebut menggunakan tombol SPACE pada keyboard. Klik Continue.
Gambar 1. 31 Pemilihan software
33. Selanjutnya tahap penginstallan Master Boot Record (MBR) pada komputer. Klik Yes.
Gambar 1. 32 Install GRUB 34. Tahapan terakhir adalah Finishing. DVD pada komputer akan otomatis keluar. Ini menandakan proses instalasi sudah selesai. Klik Continue.
Gambar 1. 33 Finishing 35. Kemudian komputer akan me-restart sendiri dan akan booting melalui harddisk secara otomatis dan masuk ke sistem operasi Debian yang telah diinstall.
Gambar 1. 34 Booting dan login 3.5 GATEWAY INTERNET Perlu diingat, bahwa konfigurasi server harus login dengan menggunakan user root agar dapat melakukan berbagai perubahan di server. a. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan konfigurasi IP address komputer server. Pada sistem operasi Debian, konfigurasi IP address berada pada file /etc/network/interfaces, oleh karena itu harus melakukan pengaturan pada file tersebut. Ketik perintah pada Gambar 2.1 berikut ini.
Gambar 2. 1 Edit file interfaces b. Tampilan
dari
text
editor
nano
yang
berhasil
membuka
file
/etc/network/interfaces akan terlihat seperti Gambar 2.2 berikut ini. Tulisan kode eth menandakan interface ethernet yang terpasang pada komputer, di bawah ini ada 2 interfaces yang terpasang yaitu eth0 dan eth1. Interface lo secara default sudah ada pada konfigurasi ini yang berfungsi sebagai loopback. Dalam konfigurasi gateway ini komputer server juga digunakan
sebagai router, oleh karena itu minimal interfaces ethernet, yang satu untuk jaringan lokal atau Local Area Network (LAN), dan yang satunya digunakan untuk jaringan luar (Internet). Editlah konfigurasi interface pada server gateway sebagai berikut : .... #The primary network interface allow-hotplug eth0 iface eth0 inet static address 192.168.100.1 netmask 255.255.255.248 network 192.168.100.0 broadcast 192.168.100.1 #ip untuk internet auto eth1 iface eth1 inet static address 172.11.16.43 netmask 255.255.255.0 gateway 172.11.16.1
Interface eth0 digunakan untuk jaringan lokal. Interface eth1 digunakan untuk jaringan internet. File ini bersifat case sensitive, yang artinya huruf besar dan kecil dianggap
berbeda. Maka dari itu, berhati-hatilah. Tulisan dengan diawali tanda #, tidak akan dijalankan oleh sistem operasi karena dianggap sebagai komentar.
Gambar 2. 2 Konfigurasi IP Address Setelah selesai menuliskan konfigurasi, jangan lupa untuk menyimpannya dan keluar dari konfigurasi tersebut. Klik tombol Ctrl+O (Menyimpan) atau tombol Ctrl+X (Menyimpan lalu keluar). c. Setelah sudah disimpan, kemudian harus dilakukan reload atau restart daemon networking. Perintahnya seperti pada Gambar 2.3
Gambar 2. 3 Restart daemon networking d. Untuk dapat digunakan sebagai gateway, maka komputer router/server harus dikonfigurasi agar dapat melakukan routing atau IP Forwarding yang bertujuan agar paket data dapat dialihkan ke berbagai interface. Edit file /etc/sysctl.conf untuk konfigurasi IP forwarding tersebut. Perintah tertulis pada Gambar 2.4.
Gambar 2. 4 Sysctl
e. Setelah terbuka file /etc/sysctl.conf, cari kata #net.ipv4.ip_forward=1 pada file tersebut seperti yang ada pada Gambar 2.5. Dan hilangkan tanda # (hash) yang ada pada depan kata, sehingga menjadi seperti berikut ini:
Gambar 2. 5 Konfigurasi IP Forwarding f. Simpan dan keluar dari file tersebut. Untuk melihat atau mengecek konfigurasi IP Forward, dapat dilihat dengan cara mengetik perintah # sysctl –p Seperti pada Gambar 2.6, jika muncul net.ipv4.ip_forward = 1, menandakan konfigurasi berhasil dan komputer sudah dapat melakukan Forwarding. Jika belum, coba lakukan edit lagi pada file /etc/sysct.conf dan pastikan sudah benar.
Gambar 2. 6 Cek sysctl g. Agar komputer dari Local Area Connection (LAN) dapat mengakses jaringan luar, selain mengaktifkan IP Forwarding juga harus mengaktifkan nat(4) yang berfungsi untuk masquerade komputer lokal. Konfigurasi nat pada sistem operasi Debian menggunakan program utiliti iptables. Edit pada file /etc/rc.local untuk mengisikan perintah iptables tersebut agar dapat langsung tereksekusi pada saat komputer mulai booting. # nano /etc/rc.local Seperti pada Gambar 2.7 di bawah ini, perintah iptables harus berada di atas tulisan exit 0 Jangan lupa untuk menyimpan konfigurasi tersebut.
Gambar 2. 7 Konfigurasi firewall h. Langkah berikutnya adalah melakukan restart pada komputer server agar dapat melakukan perubahan konfigurasi yang telah dilakukan. # reboot
Gambar 2. 8 Reboot i. Setelah kembali booting, masuk dengan user root dan masukkan password. j. Seperti yang telah dikonfigurasi di depan, interfaces yang dikonfigurasi ada dua yaitu eth0 dan eth1. Setelah booting kembali, dapat melakukan cek atau melihat perubahan konfigurasi IP server menggunakan perintah ifconfig. Seperti pada Gambar 2.9 dan Gambar 2.10. Untuk mengecek eth0 (jaringan lokal) # ifconfig eth0 Dan eth1 untuk jaringan inernet # ifconfig eth1
Gambar 2. 9 ifconfig
Gambar 2. 10 ifconfig k. Setelah komputer server sudah dikonfigurasi, kemudian komputer klien juga harus dikonfigurasi agar dapat terkoneksi dengan server dan ke internet. Disini penulis menggunakan sistem operasi Windows 7 yang digunakan untuk
-
klien. Lakukan langkah berikut ini : Mauk Control Panel Klik pada Network and Internet Klik Network and Sharing Center Klik pada menu Change adapter settings Klik Local Area Connection Klik Kanan > Properties Klik pilihan Internet Protocol Version 4 (Ipv4) Pilih Use the following IP Address dan isikan seperti pada Gambar 2.11. Klik OK
Gambar 2. 11 Konfigurasi IP di windows l. Untuk melakukan koneksi antara klien dan server dapat menggunakan perintah ping pada komputer klien. Buka Command Prompt (cmd). Start > Run > cmd Ketik perintah seperti pada gambar 2.12 berikut ini. Jika muncul pesan Reply maka dipastikan komputer klien dan server sudah terhubung. Selain untuk melakukan koneksi ke server, klien juga harus dapat sudah dapat terkoneksi ke internet. Untuk pengujiannya dapat menggunakan perintah berikut ini Ping google.com
Gambar 2. 12 Ping ke server m. Selain pengujian dari klien menghubungi server, komputer server juga harus dapat menghubungi komputer klien. Perintahnya sama yaitu menggunakan perintah ping dengan alamat tujuan ip klien (192.168.100.5). Dan harus muncul pesan reply seperti pada Gambar 2.13
Gambar 2. 13 Ping ke client
3.6 DNS SERVER a. Install paket aplikasi bind9 yang akan dibuat sebagai server DNS. Sebelum melakukan instalasi bind9, DVD debian harus dimasukkan terlebih dahulu kedalam komputer server. Kemudian ketik perintah # apt-get install bind9 –y Seperti yang tertera pada gambar 3.1, dan tunggu hingga akhir proses instalasi paket bind9.
Gambar 3. 1 Install bind9 b. Untuk mempermudah dalam konfigurasi, ada baiknya jika harus masuk terlebih dahulu kedalam direktori /etc/bind. Ketik perintah #cd /etc/bind
Gambar 3. 2 Masuk direktori /etc/bind c. Kemudian edit file named.conf.local dengan perintah seperti pada Gambar 3.3. File ini berfungsi sebagai penampung zona yang bertugas mendefinisikan server DNS dan database domain.
Gambar 3. 3 Edit named.conf.local d. Dalam file named.conf.local tersebut diisikan dengan script seperti Gambar 3.4. Pada zone pertama, diisi dengan nama domain yang akan dibuat yaitu sekolah.web.id. Zone pertama ini mendefinisikan database pada file forward yang dengan nama db.sekolah. Pada zone kedua, mendefinisikan file reverse dengan nama db.192. Format penulisan zone kedua ini sebagai berikut : zone “100.168.192.in-addr.arpa” { .....
100.168.192 ini adalah Network ID pada IP Address dengan cara penulisannya dibalik.
Gambar 3. 4 Konfigurasi zona e. Kemudian salin file db.local kedalam file db.sekolah yang berfungsi sebagai file forward. File forward ini berfungsi sebagai penerjemah nama domain ke IP Address.
Gambar 3. 5 Salin file f. Selain file forward, diharuskan juga membuat file reverse dengan nama db.192. Untuk mempermudah salin file db.127 kedalam file db.192. Perintahnya seperti pada Gambar 3.6. File reverse ini berfungsi sebagai penerjemah Ip address ke nama domain.
Gambar 3. 6 Salin file g. Setelah disalin, kemudian edit file forward (db.sekolah).
Gambar 3. 7 Edit file forward h. Setelah file forward sudah terbuka, kemudian diedit dan tambahkan beberapa script seperti pada Gambar 3.8. Ganti semua tulisan localhost dengan nama domain yang akan dibuat yaitu sekolah.web.id Contohnya : root.localhost diganti menjadi root.sekolah.web.id Dan ganti IP 127.0.0.1 dengan IP yang akan diterjemahkan kedalam domain, yaitu 192.168.100.1 Tambahkan subdomain bernama student di baris paling bawah seperti Gambar 3.8. student IN A 192.168.100.1 Jangan lupa untuk menyimpan dan keluar dari file forward ini.
Gambar 3. 8 Konfigurasi file forward i. Seperti halnya file forward, juga perlu mengedit file reverse (db.192) dengan perintah berikut ini
Gambar 3. 9 Edit file reverse
j. Setelah file db.192 terbuka, ganti semua tulisan localhost dengan nama domain yaitu sekolah.web.id. Pada file db.192 yang perlu ditambahkan adalah nama domain dan subdomain yang sesuai dengan IP. Angka 1 pada baris 1 IN PTR sekolah.web.id Adalah host id dari IP 192.168.100.1, sedangkan Net ID 192.168.100 telah digunakan oleh file zone (named.conf.local). Dan gantilah semua isi file db.192 menjadi seperti Gambar 3.10 di bawah ini
Gambar 3. 10 Konfigurasi file reverse k. Edit file named.conf.options
Gambar 3. 11 Edit file named.conf.options l. Cari tulisan forwarders dan hilangkan tanda // hingga tulisan }; ini bertujuan untuk memerintahkan server DNS mengeksekusi tulisan tersebut. Kemudian tulisan 0.0.0.0; diubah dengan IP DNS Server yaitu 192.168.100.1. Jika sudah, simpan dan keluar.
Gambar 3. 12 Konfigurasi forwarders m. Dalam sistem operasi Debian, file /etc/resolv.conf digunakan sebagai pendefinisian DNS server yang digunakan oleh komputer. Editlah file tersebut.
Gambar 3. 13 Edit resolv.conf n. -
Tambahkan beberapa dns berikut : 192.168.100.1 adalah dns server lokal 192.168.1.1 adalah dns server modem ISP 8.8.8.8 adalah dns server google
Gambar 3. 14 Menambahkan nameserver o. Setelah beberapa langkah konfigurasi sudah dilakukan dengan baik, kemudian restart daemon bind9 dengan perintah seperti Gambar 3.15 berikut ini. Pastikan saat tidak ada pesan error saat melakukan restart daemon bind9 tersebut. Jika muncul error, bisa jadi ada beberapa kesalahan dalam penulisan konfigurasi sebelumnya. Berhati-hatilah !
Gambar 3. 15 Restart bind9
p. Setelah berhasil melakukan restart daemon bind9, kemudian tahap pengujian jalannya DNS Server yang telah dibuat. Untuk pengujian menggunakan -
perintah nslookup. #nslookup sekolah.web.id #nslookup student.sekolah.web.id #nslookup 192.168.100.1 Dan jika tampak seperti pada Gambar 3.16, konfigurasi DNS sudah berhasil
Gambar 3. 16 Menguji domain q. Selain pengujian di server, dapat dilakukan pengujian di klien dengan perintah yang sama yaitu menggunakan nslookup. Pastikan dns server sudah diisikan pada pengaturan TCP/Ipv4 pada saat pengaturan IP sebelumnya.
Gambar 3. 17 Menguji doamin 3.7 SSH SERVER a. Intall paket aplikasi ssh dilinux menggunakan perintah di bawah ini, dan tunggu hingga prosesnya selesai.
Gambar 4. 1 Install SSH server b. Untuk mengatur konfigurasi atau untuk mengubah port dapat dilakukan dengan mengedit file sshd_config yang ada di direktori /etc/ssh dengan perintah: #nano /etc/ssh/sshd_config
Gambar 4. 2 Edit file konfigurasi SSH c. Untuk mengubah port SSH, cari tulisan Port 22 (port default SSH) dan ubah dengan Port 1734 seperti pada Gambar 4.3
Gambar 4. 3 Ganti port ssh
d. Setelah diedit, jangan lupa untuk di simpan dan keluar dari teks editor nano. Kemudian untuk memulai perubahan port, daemon ssh harus direstart terlebih dahulu. Perintahnya sebagai berikut ini: # service ssh restart
Gambar 4. 4 Restart ssh e. Untuk melakukan test koneksi ssh dengan port yang baru, dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
Gambar 4. 5 Menguji ssh 3.8 WEB SERVER a. Install beberapa paket aplikasi yang akan digunakan, diantaranya: - apache2 - mysql-server - mysql-client - php5-mysql - php5 - dan links
Gambar 5. 1 Install webserver b. Saat proses instalasi, akan ada pop-up seperti di bawah ini. Masukkan password untuk mysql. Password ini nantinya akan digunakan saat melakukan koneksi ke mysql atau ke database.
Gambar 5. 2 Password MySQL c. Ulangi password yang sama.
Gambar 5. 3 Password MySQL d. Setelah selesai proses instalasi, kemudian untuk memudahkan dalam konfigurasi web server, masuk ke direktori /etc/apache2/sites-available/ dengan perintah cd /etc/apache2/sites-available seperti yang tampak pada Gambar 5.4
Gambar 5. 4 Pindah direktori e. Setelah berada di direktori /etc/apache2/sites-available/ , salin file dengan nama default kedalam file baru bernama student. # cp default student
Gambar 5. 5 Copy file virtualhost
f. Setelah disalin, agar file student dapat berfungsi maka harus diaktifkan terlebih dahulu. Caranya dengan menggunakan perintah a2ensite. # a2ensite student
Gambar 5. 6 Mengaktifkan virtualhost g. Kemudian edit file student tersebut untuk diubah pengaturannya. # nano student
Gambar 5. 7 Edit virtualhost h. Pada file student ada beberapa tulisan yang perlu diubah dan ditambah. - Ubah ServerAdmin webmaster@localhost menjadi ServerAdmin -
[email protected] Tambahkan ServerName student.sekolah.web.id di bawah ServerAdmin. Ini
-
berfungsi mendefinisikan nama server yang digunakan. Ubah DocumentRoot /var/www/ menjadi DocumentRoot /var/www/wwwdata/ .
Gambar 5. 8 Konfigurasi virtualhost i. Setelah selesai mengedit, kemudian simpan dan keluar dari file student tersebut. Karena akan diinstall Content Management System (CMS) WordPress pada website student.sekolah.web.id, maka harus memiliki file wordpress tersebut.
Di sini penulis mengupload wordpress.zip tersebut dari klien dengan memanfaatkan koneksi ssh yang telah dibuat. Transfer file ini menggunakan -
aplikasi windows yatiu WinSCP. Caranya seperti berikut ini : Download WordPress di Download WinSCP di Install terlebih dahulu WinSCP di komputer klien Setelah selesai install, buka aplikasi WinSCP tersebut dan isikan seperti pada
-
Gambar 5.9 di bawah ini. Isi Hostname dengan IP address server (192.168.100.1). Isikan Port number dengan port SSH (1734). Isikan Username dengan root Dan masukkan password root. Klik Login.
Gambar 5. 9 Login ssh via winSCP f. Setelah itu akan ada pop-up, klik Yes atau Update pada pop-up seperti berikut ini.
Gambar 5. 10 Warning authentikasi g. Setelah dapat masuk seperti Gambar 5.11 di bawah ini, drag atau tari file wordpress.zip seperti yang telah didownload kedalam server (bagian kanan), Pastikan direktori pada server berada pada /var/www .
Gambar 5. 11 Halaman winSCP
h. Setelah berhasil ditransfer, kemudian pindah ke server dan masuk ke direktori /var/www/ # cd /var/www/
Gambar 5. 12 Pindah direktori i. Untuk mengecek apakah file wordpress sudah ada di server dan berada di direktori /var/www/, gunakan perintah ls dan akan tampak file wordpress seperti pada Gambar 5.13.
Gambar 5. 13 Mengecek file j. Karena file wordpress berupa file zip, maka pada server Debian harus diinstall software zip terelebih dahulu. # apt-get install zip unzip Tunggu hingga proses selesai.
Gambar 5. 14 Install zip dan unzip k. Kemudian ekstrak file wordpress.zip dengan perintah berikut ini : # unzip wordpress.zip Dan proses ekstrak akan berjalan.
Gambar 5. 13 Ekstrak wordpress l. Setelah selesai diekstrak, akan terlihat direktori baru bernama wordpress. Seperti pada Gambar 5.14
Gambar 5. 14 Cek file m. Karena www-data akan digunakan sebagai direktori root pada subdomain student.sekolah.web.id, maka ganti nama wordpress dengan www-data. # mv wordpress www-data
Gambar 5. 15 Rename direktori n. Agar saat installasi WordPress dapat berjalan dengan lancar, ubahlah hak akses penuh terhadap direktori www-data. Gunakan perintah berikut ini : # chmod 777 –Rf www-data/
Gambar 5. 16 Ganti hak akses o. Sebelum melakukan instalasi, buatlah database terlebih dahulu yang akan digunakan sebagai database wordpress. Gunakan perintah # mysql –u root -p
Gambar 5. 17 Login MySQL p. Kemudian masukkan password mysql seperti pada saat menginstall mysqlserver tersebut. Dan akan muncul tampilan seperti Gambar 5.18. Buatlah database dengan nama wordpress dengan perintah : # create database wordpress;
Gambar 5. 18 Buat database mysql q. Jangan lupa daemon apache2 harus direstart, agar server dapat melakukan perubahan terhadap konfigurasi yang telah dibuat. Dan pastikan tidak ada pesan error yang muncul.
Gambar 5. 19 Restart apache2 r. Buka browser pada komputer klien dan isikan pada address bar dengan alamat student.sekolah.web.id
Gambar 5. 20 Mengakses web s. Setelah berhasil masuk, akan muncul seperti pada Gambar 5.21. Klik tombol Let’s go untuk memulai menginstall wordpress
Gambar 5. 21 Instalasi wordpress t. Isikan - Database Name : wordpress, seperti dengan yang telah dibuat sebelumnya. - User Name : root, user ini digunakan untuk melakukan koneksi ke database -
server. Password : <password>, password ini sama seperti password mysql yang
-
telah dimasukkan sebelumnya (pada saat instalasi mysql). Database Host : localhost, Table Prefix : wp_ , ini berfungsi agar semua nama table pada database akan berawalan dengan wp_ Kemudian jika sudah cocok, klik submit dan akan meloading ke langkah selanjutnya.
Gambar 5. 22 Instalasi wordpress u. Jika berhasil, akan tampil seperti pada Gambar 5.23. Klik Run and Install
Gambar 5. 23 Instalasi wordpress v. Tahap selanjutnya adalah mengisikan informasi website wordpress yang digunakan.
Site Title, diisi sesuai kebutuhan. Ini berfungsi sebagai judul website. Username, ini berfungsi saat akan melakukan login ke dashboard admin pada website WordPress.
Password, isikan password sesuai keinginan. Password disini akan digunakan saat melakukan lgoin ke dashboard admin pada website
WordPress. Your E-mail, isikan email yang valid. Privacy, klik centang jika website diijinkan untuk diidex oleh search engine.
Gambar 5. 24 Instalasi wordpress w. Setelah selesai dan berhasil, maka akan terdapat tampilan seperti pada Gambar 5.25. Klik Login
Gambar 5. 25 Instalasi wordpress x. Pada saat terdapat tampilan Login, isi Username dengan username yang sudah dibuat sebelumnya beserta passwordnya. Jika berhasi login, maka akan dialihkan ke bagian dashboard admin.
Gambar 5. 26 Login wordpress
Gambar 5. 27 Tampilan dashboard admin
Gambar 3. 28 Tampilan web wordpress
BAB III HASIL 3.1 KETERLAKSANAAN A. FAKTOR PENDUKUNG Dari kegiatan yang telah dilakukan ini, beberapa faktor yang mendukung pelaksanaan bagi penulis antara lain : 1. Semua komponen alat dan bahan sudah disediakan oleh pihak sekolah, jadi penulis tidak perlu repot-repot menggunakan perlengkapan sendiri. 2. Banyak pihak yang mendukung atas jalannya pelaksanaan kegiatan ini. Antaranya orang tua, guru-guru, dan teman-teman sekalian. 3. Luasnya sumber informasi yang didapat seperti buku-buku, internet atau media lainnya, yang mana sangat membantu dalam proses pencarian informasi. 4. Internet yang disediakan disekolahan cukup memadai dengan kecepatan akses yang cukup tinggi, sangat membantu dalam mencari berbagai kebutuhan yang diperlukan saat latihan maupun kegiatan. B. FAKTOR PENGHAMBAT Selain faktor yang mendukung terhadap penulis, ada juga beberapa faktor yang menjadi kendala dan hambatan bagi penulis, antara lain : Jadwal di sekolah yang padat karena bersamaan dengan kegiatan lain yang banyak sehingga memerlukan cara membagi waktu yang baik sehingga pembuatan laporan ini dapat diselesaikan sedikit lama. 3.2 MANFAAT YANG DIAMBIL Setelah melakukan kegiatan ini, dapat dilihat beberapa manfaat yang dapat diperoleh, antara lain : 1. Menambah wawasan mengenai jaringan komputer dan seluk beluknya. 2. Menambah pengalaman praktik yang dapat membantu siswa dalam menghadapi dunia kerja nantinya. 3. Mengenalkan Open Source terhadap masyarakat khususnya di sekolahan. 4. Memberikan petunjuk dan langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang administrator jaringan dalam membuat dan menkonfigurasi server dan penerapan dalam jaringan. 3.3 PENGEMBANGAN Jaringan dan server yang telah penulis laksanakan bersamaan dengan kegiatan ini dapat dikembangkan sebagaimana mestinya sesuai yang diharapkan. Sistem ini walaupun sudah dapat berjalan dengan baik, akan
tetapi perlu adanya maintenance yang seperti melakukan ugrade software, dan konfigurasi. Software yang telah diinstall seringkali adanya kelamahan (bugs) sehingga perlu dilakukan upgrade untuk menutupi kelemahan tersebut. Selain itu, beberapa konfigurasi yang kurang tepat juga dapat membuat keamanan sistem menjadi kurang. Oleh karena itu, pengembangan sistem ini sangat dianjurkan untuk mengurangi berbagai ancaman dan dapat berjalan dengan sempurna. Setelah pembuatan server web yang telah terlaksana dapat dikembangkan tidak hanya untuk server lokal, akan tetapi dapat dijadikan server yang dapat diakses oleh banyak orang.
BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Dari kegiatan yang telah dilakukan, penulis dapat mengambil kesimpulan, antara lain : 1. Dalam pembangunan jaringan dan server diperlukan wawasan dan pengetahuan yang luas. Mulai dari pengetahuan dasar tentang jaringan dan server hingga dalam pengembangannya. 2. Sistem yang dapat berjalan dengan baik adalah sistem yang mana dari segi software dan hardware dapat terpenuhi sesuai kebutuhan. Maka dari itu, pemilihan software dan hardware server sangatlah penting dan perlu diperhatikan. 3. Seorang administrator jaringan harus bisa melakukan troubleshooting (pencarian permasalahan) jaringan dan server dengan baik. Maka kemampuan teknik sangat perlu untuk ditanam dalam seorang administrator jaringan. Selain itu pengalaman dalam melakukan troubleshooting juga harus dilatih dengan baik. 4. Selain wawasan dan pengetahuan, ketelitian dan kemampuan analisis seorang teknisi dan adminstrator jaringan sangat perlu untuk dimiliki. 4.2 SARAN Saran untuk sekolah khususnya program keahlian TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan), antara lain : 1. Pembelajaran kedisiplinan dan sikap moral sangat perlu diperhatikan, mengingat perlunya kemampuan non-teknis siswa dalam menangani berbagai permasalahan. Contohnya cara berpendapat, bersikap, dan berkomunikasi. 2. Perawatan berbagai alat dan komponen praktik perlu diperhatikan dengan baik. Karena agar dalam kegiatan praktik dan KBM dapat terlaksana dengan lancar. 3. Menambah fasilitas yang memang benar-benar dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar. 4. Buatlah komunitas kecil seperti ekstrakulikuler yang berada diluar jam pelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya siswa agar lebih terampil dan kreatif.
5. Pada saat siswa praktik, perhatikan baik-baik dan pastikan semua siswa dapat melakukan praktik. Sehingga semua siswa mampu memahami dengan pasti apa yang guru ajarkan.
4.3 REFERENSI https://en.wikipedia.org/wiki/Gateway_(telecommunications) https://en.wikipedia.org/wiki/Domain_Name_System https://en.wikipedia.org/wiki/Name_server https://en.wikipedia.org/wiki/Web_server https://en.wikipedia.org/wiki/Apache_HTTP_Server https://en.wikipedia.org/wiki/IP_forwarding https://en.wikipedia.org/wiki/Routing https://en.wikipedia.org/wiki/Iptables https://en.wikipedia.org/wiki/Secure_Shell https://en.wikipedia.org/wiki/BIND https://en.wikipedia.org/wiki/Client-server_model https://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bintang https://wiki.debian.org/ http://www.medvim.com/view?v=TQQA8RpKxqg http://www.medvim.com/view?v=BdwbJ0QS_qo
Note : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Paper size Margin top Margin left Margin bottom Margin right Font Font size Line spacing Text-align
: A4 (21 x 29.7) : 4cm : 4cm : 3cm : 3cm : Times New Roman : 12px : 1.5 : Justify
More Information : E-mail
: lukkhakim[at]gmail[dot]com
SELAMAT BELAJAR DAN SALAM SUKSES