Memahami Fiqh Mu`amalah
Al-Maidah :3, An-Nahl 89, Al-A‟nam : 38 َ َ َ ْ ْ ُُ ّ ّ ر أ ٚ ُُ ى ٕ ٠ د ُُ ى ٌ ذ ٍ ّ و َأ ِ ْ َ َ َ َ ا ٌَْ ْٛ َ١ ذ َػٍَ ْ١ى ْ ْ ْ ْ ُ ُ َ ِدًٕ ٠ب ّ ِزَ َٚ ٟس ِ صال َ َ ِٔ ْؼ َ ُُ ْا ِإل ْ ظ ُ ١ذ ٌَى ُ ٘ ًذٜ ً َ ه ا ٌْىِ َز َ ََّ َٔٚز ٌْ َٕب َػٍَ َْ ١ ش ْ ٍ ٝء َُ ٚ بة رِ ْجَ١بًٔب ٌِ ّ ُى ِ ّ ٓ١ ضٍِ ِ ّ َ د َ ّ ْ ّ ًخ َُ ٚث ْ ََ ٚس ْ ش َشُ ٍْ ٌِ ٜ َِّب َف َّش ْ ٍ ٝء ى َزب ِ غ َٕب فِ ٟا ٌْ ِ ة ِِٓ َ ش ْ
DIN AL-ISLAM Konpre hensif
AL-MAIDAH:3
SEMPURNA AL-AN’AM:38
كافة AN-NAHL:89
AQIDAH
SYARIAH IBADAH
HUKUM PIDANA/ PERDATA
ASURANSI
BANK
ALKHLAK MUAMALAH
EKONOMI & FINANSIAL
POLITIK
PASAR MODAL LEASING PEGADAIAN SEKTOR RIEL DLL MLMS AHAD NET
ISLAM A COMPREHENSIVE WAY OF LIVE ISLAM
AQIDAH
SYARIAH
MUAMALAH
SPECIAL RIGHT
CRIMINAL LAWS
AKHLAQ
IBADAH
PUBLIK RIGHT
CIVIL LAWS
INTERIOR AFFAIRS
EXTERIOR AFFAIRS
INTERNATIONAL RELATION
ADMINISTATIVE
LEASING
INSURANCE
FINANCE
BANKING
CONSTITUENCY
MORTGAGE
VENTURE CAP
KEDUDUKAN MUAMALAH DALAM ISLAM
جزء ِٓ ٔظبَ االصالَ اٌشبًِ اراِٟاْ االلزصبد االصال ً لذ أفص-ٗف ٔشؤرٚثضجت ظش- ٟظؼٌٛوبْ االلزصبد ا ٛ٘ ِٟز االلزصبد االصال١ّ٠ ٓ فبْ أُ٘ ِب٠رّبِب ػٓ اٌذ ؼخ٠ ششٚ ذح١ٓ االصالَ ػم٠اسرجبغٗ اٌزبَ ثذ Sesungguhnya ekonomi Islam adalah bagian integral dari sistem Islam yang sempurna. Apabila ekonomi konvensional –dengan sebab situasi kelahirannya- terpisah secara sempurna dari agama. Maka keistimewaan terpenting ekonomi Islam adalah keterkaitannya secara sempurna dengan Islam itu sendiri, yaitu aqidah dan syariah. (Prof. Dr. Ahmad Muhammad „Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17-18)
ارا وبْ جزءا ِٓ االصالَ اٌشبًِ فبٔٗ الٚ خ١ِخ االٔظّخ االصال١ّىٓ فصٍٗ ػٓ ثم٠ أخالقٚ ػجبدحٚ ذح١ِٓ ػم
Apabila ekonomi Islam menjadi bagian dari Islam yang sempurna, maka tidak mungkin memisahkannya dari sistem aturan Islam yang lain ; dari aqidah, ibadah dan akhlak (Mabahits fil Iqtishad al-Islamiy, hlm. 54)
ٌٕب اْ ٔذسس االلزصبدٟٕجغ٠ ٘زا فبٔٗ الٍٝثٕبء ػٚ ْؼزٗ أل٠ ششٚ َذح االصال١ ِضزمال ػٓ ػمِٟاالصال شرجػ٠ٚ ؼخ٠ جزء ِٓ اٌششِٟ االصالٞإٌظبَ االلزصبد ب١ذح اسرجبغب أصبص١وزاٌه ثبٌؼم
Berdasarkan ini, maka tidak boleh kita mempelajari ekonomi Islam secara berdiri sendiri yang terpisah dari aqidah Islam dan syariahnya, karena sistem ekonomi Islam bagian dari syariah Islam. Dengan demikian ia terkait secara mendasar dengan aqidah (Prof. Dr. Ahmad Muhammad „Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17
Dr.Abdul Sattar Fathullah Sa‟id dalam kitab Al-Muamalah fil Islam (1406 hlm.16) berkata
د معامالت ِبٛجٚ ْساد ٘زا االجزّبع االٔضبِٚٓ ظشٚ ٗ جّبػزٚ ٖٓ أفشاد١ث
ُ ٘زٖ اٌّؼبِالد١خ ٌزٕظ١ٌٙؼخ اال٠ٌزاٌه جبءد اٌششٚ ُٕٙ١اٌفصً ثٚ د٘بٛك ِمص١رذمٚ
Di antara unsur dharurat (masalah paling penting) dalam masyarakat manusia adalah “Muamalah”, yang mengatur hukum antara individu dan masyarakat Karena itu syariah ilahiyah datang untuk mengatur muamalah di antara manusia dalam rangka mewujudkan tujuan syariah dan menjelaskan hukumnya kepada mereka
أْ اٌّؼبِالدٍٝلذ أرفك اٌؼٍّبء ػ خ٠سح ثششٚب ظشٙٔفض Halaman 14
Ulama sepakat bahwa muamalat itu sendiri adalah masalah kemanusiaan yang maha penting (dharuriyah basyariyah)
ّ٘ب اٌؼجبدادٚ خ١ِؼخ االصال٠ اٌششٝاْ شم ب١ػٛظِٛ ٚ ب٠ٛشرجطبْ اسرجبغب ػع٠ اٌّؼبِالدٚ ّب اٌجؼطٙثجؼع
Sesungguhnya dua sisi syariah Islam ialah ibadat dan muamalat. Keduanya terkait laksana satu tubuh dan keduanya satu tujuan, (yaitu dalam rangka ibadah dan ketaatan kepada Sang Khalik Allah Swt). (Samir Abdul Hamid Ridwan, Aswaq al-Awraq alMaliyah, IIIT, Cairo, 1996, hlm. 166)
وً غبػخٚ ٟٔ ٔظبَ سثبِٟاْ االلزصبد االصال ًوٚ ٌٝ غبػخ هللا رؼبٛ٘ َد ٘زا إٌظبٌٕٛجٕذ ِٓ ث ك إٌظبَ االلزصبد١ ػجبدح فزطجٟ٘ غبػخ هلل ػجبدحِٝاالصال
Sesungguhnya ekonomi Islam adalah aturan Tuhan. Setiap ketaatan terhadap aturan ini merupakan ketaatan kepada Allah Swt. Setiap ketaatan kepada Allah adalah ibadah. Jadi menerapkan sistem ekonomi Islam adalah ibadah (Muhammad Rawwas Qal‟ah, Mabahits fil Iqtishad al-Islamiy, Kuwait Darun Nafas, 2000, hlm.55)
ْٚؼجذ١ٌ االٔش االٚ ِٓب خٍمذ اٌجٚ ٌٝلبي رؼب
Menurut Husein Shahhatah, Dalam bidang muamalah maliyah ini, seorang muslim berkewajiban memahami bagaimana ia bermuamalah sebagai kepatuhan kepada syari‟ah Allah. Jika ia tidak memahami muamalah maliyah ini, maka ia akan terperosok kepada sesuatu yang diharamkan atau syubhat, tanpa ia sadari. (Buku Al-Iltizam bith-Thawabith asySyar’iyah fil Muamalat al-Maliyah,Mesir, 2002)I
ششاٚ ؼخ هللا٠ٓ شش١ اْ رجبػذد ِضبفخ اٌخٍف ثٚ ٚ ً ٘زا اٌجبة رجبػذ اٌذك ػٓ اٌجبغٟئغ اٌجشش ف خ ػٓ ا ٌعالي٠ذاٌٙا Halaman 14
Jika jauh jarak perbedaan (kajian) syariah dengan kajian non syariah dalam bidang ekonomi ini, maka akan jauhlah kebenaran dan kebatilan, antara hidayah dan kesesatan.
Karena umat Islam jauh dari kajian muamalah, maka dalam mencari uang, banyak umat Islam tersesat ke jalan batil, seperti bunga bank, bunga asuransi, bunga koperasi, bunga obligasi, permainan spekulasi di pasar uang dan pasar modal, arisan berantai, money game berkedok MLM, praktek gharar dan maysir dalam margin trading, dsb.
FARDHU „AIN MEMPELAJARI MUAMALAH Fiqh Muamalah Ekonomi, menduduki posisi yang penting dalam Islam. Hampir tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam aktivitas muamalah, karena itu hukum mempelajarinya wajib „ain(fardhu) bagi setiap muslim Kewajiban itu disebabkan setiap muslim tidak terlepas dari aktivitas ekonomi. Bahkan sebagian besar waktu yang dihabiskan seorang manusia adalah untuk kegiatan muamalah, al. mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan diri, keluarga, bahkan negara.
SISTEM SYARI’AH ADALAH SISTEM TERBAIK CIPTAAN ALLAH YANG HARUS DIIKUTI
ٌثى جعهُاك عهى شسيعت يٍ األيس فاتبعها وآل تتبع أهىاء انريٍ ال يعهًى
Kemudian kami menjadikan bagi kamu suatu syari’ah, Maka ikutilah syari’ah itu, Jangan ikuti hawa nafsu orang-orang yang memahami syari’ah (Al-Jatsiyah : 18)
Perbandingan Alokasi Waktu untuk Ibadah dan Muamalah Ibadah Mahdhah 5 x 10 menit = 50 menit Muamalah (mencari nafkah/kerja) Mulai jam 7 pagi sd jam 19.00 = 12 jam
1 Banyak kitab Yang membahasnya
:
12 Banyak kitab Yang membahasnya
Ayat Terpanjang Dalam Alquran tentang muamalah
Realitas Kajian Islam
1
:
12
(Ibadah)
(muamalah)
Materi ini yang dominan Dibahas para Ustaz saat ini
Materi ini Cenderung diabaikan dalam pengajian
C.C. Torrey dalam The Commercial Theological Term in the Quran menerangkan bahwa Alquran memakai 20 terminologi bisnis. Ungkapan tersebut malahan diulang sebanyak 370 kali dalam Alquran
Akibat mengabaikan kajian Muamalah
Umat Islam tidak memahami fungsi uang, sehingga tanpa rasa berdosa mempraktekkan riba di bank, asuransi, pasar modal dan kredit-kredit lainnya Umat Islam (bahkan tokoh agama) ikutan money game berkedok MLM, arisan berantai, Tabungan haji di Bank Riba Umat Islam ikutan spekulasi mata uang Umat Islam ikutan spekulasi di pasar modal, margin trading, future trading DPR/DPRD muslim tidak faham kebijakan fiskal Islam dalam menyusun APBD/APBN
Umat Islam kurang faham praktek mudharabah, musyarakah, ijarah, murabahah dan 42 jenis transaksi muamalah lainnya. Umat Islam tidak faham 25 perbedaan bank Islam dengan bank konvensional, 6 perbedaan margin murabahah dengan bunga, 7 perbedaan bunga dan bagi hasil
Umat Islam memandang sama saja bank Islam dan bank konvensional, asuransi Islam dan konvensional,dll Ekonomi Islam sama saja dengan ekonomi konvensional
Oleh karena itu, Khalifah Umar bin Khattab berkeliling pasar dan berkata : ٓ٠ اٌذٟلٕب اال ِٓ لذ رفمٗ فٛ صٟجغ ف٠ ال
“Tidak boleh berjual-beli di pasar kita, kecuali orang yang telah mengerti fiqh (muamalah) dalam agama Islam” (H.R.Tarmizi)
Mengembangkan harta, berinvestasi dan berbisnis, tidak boleh sekehendak hati,(semau gue) sebagaimana larangan pada umat Nabi Syuaib Tetapi mesti sesuai dengan syari‟ah Allah.
Dalam konteks ini Allah Berfirman : َ ْؼ ُج ُذ َءاثَآ ُإَٔآ٠ن َِب َ ن أَْ َّٔ ْز ُش َ ه رَ ْؤ ُِ ُش َ ا ُرَٛ ٍَص َ َت أ ُ ١ْ بش َؼ ُ َ٠ اٌَُٛلب َ أَن نَّ ْفْٚ َأ ٔذ َ ع َ َ ه أل َ مان َ والِ َنا َ م ْ َل فِي أ َ ََِّٔشاؤُا ا ذ١ ِ اٌش َ ٌْ ا ُ ش َّ ُ١ ُ ٍِ ذ
Mereka berkata, “Hai Syu’aib, apakah agamamu yang menyuruh kamu agar kamu meninggalkan apa yang disembah oleh nenek moyangmu atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang penyantun lagi berakal”
Dua ayat di atas mengisahkan perdebatan kaum Nabi Syu‟aib yang mengingkari agama yang dibawanya yang mengajarkan I‟tiqad dan iqtishad (aqidah dan ekonomi) Nabi Syu‟aib mengingatkan mereka tentang kekacauan transaksi muamaah ekonomi yang mereka lakukan selama ini.
Ayat ini berisi dua peringatan penting, yaitu aqidah dan muamalah Ayat ini juga menjelaskan bahwa pencarian dan pengelolaan rezeki (harta) tidak boleh sekehendak hati, melainkan mesti sesuai dengan kehendak dan tuntunan Allah, yang disebut syari‟ah
Tidak boleh beraktivitas perbankan, kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas asuransi, kecuali faham fiqh muamalah
Tidak boleh beraktifitas pasar modal, kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas koperasi, kecuali faham fiqh muamalah
Tidak boleh beraktifitas pegadaian kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas reksadana, kecuali faham fiqh muamalah
Tidak boleh beraktifitas bisnis MLM, kecuali faham fiqh muamalah
Tidak boleh beraktifitas jual-beli, kecuali faham fiqh muamalah
Dr.HuseinSyahhatah (Guru Besar Univ.Alazhar Cairo) : “Seorang Muslim yang bertaqwa dan takut kepada Allah swt, Harus berupaya keras menjadikan muamalahnya sebagai amal shaleh dan ikhlas untuk Allah semata”
ش األسض ػجبدح اٌخبٌك رجبسنٙ ظٍّٝخ األٔضبْ ػِٙ ْا ٌٝ رؼبٚ Sesungguhnya kepentingan manusia hadir di muka bumi adalah untuk beribadah kepada Allah Swt (Lihat : AzZariyat : 57)
شرجػ٠ ٚ اػّبس٘بٟ٘ ش األسضٙ ظٍٝد ػٛجٌٛخ ا٠أْ غب ايِٛش األ١ّثزاٌه رض Sesungguhnya tujuan hadirnya manusia di muka bumi adalah untuk memakmurkan (membangun) bumi. Hal ini berkaitan dengan investasi dan pengembangan harta (ekonomi dan finansial)
(Samir Abdul Hamid Ridwan, Aswaq al-Awraq al-Maliyah, IIIT, Cairo, 1996, hlm. 166)
(
Selanjutnya Dr.Abdul Sattar mengatakan
ِٓ لب مقاصدٟ٘ زعخ أْ اٌّؼبِالد٠ ِٓ ٕ٘بٚ بٙ١ٌٌزاٌه دػب اٚ خ٠بح اٌجشش١الدينية الصالح اٌذ .ٗ١بس ألدذ ف١ٕب ٍِزِب الخ٠بس٘ب د١ُ ثبػز٠اٌشصً ِٓ لذ
Artinya : Dari sini jelaslah bahwa “Muamalat” adalah inti
terdalam dari tujuan agama Islam untuk mewujudkan kemaslahatan kehidupan manusia. Karena itu para Rasul terdahulu mengajak umat (berdakwah) untuk mengamalkan muamalah, karena memandangnya sebagai ajaran agama yang mesti dilaksanakan, Tidak ada pilihan bagi seseorang untuk tidak mengamalkannya.(Hlm.16)
Dalam konteks ini Allah berfirman َ َ َ هللا ٚا ذ ج اػ َ ٛ ل ب ٠ ي ب ل ب ج ١ ؼ ش ُ ب٘ خ ٓأ َ َ ْ ِ ً َ َ ٌْ َِ ٝذَ َ٠ َٚاِ َ ْ ْ ْ ُ ُ ُ ُ َ َّ ١زاَْ أِِ ّٟ ٓ اٌَِ ِ ي َٚا ٌْ ِ صٛا ا ٌْ ِ ّ ْىَ١ب َ َِبٌَىُُ ِ ِّ ْ ٗ َغ ُْ ١ش ُٖ َٚالَرَٕ ُم ُ ػ َاة ِ ُِّ ٍَ ْٛ َ٠ ذٍ ١ خ ٍْ ١ش َٚأِِ ّ ٟأَ َ أَ َساوُُ ثِ َ ُُ َػز َ خبفُ َػٍَ ْ١ى ْ ػ ض ِ ي َٚا ٌْ ِ {َ٠َٚ }84ب َل ْ َِ ٛأَ ْٚفُٛا ا ٌْ ِ ّ ْىَ١ب َ َّ ١زاَْ ثِب ٌْ ِم ْ َ َ ْ َ ض س أل ا ٟ ف ا ٛ ض ؼ ر ال ٚ ُ ٘ ء آ ١ ش بس أ َ ِ َ َٚالَرَ ْج َ ْ َ َ َ ضٛا اٌ َّٕ َ ْ ْ ْ ُ خ ُ ْ ِ ٓ٠ ُِ ْف ِ ض ِذ َ
Artinya :
„Dan kepada penduduk Madyan, Kami utus saudara mereka, Syu‟aib. Ia berkata, “Hai Kaumku sembahlah Allah, sekali-kali Tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan Janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan. Sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik. Sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)”. Dan Syu‟aib berkata,”Hai kaumku sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan. (Hud : 84,85)
Masih kitab Al-Muamalah fil Islam
َُ اٌضالٙ١ٍبء ػ١ االٔجٟ٘زٖ صٕخ ِطشدح فٚ ٌٝوّب لبي رؼب Artinya : Muamalah ini adalah sunnah yang terusmenerus dilaksanakan para Nabi AS, sebagaimana firman Allah (hlm.16)
ُ َ ٌَم َْذ أَ ْس ُ ُٙ أَٔ َز ٌْ َٕب َِ َؼَٚ ِ ّ َٕبد١ِ َصٍَ َٕب ثِب ٌْج ُ ص ٍْ َٕب ُس َ مي َز ط م ال َّن ِ س ِ وا ْل َ ان لِيَ ُقو َ بة ْ اس بِا ْل ِق َ ا ٌْىِ َز ُ َ ْ ْ ْ بس ٕ ٍ ٌ غ ف ب ٕ ِ ٚ ذ ٠ ذ ش س ؤ ث ٗ ١ ف ذ ٠ ذ ذ ٌ ا ب ٕ ٌ ز ٔ أَٚ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ ٌ ٌ ِ هللا َّ ِت ا ِ ١ْ صٍَ ُٗ ثِب ٌْ َغ َ ٍََ ْؼ١ٌَِٚ ُ ُسَٚ ُٖ ٕص ُش ُ َ٠ َِٓ هللا َ ْ ُ ُ ٌز٠ َػ ِزٞ ٌّ ِٛ َل
Sesungguhnya kami telah mengutus rasulrasul kami dengan membawa bukti yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca keadilan supaya manusia dapat menegakkan keadilan itu. Dan kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia. Supaya mereka memergunakan besi itu dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agamanya) dan RasulNya. Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Perkasa.
Menurut Dr Abdul Sattar : Ayat tersebut mengandung dua masalah penting : 1. Bahwa tujuan utama risalah ilahiyah (dalam kitab & syari‟ah) adalah menegakkan aturan (nizham) yang adil dalam muamalah di antara manusia 2. Menegakkan aturan syariah tersebut mesti dengan kekuasaan/kekuatan (besi), setelah dakwah dan tabligh/komunikasi dilaksanakan (hlm.17)
ٚاأل٠خ اٌىشّ٠خ رمشس أِش ٓ٠ػظّ١ز: ٓ١ األٚي :أْ ِٓ غب٠بد اٌىجشٌٍ ٜشصبٌخ االٌ١ٙخ (وزجب ٚشش٠ؼخ( ل١بَ ٔظبَ ػبدي ٌٍزؼبًِ ث ٓ١إٌبس اٌضبٔ :ٝأْ البِخ ٘زا إٌظبَ –ػٍ ٝأصبس اٌشش٠ؼخ االٌ١ٙخٚ -دشاصزٗ ال ٠زّبْ اال ثمٛح اٌذذ٠ذ ثؼذ اٌذػٛح ٚاٌجالؽ
Dua ayat di atas menetapkan dua kesimpulan utama (penting) Pertama tujuan utama risalah Tuhan adalah menegakkan aturan yang adil dalam muamalah di antara manusia Kedua,menegakkan sistem muamalah dan memeliharanya, tidak sempurna kecuali dengan kekuasaan (tentunya setelah dakwah dan tabligh)
: ٗ١خ ِٓ غشف١ِىزًّ االٌزاَ ثٕظبَ اٌّؼبِالد االصال١ف : ٌٝ اٌذىّخ“ وّب لبي رؼبٚ ”اٌٍّهٌٚخ أٚ اٌذٚ حٛاٌذػ
Artinya, Maka sempurnalah kemestian (implementasi) aturan muamalah dari dua hal, pertama, dakwah, kedua, daulah. Atau dalam bahasa Al-quran kekuasaan dan hikmah.Sebagaimana firman Allah :
ك ِ ُ٘ ثِ ِب ْرٛ َ ٌجب َ م ْل َ ُدٚا َ َل َزَٚ ِْ هللا ُ ُِ َزَٙ َف ُ هللا ا ْل ُ ً َد ُ ُٖ َءارَبَٚ دُٛ َ م ْ ح ة ِ وا ْل َ ك َ Mereka (tentera Thalut )mengalahkan tentera Jalut dengan izin Allah. Dalam peperangan itu Daud membunuh Jalut, Kemudian Allah memberikan kepada Daud pemerintahan/kekuasaan dan Hikmah
Memahami/menge tahui hukum muamalah maliyah wajib bagi setiap muslim, namun untuk menjadi expert (ahli) dalam bidang ini hukumnya fardhu kifayah
Fardhu kifayah
Wajib
SEKIAN SESI I
SEKARANG MASUK
SESI 2
LITERATUR MUAMALAH EKONOMI
1. Prof. Dr. Muhammad N. Ash-Shiddiqy, dalam buku “Muslim Economic Thinking” meneliti 700 judul buku yang membahas ekonomi Islam. (London, Islamic Fountaion, 1976) 2. Dr. Javed Ahmad Khan dalam buku Islamic Economics & Finance : A Bibliografy, (London, Mansell Publisihing Ltd) , 1995 mengutip 1621 tulisan tentang Ekonomi Islam,
LITERATUR MUAMALAH EKONOMI 3. Seluruh kitab Fikih Islam membahas masalah muamalah, contoh : Al-Umm (Imam Syafi’i), Majmu’ Syarah Muhazzab (Imam Nawawi), Majmu Fatawa (Ibnu Taimiyah), Sekitar 1/3 isi kitab tersebut tentang muamalah dll.
4. Prof. Dr. Umar Ibarahim Vadillo, “Sekitar 1/3 ajaran Islam tentang Muamalah”.
Pengertian Muamalah Menurut Etimologi
Muamalah berasal dari kata ِؼبٍِخ Bentuk Masdar dari
-عامل – يعامل معاملة
Artinya : Saling bertindak, saling berbuat, saling mengamalkan
Pengertian Muamalah menurut Istilah Pengertian Luas
Muamalah
Pengertian Sempit
Pengertian Muamalah (secara Luas) Menurut Ad-Dimyathi : “Suatu aktivitas keduniaan untuk mewujudkan keberhasilan akhirat”
Menurut Yusuf Musa : “Peraturan-peraturan Allah yang harus diikuti dan dita‟ati dalam hidup bermasyarakat untuk menjaga kepentingan manusia”
“Segala peraturan yang diciptakan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam kehidupannya”
Dr.Abdul Sattar Fathullah Sa‟id : dalam Al-Muamalah fil Islam
ِؼبٍِخ ٘ ٟاألدىبَ اٌّزؼٍمبد ثزصشفبد إٌبس فٟ شئٔ ُٙاٌذٔ٠ٛ١خ وؤدىبَ اٌج١غ ٚاٌش٘ٓ ٚاٌزجبسح ٚاٌّزا سػخ ٚاٌصٕؼخ ٚاالجبسح ٚاٌششوخ ٚاٌّعبسثخ ٚإٌىبح ٚاٌشظبع ٚاٌطالق ٚاٌؼذح ٚاٌٙجبد ٚاٌٙذ٠بد ٚاٌّٛاسس ٚاٌٛصب٠ب ٚاٌذشة ٚاٌصٍخ
Pengertian Muamalah Secara Luas..(lanjutan)
Dr.Abdul Sattar Fathullah Sa‟id :
“Fiqh muamalat ialah hukum syari‟ah yang berkaitan dengan transaksi manusia mengenai jual beli, gadai, perdagangan, pertanian, sewa,menyewa, perkongsian, perkawinan, penyusuan thalak, iddah, hibah & hadiah, washiat, warisan, perang dan damai”. Al-Muamalah fil Islam, Makkah, Rabithah alam Al-Islami, hlm.12
Kesimpulan
Pengertian Muamalah Secara Luas
“Muamalah adalah : “Aturan-aturan Allah untuk mengatur manusia dalam kaitannya dengan urusan duniawi dalam pergaulan sosial”.
Dalam konteks muamalah dalam makna luas, Ibnu Abidin membagi muamalah kepada 5 bidang
Mu’awadhah Maliyah (hukum kebendaan) Munakahat (Hukum perkawinan) Muhasanat (Hukum Acara) Amanat dan „Ariyah (Pinjaman) Tirkah (harta warisan)
Dalam kajian muamalah kita, pengertian luas ini tidak kita gunakan
Pengertian Sempit Khudhari Byk Semua akad yang membolehkan manusia saling menukar manfaatnya Rasyid Ridha : “Tukar menukar barang atau sesuatu yang bermanfaat dengan cara yang ditentukan”
Pengertian Muamalah secara Sempit (Khusus) Dr.Mustafa Ahmad Zarqa, “Hukum-hukum tentang perbuatan manusia yang berkaitan dengan hubungan sesama manusia mengenai harta kekayaan, hak-hak dan penyelesaian sengketa”.
(Al-Madkhal al-Fiqh Al-Am, Damaskus, 1966-1967, Al-Adib, hlm.55)
Kesimpulan Muamalah ialah : “Aturan-aturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam memperoleh dan mengembangkan harta benda” Muamalah ialah “aturan tentang kegiatan ekonomi manusia”
Perbedaan Pengertian Muamalah dalam arti sempit dan luas adalah dalam cakupannya Pengertian luas mencakup munakahat, warisan, politik, pidana. Sedangkan dalam makna sempit cakupannya hanya tentang ekonomi (iqtishadiyah)
Ruang Lingkup Fiqh Muamalah 1.
Harta dan ‟Ukud (akad-akad)
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Buyu‟ (tentang jual beli) Ar-Rahn (tentang pegadaian) Hiwalah (pengalihan hutang) Ash-Shulhu (perdamaian bisnis) Adh-Dhaman (jaminan, asuransi) Syirkah (tentang perkongsian) Wakalah (tentang perwakilan) Wadi‟ah (tentang penitipan) „Ariyah (tentang peminjaman) Ghasab (perampasan harta orang lain dengan tidak shah) Syuf‟ah (hak diutamakan dalam syirkah atau sepadan tanah) Mudharabah (syirkah modal dan tenaga) Musaqat (syirkah dalam pengairan kebun) Muzara‟ah (kerjasama pertanian) Kafalah (penjaminan) Taflis (jatuh bangkrut) Al-Hajru (batasan bertindak) Ji‟alah (sayembara, pemberian fee) Qaradh (pejaman)
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
21. 22. 23. 24. 25.
26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
37.
38. 39. 40. 41.
Ba’i Murabahah Bai’ Salam Bai Istishna’ Ba’i Muajjal dan Ba’i Taqsith Ba’i Sharf dan Konsep Uang ’Urbun (panjar/DP( Ijarah (sewa-menyewa) Riba Sukuk (surat utang) Faraidh (warisan) Luqthah (barang tercecer) Waqaf Hibah Washiat Iqrar (pengakuan) Qismul fa’i wal ghanimah (pembagian fa’i dan ghanimah( َََُ ََ ََ ََ ََ َQism ash-Shadaqat َ (tentang pembagian zakat) Ibrak (pembebasan hutang) Muqasah (Discount) Kharaj, Jizyah, Dharibah,Ushur Baitul Mal
Ruang Lingkup di era Modern 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Perbankan Asuransi Pasar Modal Obligasi Reksadana BMT (Baitul Mal wat Tamwil) Koperasi Pegadaian MLM Syari‟ah Fungsi Uang (Moneter) Kebijakan Fiskal Kebijakan Moneter,dll
Modifikasi Akad kontemporer Ijarah Muntahiyah bit Tamlik atau Bai‟ atTakjir Musyarakah Mutanaqishah Musyarakah Muntahiyah bit Tamlik Al-Kafalah wal Ijarah Al-Qaradh wal Ijarah Murabahah wal wakalah dll
Pembagian
Muamalah
Al-Muamalah Al-Maddiyah Muamalah yang mengkaji Objeknya (bendanya). ( Sehingga kajiannya Bersifat kebendaan) Seperti apakah benda itu Halal, haram, syubhat,mengan dung manfaat or mudharat
Keharusan membeli benda halal misalnya dimaksudkan Untuk mencari ridha Allah, Bukan profit oriented.
Al-Muamalah Al-Adabiyah
Muamalah yang mengkaji Subjeknya,seperti kajian tentang ijab-qabul, penipuan, kerelaan, dusta, Sumpah palsu dan persoalan Yang berkaitan dengan Etika bisnis (adabiyah) dari pelakunya
Pada prakteknya, pembagian almuamalah al-maddiyah dan almuamalah al-adabiyah tidak dapat dipisahkan, Jadi pembagian ini hanyalah teoritis saja,
Maslahat sebagai prinsip Muamalah Muamalat adalah aturan syari‟ah tentang hubungan sosial di antara manusia.Dalam konteks ini berkaiatan dengan ekonomi Prinsip dasar paling fundamental dan vital dalam muamalah adalah mewujudkan kemaslahatan manusia االٌزفبدٚ ك ِصبٌخ إٌبس١ رذمٛ٘ بٙ١اْ األصً ف ِٕبغٟ٘ ٟف اٌزٚاٌظشٚ األصجبةٚ ًٍ اٌؼٌٝا ُاٌذى
Sesungguhnya, prinsip dasar dalam muamalah (ekonomi syariah) adalah mewujudkan kemaslahatan manusia Maslahah dalam muamalah itu memperhatikan (mementingkan) alasanalasan rasional dan situasi kondisi. Illat atau alasan-alasan rasional ini merupakan tempat bergantung hukum syariah.
Maka dalam merumuskan hukum ekonomi, konsep, teori dan model ekonomi, syariah Islam memberikan perhatian sangat besar terhadap kemaslahatan manusia Kemaslahatan sebagai maqashid syari‟ah tsb, bisa ditemukan akal manusia.
Dalam muamalat, dijelaskan secara luas illat, rahasia dan tujuan kemaslahatan suatu hukum muamalat. Ini mengandung indikasi agar manusia memperhatikan kemaslahatan dalam bidang muamalat dan tidak hanya berpegang pada tuntutan teks nash semata, karena mungkin suatu teks ditetapkan berdasarkan kemaslahatan tertentu, kondisi, adat, waktu dan tempat tertentu.
Pemuka-pemuka masyarakat Arab sebelum dakwah Nabi Saw, banyak memperhatikan kemaslahatan dalam kebiasaan, tradisi dan adat mereka. Kemudian datang syariat Islam. Banyak di antaranya yang dilanjutkan, ada yang diperbaiki dan ada yang dibatalkan.
1.Praktek yang diakui dan dilanjutkan seperti wadi‟ah, ijarah, jual-beli, syirkah, I‟arah/‟ariyah, rahn, syuf‟ah merupakan tradisi yang telah berkembang di masyarakat Arab Pra Islam. Mata uang dinar dari Romawi dan dirham dari Persia diakui dan diadopsi Islam Dalam bidang munakahat ; khitbah/meminang. Semua ini dilanjutkan Islam
2.Tradisi dan hukum yang dimodifikasi ; seperti poligami dan warisan 3. Yang dibatalkan Islam ialah praktek anak angkat/ tabanni, riba, dan segala macam jual beli fasid dan terlarang, seperti bai‟ gharar, ba‟i Najasy, Bai‟ munabazah/ijon, Ihtikar, talaqqi rukban.
Sikap Islam terhadap Tradisi/hukum pra-Islam
Taqrir ;
(Mengakui)
wadi‟ah, ijarah, jual-beli, syirkah, I‟arah/‟ariyah, rahn, syuf‟ah Dinar, dirham
Taghyir
Tabthil
(Modifikasi)
(Membatalkan)
poligami dan warisan, Ila‟
tabanni, riba, maysir
Muamalah dan Tantangan Modernitas
Fiqh Muamalah dan Tantangan Modernitas
Perkembangan sains dan teknologi telah menimbulkan dampak besar terhadap kehidupan manusia, termasuk terhadap kegiatan ekonomi bisnis, seperti tata cara perdagangan melalui e-commerce, kartu kredit, sms banking, LC, mortgage, leasing, pasar uang, MLM, instrumen pengendalian moneter, exchage rate, waqf saham, fiducia, jaminan resi gudang, dsb, Oleh karena perubahan sosial dalam bidang muamalah terus berkembang cepat, akibat dari globalisasi, maka pengajaran fiqh muamalah tidak cukup secara a priori bersandar (merujuk) pada kitab-kitab klasik, tetapi teksteks fiqh klasik tersebut perlu diapresiasi secara kritis sesuai konteks, kemudian dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman dengan menggunakan ijtihad kreatif dalam koridor syariah dengan memperhatikan hal-hal berikut
Berijtihad secara kolektif (ijtihad jama’iy) Menggunakan ilmu ushul fiqh, qawaidh fiqh, falsafah hukum Islam, dan ilmu tarikh tasyri’ Maslahah menjadi pedoman dan acuan, karena terdapat kaedah “Di mana ada kemaslahatan di situ ada syariah. جذدٚ ِٝز
“اٌّصٍذخ فضُ ششع هللا
ذ٠ األخز ثبٌجذٚ ُ اٌصبٌخ٠ اٌمذٍٝاٌّذبفظخ ػ األصٍخ
Memelihara konsep lama yang mengandung kemaslahatan (masih relevan) dan mengambil sesuatiu yang baru yang lebih maslahah
Aturan syariat Islam dalam bidang muamalat yang bersumber (Al-quran dan Sunnah) umumnya bersifat prinsip umum. Maka para ulama/mujtahid diberikan majal (lapangan yang luas) untuk mengembangkannya secara detail dan aktual sesuai dengan kemaslahatan ummat manusia yang senantiasa berkembang
Rumusan fiqh muamalah yang sangat lengkap dan mendatail yang terdapat dalam kitab-kitab fiqh klasik, sebagian besarnya merupakan hasil ijtihad para ulama terdahalu dalam upaya mereka merumuskan dan mengembangkan prinsip tersebut dalam bentuk praktis yang detail. Tentunya formulasi fiqh mereka banyak dipengaruhi atau setidaknya diwarnai oleh situasi dan kondisi sosial ekonomi yang ada pada zamannya
Lihat Kaedah Hukum Syari‟ah berikut !!!.....
KAEDAH HUKUM SYARIAH اآلحكام يتغير بتغير اآلزمنة و األمكنة و األحوا ل و العادات
Hukum dapat berubah karena perubahan zaman, tempat, keadaan dan adat
Contoh-Contoh : Al-Mudharib Yudharib Al-Mustakjir Yuajjir Ijarah Muntahiyah bit Tamlik or Bai‟ at-Takjir Musyarakah Mutanaqishah Musyarakah Muntahiyah bit Tamlik Al-Kafalah wal Ijarah Al-Qaradh wal Ijarah Murabahah wal wakalah
Dalam produk Bank Syari‟ah
Dalam Kartu Kredit Dlm Pembiayaan
murabahah Di bank syariah
Prinsip Ibadah & Muamalah (Kaitannya dengan Ijtihad dan Pengembangan Hukum Islam)
PRINSIP IBADAH 1. Bersifat Tetap (Tsabitah) 2. Tidak bisa berkembang (Nash Qath‟iy) 3. Bersifat Khusus/eksklusif 4. Nash-nash lebih rinci (tafshili) 5. Peluang Ijtihad lebih kecil (sempit)
Prinsip Muamalah Bersifat Elastis (شح١(ِزغ Dapat berkembang sesuai dengan zaman & tempat Bersifat universal, inklusif Nash-nash umumnya general Peluang ijtihad luas
PERBEDAAN PRINSIP IBADAH DAN MUAMALAH No
IBADAH
MUAMALAH
1
Bersifat tetap ((صبثزخ
2
Tidak bisa berkembang Dapat berkembang sesuai dengan zaman & tempat Bersifat Bersifat universal, inklusif khusus,eksklusif Nash-nash lebih terinci Nash-nash umumnya (tafshili) general Peluang Ijtihad sempit Peluang ijtihad luas
3
4
5
Bersifat Elastis (شح١(ِزغ
Dr.Abdul Sattar Fathullah Sa‟id dalam kitab Al-Muamalah fil Islam berkata : Di antara unsur dharurat (masalah paling penting) dalam masyarakat manusia adalah “Muamalah”, yang mengatur hukum antara individu dan masyarakat Ulama sepakat bahwa muamalat itu sendiri adalah masalah kemanusiaan yang maha penting (dharuriyah basyariyah)
KAEDAH IBADAH DAN MUAMALAH اآلصل فً العبادة التحرٌم حتى ٌدل الدلٌل على إ باحتها “Pada dasarnya dalam ibadah adalah haram, kecuali ada dalil Yang membolehkannya”
اآلصل فً المعاملة االبا حة حتى ٌدل الدلٌل على تحرٌمها “Pada dasarnya semua aktivitas muamalah adalah boleh kecuali ada dalil yang melarangnya”
Hukum Muamalah dalam Al-Quran Allah Swt menjelaskan pokok-pokok muamalah kehartabendaan (muamalah maliyah) yang adil dalam Al-Quran Adapun prinsip muamalah maliyah tersebut ialah :
1
Melarang memakan makanan secara bathil (4:29)
ْيٍ َءا َيُُىا الَتَأ َ ْ َ ُ َّ ُ ُ ُ ُ َ ً ْ َ َ َ ْ اض ِّيُ ُك ْى َوالَتَ ْقتُهُىا س ت ٍ ع ة ز ا ج ت ٌى ك ت ٌ أ ال إ م اط ب ان ب ى ك ُ ي ب ى ك ن ا ى ي أ ىا ه ك َ َ َ يَاأَيُّهَا انَّ ِر َ َ َ َ َ ْ ِ ِ َ ِ ِ ِ ٍ اٌ بِ ُك ْى َز ِحي ًًا َ أََفُ َس ُك ْى إِ ٌَّ هللاَ َك Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka-sama suka di antara kamu (An-Nisak : 29)
2
3
Melaksanakantransaksi transaksiatas bisnis atassuka dasar ridha (Qs.4:29) Melaksanakan dasar rela/ridha (4:29)
Pencatatan transaksi hutang-piutang (QS.2:282)
ِيأيها انريٍ أيُىا اذا تدايُتى بديٍ انى أجم يسًى فاكتبى Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu melaksanakan hutang piutang sampai waktu tertentu, maka tuliskanlah 4
Akad tansaksi bisnis disaksikan oleh saksi (2:282)
وأشهدوا اذا تبايعتم و ال يضار كاتب و ال شهيد “Dan persaksikanlah apabila kamu berjual-beli Dan janganlah penulis dan saksi saling menyulitkan”
)Larangan riba (Qs.2:275-279
5
خجَّط ُُٗ َٛاٌَّ ِزَ َ٠ ٞز َ َِْٛٛاِال َّ َو َ اٌَّ ِز َ ّب ُ َ٠م ُ اٌشّثَب ال َ ُ َ٠م ُ ْ َ٠ ٓ٠ؤو ُ ٍُِ َْٛ اٌشّثَب اٌش ْ١طَ ُ ُ َلبٌُٛا أَِّ َ ش َرٌِ َ ٓ ا ٌْ َ بْ ِِ َ ه ثِؤََّٔ ُْ ٙ َّ ّب ا ٌْجَ ُْ ١غ ِِ ْض ُ ً ِ ّ ِّ َٚأَ ٗ ً د ػظَ ُخ ُُ ِ ِّٓ َّسثِ ّ ِ جآ َء ُٖ َِ ِْ ٛ هللا ا ٌْجَ َْ ١ ّٓ َ اٌشّثَب َف َ د َّش َ غ ََ ٚ َ َّ َ ِ ُ ه صٍ َ َ ٓ َػب َد َف ُؤ ٌَْٚئِ َ َفبٔ َز ََ ٝٙفٍَ ُٗ َِب َ ف َٚأَ ِْ ُش ُٖ اٌَِ ٝهللاِ َْ َِ ٚ َ اٌشّثَب هللا ك ذ ّ ٠ } 275 { ذ ٌ ب خ ب ٙ ١ ف ُ ٘ بس ٕ اٌ بة ذ ص أ َْٚ ِ ِ َ َ َ َ َ ْ ْ ْ ُ ُ َّ ُ ُ ُ ِ ِ ْ ذ ُّ }276{ ُ١اِ َّ هللا ال َ ُِ ٠ بس أَصِ ٍ ت ُو َّ َْ ٠ُ ٚشثِ ٟاٌ َّ ً َو َّف ٍ ص َذ َلبدِ َُ ٚ َ َ صال َ َح ََ ٚءارَ ُٛا اٌ َّز َوب َح ل َ ٓ٠ءا َِ ُٕٛا ََ ٚػ ِ صبٌِ َ اٌَّ ِز َ ٍُّٛا اٌ َّ بِٛا اٌ َّ ذبدِ َٚأ ُ ذ َز َُْٔٛ ُ ِ ُ َٚال َ َ ُ ْ َ٠ ٘ ْ خ ْٛفٌ َػٍَ ْْ ِٙ ١ ػٕ َذ َسثِ ّ ِْ ٙ ٘ ْ ُ أَ ْ ٌَ ُْ ٙ ُ َٚال َ ُ ج ُش ُ َ َّ اٌشّثَب ٓ ِ ٟ م ث ب ِ ٚا َس ر ٚ هللا ٛا م ر ا ٛا ٕ ِ ا ء ٓ٠ ز ٌ ا ب ٙ ٠ {َ٠ }277آأ ُّ ِ ِ ِ ُ َّ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ ِ ُ ٓ ذ ْش ٍ ة ِ ِّ َ ُ رَ ْف َؼٍُٛا َف ْؤ َر ُٔٛا ثِ َ ُٕزُ ُِّ ْئ ِِ ِٕ َ َ }278{ ٓ١ف ِبْ ٌَّ ْ اِْ و ُ ُُ ال َ رَ ْ َّٚ َْٛال َ صِ ٌِٛ ٚس أَ ِْ َٛاٌِى ْ ُ َفٍَى ْ ٗ َٚاِْ ُر ْج ُز ْ ظ ٍِ ُ ُُ ُس ُء ُ هللاِ ََ ٚس ُ ُر ْ َّْٛ ظٍ َ ُ
6
Keterkaitan Sektor moneter dengan sektor riil (2:275)
و أحم هلل انبيع و حسو انسبا “Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” Jual beli, mengaitkan sektor riil (barang) dengan sektor moneter (uang /harga yang dibayarkan) Ex : Jual Beli Murabahah, Salam, Istishna’ Pembiayaan Mudharabah ; mengkaitkan uang (modal) dengan Proyek usaha riil
7
Investasi dengan sistem mudharabah, musyarakah, ijarah
Muzammil ayat 20 : ْ َِْٟ فٛع ِش ُث ٗ ْ ٓ َف ْ َ٠ َْٚخ ُش ِ َّ ًٌٍ ا َ َءاَٚ ْ ِِ ََْٛ ْج َز ُغ٠ ض ِ ع ِ األ َ ْس
“Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata :
ٗخٓ أدذّ٘ب صب دج٠ ٌُ ٓ ِب١أٔب صب ٌش اٌشبسو (دٚ داٛاٖ أثّٚب (سٕٙ١فبرا خبٔٗ خشجذ ِٓ ث “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman : “Aku pihak ketiga dari dua orang yang bersyarikat selama salah satunya tidak menghianati lainnya” (HR. Abu Dawud dan Hakim).
Sasaran kebijakan fiskalatas Islam melalui zakat (5:60), Melaksanakan transaksi dasar suka rela/ridha )(4:29 (Al-Anfal :41).
8
ْ ْ ُ َّ ُ َ َ ل ل ات ق د ص ال ا م ن ال و ء ا ر ق ف ك ا س م ٌن َع َل ٌْ َها َ َّ ِ ِ َ َ َ َ َ ٌن َو ْال َعا ِملِ َ ِ إِ ِ ْ ْ ُ َّ ُ َ َ َ الرِّ ٌل ب س ً ف و ٌن م ار غ ال و ب ا ق ً ف و م ه ُ ب ُ و ل ق ة ف ل ُإ م ال َو ِ ِ ِ ِ ِ َ َ َ َ َ َ ْ ِ ِ ِ هللا َوهللاُ َعلٌِ ٌم َح ِكٌ ٌم ض ًة ِم َن ِ ِ ٌل َف ِرٌ َ ْن الس َِّب ِ هللا َواب ِ ُول { َواعْ َلمُوا أَ َّن َما َغ ِنمْ ُتم مِّن َشًْ ٍء َفؤَنِّ ِ هلل ُخ ُم َس ُه َولِلرَّ س ِ ْ ْ ْ ُ َ رْ ٌل إِن ُكن ُت ْم ب ا و ٌن ك ا س م ال و ى م ا ت ٌ ال و ى ب ق ال َولِ ِذي ِ َ َ َ َ َ َ َ َ ْن الس َِّب ِ ِ ِ َ ْ ْ ُ ُ َ َ َ َ َ رْ ْ ْ ان ٌَ ْو َم ْال َت َقى ق ف ال م و ٌ ا ن د ب ع ى ل ع ا ن ل نز آأ م و هلل ا ب م ت ِ َ َ َ َ َ ِ َ ِ َءا َمن ِ ْ ان َوهللاُ َع َلى ُك ِّل َشًْ ٍء َق ِدٌ ٌر ْع م ج ال َ َ ِ
Larangan menyuap/sogok, (Al-Baqarah : 188)
9
اس بِاْ ِإل ْث ِى ِ ََوالَ تَأْ ُكهُىا أَ ْي َىانَ ُكى بَ ْيَُ ُكى بِ ْانب ِ اط ِم َوتُ ْدنُىا بِهَا إِنَى ْان ُح َّك ِاو نِتَأْ ُكهُىا فَ ِسيقًا ِّي ٍْ أَ ْي َى ِ َُّال ان ٌى َ ًُ ََوأََتُ ْى تَ ْعه Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil, dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim, agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain dengan jalan dosa sedangkan kamu mengetahui (2:188)
10
Memberikan keringanan bagi “debitur” yang tak mampu
“Jika ia mengalami kesulitan (membayar hutang), maka berilah dia masa tangguh sampai ia mampu membayar” (QS.2: 283)
Bila diperhatikan nash-nash Al-Quran tentang muamalah maliyah, sifatnya global (kully), tidak terinci (juz‟iy). Karakter global ini akan membuat hukum muamalah lebih elastis dan fleksibel dalam menghadapi perubahan dan tantangan zaman
Karena sifat global tsb, maka Sunnah-lah yang menjelaskan Hukum-hukum muamalah menjadi rinci dan detail
Sekian dan Terima Kasih