www.thepresidentpost.com
Jumat, 27 Juli 2012
Rp 5,000
H A R I A N
Melindungi SDA dari Serbuan Kepemilikan Asing Selengkapnya di Hal. 3
NASIONAL
INTERNASIONAL
Harga rata-rata kedelai dunia yang meningkat, pada Juni 2012 sekitar 520 dolar AS per ton, sedangkan pada Januari 2012 sekitar 435 dolar AS per ton, disebabkan oleh anomali cuaca di sejumlah negara pengimpor kedelai.
Hal. 6
BISNIS
Hal. 5
Hal. 7
Tiga Upaya Kemendag Stabilkan Harga Kedelai
Empat Perusahaan Raksasa Internet AS Bentuk Asosiasi
Dahlan: Tahun Depan BUMN Produksi 4 Komoditas Pangan
2
Jumat, 27 Juli 2012
www.thepresidentpost.com
Berita Utama
Melindungi SDA dari Serbuan Kepemilikan Asing Penanaman modal asing dalam pengelolaan Sumber Daya Alam terutama dalam pengelolaan Sumber Daya Mineral dirasakan sudah terlampau besar. Sebagai pelaku bisnis, kepentingan investor adalah bagaimana memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, tanpa memperdulikan kesejahteraan masyarakat sekitar. Tugas negaralah untuk melindungi dan memberikan kesejahteraan pada masyarakat. Oleh Paulus Khierawan
I
ndonesia dikenal sebagai negara yang memiliki Sumber Daya Alam yang melimpah. Hampir seluruh wilayah Indonesia memiliki keunggulan dalam Sumber Daya Alam, di wilayah pesisir Indonesia tersimpan potensi perikanan yang begitu besar, di dalam tanah papua terdapat emas yang luar biasa besarnya, begitu pula di wilayah Kalimantan dan Sumatra yang penuh dengan potensi pertambangan seperti batu bara, minyak dan gas. Dengan potensi Sumber Daya Alam yang begitu besarnya, seharusnya masyarakat indonesia dapat hidup sejahteran. Namun apa yang terjadi kenyataannya sungguh sangat memprihatinkan. Wilayah papua dengan gunung emasnya ternyata tidak dapat mensejahterakan masyarakat sekitarnya. Kemiskinan masih menjadi masalah yang belum dapat diatasi, begitu pula dengan wilayah-wilayah lain dengan potensi Sumber Daya Alam yang luar biasa besarnya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Bukankah sudah menjadi tugas dan kewajiban dari pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya. Ternyata potensi yang besar tersebut tidaklah dikuasai lagi oleh negara. Sumber Daya Alam kita telah dikuasai oleh Asing. Apakah penanaman modal asing ini hanya membawa dampak buruk sehingga banyak demonstrasi-demonstrasi yang menolak penanaman modal asing? Bagi negara berkembang seperti Indonesia sudah barang tentu membutuhkan investor asing untuk mendorong perekonomian negaranya. Keterbatasan dana dan teknologi mengakibatkan negara Indonesia memerlukan aliran dana segar melalui penanaman modal asing. Namun apa yang sekarang terjadi adalah penanaman modal asing dalam pengelolaan Sumber Daya Alam terutama dalam pengelolaan Sumber Daya Mineral dirasakan sudah terlampau besar. Sebagai pelaku bisnis, kepentingan investor adalah bagaimana memperoleh keuntungan yang sebesarbesarnya, tanpa memperdulikan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Tugas negaralah untuk melindungi dan memberikan kesejahteraan pada masyarakat. Lalu apa saja yang dapat dilakukan pemerintah untuk melindungi Sumber Daya Alam kita dari serbuan asing? Hingga saat ini, Sumber Daya Mineral Indonesia dikuasi oleh beberapa perusahaan asing diantaranya adalah :
EXXONMOBIL (Amerika Serikat)
ExxonMobil merupakan perusahaan migas Amerika Serikat yang memimpin di hampir setiap aspek bisnis energi dan petrokimia. Produk ExxonMobil dipasarkan di hampir seluruh negara di dunia, dan dalam mengeksplorasi sumber daya migas, Exxon Mobil beroperasi hingga di enam benua.Di Indonesia, ExxonMobil telah beroperasi selama lebih dari 100 tahun, dengan tambang migasnya yang menyebar dari ujung Barat Indonesia di Aceh hingga ujung Timur di Papua. Secara rinci, tambang migas ExxonMobil di Indonesia berada di South Lhoksukon A dan D, dan Lapangan Arun di Nanggroe Aceh Darussalam, lapangan gas lepas pantai North Sumatera Offshore di Sumatera Utara, Blok Cepu di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, Blok Gunting di Jawa Timur, Blok Surumana di Sulawesi Tengah, Blok Mandar di Selat Barat, Gas Metana Batubara di Kalimantan Selatan, dan Blok Cendrawasih di Papua. Daerah Tambang ExxonMobil di Indonesia dan Prosentase Kepemilikannya Lokasi
Kepemilikan
South Lhoksukon (NAD)
100%
Lapangan Arun (NAD)
100%
North Sumatera Offshore
100%
Blok Cepu (Jateng/Jatim) Blok Gunting (Jatim)
90% 100%
Blok Saruman (Sulteng)
80%
Blok Mandar (Sulbar)
80%
Gas Metana Batubara (Kaltim) Blok Cendrawasih (Papua)
100% 75%
(Sumber :Institute For Global Justice)
PT Chevron Pacific Indonesia (Amerika Serikat) Dalam menguasai minyak dan gas Indonesia, Chevron membentuk tiga anak perusahaan, yaitu PT Chevron Pacific Indonesia yang beroperasi di Riau, Chevron Indonesia Company beroperasi di Kalimantan, dan Chevron Makasar Ltd di Sulawesi.Keberadaan Chevron di Indonesia, sejak awal selalu mendominasi produksi minyak Indonesia. (Sumber: www.igj.or.id)
PT Freeport Indonesia (Amerika Serikat)
Freeport menguasai daerah pertambangan dengan kontrak jangka panjang yang tersebar secara geografis di empat benua. Mulai dari pegunungan di Papua, Indonesia, hingga gurun-gurun di baratdaya Amerika Serikat, gunung api di Peru, daerah penghasil tembaga tradisional di Chile, dan peluang baru menggairahkan di Republik Demokrasi Kongo. Freeport mengisi penuh gudang emasnya melalui beberapa anak perusahaan utama yaitu PT Freeport Indonesia, Freeport-McMoRan Corporation, dan Atlantic Copper. PT Freeport Indonesia (PT FI) beroperasi di kompleks tambang Grasberg, daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika, Papua, yang merupakan tempat pertambangan terluas di dunia dan penghasil tembaga dan emas terbesar di dunia. Tidak hanya itu, lokasi Grasberg sendiri berada di jantung suatu wilayah mineral yang sangat melimpah, dimana kegiatan eksplorasi yang berlanjut akan membuka peluang untuk terus menambah cadangan tembaga dan
emas yang berusia panjang kepada Freeport. Ini terbukti dengan rilis yang ada di PT FI bahwa tambang Grasberg mengandung cadangan tembaga yang dapat diambil terbesar di dunia dan cadangan tunggal emas terbesar di dunia (Sumber : www.igj.or.id).
PT. NEWMONT
Newmont, Amerika Serikat, dan Sumitomo, Jepang, membentuk usaha patungan yaitu Nusa Tenggara Partnership, yang kemudian menjadi pemilik saham terbesar dari PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT). PT NNT menandatangani Kontrak Karya (KK) pada 1986 dengan Pemerintah Indonesia untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi di dalam wilayah KK di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang meliputi areal seluas 1,127 juta hektar atau setara 55% dari luas daratan NTB . Sesuai KK, 80% saham PT NNT dukuasai Newmont Venture Limited (anak usaha Newmont Mining Corp.) dan Sumitomo Corp., sisanya 20% dikuasai swasta nasional PT Pakuafu Indah. Pada 1990 PT NNT menemukan cebakan porfiri yang kemudian diberi nama Batu Hijau. Kemudian setelah dilakukan pengkajian teknis dan lingkungan selama enam tahun, akhirnya kajian tersebut disetujui Pemerintah Indonesia pada tahun 1996 dan menjadi dasar dimulainya pembangunan Mega Proyek Tambang Batu Hijau. Total investasi pada proyek itu sebesar USD 1,8 miliar, untuk biaya pembangunan tambang, pabrik, dan prasarana yang selesai pada tahun 1999 dan mulai beroperasi secara penuh pada Maret 2000. Sesuai KK 1986, Nusa Tenggara Partnership (Newmont & Sumitomo) diwajibkan mendivestasikan sahamnya masingmasing 3% pada tahun 2006, 7% pada tahun 2007, 7% pada tahun 2008, 7% pada tahun 2009 dan 7% di tahun 2010. Proses divestasi saham PT NNT ini berjalan san-
gat alot (dipersulit) bahkan hingga ke Arbitrase Internasional. Dari total 31% saham yang di divestasikan tersebut, 7% dimiliki Pemerintah pusat dan 24% dimiliki konsorsium Multi Daerah Bersaing (MDB), milik Multicapital (75%) dan Daerah Maju Bersaing (MDB) milik Pemprov NTB (25%). Dengan tuntasnya proses divestasi, komposisi pemegang saham PT NNT menjadi 49% (Newmont & Sumitomo), 24% MDB, 20% PT Pakuafu Indah dan 7% Pemerintah Pusat. Namun meski saat ini Pemerintah (Pemerintah Pusat dan Daerah) dan swasta nasional (PT Multicapital milik Bakrie dan PT Pakuafu Indah milik Yusuf Meruk ) telah mendominasi saham PT NNT sebesar 51%, tetap saja Newmont & Sumitomo yang ditunjuk pemerintah untuk bertindak sebagai operator (www.igj.or.id). Sungguh ironis, ternyata pada kenyataannya Indonesia telah kehilangan kedaulatannya atas berbagai kekayaan alamnya. Lalu bagaimana peran pemerintah seharusnya dalam melindungi kekayaan alamnya Indonesia ini sehingga dapat digunakan untuk mensejahterakan masyarakatnya? Hal pertama yang harus dilakukan adalah merebut kembali kedaulatan dalam Pengelolaan Sumber Daya alam kita. Sesuai dengan amanat dari pasal 33 ayat 3 yang berbunyi “bumi dan air dan kekayaan alam yang berada didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”, maka negara diwajibkan untuk menguasai kekayaan alam yang berada di bumi Indonesia dan berkewajiban untuk mempergunakan kekayaan alam tersebut untuk mensejahterakan masyarakat. Untuk itu, sesuai dengan asas hukum “lex superior derogat legi inferior” maka seluruh aturan-aturan yang bertentangan dengan pasal 33 ayat 3 tersebut haruslah menjadi batal demi hukum. Hingga saat ini terdapat beberapa Undang-undang yang telah diajukan Judicial Review kepada Mahkamah Konstitusi karena terdapat aturan-aturan yang dianggap bertentangan den-
www.thepresidentpost.com
Jumat, 27 Juli 2012
3
Berita Utama gan Pasal 33 ayat 3 seperti contohnya UU Migas. Untuk melindungi kekayaan alam dari serbuan asing, maka peraturan pertama yang harus diperhatikan adalah peraturan mengenai “Foreign Inverstment”. Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden No 36 tahun 2010 mengenai “Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal” atau yang lebih dikenal dengan “Negative List” . Dalam pasal 2 dan 3 Perpres 36/2010 mengenai Negative List ini diatur mengenai bidang usaha mana saja yang tertutup bagi asing, dan bidang usaha mana saja yang terbuka dengan persyaratan. Yang dimaksud dengan “persyaratan” ini adalah sebagai batasan seberapa besar porsi yang diperbolehkan untuk dimiliki oleh asing, apakah boleh memiliki 100%, atau hanya boleh hingga jumlah tertentu. Berdasarkan lampiran III Negative List ini, untuk sebagian besar bidang usaha dalam Energi dan Sumber Daya Mineral, kepemilikan asing diperbolehkan hingga maksimal 95%. Hal tersebut dirasakan tidak sesuai dengan amanat pasal
TAMBANG FREEPORT Tambang PT Freeport Indonesia di kompleks tambang Grasberg, daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika, Papua, yang merupakan tempat pertambangan terluas di dunia dan penghasil tembaga dan emas terbesar di dunia. Lokasi Grasberg berada di jantung suatu wilayah mineral yang sangat melimpah, dimana kegiatan eksplorasi yang berlanjut akan membuka peluang untuk terus menambah cadangan tembaga dan emas yang berusia panjang kepada Freeport.
33 ayat 3 sehingga perlu dilakukan pengkajian ulang. Melihat banyaknya permasalahan tersebut, Pemerintah juga telah bergerak untuk melindungi kekayaan alam dari serbuan asing. Salah satu contohnya adalah dengan menerbitkan Peraturan Pemer-
intah No 24 tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara, dimana dalam pasal 97 butir 1 PP tersebut dikatakan bahwa : “Pemegang IUP dan IUPK dalam rangka penanaman modal as-
ing, setelah 5 (lima) tahun sejak berproduksi wajib melakukan divestasi sahamnya secara bertahap, sehingga pada tahun kesepuluh sahamnya paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) dimiliki peserta Indonesia”. (1a) Kepemilikan peserta Indonesia sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dalam setiap tahun setelah akhir tahun kelima sejak produksi tidak boleh kurang dari presentase sebagai berikut: a. tahun keenam 20% (dua puluh persen); b. tahun ketujuh 30% (tiga puluh persen); c. tahun kedelapan 37% (tiga puluh tujuh persen); d. tahun kesembilan 44% (empat puluh empat persen); e. tahun kesepuluh 51% (lima puluh satu persen),dari jumlah seluruh saham. Perubahan peraturan seperti diatas memang merupakan suatu kemajuan dalam melindungi kekayaan alam Indonesia, namun diharapkan perubahan tidak hanya pada sektor peraturan saja, tetapi juga pada sektor pengimplementasiannya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia memiliki peraturan yang baik, namun lemah dalam pengimplementasiannya. Untuk itu peran masyarakat baik itu akademisi, LSM-LSM, maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya diperlukan untuk mengawasi bagaimana implementasi dari setiap peraturan-peraturan tersebut.
4
Jumat, 27 Juli 2012
www.thepresidentpost.com
Opini
ASEAN Tak Berdaya Menghadapi China Pengklaiman secara sepihak wilayah Laut China Selatan oleh China membuat ketegangan tidak hanya antara China dan Filipina namun juga dengan Vietnam, Brunai, Malaysia, dan Taiwan. Oleh Ardi Winangun
H
arapan Filipina dalam pertemuan ke-45 Menteri Luar Negeri ASEAN, di Phnom Penh, Kamboja, Juli 2012, agar disepakatinya Kode Tata Berperilaku di Laut China, kandas. Kandasnya kesepakatan tersebut diakibatkan di antara anggota ASEAN sendiri, khususnya Kamboja dan Filipina, yang tak menemukan titik temu. Menteri Luar Negeri Kamboja, Hor Namhong, dalam kesempatan itu menuturkan bahwa pertemuan ini bukan untuk membahas sengketa yang terjadi di Laut China Selatan. Bahkan lebih tegas, Hor mengatakan masalah sengketa di Laut China Selatan tidak perlu dibahas. Filipina ngotot agar masalah di Laut China Selatan bisa diselesaikan oleh negara ASEAN karena negara itu butuh dukungan. Bila Filipina menghadapi China secara sendiri, secara militer dan hukum internasional, akan kewalahan. Untuk itu Filipina tak lelah-lelahnya membawa masalah ini ke dunia internasional. Pengklaiman secara sepihak wilayah Laut China Selatan oleh China membuat ketegangan tidak hanya antara China dan Filipina namun juga dengan Vietnam, Brunai, Malaysia, dan Taiwan. Diantara negara itu Filipina dan Vietnam-lah yang paling seru memperebutkan wilayah Laut China Selatan. Negara-negara itu memperebutkan wilayah itu pasti dilandasi alasan bahwa ada sumber minyak yang menggiurkan. Ketegangan antara Filipina dan Vietnam dengan China sudah pada tingkatan aksi militer. Dalam kondisi yang merasa lemah, membuat Filipina meminta bantuan kepada Amerika Serikat. Undangan Filipina kepada Amerika Serikat un-
tuk masuk dalam konflik militer ini tentu disambut dengan senang hati oleh Amerika Serikat. Undangan Filipina ini dianggap oleh Amerika Serikat sebagai sarana untuk menghantam China sekaligus menacapkan pengaruh Amerika Serikat di Asia Timur dan Asia Tenggara. Untuk menghadapi China, Filipina tidak hanya menggandeng Amerika Serikat, namun Filipina juga memaki-maki Kamboja sebagai antek China di Asia Tenggara. Filipina menuduh Kamboja yang menolak disepakatinya Kode Tata Berperilaku di Laut China Selatan karena adanya tekanan China. Mengapa pertemuan itu gagal membahas masalah di Laut China Selatan meski urusan itu melibatkan banyak negara ASEAN, seperti Filipina, Vietnam, Brunai, dan Malaysia? Alasannya adalah. Pertama, ketergantungan negara-negara ASEAN akan bantuan China. Sebagaimana kita ketahui China telah banyak memberi bantuan dan investasinya di negara-negara ASEAN, terutama di Myanmar, Kamboja, dan Indonesia. Bantuan yang diberikan ini tentu menjadi beban bagi banyak negara ASEAN bila hendak menentang China. Misalnya saja, ketika pemerintahan Junta Militer Myanmar diembargo ekonomi oleh PBB dan Uni Eropa, namun nafas ekonomi Myanmar masih menghembus karena adanya bantuan ekonomi dan perdagangan dengan China. Dukungan kepada Myanmar tidak hanya masalah ekonomi dan perdagangan, namun juga penentangan-penentangan China kepada PBB dan Uni Eropa atas sanksi-sanksi yang hendak ditimpakan kepada Myanmar. Hal yang demikian membuat Myanmar tidak bersuara banyak dalam masalah Laut China Selatan.
CEO & PEMIMPIN REDAKSI: Rachmat Wirasena Suryo I KONTRIBUTOR: Atmono Suryo; Jeannifer Filly Sumayku; Public Private Partnerships Indonesia; Majalah RESPECTS; Bambang Sulistomo; Paulus Khierawan I REPORTER & FOTOGRAFER: Rians Rivco I SIRKULASI: Srimay Noviani I LAYOUT & DESAIN: Mohamad Akmal I HEAD OF SALES & MARKETING: Donny Martin
Mengapa pertemuan itu gagal membahas masalah di Laut China Selatan meski urusan itu melibatkan banyak negara ASEAN, seperti Filipina, Vietnam, Brunai, dan Malaysia? Alasannya adalah. Pertama, ketergantungan negara-negara ASEAN akan bantuan China. Sebagaimana kita ketahui China telah banyak memberi bantuan dan investasinya di negara-negara ASEAN, terutama di Myanmar, Kamboja, dan Indonesia.
Pun demikian dengan Indonesia, kita lihat banyak sekali bantuan ekonomi, pendidikan, teknis infrastruktur, transportasi, perdagangan, dan lain sebagainya yang diberikan China. Bantuan ini membuat kenyang Indonesia, sehingga kalau kenyang otomatis tidak membuat Indonesia kritis kepada China. Kedua, bila konflik militer terjadi antara ASEAN dan China, pasti ASEAN tidak berdaya menghadapi gempuran militer China. Mengapa demikian? Sebab China tidak dipu-
singkan dengan masalah alutsista yang dimiliki. Selama ini China mampu memproduksi alutsistanya sendiri dengan canggih, modern, dan tangguh. Sebagai negara besar, penguasaan teknologi China sangat maju, buktinya China sudah mampu mengirim taikonot (astronot) ke luar anagkasa. Sementara negara-negara ASEAN sendiri saat ini banyak dipusingkan dengan masalah alutsista yang dimiliki. Kita tahu bagaimana alutsista Indonesia? Tidak perlu dikupas di sini, sebab para pembaca sudah bisa menyimpulkan sendiri. Dalam kondisi yang demikian, maka Indonesia sebagai negara yang berpengaruh di ASEAN selalu mengatakan, “Dalam masalah Laut China Selatan harus dihindarkan penyelesaian secara militer.” Hal demikian sebenarnya menunjukan lemahnya kekuatan militer yang dimiliki Indonesia. Ketiga, komunitas ASEAN berbeda dengan komunitas Uni Eropa dan Liga Arab. Uni Eropa adalah kumpulan negara-negara di mana penduduknya mayoritas beragama Kristen dan Katolik sehingga bila negara yang ingin menjadi anggota Uni Eropa namun mayoritas penduduknya bukan Kristen atau Katolik maka keinginan negara itu akan dipersulit. Lihat saja bagaimana susahnya Turki masuk ke Uni Eropa. Demikian pula Liga Arab, organisasi ini adalah kumpulan negara yang seluruh penduduknya berbahasa Arab, beretnis Arab, dan beragama Islam. Dari dasar-dasar itulah maka mereka sangat solidaritas ke Palestina, di mana orang Palestina adalah etnis Arab, berbahasa Arab, dan mayoritas beragama Islam. Solidaritas inilah membuat Liga Arab menjadikan Israel sebagai musuh bersama.
DITERBITKAN OLEH: PT Sarana Pratama Pengembangan Kota Menara Batavia Lantai 25, Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220, Indonesia Telp.: (021) 572 7337 I Fax: (021) 572 7338 I Email:
[email protected] www.thepresidentpost.com
Sementara itu ASEAN adalah lain. Negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini multietnik, bahasa, dan ras. Tidak adanya homogenitas inilah yang tidak bisa menjadikan ASEAN sebagai komunitas yang senasib dan seperjuangan. Sehingga China oleh ASEAN tidak seperti Uni Eropa memandang Turki atau Liga Arab memandang Israel. Ketiga hal di ataslah yang membuat ASEAN serba bingung menghadapi China. Bila tidak dilawan, China akan semakin sewenangwenang dan agresif di kawasan Laut China Selatan, namun bila dilawan, kekuatan apa yang dimiliki negara-negara ASEAN. Dengan demikian, konflik di Laut China Selatan ini akan berlangsung lama dan terus memanas. Jalan pendek yang ditempuh Filipina adalah mengundang Amerika Serikat untuk berpartisipasi secara aktif untuk menyelesaikan masalah di Laut China Selatan. Karena ASEAN tidak mampu menyelesaikan masalah di Laut China Selatan maka ASEAN tidak bisa melarang kehadiran militer Amerika Serikat di kawasan Asia Tenggara. Padahal negara ASEAN menyepakati bahwa kawasan Asia Tenggara adalah zona damai. Ketidakmampuan ASEAN dalam menyelesaikan masalah kawasan akan membuat organisasi ini tidak bermanfaat bagi anggotanya. Dan dalam masalah ini menunjukan bahwa organisasi ASEAN secara ekonomi rapuh dan secara militer lemah. Akhirnya kawasan Asia Tenggara akan selalu menjadi wilayah konflik, baik ekonomi dan militer, yang melibatkan dan menguntungkan pihak-pihak lain. Penulis adalah Pengamat Hubungan Internasional
BERLANGGANAN Hubungi: (021) 572 7337
www.thepresidentpost.com
Jumat, 27 Juli 2012
5
Nasional
Tiga Upaya Kemendag Stabilkan Harga Kedelai
Duta Besar China Liu Jianchao
KEBUTUHAN KEDELAI DALAM NEGERI
K
Upaya kedua, pemerintah ingin memfasilitasi koperasi perajin tempe dan tahu agar bisa melakukan
Kebutuhan kedelai dalam negeri per tahun sekitar 2 juta ton di luar kebutuhan pangan. Sedangkan produksi kedelai dalam negeri baru bisa menghasilkan sekitar 800 ribu ton dan sisanya masih mengimpor dari Amerika Serikat, Brazil, dan Argentina.
impor bahan baku kedelai secara mandiri. “Selama ini izin impor sifatnya terbuka dan dipegang oleh swasta. Untuk mengurangi biaya distribusi dan margin, kami akan mendorong koperasi tahu dan tempe untuk melakukan impor sendiri,” kata Bayu. Dia juga menjelaskan perajin nantinya dipersilakan bekerja sama dengan Badan Urusan Logis-
DEMOKRASI
Dubes RI di Wellington: Wajah Demokrasi Indonesia Sebagai upaya mengenalkan kemajuan demokrasi di Indonesia, Dubes A Agus Sriyono, pada (24/7), diundang sebagai pembicara dalam seminar yang diselenggarakan New Zealand Institute of Intenational Affairs di kota Napier. Dalam paparan yang bertajuk, “Democracy in Indonesia: Progress and Prospects,” Dubes RI menguraikan pengalaman Indonesia berdemokrasi, kemajuan demokratisasi di Indonesia, dan tantangan demokrasi ke depan. Seminar yang berlangsung dua kali masing-masing diselenggarakan di gedung Havelock pada siang hari dan kampus Eastern Institute of Technology pada malam harinya dihadiri lebih dari 130 peserta. Dalam pembukaan seminar, Ken Aldred OBE, selaku ketua NZIIA menyatakan tujuan seminar untuk lebih mengenalkan Indonesia sebagai salah satu tetangga terdekat Selandia Baru. Keberhasilan proses demokratisasi di negara berpenduduk terbesar keempat di dunia ini akan berdampak positif bagi Selandia Baru.
Dubes China Temui Wapres Budiono
www.bisnis-jabar.com
Harga rata-rata kedelai dunia yang meningkat, pada Juni 2012 sekitar 520 dolar AS per ton, sedangkan pada Januari 2012 sekitar 435 dolar AS per ton, disebabkan oleh anomali cuaca di sejumlah negara pengimpor kedelai. ementerian Perdagangan mengeluarkan tiga upaya untuk menstabilkan harga kedelai di pasaran Indonesia. “Pertama, kami akan membebaskan bea masuk impor kedelai. Saat ini sebesar 5 persen dan akan di nol persenkan, yang akan berlaku secepatnya,” kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Rabu. Bayu mengatakan, hal itu tidak akan berlaku selamanya dan diharapkan berlaku pada Agustus hingga Desember 2012 untuk melindungi petani kedelai lokal.
KILAS NASIONAL
tik (Bulog) sehingga dengan sejumlah upaya tersebut perajin berkemampuan mendapatkan kedelai yang paling murah. Kemudian upaya ketiga yang direncanakan oleh Kemendag adalah mendorong produksi kedelai dalam negeri agar dapat mencukupi kebutuhan perajin tempe dan tahu serta produk turunan kedelai lokal. “Ada sejumlah langkah yang telah pemerintah siapkan seperti memanfaatkan lahan yang telantar,” kata dia. Menurut Bayu, harga rata-rata kedelai dunia yang meningkat, pada Juni 2012 sekitar 520 dolar AS per ton, sedangkan pada Januari 2012 sekitar 435 dolar AS per ton, dise-
babkan oleh anomali cuaca di sejumlah negara pengimpor kedelai. “Situasi ini dialami oleh semua negara, ini faktor dari ketidakpastian iklim,” kata Bayu. Situasi tersebut menyebabkan perajin tahu dan tempe kesulitan menyesuaikan harga di saat harga kedelai naik secara laten. Kebutuhan kedelai dalam negeri per tahun sekitar 2 juta ton di luar kebutuhan pangan. Sedangkan produksi kedelai dalam negeri baru bisa menghasilkan sekitar 800 ribu ton dan sisanya masih mengimpor dari Amerika Serikat, Brazil, dan Argentina.
POLITIK
Posisi Indonesia Sebagai “Global Swing States” Dubes RI untuk Wellington A Agus Sriyono
Dalam paparannya, Dubes A Agus Sriyono menyoroti tentang beberapa model demokrasi yang pernah dikenal Indonesia seperti demokrasi liberal, demokrasi terpimpin, dan demokrasi Pancasila. Dari pendekatan kultural, terdapat beberapa perbedaan nilai antara demokrasi liberal yang dianut pada 1950-1959 dengan demokrasi Pancasila. Meskipun demikian ditekankan, apapun model demokrasi yang dipilih, prinsip-prinsip universal demokrasi seperti pemilu yang bebas, kebebasan pers, penegakan hukum, dan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia tetap harus ada.
Keanggotaan dalam G20 dan peranannya dalam diplomasi luar negeri semakin meningkatkan pengaruh Indonesia dalam tatanan internasional. Daniel M. Kliman, ahli kebijakan luar negeri dari German Marshall Fund di Amerika Serikat, mengatakan bahwa kestabilan ekonomi Indonesia dan pemerintahannya yang demokratik membuat Indonesia sejajar dengan Brazil, India dan Turki sebagai ‘Global Swing States.’ Global Swing States merupakan istilah yang muncul dalam politik domestik AS, mengacu pada negara dengan ekonomi berkembang, menempati lokasi strategis di wilayah masing-masing dan memastikan pemerintahannya demokratis. “Indonesia, bersama dengan lainnya yang muncul dengan kekuatan
demokratis, seperti Brazil, India dan Turki, membawa kemampuan dan legitimasi kepada upaya internasional, yang menjadikan Indonesia pemain penting bagi kekuatan global saat ini termasuk Amerika Serikat, Eropa, Cina dan Jepang,” ujar Kliman dalam sebuah diskusi yang digelar oleh The United States-Indonesia Society (USINDO) di Jakarta, Selasa (25/7). Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Richard Fontaine, selaku presiden dari The Center for a New American Security mengatakan perlu adanya kerjasama yang erat antara Amerika Serikat dengan negara-negara yang masuk dalam kategori Global Swing States.
Duta Besar China Liu Jianchao, Kamis (26/7), menemui Wakil Presiden Boediono, di Kantor Wapres. Dalam pertemuan itu, dibahas berbagai bidang kerja sama di antara kedua negara. Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat menyatakan, kedatangan Liu ke Kantor Wapres bertujuan untuk memperkenalkan dirinya. “Dia baru empat bulan bertugas di Jakarta,” tuturnya. Menurut Liu, dirinya dan Wapres membicarakan hubungan di bidang politik, ekonomi, pendidikan, dan pariwisata. “Kami berharap akan ada lebih banyak turis China yang datang ke Indonesia,” katanya. Pertumbuhan turis China yang datang ke Indonesia pada lima bulan pertama tahun ini mencapai 40 persen. Adapun pertumbuhan turis China yang datang ke Bali mencapai 70 persen.
Alat Penunjuk Arah Bagi Tunanetra Berhasil Diciptakan Son Ali Akbar, mahasiswa tehnik elektro angkatan 2008, Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berhasil menciptakan sebuah alat bantu penunjuk arah bagi para tunanetra. Uniknya alat penunjuk arah ini menggunakan microcontroler dan sensor magnet yang dihubungkan dengan kompas digital. Alat bantu penunjuk arah bagi tunanetra ini berhasil menjuarai lomba pengembangan teknologi yang di gelar Kementerian Riset dan Teknologi bekerja sama dengan Masyarakat Peduli Industri Kecil Indonesia (Maspik) tingkat Provinsi DIY. Menurut Ali, alat tersebut terdiri dari tiga bagian yaitu topi yang ditempeli kompas digital dan panel saklar on-off, sabuk yang berisi empat magnet getar dan tas punggung yang berisi alat microcontroler. Topi tersebut dihubungkan ke alat microcontroler yang juga terhubung ke sabuk getar yang diikat di pinggang orang tuna netra. Menurut Ali, tuna netra yang membutuhkan penunjuk arah tinggal berdiri tegak dan memencet tombol ‘on’ pada saklar di topi. Kompas digital yang terpasang di topi langsung akan terhubung dengan microcontroler yang juga terhubung ke sabuk getar. “Bagian sabuk yang bergetar itu yang menunjuk arah utara,” terangnya.
6
Jumat, 27 Juli 2012
www.thepresidentpost.com
Internasional Facebook, Google, Amazon dan eBay, membentuk asosiasi lobi atau yang disebut The Internet Association.
E
mpat perusahaan teknologi raksasa di Amerika Serikat, Facebook, Google, Amazon dan eBay, hari ini, Rabu (25/7) waktu setempat, membentuk asosiasi lobi atau yang disebut The Internet Association. Seperti yang dilaporkan reuters, tujuan dari dibentuknya The Internet Association, untuk bisa meloloskan peraturan undang-undang yang melindungi perusahaan berbasis internet. Menurut mantan staf Direktur Komite Perdagangan dan Energi Legislatif AS, Michael Beckerman, kelompok ini akan menjadi asosiasi lobi pertama untuk menggabungkan kekuatan perusahaan internet, dengan tujuan meloloskan undangundang untuk melindungi perusahaan internet dari belenggu pemerintah. “Internet bukan hanya Silicon Valley lagi, internet telah pindah ke Main Street. Prioritas utama kami
Empat Perusahaan Raksasa Internet AS Bentuk Asosiasi adalah untuk memastikan bahwa para pemimpin di Washington memahami dampak mendalam dari perusahaan internet untuk kepentingan lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi dan kebebasan,” jelasnya. Menurutnya, bila empat suara bersatu, diharapkan pemerintah federal
AS menaruh perhatian pada industri teknologi teknologi itu, tapi tidak teregulasi. Apalagi, lanjut Beckerman, tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi ke depan mengenai inovasi dan perkembangan teknologi. Karena itu melalui upaya ini, diharapkan tidak ada lagi pemasungan (sensor) dari pemer-
intah terhadap perusahaan-perusahaan internet, baik dalam hal kreativitas maupun lapangan pekerjaan. Seperti diketahui, Facebook juga telah lama berjuang melawan sensor pemerintah. Rencananya asosiasi internet akan resmi dikukuhkan pada September mendatang.
Steve Jobs Masuk 20 Sosok Paling Berpengaruh Versi Majalah Time Steve Jobs menjadi salah satu nama dari 20 sosok yang paling berpengaruh sepanjang waktu menurut majalah Time. Penghargaan ini diberikan kepada tokoh yang dianggap sebagai so-
sok visioner dan duta budaya untuk sebuah bangsa. Dan sosok Steve Jobs disini mewakili sebagai pioner di era digital. Nama-nama ke 20 sosok tersebut adalah: George Washington, Thomas Jefferson, Sacagawea, Meriwether Lewis and William Clark, Abraham
Lincoln, Sitting Bull, Alexander G. Bell, Thomas Edison, Henry Ford, Wright Brothers, Margaret Sanger, Albert Einstein, Franklin D. Roosevelt, Louis Armstrong, James Watson, Martin Luther King Jr. , Muhammad Ali, Steve Jobs.
KILAS INTERNASIONAL Romney Siap Perkuat Bilateral Dengan India & Indonesia Untuk Bendung China Kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) Mitt Romney mengatakan, bila dirinya memenangkan Pilpres AS 2012, Romney akan memastikan hubungan bilateral yang kuat dengan India dan Indonesia. Hal itu ditujukan untuk membendung pengaruh China. Menurut data dari tim kampanye Romney, Romney dipastikan akan menjalin hubungan bilateral yang erat dengan negara-negara yang berpengaruh Asia seperti India dan Indonesia, guna mengatasi pengaruh China. Dalam pidatonya, Romney juga ingin membangun hubungan yang baik dengan China, namun Romney menegaskan kembali bahwa China sering berlaku curang dalam sejumlah isu internasional. “Ini adalah bentuk dari kepentingan bersama kami, tentu saja bagi China, yang akan menjadi mitra kita. Kami sangat menyambut kemitraan dalam perdagangan, namun siapapun yang berlaku curang harus dihentikan,” ujar Romney, seperti dikutip PTI, Rabu (25/7).
www.thepresidentpost.com
Jumat, 27 Juli 2012
7
Bisnis
Dahlan: Tahun Depan BUMN Produksi 4 Komoditas Pangan www.shnews.co
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan Badan Usaha Milik Negara akan memproduksi empat komoditas, seperti kedelai, sorgum, sagu, dan jagung tahun depan. Saat ini, BUMN terus membantu menjaga ketahanan pangan dalam sektor beras, gula, dan sapi.
“
Memang kita belum bisa bantu untuk semuanya. Tahun depan, baru bisa bantu kedelai, sorgum, jagung, dan sagu,” kata Dahlan Iskan ditemui di gedung BI, Jakarta, Rabu (25/7). Dahlan mengakui BUMN tidak dapat memenuhi semua keinginan masyarakat, karena sudah ada in-
ia sudah belajar PT Hijau Lestari di Jawa Barat, salah satu anak perusahaan BUMN yang mengembangkan sorgum. BUMN akan mencari 15.000 hektare tanah tidak subur untuk ditanami sorgum besar-besaran.
Menteri BUMN Dahlan Iskan
stansi yang bertanggungjawab. “Saya tidak bisa terlalu masuk begitu dalam karena sudah ada yang mengurusinya [kementerian terkait],” tuturnya.
INDUSTRI
Kemendang Gelar Kompetisi untuk Dukung Industrialisasi Rotan dan Bambu Kementerian Perdagangan RI bersama kementerian terkait lainnya tengah mengembangkan produk rotan dan bambu agar daya saing produk terus meningkat. “Sebagai penghasil bahan baku rotan dan bambu terbesar dunia, kami menginginkan agar Indonesia menjadi produsen produk jadi rotan dan bambu utama dunia,” demikian dikatakan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Gusmardi Bustami, Rabu (25/7). Untuk itulah Kemendag menyelenggarakan Kompetisi Rotan dan Bambu 2012 yang terdiri dari Kompetisi Logo dan Tagline serta Kompetisi Desain Furnitur Rotan dan Bambu. “Kompetisi ini merupakan langkah awal mendukung industrialisasi rotan dan bambu Indonesia sekaligus sebagai upaya untuk menciptakan creativepreneur baru di bidang desain,” urai Dirjen PEN. Adapun kriteria umum peserta seluruh kompetisi adalah WNI, Pelajar/ Mahasiswa/ Umum berusia maksimal 35 tahun. Persyaratan ini ditentukan untuk menciptakan creativepreneur muda di bidang desain. Prosedur administrasi pendaftaran dilakukan secara online melalui website www.kompetisidesainrotandanbambu.com. Dari hasil kompetisi ini, karya
Kompetisi ini merupakan langkah awal mendukung industrialisasi rotan dan bambu Indonesia sekaligus sebagai upaya untuk menciptakan creativepreneur baru di bidang desain.” Gusmardi Bustami Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
Logo dan Tagline terbaik akan dijadikan slogan dalam mempromosikan produk rotan dan bambu Indonesia sedangkan karya desain furnitur rotan dan bambu terbaik akan dijadikan ikon dalam mempromosikan produk rotan dan bambu Indonesia. “Selanjutnya, bagi para pemenang utama Kompetisi Desain Furnitur Rotan dan Bambu akan mendapatkan kesempatan melakukan studi banding yang mempelajari pengembangan desain di negara Jepang,” demikian ditambahkan oleh Direktur Pengembangan Produk Ekspor dan Ekonomi Kreatif, Dody Edward.
Keinginan Dahlan agar BUMN mulai memproduksi kedelai terlepas dari adanya aksi demonstrasi perajin tempe-tahu, yang dilakukan Rabu (25/7). Hal ini dilakukan karena kelangkaan tahu-tempe di seluruh Indonesia. Pemogokan ini merupakan bentuk protes agar pemerintah memperhatikan nasib perajin tempe, sekaligus sebagai terapi kejut ke konsumen agar dapat menerima kenaikan harga tempe. Dalam catatan Dahlan Iskan,
Selama ini, sudah ada petani yang menanam sorgum di Jawa Barat, namun masih dalam kapasitas kecil. Hal ini ditengarai lahan milik petani tidak luas. Dalam waktu depan ini, ada beberapa lahan yang tersebar di Jawa Timur (Banyuwangi Timur Laut yang kurang subur), Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sumba. Di lokasi-lokasi tersebut, BUMN memiliki tanah tandus sangat luas yang kurang produktif. “Akhir tahun ini lahan lahan itu sudah harus berubah menjadi kawasan sorgum,” paparnya. Dahlan juga meminta Perhutani membangun pabrik sagu di Papua. Perhutani akan dibantu oleh Institut Teknilogi Surabaya guna membuat penggilingan sagu agar menjadi beras.
SWASTA
Laba Bersih United Tractor Tumbuh 22% PT United Tractor Tbk (UNTR) mencatatkan pertumbuhan laba bersih dalam enam bulan pertama di 2012 sekitar 22% menjadi Rp 3,09 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 2,54 triliun. Menurut Direktur UT Gidion Hasan, capaian ini ditopang oleh performa pendapatan bersih yang meningkat 19% menjadi Rp 30,61 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 25,62 triliun. Peningkatan pendapatan bersih ini disumbangkan oleh unit usaha Mesin Konstruksi (distribusi alat berat) yang memberikan kontribusi sebesar 46,6% terhadap total pendapatan bersih UT, serta PT Pamapersada Nusantara memberikan kontribusi sebesar 41,9%, sedangkan sisanya 11,5% disumbangkan oleh unit usaha pertambangan yang dijalankan oleh PT Prima Multi Mineral dan PT Tuah Turangga Agung. Sejalan dengan peningkatan pendapatan bersih, laba kotor turut meningkat sebesar 25% dari
KILAS BISNIS Kemenkeu Respon Cepat Kelangkaan Kedelai Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengatakan, pihaknya akan merespon cepat permintaan untuk mengkaji pengenaan bea masuk dengan tarif nol pada impor komoditas kedelai. Saat ini bea masuk kedelai dipatok 5 persen. “Kita musti jaga pasar Indonesia, kita juga memperhatikan petani kedelai di Indonesia, tetapi kita juga tidak bisa ambil risiko keterbatasan logistik. Jadi, ini akan kita respons dalam waktu satu minggu,” ujar Agus di kantornya, Jakarta, Rabu (25/7). Menurut Agus, pihaknya akan selalu mengakomodir segala masukan baik dari Kementerian dan Lembaga (K/L) lainnya maupun para pelaku usaha terkait, dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Keuangan.
Lahan Industri Karawang Diborong Sektor Industri Otomotif Sektor industri otomotif cukup agresif menyerap lahan-lahan industri di sekitar Karawang, Jawa Barat. Kalangan pengusaha lahan industri telah menyiapkan stok untuk menanggapi tingginya permintaan. Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan lahan seluas 1.000 hektar khusus untuk industri otomotif. “Dalam waktu 2 tahun, HKI sudah mempersiapkan lahan 1.000 hektar untuk pembangunan pabrik Mitsubishi, Suzuki, Daihatsu. Toyota, Yamaha serta industri komponennya,” ungkap Sanny saat ditemui di Kantor Kemenperin, Jl Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (25/7).
Target Penjualan ORI 009 Meningkat
Direktur UT Gidion Hasan
Rp 4,44 triliun menjadi Rp 5,53 triliun. “Kenaikan tersebut terutama diperoleh dari peningkatan kontribusi laba kotor unit usaha mesin konstruksi dan kontraktor penambangan, sedangkan laba kotor dari unit usaha pertambangan mengalami penurunan dikarenakan penurunan rata-rata harga jual batu bara,” kata Gidion dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (25/7).
Target penjualan ORI (Obligasi Ritel Indonesia) seri 009 tahun 2012 meningkat menjadi Rp 150 miliar dengan menjangkau 150 investor. “Tahun lalu kalau mau jadi agen, mereka harus minimal mampu menjual Rp 100 miliar dan menjangkau 100 investor. Kali ini meningkat menjadi Rp 150 miliar dan 150 investor. Jadi dari target untuk standar minimal sudah meningkat,” jelas Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting, di Jakarta pada Rabu (25/7). Naiknya target ini mempengaruhi penyampaian jumlah target yang ditetapkan masing-masing agen penjual. “Kalau dulu mereka menyampaikan target cuma seratus, otomatis sekarang dia harus menyampaikan target yang lebih besar, karena standar minimalnya aja udah besar,” paparnya.
8
Jumat, 27 Juli 2012
www.thepresidentpost.com
Peristiwa The President Post/Rians Rivco
Forum Diskusi United States – Indonesia Society
F
orum USINDO (The United States-Indonesia Society) mengadakan diskusi dengan tema “Indonesia as a ‘Global Swing State’: What does it means for US-Indonesia Relations?” yang diadakan di Financial Club, Jakarta. Forum ini membahas mengenai pemilu yang diadakan di Amerika yang banyak menyoroti tentang demokrasi dan juga peluang kemenangan Barack Obama atau Mitt Romney pada pemilu kali ini. Forum ini juga membahas mengenai pendaftaran pemilu melalui media sosial Facebook, “Kita harus mengoptimalkan segala sesuatu yang ada, termasuk sosial media untuk mengefesiensikan waktu agar pemilih bisa mendaftar dan memilih secara online, walaupun baru di uji coba di Washington,” ujar David Merrill selaku President USINDO.
IABC Members Gathering IABC (Indonesia Australia Business Chambers) mengadakan Members Gathering. Acara yang diadakan di Mandarin Oriental Hotel pada Rabu (25/7) malam ini, mengusung tema Banking and Financial Services. IABC Membes Gathering kali ini didukung oleh Bank ANZ. Selain para anggota IABC, acara ini juga dihadiri perwakilan dari Departemen Perdagangan Republik Indonesia, para pelaku bisnis Indonesia, dan perwakilan dari beberapa media.