Melawan Arus Kekerasan Pada Anak & Remaja
Telaah PsikologisTerhadap Kekerasan Fisik dan Seksual
ILMPI Prodi Psikologi, Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, 17 April 2016
Tika Bisono, MPsi, psi. Tibis Sinergi Consultant DK Group Jl. Salihara No.15-16 Jakarta 12520 Tel/Fax : 021-7821556/021- 7821857 e-mail :
[email protected] Web : http//www.tibisinergi.info
Situasi Sekarang…… • Penyimpangan dan kejahatan seksual ibarat fenomena gunung es. Hal ini seolah menjadi epidemik yang terus mengganas. • Jumlah kasus kekerasan pada anak yang terus meningkat dari 1626 kasus (2008) menjadi 3339 kasus. kasus (2013) sumber Tribunnews.Com • Anak-anak rentan menjadi korban karena adanya stigma negatif masyarakat, tradisi/adat-istiadat menyimpang, diskriminasi, pola perilaku seks dan mitos yang tidak bertanggung jawab.
• Kondisi pendidikan Indonesia saat ini sangat memprihatinkan, karena beberapa pihak masih menggunakan kekerasan dengan dalih demi kedisiplinan. • KEKERASAN dalam institusi pendidikan mengundang rasa geram dan amarah. • Pendidikan yang menumbuhkan perilaku agresif dianggap pengkhianatan dari tujuan pendidikan. • Kekerasan dalam dunia pendidikan kita bukan kali ini saja terjadi, tapi sudah lama menjadi bagian tak terpisahkan.
Situasi Sekarang
Fenomena “DEHUMANISASI SISWA” : GURU/SEKOLAH GAGAL BEREMPATI
SISWA = OBJEK -- Bukan Subyek
Fenomena perilaku tidak kondusif : - Kekerasan Dalam Sekolah (KDS) - Pelecehan seksual siswa - Pelanggaran Hak Asasi Anak - Kriminalitas dalam sistem sekolah korupsi, penyelewengan dana BOS, jual bangku, dll.
Situasi Sekarang
Situasi Sekarang Modernisasi & Globalisasi menjanjikan : Kemajuan kultur manusia Tantangan yang besar Hasilnya? Tergantung bagaimana ANAK, dengan bantuan orangtua, bisa menyikapinya secara CERDAS! Orientasi Pembentukan Jati Diri adalah : faktor dasar yang memotivasi perilaku remaja dalam memandang dunia & masa depannya.
PENYEBAB TIMBULNYA
KEKERASAN
Pengaruh
Media Pola asuh orangtua Iklim yang tidak kondusif di sekolah A. Kondisi internal = faktor yang berpengaruh langsung bagi perilaku para pelajar atau siswa dan tenaga pendidiknya.
B. Kondisi eksternal = kondisi non pendidikan yang merupakan faktor tidak langsung dan menimbulkan potensi kekerasan dalam pendidikan.
Menjadi masalah krusial dalam pendidikan, karena kekerasan dalam pendidikan bisa dipengaruhi secara tidak langsung oleh kondisi eksternal tersebut.
4 TIPOLOGI KEKERASAN 1.
Kekerasan tertutup = kekerasan tersembunyi/ tidak dilihat secara langsung, seperti perilaku mengancam/intimidasi dalam kasus demonstrasi.
2.
Kekerasan agresif = kekerasan yang dilakukan untuk mendapatkan sesuatu, seperti merampas, pemerkosaan atau pencabulan yang sering dilakukan kepada siswa SD, SMP, SMU dan sederajat.
4 TIPOLOGI KEKERASAN 3.
Kekerasan defensif = kekerasan yang dilakukan sebagai tindakan perlindungan.
4.
Kekerasan terbuka = kekerasan yang dapat dilihat/diamati secara langsung, seperti guru mencubit atau menjewer siswanya yang tidak mengerjakan tugas, perkelahian antar siswa.
Kekerasan Seksual Pada Anak dan Remaja Meliputi : 1. PELECEHAN SEKSUAL - meraba, mengelus - mencium - memangku - menggelitik area sensitif tubuh - mempertontonkan adegan erotis/seksual
2. EKSPLOITASI SEKSUAL - mengizinkan anak menjadi model foto/film porno - mendorong anak masuk dalam dunia prostitusi 3. PEMERKOSAAN & SODOMI
Ada Apa Dengan Remaja? •Perkembangan Kognitif •Perkembangan Biologis •Perkembangan Sosio-Emosional •Perkembangan Kepribadian SEKSUALITAS
Kompleksitas Persoalan Remaja
Mekanisme Pertahanan Lemah
PENDIDIKAN SEKS, untuk apa ? Lingkungan Sosial
Mendidik
Memberikan kesempatan untuk tumbuh
Menuntun Kesempatan berkembangkearah kedewasaan
Pelanggaran / Penyimpangan
Pembentukan watak dan Rasa tanggung jawab
Perspektif Seksual Menurut Budaya, Antropologi dan Sosiologi
Perubahan Biologis, Emosi, Psikologis dan Sosial Masa Puber Masalah Gender dan Fungsi Sosial Pekerja Seks Komersil Penyakit Menular Seksual
Pendidikan Seks itu apa? Nama, Anatomi, dan Fungsi Organ Reproduksi Masalah Hubungan Seksual Dan Kehamilan Harapan dan Nilainilai Pribadi, Orang Tua dan Lingkungan Energi Seksual (Masturbasi dan Onani)
Alat Kontrasepsi Peran Psikososial dan Psikoseksual Penyimpangan Seksual
Masa Depan dan Tanggung Jawab Pribadi Masalah Aqil Baligh
Pendidikan Seks itu caranya seperti apa? Diskusi Kelompok
Bacaan Pelajaran Konseling Pribadi Perkembangan Diri
Pengetahuan Biologis
Pemahaman Penularan HIV/AIDS dan PMS
Pengetahuna Perilaku Seksual Beresiko
Diskusi Anak dan Orang Tua
JIKA ANAK MENJADI KORBAN KEKERASAN, APA YANG HARUS DILAKUKAN?
Selalu diskusikan terlebih dahulu segala sesuatunya dengan anak sebelum mengambil tindakan. Diskusikan cara yang lebih bijak, agar anak berani mengatakan tidak suka dan berani untuk melaporkan kejadian itu pada orangtua dan guru. Jangan pernah mengabaikan laporan anak korban kekerasan. Jangan menyarankan anak untuk melakukan kekerasan. Sebab kalau ia memukul pelaku kekerasan, misalnya, bisa-bisa ia yang akan mendapat hukuman oleh guru.
PERSIAPAN PSIKOLOGIS Membangun trust & memberi support Mempertimbangkan keberadaan orangtua
Memberikan informasi & penjelasan yang dapat dimengerti oleh anak maupun keluarga Metode Formal (kelompok anak hospitalisasi) & Metode Informal (boneka, bermain, buku, video, foto, gambar) Anak umumnya berespon secara lebih positif terhadap alat permainan
Tujuan Keperawatan Anak PELAYANAN KEPERAWATAAN/KESEHATAN OPTlMAL
(pencegahan, pengobatan, rehabilitasi)
KESEJAHTERAAN ANAK
“KUALITAS HIDUP ANAK”
Anak Sakit (1/3 pernah dirawat)
RUMAH SAKIT (tanpa bangsal khusus anak)
KRISIS TRAUMATIS Dengarkan & Identifikasi persepsi perasaaan anak & keluarga…!
Anak Dirawat (berkesan)
Stres bagi anak & keluarga Gagal menggunakan “coping”
KEPERAWATAN ATRAUMATIK
Asuhan Tidak Menimbulkan Trauma psikis/fisik
Anak & Keluarga
Setting, Personnel, Penggunaan intervensi tertentu Distres PSIKIS :
cemas, takut, marah, kecewa, sedih, malu, rasa bersalah, dll.
Distres FISIK :
imobilisasi, kurang tidur karena nyeri, bising, silau, kamar yang asing, dll.
PERAWATAN ATRAUMATIK Tujuan Atraumatik : Mencegah perpisahan dengan keluarga Meningkatkan sensasi pengendalian diri Memperkecil cidera tubuh & rasa nyeri Memberikan kesempatan bermain untuk mengalihkan rasa takut & agresi
Prosedur Perawatan Atraumatik Yang Perlu Dipersiapkan…. Menurunkan kecemasan anak Meningkatkan kerjasama dengan anak Mendukung & mengajarkan keterampilan “coping” pada anak Memfasilitasi perasaan sasuai dengan pengalaman yang potensial menjadi sumber stres
Orangtua, Dokter, Perawat RS Bekerja Sama Untuk….
Memperlakukan pasien anak sebagai anak, bukan sebagai “dewasa mini” Mengajak anak membicarakan tentang perasaan & ketakutannya. Beri pemahaman bahwa merasakan sakit, sedih, takut, cemas, kecewa, frustrasi adalah hal yang normal, asal tidak berkepanjangan Memadukan pengobatan medis dengan “play therapy”
Orangtua, Dokter, Perawat RS Bekerja Sama Untuk….
Mengadakan program sosial & edukasional untuk pasien anak yang menjalani perawatan dalam jangka waktu panjang untuk mengatasi rasa bosan, mencegah depresi & kegagalan akademis anak Bangsal anak haruslah mencerminkan “dunia anak”
TERIMA KASIH
If you think you can, you can..!