MEKANISME INSENTIF DISINSENTIF DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN •
Bentuk Umum Insentif dan Disinsentif di Indonesia Proses penyelenggaraan penataan ruang dimulai dari penyusunan Rencana Tata Ruang (RTR), pelaksanaan RTR, pemanfaatannya untuk pembangunan serta pengendalian dari penataan ruang itu sendiri. Mekanisme insentif dan dis-insentif sendiri masuk kedalam ranah pengendalian pemanfaatan ruang. Mekanisme Insentif dan disinsentif merupakan salah satu perangkat pengawasan pemanfaatan ruang sesuai pasal 38 Undang-Undang no. 26/2007 tentang Penataan Ruang (UUPR). Dalam Peraturan Pemerintah Nomer 15/2010 dijelaskan bahwa Pemberian insentif dan disinsentif dalam penataan ruang diselenggarakan untuk: • meningkatkan upaya pengendalian pemanfaatan ruang dalam rangka mewujudkan tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang; • memfasilitasi kegiatan pemanfaatan ruang agar sejalan dengan rencana tata ruang; dan • meningkatkan kemitraan semua pemangku kepentingan dalam rangka pemanfaatan ruang yang sejalan dengan rencana tata ruang. Insentif diberikan bagi stakeholderyang melaksanakan pembangunan sesuai dengan RTR. Insentif berupa: • insentif fiscal. Insentif fiskal dapat berupa: a. pemberian keringanan pajak; dan/atau b. pengurangan retribusi. • insentif non fiscal. Insentif non fiskal dapat berupa: a. pemberian kompensasi; b. subsidi silang; c. kemudahan perizinan; d. imbalan; e. sewa ruang; f. urun saham; g. penyediaan prasarana dan sarana; h. penghargaan; dan/atau i. publikasi atau promosi. Disinsentif sebagai perangkat untuk membatasi pertumbuhan atau mencegah kegiatan yang tidak sejalan dengan RTR. Disinsentif dapat berupa: • disinsentif fiscal. Disinsentif fiscal dapat berupa pengenaan pajak yang tinggi. • Disinsentif non fiscal. Disinsentif non fiscal dapat berupa: a. kewajiban memberi kompensasi; b. pensyaratan khusus dalam perizinan; c. kewajiban memberi imbalan; dan/atau d. pembatasan penyediaan prasarana dan sarana. Insesntif dan disinsentif dapat diberikan dari Pemerintah Pusat ke pemerintah daerah, dari pemerintah daerah ke pemerintah daerah lain, atau dari pemerintah pusat/daerah ke
masyarakat. Adapun bentuk insentif dan disinsentifnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: No. 1
Asal dan tujuan insentif/disinsentif Dari Pemerintah • pusat ke • pemerintah daerah
• • • •
2
Dari pemerintah • daerah kepada pemerintah daerah lainnya
•
•
Bentuk insentif subsidi silang; • kemudahan perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang diberikan oleh Pemerintah; • penyediaan prasarana dan sarana di daerah; pemberian kompensasi; • penghargaan dan fasilitasi; dan/atau publikasi atau promosi daerah. pemberian • kompensasi dari pemerintah daerah penerima manfaat kepada daerah pemberi manfaat atas manfaat yang diterima oleh daerah • penerima manfaat; Untuk pemberian insentif berupa kompensasi • antardaerah yang berbentuk fiskal harus mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan. kompensasi pemberian penyediaan sarana dan prasarana; kemudahaan perizinan bagi kegiatan
Bentuk disinsentif pensyaratan khusus dalam perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang diberikan oleh Pemerintah; pembatasan penyediaan prasarana dan sarana di daerah; dan/atau pemberian status tertentu dari Pemerintah. pengajuan pemberian kompensasi dari pemerintah daerah pemberi manfaat kepada daerah penerima manfaat; pembatasan penyediaan sarana dan prasarana; dan/atau pensyaratan khusus dalam perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang diberikan oleh pemerintah daerah pemberi manfaat kepada investor yang berasal dari daerah penerima manfaat.
•
3
Dari Pemerintah dan/atau pemerintah daerah kepada masyarakat
• • • • • • •
•
pemanfaatan ruang yang diberikan oleh pemerintah daerah penerima manfaat kepada investor yang berasal dari daerah pemberi manfaat; dan/atau publikasi atau promosi daerah. pemberian keringanan pajak; pemberian kompensasi; pengurangan retribusi; imbalan; sewa ruang; urun saham; penyediaan prasarana dan sarana; dan/atau kemudahan perizinan.
• •
• •
•
kewajiban memberi kompensasi; pensyaratan khusus dalam perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang diberikan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah; kewajiban memberi imbalan; pembatasan penyediaan sarana dan prasarana; dan/atau pensyaratan khusus dalam perizinan.
Adapun contoh penerapan insentif dan disinsentif, baik di dalam maupun di luar negeri dapat di lihat dalam tabel di bawah ini. • •
Contoh Penerapan Insentif MEKANISME INSENTIF DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
N O 1
INSENTIF
KASUS
KELEBIHAN
KEKURANGAN
REFERENSI
Hotel Developmen t Incentive Scheme (Inggris)
Pemerintah Inggris pada tahun 1970an pernah memberlakukan insentif untuk pertumbuhan Hotel
Menstimulus developer untuk mengembangk an hotel, lebih memasarkan
Tanpa mekanisme yang jelas sehingga memunculkan over supply
Greater London Authority. 2002. Demand and Capacity for
di London. Insentif London, dan ini berupa Hotel meningkatkan Development pendapatan Incentive Scheme dimana tujuan utamanya adalah agar London memiliki kapasitas hotel baru yang terbanyak di Inggris dan akhirnya dapat menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan pendapatan London. Mekanismenya adalah dengan memberikan hibah sebesar £1,000 untuk tiap kamar, dimana hotel atau proyek tersebut harus memiliki minimal 25 kamar dan menyuguhkan makan malam.
2
Tax Increment
Dampak insentif ini sangat dramatis karena dengan sangat cepat terbangun 72 hotel baru di London dengan 20.000 kamar baru (meningkat 50%). Akhirnya resesi tahun 1980-an menyudahi insentif ini. Provinsi Michigan, Insentif Amerika Serikat dapat
hotel. Selain itu banyak hotel yang dibangun dengan kondisi seadanyanya dan dengan lokasi yang tidak layak.
ini Insentif banyak
Hotels and Conference Centres in London. London.
ini Thomas, Michael.
Financing Program (Michigan, USA)
memiliki banyak wilayah yang didalamnya terdapat banyak properti industri atau komersial yang sudah tidak digunakan atau ditinggalkan oleh pemiliknya (disebut sebagai brownfield). Brownfield ini dipandang sebagai Pemerintah Provinsi Michigan sebagai asset penting yang dapat direvitalisasi atau digunakan kembali daripada harus mengkonversi lahan pertanian atau RTH yang ada. Oleh karena itulah Pemerintah Michigan membuat mekanisme insentf untuk mengajak pemerintah darah, developer, dan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan/revi talisasi. Bentuk insentif yang digunakan adalah Tax Increment Financing Program atau Program pembiayaan kenaikan pajak.
menangkap pemasukan dalam bentuk kenaikan pajak selama pembangunan telah berlanjut sehingga dinilai efektif untuk jangka panjang. Selain itu insentif ini lebih efektif daripada hibah langsung karena pemerintah memiliki control terhadap pajak dan alirannya selama beberapa tahun kedepan. Disamping itu jika insentif ini berhasil, maka akan banyak wilayah brownfield yang berubah menjadi wilayah terevitalisasi dan memberikan profit.
diterapkan, namun untuk kasus brownfield pemerintah masih kesulitan untuk meyakinkan pihak terkait untuk menggunakan brownfield karena lahan tersebut penuh dengan ketidakjelasan dan resiko untuk dikembangkan.
2001. GISBased Decision Support System for Brownfield Redevelopme nt. Landscape and Urban Planning, Elsevier 58 (2002) 7-23.
Mekanisme insentif ini adalah pemerintah daerah tetap menerima pajak dari property yang ada saat ini tanpa ada kenaikan, kemudian saat pajak telah naik karena pembangunan telah berjalan pemerintah menerima kenaikan pajak (tax increment) tersebut, dan kemudian menggunakan biaya kenaikan tersebut untuk mengganti developer untuk membantu mengurangi biaya kegiatan lainnya yang memenuhi syarat. Proyek yang didirikan di kawasan brownfield dapat meminta biaya pengganti ke pemerintah provinsi atau pemerintah daerah misalnya dalam hal kegiatan pembongkaran, perbaikan infrastruktur
3
Insentif dalam konteks perindustria n (Amerika Serikat): • Corporat e income tax exemptio n • Personal income tax exemptio n • Tax exemptio ns on land and capital • Researc
h and develop ment tax exempti on
•
Manufact ures’ inventori es tax exemptio n
(seperti jalan, paving, area parkir, atau tanda lalu lintas), atau persiapan tapak/site. Di Amerika Serikat, pola lokasi dan perpindahan pabrik industry manufaktur sangat menentukan pertumbuhan tenaga kerja local. Sebuah Provinsi yang tumbuh memiliki pertumbuhan tenaga kerja yang tinggi pula jika terdapat pabrik yang baru dibuka, namun sebaliknya jika terdapat pabrik yang ditutup akan mempengaruhi pertumbuhan tenaga kerja. Terdapat beberapa insentif dalam konteks perindustrian, yang diantaranya adalah: • Corporate income tax exemption. Pengurangan pajak pendapatan ini memiliki tujuan untuk menjaga agar tariff pajak
Penggunaan insentifinsentif berupa pengurangan atau pembebasan pajak tersebut dapat dikatakan cukup efektif dalam meningkatkan pertumbuhan tenaga kerja.
Namun walaupun efektif, tapi besarnya dampak insentif tersebut masih relative kecil atau tidak terlihat jelas.
Lee, Yoonsoo. 2008. Geographic Redistribution of US Manufacturin g and The Role of State Development Policy. Journal of Urban Economics, Elsevier 64 (2008) 436450.
•
efektif pada bisnis tetap rendah. Kredit pajak penghasilan dapat diberikan kepada perusahaan yang membuka pabrik baru dan menarik banyak tenaga kerja. Personal income tax exemption. Pengurangan pajak pendapatan pribadi ini bertujuan untuk menurunkan tariff pajak efektif individu karena banyak perusahaan kecil yang tidak berbadan hukum atau tidak tergabung dengan perusahaan lain (kepemilikan tunggal) sehingga profit perusahaan akan dimasukkan
•
pada pajak individu/priba di sang pemilik. Tax exemptions on land and capital. Pengurangan pajak lahan dan modal ini terdiri atas beberapa jenis: (i) Land and capital improvements tax exemption (pengurangan pajak perbaikan lahan dan modal); (ii) Equipment and machinery tax exemption (pengurangan pajak mesin dan peralatan). Jenis pajak ini diperuntukkan bagi perusahaan yang baru muncul atau yang melakukan ekspansi dan menggunakan peralatan tertentu di lokasi tertentu untuk proses produksi. (iii) Sales and/or use tax on new
equipment exemption (pengurangan pajak penjualan atau penggunaan alat baru). Dengan memberikan kemudahan pajak untuk perusahaan yang menggunakan mesin atau baru/yang diperbaiki, pemerintah telah mendorong kebijakan dalam hal modernisasi bisnis untuk menjaga dan memperbaiki kemampuan produksi. •
•
Research and development tax exemption. Adalah pengurangan pajak untuk kegiatan R&D. Manufactures’ inventories tax exemption. Pengurangan atau pembebasan pajak inventarisasi
4
(baik yang masih berupa barang mentah maupun barang jadi yang belum terjual) dapat dijadikan bentuk insentif karena biasanya inventarisasi termasuk kedalam beban pajak property. Insentif Bntuk-bentuk dalam insentif lain di konteks Amerika Serikat Riset dan yang berupa Pengemban subsidi dan hadiah gan dalam hal Riset dan (Research Pengembangan and antara lain adalah: Developmen • Departemen t) (Amerika Pertahanan Serikat) memberikan sponsor sebesar $ 1 juta bagi pihak yang dapat mengembang kan system daya yang lebih ringan untuk kepentingan militer. Departemen Pertahanan juga memberikan subsidi untuk pihak dengan desain/renca
Sponsor berupa hadiah dan subsidi merupakan dua insentif yang dapat menstimulus kinerja (dalam hal ini adalah Departemen Pertahanan) sehingga akan meningkatkan produktivitas. Selain itu R&D adalah bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan sehingga keberlanjutan perusahaan sangat tepat untuk didukung dengan adanya insentif di bidang R&D ini. Adanya
Penggunaan hadiah dan subsidi hendaknya benar-benar dilihat sesuai fungsinya. Subsidi dinilai lebih tepat digunakan ketika proses pengembangan risetnya membutuhkan waktu lama serta kesulitan yang tinggi.
Fu, Qiang, et al. 2011. Incentivizing R&D: Prize or Subsidies?. International Journal of Industrial Organization, Elsevier 30 (2012) 67-79.
5
na yang bagus agar memenangka n sponsor tersebut. • John McCain (dari partai Republik) memberikan hadiah sebesar $300 juta bagi pihak yang dapat mengembang kan mobil bertenaga baterai untuk menggantikan mobil hybrid. Insentif Pemerintah dalam Amerika Serikat konteks membuat sebuah R&D obat- insentif dalam hal obatan riset dan (Amerika pengembangan Serikat) obat-obatan. Hal ini dikarenakan masih minimnya penelitian tentang kelayakan obat khusunya untuk diberikan pada anak-anak dan mahalnya biaya penelitian hingga mencapai $500 juta untuk tiap produk. Insentif yang diberikan kepada industry farmasi adalah hadiah berupa hak paten karena telah mengeluarkan
insentif ini juga akan meningkatkan inovasi.
Insentif ini sangat efektif untuk digunakan dalam penelitian obat-obatan untuk dewasa karena tidak hanya memberi profit untuk industry tersebut tetapi juga produktif dalam menemukan obat dan terapi-terapi baru.
Insentif ini masih tidak dapat secara efektif digunakan untuk obat anak-anak karena pasar obat anak masih kecil, penyakit anak dinilai tidak sekronis orang dewasa, selain itu pasar obat anak dinilai belum cukup kuat untuk mengembangk an obat lebih lanjut sehingga pengembalian modal akan sulit tercapai.
Milne, ChristopherPaul and Bruss, Jon. 2008. The Economic of Pediatric Formulation Development for Off-Patent Drugs. Clinical Therapeutics, Excerpta Medica.
6
Insentif dalam konteks ketidak merataan distribusi ahli kesehatan (Brazil)
biaya tersebut, serta memberikan hak untuk menjual produk di pasar secara eksklusif hingga industry tersebut mencapai pemulihan biaya (balik modal). Pemerintah Brazil, dalam hal menanggulangi permasalahan tidak meratanya fasilitas dan pelayanan kesehatan professional memiliki insentif yang khusus. Insentif ini dilaksanaan dengan mekanisme pemberian tunjangan pekerjaan yang lebih besar serta peluang untuk pengembangan dan penjenjangan karir, khusus untuk penempatan di wilayah-wilayah yang kurang berkembang di Brazil. Hal ini dikarenakan sumberdaya yang ada masih cenderung terpusat
Kelemahan insentif ini (di Brazil) adalah kurangnya data tentang pengobatan khususnya di wilayah terpencil sehingga evaluasi juga sulit untuk dilakukan, sehingga implementasi insentif ini masih kalah cepat dengan permasalahan kesehatan serta pertumbuhan penduduk.
Paula, Cristiane, et al. 2012. How To Improve The Mental Health Care Of Children And Adolescents In Brazil: Actions Neede In The Public Sector. Rev Bras Psiquiatr, Elsevier 2012;34:334341.
7
Subsidi (Yunani)
di kota-kota besar. Di Yunani, trdapat ketidak seimbangan pertumbuhan wilayah dimana cenderung muncul polarisasi sehingga mempengaruhi biaya produksi yang ada di wilayah periferi. Untuk mengatasi hal ini pemerintah Yunani menerapkan insentif subsidi yang berupa (a) hibah langsung, pengurangan pajak, dan (b) tunjangan pajak kepada perusahaan swasta baru. Subsidi (berupa investasi) ini diberikan kepada perusahaan baru yang berlokasi di wilayah periferi dan memenuhi kriteria untuk mengurangi ketidak seimbangan pertumbuhan wilayah. Mekanismenya adalah pemerintah membagi Yunani menjadi 4 wilayah mulai pusat kota
Insentif ini dinilai dapat mengurangi ketidakseimba ngan pertumbuhan wilayah (regional unevenness), berkontribusi terhadap ekonomi dan pembangunan sosial
Pappis, Costas. 1990. Production Cost In The Periphery: The Case Of Greece. Unjversity of Patras, Departemen Teknik Mesin, Rio, Patras. Yunani
8
VI.PE. (Kawasan Industri) (Yunani)
hingga wilayah periferi. Khusus untuk wilayah yang paling pinggir, perusahaan baru dapat memilih (atau mengkombinasikan ) antara: • Hibah antara 20%-50% dari nilai investasi (tidak termasuk nilai lahan) • Subsidi suku bunga antara 20%-50% yang diberikan pada 3 tahun pertama pinjaman perusahaan • Peningkatan nilai depresiasi bagi investasi yang tidak diberi hibah • Pengurangan pajak profit dari periode pertama perusahaan Masih mengenai permasalahan ketidakseimbangan pertumbuhan wilayah, pemerintah Yunani menerapkan insentif yang dinamakan VI.PE.
Insetif jenis ini merupakan suatu bentuk dukungan agar perusahaan dapat melakukan produksi secara aktif,
Walaupun efektif, namun insentif ini kurang melihat beberapa hal yang penting yang mempengaruhi wilayah
Pappis, Costas. 1990. Production Cost In The Periphery: The Case Of Greece. Unjversity of Patras,
Jenis insentif ini dibuat oleh pemerintah dalam bentuk penciptaan industrial estate di seluruh negri. Kawasan industry ini akan dilengkapi dengan fasilitasfasilitas modern dan infrastruktur dasar seperti jaringan jalan lengkap, jaringan air bersih, jaringan listrik, drainase, jaringan telepon, dan sistem limbah, selain itu juga dilengkapi dengan bank dan kinik kesehatan.
9
Disamping kelengkapan infrastruktur, kawasan ini akan dijual dengan harga yang lebih rendah dengan kawasan industry serupa dan perusahaan yang akan menempati kawasan tersebut tidak memerlukan ijin untuk memperluas perusahaannya. Production Untuk mengatasi Tax Credit keterbatasan (Amerika penggunaan atau Serikat) pengembangan
(bukan perusahaan yang mengandalkan perlindungan Negara dalam mendapatkan keuntungan). Selain itu insentif ini menarik bagi perusahaan karena dapat mereduksi biaya elemen tertentu seperti biaya transportasi dan penyediaan infrastruktur.
periferi misalnya biaya perbaikan lingkungan, baiaya tenaga kerja, biaya pelatihan tenaga kerja local, dll.
Departemen Teknik Mesin, Rio, Patras. Yunani
Insentif ini berguna bagi lingkungan karena
Insentif ini belum mampu meningkatkan (secara
Birgisson, Gunnar dan Petersen, Erik. 2006.
1 0
Insentif dalam konteks kepadatan bangunan (Washingto
energy terbarukan (renewable energy), pemerintah Amerika Serikat mendorong pihakpihak tertentu (baik individu, perusahaan, dll) dalam hal pengadaan energy terbarukan secara sukarela. Karena mahalnya pembelian energy jenis ini, maka pemerintah membuat insentif berupa Production Tax Credit (PTC). Mekanismenya adalah pemerintah memberikan kredit pajak atau pengurangan penghasilan kena pajak berdasarka n presentase tertentu dari investasi untuk pembangkit energy terbarukan sebesar 19 ¢ per kWh yang dihasilkan lebih dari 10 tahun dari awal proyek berjalan. Pemerintah Provinsi Washington (Amerika Serikat) melakukan revitalisasi daerah
mendorong adanya penggunaan energy terbarukan. Selain itu insentif ini dapat membantu pihak yang bersangkutan agar dapat bersaing di pasar karena insentif ini mengurangi beban biaya yang dikeluarkan.
material) pengembangan energy terbarukan lain selain angin, karena mahalnya biaya produksi (seperti geothermal dan solar). Selain itu durasi insentif ini tidak jelas karena pihak yang bersangkutan akan terus bergantung pada insentif ini untuk pengadaan infrastruktur pendukung yang mahal yang mempengaruhi aliran kasnya. Dari sisi pemerintah, insentif ini memakan biaya yang besar sehingga terdapat keraguan akan keberlanjutann ya.
Renewable Energy evelopment Incentives: Strengths, Weaknesses, and the Interplay. Elsevier Journal
Insentif ini Insentif ini Girling, mendukung mendukung Cynthia dan program konsep Helpland, revitalasasi revitalisasi Kenneth. kawasan kawasan 2007. karena sehingga Retrofitting
n, USA)
1 1
suburb Bellevue karena adanya permasalahan kurangnya ruang terbuka, dan kualitas drainase yang buruk sehingga menimbulkan banjir. Hal ini umumya dikarenakan adanya superblock di kanan kiri jalan dan merupakan daerah yang berorientasi kendaraan bermotor. Selain melakukan manajemen infrastruktur dan zoning ulang, pemerintah juga memberikan insentif bagi adanya developer yang memaksimalkan kepadatan bangunannya, misalnya pembangunan multi-family housing. Insentif Insentif diberikan dalam untuk mendorong konteks terciptanya pertumbuha lapangan kerja, n lapangan dalam hal subsidi kerja IRB (Industrial (Amerika Revenue Bonds) Serikat) atau pengurangan pajak karena penerbitan
mendorong munculnya unit rumah multi-family dan mengurangi munculnya rumah singlefamily dengan pekarangan berpagar tinggi (dimana tidak sesuai dengan konsep baru kawasan yang terintegrasi dan lingkungan yang pedestrianfriendly).
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat merubah kondisi eksisiting (kepadatan medium dengan mayoritas single-family house) menjadi sesuai keinginan pemerintah (kepadatan lebih tinggi dengan mayoritas multi-family housing).
suburbia. Open space in Bellevue, Washington, USA. Department of Landscape Architecture, Universitas Oregon, Eugene
Insentif jenis URP dan zona industry dinilai akan lebih banyak meningkatkan pertumbuhan lapangan kerja, karena selain menciptakan
Insentif jenis IRB (pada periode 1977 – 1984) dinilai tidak efektif karena jumlah insentif yang dikeluarkan tidak sepadan dengan
O Huallachain, Breandan dan Satterthwaite, Mark. 1992. Sectoral Growth Patterns at the Metropolitan
obligasi pendapatan industry; zona industry; dan URP (University Research Parks) atau tempat pengembangan riset dan teknologi dari beberapa perusahaan.
1 2
wadah untuk perusahaan, insentif ini akan menciptakan aglomerasi industry yang sama dan cenderung lebih memikat perusahaan sehingga menarik Zona industry dan banyak tenaga URP merupakan kerja. suatu respon dari pemerintah dalam mewadahi kebutuhan perusahaan yang baru muncul, pindah lokasi, atau ingin berekspansi yakni dengan menciptakan perbaikan infrastruktur berupa wadah bagi perusahaanperusahaan tersebut. Insentif Pemerintah Adanya dalam Amerika penggabungan konteks melakukan insentif pertumbuha perubahan keuangan n ekonomi kebijakan dalam untuk pihak wilayah hal mempercepat swasta serta (Amerika pertumbuhan pengolahan Serikat) wilayah, yang land use akan awalnya dari mempercepat penyediaan proses infrastruktur pembangunan menjadi penciptaan wilayah dan lapangan kerja dan akan perbaikan system membangkitka
penciptaan lapangan pekerjaan, sehingga terkesan hanya membuat pembengkakan pengeluaran tanpa adanya pemasukan yang setimpal. Selain itu insentif ini sudah sangat umum sehingga untuk menarik perusahaan akan banyak kompetitor dengan IRB yang mungkin lebih tinggi.
Level: An Evaluation of Economic Development Incentives. Journal of Urban Economic. Academic Press.
Insentif ini meningkatkan persaingan antar wilayah sehingga wilayah cenderung menggunakan sumberdaya yang dimiliki sebanyak mungkin sedangkan pemerintah
Leitner, Helga. 1990. Cities In Pursuit of Economic Growth – The Local State As Entrepreneur. Political Geography Quarterly, Butterworth & Co. Vol. 9 No. 2 April
1 3
Insentif dalam konteks penarikan investor asing (Tunisia)
perpajakan. Insentif yang dilakukan dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah adalah dengan memberikan insentif keuangan untuk mendapatkan investasi swasta (dalam bentuk pengurangan pajak, subsidi pembelian lahan, rendahnya bunga pinjaman, dan jaminan pinjaman), yang kemudian digabungkan dengan cara lama yakni perbaikan dan pengolahan lahan. Insetif yang digunakan Pemerintah Tunisia pada tahun 1970an untuk menarik investor asing adalah: • Pengurangan pajak pendapatan selama 5 tahun; pengurangan pajak profit pendapatan; pengurangan pajak profit yang belum diinvestasikan
n lapangan pekerjaan dan perekonomian wilayah. Selain itu dapat meningkatkan partnership/ve nture antara pihak swasta dan pemerintah.
pusat mengalami kesulitan untuk melakukan proses controlling.
1990, 170.
146-
Insentif ini dapat bersaing dengan Negara lain karena memberikan banyak kemudahan bagi investor/perus ahaan asing.
Insentif ini terkesan tidak melihat kebutuhan Negara serta tidak melihat beban biaya yang sebenarnya harus dikeluarkan oleh pemerintah.
Jenkins dan Bodlender, 1982 dalam Wanhill, Stephen, 1986. Which Investment Incentives for Tourism? Tourism Management, Butterworth & Co (Publisher).
1 4
Insentif dalam konteks pengemban
selama 10 tahun, • Jaminan 15-20 tahun tidak ada kenaikan pajak profit, jaminan tidak ada nasionalisasi (politik) • Hibah langsung bagi lembaga asing semi pemerintah; jaminan 5-20 tahun pinjaman bank jangka panjang, • Pengurangan bea masuk terhadap peralatan perusahaan; jaminan 15-20 tahun tidak ada kenaikan bea masuk, • Insentif lain: pengurangan pajak sewa lahan; rendahnya harga lahan dan air; pemberian utilitas pada pabrik; pembangunan jalan. Untuk mengikuti perkembangan pariwisata di Crete yang lebih cepat
Insentif ini membantu masyarakat local bersaing
Insentif ini tidak dapat memastikan bahwa
Kousis, Maria. 1989. Tourism And The Family in
gan pariwisata (Crete, Yunani)
1 5
Insentif dalam konteks energy terbarukan (Turki)
dari wilayah lain di Yunani, pemerintah memberikan insentif kepada masyarakat local agar tidak terpinggirkan karena adanya perubahan social ekonomi dari kegiatan rural ke pariwisata (laut). Insentif ini adalah bantuan, subsidi, atau hadiah unuk proyek yang berkaitan dengan kegiatan pariwisata, seperti perhotelan. Bentuknya dapat berupa pembebasan pajak, pendiskonan premi asuransi, atau bantuan tunai. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Turki adalah tingginya emisi serta rendahnya penggunaan energy terbarukan. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah Turki memberikan 4 jenis insentif: • Pengurangan dan pengabaian biaya lisensi:
dengan pihak luar, misalnya dengan adanya insentif ini masyarakat dapat membangun rumah makan yang dijalankan oleh keluarga sendiri, dapat berkelanjutan dan menggantikan pekerjaan lamanya.
masyarakat dapat tergerak untuk bersaing, karena cukup banyak pula terdapat masyarakat yang terpaksa menjual lahan pertaniannya dan bekerja di bidang konstruksi.
A Rural Cretan Family. Annuals of Tourism Research, Pergamon Vol. 16 pp 318-332
Insentif ini selain mendorong penggunaan energy terbarukan juga mendorong berbagai pihak untuk mengeksplor energy alternative dalam negeri.
Insentif ini memerlukan penyebaran informasi dan promosi, selain itu insentif ini dinilai masih terlalu rumit untuk diterapkan pada perusahaan asing.
Kaya, Durmus, et al. 2006. Administrativ e, Institutional and Legislative Issues on Agricultural Waste Exploitation in Turkey. Renewable and Sustainable
•
•
pihak yang membuat lisensi pembangunan pabrik berbasis energy terbarukan hanya membayar 1% dari total biaya lisensi, serta bebas biaya lisensi tahunan selama 8 tahun pertama sejak pabrik beroperasi. Prioritas koneksi distribusi: pemerintah Turki (melalui perusahaan transmisi listrik Turki – TEIAS) akan memberikan prioritas pada system koneksi pabrik yang menggunakan energy terbarukan. Keputusan insentif investasi: insentif ini berupa kontribusi finansial dalam hal R&D, perbaikan kualitas lingkungan, dan usaha
Energy Reviews, Science Direct 12 (2008) 417436.
1 6
Insentif dalam konteks energy terbarukan (Argentina, Amerika Latin)
kecil menengah. • Kredit pajak untuk biaya R&D: kredit ini berupa penundaan pembayaran pajak tahunan perusahaan selama 3 tahun tanpa bunga sampai jumlah yang setara dengan 20% biaya R&D. Untuk memajukan penggunaan energy terbarukan, pemerintah Argentina memberlakukan beberapa insentif bagi perusahaan yang mendukung ke arah pemanfaatan energy terbarukan, yaitu berupa: • Subsidy sebesar US $ 0,01 per kWh selama 15 tahun dalam level nasional • Pengurangan pajak pendapatan • Kemudahan pinjaman lunak • Subsidi sebesar US $ 0,005 – 0,01 dalam level
Insentif berupa subsidi langsung memiliki dampak terhadap proses penggunaan teknologi, daripada insentif berupa pengurangan pajak.
Zuluaga, Monica dan Dyner, Isaac. 2006. Incentives For Renewable Energy In Reformed LatinAmerican Electricity Markets: The Colombian Case. Journal of Cleaner Production, Science Direct 15 (2007) 153162.
1 7
provinsi • Subsidi dalam pengembanga n R&D. Developmen Banyak jenis tal Fisheries perikanan di Program Oregon, Amerika (DFP) Serikat, yang harus (Oregon, di pindah statusnya USA) menjadi perikanan developed (yaitu perikanan yang tingkat partisipasi, penangkapan, dan usahanya telah mencapai batas keberlanjutan optimal sehingga dapat dikelola dalam jangka panjang). Salah satu upayanya adalah melalui DFP dimana mekanismenya adalah mendorong nelayan untuk memberi informasi tentang hasil tangkapan dan pengelolaan jenis ikan tertentu dan pasar ikan tersebut, kemudian nelayan tersebut akan memegang ijin mencari ikan tersebut. Pemegang ijin akan medapatkan hak property mencari ikan jenis tersebut dan
Insentif ini mendapat dukungan dari banyak nelayan kecil karena terbukti beberapa jenis ikan tereksplorasi secara efektif dan efisien sehingga berkelanjutan. Selain itu pemerintah juga membuat program dukungan seperti pasar ikan untuk mempromosik an penjualan.
Insentif ini dinilai memiliki banyak keterbatasan, utamanya dikarenakan kriteria status perikanan developed berubah-ubah sesuai dengan keadaan pesisir. Hal ini menyebabkan insentif ini berjalan dengan progress yang lambat. Selain itu karena focus utamanya adalah nelayan skala kecil sehingga pendapatan pemerintah dari sector ini terlalu kecil untuk menutup keseluruhan biaya pengelolaan perikanan.
Harte, Michael, et al. 2007. Developing Underutilized Fisheries: Oregon’s Developmenta l Fisheries Program. Marine Policy, Science Direct 32 (2008) 643652.
1 8
ia diwajibkan membayar sedikit biaya tahunan. Insentif Pemerintah dalam Provinsi Lampung konteks alih menetapkan fungsi lahan insentif dalam hal pertanian alih fungsi lahan beririgasi pertanian (Lampung, beririgasi. Adapun Indonesia) bentuknya adalah keringanan pajak yang menjadi kewenangan dan hak pemerintah daerah, kemudahan prosedur perizinan dalam hal pengambilan air tanah, pengaturan penguasaan tanah dalam hal kemudahan mensertifikasikan tanah, pembangunan dan pengadaan infrastruktur berupa jalan, dan pemberian penghargaan berupa piagam, tropi, atau uang. Adapun mekanismenya adalah masyarakat yang memiliki lahan pertanian beririgasi dan mempertahankan lahannya dapat mengajukan insentif yang kemudian akan
1 9
diperiksa oleh instansi terkait untuk dilaportkan kepada Gubernur. Plan Jefes Untuk merespon (Argentina) adanya krisis ekonomi di Argentina tahun 2002, Pemerintah membuat program insentif berupa Plan Jefes atau program untuk kepala keluarga yang tidak bekerja. Mekanismenya adalah pemerintah memberikan uang bulanan sebesar 150 peso per bulan kepada kepala keluarga (1 KK untuk 1 rumah tangga) yang tidak memiliki pekerjaan. Syaratnya ia harus berusaha mencari pekerjaan, berkontribusi dalam pekerjaan yang sesuai skillnya, atau berkontribusi terhadap pekerjaan di lingkungan masyarakat (communitarian task) selama minimal 20 jam per minngu. Sejalan dengan itu, ia harus mengikuti aktivitas
Dalam jangka pendek, program ini membantu mengurangi tingkat pengangguran 2,5% dan dinikmati sesuai target (yang mayoritas kepala rumah tangga miskin dan tidak memiliki skill khusus). Selanjutnya program insentif ini dapat digunakan pemerintah untuk merumuskan kebijakan social agar tercipta keseimbangan antara kesejahteraan masyarakat dan keinginan masyarakat untuk mencari pekerjaan lebih baik.
Dalam jangka panjang, program ini meningkatkan ketergantunga n masyarakat terhadap pemerintah dan meningkatkan keengganan untuk mencari pekerjaan di tempat yang lebih baik
Iturriza, Ana, et al. 2008. Unemploymen t Assistance and Transition to Employment in Argentina. Institute For the Study of Labor (IZA), discussion paper no. 3579 June 2008.
2 0
Insentif dalam konteks angka kelahiran (Singapura)
training yang diberikan pemerintah Pemerintah Singapura memiliki tujuan untuk memaksimalkan SDM penduduk melalui perbaikan kualitas keturunan penduduknya karena wanita dengan pendidikan rendah cenderung memiliki lebih banyak anak dibanding wanita dengan pendidikan tinggi. Insentif yang diberikan adalah: • Graduate mums scheme: insentif diberikan kepada ibu yang bergelar sarjana berupa kemudahan untuk masuk sekolah bereputasi baik (Primary One), pengurangan biaya pajak, pengurangan biaya perawatan anak yang menggunakan babysitter. Insentif ini tidak dapat diberikan kepada ibu dengan
Insentif graduate mums dinilai hanya memberi janji karena kenyataannya untuk masuk ke sekolah Primary One tidaklah mudah. Insentif sterilisasi tidak mendapatkan target sesuai harapan karena dalam satu tahun hanya terdapat 56 keluarga yang mendaftar. Insentif pronatalist dinilai terlalu memaksakan hak para wanita berpendidikan yang masih ingin berkarir dan menunda berkeluarga.
Palen, John. 1986. Fertility and Eugnics: Singapore’s Population Policies. Population Research and Policy Review, Martinus Nijhoff 5: 314 (1986).
•
•
pendidikan dibawah SMA. Program sterilisasi: pemberian hibah sebesar S$ 10.000 untuk ibu yang berpendidikan dibawah SMA, memiliki kurang dari 3 anak, dan memiliki pendapatan kurang dari S$ 1.500. Namun jika kemudian ia memiliki anak lagi maka ia harus mengembalikan hibah ditambah bunga 10%. Pro-natalist development: insentif ini diberikan kepada wanita yang memiliki gelar sarjana dan belum menikah berupa pemberian rumah/flat yang besar jika wanita tersebut berkeluarga, selain itu pemerintah juga mensponsori beberapa kegiatan perjodohan (seperti biaya
2 1
2 2
rekreasi murah bagi para wanita single) Insentif Untuk mendorong dalam kinerja para konteks perawat, kesehatan pemerintah (London, London membuat UK) beberapa insentif: • Jenjang karir yang diberikan bagi perawat yang menunjukkan adanya kemajuan signifikan • Jenjang pendidikan bagi yang ingin melanjutkan pendidikan • Biaya perawatan kendaraan, biaya bensin, dan bebas biaya parkir • Uang saku bagi perawat yang tinggal di daerah tertentu di London • Biaya perawatan pakaian karena perawat tidak diharuskan menggunakan seragam El Proyecto Pemerintah LUPE Honduras (Honduras) membuat insentif LUPE (Land Use
Para perawat merasa insentif yang sangat mendukung karir dan kinerja mereka adalah adanya insentif dalam bentuk jenjang pendidikan
Para perawat merasa biaya insentif yang diberikan (kecuali jenjang pendidikan) masih jauh dibawah kelayakan jika dilihat dari produktivitas mereka seharihari. Mereka merasa biaya/bonus yang diberikan belum setara dengan kinerja mereka.
Kingma, Mireille. 2003. Economic Incentive in Community Nursing: Attraction, rejection or indifference? Human Resources for Health, BioMed Central I:2.
Dalam lingkup kecil, insentif ini cukup berhasil dalam
Para petani di Honduras merasa mereka lebih
Morera, Maria dan Gladwin, Christina.
2 3
and Productivity memelihara Enhancement) tanah untuk pertanian. mengkonservasi tanah pertanian yang mulai terdegradasi karena banyaknya pembangunan. Mekanisme LUPE adalah pemerintah memberikan teknik konservasi tanah untuk daerah setempat dengan cara pengalihan parit dan barrier, pengelolaan lereng dan air, pematangan lahan, pemberian pupuk hijau, pemberian hibah bagi petani yang berpartisipasi dalam konservasi tanah, serta pemberian pupuk, benih, dan peralatan tani gratis Veteran Pemerintah Affairs (VA) Amerika Serikat Dissability memberikan Compensati insentif bagi para on (USA) veteran berumur di bawah 65 tahun yang cacat/disabel yaitu dana kompensasi per bulan (paling tinggi sebesar $800 tergantung
membutuhkan insentif berupa kredit daripada bantuan teknis yang mereka anggap mereka jauh lebih paham bagaimana cara mengaplikasik annya. Insentif ini hendaknya juga didukung dengan kebijakan pemerintah yang lain agar para petani tidak tergusur pekerjaannya menjadi pekerjaan offfarm
2006. Does Off-Farm Work Discourage Soil Conservation? Incentive and Disincentive Throughout Two Honduran Hillside Communities. Human Ecology, Springer Vol.34, No. 3 June 2006.
Banyak veteran yang tidak mendapatkan dana kompensasi ini. Selain itu banyak pula yang merasa ketika mereka menerima insentif ini
Tsai, Jack dan Rosenheck, Robert. 2013. Examination of Veterans Affairs Disability Compensation as a Disincentive for Employment
tingkat disabel)
2 4
Microinsura nce
Radermacher dan Brinkmann (2011) dalam penelitiannya mengajukan sebuah skema insentif untuk masyarakat miskin di negara maju. Insentif ini berupa microinsurance. Microinsurance adalah sejenis asuransi yang dikhususkan kepada masyarakat miskin. Skema pembiayaannya dapat berasal dari pemerintah (penuh atau berupa subsidi), LSM, atau secara pribadi (secara transparan, premi kecil namun realistis). Pemerintah dapat menjadi pihak yang menjaga terjadinya penyalahgunaan serta menyediakan informasi mengenai pentingnya asuransi. Nantinya biaya asuransi ini
Asuransi dipandang sebagai insentif yang lebih baik dibandingkan jenis insentif bidang kesehatan yang lain. Dengan adanya asuransi, masyarakat miskin akan merasa aman dari adanya kejadian tibatiba yang tidak diharapkan, karena masyarakat miskin sangat rentan (misalnya jika satu kejadian muncul dapat menyeret asset-aset yang lain dan menimbulkan kejadian lainnya). Selain itu asuransi juga dapat digunakan sebagai pendanaan
maka mereka cenderung tidak diterima bekerja di tempat lain atau bekerja dengan gaji yang rendah. Pemerintah di negara berkembang masih terlalu takut untuk mengalokasika n dana untuk asuransi. Selain itu masyarakat juga sulit menerima persyaratan untuk membayar premi.
in a PopulationBased Sample of Veterans Under Age 65. Springer. Radermacher, Ralf dan Brinkmann, Johannes. 2011. Insurance for the Poor? First Thoughts About Microinsuran ce Business Ethics. Springer 103:63-67.
2 5
Insentif dalam konteks penarikan investor asing (India)
2 6
Insentif dalam komtenks perhutanan (Australia): • Joint Venture • Afforesta tion investme
tidak hanya digunakan untuk kejadian takterduga saja, namun untuk keperluan rutin seperti berobat. Banyak negara sedang berkembang memikirkan insentif untuk menarik investor asing menanamkan sahamnya. Pemerintah India misalnya membuat insentif berupa tunjangan investasi sebesar 35% (nilai ini di atas nilai normal yang biasanya hanya sebesar 25%) dalam hal pengeluaran mesin dan pabrik, jika proses produksinya mengunakan teknologi dan sumberdaya local.
darurat seperti sekolah dan investasi
Untuk mendorong para ‘petani’ kayu atau pemilik lahan dalam memproduksi kayu, pemerintah Australia membuat beberapa insentif mengingat 21% lahan pertanian
Hutan kayu lunak (softwood) memiliki prospek yang sangat baik di Australia, sehingga insentif ini diharapkan
Insentif ini mencoba menarik investor asing untuk berinvestasi, sehingga akan menarik tenaga kerja local, menggunakan bahan baku local, sehingga menambah pemasukan negara.
Di sisi lain, adanya insentif ini seakan tidak efektif karena insentif yang diberikan sangat mengikat investor asing dan terlalu dikendalikan dengan berbagai aturan pemerintah. Para investor asing juga lebih memilih insentif di bidang pasar yang tersedia, stabilitas politik, dan ketersediaan infrastruktur daripada insentif jenis ini. Untuk insentif bentuk kesepakatan lain masih belum dapat menarik minat pemilik lahan karena biasanya hibah/pinjama
Balasubrama nyam, Venkatarama n. Incentives and Disincentives for Foreign Direct Investment in Less Developed Countries
Moore, R. 1992. Integrating Wood Production Into Australian Farming System. Agroforestry
•
nt company Kesepak atan lain
Australia berada dalam kondisi degradasi yang serius. • Assistance scheme: insentif berupa pendanaan karena petani mengalami masalah dalam kondisi biaya menanam yang tinggi dan hasil yang lama • joint venture scheme: insentif berbentuk JV antara pemilik lahan dan investor (investor memiliki hak terhadap kayu tanpa harus memiliki lahan; pemilik akan dibayar tunjangan ditambah pembagian penghasilan pada waktu penebangan). Misalnya di Western Australia, pemilik lahan melakukan JV dengan Departemen Konservasi dan Pengelolaan Lahan (CALM)
dapat mendongkrak minat investor dan pemilik lahan dalam memproduksi lebih banyak kayu. Insentif JV juga dirasa sangat efektif dalam hal pembiayaan hutan dan dapat menciptakan pemasaran kayu yang baik pula
n yang diberikan hanya cukup untuk menanam pohon lingkup kecil sehingga tidak menguntungka n.
System, Kluwer Academic 20: 167-186, 1992.
untuk kayu lunak. CALM akan menanam dan merawat pohon, pemilik akan diberi tunjangan (antara $100$160 per ha tergantug jumlah yang dapat diproduksi) ditambah 5% pembagian keuntungan. Pemilik juga dapat meningkatkan tunjangan jia mereka ikut merawat pohon. •
Afforestation investment companies (perusahaan investasi di bidang penanaman hutan): pemerintah menciptakan lahan yang luas untuk perhutanan, kemudian terdapat perusahaanperusahaan yang mencari investor untuk menanamkan investasi dalam hal penanaman
pohon. Kesepakatan lain: bentuk insentif lain adalah berupa hibah atau pinjaman uang untuk menanam, dimana pemerintah atau perusahaan pemberi hibah memiliki hak terhadap kayu yang dihasilkan. Untuk menangani masalah polusi dan akibat yang ditimbulkan oleh kapal laut, pemerintah Rotterdam membuat insentif green award. Mekanismenanya adalah para pemilik kapal tanki minyak seberat 20 ktdw meminta pemerintah (melalui Bereau Green Award) untuk menginspeksi dan mensertifikasi kapal yang dimiliki berdasarkan beberapa syarat misalnya tata cara pengelolaan pemilik/perusahaa
•
2 7
Green Award (Rotterdam, Belanda)
Insentif ini berhasil membawa 200 kapal tanki minyak bersertifikasi dan cukup berhasil membuat polusi laut akibat kapal berkurang.
Insentif ini kurang dapat memikat pemilik/perus ahaan kecil atau pemilik kapal tunggal. Selain itu proses sertifikasi juga memakan biaya yang cukup besar dan tenaga yang tidak sedikit.
Kaps, Hermann. 2004. Quality Shipping – Incentives, Disincentives. WMU Journal of Maritime Affairs Vol. 3, No. 1, 85-97.
2 8
n serta syarat teknis agar kapalkapal tidak menimbulkan polusi laut. Kapal yang bersertifikasi akan mendapat pengurangan iuran pelabuhan sebesar 6% di Rotterdam dan beberapa pelabuhan di Eropa dan Afrika Selatan, selain itu pemilik//perusaha an juga bisa mendapatkan bonus dari penyewa kapal. Environmen Untuk alas an yang tal Indexing sama dalam hal of Ships polusi laut di (Norwegia) Rotterdam, pemerintah Norwegia membuat insentif berupa pengindeks-an lingkungan. Mekanismenya adalah kapal di indeks berdasarkan beberapa kriteria yang utamanya merupakan kriteria dalam hal pengoperasian dan pengelolaan kapal serta kriteria sustainable ship building & recycling. Bagi kapal yang memiliki indeks 5
Insentif ini gagal dalam hal persetujuan isu dan kriteria indeks, karena insentif ini diterapkan di lebih dari 1 negara. Selain itu insentif ini tidak melihat sisi pembiayaan untuk pendiskonan kapal.
2 9
Quality Shipping (Bremen, Jerman)
3 0
Insentif dalam konteks mempromo sikan eksport barang manufaktur (Brazil)
(ke atas) akan diberi diskon 50% untuk semua iuran lalu lintas di semua pelabuhan di seluruh dunia. Masih dalam upaya pengurangan polusi laut, pemerintah Bremen membuat insentif berupa pengurangan iuran pelayaran untuk quality shipping (pengiriman yang berkualitas). Quality shipping ini memiliki kriteria yaitu: pengelolaan dan kebijakan perusahaan yang baik, peralatan dan desain kapal yang modern, pengoperasian kapal yang aman dan ramah lingkungan. Dalam mendorong berbagai industry manufaktur untuk melakukan lebih banyak kegiatan ekspor daripada import, pemerintah Brasil pada tahun1967-an membuat beberapa insentif: • IPI (singkatan dalam bahasa
Insentif ini selesai dibuat tahun 2002 namun hingga tahun 2004 masih belum diimplementas ikan. Insentifinsentif dalam hal polusi laut ini dinilai kurang dinamis dalam hal persyaratan/kr iteria karena kondisi lingkungan dapat berubah tiap waktu. Selain itu insentifinsentif in kurang tepat jika diterapkan secara global. Adanya insentifinsentif ini terbukti meningkatkan pendapatan di bidang ekspor dari 1% menjadi 16,6% di tahun 1970. Selain itu insentifinsentif ini
Hesse, Helmut. Promotion of Manufactured Exports as Development Strategy of semiIndustrialized Countries: The Brazilian Case.
•
•
spanyol) Insentif: pengurangan pajak pada nilai tambah produksi jika produsen melakukan ekspor. Produsen menerima kredit senilai pajak IPI barang input produksi yang dibayarkan, kredit ini dapat diterapkan pada wajib pajak lainnya serta dapat pula diuangkan. Produsen yang mengekspor produknya akan dibebaskan dari pajak operasional Drawback: memperboleh kan para produsen untuk mengimpor bahan/input yang digunakan untuk prosuksi produk ekspor, tanpa adanya biaya cukai. Hal ini dikarenakan
meningkatkan divesrsifikasi produk ekspor dengan semakin banyak konsumen.
3 1
Subsidi pendapatan (USA)
3 2
Minimum Insertion Income (Italia)
terkadang biaya bahan baku cenderung mahal jika dibeli secara domestic. Pemerintah Amerika Serikat membuat insentif bernama wage subsidy. Insentif ini diciptakan untuk mendorong orang yang disabel atau bahkan sakit jiwa. Mekaniasmenya adalah penduduk disabel dan sakit jiwa membutuhkan setting kerja yang terlindungi sehingga pemerintah akan mendanai perusahaan yang mempekerjakan mereka agar dapat meningkatkan pendpaatan mereka menjadi sebesar $5 per jam Insentif berupa hibah dan keuntungan perlindungan sosial ini (dalam bahasa Italia disingkat RMI) digunakan Pemerintah Italia (tahun 1999) dalam rangka mengentaskan
Pemerintah merasa biaya untuk mendanai insentif ini jauh lebih efektif daripada harus membiayai pengobatan mereka (sekitar $2000 per bulan). Selain itu dengan membuat mereka terlibat dalam dunia kerja mereka akan lebih sedikit membutuhkan pengobatan.
Insnetif ini menyuguhkan suatu program integrasi social yang membuat penerima insentif dapat berpartisipasi aktif di dunia kerja. Insentif ini berhasil
Warner, Richard, dan Polak, Paul. 1995. The Economic Advancement of the Mentally Ill in the Community: Economic Choices and Disincentives. Community Mental Health Journal, Human Science Press Vol. 31, No. 5, October 1995.
Walaupun efektif, terdapat kekhawatiran ketika penerima insentif terlalu ‘nyaman’ dengan adanya dukungan insentif ini
Berliri, Critina, dan Parisi, Valentino. 2006. The Distributive and Labor Supply Impact of the Minimum Insertion
penduduknya dari kemiskinan, mengurangi kejahatan, memaksimalkan pendapatan yang bisa didapatkan dalam satu keluarga, dan mendorong penduduk untuk terus giat mencari pekerjaan dan bekerja. Mekanismenya adalah pemerintah menentukan sumberdaya yang dimiliki oleh sebuah keluarga dan ambang batas tertentu (keduanya ditentukan dengan skala tertentu). Sumberdaya keluarga dihitung dari 75% pendapatan setelah pajak. Keluarga yang diberi insentif ini adalah individu yang tdak dapat menunjang kebutuhan keluarganya (karena alas an fisik, social, atau psikologis), namun tidak untuk keluarga yang memiliki
mengurangi kemiskinan hingga 0,07% (pengurangan ini banyak berasal dari keluarga dengan kepala keluarga berusia dibawah 40 tahun)
sehingga tidak ingin mencari pekerjaan permanen (khususnya untuk keluarga dengan KK perempuan). Oleh karena itu dibutuhkan instrument lain untuk menanggulangi hal ini.
Income: The Case of Italy. International Advances in Economic Research, IAES (2006) 12:213-227.
pendapatan dari sektor real estate atau finansial. Penerima insentif yang masih dalam usia produktif akan diwajibkan mengikuti pelatihan kerja.
•
Contoh Penerapan Disinsentif MEKANISME DISINSENTIF DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
N DISINS O ENTIF 1. Bed Levy (Londo n, Inggris)
CONTOH KELEBIHA KASUS N Saat ini terdapat bentuk baru disinsentif perkemban gan hotel di Inggris, yang dinamakan Bed Levy. Bentuk insentif ini bertujuan untuk menciptaka n pendapatan yang lebih tinggi dan memberika n stabilitas ekonomi pada lokasi tertentu. Mekanisme insentif ini
KEKURAN GAN
REFERENSI Greater London Authority. 2002. Demand and Capacity for Hotels and Conference Centres in London. London.
2
Disinse ntif dalam
adalah memungut pajak bagi biaya kamar yang terletak di wilayah pusat kota London. Hal ini diharapkan akan membuat developer mempertim bangkan untuk mengemba ngkan hotel tidak di pusat kota, serta akan memberika n pendapatan tambahan yang dapat diinvestasik an untuk mempromo sikan London dan mengelola aliran pengunjung agar tidak terlalu terpusat di hotel-hotel di pusat kota. Untuk mengurangi limbah dan
Disinsentif Kaya, Durmus, et al. 2006. ini masih Administrative, Institutional and memiliki Legislative Issues on Agricultural
3
konteks energy terbaru kan (Turki)
emisi buangan perusahaan di Turki, Pemerintah membuat disinsentif berupa pajak yang tinggi bagi perusahaa n dengan limbah buangan yang banyak, serta pajak tinggi bagi perusahaan yang masih melakukan timbunan limbah khususnya limbah pertanian.
Disinse ntif dalam konteks perikan an (Seland
Untuk mendapatk an informasi mengenai batas tangkapan
banyak kekuranga n, utamanya ketika disandingk an dengan regulasi di Uni Eropa tentang eksploitasi limbah perusahaa n. Selain itu disinsentif ini masih kalah kuat dengan implement asi insentif sehingga masih banyak yang menjadika n disinsentif ini sebagai ndustr untuk tidak memperba iki system perlimbaha n perusahaa n.
Waste Exploitation in Turkey. Renewable and Sustainable Energy Reviews, Science Direct 12 (2008) 417-436.
Harte, Michael, et al. 2007. Developing Underutilized Fisheries: Oregon’s Developmental Fisheries Program. Marine Policy, Science Direct 32 (2008) 643-652.
ia Baru)
ikan jenis tertentu agar jenis ikan tersebut dapat bertahan, berkelanjut an, dan tidak punah, pemerintah Selandia Baru meminta nelayan melaporkan jumlah tangkapan ikan jenis tertentu selama 5 tahun sehingga pemerinta dapat melihat pola/status stok ikan tersebut. Agar didapat informasi yang dibutuhkan, pemerintah membuat disinsentif bagi nelayan yang tidak melaporka n hasil tangkapan nya. Bentuk
4
disinsentifn ya adalah berupa pengurang an kuota panen ikan yang diperboleh kan. Disinse Sector auto ntif (kendaraan dalam ) menjadi konteks salah satu ndustry sektor auto penting di (Taiwa Taiwan n) tahun 1996 dimana Taiwan merupakan eksporter auto part terbesar kedua di Asia. Semua bahan yang digunakan berasal dari dalam negeri, dan pemerintah Taiwan memberika n disinsentif berupa pemberlak uan tariff dan kuota impor serta larangan untuk kepemilik an
Disinsentif ini mendoron g adanya eksplorasi penggunaa n bahanbahan local dan berhasil menciptak an lapangan kerja yang besar dan pertumbu han ekonomi yang tinggi
Disinsentif ini menyebab kan kurangnya kompetisi, khususnya secara internasio nal. Selain itu disinsentif ini dinilai merupakan intervensi pemerinta h yang terlalu besar sehingga terdapat beberapa perusahaa n yang kurang efektif namun masih bertahan di pasar.
Veloso, Francisco dan Soto, Jorge Mario. 2001. Incentives, Infrastructure and Institutions: Perspective on Industrialization and Technical Change in LateDeveloping Nations. Technological Forecasting and Social Change, Elsevier 66, 87–109 (2001).
5
(perusaha an auto) oleh pihak asing Pay as Untuk You mengurangi Throw banyaknya (PAYT) limbah (Ameri padat, ka beberapa Serikat provinsi di ) Amerika Serikat menggunak an insentif bernama PYAT atau Bayar sesuai yang kau buang. Mekanisme dari disinsentif ini adalah masyaraka t akan dikenakan biaya sesuai dengan berat sampah yang dibuang.
Disinsentif ini mendoron g masyaraka t untuk mendaur ulang sebanyak mungkin sebelum dibuang, sehingga disinsentif ini lebih efektif dibanding kan dengan pajak biasa karena masyaraka t lebih bertanggu ngjawab terhadap sampah buanganny a. Selain itu disinsentif ini turut andil dalam menjaga lingkunga n serta secara ekonomi dapat
USA Environmental Protection Agency (EPA): Pay-As-You-Throw. Diambil dari http://www.epa.gov/epawaste/conse rve/tools/payt/index.htm diakses
pada 21 April 2013.
6. Disinse ntif dalam konteks lingkun gan (Irlandi a)
7. Road pricing
berlanjut karena membantu menguran gi biaya pengelolaa n limbah padat. Disinsentif ini terbukti menguran gi secara drastic penggunaa n tas plastic serta mendoron g masyaraka t untuk membawa tas belanja sendiri. Selain itu pemasuka n dari pajak dialihkan pemerinta h untuk mengelola limbah seperti biaya operasiona l recycling, kampanye, dan lainnya.
Dalam rangka mengurangi maraknya penggunaa n tas plastic yang menyebabk an degradasi lingkungan, pemerintah Irlandia memberika n disinsentif berupa biaya pajak tambahan untuk penggunaa n tas plastic sehingga pembelian apapun yang mengguna kan tas plastic akan terkena biaya tambahan. Untuk Di Bristol, mengurangi disinsentif
Terkadang, pemasuka n dari disinsentif ini terlalu kecil dibandingk an dengan biaya yang dibutuhka n untuk mengelola keefektifan disinsentif ini, misalnya biaya controlling dan biaya memungut pajaknya.
Sugii, Takeo. 2008. Plastic Bag Reduction: Policies to Reduce Environmental Impact. Thesis. Department of Urban and Environmental Policy and Planning. Tufts University, USA.
Di sisi lain, Progress banyak Commission,
by
European
/ road user chargin g (Bristol , Inggris)
penggunaa n kendaraan pribadi, pemerintah kota Bristol membuat sebuah bentuk disinsentif berupa biaya pengguna jalan. Mekanisme nya adalah pengguna jalan diwajibkan untuk membayar ketika memasuki area tertentu di kota, dimana area ini terbagi kedalam 3 cluster yakni inner, central, dan seluruh kota. Biaya yang harus dikeluarkan berkisar antara 1,9 – 3 Euro. Secara umum bentuk disinsentif ini sudah
ini terbukti 14-20% ampun menguran gi perjalanan pengguna kendaraan bermotor.
pemerinta h yang menerapka n bentuk disinsentif ini merasa bahwa pengguna kendaraan tidak berkurang, namun mereka hanya merubah kebiasaan mereka untuk menghinda ri disinsentif ini (misalnya merubah rute dan merubah jam perjalanan )
http://www.progress-project.org/ diakses pada 26 April 2013. Jakobsson, et al. 2002. Effects of Economic Disincentives on Private Car Use. Transportation, Kluwer Academic Publisher 29: 349-270, 2002.
sering digunakan oleh banyak kota/Negar a dimana biasanya pemerintah menerapk annya khusus di waktu tertentu (peak hour) atau untuk kendaraan jenis tertentu 8. Disinse Pemerintah ntif Singapura dalam ingin konteks mengurangi penuru tingginya nan angka angka kelahiran kelahir yang an mayoritas (Singap berasal dari ura) keluarga yang tidak mampu dan ingin memaksima lkan SDM pendudukn ya mengingat Singapura tidak memiliki SDA yang melimpah. Untuk tujuan tersebut
Adanya disinsentif ini menurunk an angka kelahiran secara drastic dimana tahun 1983 angka kelahiran menjadi sebesar 17,1% dan angka pertumbu han berubah dari 2,5% menjadi 1,2% per tahun.
Disinsentif ini belum sepenuhny a menjawab tujuan pemerinta h Singapura yakni untuk memaksim alkan SDM pendudukn ya karena disinsentif ini hanya menargetk an keluarga yang loweducated.
Palen, John. 1986. Fertility and Eugnics: Singapore’s Population Policies. Population Research and Policy Review, Martinus Nijhoff 5: 3-14 (1986).
pemerintah membuat disinsentif (sejak tahun 1969) berupa peningkata n biaya persalinan, pemberian cuti bersalin hanya untuk maksimal 2 kali persalinan, pengurang an biaya pajak untuk anak pertama hingga ketiga, dan pemberian prioritas yang rendah untuk sekolah dasar bagi anak nomer tiga ke atas. Namun yang paling penting adalah disinsentif berupa pemberian prioritas rendah
untuk mendapat kan rumah/flat dari pemerintah bagi keluarga dengan banyak anak. 9. Disinse Pemerintah ntif India dalam membuat konteks beberapa perhuta disinsentif nan untuk (Kerala, mendukung India) adanya kegiatan agroforestr y, yaitu Kesulitan perijinan dalam memotong / mengangk ut pohon/kay u jenis tertentu. Perijinan ini harus dikeluarkan oleh Departeme n Kehutanan untuk 10 jenis pohon tertentu. 1 (-) Di 0. disinse Australia, ntif pemerintah
Disinsentif ini membantu kestabilan produksi kayu dan kelestarian hutan di Kerala.
Disinsentif ini terkadang masih sulit diimpleme ntasikan karena kurangnya koordinasi dari beberapa level pemerinta han, sehingga terkesan lambat.
Guillerme, et al. 2011. Impacts of Public Policies and Farmer Preference on Agroforestry Practices in Kerala, India. Environmental Management, Springer 48:351– 364.
Moore, R. 1992. Integrating Wood Production Into Australian Farming System. Agroforestry System,
dalam hal perhuta nan yang merugi kan (Austra lia)
menetapka n beberapa disinsentif yang sudah lama ada dan menghasilk an dampak negative bagi pihakpihak yang beruhubun gan dengan perhutanan : • Pajak produk si kayu: pajak yang diberika n kepada industry perhuta nan (kayu) lebih tinggi dari industry lain, padahal pendapa tan dari industry ini baru didapatk an dalam jangka panjang dan penuh dengan
Kluwer Academic 20: 167-186, 1992.
•
•
ketidakp astian keadaan lingkung an. Penent uan harga: pemerin tah menent ukan harga kayu cukup tinggi. Selain itu pemerin tah cenderu ng ‘mempe rcayaka n’ suplai kayu dari perusah aanperusah aan besar sehingga tidak mengun tungkan perusah aan/pih ak kecil. Mengon trol eksport : pemerin tah
memiliki kebijaka n yang tidak jelas terhada p kegiatan ekspor serpihan kayu dimana seharus nya sudah dihapus tahun 2000 namun hingga kini masih ada dan tidak mengun tungkan industry perhuta nan. 1 Disinse Untuk 1. ntif mengurangi dalam emisi sulfur konteks dan polusi nitrogen laut oksida dari (Swedi kapal-kapal a) yang mendarat di pelabuhanpelabuhan Swedia, pemerintah membuat disinsentif
Iuran ini nantinya sepadan dengan biaya untuk pengelolaa n pelabuhan. Selain itu jumlah kapal yang berlabuh di pelabuhan cenderung
Kaps, Hermann. 2004. Quality Shipping – Incentives, Disincentives. WMU Journal of Maritime Affairs Vol. 3, No. 1, 85-97.
iuran pelabuhan dengan mekanisme: kapalkapal yang berlabuh dikenakan cek rutin, kemudian kapal tersebut akan dikenai iuran dengan jumlah tertentu yang sesuai dengan kandungan nitrogen dan sulfurnya.
konstan. Lebih dari 2000 kapal mematuhi disinsentif ini dan disinsentif ini dinilai berhasil dan akan diperluas untuk pelabuhan pelabuhan di wilayah Baltic.
Ringkasan N o 1
Jenis insentif
Jenis Sumber disinsentif Hotel Bed Levy Greater London Authority. 2002. Demand and Development (London, Capacity for Hotels and Conference Centres in Incentive Inggris): London. London. Scheme memungut (Inggris): pajak bagi dengan biaya kamar memberikan yang terletak hibah sebesar di wilayah £1,000 untuk pusat kota tiap kamar, London. dimana hotel
2
3
atau proyek tersebut harus memiliki minimal 25 kamar dan menyuguhkan makan malam Tax Increment Financing Program (Michigan, USA): pemerintah daerah tetap menerima pajak dari property yang ada saat ini tanpa ada kenaikan, kemudian saat pajak telah naik karena pembangunan telah berjalan pemerintah menerima kenaikan pajak (tax increment) tersebut, dan kemudian menggunakan biaya kenaikan tersebut untuk mengganti developer untuk membantu mengurangi biaya kegiatan lainnya yang memenuhi syarat. • Corporate income tax
Thomas, Michael. 2001. GIS-Based Decision Support System for Brownfield Redevelopment. Landscape and Urban Planning, Elsevier 58 (2002) 7-23.
Lee, Yoonsoo. 2008. Geographic Redistribution of US Manufacturing and The Role of State
•
•
exemption. Penguranga n pajak pendapatan ini memiliki tujuan untuk menjaga agar tariff pajak efektif pada bisnis tetap rendah. Personal income tax exemption. Penguranga n pajak pendapatan pribadi ini bertujuan untuk menurunka n tariff pajak efektif individu karena banyak perusahaan kecil yang tidak berbadan hukum atau tidak tergabung dengan perusahaan lain Tax exemptions on land and capital. penguranga n pajak perbaikan
Development Policy. Journal of Urban Economics, Elsevier 64 (2008) 436-450.
lahan dan modal, penguranga n pajak mesin dan peralatan, dan penguranga n pajak penjualan atau penggunaan alat baru •
4
Research and developme nt tax exemption.
penguranga n pajak untuk kegiatan R&D • Manufactur es’ inventories tax exemption. Penguranga n atau pembebasa n pajak inventarisas i Insentif dalam konteks Riset dan Pengembangan (Research and Development) (Amerika Serikat): memberikan sponsor sebesar $ 1 juta
Fu, Qiang, et al. 2011. Incentivizing R&D: Prize or Subsidies?. International Journal of Industrial Organization, Elsevier 30 (2012) 67-79.
5
bagi pihak yang dapat mengembangka n system daya yang lebih ringan untuk kepentingan militer; memberikan subsidi untuk pihak dengan desain/rencana yang bagus agar memenangkan sponsor tersebut; memberikan hadiah sebesar $300 juta bagi pihak yang dapat mengembangka n mobil bertenaga baterai untuk menggantikan mobil hybrid. Insentif dalam konteks R&D obat-obatan (Amerika Serikat): hadiah berupa hak paten karena telah mengeluarkan biaya tersebut, serta memberikan hak untuk menjual produk di pasar secara eksklusif hingga industry tersebut
Milne, Christopher-Paul and Bruss, Jon. 2008. The Economic of Pediatric Formulation Development for Off-Patent Drugs. Clinical Therapeutics, Excerpta Medica.
6
7
mencapai pemulihan biaya Insentif dalam konteks ketidak merataan distribusi ahli kesehatan (Brazil): mekanisme pemberian tunjangan pekerjaan yang lebih besar serta peluang untuk pengembangan dan penjenjangan karir, khusus untuk penempatan di wilayahwilayah yang kurang berkembang di Brazil. Subsidi (Yunani): insentif subsidi yang berupa (a) hibah langsung, pengurangan pajak, dan (b) tunjangan pajak kepada perusahaan swasta baru. Mekanismenya adalah pemerintah membagi Yunani menjadi 4 wilayah mulai pusat kota
Paula, Cristiane, et al. 2012. How To Improve The Mental Health Care Of Children And Adolescents In Brazil: Actions Neede In The Public Sector. Rev Bras Psiquiatr, Elsevier 2012;34:334-341.
Pappis, Costas. 1990. Production Cost In The Periphery: The Case Of Greece. Unjversity of Patras, Departemen Teknik Mesin, Rio, Patras. Yunani
8
hingga wilayah periferi: • Hibah antara 20%50% dari nilai investasi (tidak termasuk nilai lahan) • Subsidi suku bunga antara 20%50% yang diberikan pada 3 tahun pertama pinjaman perusahaan • Peningkata n nilai depresiasi bagi investasi yang tidak diberi hibah • Penguranga n pajak profit dari periode pertama perusahaan VI.PE. (Kawasan Industri) (Yunani): fasilitasfasilitas modern dan infrastruktur dasar. kawasan ini akan dijual dengan harga yang lebih
Pappis, Costas. 1990. Production Cost In The Periphery: The Case Of Greece. Unjversity of Patras, Departemen Teknik Mesin, Rio, Patras. Yunani
9
1 0
rendah dengan kawasan industry serupa. Perusahaan yang akan menempati kawasan tersebut tidak memerlukan ijin untuk memperluas perusahaannya. Production Tax Credit (Amerika Serikat): pemerintah memberikan kredit pajak atau pengurang an penghasilan kena pajak berdasark an presentase tertentu dari investasi untuk pembangkit energy terbarukan sebesar 19 ¢ per kWh yang dihasilkan lebih dari 10 tahun dari awal proyek berjalan. Insentif dalam konteks kepadatan bangunan (Washington, USA): manajemen infrastruktur dan zoning
Birgisson, Gunnar dan Petersen, Erik. 2006. Renewable Energy evelopment Incentives: Strengths, Weaknesses, and the Interplay. Elsevier Journal
Girling, Cynthia dan Helpland, Kenneth. 2007. Retrofitting suburbia. Open space in Bellevue, Washington, USA. Department of Landscape Architecture, Universitas Oregon, Eugene
1 1
1 2
ulang, misalnya pembangunan multi-family housing. Insentif dalam konteks pertumbuhan lapangan kerja (Amerika Serikat): IRB (Industrial Revenue Bonds) atau pengurangan pajak karena penerbitan obligasi pendapatan industry; zona industry; dan URP (University Research Parks) atau tempat pengembangan riset dan teknologi dari beberapa perusahaan. Insentif dalam konteks pertumbuhan ekonomi wilayah (Amerika Serikat): dengan memberikan insentif keuangan untuk mendapatkan investasi swasta (dalam bentuk pengurangan
O Huallachain, Breandan dan Satterthwaite, Mark. 1992. Sectoral Growth Patterns at the Metropolitan Level: An Evaluation of Economic Development Incentives. Journal of Urban Economic. Academic Press.
Leitner, Helga. 1990. Cities In Pursuit of Economic Growth – The Local State As Entrepreneur. Political Geography Quarterly, Butterworth & Co. Vol. 9 No. 2 April 1990, 146-170.
1 3
pajak, subsidi pembelian lahan, rendahnya bunga pinjaman, dan jaminan pinjaman), yang kemudian digabungkan dengan cara lama yakni perbaikan dan pengolahan lahan. Insentif dalam konteks penarikan investor asing (Tunisia): • Penguranga n pajak pendapatan selama 5 tahun; penguranga n pajak profit pendapatan; penguranga n pajak profit yang belum diinvestasik an selama 10 tahun, • Jaminan 1520 tahun tidak ada kenaikan pajak profit, jaminan tidak ada nasionalisas i (politik)
Jenkins dan Bodlender, 1982 dalam Wanhill, Stephen, 1986. Which Investment Incentives for Tourism? Tourism Management, Butterworth & Co (Publisher).
•
1 4
Hibah langsung bagi lembaga asing semi pemerintah; jaminan 520 tahun pinjaman bank jangka panjang, • Penguranga n bea masuk terhadap peralatan perusahaan; jaminan 1520 tahun tidak ada kenaikan bea masuk, • Insentif lain: penguranga n pajak sewa lahan; rendahnya harga lahan dan air; pemberian utilitas pada pabrik; pembangun an jalan. Insentif dalam konteks pengembangan pariwisata (Crete, Yunani): bantuan, subsidi, atau hadiah unuk proyek yang berkaitan dengan kegiatan
Kousis, Maria. 1989. Tourism And The Family in A Rural Cretan Family. Annuals of Tourism Research, Pergamon Vol. 16 pp 318-332
1 5
1 6
pariwisata, seperti perhotelan. Bentuknya dapat berupa pembebasan pajak, pendiskonan premi asuransi, atau bantuan tunai. Insentif dalam konteks energy terbarukan (Turki): Pengurangan dan pengabaian biaya lisensi; Prioritas koneksi distribusi; kontribusi finansial dalam hal R&D, perbaikan kualitas lingkungan, dan usaha kecil menengah; Kredit pajak untuk biaya R&D Insentif dalam konteks energy terbarukan (Argentina, Amerika Latin): • Subsidy sebesar US $ 0,01 per kWh selama 15 tahun dalam level nasional • Penguranga
Disinsentif dalam konteks energy terbarukan (Turki): pajak yang tinggi bagi perusahaan dengan limbah buangan (pertanian) yang banyak
Kaya, Durmus, et al. 2006. Administrative, Institutional and Legislative Issues on Agricultural Waste Exploitation in Turkey. Renewable and Sustainable Energy Reviews, Science Direct 12 (2008) 417-436.
Zuluaga, Monica dan Dyner, Isaac. 2006. Incentives For Renewable Energy In Reformed Latin-American Electricity Markets: The Colombian Case. Journal of Cleaner Production, Science Direct 15 (2007) 153162.
1 7
n pajak pendapatan • Kemudahan pinjaman lunak • Subsidi sebesar US $ 0,005 – 0,01 dalam level provinsi • Subsidi dalam pengemban gan R&D. Developmental Fisheries Program (DFP) (Oregon, USA): mendorong nelayan untuk memberi informasi tentang hasil tangkapan dan pengelolaan jenis ikan tertentu dan pasar ikan tersebut, kemudian nelayan tersebut akan memegang ijin mencari ikan tersebut. Pemegang ijin akan medapatkan hak property mencari ikan jenis tersebut Plan Jefes (Argentina): pemerintah memberikan
Disinsentif dalam konteks perikanan (Selandia Baru): pengurangan kuota panen ikan yang diperbolehka n bagi nelayan yang tidak melaporkan hasil tangkapanny a.
Harte, Michael, et al. 2007. Developing Underutilized Fisheries: Oregon’s Developmental Fisheries Program. Marine Policy, Science Direct 32 (2008) 643-652.
Iturriza, Ana, et al. 2008. Unemployment Assistance and Transition to Employment in Argentina. Institute For the Study of Labor (IZA), discussion paper no. 3579 June 2008.
1 8
1 9
uang bulanan sebesar 150 peso per bulan kepada kepala keluarga (1 KK untuk 1 rumah tangga) yang tidak memiliki pekerjaan. Insentif dalam konteks angka kelahiran (Singapura): insentif diberikan kepada ibu yang bergelar sarjana berupa kemudahan untuk masuk sekolah bereputasi baik; Program sterilisasi; pemberian rumah/flat kepada wanita yang memiliki gelar sarjana dan belum menikah
Disinsentif Palen, John. 1986. Fertility and Eugnics: Singapore’s dalam Population Policies. Population Research and Policy konteks Review, Martinus Nijhoff 5: 3-14 (1986). penurunan angka kelahiran (Singapura): peningkatan biaya persalinan, pemberian cuti bersalin hanya untuk maksimal 2 kali persalinan, pengurangan biaya pajak untuk anak pertama hingga ketiga, dan pemberian prioritas yang rendah untuk sekolah dasar bagi anak nomer tiga ke atas; dan pemberian prioritas rendah untuk mendapatkan rumah/flat Insentif dalam Kingma, Mireille. 2003. Economic Incentive in konteks Community Nursing: Attraction, rejection or
2 0
2 1
2
kesehatan (London, UK): Jenjang karir; Jenjang pendidikan; Biaya perawatan kendaraan, biaya bensin, dan bebas biaya parkir; Uang saku bagi perawat yang tinggal di daerah tertentu di London; Biaya perawatan pakaian El Proyecto LUPE (Honduras): pemerintah memberikan teknik konservasi tanah; pemberian hibah bagi petani yang berpartisipasi dalam konservasi tanah, Veteran Affairs (VA) Dissability Compensation (USA): dana kompensasi per bulan (paling tinggi sebesar $800 tergantung tingkat disabel) Microinsurance:
indifference? Human Resources for Health, BioMed Central I:2.
Morera, Maria dan Gladwin, Christina. 2006. Does Off-Farm Work Discourage Soil Conservation? Incentive and Disincentive Throughout Two Honduran Hillside Communities. Human Ecology, Springer Vol.34, No. 3 June 2006.
Tsai, Jack dan Rosenheck, Robert. 2013. Examination of Veterans Affairs Disability Compensation as a Disincentive for Employment in a Population-Based Sample of Veterans Under Age 65. Springer.
Radermacher, Ralf dan Brinkmann, Johannes.
2
2 3
2 4
2 5
adalah sejenis asuransi yang dikhususkan kepada masyarakat miskin Insentif dalam konteks penarikan investor asing (India): tunjangan investasi sebesar 35% dalam hal pengeluaran mesin dan pabrik, jika proses produksinya mengunakan teknologi dan sumberdaya local
2011. Insurance for the Poor? First Thoughts About Microinsurance Business Ethics. Springer 103:63-67.
Balasubramanyam, Venkataraman. Incentives and Disincentives for Foreign Direct Investment in Less Developed Countries
Pay as You Throw (PAYT) (Amerika Serikat): masyarakat akan dikenakan biaya sesuai dengan berat sampah yang dibuang Disinsentif dalam konteks industri auto (Taiwan): pemberlakua n tariff dan kuota impor
USA Environmental Protection Agency (EPA): PayAs-You-Throw. Diambil dari http://www.epa.gov/epawaste/conserve/tools/payt/i ndex.htm diakses pada 21 April 2013.
Veloso, Francisco dan Soto, Jorge Mario. 2001. Incentives, Infrastructure and Institutions: Perspective on Industrialization and Technical Change in Late-Developing Nations. Technological Forecasting and Social Change, Elsevier 66, 87–109 (2001).
2 6
2 7
serta larangan untuk kepemilikan (perusahaan auto) oleh pihak asing Disinsentif dalam konteks lingkungan (Irlandia): biaya pajak tambahan untuk penggunaan tas plastic sehingga pembelian apapun yang menggunakan tas plastic akan terkena biaya tambahan. Road pricing/ road user charging (Bristol, Inggris): pengguna jalan diwajibkan untuk membayar (berkisar antara 1,9 – 3 Euro) ketika memasuki area tertentu di kota, dan menerapkann ya khusus di waktu tertentu
Sugii, Takeo. 2008. Plastic Bag Reduction: Policies to Reduce Environmental Impact. Thesis. Department of Urban and Environmental Policy and Planning. Tufts University, USA.
Progress by European Commission, http://www.progress-project.org/ diakses pada 26 April 2013. Jakobsson, et al. 2002. Effects of Economic Disincentives on Private Car Use. Transportation, Kluwer Academic Publisher 29: 349-270, 2002.
2 8
(peak hour) atau untuk kendaraan jenis tertentu Disinsentif dalam konteks perhutanan (Kerala, India): Kesulitan perijinan dalam memotong/ mengangkut pohon/kayu jenis tertentu.
Guillerme, et al. 2011. Impacts of Public Policies and Farmer Preference on Agroforestry Practices in Kerala, India. Environmental Management, Springer 48:351– 364.