ANALISIS FRAMING TERHADAP PEMBERITAAN KENAIKAN HARGA BBM (Kontruksi Pemberitaan tentang Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak di Stasiun Televisi TvOne dan SCTV)
NASKAH PUBLIKASI
Oleh
MEIGI ORNELA MUTI TUERAH NIM : 090565901026
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang disebut dibawah ini: Nama
: MEIGI ORNELA MUTI TUERAH
NIM
: 090565901026
Jurusan/Prodi : Ilmu Pemerintahan
Alamat
: Jl. Ir.Sutami Gang Nyatuh No.5 Tanjungpinang
Nomor TELP : 0811 7771 091
Email
:
[email protected]
Judul Naskah : ANALISIS FRAMING TERHADAP PEMBERITAAN KENAIKAN HARGA BBM (Kontruksi Pemberitaan tentang Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak di Stasiun Televisi TvOne dan SCTV) Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan. Tanjungpinang, 20 Agustus 2016 Yang menyatakan, Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Afrizal, S.IP,M.Si
Yudhanto Satyagraha Adiputra, MA
NIDN. 1003048302
NIDN. 1015068301
1
ANALISIS FRAMING TERHADAP PEMBERITAAN KENAIKAN HARGA BBM (Kontruksi Pemberitaan tentang Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak di Stasiun Televisi TvOne dan SCTV) Meigi Ornela Muti Tuerah Afrizal, S.Ip, M.Si
Yudhanto Satyagraha Adiputra, MA ABSTRAK
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah isu sensitif ya ng melibatkan kepentingan seluruh masyarakat. Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM adalah rencana kebijakan yang dianggap menyengsarakan masyarakat. Sehingga berbagai macam aksi penolakan oleh masyarakat terhadap perencanaan Pemerintah dalam menaikan harga BBM bersubsidi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menginterpretasi kontruksi realitas berita mengenai kebijakan Jokowi dalam menaikkan harga BBM di stasiun TvOne edisi 2 November 2014 dan SCTV pada Liputan 6 Siang 8 November 2014 dimana analisis yang diperoleh pada penelitian ini mampu memberikan gambaran dan infromasi secara signifikan tanpa adanya aspek tertentu pada penayangan berita. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data diperoleh dari teks-teks berita yang berhubungan dengan pemberitaan. Selain itu, metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis framing model Zhondang Pan dan Gerald M. Khosicki yang mengemukakan bahwa perangkat framing terdiri dari empat struktur yakni, sintaksis, skirp, tematik dan retoris sehingga penelitian ini memperoleh kajian yang jelas dalam setiap penelitian yang penulis cantumkan. Temuan yang didapat dari penelitian ini adalah kontruksi yang dibentuk stasiun TvOne mengarah kepada persepsi khalayak atas kebijakan kenaikan harga BBM sesuai dengan ideologi politisi yang mereka usung. SCTV mengambil peran sebagai media oposisi yang mengkritis kebijakan pemerintah termasuk dalam hal ini menyatakan tidak kesetujuan terhadap kebijakan ini dengan mengkontruksi teks berita dari sudut pandang negative.
Kata Kunci : Analisis Framing, Kontruksi Berita, Stasisun Televisi TvOne dan SCTV
2
ANALISIS FRAMING TERHADAP PEMBERITAAN KENAIKAN HARGA BBM (Kontruksi Pemberitaan tentang Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak di Stasiun Televisi TvOne dan SCTV) Meigi Ornela Muti Tuerah Afrizal, S.Ip, M.Si
Yudhanto Satyagraha Adiputra, MA
ABSTRACT The price fuel oil (BBM) is a sensitive issue involing the interest of the entire community. The government’s plan to raise fuel prices is a policy plan that is considered miserable people. The purpose of this study was to determine and interpret the news about the realities of construction policies at stations TvOne 2 November 2014 edition of the Liputan 6 Siang SCTV during the 8 November 2014. This research is descriptive qualitative research. Data obtained from the texts of news related to the news moreover, the methods of analysis used in this research is the of framing a tipeZhondang Pan and Gerald M. Khosicki who argued that framing device consists of four structures namely, syntax, script, thematic, and rhetorical. The findings obtained from this study is the construction formed TvOne station leading to public perceptions on fuel price hike policy in accordance with the ideology of the politicans that their stretcher SCTV take the role as apposition media that criticize government policies, including in this case the states do not consent to this policy by constructing a text message from a negative standpoint.
Keywords: Framing analysis, Construction news, TvOne station and SCTV station.
3
bagi kaum tertindas untuk membangun
1. PENDAHULUAN
kultur dan ideologi tandingan. Kepentingan
A. Latar Belakang Media massa
merupakan
sumber
media massa dapat dijelaskan dari isi media
informasi yang sangat penting bagi manusia.
massa.
Media massa merupakan alat bantu bagi
pendekatan untuk menjelaskan isi media.
masyarakat untuk membantu masyarakat
Pertama, pendekatan ekonomi politik (the
dalam menyelesaikan gejala-gejala sosial
political economy approach).
dan
salah
ini berpendapat bahwa isi media lebih
Hal ini
ditentukan oleh kekuatan ekonomi dan
dikarenakan media massa ini tidak memiliki
politik di luar pengelolaan media seperti
keterbatasan
untuk
dalam
pemilik media, modal dan pendapatan
mendapatkan
suatu
terhadap
media. Faktor tersebut cukup dominan
gejala serta perkembangan sosial yang
dalam menentukan peristiwa apa yang layak
terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Media
untuk ditampilkan serta kecenderungan arah
juga dianggap penting dalam semua sistem
pemberitaan.
kebutuhan-kebutuhan
satunya
sosial,
ialah media televisi.
masyarakat
karena
masyarkat informasi
dianggap
mampu
Dalam
Kedua,
memberi atau menciptakan second reality.
studi
media,
pendekatan
ada
tiga
Pendekatan
organisasi.
Pendekatan ini menyebutkan isi media lebih
Sistem pers adalah subsistem dari sistem
ditentukan oleh mekanisme internal media,
komunikasi. Ia mempunyai karakteristik
redaksi
tersendiri dibanding dengan sistem lain,
kulturalis. Dalam pendekatan ini, media
misalnya sistem informasi manajemen dan
massa pada dasarnya mempunyai aturan
sistem dalam komunikasi. Unsur paling
menentukan
penting dalam system pers adalah media
media), akan tetapi media massa tidak dapat
massa (cetak dan elektronik).
dilepaskan dari pengaruh ekonomi politik
Bagi Gramsci, media merupakan arena pergulatan
antar
media.
pola
Ketiga,
organisasi
pendekatan
(internal
(eksternal media) (Sudibyo, 2006:2-3).
yang
saling
Pandangan positivis melihat media murni
melihat
media
hanya sebagai penyalur pesan. Sedangkan
sebagai ruang di mana berbagai ideologI
dalam pandangan kaum konstruksionis,
dipresentasikan. Ini berarti, di satu sisi
media bukanlah sekadar saluran yang bebas,
media bisa menjadi sarana penyebaran
ia juga subjek yang mengkontruksi realitas,
ideologi penguasa,
lengkap
berkompetisi.
ideologi
isi
Gramsci
alat
legitimasi dan
dengan pandangan,
bias,
dan
kontrol atas wacana publik. Namun di sisi
pemihakannya. Media dipandang sebagai
lain, media juga bisa menjadi alat resistensi
agen konstruksi sosial yang mendefinisikan
terhadap kekuasaan. Media bisa menjadi alat
realitas. Pandangan semacam ini menolak
untuk membangun kultur dan ideologi
argument yang menyatakan media seolah-
dominan bagi kepentingan kelas dominan,
olah sebagai tempat saluran bebas. Berita
sekaligus bisa menjadi instrumen perjuangan
yang kita baca bukan hanya menggambarkan
4
realitas, bukan hanya menunjukkan pendapat
kenaikan harga BBM yaitu demo atau aksi
sumber berita, tetapi juga konstruksi dari
penolakan.
media itu sendiri. Lewat berbagai instrumen
Pada keseluruhanya, penulis melihat dari
yang dimilikinya, media ikut membentuk
berbagai macam segmen pada tayangan
realitas yang tersaji dalam pemberitaan. Apa
berita di statiun televisi SCTV, lebih
yang tersaji dalam berita, dan kita baca tiap
menekankan ke arah aksi atau unjuk rasa
hari, adalah produk dari pembentukan
oleh masyarakaat terhadap polemik yang
realitas oleh media. Media adalah agen yang
sedang terjadi.
secara aktif menafsirkan realitas untuk
ideologi masing-masing dalam memaknai
disajikan
dan memahami suatu peristiwa, seperti
kepada
khalayak
(Eriyanto,2008:23).
halnya
media
Sebab media
lainnya
juga
memiliki
memiliki
Oleh karena itu dalam penelitian ini.
perspektif sendiri dalam menulis berita.
Penulis mengambil 2 (dua) stasiun televisi
Perbedaan segmen pembaca dan “kuat” di
nasional di Indonesia sebagai objek peneliti
segmen berita, mampu membuat media
dalam mendapatkan kontruksi pemberitaan
mengarahkan suatu peristiwa sesuai dengan
sebagai bentuk perbandingan yang memiliki
segmen
tujuan
mampu
ideologi, 1 (satu) fakta yang sama dapat
mempengaruhi persepsi masyarakat. TvOne
diberitakan secara berbeda oleh media yang
dan SCTV menjadi salah satu media yang
berbeda.
yang
sama
dan
penulis ambil dalam penelitian ini, dimana
tersebut.
Adapun
hasil
yang
perbedaan
dibentuk
kontruksi
satu bentuk contoh framing pada setiap
akibat dari informasi yang diperoleh melalui
penayangan berita yang memiliki perbedaan
media, terutama dari kalangan masyarakat
antara satu dan lainya. Salah satunya ialah,
menegah ke bawah, alasannya adalah di
pemberitaan yang di tampilkan oleh statiun
samping
televisi TvOne, 2 November
semakin memberatkan masyarakat, kenaikan
17.02
wib.
Pada
isi
BBM
penolakan
yang
dirasa
ini
BBM juga mampu memicu naiknya harga
menjelaskan polemik secara rinci tentang
kebutuhan-kebutuhan lain seperti sembako,
kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak)
tarif angkutan, dan lain-lain. Sedangkan
sehingga
dihadirkan
Pemerintah sendiri menilai kebijakan untuk
membuat penilaian tersendiri bagi publik,
menaikkan harga BBM memang harus
baik itu penilaian secara positif maupun
dilakukan
negatif. Sedangkan pemberitaan yang di
melemah. Presiden dalam pidatonya pernah
hasilkan oleh statiun Televisi SCTV, pada
menyebutkan agar rakyat memahami bila
Liputan 6 Siang, 8 November 2014 yang
pemerintah memutuskan menaikkan harga
memfokuskan
BBM.
pemberitaan
dampak
pemberitaan
kenaikan
misalnya,
oleh
pemberitaan yang ditampilkan merupakan
2014 pukul
farming
Dengan
yang
dari
isu
akan
akibat
Satu
hal
harga
yang
minyak
penting
dunia
dalam
Kontruksi Freming adalah peran yang
5
mengkontruksikan pada berita sehingga nilai
komunikasi,
pada setiap berita yang disajikan sampai ke
tradisi yang mengedepankan pendekatan
publik yaitu wartawan.
atau
Berdasarkan latar belakang tersebut,
analisis
perspektif
menganalisis
framing
mewakili
multidisipliner
fenomena
atau
untuk aktivitas
peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam
komunikasi. Analisis framing digunakan
mengenai Kontruksi Pemberitaan tentang
untuk membedah cara-cara atau ideologi
kenaikan harga BBM.
media
B. Perumusan Masalah
Analisis ini mencermati strategi seleksi,
Berdasarkan uraian latar belakang di atas,
maka
peneliti
tertarik
saat
mengkonstruksikan
fakta.
penonjolan, dan tautan fakta ke dalam berita
untuk
agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih
mengajukan perumusan masalah sebagai
berarti atau lebih diingat, untuk menggiring
berikut :
interpretasi khalayak sesuai perpektifnya.
“ Bagaimana kontruksi pemberitaan tentang
kenaikan
(Bahan
Bakar
harga
Minyak)
Framing
BBM
realitas di mana kebenaran suatu realitas
antara
tidak diingkari secara total melainkan
statiun televisi TvOne dan SCTV ?”
dibelokkan secara halus dengan memberikan sorotan-sorotan
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
konstruksi
berita
adalah metode penyajian
terhadap
aspek-aspek
tertentu saja dengan menggunakan istilah
terhadap
yang mempunyai konotasi tertentu dan
pemberitaan tentang kebijakan pemerintahan
dengan bantuan foto, karikatur, dan alat
dalam menaikan harga Bahan Bakar Minyak
ilustrasi lainnya (Sudibyo, 2001:186).
(BBM).
Framing Analysis merupakan
metode
Manfaat dari penelitian ini adalah selain
untuk melihat cara bercerita (story telling )
sebagai syarat memperoleh gelar sarjana,
media atas peristiwa. Cara bercerita itulah
juga bisa memberikan sumbangan pada
yang
fakultas FISIP tentang kondisi media massa
terhadap
kita dan menambah keilmuan di bidang ilmu
berita. Framing Analysis adalah pendekatan
komunikasi, secara khusus ilmu komunikasi
untuk mengetahui bagaimana sebuah realitas
pada pemerintahan.
dibentuk dan dikonstruksi oleh sebuah
tergambar
pada
realitas
“cara yang
melihat” dijadikan
media(Eriyanto, 2005:10).
D. Konsep Oprasional
Zhongdang Pan & Gerald M. Kosicki
1. Analisis Framing
(Eriyanto,
a. Pengertian Analisis Framing
2005:252),
mengemukakan
Konsep framing telah digunakan secara
tentang dua konsepsi framing yang saling
luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk
berkaitan yakni konsepsi psikologi dan
menggambarkan proses penseleksian dan
konsepsi sosiologis. Konsepsi psikologi
penyorotan
yang
aspek-aspek
khusus
sebuah
realita oleh media. Dalam ranah studi
menekankan
bahwa framing lebih
menekankan pada bagaimana seseorang
6
memproses informasi dalam dirinya atau
menghasilkan berita yang berbeda
dengan kata lain bagaimana individu secara
dengan media yang menekankan
kognitif menafsirkan suatu peristiwa dalam
aspekyang lain.
cara pandang tertentu. Sementara dalam konsepsi
sosiologis
lebih
2.
cenderung
Menuliskan fakta Proses ini berhubungan dengan
kepada bagaimana konstruksi sosial atas
penyajian
realitas.
kepada khalayak. Cara penyajian
Zhongdang Pan & Gerald M. Kosicki
itu
fakta
meliputi
yang
dipilih
pemilihan
kata,
melihat Sebagai konstruksi dan memproses
kalimat, preposisi, gambar dan
berita. Perangkat kognisi yang digunakan
foto pendukung yang ditampilkan.
dalam mengkode informasi, menafsirkan
Tahap
peristiwa dihubungkan dengan rutinitas dan
berhubungan dengan penonjolan
konvensi pembentukan berita (Eriyanto, 67-
realitas. Aspek tertentu yang ingin
68).
ditonjolkan Proses pembentukan dan konstruksi
menuliskan
akan
fakta
itu
mendapatkan
alokasi dan perhatian yang lebih
realita tersebut hasil akhirnya ada bagian-
besar
bagian tertentu yang ditonjolkan dan ada
mempengaruhi
bagian-bagian yang lain disamarkan atau
memahami suatu realitas.
bahkan dihilangkan. Aspek yang tidak
untuk
diperhatikan khalayak
dan dalam
b. Teknik Framing
ditonjolkan kemudian akan terlupakan oleh
Konsep Model Zhondhang Pan Dan
khalayak karena khalayak digiring pada satu
Gerald M.Kosicki disiplin ilmu ini bekerja
realitas
media
dengan didasarkan pada fakta bahwa konsep
cara
ini bisa ditemuidi berbagai literatur lintas
bagaimana peristiwa disajikan oleh media.
ilmu sosial dan ilmu perilaku. Secara
Di
berbagai
sederhana, analisis framing mencoba untuk
kepentingan, maka konstruksi realitas politik
membangun sebuah komunikasi bahasa,
sangat ditentukan oleh siapa yang memiliki
visual, dan pelaku dan menyampaikannya
kepentingan dengan berita tersebut.
kepada pihak lain atau menginterpretasikan
Ada dua aspek dalam framing, yaitu:
dan mengklasifikasikan informasi baru.
tersebut.
yang
Framing
tambah
1.
ditonjolkan
pula
adalah
oleh sebuah
dengan
Memiliki fakta atau realitas
Melalui analisa bingkai, kita mengetahui
Proses pemilihan fakta adalah
bagaimanakah pesan diartikan sehingga
berdasarkan asumsi dari wartwan
dapat diinterpretasikan secara efisien dalam
memilih bagian mana dari realitas
hubungannya dengan ide penulis.
yang diberitakan dan bagian mana
Dalam model Zhongdan Pan Konsicki,
yang dibuang. Wartawan memilih
yang digunakan dibagi dalam empat struktur
angle dan fakta tertentu untuk
besar,
menentukan aspek tertentu akan
tematik,dan retoris.
7
yaitu:
Sturktur
sintaksis,
skirp,
a)
Sintaksis
Cara
mempunyai perangkat framing, yaitu antara
wartawan
dalam
penyusunan
lain:
peristiwa dalam bentuk susunan umum
1.
Detail
berita. Struktur sintaksi memiliki perangkat,
2.
Maksud dan hubungan kalimat
yaitu:
3.
Nominalisasi antar kalimat
Headline merupakan berita yang
4.
Koherensi
dijadikan topik utama oleh media
5.
Bentuk kalimat
Lead
6.
Kata ganti, Unit yang diamati
1.
2.
(teras
paragraf
berita)
pembuka
berita yang
dari
sebuah
adalah paragraf atau proposisi
biasanya
mengandung tinggi.
merupakan
kepentingan
Struktur
ini
d. Retoris lebih Cara wartawan menekankan fakta,
sangat
bagaimana menekankan arti tententu dalam
tergantung pada ideologi penulis
suatu berita. Struktur retoris mempunyai
terhadap peristiwa.
perangkat framing:
3.
Latar informasi
4.
Kutipan
5.
Sumber
perangkat ini merupakan penekanan
6.
Pernyataan
terhadap sesuatu yangpenting.
1.
b) Skrip Cara wartawan mengisahkan fakta atau bagaimana
wartawan
menceritakan
Leksikon
atau
pilihan
kata,
2.
Grafis
3.
Metafor
4.
Pengandaian. Unit yang diamati
peristiwa ke dalam berita. Struktur skrip
adalah kata, idiom, gambar atau
memfokuskan
foto, dan grafis.
perangkat
framing
padakelengkapan berita:
Secara
teknis,
tidak
mungkin
bagi
1) What (apa)
seorang jurnalis untuk men-framing seluruh
2) When (kapan)
bagian berit.Artinya, hanya bagian dari
3) Who (siapa)
kejadian-kejadian
4) Where (di mana)
dalam sebuah beritasaja yang menjadi objek
5) Why (mengapa)
framing
6) How (bagaimana)
kejadian penting ini sendiri merupakan salah
(happening)
jurnalis.Namun,
penting
bagian-bagian
c. Tematik
satu aspek yang sangat ingin diketahui
Cara wartawan menulis fakta atau
khalayak. Aspek lainnya adalah peristiwa
bagaimana
wartawan
mengungkapkan
atau ide yang diberitakan.
pandangannya atas peristiwa ke dalam
Framing dalam berita dilakukan dengan
proposisi, kalimat, atau antar hubungan-
empat cara, yakni:
hubungan kalimat yang memberntuk teks secara
keseluruhan.
Struktur
1.
tematik
pada identifikasi masalah (problem identification),
8
yaitu
peristiwa
2.
3.
4.
dilihat sebagai apa dan dengan nilai
dengan bantuan foto, karikatur dan
positif atau negatif apa
alat-alat ilustrasi lainnya.
pada identifikasi penyebab masalah
2.
Proses Framing merupakan bagian
(causal interpretation), yaitu siapa
yang tidak terpisahkan diproses
yang dianggap penyebab masalah
penyutingan
pada
semua
evaluasi
moral
(moral
yang
melibatkan
pekerja
di
bagian
evaluation), yaitu penilaian atas
keredaksian media cetak redaktur
penyebab masalah
dengan
atau
tanpa
konsultasi
masalah
dengan redaktur pelaksana, dalam
(treatment recommendation), yaitu
menetukan laporan reporter akan
menawarkan suatu cara penanganan
dimuat
masalah
menentukan
saran
penanggulangan
dan
kadang
kala
atau
tidak,
judul
serta
yang
akan
diberikan.
memprediksikan hasilnya 3.
c. Proses Framing
Proses framing juga tidak hanya
Dengan analisis framing juga untuk
melibatkan para pekerja pers, tetapi
mengetahui bagaimana perspektif atau cara
juga pihak-pihak yang bersengketa
pandang yang digunakan oleh wartawan
dalam kasus-kasus tertentu, yang
ketika menyeleksi dan menulis berita.
masing-masing
Proses
menampilkan sisi informasi yang
pemberitaan
dalam
organisasi
berusaha
media, akan sangat mempengaruhi suatu
ingin
ditonjolkan,
sambil
berita yang akan diproduksinya. Frame
menyembunyikan
yang diproses dalam organisasi media
lain(Muhammad Qodari, 2000:19).
sisi
tidak lepas dari latar belakang pendidikan
2. Berita dan Konstruksi Realitas
wartawan sampai ideologi institusi media
Ada
banyak
definisi
berita
yang
tersebut.
dikemukakan oleh para ahli. Menurut Astrid
Tiga proses framing dalamorganisasik
S. Susanto Sunario berita adalah suatu
berita antara lin sebagai berikut :
pelaporan tentang suatu kejadian yang
1.
Proses framing sebagai metode
dianggap
penyajian
Dimana
Mitchell V. Charnley mendefinisikan berita
kebenaran tentang suatu kejadian
yaitu laporan aktual tentang fakta-fakta dan
tidak
opini yang menarik atau penting atau
realitas.
diingkari
secara
total,
penting
melainkan dibalik secara halus.
keduanya,
Dengan memberikan sorotan aspek-
(Kusumaningrat, 2005:39).
aspek
Dalam
tertentu
saja,
dengan
bagi
(Sunario,
sejumlah
definisi
1993:159).
besar
jurnalistik,
orang
Assegaff
menggunakan istilah-istilah yang
menyatakan berita adalah laporan tentang
mempunyai konotasi tertentu dan
fakta atau ide yang termasa, yang dipilih oleh
9
staf redaksi
suatu
harian untuk
disiarkan, yang dapat menarik perhatian
mereka dibatasi berbagai strukur yang
pembaca, entah karena ia luar biasa, entah
mamaksanya untuk memberitakan fakta
karena penting atau akibatnya, entah pula
dengan cara tertentu (Alex sobur, 2003:111).
karena dia mencakup segi-segi human interest
seperti
humor,
emosi,
b. Politik
dan
Sistem politik yang diterapkan oleh
ketegangan (Assegaf, dalam Sumadiria,
sebuah Negara ikut menentukan mekanisme
2005:64-65).
kerja, serta mempengaruhi cara media massa dalam
Ahli sosiologi, Gaye Tuchman dalam
mengkonstruksi
otoritan,
selera
acuan
dalam
system
berita merupakan konstruksi realitas sosial.
penguasa
Tindakan membuat berita, kata Tuchman
mengkonstruksi realita. Sebaliknya dalam
adalah tindakan mengkonstruksi realita itu
iklim politik yang liberal, media massa
sendiri, bukan penggambaran realita. Dia
mempunyai kebebasan yang sangat luas
menekankan bahwa berita adalah sekutu
dalam mengkonstruksi realitas. namun, satu-
bagi lembaga-lembaga yang berlegitimiasi
satunya kebijakan yang dipakai adalah
dan bahwa berita juga melegitimasi status
kebijaksanaan redaksi media masing-masing
quo (Severin, 2007: 400).
yang
banyak
yang
Dalam
bukunya Making News, menyatakan bahwa
Dalam
nagara
realitas
menjadi
boleh
jadi
dipengaruhi
oleh
mengkonstruk sebuah realita
kepentingan idealis, ideology, politis dan
faktor
dalammengkostruk
yang
mendukung
ekonomis. Tetapi apapun yang menjadi
realita.
Diantaranya
pertimbangan adalah adanya realitas yang
adalah factor Ekonomi, Politik, dan idiologi.
ditonjolkan
bahkan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
disamakan atau bahkan tidak diangkat sama
kontruksi realitas :
sekali
dalam
setiap
dibesar-besarkan,
pengkonstruksian
realitas.
a. Ekonomi
c. Idiologi
Isi media lebih ditentukan oleh kekuatan-kekuatan ekonomi. Factor pemilik
Sekarang ini istilah ideologi memang
media, modal dan pendapatan media sangat
mempunyai dua pengertian yang saling
menentukan bagaimana wujud isi media.
bertolak belakang. Secara positif, ideologi
Faktor-faktor
menentukan
dipersepsi sebagai suatu pandangan dunia
peristiwa apa saja yang bisa atau tidak bisa
yang menyatakan nilai-nilai suatu kelompok
ditampilkan dalam pemberitaannya, serta
sosial
kearah mana kecenderungan pemberitaan
memajukan
sebuah media hendak diarahkan.Isi media
mereka. Sedangkan secara negatif, ideologi
juga dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan
dilihat sebagai kesadaran palsu, yaitu suatu
eksternal
kebutuhan
inilah,
diluar
diri
yang
pengelolamedia.
tertentu
untuk
membela
dan
kepentingan-kepentinagan
untuk
melakukan
penipuan
dengan cara memutarbalikkan pemahaman
Pengelola media dipandang sebagai entitas yang aktif, dan ruang lingkup pekerjaan
10
orang mengenai realitas social (Alex Sobur.
tradisi yang mengedepankan pendekatan
2006:61)
atau
Sedangkan faktor lainya adalah berupa
perspektif
menganalisis
multidisipliner
fenomena
atau
untuk aktivitas
kebijakan redaksional media, kepentingan
komunikasi. Analisis framing digunakan
para pengelolah media dan relasi media
untuk membedah cara-cara atau ideologi
dengan sebuah kekuatan tertentu. Disamping
media
itu seorang jurnalis juga mempunyai sikap,
Analisis ini mencermati strategi seleksi,
nilai, kepercayaan, dan orientasi tertentu
penonjolan, dan tautan fakta ke dalam berita
dalam politik, agama, ideologi, dan semua
agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih
komponen yang berpengaruh terhadap hasil
berarti atau lebih diingat, untuk menggiring
kerjanya. Selain itu latar pendidikan, jenis
interpretasi khalayak sesuai perpektifnya.
kelamin, etnisitas, turut pula mempengaruhi jurnalis
dalam
berita
dan
mengkonstruksikan
Framing
mengkonstruksi realitas.
Pengontruksian
saat
fakta.
adalah metode penyajian
realitas di mana kebenaran suatu realitas
isi
tidak diingkari secara total melainkan
pesan pada sebuah berita yang disajikan men
dibelokkan secara halus dengan memberikan
arik untuk dikaji dan ditelaah lebih lanjut
sorotan-sorotan
untuk mengetahui apakah ada keberpihakan
tertentu saja dengan menggunakan istilah
media diantara kedua Stasiun Televisi ini
yang mempunyai konotasi tertentu dan
karena sudah sepatutnya media dalam
dengan bantuan foto, karikatur, dan alat
pemberitaannya bersikap netral. Oleh karena
ilustrasi lainnya (Sudibyo, 2001: 186).
itu peneliti tertarik untuk mengetahui frame dari kedua Berita
aspek-aspek
Framing Analysis merupakan
metode
memberitakan
untuk melihat cara bercerita (story telling)
tentang kenaikan harga BBM (Bahan Bakar
media atas peristiwa. Cara bercerita itulah
Minyak).
yang
Peneliti
yang
terhadap
inginmengetahui
ke
arah
tergambar
terhadap
pada
realitas
“cara yang
melihat” dijadikan
manakah media tersebutakan menggiring
berita. Framing Analysis adalah pendekatan
pemikiran masyarakat dalam memberitakan
untuk mengetahui bagaimana sebuah realitas
tentang
dibentuk dan dikonstruksi oleh sebuah
Kebijakan
Pemerintah
dalam
menaikan harga BBM.
media (Eriyanto, 2005:10).
II. LANDASAN TEORI
a.
1. Analisis Framing
Analisis Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki
Konsep framing telah digunakan secara
Model
analisis
framing
milik
luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk
Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki
menggambarkan proses penseleksian dan
adalah salah satu model analisis yang
penyorotan
sebuah
banyak dipakai dalam menganalisis teks,
realita oleh media. Dalam ranah studi
media. Bagi Pan dan Kosicki, analisis
komunikasi,
framing dilihat sebagaimana wacana publik
aspek-aspek
analisis
khusus
framing
mewakili
11
tentang
semua
isu
atau
kebijakan
dimengerti karena sudah dilabeli dengan
dikonstruksi dan dinegosiasikan. Framing
label tertentu (Eriyanto, 2004:252-253).
didefinisikan sebagai proses membuat suatu pesan
lebih
menonjol,
Proses framing bagi Pan dan Kosicki
menempatkan
berkaitan dengan strategi pengolahan dan
informasi lebih dari pada yang lain sehingga
penyajian informasi dalam hubungannya
khalayak lebih tertuju pada pesan itu
dengan rutinitas dan konvensi profesional
(Eriyanto, 2004:252).
jurnalistik (Sudibyo, 2001:187). Dengan
Menurut Pan dan Kosicki, ada dua
cara apa wartawan atau media menonjolkan
konsepsi dari framing yang saling berkaitan.
pemaknaan atau penafsiran mereka atas
Pertama,
dalam
suatu peristiwa. Wartawan memakai secara
Framing
dalam
konsepsi
psikologi.
konsepsi
lebih
strategis kata, kalimat, lead, hubungan antar
menekankan pada bagaimana seseorang
kalimat, foto, grafik, dan perangkat lain
memproses
dirinya.
untuk membantu dirinya mengungkapkan
Framing di sini dilihat sebagai penempatan
pemaknaan mereka sehingga dapat dipahami
informasi dalam suatu konteks yang unik
oleh pembaca (Eriyanto, 2004:254).
informasi
ini
dalam
atau khusus dan menempatkan elemen
Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki
tertentu dari suatu isu dengan penempatan
melalui tulisan mereka “Framing Analysis:
lebih menonjol dalam kognisi seseorang.
An
Elemen-elemen yang diseleksi dari suatu isu
mengoperasionalkan
atau peristiwa tersebut menjadi lebih penting
struktural teks berita sebagai perangkat
dalam
framing:
mempengaruhi
pertimbangan
Approach
to
sintaksis,
News
Discourse”
empat
skrip,
dimensi
tematik,
dan
sehingga membuat keputusan tentang suatu
retoris. Keempat dimensi struktural ini
realitas. Kedua, konsepsi sosiologis. Kalau
membentuk
pandangan psikologis lebih melihat pada
mempertautkan
proses
bagaimana
narasi berita dalam suatu koherensi global.
individu secara kognitif menafsirkan suatu
Model ini berasumsi bahwa setiap berita
peristiwa dalam sudut pandang tertentu,
mempunyai frame yang berfungsi sebagai
maka pandangan sosiologis lebih melihat
pusat organisasi ide.
internal
seseorang,
pada bagaimana konstruksi sosial atas
semacam
tema
elemen-elemen
yang semantik
Frame merupakan suatu ide yang
realitas.
dihubungkan dengan elemen yang berbeda
Frame di sini dipahami sebagai proses
dalam teks berita atau kutipan sumber, latar
bagaimana seseorang mengklasifikasikan,
informasi, pemakaian kata atau kalimat
mengorganisasikan,
tertentu ke dalam teks secara keseluruhan.
pengalaman
dan
sosialnya
menafsirkan
untuk
mengerti
Frame
berhubungan
Bagaimana
sini
peristiwa, dapat dilihat dari perangkat tanda
membuat
suatu
realitas
menjadi teridentifikasi, dipahami, dan dapat
12
memaknai
makna.
dirinya dan realitas di luar dirinya. Frame di berfungsi
seseorang
dengan
suatu
yang dimunculkan dalam teks (Sumber
melainkan dibalik secara halus.
jurnal.Analisis framing).
Memberikan sorotan aspek-aspek
Dalam
pendekatan
ini,
perangkat
tertentu saja, dengan menggunakan
framing dibagi menjadi empat struktur
istilah-istilah
yang
besar. Pertama, struktur sintaksis; kedua,
konotasi
struktur skrip; ketiga, struktur tematik
bantuan foto, karikatur dan alat-alat
keempat, struktur retoris. Keempat struktur
ilustrasi lainnya.
tertentu
mempunyai dan
dengan
tersebut merupakan suatu rangkaian yang
2) Proses Framing merupakan bagian
dapat menunjukkan framing dari suatu
yang tidak terpisahkan diproses
media. Ia dapat diamati dari bagaimana
penyutingan
wartawan menyusun peristiwa ke dalam
semua
bentuk
keredaksian media cetak redaktur
umum
mengisahkan
berita,
cara
peristiwa,
wartawan
kalimat
yang
dengan
yang
pekerja
atau
melibatkan di
tanpa
bagian
konsultasi
dipakai, dan pilihan kata atau idiom yang
dengan redaktur pelaksana, dalam
dipilih.
dan
menetukan laporan reporter akan
peristiwa,
dimuat atau tidak, serta menentukan
Ketika
menekankan
menulis
makna
berita
atas
wartawan akan memaknai semua strategi
judul yang akan diberikan.
wacana itu untuk meyakinkan khalayak
3) Proses framing juga tidak hanya
pembaca bahwa berita yang dia tulis itu
melibatkan para pekerja pers, tetapi
adalah benar (Eriyanto, 2004:256).
juga pihak-pihak yang bersengketa
a.
Proses Framing
dalam kasus-kasus tertentu, yang
Dengan analisis framing juga untuk
masing-masing
berusaha
mengetahui bagaimana perspektif atau carap
menampilkan sisi informasi yang
andang yang digunakan oleh wartawan
ingin
ketika menyeleksi dan menulis berita. Proses
menyembunyikan
pemberitaan dalam organisasi media, akan
(Sumber:Kritisisme media:AG. Eka
sangat mempengaruhi suatu berita yang akan
Wenats Wiryanto.com)
ditonjolkan, sisi
sambil lain.
diproduksinya. Frame yang diproses dalam
b. Efek Framing
organisasi media tidak lepas dari latar
Framing berkaitan dengan bagaimana
belakang
pendidikan
wartawan
sampai
realitas di bingkai dan disajikan kepada
ideologi institusi media tersebut.
khalayak. Sebuah realitas bisa saja dibingkai
Tiga proses framing dalamorganisasi
dan dimaknai secara berbeda oleh media.
berita antara lain sebagai berikut:
Bahkan pemaknaan itu bisa saja sangat
1) Proses framing sebagai metode penyajian
realitas.
berbeda. Realitas begitu komplek dan penuh
Dimana
dimensi, ketika dimuat dalam berita bisa jadi
kebenaran tentang suatu kejadian
menjadi realitas satu dimensi. Framing
tidak
berhubungan dengan pendefinisian realitas.
diingkari
secara
total,
13
Bagaimana peristiwa dipahami sumber siapa
adalah laporan tentang fakta atau ide yang
yang diwawancarai. Peristiwa yang sama
termasa, yang dipilih oleh staf redaksi suatu
dapat
pada
harian untuk disiarkan, yang dapat menarik
ketika
perhatian pembaca, entah karena ia luar
peristiwa tersebut dibingkai dengan cara
biasa, entah karena penting atau akibatnya,
yang berbeda. (Eriyanto, Analisis Framing:
entah pula karena dia mencakup segi-segi
Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media,Hal.
human interest seperti humor, emosi, dan
140)
ketegangan (Assegaf, dalam Sumadiria,
menghasilkan
akhirnya
realitas
berita
yang
dan
berbeda
Framing pada umunya ditandai dengan
2005:64-65). Berita lahir dari peristiwa-
menonjolkan aspek tertentu dari realitas,
peristiwa yang terjadi di dunia.
pada penulisan sering disebut sebagai fokus
Namun, tidak semua peristiwa layak
berita secara sadar atau tidak diarahkan pada
atau mempunyai nilai berita. Beberapa
aspek tertentu. Akibatnya adalah aspek
elemen
lainnya yang tidak mendapatkan perhatian
pelaporan kisah berita, ialah (Santana,
yang memadai. Disini, menampilkan aspek
2005:18-20):
tertentu menyebabkan aspek lain yang
1.
penting dalam memahami realitas tidak
nilai
berita
Immediacy,
2.
Proximity,
berita. Berita juga sering kali memfokuskan
3.
Consequence,
pemberitaan aktor tertentu. Tetapi efek yang
4.
Conflict,
akan segera terlihat adalah memfokuskan
5.
Oddity,
pada
yang
6.
Seks,
menyebabkan aktor lain yang mungkin
7.
Emotion,
relevan dan penting terhadap pemberitaan
8.
Prominence,
menjadi tersembunyi.
9.
Suspense.
2.
pihak
aktor
tertentu
banyak
definisi
berita
diistilahkan
Pada dasarnya berita merupakan laporan
Berita dan Konstruksi Realitas Ada
kerap
mendasari
dengan timelines.
mendapatkan liputan yang memadai pada
satu
yang
yang
dari peristiwa. Peristiwa di sini adalah
dikemukakan oleh para ahli. Menurut Astrid
realitas
S. Susanto Sunario berita adalah suatu
wartawan
pelaporan tentang suatu kejadian yang
dilaporkan secara terbuka melalui media
dianggap
massa.
penting
(Sunario,
1993:159).
atau
fakta
dan
Dengan
pada
yang
diliput
gilirannya
demikian,
dapat
oleh akan
pula
Mitchell V. Charnley mendefinisikan berita
dikatakan secara sederhana, bahwa dalam
yaitu laporan aktual tentang fakta-fakta dan
suatu proses jurnalisme, upaya menceritakan
opini yang menarik atau penting atau
kembali suasana atau keadaan, orang, dan
keduanya,
orang
benda, bahkan pendapat yang terdapat dalam
(Kusumaningrat, 2005:39). Dalam definisi
sebuah peristiwa merupakan upaya untuk
jurnalistik,
merekonstruksikan realitas. Karena sifat dan
bagi
sejumlah
Assegaff
besar
menyatakan
berita
14
faktanya bahwa tugas redaksional media
pengertahuan dan pikiran, bukan karena ada
massa, seperti wartawan, editor, redaktur,
realitas yang objektif yang berada di luar,
redaktur, redaktur pelaksana, dan juga
melainkan
pemimpin
menceritakan
mengorganisasikan realitas yang abstrak ini
tidaklah
menjadi dunia yang koheren dan berarti
berlebihan jika dikatakan bahwa seluruh
serta mempunyai makna (Eriyanto , 2004:
isi surat kabar atau majalah merupakan
100-101).
redaksi
adalah
peristiwa-peristiwa,
realitas
yang
maka
reality).
Laporan-laporan
dasarnya adalah akumulasi dari pengaruh
jurnalistik yang ada di media pada dasarnya
yang beragam. Pamela J. Shoemaker dan
tidak lebih dari hasil penyusunan realitas-
Stephen D. Reese, meringkas berbagai
realitas
Berita
faktor yang mempengaruhi pengambilan
merupakan realitas yang telah direkonstruksi
keputusan dalam ruang pemberitaan. Mereka
(Birowo, 2004: 168).
mengidentifikasi ada lima faktor yang
bentuk
“cerita”.
Pendekatan kedua adalah pendekatan
disajikan
akan
dikonstruksikan
dalam
yang
orang
telah
(constructed
Apa
karena
media
pada
mempengaruhi kebijakan redaksi.
pembentukan berita (creation of news).
Pertama, faktor individual. Faktor ini
Dalam perspektif ini, peristiwa itu bukan
berhubungan dengan latar belakang profesi
diseleksi melainkan sebalikbya, dibentuk.
dari pengelola media. Level individual
Wartawanlah yang membentuk peristiwa:
melihat bagaimana pengaruh aspek-aspek
mana yang disebut berita dan mana yang
personal
tidak.
mempengaruhi
Peristiwa
dan realitas
bukanlah
dari
pengelola
pemberitaan
yang
ditampilkan
Dalam
menjadi
belakang individu seperti jenis kelamin,
pertanyaan adalah bagaimana wartawan
agama, sedikit banyak mempengaruhi apa
membuat berita. Titik perhatian terutama
yang ditampilkan media.
ini,
yang
difokuskan dalam rutinitas dan nilai-nilai
khalayak.
akan
diseleksi, melainkan dikreasi oleh wartawan. perspektif
kepada
media
Latar
Kedua, level rutinitas (media routine).
kerja wartawan yang memproduksi berita
Rutinitas
media
berhubungan
dengan
tertentu. Ketika bekerja, wartawan bertemu
mekanisme dan proses penentuan berita.
dengan seseorang.
Setiap media pada umumnya mempunyai
Wartawan bukanlah perekam yang pasif
ukuran tersendiri tentang apa yang disebut
yang mencatat apa yang terjadi dan apa yang
berita, ap cirri-ciri berita yang baik, atau apa
dikatakan seseorang. Melainkan sebaliknya,
kriteria kelayakan berita. Ukuran tersebut
ia aktif. Wartawan berinteraksi dengan dunia
adalah rutinitas yang berlangsung tiap hari
(realitas)
yang
dan menjadi prosedur standar bagi pengelola
diwawancarai, dan dengan sedikit banyak
media yang berada di dalamnya. Rutinitas
menentukan bagaimana bentuk dan isi berita
media
yang dihasilkan. Berita dihasilkan dari
mekanisme
dan
dengan
orang
15
ini
juga
berhubungan
bagaimana
berita
dengan dibentuk.
Ketika ada sebuah peristiwa penting yang
organisasi media, hal-hal di luar organisasi
harus
media ini sedikit banyak dalam bayak kasus
diliput,
bagaimana
bentuk
pendelegasian tugasnya, melalui proses dan
mempengaruhi pemberitaan media.
tangan siapa saja sebuah tulisan sebelum
Ada beberapa faktor yang termasuk
sampai ke proses cetak, siapa penulisnya,
dalam lingkungan di luar media.
siapa editornya, dan seterusnya. Sebaai
1.
Sumber berita
mekanisme yang menjelaskan bagaimana
2.
Sumber penghasilan media.
berita diproduksi, rutinitas media karenanya
3.
Pihak eksternal seperti pemerintah dan
mempengaruhi
bagaimana
wujud
akhir
lingkungan bisnis.
sebuah berita.
4.
Ketiga,
level
organisasi.
Level ideologi. (Sudibyo, 2001:7-12)
Level
Pada ilmu komunikasi sebagai paying
organisasi berhubungan dengan struktur
dunia jurnalisme sebenarnya ada dua cara
organisasi
yang
secara
hipotetik
pandang berbeda dalam melihat konsep yang
pemberitaan.
Pengelola
benama “berita”. Pertama, berita sebagai
media dan wartawan bukan orang yang
hasil konstruksi realitas dari suatu proses
tunggal yang ada dalam organisasi berita, ia
manajemen produksi institusi media cetak
sebaliknya
dari
surat kabar ataupun majalah. Di sini, berita
organisasi berita itu sendiri. Masing-masing
yang merupakan hasil dari suatu proses kerja
komponen dalam organisasi media bisa jadi
manajemen redaksional dengan sejumlah
mempunyai kepentingan sendiri-sendiri. Di
panduan atau kriteria, mulai dari pencarian
dalam organisasi media, misalnya, selain
dan peliputan peristiwa di lapangan oleh
bagian redaksi ada juga bagian pemasaran,
reporter, proses editing di redaktur dan
bagian iklan, bagian sirkulasi, bagian umum,
redaktur pelaksana, kemudian sampai pada
dan
bagian
proses seleksi layak muat pada sidang meja
Mereka
redaksi. Dengan demikian pandangan ini
mempunyai tujuan dan target masing-
pun meyakini bahwa berita merupakan
masing, sekaligus strategi yang berbeda
cerminan dari realitas (mirror of reality).
mempengaruhi
hanya
seterusnya.
tersebut
tidak
bagian
kecil
Masing-masing selalu
sejalan.
untuk mewujudkan target tersebut. Setiap
Berita merupakan potret dari realitas
organisasi berita selain mempunyai banyak
sosialnya. Kesimpulannya, berita merupakan
elemen, juga mempunyai tujuan dan filosofi
rekonstruksi realitas yang objektif sifatnya.
organisasi sendiri. Berbagai elemen tersebut
Sedangkan yang kedua, berita sebagai hasil
mempengaruhi
seharusnya
rekonstruksi realitas yang akan melibatkan
wartawan bersikap, dan bagaimana juga
produksi dan pertukaran makna. Bahwa
seharusnya peristiwa disajikan dalam berita.
berita yang merupakan hasil konstruksi
bagaimana
Keempat, level ekstramedia. Level ini
realitas dari sebuah proses manajemen
berhubungan dengan faktor lingkungan di
redaksional
luar media. Meskipun berada di luar
menghasilkan makna yang sama seperti
16
ternyata
tidak
selalu
yang diharapkan oleh wartawan dalam diri
dengan pimpinan politik dan menyebut
khalayak
tidaklah
publik dalam istilah orang ketiga, yakni
yang
sebagai “mereka”, seolah-olah mereka tidak
direkamnya. Berita yang ada di media dapat
menonton acaranya yang tersirat didalam
memberikan realitas yang sama sekali baru
orang
dan berbeda dengan realitas sosialnya.
reporterdan tokoh politik bahwa audien
Berita merupakan hasil rekonstruksi realitas
mereka adalah para pimpinan politik, bukan
yang
audien politik, paradigma konstruksionis
pembacanya.
mencerminkan
Berita
realitas
subjektif
sosial
dari
proses
kerja
ketiga
ini
adalah,
pemahaman
wartawannya (Birowo, 2004:168-169).
fakta merupakan realita yang dikonstruksi,
3. Media Sebagai Sumber Informasi
fakta tidaklah berdiri sendiri melainkan
Banyak orang pernah menganggap ada
dikelilingi
oleh
berbagai
kepentingan.
hubungan langsung antara laporan pers
Termasuk fakta atau pengetahuan yang
dengan pembuat keputusan. Kini kita tahu
disajikan oleh media masa merupakan hasil
hubungan antara media dan individu pada
konstruksi
umumnya
Lazarsfeld
merupakan konstruksi dari individu yang
alur
mengetahui dan tidak dapat
tidak
menyebutkan
langsung.
sebagai
proses
dua
para
jurnalis.
Pengetahuan
ditransfer
langkah (two step flow), dimana pimpinan
kepada individu lain yang pasif. Karena itu
opini mengandalkan media berita untuk
konstruksi harus dilakukan sendiri olehnya
mendapatkan informasidan ide-ide, dan
terhadap
orang lain mengandalkan pemimpin opini.
lingkungan
Kenyataanya dua hal ini tidak berjalan
konstruksi.
sendiri-sendiri. Pengaruh pemimpin opini
a.
pengetahuan adalah
itu,
sedangkan
sarana
terjadinya
Pengertian Media Massa
bervariasi dari satu isu ke isu lain danbahkan
Secara umum para ahli komunikasi
dari hari ke hari, dan orang yang biasanya
memberikan batasan media massa, yakni
tidak menggunakan media mungkin akan
media
memanfaatkannya pada waktu tertentu dan
penghubung dengan masyarakat seperti:
tidak
surat kabar, majalah, radio, televisi, film
terlalu
mengandalkan
opini.Seperti kompleksitas
dikatakan proses
pimpinan Lazersfeld,
lain-lain.
merupakan
Wahyudi
sarana
memberikan
membuatnya
batasan, yakni media massa merupakan
mengubah istilahnyamenjadi proses aliran
sarana untuk "menjual" informasi atau
multilangkah (mul-tistep flow).
berita kepada konsumen yang dalam hal ini
Ringkasnya,
ini
dan
massa
berita
dan
dapat berupa pembaca, pendengar, maupun
politik,
tetapi
pemirsa, yang mana mereka lazim disebut
biasanya pengaruh itu melalui perantara
sebagai audience (Wahyudi, 1991 : 55).
yang oleh lazarsfeld disebut pemimpin
Sedangkan
opini. Observasi Lazarsfeld menunjukkan
mengartikan media massa sebagai sarana
reporter televisi bicara didepan kamera
penghubung dengan masyarakat seperti
komentar
liputan
mempengaruhi
17
Assegaf
(1983
:
129)
surat kabar, majalah, buku, radio dan
2) Sebagai pembentuk pendapat
televisi. (Sumber:skripsi Analisis Framing
umum
terhadap Pemberitaan Insiden Monas) b.
III. Metodelogi Penelitian
Karakteristik Media Massa
Pada
Untuk suksesnya komunikasi massa
penelitin
ini
peneliti
menggunakan metodelogi analisis framing.
seseorang perlu mengetahui sedikit banyak
Analisis
ciri komunikasi itu, yang meliputi sifat-
pandangan konstruksionis. Artinya setiap
sifat unsur yang mencakupnya. Uchjan,
berita yang sampai ke pembaca telah
1993 35) memberikan lima karakteristik,
dikonstruksikan oleh media massa dan
antara lain:
pandangan konstruksionis menilai bahwa
c.
Framing
termasuk
kedalam
1) Sifat Komunikasi
berita yang sampai ke pembaca adalah berita
2) Sifat Media Massa
yang subjektif, bukan lagi objektif seperti
3) Sifat Pesan
pandangan
4) Sifat Komunikator
Pemilihan metode analisis framing ini
5) Sifat Efek
karena metode ini merupakan metode yang
para
kaum
positivisme.
Fungsi dan Peran Media Massa
melihat bagaimana sebuah peristiwa itu
Setiap institusi mempunyai fungsinya
dibingkai di pada pemberitaan.
sendiri, demikian pula dengan media
Ketika melakukan peneliti ini penulis
massa sebagai institusi sosial mempunyai
memilih
menggunakan
fungsi penting dalam komunikasi massa,
framing
Zhongdang
tentunya berbeda di negara satu dengan
M.Kosicki mendefinisikan bahwa framing
negara yang lainnya.
adalah sebuah proses membuat suatu pesan
1.
surveillance
of
the
Pan
dan
analisis Gerald
lebih menonjol, menempatkan informasi
environment
lebih daripada yang lain sehingga khalayak
The correlation of the parts of
lebih tertuju pada pesan tersebut. Selain itu
society in responding to the
peneliti menetapkan menggunakan model
evironment.
Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki
The transmission of the social
karena ke empat struktur perangkat analisis
heritage from one generation to
framing yakni sintaksis, skrip, tematik, dan
thenext.
retoris membantuk suatu tema yang saling
4.
Entertainment (hiburan)
berkaitan dalam sebuah elemen konstruksi
5.
To sell goods for us (iklan)
pemberitaan.
2.
3.
d.
The
model
Peran media massa adalah sebagai
1.
berikut:
Jenis Penelitian Jenis
1) Sebagai alat perubahan sosial
penelitian
ini
menggunakan
pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif
dan pembaharuan masyarakat.
adalah penelitian dimana peneliti tidak menggunakan angka atau rumus statistik
18
dalam mengumpulkan data dan dalam
2.
memberikan penafsiran terhadap hasilnya.
Adapun jenis data yang digunakan dalam
Konsep
kualitatif,
penelitian ini yaitu :
Seseorang peneliti mengadakan penelitian
a) Data Primer
kualitatif
pada
Data primer adalah data yang langsung
orientasi teoritis. Pada pengertian kualitatif,
dan segera diperoleh, oleh sumber data dari
teori ini dibatasi pada pengertian, suatu
penyelidik untuk tujuan khusus. Data primer
pernyataan sistematis yang berkaitan dengan
dalam penelitian ini:
dasar
penelitian
biasanya
berorientasi
seperangkat proposisi yang berasal dari data diuji
kembali
secara
(Moloeng,2004:6).
-
empiris
Bogdan dan Taylor
prosedur
penelitian
Berita TV One edisi 2 November 2014, Pukul 17.02
-
(1975), mendefinisikan “metode kualitatif” sebagai
Jenis Data
Berita SCTV Liputan 6 Siang edisi 8 November 2014
yang
b) Data Sekunder
menghasilkan data deskriptif berupa kata-
Penulis
menggunakan
segala
data
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
tertulis yang berhubungan dengan tema yang
perilaku
bersangkutan baik dari buku, jurnal, skripsi,
yang
dapat
diamati.
(Moloeng,2004:3)
tesis, majalah dan penelitian-penelitan lain.
Penulis menggunakan analisis framing sebagai
salah
bentuk
Objek Penelitian
hasil
dari
Objek penelitian adalah istilah-istilah untuk
Penelitian
ini
menjawab apa yang sebenarnya akan diteliti
analisis framing
pada sebuah penelitian atau data yang akan
model Pan dan Kosicki ( Eriyanto,2005:255)
dicari dalam penelitian, yang menjadi objek
yang
penelitian ini adalah :
pendekatan
satu
3.
kualitatif.
menggunakan
lebih
metode
berkonsentrasi
menganalisis
“Bagaimana media TvOne dan SCTV
unsur-unsur terkecil dalam sebuah berita. Peneliti menetapkan model Pandan Kosicki
dalam
membingkai
berita
karena model ini memiliki empat dimensi
kenaikan harga BBM ?”
tentang
struktural teks sebagai perangkat framing
Hal ini dikarenakan penulis melihat
sintaksis, skrip tematik, dan retoris dimana
bentuk penyajian berita oleh kedua media ini
keempat
hal
membentuk
tersebut suatu
bertautan
satu
koherensi
global
Unsur-unsur
tema
dengan
nantinya
akan
menggunakan model framing Pan dan
yang
saling
Koscki seperti Headline, lead, diksi, kata
lainnya
dalam
sambung, pernyataan, fakta, idiom, gambar
2002:255).
atau foto dan keduanya saling memiliki
(Eriyanto,
yang
dianalisis
dalam
perbedaan yang berkualitas.
model framing Pan dan Kosicki, diksi, kata
4.
sambung, pernyataan, kata, idiom, gambar
Teknik dan Alat Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini, peneliti
dan foto.
menggunakan
metode
dokumentasi.
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai
19
5.
hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
adalah
transkrip,
bagaimana persepektif atau cara pandang
buku,
surat
kabar,
majalah,
pendekatan
digunakan
untuk
oleh
mengetahui
prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan
yang
wartawan
ketika
sebagainya (Arikunto, 1998: 236). Data
menyeleksi isu dan menulis berita. Cara
yang kami maksud dalam penelitian ini
pandang yang digunakan atau perspektif itu
adalah berita dari berita TvOne edisi 2
pada akhirnya menentukan fakta apa yang
November 2014, Pukul 17.02 dan Berita
diambil, bagian mana yang ditojolkan dan
SCTV Liputan 6 Siang edisi 8 November
dihilangkan, serta hendak dibawa kemana
2014.
berita tersebut (Eriyanto, 2008:68). Framing
Teknik Analisa Data
menurut
Data dalam penelitian ini akan penulis
sebagai proses membuat suatu pesan lebih
analisis farming model Pan dan Kosicki.
menonjol, menempatkan informasi lebih dari
Menurut Eriyanto ada empat model framing
pada yang lain sehingga khalayak lebih
yang dikembangkan oleh para ahli. Model-
tertuju pada pesan tersebut. Model ini adalah
model tersebut dikembangkan oleh Edelman,
yang paling popular dan banyak dipakai,
Robert N. Entman, Gamson, serta Zhongdang
tidak lepas dari konteks sosial politik
Pan dan Gerald M. Kosicki. Meskipun ada
Amerika. Ada dua konsepsi dari framing
banyak istilah dan definisi, berbagai model
yang saling berkaitan.
tersebut
mempunyai
Analisis
Konsep pertama yaitu psikologi, konsepsi
framing secara umum membahas mengenai
ini menekankan pada bagaimana seseorang
bagaimana media membentuk konstruksi atas
memproses informasi dalam dirinya. Framing
realitas, menyajikannya dan menampilkannya
berkaitan dengan struktur dan proses kognitif,
kepada khalayak. Ia adalah versi terbaru dari
bagaimana seseorang mengolah sejumlah
pendekatan wacana. Framing telah digunakan
informasi dan ditunjukkan dalam skema
untuk mengggambarkan proses penyeleksian
tertentu.
Kedua,
dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah
Konsepsi
ini
realitas
konstruksi sosial atas realitas. Frame di sini
oleh
mewakili
kesamaan.
Pan dan Kosicki didefinisikan
media.
tradisi
Analisis
yang
framing
lebih
sebagai
konsepsi melihat
proses
sosiologis. bagaimana
mengedepankan
dipahami
bagaimana
pendekatan atau perspektif multidisipliner
seseorang
untuk menganalisa fenomena atau aktifitas
mengorganisasikan,
komunikasi.
pengalaman sosialnya untuk mengerti dirinya
mengklasifikasikan, dan
menafsirkan
Analisis ini mencermati strategi seleksi,
dan realitas di luar dirinya. Frame disini
penonjolan dan pertautan fakta ke dalam
berfungsi membuat suatu realitas menjadi
berita agar lebih bermakna, lebih menarik dan
terdeteksi, dipahami dan dapat dimengerti
lebih
berarti
menggiring
atau
lebih
interprestai
diingat
untuk
karena sudah dilabeli dengan label tertentu
khalayak
sesuai
(Eriyanto 2008: 253).
dengan prespektif. Dengan kata lain, framing
20
Pada pendekatan ini, perangkat framing
penting.
Upaya
menyembunyikan
ini
dapat dibagi dalam empat struktur besar.
dilakukan dengan menempatkan di bagian
Pertama, sintaksis. Sintaksis ini berhubungan
akhir agar terkesan kurang menonjol
dengan
bagaimana
wartawan
menyusun
Ketiga, Tematik berhubungan dengan
peristiwa ke dalam bentuk susunan umum
bagaimana
berita.
pandangannya ke dalam proporsi, kalimat
Dalam
wacana
berita,
sintaksis
wartawan
menunjuk pada pengertian susunan dan
atau
bagian berita-headline, lead, latar informasi,
membentuk teks secara keseluruhan. Struktur
sumber, penutup. Bagian itu tersusun dalam
tematik
bentuk yang tetap dan teratur sehingga
peristiwa itu diungkapkan atau dibuat oleh
membentuk skema yang menjadi pedoman
wartawan. Struktur tematik berhubungan
bagaimana fakta hendak disusun. Bentuk
dengan bagaimana fakta tersebut itu ditulis.
sintaksis yang paling popular adalah struktur
Bagaimana kalimat yang dipakai, bagaimana
piramida terbalik. Bentuk piramida terbalik
menempatkan dan menulis sumber ke dalam
ini, bagian yang di atas ditampilkan lebih
teks secara keseluruhan.
penting
bawahnya.
elemen yang dapat diamati dari perangkat
Elemen sintaksis memberi petunjuk yang
tematik ini. Yaitu detail, yang berhubungan
berguna
wartawan
dengan kontrol informasi yang ditampilkan
memaknai peristiwa dan hendak kemana
seseorang. Selain itu juga ada elemen
berita tersebut dibawa (Eriyanto 2008:257).
maksud,
dibandingkan
tentang
bagian
bagaimana
hubungan
mengungkapkan
dapat
antara
diamati
kalimat
dari
nominalisasi
yang
bagaimana
Ada
dan
beberapa
koherensi,
Kedua, skrip. Struktur ini berhubungan
pertalian atau jalinan antara kata, proposisi
dengan bagaimana wartawan mingisahkan
atau kalimat. Dua kalimat atau proposisi yang
atau menceritakan peristiwa ke dalam bentuk
menggambarkan fakta yang berbeda dapat
berita. Bentuk umum dari skrip ini adalah
dihubungkan
pola 5 W + 1 H-who, what, when, where,
konherensi.
whay,dan how. Meskipun pola ini tidak selalu
berhubungan
dijumpai
berhubungan
dalam
setiap
berita
yang
ditampilkan, kategori informasi ini yang
dengan Sehingga
menggunakan
fakta
sekalipun ketika
yang
dapat
tidak
menjadi seseorang
menghubungkannya (Eriyanto,2008:262).
diharapkan diambil oleh wartawan untuk
Keempat, retoris. Struktur retoris dari
dilaporkan. Skrip adalah salah satu strategi
wacana berita menggambarkan pilihan gaya
wartawan
berita,
atau kata yang dipilih oleh wartawan untuk
bagaimana suatu peristiwa dipahami melalui
menekankan arti yang ingin ditonjolkan oleh
pandangan tertentu dan menyusun bagian-
wartawan.
bagian
perangkat retoris untuk membuat citra,
dalam
dengan
mengkinstruksi
urutan
tertentu.
Skrip
Wartawan
memberikan tekanan mana yang didahulukan,
meningkatkan
dan bagian mana yang bisa kemudian sebagai
meningkatkan gambaran yang diinginkan
strategi untuk menyembunyikan informasi
dari suatu berita. Struktur retoris dari
21
pada
sisi
menggunakan
tertentu
dan
wacana
berita
kecenderungan
juga
menunjukkan
bahwa
Pada
perencanaan
kenaikan
harga
apa
yang
Bahan Bakar Minyak yang dilakukan oleh
adalah
suatu
Pemerintah dilihat dari aspek berita yang
kebenaran. Ada beberapa elemen struktur
disampikan, merupakan salah satu peristiwa
retoris yang dipakai, yang paling penting
yang asngat meresahkan masyarakat.Pada
adalah leksikon, pemilihan dan pemakaian
penelitian ini, penulis bermaksud melihat
kata-kata tertentu untuk menandai atau
bagaimana TvOne dan SCTV yang seakan
menggambarkan
berlomba-lomba
disampaikan
tersebut
peristiwa
(Eriyanto,
memblow-up
beritanya,
2008:264).
dikarenkan berita ini meiliki intensitas tinggi
IV. HASIL PENELITIAN DAN
pada
PEMBAHASAN
pemberitaan
Bakar
Minyak
(BBM)
televisi
dasarnya baik
itu
setiap bersifat
beritanya memikili tujuan-tujuan tertentu.
merupakan salah satu kebutuhan penting
Melalui
masyrakat,
mengkaji,
oleh
itu.Pada
kriminal atau bukan kriminal, kontruksi
A. Analisis Isi Bahan
masa
karea
itu
ketika
isu
penelitian
ini,
menganalisis,
penulis dan
akan melihat
pemerintah yang menaikkan harga BBM
kontruksi yang terdapat pada tampilan berita
bersubsidi muncul berbagai ekspresi dari
tvOne dan SCTV.
berbagai kalangan masyarakat. Ada dua Dilihat dari paradigm kontruksionis,
katagori opini masyarkat pada menanggapi isu
tersebut
yaitu
setuju.Kemudian
setuju
berbagai
dan macam
berita adalah hasil dari kontruksi social
tidak
dimana
pula
perencanaan
padangan,
media. Bagaimana realitas itu disajikan
berupa aksi demonstrasi menolak kebijakan terhadap
memberikan
ideologi da nilai-nilai dari wartawan atau
ekspresi tidak setuju tersebut kebaanyakan
pemerintah
selalu
sebagaoi berita tergantung pada bagaimana
yang
fakta itu dipahami dan dimaknai (Sumber: e-
dibuat.
jurnal-fisip). Pada penelitian ini penulis Berbagai media Massa Indonesia, Surat
menggunakan metode kualitatif dengan
Kabar, televisi, radio baik lokal maupun
menggunakan analisis framing Zhongdang
nasional
memberitakan
Pan dan Geral M. Kosicki sebagai terori
perkembangan isu keniakan harga Bahan
kontrusionis dalam menganalisis teks berita.
Bakar Minyak. Pola pemberitaan masing-
Proses framing pada teori ini terdapat empat
masing dari pertelevisian dapat menunjukan
perangkat framing, yaitu: Struktur sintaksis,
apakah
tematik,
juga
media
turut
tersebut
mendukung
Skrip,
dan
retoris
yang
pemerintah, masyarakat atau pemilik modal.
amemberikan kemudahan kepada penulis
Melalui
dan
dalam mengkontruksi berit pada TvOne dan
kontruksi realitas maka akan diperoleh
SCTV. Pada dasarnya analisis framing
kearah mana media tersebut akan dibawa
merupakan versi terbaru dari pendekatan
teknik
analisis
framing
antara TvOne dan SCTV.
22
analisis
wacana,
khusunya
dialihkan, maka BBM akan menjadi bahan
untuk
bakar yang mahal, dimana agar kita tidak
menganalisis teks media .
ketergantungan
Pada headline “Menjelang kenaikan
wawancara yang dilakukan oleh TvOne pada
perencanaan kenaikan harga BBM akan
saat itu.
segera terealisasikan. Salah satu contoh isu
1.
ini dikuatkan dengan dihadirkan program-
unsur kelengkapan berita meliputi (Who)
itu. Selain itu mengutip dari pernyataan
Wakil Komisi 7 DPR Sapta W Yudha,
Wakil Komisi 7 DPR Sapta W Yudha
(When) 8 November 2014, (Where) Jakarta,
TvOne menggali beberpa sumber termasuk
wawancara
saat
itu
beliau
enggan
(What) BBM itu apabila nanti subsidinya
pada
dialihkan tempat lain dan tidak lagi ke BBM
memberi
menjadi
komentar dan kemudian nara sumber yang
bahan
bakar
mahal
dengan
membangun kilang di dalam negeri, (Why
ditampilkan pada pemeritaan tersebut ialah
agar Pemerintah Indonesia tidak tergantung
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bapak Sudirman Said.
Struktur Skrip Dari sudut Skrip teks berita ini dalam
program Kopensasi yang di buat pada masa
dimana
BBM
Negeri menurut Sapta W Yudha pada
publik sebagai penerima informasi bahwa
Presiden
Import
melainkan membangun Kilang di dalam
harga BBM” ini, TvOne menegaskan kepada
Wakil
pada
pada Import BBM, (How) Presiden Jokowi
Sedangkan pada
dan
Lead nya wartawan TvOne mengeluarkan
Jusuf
Kalla
membuat
program
kompensasi kenaikan harga BBM
stateman:
hasil
wawancara ini dapat dilihat dari hasil liputan
“Sejumlah kompensasi kenaikan harga
TvOne.
BBM sudah disediakan oleh Pemerintah
2.
Struktur Tematik
Jokowi dan Jusuf kalla tidak hanya
Secara tematik teks pada berita ini (1)
mengakomodir warga dalam katagori
Pemerintah Joko Widodo dan program
sangat miskin melainkan mereka juga
pengentasan rakyat dari kemiskinan dengan
mengakomodir
yang
sistem cluster pada program kopensasi telah
dalam ambang mengkhawatirkan dan
dibuat. (2) Pernyataan itu dibenarkan lagi
kemiskinan pada perencanaan kenaikan
oleh Bapak Sapta W Yudha dan Sudirman
harga BBM yang akan terealisasikan
Said dengan perencanaan yang dibuat oleh
pekan depan”
Pemerintah tentang perencanaan kenaikan
wargaIndonesia
harga BBM bersubsidi berdampak pada Dari Lead TvOne menegaskan ada
bahan bakar minyak yang mahal sehingga
beberapa pihak yang mendukung terhadap
negara kita tidak tergantung pada Import
perencanaan
BBM melainkan membangun kilang sendiri.
yang
akan
dibuat
oleh
3.
pemerintah, untuk menguatkan gagasan tersebut misalnya apabila
BBM subsidi
23
Struktur Retoris
Kata
“rencana
perencanaan”
dilakukan oleh mereka. Ditambah lagi
menjelaskan bahwa program dibuat oleh
masa Hizbut Tahir menjelaskan bahwa
Presiden Jokowi dalam rangka kenaikan
pemerintah memiliki siklus anggaran
harga BBM. Pada teks berita ini penekanan
sebesar 11 trilliun setiap tahunya,oleh
pada
BBM
karena itu menurut mereka tidak ada
dikuatkan lagi dengan adanya pernyataan
alasan tepat untuk pemerintah menaikan
realisasi
harga BBM
renacana
atau
kenaikan
harga
mkenaikan harga BBM
yang
berlangsung pekan depan sehingga antrian panjang
pada
masyarakat
SPBU
sudah
dalam
rangka
3.
dilakukan
Secara tematik teks berita jelang
menjelang
kenaikan BBM” Liputan 6 Siang SCTV
kenaikan harga Bahan Bakar Minyak.
mengungkapkan
Dari keempat struktur frame di atas TvOne
sangat
Struktur Tematik
menekankan
beberapa
tema,
(1)
Warga garut menolak keras atas kenaikan
bahkan
harga BBM, karena menurut mereka
membenarkan terjadinya kenaikan harga
akan
BBM dan mendukung langkah pemerintah
menjadi miskin. (2) Dengan adanya
pada program-program Kopensasi yang
kenaikan
dibuat. Hal ini dilakukan agar kesejahteraan
menguntungkan
masyarakat tetap terlindungi yang menjadi
mengingat (3) Liberalisasi Migas sama
tanggung jawab pemerintah.
dengan penguasa
1.
penguasanya .
Struktur Sintaksis Pada pemberitaan ini dengan judul
yang
akan
kehidupan
Struktur Skrip
lebih
asing
besar
sangat
berpengaruh
dan
ke
bagi
sejahteraan
masyarakat.Hal ini dapat kita lihat pada ini
unsur
kelengkapan
proses analisis framing model Zhongpan dan
berita meliputi Dari sudut Skrip teks
Kosici.Pada analisis Sintaksis, latar yang
berita ini dalam unsur kelengkapan
disampikan pada informasi berita tersebut
berita meliputi (When) 8 November
menyatakan
2014, (Where) Garut, (What) menolak
harga
menguntungkan
BBM pihak
asing.
penolakan
keras
yang
dengan
adanya
Presiden Joko Widodo. Hal ini terlihat di
akan
bagi
bahwa
perencanaan kenaikan harga BBM oleh
kenaikan harga BBM (Why) dengan
Sehingga
yang
pihak
mengenai renacananya naik harga BBM
masyarakat
penolakan kebijakan pemerintah.
kenaikan
bagi
akan
berbagai macam polemik yang terjadi
much di kawasan kota garut. Aksi masa
Berita
BBM
2014 Pukul, 17.02 WIB memfokuskan pada
BBM, unjuk rasa dilakukan dengan long
2.
harga
miskin
Berita Tv One tanggal 2 November
Hizbut Tahrir menolak kenaikan harga
kepada
masyarakat
B. Analisis Framing TvOne dan SCTV
“Jelang Kenaikan Harga BBM” masa
menyerukan
membuat
lead berita :
24
”Program kopensasi kenaikan harga
Kalla
BBm 2014-2015 era Presiden Joko
kenaikan harga BBM”
Widodo,
akan
diberlakukan
enggan
berkomentar
tentang
Kartu
Namun hal ini merupakan penelitian
Indonesi Sehat ( KIS ),Kartu Indonesia
subjektif oleh wartawan mengingat isi
Pintar dan Sejahtera. Serta pengentasan
pemberitaan
rakyat dari kemiskinan dengan sistem
beranggapan bahwa, pemberitaan ini akan di
cluster...”
jelaskan pada waktu yang tepat.
tersebut
Jusuf
Kalla
Berita pada Liputan 6 SCTV Sementara itu dari segi Skrip, berita ini bisa
tanggal
dibilang sudah lengkap memiliki 5W+1h, meski
pada
akhirnya
berita
2014
yang
harga BBM oleh Pemerintan Jokowi yaitu unjuk
mengurangi partisipan masyarakat terhadap
rasa
atau
demo.Pada
analisis
Sintaksis, memperlihatkan bagaimana berita
Presiden Jokowi, mengingat beliau belum
ini
lama terpilih menjadi Presiden RI yang
memiliki
latar
informasi
yang
mengakibatkan aksi demo sebagai tindakan
selalu bersologan merakyat.
penolakan masyarakat terhadap perencanaan
Untuk Tematik, pada berita terdapat
kenaikan harga BBM yang akan di lakukan
kata hubung yang seakan membenarkan
Pemerintah.
bahwasanya Presiden Jokowi sudah siap
jelang
Sepertidalam kalimat ini :
kenaikan
masyarakat
“Sejumlah kopensasi telah disiapkan
sebagai
oleh pemerintah Joko Widodo dan rakyat
Muncul judgement
tentang
pemberitaan ini di bagian lead, pada judul
dalam perencanaan kenaikan harga BBM.
pengentasan
November
memfokuskan dampak dari isu kenaikan
yang
disampaikan memiliki segmen yang dapat
program
8
harga
melakukan
latar
BBM aksi
informasi
sebagian penolakan
yang
akan
pemberitaan
yang
disampaikan kepada publik.
dari
Namun
kemiskinan dengan sistem cluster”
untuk
disampaikan oleh SCTV pada perangkat
“Dengan adanya kenaikan harga BBM,
framing Skrip tidak memenuhi kelengkapan
masyarakat
secara signifikan hal ini dapat kita lihat
di
kota
Purwakarta
melakukan aksi pembelian subsidi BBM
bahwa
informasi
yang
disampaikan
secara massal, yang berdampak antrian
penolakan terhadap perencanaan kenaikan
panjang dan keterbatasan bensin”
harga BBM oleh Presiden Joko Widodo sehingga tanggapan yang diperoleh dari
Dari
sudut
Retoris,bagaimana
cara
masyarakat seputar informasi yang diperoleh
wartawan menekankan fakta pada berita
berupa himbauan penolakan secara tidak
yang disampaikan, misalnya :
langgsung dengan tindakan unjuk rasa atau
“Kenaikan harga BBM akan segera
demo dengan alasan Pemerintah tidak
terlaksanakan, Wakil Presiden Jusuf
memiliki alasan kuat dalam menaikan harga BBM yang bersubsidi.Sedangkan Tematik,
25
bagaimanas wartawan mengungungkapkan
framing
pandangan
kejadian penting ini sendiri merupakan salah
atas
peristiwa
yang
di
sampaikan, hal itu dapat dilihat pada teks.
jurnalis.
Namun bagian-bagian
satu aspek yang sangat ingin diketahui
“Unjuk rasa menilai kenaikan harga
khalayak.
BBM akan menyengsarakan rakyat”
C. Pembahasan Kontruksi Berita TvOne dan SCTV
tersebut
Media massa pasca pemerintahan
bermakna, perencanaan Presiden Jokowi
orde baru telah menjadi bagian penting
dalam menaikan harga BBM secara tidak
dalam kehidupan berdemokrasi. Berbagai
langsung
peristiwa politik saat ini tidak bias hanya
Sasaran
pada
akan
informasi
mengurangi
tingkat
kesejahteraan masyarakat terutama pada
dikendalikan
oleh
sistem ekonomi. Mengingat pada unjuk rasa
Media massa dilihat dari sisi pmberitaanya
tersebutTematik, yang menyatakan bahwa
secara
Pemerintah tidak perlu melakukan kebijakan
tentang-tentang peristiwa baik non politik
tersebut karena setiap tahunya indonesia
ataupun
memiliki
mudah
sekelompok
menyebarkan
politik.
Dengan
100
trilliun
masyarakat
memilii
alasan
dalam
memperoleh
akses
kebijakan yang di ambil Pemerintah untuk
peristiwa
yang
menaikkan harga BBm salah satu nya pada
pemerintahan.
siklus
rupiah.Terdapat
anggaran beberapa
Retoris,
pernyataan
bahwa
kebijkan
yang
orang.
informasi demikian
kemudahan untuk tentang
peristiwa-
dialamai
pada
Sebelum dijelaskan lebih lanjut,
disampaikan dalam
pada bab sebelumnya sudah dijelaskan
menaikkan harga BBM untuk kepentingan
berita adalah produk dari kontruksi dan
Liberalisasi Migas dimana dalam hal ini
pemaknaan atas realitas. Pemaknaan atas
keuntungan yang diperoleh akan lebih besar
media mengenai realitas bisa saja berbeda
karna karena berhubungan langsung dengan
dengan media satu dan lainya. Begitu pulda
pihak-pihak asing.
dengan redaksi antara TvOne dan SCTV
Pemerintah
yang di dalamnya terdapat berbagai macam
Oleh karena itu dapat peniliti lihat bahwasnya, antara TvOne SCTV memiliki
kreatifitas dalam
perbedaan dan strategi tersendiri dalam
satu tema, dmana berita tersebut mampu
menyampaikan
menciptakan berita yang memiliki nilai
informasi
mengenai
menyajkan berita pada
terhadap
intensitas
kenaikan harga BBM. Secara teknisi tidak
Walaupun
mungkin bagi setiap jurnalis mampu mam-
penyampaian antara berita dan realitas yang
framing seluruh bagian berita yang akan
sebenarnya, maka tidak dianggap sebagai
disampaikan. Aritinya, hanya bagian-bagian
kesalahan, tetapi memnag seperti itulah
dari kejadian-kejadian (happening) penting
pemakanaan meeka atas realiatas. Oleh
dalam sebuah berita saja yang menjadi objek
karean itu berita bersifat subjektif, opini
perencanaan
Presiden
Jokowi
26
untuk terjadi
penikmat
informasi.
pebedaan
pada
tidak dapat dihilangkan karena kita ketika
dua
meliput,
wartawan
perspektif
dan
yang
berpihak
kepada
melihat
dengan
kebijakan pemerintah dan adapula yang
perimbangan
positis.
menolak, selain berita-beritanya yang tak
(Eriyanto.2012:29)
lagi satu suara sehingga komentar dukugan
Berikut dibawah ini penulis akan menjabarkan
katagori
kontruksi
realitas
yang menanggapi berita kenaikan harga
berita
BBM ternyata cukup banyak.
TvOne dan SCTV terhadap kebijakan
Mengingat media milik Bakrie Grup
pemerintah pada kenaikan harga Bahan
yakni TvOne, ANTV, kedua grup media ini
Bakar Minyak. Pada kontruksi berita,
merupakan gabungan pada koalisi Merah
penulis akan meneliti apakah isi dari pesan
Putih dari MNC Grup yang pemiliknya ialah
yang diinfomasikan memiliki kepeningan
Hari Tanoesoedibjo merupakan ketua partai
tersendiri dan apakah murni dari ketidak
Karindo kemudiannya lagi Bakre Grup
setujuan masyarakat atas kebijakan yang
pemilikanya oleh Aburizal Bakrie sekaligus
dibuat oleh pemerintah.
ketua
partai
Golakar.
Pemberitaan-
Kontruksi Realitas Berita TvOne
pemberitaan pada masa itu yang buat dari
Begitu banyak definisi
berita atau
media terlihat cendrung lebih sisi negatif.
“news” yang dapat diketahu dari berbagai
Hal ini tidak terlepas dari ajang pilpres yang
literature yang satu sama lain berbeda
baru
disebebkan pandangan dari sudut yang
pemilihan itu Aburizal Bakrie merupakan
berbeda. Menurut Astrid S. Susanto, berita
salah satu lawan calon kandidat Presiden
adalah suatu kejadian yang dianggap penting
dari partai Golkar dan terlebihnya lagi media
(Sunario,193:159). Mitchell V. Charnley
MNC Grup menjadi salah satu alasan
mendefinisikan berita sebagai laporan aktual
sebagai pendukung dari Prabowo-Hatta yang
tentang fakta-fakta dan opini yang menarik
sudah pasti pro kepada lawanya yakni dari
atau penting atau keduanya, bagi sejumlah
pasangan Jokowi - JK
besar orang (Kusumaningrat). Berita lahir
(Sumber:www.lensaindonesia.com/admin/8
dari peristiwa-peristiwa yang terjadi didunia.
Januari 2015).
1.
Media masa di Indonesai kembali menunjukkan
eksistensinya
usai
Pada
terlaksana,
pandanga
mengingat
kontruksionis,
pada
media
setelah
bukanlah sekedar saluran yang bebas ia juga
sebelumnya berhasil saaat ajang pilpres, kini
subjek yang mengkontruksi realitas, lengkap
sebagian besar mulai membangun wacana
dengan pandangan bias dan pemihakanya.
akan pentingnya kenaikan harga BBM.
2.
Reaksi ini menimbulkan arus pemberitaan
Kontruksi Realitas Berita SCTV Tayangan
berita
edisi
dengan
8
yang sangat kuat salah satunya TvOne yang
November
menghadirkan berita terkini terkini edisi 2
kontruksinya
November 2014 Pukul 17.05 WIB. Dengan
membingkai berita mengenai kenaikan
keberadaan media massa saat ini menjadi
harga Bahan Bakar Minyak. Informasi
27
2014,
SCTV
tersendiri
para
caradan pers
yang diperoleh pada berita di SCTV ini
pemancar, beberapa stasiun pemancar RCTI
lebih
memfokuskan penolakan terang-
dan SCTV dibeberapa daerah masi bersatu
terangan oleh masyarakat indonesia dan
hanya berbeda panel pemancar. Bahkan di
beberapa
dari
Jakarta sendiri, pemancaranya masi satu
mahasiswa. penolakan yang terjadi. Bentuk
kompleks, di Kebon Jeruk, bersama dengan
penolakan yang dihadirkan pada berita ini
pemancar
lebih kepada aksi demo unjuk rasa atas
SCTV).(Sumber:asal-usul-
penolakan kebijakan tersebut, dalam hal ini
motivasi.blogspot.com)
pendukung
gabungan
Dilihat
bisa kita simpulkan ialah media berhasil meciptakan
pemikiran
Indosiar
dari
kecendrungan
masyarakat
(kini
grupnya
keseluruhan
penolakan
berita
mengenai
bawasanya kebijakan yang di buat Jokowi
kebijakan Presiden Jokowi.Informasi yang
pada kali pertamanya beliau menjabat
ada pada wacana berupa analisis dukungan
sebagai presiden telah banyak merugikan
masyarakat terhadap Presiden baru ini
banyak pihak, salah satunya mahasiswa.
menjadi
”akibat
harga
bensin
naik,
kami
menurun,
sehingga
suatu
keberhasilan yang dihadirkan oleh SCTV
mahasiswa sulit untuk kekampus dengan
dalam mengkontrusi berita.
biaya operasional kendaraan umum
E. Analisis
yang mendadak naik dan harga BBM
Kontruksi
Berita
pada
Media TvOne dan SCTV
yang menjulang tinggi".
1. Bentuk kekecewaan masyarakat yang
Jika dilhat dari kepemilikan statiun dan
tidak menerma keputusan Jokowi.
kepemilikan saham atau partai, sedikit
2. Memperlihatkan Bagaimana Kondisi
kemungkinan SCTV menjadi media yang
Partai dalam Menanggapi Kenaikan
tidak subjektif tetapi bukan berarti tidak
Harga Bahan Bakar Minyak
menutup
kemungkin
mengingat
sejarah
hal SCTV
itu
terjadi,
dan
3. Ketidak Berimbangnya Berita yang
RCTI
Disajikan
memiliki hubungan erat dalam siatem kerja
Pada bagian lainya jika peneliti lihat
sama. Walau pada akhirnya kepemilika
dari kedua stasiun ini pada judul yang
"duet" ini berakhir pada 2001, ketika
diambil
Bimantara Citra diambil alih oleh HT (setelah krisis
moneter1998 lalu),
beberapa
pihak
terhadap
ambil Jokowi. Informasi yang ada pada berita
akhirnya diakuasisi MNC pada tahun 2004. ada
cendrung
penolakan mengenai kebijakan yang di
dan
adanya perubahan startegi dimana RCTI Pemiliknya,
lagi-lagi
tersebut
ada
berupa
dukungan
terhadap Jokowi dengan alasan "apabila
yang
pemerintah mampu membuat kilang minyak
semuanya masih ada hubungan dengan
sendiri maka Indonesia akan menghasilkan
RCTI. Meskipun keduanya sudah tak lagi
minyak kualitas terbaik dan bisa dijual
bersaudara, namun dalam beberapa urusan,
dengan harga tertinggi tanpa harus import
mereka masi berhungan akrab. Semisal soal
yang berdampak pada kenaikam harga
28
Bahan Bakar Minyak (BBM).
V. PENUTUP
Sedangkan pada liputan 6 SCTV yang
Pada Bab IV telah diuraikan hasil
lebih mengutamakan demo sebagai aksi
penelitian
penolakan, yang menjadi nara sumber dalam
bagaimana
menciptakan
pembahasan
tentang
stasiun televisi TvOne dan
berita
adalah
SCTV mem-framing dan mengkuntruksi
satunya,
polisi
berita pada berita kenaikan harga Bahan
menangakap yang diduga sebagai propokasi
Bakar Minyak pada tahun 2014 lalu. Dalam
pada aksi demo tersebut, pada pemberitaan
Bab
ini dapat dinilai bawasanya ada disinyalir
kesimpulan
dukungan dari mahasiwa terhadap kebijakan
berhubungan dengan hasil penelitian.
tersebut.
A.
mahasiswa.
realitas
dan
Salah
Jadi
pada
penelitian
ini
dapat
ini
akan
dikemukakan
serta
beberapa
saran-saran
yang
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai
disimpulkan, sebagai media yang seharusnya
analisis
bersifat objektif beberapa sebagian media
kenaikan
yang
melaksanakan
Pemberitaan tentang Kenaikan Harga Bahan
mungkin.
Bakar Minyak di Stasiun Televisi TvOne
tidak
kewajibanya
berhasil sebaik-baik
framing
dan
dalam mengrealitas berita berbeda sehingga
sebagai berikut:
SCTV),
1.
pemberitaan
BBM
(Kontruksi
harga
Walaupun pada dasarnya hak disetiap media bentuk kesalahan itu sebenarnya tidak ada.
terhadap
maka
Setiap
dapat
media
disimpulkan
dan
wartawan
Kemudian jika dilihat dari agenda
memiliki ideologi yaitu kerangka
setting yang menjelaskan media massa
berpikir atau kerangka referensi
selalu mengerahkan kita pada apa yang
tertentu dalam melihat realitas dan
harus dilakukan. Hal ini dapat kita lihat pada
menjadikannya
kedua
berita. Berdasarkan 3 isu yang
stasiun
televisi
ini
bagaimana
menjadi
sebuah
mengsugesti masyarakat yang pada akhirnya
diteliti,
timbul perspektif tersendiri pada setiap
memandang berita ada 2 pihak
kelompok masing-masing.
yang bertentangan atau berlawanan
TvOne
dan
SCTV
Pada pemberitaan kebijakan Jokowi
dalam berita keniakan harga BBM.
menaikan harga BBM pada tahun 2014
TvOne membingkai berita secara
kontruksi yang dibentuk dari masing-masing
keseluruhan mengarah pada akibat
media
yang akan terjadi kerika kebijakan
dominanya
lebih
mengarahkan
persepsi kepada khalayak atas kebijakan
yang
tersebut sesuai dengan ideologi politisi yang
Indonesia
mengkritis kebijakan pemerintah, termasuk
sedanghkan
dalam
banyaknya aksi penolakan yang
hal
penolakan
dengan
dibuat
mengkontruksikan teks berita dari sudut
disebabkan
pandangan negatif.
kenaikan
29
oleh
Pemerintah
akan
terlaksana
SCTV
membingkai
karena BBM
adanya
isu
tersebut.
Demonstrasi hampir
masyarkat
terjadi
yang
rinci alasan sebenarnya Pemerintah
disebagian kota
dalam
BBM
sehingga kericuhan atau penolakan
dan menyimpang karena kekerasan
yang terjadi tidak terjadi secara
dan
serius.
kericuhan
di
dalamnya. 2.
TvOne
dan
SCTV
tidak dibingkai sebagai penyebab
memposisikan
kericuhan
seimbang
namun
sebuah
sebaiknya
dirinya
dalam
berita
secara yang
pelanggaran dan adanya penakapan
dimuat. Memang tidak ada berita
salah
yang
yang mutlak objektif. Tetapi posisi
dianggap sebagai propokator pada
media berkaitan dengan melihat 1
salah satu aksi demo tersebut.
peristiwa
Realitas media (berita) adalah hasil
menonjolkan 1 sisi dan bukan sisi
konstruksi
yang
satu
mahasiswa
media.
Proses
pengkonstruksian
dari
lain.
2
TvOne
sisi
namun
dan SCTV
atau
sebaiknya seimbang dalam melihat
pendefinisian fakta oleh media,
suatu berita, positif atau negatif,
seperti TvOne dan SCTV, sudah
apakah
dimulai sejak tahap awal proses
pengusaha atau pemilik modal, atau
kerja jurnalistik yaitu pencarian dan
civil society (masyarakat biasa).
pengumpulan data di lapangan.
3.
dari
Kepada
sisi
pemerintah,
teman-teman
sesama
Kemudian berlanjut pada tingkat
mahasiswa, dalam melakukan aksi
penulisan
termasuk
harus tetap menjaga emosi dan
pemilihan kata, gambar, sampai
tidak terpengaruh keadaan sehingga
pengeditan. Di sini wartawan dan
menjadi ricuh. Aksi demonstrasi
redakturnya menentukan realitas
mahasiswa menolak kenaikan harga
mana yang menjadi berita lewat
BBM pada stasiun SCTV adalah
pemahaman,
wujud
berita,
moral,
nilai,
dan
dukungan
atau
aksi
kepentingan yang dimiliki. Berita
memperjuangkan
bukanlah hasil konstruksi 1 orang,
rakyat. Oleh karena itu jangan mau
sebab nilai dan kepentingan media
dipengaruhi
juga
kepentingan lain. Pada akhirnya hal
turut
mempengaruhi
bagaimana suatu fakta.
Dalam
menulis
berita
atau
kepentingan
ditunggangi
itu akan merusak citra mahasiswa.
B. Saran 1.
harga
Indonesia menjadi bernilai negatif
Pemukulan oleh aparat kepolisian
2.
menaikan
tentang
penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak, TvOne dan SCTV sebaiknya tetap memuat secara
30
Feature.
DAFTAR PUSTAKA
Bandung:Remaja
Rosdakarya A. Buku-Buku: Arikunto,
Mondry.
Suharsini.
Penelitian
1998. Suatu
2008. PemahamanTeoridanPraktikJurnalisti
Prosedur
k . Bogor: Ghalia Indonesia
Pendekatan
Nugroho,
Praktek. Jakarta:Rineka Cipta.
Bimo,
Eriyanto,
dan Frans
Framing:
Sudiasis. 1999. Politik Media Mengemas
Kontruksi, Ideologi, dan Politik
Berita. Jakarta:Institut Studi Arus
Eriyanto.
2008.
Analisis
Informasi (ISAI)
Media. Yogyakarta:LKIS
Siregar, Ashadi.1998. Bagaimana Meliput
----------. 2006. Analisis Wacana, Pengantar Analisis
Teks
dan
Media.
2005.Analisis
diakses 15 Desember 2015)
Muhammad, Qadari, Ibnu Hamad, Agus
http://www.jurnal.framing.berita.ac
Kabar-Kabar
.id(diakses 24 Desember 2015)
Kebencian Prasangka Agama di
http://blog.profil.sctv.televisi.id(dia
Media Massa. Jakarta Moloeng,
Lexy
J.
2004.
kses 11 September 2015) Metodologi
Penelitian
http://tvone.tivi.berita.sejarah.com(
Kualitatif.
diakses 11 September 2015)
Bandung:PT.Remaja Rosdakarya Santana,
Septiawan.
2005.
Jurnaslime
Kontemporer. Jakarta:Buku Obor Sudibyo, Agus. 2006. Politik Media dan Peratrungan Wacana.Yogyakarta:LKIS Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media Suatu
Pengantar.
Bandung:Rosdakarya --------------. 2006. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semistik, dan Analisis
Framing,Cet
ke-4.
Bandung:PT.Remaja Sumandira,
Haris.
Indonesia
2005. Menulis
Media
http://www.blog.unpad.ac.id/nadia(
Yogyakarta: LkisYogyakarta
2000.
Untuk
B. Website :
Framing:
Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media
Sudibyo.
Berita
Massa.Yogyakarta: Kanisius
Yogyakarta:LKIS ----------.
Menulis
Jurnalistik Berita
dan
31