MEDICAL SPA (DESTINATION SPA)
LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR / DI 40Z0
SEMESTER II TAHUN 2006-2007 SEBAGAI SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA DARI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Oleh : Sita Fitriana NIM : 17303009 Dosen Pembimbing : Dra. Donna Saphiranti, MT
Koordinator Tugas Akhir / Skripsi : Drs. Andryanto Wibisono, MSn
Program Studi Desain Interior Fakultas Senirupa dan Desain Institut Teknologi Bandung 2006
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL TOPIK
: MEDICAL SPA (DESTINATON SPA) Di Sukabumi
LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR / DI 40Z0 SEBAGAI SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA DARI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Oleh : Sita Fitriana NIM : 17303009
Disetujui dan disahkan oleh :
(Dra. Donna Saphiranti, MT) Dosen Pembimbing
Tanggal :______________
(Drs. Andryanto Wibisono, MSn) Dosen Koordinator Tugas Akhir / Skripsi
Tanggal:_______________
i
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan mata kuliah DI 40Z0 Tugas Akhir Desain Interior pada semester II 2006-2007. Penulisan laporan Tugas Akhir ini ini tidak luput dari banyak bantuan dan dukungan baik secara moril, materil dan spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada : -
Bpk Andriyanto Wibisono selaku dosen mata kuliah Tugas Akhir Desain Interior,
-
Bu Donna Saphiranti sebagai dosen pembimbing,
-
Bpk. Ma’mun, Bpk Imam Santosa, dan Bpk Tendy .R selaku dosen penyidang.
-
Kedua orang tua dan keluarga atas doa dan bantuannya.
-
Dimas, yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan kepada penulis
-
Kezia, Novita, Erika dan teman-teman lain yang juga membantu dan mendukung.
-
Arsa, Cimoth, Ina dan teman-teman lain sesama Tugas Akhir
-
Dan kepada pihak lain yang tidak mungkin dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dalam laporan ini, untuk itu penulis harapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca.
Bandung, 28 Juni 2007
Sita Fitriana
ii
ABSTRAK
Secara umum kesehatan fisik kita dipengaruhi 6 faktor utama lingkungan, cahaya, suara dan warna, aroma, tekstur, dan ruang. Pemanfaatan alam dengan elemen arsitektur dan interior dalam sistem perawatan tubuh, salah satunya adalah dengan mengandalkan stimulasi pada kelima indera manusia yang merupakan alternatif perawatan dan terapi penyembuhan. Faktor kedekatan dengan alam dipercaya dapat memberikan stimuli tertentu pada panca indra yang berpengaruh positif dalam mencapai kesembuhan atau pemulihan kesehatan jasmani dan rohani. Pengalaman ruang dalam dan luar yang dialami pengunjung diharapkan dapat memberikan terapi yang merangsang seluruh panca indera. Terapi tersebut melingkupi terapi suara (stimuli indra pendengaran), terapi aroma (stimuli indra penciuman), terapi warna (stimuli indra penglihatan), dan terapi air (stimuli indra raba dan pengecapan). Sebagai fasilitas terapi air, spa menjadi sebuah usulan sebuah sarana kesehatan sekaligus rekreasi yang dibangun sebagai alternatif fasilitas untuk masyarakat yang membutuhkan sarana pemulihan kesehatan yang alami tidak hanya secara medis namun secara terpadu juga memiliki kualitas yang mendukung pemulihan kesehatan secara mental dan spiritual. Sehingga sebuah fasilitas medical spa menjadi suatu rangkaian proses yang bersifat medik, sosial, edukasional dan vokasional yang berguna untuk mengembalikan kualitas serta fungsi fungsi fisik dan mental seseorang.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
i
PRAKATA
ii
ABSTRAK
iii
DAFTAR ISI
iv-vii
BAB I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
1
I.2 Batasan Masalah
2
I.3 Tujuan Proyek
3
I.4 Kerangka Pemikiran
4
BAB II. TINJAUAN TEORITIS MEDICAL SPA II.1 Spa II.1.1 Definisi
5
II.1.1.1 Pengertian spa
5
II.1.1.2 Pengertian Pusat Kesehatan
6
II.1.2 Klasifikasi Spa
7
II.1.2.1 Klasifikasi spa berdasarkan metode yang dipakai
7
II.1.2.2 Klasifikasi spa berdasarkan kegiatan yang dominan
7
II.1.2.3 Klasifikasi spa berdasarkan hasil forum “Spa Summit”
8
II.1.3 Fasilitas Spa
8
II.1.3.1 Area treatment spa menurut Fitness and Spa Book
8
II.1.3.2 Fasilitas Penunjang spa
9
II.1.4 Fungsi Spa
10
II.2 Medical Spa
11
II.2.1 Definisi medik
11
II.2.2 Definisi medical spa
11
II.2.3 Perawatan Dalam Medical Spa
12
II.2.3.1 Perawatan spa
12
iv
II.2.3.2 Perawatan medik
14
II.3 Tinjauan Teori Mengenai Hubungan Pengguna, Sistem Perawatan
17
dan Stimulasi Panca Indera Dengan Ruang Dan Aktivitas II.3.1 Human and Living
17
II.3.2 Human and Health
19
II.3.3 Lingkungan meditatif (Healing environment)
20
III.3.4 Pemulihan kesehatan dengan stimulasi panca indera
20
III.3.4.1 PNI (Psycho Neuro Immunologi)
20
III.3.4.2 Stimulasi panca indera untuk terapi pemulihan kesehatan
21
III.3.4.3 Unsur- unsur terapi panca indra dan hubungannya
22
dengan elemen desain interior III.3.4.3.a Air sebagai elemen arsitektur pendukung terapi
22
II.3.4.3.b Warna
23
III.3.4.3.c Stimulasi indra penciuman
28
III.3.4.3.d Stimulasi terapi seni
28
II.3.5 Tinjauan teoritis standar fasilitas kesehatan
29
II.3.5.1 Standar dimensi untuk sirkulasi orang dengan menggunakan kursi roda
29
II.3.5.2 Standar dimensi handrail
30
II.3.5.3 Standar dimensi area shower untuk different ability person
31
II.3.5.4 Standar dimensi ruang fasilitas kesehatan
32
II.3.5.6 Standar jenis dan ukuran fasilitas spa
35
BAB III. IDENTIFIKASI MASALAH
36
III.1 Identifikasi Proyek
36
III.2 Aktivitas Umum
36
III.3 Klasifikasi Pengunjung
38
III.4 Kegiatan dan Fasilitas Yang Terdapat Dalam Spa
38
III.4.1 Kegiatan dan Fasilitas Area Konsultasi
38
III.4.2 Kegiatan dan Fasilitas Terapi Spa
40
III.4.3 Kegiatan dan Fasilitas Area Penerima
43
II.4.4 Kegiatan dan Fasilitas Penginapan
43
v
III.4.5 Kegiatan dan Fasilitas Administrasi
45
III.4.6 Kegiatan dan Fasilitas Servis
47
II.4.7 Fasilitas Penunjang
48
III.5 Analisa Karakteristik Pengguna
52
III.6 Analisa Arsitektural
53
III.7 Analisa Program Kebutuhan Ruang
54
III.7.1 Pengelompokan Jenis Kegiatan
55
III.7.1.1Jenis-jenis fasilitas perawatan Spa
56
III.7.1.2 Prosedur Perawatan Spa (Medik)
58
III.7.1.3 Skenario Tahapan Perawatan Terapi Spa
61
III.8 Analisa Potensi Lokal Sebagai Acuan Desain
63
III.9 Analisa masalah program fisik dan pengguna
66
III.9.1 Masalah Fisik Menyangkut Kebutuhan dan Program Fasilitas
66
III.9.2 Masalah program fasilitas menyangkut segi arsitektural
66
III.9.3 Masalah program fasilitas menyangkut segi pengguna
67
III. 9.4 Pengguna Dengan Keterbatasan Mobilitas
68
BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan
69
IV.2 Konsep desain
69
IV.2.1 Konsep Bentuk
69
IV.2.2 Konsep Warna
70
IV.2.3 Konsep Material
71
IV.2.3.1 Lantai
72
IV.2.3.2 Dinding
73
IV.2.3.3 Langit-langit
74
IV.2.4 Konsep Furnitur
74
IV.2.5 Konsep Pengkondisian Udara
74
IV.2.6 Konsep Pencahayaan
75
IV.2.7 Konsep Akustik
76
IV.2.8 Konsep Keamanan
76
vi
IV.2.9 Sign System
76
BAB.V PENGOLAHAN DESAIN INTERIOR DENAH KHUSUS
77
V.1 Pengolahan Organisasi ruang
77
V.2 Pengolahan Lantai
77
V.2.1 Pengolahan bentuk
77
V.2.2 Pengolahan Warna
77
V.2.3 Pengolahan material lantai
78
V.3 Pengolahan Dinding
79
V.4 Pengolahan Kolom
80
V.5 Pengolahan Langit-Langit
80
V.6 Pengolahan Furnitur
80
V.7 Pengolahan Sign System
81
BAB.V KESIMPULAN
82
DAFTAR PUSTAKA
83
LAMPIRAN
84
vii