MEDIA & PERUBAHAN SOSIAL
Part 3
Edy Prihantoro Universitas Gunadarma
A. Struktur Masyarakat Seperti di jelaskan pada bab sebelumnya, bahwa sosiologi mengkaji masyarakat dari sisi struktur sosial (social static) dan perubahan sosial (social dynamic). Social static berupa kelompok dan lembaga sosial, serta kekuasaan. Social dynamic adalah fungsi masyarakat yang terlibat dalam proses sosial, dan bentuk abstrak interaksi sosial.
1. Kelompok Sosial kelompok sosial adalah kehidupan bersama manusia dalam himpunan atau kesatuan yang umumnya secara fisik relatif kecil yang hidup secara guyub.
2.
Pranata Sosial adalah sekumpulan tata aturan yang mengatur interaksi dan proses sosial di dalam masyarakat. Tujuannya adalah untuk menciptakan ketertiban di masyarakat. Wujudnya adalah berupa sistem norma.
3.
Stratifikasi Sosial adalah struktur sosial yang berlapis-lapis dalam masyarakat. Lapisan sosial menunjukkan bahwa masyarakat memiliki strata atau tingkatan. Strata sosial terbentuk berdasarkan kekayaan, kepercayaan, kekuasaan, kepandaian dan ilmu pengetahuan.
4.
Mobilitas Sosial Menurut Horton dan Hunt (Narwoko dan Suyanto, 2004) mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.
5.
Kebudayaan adalah produk dari serangkaian proses sosial yang dijalankan oleh manusia dalam masyarakat dengan segala aktifitasnya.
B. Proses dan Interaksi Sosial Proses sosial adalah proses interaksi antar individu dan kelompok dalam masyarakat yang menimbulkan sistem sosial dan pranata sosial. Syarat terjadinya interaksi adalah adanya kontak sosial dan komunikasi.
Kontak sosial
Adalah suatu kegiatan untuk berhubungan dengan orang lain, baik secara fisik maupun non fisik, langsung maupun tidak langsung. Secara konseptual kontak fisik dibagi dua, yaitu kontak sosial primer (kontak sosial secara langsung antar pribadi atau pribadi dengan kelompok masyarakat) dan kontak sosial sekunder (melalui perantara baik melalui manusia ataupun mesin/teknologi).
c. Proses Interaksi Sosial Ada dua proses sosial menurut Gillin (sosiolog) dalam Soekanto, yaitu Proses Asosiatif dan Proses Disosiatif. Proses Asosiatif Adalah proses saling pengertian dan kerja sama timbal balik antar manusia yang menghasilkan tujuan bersama. a. Kerja sama (cooperation) adalah usaha bersama antar individu atau Kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Ini terjadi jika mereka merasakan punya kepentingan dan ancaman yang sama. Contoh : usaha tekstil di pasar Tanah Abang.
1. Gotong royong dan kerja bhakti, adalah proses tolong menolong dalam
bentuk timbal balik di
dalam masyarakat pedesaan.
2. Bargaining adalah proses cooperation dalam bentuk perjanjian, pertukaran kepentingan, kekuasaan antar dua organisasi dalam bidang politik, ekonomi, hukum maupun militer.
3. Co-optation adalah proses cooperation dimana terjadi penerimaan unsur baru dalam organisasi untuk mencapai stabilitas, yang semula tidak disetujui bawahan, namun kemudian mereka setuju. 4. Coalition adalah kerjasama antar dua organisasi atau lebih yang punya tujuan yang sama
5. Join venture adalah kerja sama dua perusahaan dalam bidang bisnis untuk pengerjaan suatu proyek.
b. Accomodation adalah proses sosial yang menunjukkan keseimbangan (makna pertama), dan makna yang kedua adalah proses yang sedang berlangsung untuk meredakan pertentangan yang terjadi dalam masyarakat, dan menuju kestabilan.
Bentuk accomodation :
coersion (adanya paksaan),
compromise (proses saling mengurangi tuntutan),
mediation (diperlukan pihak ketiga), conciliation (mempertemukan pihak yang bertikai), tolerantion,
stalemate (berhenti pada satu titik/menahan diri), dan adjudication (jalan pengadilan).
Proses Disosiatif Adalah proses perlawanan (oposisi) yang dilakukan individu dan kelompok dalam proses sosial pada suatu masyarakat. Bentuk disosiatif : Persaingan, Controvertion (pertikaian yang menggunakan kekerasan), Conflict (sadar ada perbedaan, dan dapat menjadi ancaman & kekerasan fisik)
Media dan Perubahan sosial TIK
menghadirkan media baru Hadirnya teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan media. Perkembangan teknologi mendorong munculnya media baru, media yang dapat mempermudah aktifitas manusia. Media baru mendorong perubahan sosial Media baru menyebabkan perubahan sosial di masyarakat.
Teory Determinisme Technology (Marshall Mcluhan 1962 )
Determinisme
teknologi dapat diartikan bahwa setiap kejadian atau tindakan yang dilakukan manusia itu akibat pengaruh dari perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi tersebut tidak jarang membuat manusia bertindak di luar kemauan sendiri. Manusia tergantung pada media
Teori
determinisme menjelaskan bahwa penemuan atau perkembangan teknologi komunikasi merupakan faktor yang mengubah kebudayaan manusia. Budaya kita dibentuk dari bagaimana cara kita berkomunikasi.
Mc
Luhan (Little John, 1996: 341-347) membagi periodisasi perkembangan komunikasi menjadi empat bagian, yaitu Tribal Age, Literate Age, Print Age, dan Electronic Age.
1. Tribal Age, Era purba atau era suku zaman dahulu, manusia hanya mengandalkan indera pendengaran dalam berkomunikasi.
2. The Age of Literacy. Dalam periode ini fonetik alfabet menjadi bagian utama dalam perkembangan komunikasi manusia. Manusia berkomunikasi tidak lagi mengandalkan tuturan, tapi lebih kepada tulisan.
3. The Print Age. Dianggap sebagai prototype dari revolusi industri yang terjadi di belahan dunia. Penemuan mesin cetak oleh Gutenberg mengakibatkan kemajuan dibidang (media) komunikasi manusia 4. The Electronic Age. Era ini juga diwakili oleh munculnya telegraf sederhana pertama oleh Samuel Morse yang memicu produkproduk komunikasi yang berbasis elektronik dan komputerisasi.
Perspektif Teori Raymond Williams Definisi budaya menurut Raymond Williams mengandung 3 hal penting, yaitu : A general process of intellectual, spiritual, and aesthetic development A particular way of life, whether of a people, a period or a group Refer to a works and practices of intellectual and especially artistic activity
Dari
tiga pengertian yang disarankan oleh Raymond Williams ini maka akan didapatkan tiga wujud dari kebudayaan tersebut, selaras dengan yang dikemukakan oleh J.J. Hoenigman yaitu :
1. Wujud Gagasan (Ideal) Wujud gagasan ini adalah wujud kebudayaan yang bersifat abstrak, dia tidak dapat diraba ataupun disentuh.
2. Wujud Aktivitas (Tindakan) Wujud Aktivitas atau Tindakan adalah wujud kebudayaan yang berupa tindakan yang berpola dari manusia di dalam suatu masyarakat. Sering juga wujud ini dikatakan sebagai sistem sosial.
3. Wujud Artefak (Karya) Wujud Artefak atau karya adalah wujud kebudayaan yang paling mudah untuk dilihat, diraba, disentuh, dicari, dan dinikmati. Wujud ini merupakan hasil dari aktivitas atau kegiatan manusia dalam masyarakat.
Tugas Jelaskan
hubungan antara prespektif Mcluhan dengan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.