Media Clipping Rapat Umum Pemegang Saham 2011
BISNIS INDONESIA Date Section Page Size Foto Size News
: : : : :
14 Mei 2011 Finansial 4 4 Kol x 110 mm 5 Kol x 80 mm
THE JAKARTA POST Date Section Page Size
: : : :
14 Mei 2011 Business 13 4 Kol x 100 mm
KOMPAS Date Section Page Size
: : : :
14 Mei 2011 Ekonomi 20 3 Kol x 114 mm
KORAN KONTAN Date Section Page Size
: : : :
14 Mei 2011 Investasi 4 3 Kol x 120 mm
KORAN KONTAN Date Section Page Size
: : : :
14 Mei 2011 Investasi 5 5 Kol x 120 mm
KORAN JAKARTA Date Section Page Size
: : : :
14 Mei 2011 Bursa & Korporasi 10 4 Kol x 360 mm
INVESTOR DAILY INDONESIA Date Section Page Size
: : : :
14 Mei 2011 Market & Corporate News 3 3 Kol x 50 mm
INVESTOR DAILY INDONESIA Date Section Page Size
: : : :
14-15 Mei 2011 Business 7 4 Kol x 100 mm
JURNAL NASIONAL Date Section Page Size
: : : :
14 Mei 2011 Ekonomi, Bisnis & Keuangan 10 2 Kol x 160 mm
SUARA KARYA Date Section Page Size
: : : :
14 Mei 2011 Keuangan & Pasar Modal 10 2 Kol x 60 mm
INDOPOS Date Section Page Size
: : : :
14 Mei 2011 Bisnis 14 1 Kol x 110 mm
NERACA Date Section Page Size
: : : :
16 Mei 2011 Ekspos & Analisis 4 4 Kol x 170 mm
ANTARA ONLINE Date Page Size
: 13 Mei 2011 : Ekonomi & Bisnis : 1 Hal
TRADA MARITIM KELUARKAN "CAPEX" RP1,2 TRILIUN Jakarta, 13/5 (ANTARA) - PT Trada Maritime Tbk (TRAM) akan mengeluarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar 120 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,2 triliun pada 2011 sebagai langkah ekspansi dalam meraih pasar internasional di samping memperkuat pasar lokal. Direktur Keuangan TRAM Adrian E Sjamsul usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat mengatakan, dana capex itu didapat dari pinjaman bank dan dana internal perusahaan yang akan digunakan untuk penambahan armada, pemeliharaan, dan modifikasi kapal. Perusahaan berencana akan membeli enam sampai tujuh kapal armada baru untuk mendukung ekspansi usaha," kata dia. Di antara kapal baru itu, lanjut dia, berukuran Panamax 72 ribu DWT seharga 30 juta dolar AS untuk menambah armada muatan curah kering, serta kapal tanker berukuran 64.239 DWT seharga delapan juta dolar AS yang akan dikonversi menjadi FSO. Ia mengatakan, penambahan armada kapal baru ini akan memperkuat segmen bisnis transportasi muatan curah kering, terutama untuk produk pertambangan mengingat potensi pasarnya masih besar. "Strategi perseroan ke depan adalah mendorong potensi bisnis inti yang lain yakni transportasi curah kering, disamping segmen FSO dan tanker," katanya. Melalui strategi ini, Adrian mengharapkan, dapat meningkatkan pendapatan perusahaan naik minimal 80 persen pada tahun ini, serta meningkatkan nilai laba bersih hingga dua kali lipat dibandingkan 2010. Ia menambahkan, seiring dengan positifnya kinerja usaha perusahaan pada kuartal pertama tahun ini, perseroan optimis dapat meraih pasar internasional yang lebih luas. Trada Maritim merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa penyedia floating storage and offloading (FSO) kapal muatan cair dan muatan curah kering. Pada kuartal pertama 2011 perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp144 miliar atau meningkat 51 persen dibanding pencapaian pada tahun sebelumnya di periode yang sama sebesar Rp95 miliar. "Seiring dengan naiknya pendapatan perusahaan, memicu laba bersih perusahaan naik sebesar 88 persen di kuartal pertama 2011 menjadi Rp61 miliar dari Rp33 miliar," ujar dia. Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama TRAM, Teguh Arya Putra menambahkan, dalam RUPST tengah disepakati pembagian dividen sebesar Rp42,36 miliar atau 40 persen dari laba bersih 2010 sebesar Rp105,9 miliar. "Dividen yang dibagikan sebesar Rp4,8 per saham. Pembayaran akan dilakukan 24 Juni 2011," kata dia. Dalam RUPST ini juga telah disetujui perubahan susunan direksi antara lain Teguh Arya Putra sebagai Direktur Utama, Adrian E Sjamsul sebagai Direktur, Anak Agung Alit Wirdaharman sebagai Direktur, dan Jan Patty sebagai Direktur. Susunan direksi ini berlaku hingga 2016. ***5***
DETIKFINANCE Date Page Size
: 13 Mei 2011 : Ekonomi & Bisnis : 1 Hal
Trada Maritim Bagi Dividen Rp 42,36 Miliar Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Jakarta - PT Trada Maritime Tbk (TRAM) akan membagikan dividen Rp 42,36 miliar atas perolehan laba bersih pada tahun buku 2011. Dividen setara dengan Rp 4,8 per saham. Demikian disampaikan Direktur Keuangan TRAM, Adrian E. Sjamsul usai RUPS di Jakarta, Jumat (13/5/2011). Dividen setara dengan 40% dari laba bersih, Rp 105,925 miliar. "Pemegang saham telah menyetujui rencana pembagian dividen," ujar Adrian. Dividen akan dibayar pada 24 Juni 2011. Pada tahun 2010, perseroan mencatat pendapatan Rp 405 miliar. Pendapatan naik karena peningkatan pemasukan dari tiga segmen usaha inti yaitu FSO, muatan cair dan muatan curah kering. Sementara laba bersih TRAM hingga akhir tahun lalu mencapai Rp 105,9 miliar. Pada triwulan I-2011, TRAM mencatat laba Rp 61 miliar dengan pendapatan sekitar Rp 144 miliar. Di sisi lain, Adrian menjelaskan Trada Maritime sepanjang tahun ini akan mendatangkan 7 kapal baru. Dua kapal diantaranya berjenis curah kering berukuran panamax 72.000 DWT (dead weight ton) seharga US$ 30 Juta. Juga terdapat satu unit kapal tanker ukuran 64.239 DWT senilai US$ 8 Juta yang akan dikonversi menjadi kapal floating storage and offloading (FSO). "Penambahan armada baru ini akan memperkuat segmen bisnis transportasi muatan curah kering terutama untuk produk pertambangan selain segmen FSO dan tanker," tegasnya. Kapal baru telah dikontrak oleh sebuah perusahaan pelayaran asal Denmark, TORM S.A. Sementara, kapal tanker yang dikonversi menjadi FSO disewakan kepada perusahaan minyak nasional. Perseroan, lanjut Adrian, fokus pada pengembangan usaha angkutan curah kering ke luar negeri. Untuk itu, perseroan tengah mencari 2-3 kapal berukuran handymax dan panamax untuk melengkapi MV Samudera Bangsa yang telah ada. Perseroan berharap, kapal telah di dapat pada triwulan III-2011. Nilai satu kapal berukuran handimax atau panamax, sekitar US$ 20-30 juta. Untuk pengadaan kapal, perseroan telah menganggarkan belanja barang modal US$ 120 juta. Di mana US$ 90 juta berasal dari pinjaman perbankan, dan sisanya dari kas internal.
BISNIS INDONESIA ONLINE Date Page Size
: 13 Mei 2011 : Ekonomi & Bisnis : 1 Hal
Trada Maritime bagi dividen Rp42,36 miliar Oleh Chandra Setya S. JAKARTA: Rapat umum pemegang saham tahunan PT Trada Maritime Tbk menyetujui pembagian dividen sebesar Rp42,36 miliar atau setara dengan 40% dari laba bersih 2010 yang mencapai Rp106 miliar. Selain itu, rapat pemegang saham juga mengangkat Teguh Arya Putra menggantikan posisi Danny Sihanouk de Mita selaku Direktur Utama perusahaan bidang jasa penyedia anjungan penyimpanan minyak terapung (floating storage offloading/FSO) ini. "Kami optimistis perubahan jajaran direksi perseroan yang baru dapat mendorong pertumbuhan signifikan tiga bidang usaha perseroan. Peraturan pemerintah di bidang jasa cabotage juga mendorong tumbuhnya industri pelayaran nasional," ujar Teguh, hari ini. Salah satu strategi yang dicapai ke depan, yakni meningkatkan ekspansi perseroan dalam meraih pasar internasional dan memperkuat pasar lokal. Direktur Keuangan Trada Maritime Adrian E. Sjamsul mengatakan perseroan menyiapkan dana Rp1,2 triliun pada tahun ini bagi penambahan armada, pemeliharaan dan modifikasi kapal. Perseroan akan menggunakan dana tersebut untuk membeli hingga tujuh armada baru untuk mendukung ekspansi usaha tersebut. "Armada baru perseroan adalah kapal berukuran Panamax 72.000 DWT seharga US$30 juta untuk menambah armada muatan curah kering dan kapal tanker ukuran 64.239 DWT seharga US$8 juta yang akan dikonversi menjadi FSO," katanya. Adrian menargetkan pendapatan perseroan pada tahun ini naik maksimal 80% dan meningkatkan laba bersih sedikitnya dua kali lipat. Pada kuartal I/2011, perseroan memperoleh pendapatan sebesar Rp144 miliar atau naik 51% dibandingkan dengan periode sebelumnya, yaitu Rp95 miliar. Laba bersih naik 88% dari Rp33 miliar menjadi Rp61 miliar. (spr)
MEDIA INDONESIA.COM Date Page Size
: 13 Mei 2011 : Ekonomi & Bisnis : 1 Hal
Trada Maritime Beli Tujuh Kapal Baru Penulis : Andreas Timoty JAKARTA--MICOM: Perusahaan pelayaran pengangkutan PT Trada Maritime Tbk (TRAM) berencana membeli 6-7 kapal baru pada tahun 2011. Penambahan armada dilakukan untuk memperkuat bisnis perseroan di domestik, termasuk ekspansi ke pasar luar negeri. Hingga saat ini, perseroan telah membeli dua kapal yaitu sebuah kapal untuk muatan curah kering berukuran panamax 72.000 DWT (dead weight ton) seharga US$30 Juta dan satu unit kapal tanker ukuran 64.239 DWT seharga US$8 Juta yang akan dikonversi menjadi kapal floating storage and offloading (FSO). "Penambahan armada baru ini akan memperkuat segmen bisnis transportasi muatan curah kering terutama untuk produk pertambangan selain segmen FSO dan tanker," jelas Direktur Keuangan TRAM Adrian E. Sjamsul dalam jumpa pers usai RUPS Tahunan di Jakarta, Jumat (13/5). Menurut dia, kapal panamax yang dinamai MV. Samudera Bangsa tersebut telah diterima perseroan dan telah dikontrak oleh sebuah perusahaan pelayaran asal Denmark, TORM SA. Sementara itu, kapal tanker yang dikonversi menjadi FSO disewakan kepada perusahaan perminyakan nasional. Ia menambahkan, perseroan juga telah memperoleh kontrak dari PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) untuk menyediakan kapal accommodation tug and barge. "Kontraknya selama lima tahun senilai US$6 juta. Saat ini kapalnya masih dibangun dan akan selesai akhir tahun ini," jelasnya. Selain dengan Berau Coal, perseroan telah melakukan perpanjangan kontrak dengan PT Medco energy Tbk (MEDC) sepanjang tiga tahun dan terdapat opsi perpanjangan kontrak selama dua tahun. Trada Maritime menerima pembayaran sebesar US$7 juta per tahun dalam kontrak tersebut. Adrian melanjutkan, mulai tahun ini perseroan juga berencana untuk mengembangkan usaha angkutan curah kering ke luar negeri. Untuk itu, perseroan tengah mencari 2-3 kapal berukuran handymax dan panamax untuk melengkapi MV Samudera Bangsa yang telah ada. "Tahun ini, kami mulai masuk pasar internasional, kami butuh 2-3 kapal lagi," ujarnya. Menurutnya, perseroan masih mencari kapal-kapal tersebut dan diharapkan pada kuartal ketiga 2011, perseroan telah memperoleh kapal yang diinginkan. Untuk pembelian satu kapal berukuran handimax atau panamax, setidaknya dibutuhkan dana sebesar US$20-30 juta. "Harganya bervariasi tergantung ukuran," kata Adrian. Sementara, dana untuk pembelian kapal-kapal tersebut dianggarkan dalam belanja barang modal perseroan tahun ini yang dipatok sebesar US$120 juta. Komposisi pendanaan capex tersebut diperoleh dari kas internal sebesar US$30 juta, sementara sisanya US$90 akan didapatkan dari pinjaman perbankan. Ia mengakui, perseroan masih mencari pinjaman perbankan untuk memenuhi kebutuhan
pembelian kapal-kapal baru tersebut. Perseroan memiliki fasilitas pinjaman dari PT Bank Mandiri Tbk, ICBC, dan Bank of Tokyo Mitsubishi. "Kami juga baru memperoleh tawaran pinjaman dari satu bank asing," ungkapnya. Dengan penambahan kapal-kapal dan perluasan pangsa pasar ke luar negeri, Adrian memproyeksikan, pendapatan pada 2011 akan meningkat 80% menjadi Rp729 miliar dibanding Rp405 miliar pada 2010. "Laba bersihnya akan meningkat dua kali lipat dari Rp106 miliar pada 2010," jelas dia. (Atp/OL-3)
INVESTOR DAILY ONLINE Date Page Size
: 13 Mei 2011 : Ekonomi & Bisnis : 1 Hal
Trada Maritime Siapkan Capex US$ 120 Juta
JAKARTA - PT Trada Maritime Tbk (TRAM) akan mengeluarkan belanja modal (capex) sebesar US$ 120 juta atau setara dengan Rp1,2 triliun pada 2011 sebagai langkah ekspansi dalam meraih pasar internasional selain memperkuat pasar lokal. Direktur Keuangan TRAM Adrian E Sjamsul usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat, mengatakan, dana capex itu didapat dari pinjaman bank dan dana internal perusahaan yang akan digunakan untuk penambahan armada, pemeliharaan, dan modifikasi kapal. "Perusahaan berencana akan membeli enam sampai tujuh kapal armada baru untuk mendukung ekspansi usaha," kata dia. i antara kapal baru itu, lanjut dia, merupakan kapal berukuran Panamax 72.000 DWT seharga US$ 30 juta untuk menambah armada muatan curah kering, serta kapal tanker berukuran 64.239 DWT seharga US$8 juta yang akan dikonversi menjadi FSO. Ia mengatakan, penambahan armada kapal baru ini akan memperkuat segmen bisnis transportasi muatan curah kering, terutama untuk produk pertambangan mengingat potensi pasarnya masih besar. Melalui strategi ini, Adrian mengharapkan, dapat meningkatkan pendapatan perusahaan minimal 80% pada tahun ini, serta meningkatkan nilai laba bersih hingga dua kali lipat dibandingkan 2010. Ia menambahkan, seiring dengan positifnya kinerja usaha perusahaan pada kuartal pertama tahun ini, perseroan optimistis dapat meraih pasar internasional yang lebih luas. Trada Maritim merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyedia floating storage and offloading (FSO) kapal muatan cair dan muatan curah kering. Pada kuartal pertama 2011 perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp144 miliar atau meningkat 51% dibanding pencapaian pada tahun sebelumnya di periode yang sama sebesar Rp95 miliar. "Seiring dengan naiknya pendapatan perusahaan, memicu laba bersih perusahaan naik
sebesar 88% di kuartal pertama 2011 menjadi Rp61 miliar dari Rp33 miliar," ujar dia. Bagi dividen Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama TRAM, Teguh Arya Putra menambahkan, dalam RUPST tengah disepakati pembagian dividen sebesar Rp42,36 miliar atau 40% dari laba bersih 2010 sebesar Rp105,9 miliar. Dividen yang dibagikan sebesar Rp4,8 per saham. Pembayaran akan dilakukan 24 Juni 2011," kata dia. (gor/ant)
INILAH.COM Date Page Size
: 13 Mei 2011 : Ekonomi : 1 Hal
Trada Maritime Bagi Dividen Rp42,36 Miliar
Oleh: Agustina Melani Pasar Modal INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Trada Maritime Tbk (TRAM) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp42,36 miliar atau 40% dari laba bersih 2010 sebesar Rp105,9 miliar. "Dividen yang dibagikan sebesar Rp4,8 per saham. Pembayaran akan dilakukan 24 Juni 2011," kata Direktur Keuangan Adrian E Sjamsul, Jumat (13/5). Dalam RUPST ini juga memutuskan perubahan susunan direksi antara lain Teguh Arya Putra sebagai Direktur Utama, Adrian Sjamsul, Anak Agung Alit Wirdaharman sebagai Direktur, dan Jan Patty sebagai Direktur. Susunan direksi ini berlaku hingga 2016. Selain itu, perseroan akan mengeluarkan belanja modal sebesar Rp1,2 triliun pada 2011. Dana itu akan digunakan untuk penambahan armada, pemeliharaan dan modifikasi kapal. TRAM akan membeli 6-7 kapal armada baru untuk mendukung ekspansi usaha. "Perseroan telah menambah armada kapal berukuran Panamax 72 ribu DWT seharga US$30 juta dan menambah armada muatan curah kering serta kapal tanker ukuran 64.239 DWT seharga US$8 juta yang akan dikonversi menjadi FSO," tambah Adrian. Hingga kuartal pertama 2011, TRAM mencatatkan pendapatan sebesar Rp144 miliar dan laba bersih sebesar Rp61 miliar. Seperti diketahui, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp405 miliar dan laba bersih sebesar Rp105,9 miliar pada 2010. Kenaikan pendapatan perseroan didukung dari peningkatan pemasukan dari tiga segmen usaha inti yaitu FSO, muatan cair dan muatan curah
INILAH.COM Date Page Size
: 13 Mei 2011 : Ekonomi : 1 Hal
Tahun Ini, TRAM Incar Perusahaan atau Kapal
Oleh: Agustina Melani
INILAH.COM, Jakarta - PT Trada Maritime Tbk (TRAM) berencana untuk mengakuisisi perusahaan dan kapal pada 2011. Hal itu disampaikan Direktur Keuangan PT Trada Maritime Tbk, Adrian Sjamsul, Jumat (13/5). "Tahun ini harap akuisisi perusahaan atau kapal," ujar Adrian. Apabila ada akuisisi, perseroan berencana mencari dana dari pasar modal seperti penerbitan obligasi. Perseroan akan mencari pinjaman sebesar US$90 juta untuk belanja modal sebesar US$120 juta pada 2011. Belanja modal itu pun didapatkan dari dana internal. "Kita sedang lobi mendapatkan pinjaman Bank Mandiri, HSBC, dan Bank of Tokyo Mitsubishi, dan ada satu lagi bank asing yang kita sedang dijajaki," tutur Adrian. Terkait pembayaran utang, Adrian mengatakan, pihaknya akan membayar utang sesuai jatuh tempo. Saat ini perseroan memiliki utang jatuh tempo dari 2 tahun-7 tahun. PT Trada Maritime Tbk telah membeli kapal tanker ukuran DWT 64.239 untuk dikonversi menjadi FSO senilai US$8 juta pada kuartal kedua 2011. Perseroan memiliki 38 kapal dan mengoperasikan 44 kapal. [hid]
INILAH.COM Date Page Size
: 13 Mei 2011 : Ekonomi : 1 Hal
TRAM Perpanjang Kontrak Kapal FSO dengan Medco
IST Oleh: Agustina Melani Pasar Modal - Jumat, 13 Mei 2011 | 13:17 WIB TERKAIT INILAH.COM, Jakarta - PT Trada Maritime Tbk (TRAM) mendapatkan perpanjangan kontrak kapal FSO dari PT Medco Energy Tbk (MEDC) untuk 3 tahun senilai US$22 juta. "Kita mendapatkan perpanjangan kontrak FSO dari PT Medco Energy Tbk senilai US$22 juta untuk tiga tahun, dengan kemunkinan ada perpanjangan lagi dua tahun. Pertambahan setiap tahun sebesar US$7 juta," ujar Direktur Keuangan PT Trada Maritime Tbk Adrian Sjamsul, Jumat (13/5). Lebih lanjut ia mengatakan, perseroan juga membuat accomodation batch untuk PT Berau Energy Tbk dengan kontrak lima tahun. Perseroan mengeluarkan dana sebesar US$3-4 juta untuk accomodation batch ini yang termasuk dalam belanja modal 2011. Nilai kontrak accomodation batch ini sebesar US$6 juta. Perseroan juga akan menambah dua-tiga kapal lagi pada akhir tahun ini. Menurut Adrian, penambahan kapal ini tergantung pasar. "Diperkirakan kuartal ketiga akan dapat satu kapal lagi. Nilai satu kapal sebesar US$20 juta-US$30 juta," tambah Adrian. PT Trada Maritime Tbk menargetkan pendapatan minimal 80% dan laba bersih meningkat minimal dua kali lipat. Adrian mengatakan, kontribusi FSO masih cukup besar pada 2011. Penambahan jumlah kapal pun turut mendukung kinerja perseroan. Perseroan juga akan memperkuat segmen bisnis muatan curah kering terutama untuk produk pertambangan. "Strategi perseroan ke depan adalah mendorong potensi bisnis inti yang lainyaitu transportasi curah kering di samping segmen FSO dan tanker," ujar Adrian. Selain itu, perseroan juga merambah pasar internasional. Adrian mengatakan, perseroan telah membeli kapal ukuran Panamax senilai US$30 juta. Kapal ini telah mendapatkan kontrak dari perusahaan asal Denmark yaitu Torm.SA. untuk pasar internasional. "Kita
melihat potensi pasar potensial tapi kontribusinya masih kecil dibandingkan pasar domestik. Sekitar 90% untuk pasar domestik dan sisanya internasional," tutur Adrian. [cms]
OKEZONE.COM Date Page Size
: 13 Mei 2011 : Ekonomi : 1 Hal
Trada Maritime Bagi Dividen Rp42,3 Miliar R Ghita Intan Permatasari – Okezone
Ilustrasi. Foto: Corbis JAKARTA - PT Trada Maritime Tbk (TRAM) membagikan dividen sebesar Rp42,36 miliar atau 40 persen dari laba bersih perseroan 2010 yaitu sebesar Rp105,9 miliar. Angka ini sekira Rp4,8 per lembar saham yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan perseroan hari ini. "Pembagian dividen tersebut akan kita bagikan pada 24 Juni 2011," kata Direktur Keuangan TRAM, Adrian E Sjamsul, dalam acara RUPST, di Graha Niaga, Jakarta, Jumat (13/5/2011). Selain pembagian dividen, dalam RUPST kali ini juga dilakukan perubahan susunan direksi. Adapun susunan direksi tersebut adalah: Direktur Utama: Teguh Arya Putra Direktur: Adrian Erlangga Sjamsul Direktur: Anak Agung Alit Wiradharma Direktur: Jan Patty Sekadar informasi, sepanjang 2010 perseroan berhasil membukukan laba bersih pada kuartal-I 2011 sebesar Rp61,47 miliar dari kuartal-I 2010 sebesar Rp32,65 miliar. Pendapatan pada kuartal-I 2011 mencapai Rp143,5 miliar dari kuartal-I 2010 sebesar Rp95,25 miliar. Sedangkan untuk laba usaha perseroan pun mengalami peningkatan dimana pada kuartal-I 2011 sebesar Rp62 miliar dibandingkan pada periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp45,3 miliar. (ade)
OKEZONE.COM Date Page Size
: 13 Mei 2011 : Ekonomi : 1 Hal
Go International, TRAM Anggarkan Capex USD120 Jt R Ghita Intan Permatasari – Okezone
Ilustrasi. Foto: Corbis JAKARTA - PT Trada Maritime Tbk (TRAM) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD120 juta pada 2011 ini. Hal ini disampaikan Direktur Keuangan TRAM, Adrian E Sjamsul, kala ditemui saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Graha Niaga, Jakarta, Jumat (13/5/2011). "Pada 2011 ini, kita anggarkan capex sebesar USD120 juta sebagai langkah ekspansi perseroan dalam meraih pasar internasional. Disamping itu juga untuk memperkuat pasar lokal," ungkapnya. Selain itu, perseroan juga akan menggunakan dana capex tersebut untuk penambahan armada, pemeliharaan, serta modifikasi kapal. TRAM sendiri akan membeli enam sampai tujuh armada baru untuk mendukung ekspansi usahanya. Adapun sumber dana dari capex ini diperoleh dari pinjaman bank sebesar USD90 juta, dan USD30 juta didanai dari kas internal perseroan. "Saat ini kita dalam tahap diskusi dengan beberapa bank guna untuk melakukan peminjaman, yaitu, PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI), Bank ICBC, dan Bank of Tokyo Mitsubishi," paparnya. Selain itu, armada baru TRAM yaitu kapal yang berukuran Panamax 72 ribu DWT seharga USD30 juta digunakan untuk menambah armada muata curah kering serta kapal tanker ukuran 64.239 DWT seharga USD8 juta yang akan dikonversi menjadi FSO. Adrian pun menuturkan bahwa penambahan armada kapal baru ini akan memperkuat segmen bisnis transportasi muatan curah kering terutama untuk produk pertambangan, mengingat potensi pasarnya masih besar. "Strategi perseroan ke depan adalah mendorong potensi bisnis inti yang lain,yaitu transportasi curah kering, disamping segmen FSO dan tanker. Melalui strategi ini kami berharap pendapatan perseroan akan naik minimal sampai 80 persen di 2011 serta meningkatkan laba bersih sedikitnya dua kali lipat
TO:DAY Date Page Size
: 13 Mei 2011 : Ekonomi & Bisnis : 1 Hal
Trada Maritime Bagikan Dividen Rp 42,3 Miliar lavinda |
Trada Maritime/indocareerandscholarship.blogspot.com Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Trada Maritime Tbk (TRAM) telah menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 42,3 miliar atau sekitar 40 persen dari perolehan laba bersih Perseroan di tahun buku 2010. "Hasil RUPST juga menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 42.369.920.633 atau 40 persen dari laba Perseroan 2010," kata Direktur Utama TRAM Teguh Arya Putra di Jakarta, Jumat (13/5/2011). Adapun laba bersih TRAM sendiri pada 2010 yakni sebesar Rp 106 miliar. Jumlah ini meningkat 6 persen dari perolehan laba bersih tahun sebelumnya yang senilai Rp 99 miliar. Sementara untuk total pendapatan, Perseroan berhasil meraih pertumbuhan sebanyak 21 persen, dari perolehan pada 2009 yang sebesar Rp 334 miliar, menjadi Rp 405 miliar pada 2010. "Kenaikan pendapatan Perseroan berhubungan dengan meningkatnya kontribusi pemasukan dari tiga segmen usaha inti yaitu FSO, muatan cair, dan muatan curah kering," ujarnya. Untuk perolehan EBITDA, perusahaan transportasi laut ini berhasil meraih dana sebesar Rp 212 miliar, atau meningkat dari perolehan tahun 2009 yang hanya sekitar Rp 143 miliar. (wln/wln)
TO:DAY Date Page Size
: 13 Mei 2011 : Ekonomi & Bisnis : 1 Hal
Pendapatan Trada Maritime Melonjak 51 Persen pada Q1 lavinda |
Trada Maritime/indocareerandscholarship.blogspot.com Jakarta - PT Trada Maritime Tbk (TRAM) telah membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar Rp 144 miliar kuartal I tahun ini. Jumlah tersebut meningkat 51 persen dari pendapatan periode yang sama pada 2010 yakni senilai Rp 95 miliar. "Kinerja keuangan Perseroan pada kuartal I 2011 ini kami berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 144 miliar atau meningkat 51 persen dari pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya," tutur Direktur Keuangan TRAM Adrian E. Sjamsul dalam paparan publik Perseroan di Jakarta, Jumat (13/5/2011). Seiring dengan meningkatnya pendapatan, laba bersih TRAM turut naik hingga mencapai 88 persen dari Rp 33 miliar pada kuartal I 2010 menjadi Rp 61 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Sementara dari segi EBITDA, terjadi lonjakan sebesar 49 persen dari Rp 59 miliar pada kuartal I 2010 menjadi Rp 88 miliar pada periode yang sama tahun ini. Selain itu, Perseroan juga telah memutuskan untuk mengubah susunan direksi TRAM. Dalam hal ini, Teguh Arya Putra resmi diangkat sebagai Direktur Utama baru TRAM, menggantikan Denny Demita yang sebelumnya telah mengundurkan diri. "Bapak Denny Demita telah mengajukan pengunduran diri. Oleh karena itu, direktur utama digantikan dengan Pak Teguh (Teguh Arya Putra) sebagai direktur baru saat ini," ucap Adrian. Dengan begitu, susunan direksi Perseroan saat ini adalah sebagai berikut: Direktur Utama: Teguh Arya Putra Direktur: Adrian Erlangga Sjamsul Direktur: Anak Agung Alit Wiradharma Direktur: Jan Patty (wln/wln)
TO:DAY Date Page Size
: 13 Mei 2011 : Ekonomi & Bisnis : 1 Hal
Trada Maritime Anggarkan Rp 1,2 Triliun untuk Ekspansi Usaha lavinda |
Ilustrasi/Istimewa Jakarta - Perusahaan jasa perkapalan PT Trada Maritime Tbk (TRAM) berencana mengeluarkan belanja modal (Capital Expenditure/Capex) sekitar US$ 120 juta atau setara Rp 1,2 triliun pada 2011 untuk ekspansi usaha. "TRAM akan mengeluarkan belanja modal sekitar US$ 120 juta pada 2011 sebagai langkah ekspansi Perseroan dalam meraih pasar internasional, di samping memperkuat pasar lokal," tutur Direktur Keuangan TRAM Adrian E. Sjamsul di Jakarta, Jumat (13/5/2011). Dana tersebut, menurut Adrian, akan digunakan untuk menambah armada, memelihara dan memodifikasi kapal. Dalam hal ini, TRAM akan membeli antara enam dan tujuh armada baru untuk mendukung ekspansi usahanya. Di antara armada baru TRAM, Adrian mengungkapkan Perseroan akan membeli kapal berukuran Panamax 72 ribu DWT seharga US$ 30 juta untuk menambah armada muatan curah kering serta kapal tanker ukuran 64.239 DWT seharga US$ 8 juta yang akan dikonversi menjadi FSO. "Penambahan armada baru ini akan memperkuat segmen bisnis transportasi muatan curah kering, terutama untuk produk pertambangan, mengingat potensi pasarnya masih besar," ucapnya. Terkait strategi Perseroan, kata Adrian, pihaknya akan mendorong potensi bisnis inti yang lain, yakni transportasi curah kering, di samping segmen FSO dan tanker. "Melalui strategi ini kami berharap pendapatan Perseroan akan naik minimal sampai 80 persen (pada) 2011, serta meningkatkan laba bersih sedikitnya dua kali lipat," tandasnya.
JURNAL NASIONAL ONLINE Date Page Size
: 13 Mei 2011 : Ekonomi & Bisnis : 1 Hal
TRAM Bagi Deviden Rp42,36 Miliar Jakarta Dananjoyo Kusumo / Jurnal Nasional
Jurnas.com | PARA pemegang saham PT Trada Maritime Tbk (TRAM) menyetujui pembagian deviden untuk tahun kinerja 2010 sebesar Rp42,36 miliar. Dana deviden tersebut diambilkan sebesar 40 persen dari total laba bersih perusahaan sepanjang tahun lalu yang besarnya mencapai Rp106 miliar. “Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, pemegang saham menyetujui pembagian deviden sebesar Rp42,36 miliar. Itu setara dengan 40 persen dari total laba bersih perusahaan kami di tahun lalu,” ujar Direktur Utama TRAM, Teguh Arya Putra, usai pelaksanaan RUPST, di Jakarta, Jumat (13/5). Perolehan laba bersih sebesar Rp106 miliar tersebut sendiri, menurut Teguh, terhitung meningkat sebesar 6 persen dibanding total laba bersih TRAM di tahun 2009 yang "masih" sebesar Rp99 miliar. Terkait kinerja 2010 sendiri, Teguh menjelaskan, TRAM berhasil membukukan peningkatan pendapatan mencapai 21 persen dari Rp334 miliar di 2009 menjadi Rp405 miliar di 2010 lalu. Kenaikan tersebut ditopang oleh meningkatnya kontribusi pemasukan dari tiga segmen inti perusahaan, yaitu Floating Storage & Offloading (FSO), muatan cair dan muatan curah kering. “Sedang untuk kuartal I tahun ini, kami berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp144 miliar, meningkat 51 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp95 miliar," tutur Teguh. Untuk strategi perusahaan ke depan, lanjut Teguh, Tram bertekad mendorong potensi bisnis inti yang lain berupa tranportasi curah kering untuk menambah kinerja segmen FSO dan tangker. Hal tersebut diyakini dapat mengoptimalkan potensi pertumbuhan kinerja TRAM di tahun ini. Penulis: Taufan Sukma Abdi Putra
IMQ ONLINE Date Page Size
: 13 Mei 2011 : Ekonomi & Bisnis : 1 Hal
Trada Maritime Anggarkan Capex 2011 US$120 Juta IMQ, Jakarta — Perusahaan pelayaran PT Trada Maritime Tbk (TRAM) pada tahun ini menganggarkan belanja modal senilai sekitar US$120 Juta (Rp1,2 triliun). Dana tersebut akan digunakan perseroan untuk penambahan armada, pemeliharaan dan modifikasi pasar. Direktur Keuangan TRAM Adrian E. Sjamsul mengatakan pada tahun ini perseroan akan melakukan pembelian 6-7 armada baru untuk mendukung ekspansi usaha. “Di antara armada baru perseroan tersebut adalah kapal berukuran Panamax 72 ribu DWT seharga US$30 juta untuk menambah armada muatan curah kering serta kapal tanker ukuran 64.239 DWT seharga US$8 juta yang akan dikonversi menjadi FSO,” tukasnya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (13/5). Adrian menambahkan perseroan juga optimistis dapat meraih pasar internasional yang lebih luas melihat kinerja usaha sepanjang kuartal I tahun 2011, di mana perseroan berhasil membukukan pendapatan senilai Rp144 miliar atau meningkat 51% dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp95 miliar. Seiring meningkatnya pendapatan, perseroan juga mencatatkan laba bersih melesat 88% menjadi Rp61 miliar dibanding periode sebelumnya senilai Rp33 miliar. Author: Irwen Azhari
INFOBANKNEWS.COM Date Page Size
: 13 Mei 2011 : Pasar Modal : 1 Hal
Trada Maritime Bagi Dividen Rp42,36 Miliar
Tahun lalu perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp106 miliar. Peroehan tersebut meningkat 6% bila dibandingkan tahun sebelumnya Rp99 miliar. Dwitya Putra Jakarta–Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Trada Maritime Tbk (TRAM) menyetujui untuk bagi dividen tutup buku 2010 sebesar Rp42,36 miliar. Pembagian tersebut sama dengan 40% dari laba bersih 2010 yang tercatat mencapai Rp106 miliar. “RUPST menyetujui pembagian dividen tutup buku tahun 2010 mencapai Rp42,36 miliar,” kata Direktur Utama TRAM, Teguh Arya Putra, di Jakarta, Jumat, 13 Mei 2011. Terkait kinerja 2010 sendiri, peseroan berhasil membukukan peningkatan pendapatan mencapai 21% dari Rp334 miliar di 2009 menjadi Rp405 miliar pada 2010. Kenaikan pendapatan tersebut menurut Teguh didorong oleh meningkatnya kontribusi pemasukan dari tiga segmen inti, yakni Floating Storage & Offloading (FSO), muatan cair dan muatan curah kering. Sedangkan untuk kuartal pertama tahun ini, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp144 miliar atau meningkat 51% bila dibanding dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp95 miliar. “Ke depan strategi kami mendorong potensi bisnis inti yang lain, yaitu tranportasi curah kering, disamping segmen FSO dan tangker untuk mendorong peningkatan pertumbuhan di tahun ini,” ujarnya. (*)
KONTAN.CO.ID Date Page Size
: 13 Mei 2011 : Ekonomi : 1 Hal
Oleh Astri Karina Bangun AKSI KORPORASI TRAM Berniat go international, TRAM cari pinjaman US$ 90 juta
JAKARTA. PT Trada Maritime Tbk (TRAM) membutuhkan pinjaman senilai US$ 90 juta untuk mendanai belanja modal (capital expenditure/capex) di tahun 2011. Pinjaman tersebut bakal diperoleh dari beberapa bank lokal dan asing. "Di antaranya Bank Mandiri, Bank ICBC, dan Bank of Tokyo Mitsubishi," ujar Direktur Keuangan TRAM Adrian E Sjamsul, Jumat (13/5). Tahun ini, TRAM menganggarkan belanja modal sebesar US$ 120 juta. Di luar pinjaman perbankan, TRAM akan mendanai kebutuhan dana untuk capex dari kas internal. Pinjaman yang diperoleh dari perbankan tersebut nantinya akan digunakan untuk menambah armada kapal TRAM. Ada sekitar dua-tiga kapal jenis FSO (floating storage & offloading) maupun muatan curah kering lagi yang bakal dibeli lewat dana pinjaman tersebut. "Penambahan ini untuk kebutuhan masuk ke pasar internasional," kata Adrian. Sampai dengan sekarang, 90% pendapatan TRAM memang mendapat kontribusi dari pasar lokal. Ia mengungkapkan, pada kuartal pertama 2011, TRAM sudah membeli kapal muatan curah kering senilai US$ 30 juta yang berlayar di perairan internasional. Masih di periode yang sama, perseroan juga sudah membeli satu kapal tanker senilai US$ 8 juta yang akan dikonversi menjadi kapal FSO. Saat ini, TRAM memiliki 38 kapal dan mengoperasikan 44 kapal. "Di kuartal kedua kami akan membeli lagi jenis kapal tanker. Sekarang masih inspeksi," ujar Adrian. Sekedar tambahan, TRAM menargetkan bisa membeli enam hingga tujuh armada baru sepanjang tahun bergantung pada kontrak yang mereka dapatkan.
KONTAN.CO.ID Date Page Size
: 13 Mei 2011 : Ekonomi : 1 Hal
Investasi MARKET | BINCANG BURSA | Jumat, 13 Mei 2011 | 11:40 oleh Astri Karina Bangun PROYEKSI KINERJA TRAM Tambah armada, TRAM proyeksikan laba bersih naik dua kali lipat di 2011
JAKARTA. PT Trada Maritime Tbk (TRAM) menganggarkan Rp 1,2 triliun atau US$ 120 juta untuk belanja modal sepanjang tahun ini. Dana tersebut dipakai untuk membeli enam sampai tujuh armada baru, pemeliharaan, serta modifikasi kapal. "Armada baru yang akan dibeli adalah kapal berkuruan Panamax 72.000 DWT seharga USS 30 juta, serta kapal tanker ukuran 64.239 DWT seharga US$ 8 juta," ujar Direktur Keuangan TRAM Adrian E Sjamsul, Jumat (13/5). Adrian menuturkan, penambahan kapal ini akan memperkuat segmen bisnis transportasi muatan curah kering, terutama untuk produk pertambangan. Tahun ini TRAM memasang strategi mendorong potensi transportasi curah kering disamping segmen FS0 dan tanker. "Lewat srategi ini kami harap pendapatan perseroan naik minimal 80% tahun ini sementara laba bersih naik sedikitnya dua kali dibandingkan 2010," katanya. Sekedar catatan, pendapatan bersih TRAM 2010 senilai 405,931 miliar, sedangkan laba bersihnya sejumlah Rp 105,925 miliar. Hingga kuartal pertama 2011 TRAM telah membukukan pendapatan Rp 144 miliar, atau naik 51% dari periode sama tahun lalu. Sementara laba bersih naik 88% menjadi Rp 61 miliar.
KABARBISNIS.COM Date Page Size
: 13 Mei 2011 : Ekonomi : 1 Hal
Trada Maritime bagi dividen Rp42,36 miliar
JAKARTA, kabarbisnis.com: Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Trada Maritime Tbk (TRAM) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp42,36 miliar atau 40% dari laba bersih 2010 sebesar Rp105,9 miliar. "Dividen yang dibagikan sebesar Rp4,8 per saham. Pembayaran akan dilakukan 24 Juni 2011," kata Direktur Keuangan Adrian E Sjamsul, Jumat (13/5/2011). Perseroan mencetak pendapatan sebesar Rp405 miliar dan laba bersih sebesar Rp105,9 miliar pada 2010. Kenaikan pendapatan perseroan didukung dari peningkatan pemasukan dari tiga segmen usaha inti yaitu FSO, muatan cair, dan muatan curah kering. Perseroan memiliki 38 kapal dan mengoperasikan 44 kapal. RUPST juga memutuskan perubahan susunan direksi antara lain Teguh Arya Putra sebagai Direktur Utama, Adrian Sjamsul, Anak Agung Alit Wirdaharman sebagai Direktur, dan Jan Patty sebagai Direktur. Susunan ini berlaku hingga 2016. Perseroan akan mengeluarkan belanja modal sebesar Rp1,2 triliun pada 2011. Dana itu akan digunakan untuk penambahan armada, pemeliharaan dan modifikasi kapal. TRAM akan membeli 6-7 kapal armada baru untuk mendukung ekspansi usaha. "Perseroan telah menambah armada kapal berukuran Panamax 72 ribu DWT seharga US$30 juta dan menambah armada muatan curah kering serta kapal tanker ukuran 64.239 DWT seharga US$8 juta yang akan dikonversi menjadi FSO," tambah Adrian. Hingga kuartal I/2011, TRAM mencatatkan pendapatan sebesar Rp144 miliar dan laba bersih sebesar Rp61 miliar. kbc3
YAHOO.NEWS Date Page Size
: 13 Mei 2011 : Ekonomi & Bisnis : 1 Hal
Trada Maritim Keluarkan "Capex" Rp1,2 Triliun Jakarta (ANTARA) - PT Trada Maritime Tbk (TRAM) akan mengeluarkan belanja modal (capex) sebesar 120 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,2 triliun pada 2011 sebagai langkah ekspansi dalam meraih pasar internasional selain memperkuat pasar lokal. Direktur Keuangan TRAM Adrian E Sjamsul usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat, mengatakan, dana capex itu didapat dari pinjaman bank dan dana internal perusahaan yang akan digunakan untuk penambahan armada, pemeliharaan, dan modifikasi kapal. "Perusahaan berencana akan membeli enam sampai tujuh kapal armada baru untuk mendukung ekspansi usaha," kata dia. Di antara kapal baru itu, lanjut dia, merupakan kapal berukuran Panamax 72.000 DWT seharga 30 juta dolar AS untuk menambah armada muatan curah kering, serta kapal tanker berukuran 64.239 DWT seharga delapan juta dolar AS yang akan dikonversi menjadi FSO. Ia mengatakan, penambahan armada kapal baru ini akan memperkuat segmen bisnis transportasi muatan curah kering, terutama untuk produk pertambangan mengingat potensi pasarnya masih besar. "Strategi perseroan ke depan adalah mendorong potensi bisnis inti yang lain yakni transportasi curah kering, disamping segmen FSO dan tanker," katanya. Melalui strategi ini, Adrian mengharapkan, dapat meningkatkan pendapatan perusahaan naik minimal 80 persen pada tahun ini, serta meningkatkan nilai laba bersih hingga dua kali lipat dibandingkan 2010. Ia menambahkan, seiring dengan positifnya kinerja usaha perusahaan pada kuartal pertama tahun ini, perseroan optimis dapat meraih pasar internasional yang lebih luas. Trada Maritim merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa penyedia floating storage and offloading (FSO) kapal muatan cair dan muatan curah kering. Pada kuartal pertama 2011 perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp144 miliar atau meningkat 51 persen dibanding pencapaian pada tahun sebelumnya di periode yang sama sebesar Rp95 miliar. "Seiring dengan naiknya pendapatan perusahaan, memicu laba bersih perusahaan naik sebesar 88 persen di kuartal pertama 2011 menjadi Rp61 miliar dari Rp33 miliar," ujar dia. Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama TRAM, Teguh Arya Putra menambahkan, dalam RUPST tengah disepakati pembagian dividen sebesar Rp42,36 miliar atau 40 persen dari laba bersih 2010 sebesar Rp105,9 miliar. "Dividen yang dibagikan sebesar Rp4,8 per saham. Pembayaran akan dilakukan 24 Juni 2011," kata dia. Dalam RUPST ini juga telah disetujui perubahan susunan direksi antara lain Teguh Arya Putra sebagai Direktur Utama, Adrian E Sjamsul sebagai Direktur, Anak Agung Alit Wirdaharman sebagai Direktur, dan Jan Patty sebagai Direktur. Susunan direksi ini berlaku hingga 2016.
THE JAKARTA POST.COM Date Page Size
: 14 Mei 2011 : Business : 1 Hal
Trada Maritime to spend US$120m expanding fleet The Jakarta Post, Jakarta | Sat, 05/14/2011 10:49 PM PT Trada Maritime Tbk (TRAM), a floating storage and offloading (FSO) and liquid and dry bulk transportation service provider, will spend US$120 million to support its business expansion in 2011. TRAM financial director Adrian E. Sjamsul told reporters at a conference on Friday that, out of the funds, $90 million would be raised from loans and the other $30 million from the company’s internal budget. TRAM will use the funds to buy six or seven new vessels this year and to support the maintenance and modification of the existing vessels,” he said. He explained that the company had already accomplished part of the business expansion. In January for example, the company bought a Panamax-sized vessel, the largest capable of navigating the Panama Canal, of 72,000 deadweight tons (DWT) worth $30 million to strengthen its dry bulk fleet and a 64,239 DWT tanker in April worth $8 million. The tanker would be converted to an FSO vessel. According to Adrian, TRAM has ordered construction of an accommodation barge to serve PT Berau Coal Energy, a coal mining company, and is planning to buy three or four Handymax-sized (typically 52,000-58,000 DWT) to Panamax-sized vessels that would be used as bulk carriers. He added that TRAM, which currently operates 44 vessels including 38 of its own, would also expand its services to the international market this year. Only one of our current vessels is utilized by a foreign company, and we will expand our business in the international market while developing services for the domestic market,” he said. When asked about the cabotage principle implemented earlier this year, Adrian said that TRAM welcomed the principle because it opened great growth opportunity for domestic shipping companies such as TRAM. The government issued a shipping law in 2008 that included a cabotage principle requiring all vessels operating in Indonesian waters to be domestically owned. The regulation went into effect Jan. 1. Adrian said the ruling created a possibility for domestic vessels to ship all export commodities, particularly coal. Indonesia exports around 250 million tons of coal every year, and if Indonesian vessels ship at least 25 percent of the amount, domestic shipping companies will grow better,” he said. “The government must gradually impose the regulation for Indonesian export commodities to be shipped only by Indonesian vessels.” Adrian further said that TRAM would keep buying new vessels while waiting for the regulation to be realized. During the conference, he also announced that TRAM recorded a 51 percent revenue increase in the first quarter of this year to Rp 143.6 billion ($16.8 million) from Rp 95 billion during the same period in 2010. long with the revenue increase, the company’s profit also
rose 88 percent to Rp 61 billion in the first quarter of this year from Rp 33 billion during the same period last year. “We are targeting to increase our revenue by at least 80 percent this year with our expansion strategy,” said Adrian. He added that the company’s annual meeting approved the distribution of dividends worth Rp 42.36 billion out of last year’s Rp 105.92 billion. Shareholders would receive a dividend of Rp 4.8 per share on June 24. (msa)
KONTAN.CO.ID Date Page Size
: 14 Mei 2011 : Ekonomi : 1 Hal
Oleh Anna Suci Perwitasari AKSI KORPORASI TRAM menjajaki pinjaman bank senilai US$ 90 Juta
JAKARTA. PT Trada Maritime Tbk (TRAM) tengah mencari pinjaman untuk kebutuhan ekspansi. Perusahaan pelayaran ini tengah menjajaki pinjaman senilai US$ 90 juta dari perbankan. Saat ini, TRAM tengah menjajaki utang ke tiga bank. "Tiga bank yang kami jajaki adalah Bank Mandiri, ICBC dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi," ungkap Adrian E. Sjamsul, Direktur Keuangan TRAM, Jumat (13/5). Emiten pelayaran ini akan memasukkan pinjaman tersebut dalam belanja modal alias capital expenditure (capex) perusahaan itu tahun ini. TRAM menganggarkan capex total US$ 120 juta. Sisa dana capex dialokasikan dari kas internal emiten tersebut. Capex tersebut akan digunakan untuk penambahan armada, pemeliharaan dan modifikasi kapal. TRAM sendiri berencana menambah enam kapal baru tahun ini, antara lain kapal jenis floating storage & offloading (FSO) dan kapal muatan curah kering. Maklum, TRAM memang berencana memperluas pasar layanannya. "Penambahan ini untuk kebutuhan masuk ke pasar internasional," kata Adrian. Saat ini, 90% pendapatan TRAM berasal dari pendapatan jasa pengangkutan minyak di pasar lokal. Adrian mengungkapkan pinjaman dari perbankan juga dialokasikan untuk membeli kapal. Menurut dia, biasanya TRAM menggunakan pinjaman dari satu bank untuk membeli satu unit kapal. "Karena akan lebih mudah, tapi memang bisa juga menggunakan pinjaman dari konsorsium," sebutnya. Saat ini, TRAM sudah mendapat kontrak penyewaan kapal muatan curah kering dari PT Berau Coal Tbk (BRAU). Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun dengan nilai penyewaan US$ 6 juta. TRAM juga mendapatkan perpanjangan kontrak FSO dari Medco. "Nilai kontrak selama tiga tahun itu mencapai US$ 22 juta," ujar Adrian. Kontrak itu memiliki opsi perpanjangan dua tahun.
INDONESIA FINANCE TODAL Date Page Size
: 14 Mei 2011 : Ekonomi : 1 Hal
Cicil Utang , DER Trada Lebih Baik JAKARTA (IFT) - Emiten perkapalan PT Trada Maritime Tbk (TRAM) berencana mencicil utang sebesar US$ 15 juta setara Rp 128,58 miliar pada 2011 dari total utang perseroan yang berjumlah Rp 1,04 triliun sampai kuartal I 2011. Trada tercatat memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 226,98 miliar yang mencukupi untuk mencicil pembayaran utang, sehingga debt to equity ratio (DER) perseroan akan menjadi lebih baik. Adrian E Sjamsul, Direktur Keuangan Trada, optimistis bisa menjalankan rencana pembayaran utang tersebut setelah pada kuartal I 2011 perseroan membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 51,36% menjadi Rp 72,53 miliar dari sebelumnya Rp 47,91 miliar. "Dana yang akan digunakan untuk membayar utang sepenuhnya berasal dari kas internal perseroan," kata Adrian, Rabu. Menurutnya, jatuh tempo utang perseroan kepada kreditur berkisar 2 tahun hingga 7 tahun yang diasumsikan dari jangka waktu kontrak sewa kapal oleh penyewa kapal milik Trada. Ilustrasinya, jika Trada membeli kapal melalui utang dan mendapat kontrak sewa selama dua tahun maka jangka waktu utang beli kapal itu akan dilunasi dalam waktu dua tahun. Total utang Trada yang sebesar Rp 1,04 triliun terdiri dari utang jangka pendek Rp 189,83 miliar dan utang jangka panjang 851,38 miliar. Pada 2011 ini Trada menargetkan pendapatan lebih dari Rp 800 miliar, lebih tinggi 97,07% dibanding realisasi pendapatan 2010 yang sebesar Rp 405,93 miliar. Rencana menambah tujuh kapal dengan belanja modal sampai US$ 140 juta dan tingginya pencapaian kinerja pada tiga bulan pertama di tahun ini kuartal I 2011 membuat perseroan optimistis memasang target tersebut. Tetapi target pendapatan yang tinggi tersebut belum tentu linier dengan perolehan laba bersih di akhir tahun, sebab menurut Adrian peningkatan laba bersih dipengaruhi oleh banyak hal. Sampai akhir Maret lalu, Trada belum mendatangkan kapal baru sehingga jumlah kapal yang dioperasikannya masih sama dengan akhir 2010 yaitu sebanyak 40 unit. Sebanyak 36 unit di antaranya merupakan kapal milik sendiri, yang terdiri atas lima kapal tanker minyak, 20 kapal muatan curah kering, dan 11 kapal pendukung operasi pengeboran minyak dan gas lepas pantai. Sebanyak empat kapal sisanya merupakan kapal sewa yang digunakan untuk angkutan di perairan internasional.
INDONESIA FINANCE TODAL Date Page Size
: 14 Mei 2011 : Ekonomi : 1 Hal
Trada Bagi Dividen Rp 4,84 per Saham JAKARTA (IFT) - PT Trada Maritime Tbk (TRAM) membagikan dividen sebesar Rp 4,84 per lembar saham. Total dividen yang dibagikan perseroan sebesar Rp 42,36 miliar atau 40% dari laba bersih perseroan pada 2010 sebesar Rp 105,92 miliar. Pembagian dividen tersebut menjadi salah satu keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, di mana 60% laba bersih menjadi laba ditahan untuk keperluan ekspansi yang akan dilakukan 2011 ini. Kinerja keuangan yang semakin membaik, membuat Trada meningkatkan pembagian dividennya. Pada 2008, perseroan membagikan dividen Rp 2 per saham dan pada 2009 dividen yang dibagikan perseroan sebesar Rp 4,57 per saham. Tahun ini perseroan juga mengalokasikan dana belanja modal sebesar US$ 120 juta untuk mendatangkan tujuh unit kapal baru. Trada akan memenuhi US$ 50 juta kebutuhan belanja modal tersebut dari pinjaman perbankan dan sisanya berasal dari kas internal. Tujuh kapal yang akan didatangkan tersebut terdiri dari empat kapal angkutan curah jenis panamax dan handymax yang akan dioperasikan di perairan internasional. Tiga unit sisanya berjenis tanker dan dry bulk (curah kering) untuk mengangkut muatan di perairan domestik. Adrian E Sjamsul, Direktur Keuangan Trada, menjelaskan kedatangan tujuh armada baru akan meningkatkan pendapatan Trada sampai 80% dibandingkan realisasi pendapatan 2010 yang sebesar Rp 405,93 miliar. Sedangkan laba bersih juga ditargetkan meningkat dua kali lipat dari realisasi laba bersih 2010 yang sebesar Rp 105,92 miliar. Sejak 2010, Trada mulai mengembangkan layanan angkutannya ke perairan internasional. Adrian mengatakan pada Januari 2011, satu kapal jenis panamax pengangkut muatan curah kering berbobot 75.000 deadweight tonnes (DWT) sudah disewa oleh Torm, perusahaan asal Denmark, untuk pengiriman ke Amerika Serikat. Trada diketahui berpotensi memperoleh Rp 80 miliar per tahun dari kontrak tersebut. "Kontrak kapal yang dilakukan perusahaan lokal dan asing kepada Trada biasanya berdurasi minimal dua tahun dan paling lama delapan tahun," kata Adrian. Sampai akhir kuartal I 2011, Trada mengoperasikan 40 kapal di mana 36 kapal di antaranya merupakan kapal milik sendiri, yang terdiri atas lima kapal tanker minyak, 20 kapal muatan curah kering, dan 11 kapal pendukung operasi pengeboran minyak dan gas lepas pantai. Sebanyak empat kapal sisanya merupakan kapal sewa yang digunakan untuk angkutan di perairan internasional.
Kontrak Baru Pada 2011 ini Trada sudah mendapatkan perpanjangan kontrak sewa kapal dari PT Medco Energy Tbk (MEDC) selama 3 tahun senilai US$ 22 juta untuk jenis kapal floating storage offloading. Medco menurut Adrian, berencana memperpanjang kontraknya selama dua tahun lagi dengan tambahan nilai kontrak sebesar US$ 7 juta. Perseroan juga membangun kapal accomodation barges (tongkang) senilai US$ 3 juta untuk PT Berau Energy Tbk dengan kontrak lima tahun, Trada memperoleh kontrak senilai US$ 6 juta dari Berau untuk menyewakan kapal tersebut. Sepanjang kuartal I 2011, Trada membukukan pendapatan Rp 143,56 miliar, naik 50,71% dibandingkan periode yang sama 2010 yang sebesar Rp 95,25 miliar. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari penyewaan dan pengoperasian kapal sebesar Rp 138,34 miliar, pengelolaan kapal Rp 1,73 miliar, diikuti pendapatan keagenan kapal Rp 1,45 miliar, jasa katering Rp 1,14 miliar dan pendapatan jasa logistik memberi kontribusi terkecil Rp 879,20 juta. "Di kuartal II 2011 kami targetkan pendapatan Trada tumbuh dua kali dibandingkan kuartal I," tambah Adrian. Departemen Riset IFT mencatat selama dua tahun terakhir, Trada membagikan 40% dividend payout ratio. Dalam periode tersebut dividend yield yang ditawarkan antara 0,9%4,0%. Dengan menggunakan harga saham penutupan Trada pada 12 Mei 2011 yang sebesar Rp 590, maka dividen Rp 4,84 per saham ini menawarkan yield sebesar 0,8%, lebih rendah dibandingkan rata-rata yield Trada periode 2008-2010 sebesar 1,9%. Meski membagikan dividen 40% dari laba bersihnya, yield Trada rendah karena harga perseroan saat ini sudah tergolong mahal, terlihat dari price to earning ratio Trada sebesar 37,64 kali, diatas rata-rata industri pelayaran sebesar 13,01 kali. Kemudian price to book value Trada tercatat sebesar 4,13 kali, lebih tinggi dibandingkan price to book value rata-rata industri pelayaran 1,35 kali. Laba bersih Trada tumbuh rata-rata 55,7% per tahun CAGR 2008-2010. Saham Trada pada penutupan perdagangan Jumat dijual pada harga Rp 590 tidak berubah dibandingkan penutupan perdagangan Kamis dengan volume yang diperdagangkan 63,85 juta saham. Sebelumnya, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), emiten perkapalan lainnya membagikan
dividen Rp 160 per saham untuk tahun buku 2010. Total dividen yang dibagikan perseroan kepada investor sebesar Rp 26,20 miliar atau 38,67% dari total laba bersih 2010 yang sebesar Rp 67,74 miliar. Sisa laba bersih yang ditahan sebesar Rp 41,54 miliar rencananya akan digunakan perseroan untuk ekspansi pada 2011. Saat ini saham Samudera yang tersebar di publik sebanyak 163,75 juta saham. Saham Samudera pada penutupan perdagangan Jumat naik 75 basis poin menjadi Rp 4.225 dibanding harga pada penutupan perdagangan Kamis, dengan volume perdagangan 32.500 saham. (*)
MEDAN BISNIS.COM Date Page Size
: 14 Mei 2011 : Ekonomi : 1 Hal
Trada Maritim Bagi Dividen Rp 42,36 Miliar MedanBisnis – Jakarta. PT Trada Maritime Tbk (TRAM) akan membagikan dividen Rp 42,36 miliar atas perolehan laba bersih pada tahun buku 2011. Dividen setara dengan Rp 4,8 per saham. Demikian disampaikan Direktur Keuangan TRAM, Adrian E. Sjamsul usai RUPS di Jakarta, Jumat (13/5). Dividen setara dengan 40% dari laba bersih, Rp 105,925 miliar. "Pemegang saham telah menyetujui rencana pembagian dividen," ujar Adrian. Dividen akan dibayar pada 24 Juni 2011. Pada tahun 2010, perseroan mencatat pendapatan Rp 405 miliar. Pendapatan naik karena peningkatan pemasukan dari tiga segmen usaha inti yaitu FSO, muatan cair dan muatan curah kering. Sementara laba bersih TRAM hingga akhir tahun lalu mencapai Rp 105,9 miliar. Pada triwulan I-2011, TRAM mencatat laba Rp 61 miliar dengan pendapatan sekitar Rp 144 miliar. Di sisi lain, Adrian menjelaskan Trada Maritime sepanjang tahun ini akan mendatangkan 7 kapal baru. Dua kapal di antaranya berjenis curah kering berukuran panamax 72.000 DWT (dead weight ton) seharga US$ 30 Juta. Juga terdapat satu unit kapal tanker ukuran 64.239 DWT senilai US$ 8 Juta yang akan dikonversi menjadi kapal floating storage and offloading (FSO). "Penambahan armada baru ini akan memperkuat segmen bisnis transportasi muatan curah kering terutama untuk produk pertambangan selain segmen FSO dan tanker," tegasnya. (dtf)
BATAVIASE.CO.ID Date Page Size
: 16 Mei 2011 : Ekonomi : 1 Hal
Trada Maritime Kucurkan US$ 120 Juta Tambah 7 Armada Jakarta - PT Trada Maritime Tbk (TRAM) berencana untuk mengakuisisi perusahaan dan kapal pada 2011. Direktur Keuangan TRAM Adrian Sjamsul menjelaskan, jika akuisisi dilakukan, perseroan berencana mencari dana dari pasar modal seperti penerbitan obligasi. Belanja modal {capital expenditure/capex) perseroan di 2011 sebesar USS 120 juta yang berasal dari pinjaman perbankan sebesar US$ 90 juta dan sisanya didapatkan dari dana internal. NERACA "Tahun ini, belanja modal kila sebagai langkah ekspansi perseroan untuk meraih pasar internasional. Disamping itu juga untuk memperkuat pasar lokal," jelas Adrian di Jakarta, akhir pekan kemarin. Selain itu, perseroan juga akan menggunakan dana capex tersebut untuk penambahan armada, pemeliharaan, serta modifikasi kapal. TRAM sendiri akan membeli tujuh armada baru untuk mendukung ekspansi usahanya dan telah dikontrak oleh sebuah perusahaan pelayaran asal Denmark, TORM S.A. Sementara, kapal tanker yang dikonversi menjadi FSO disewakan kepada perusahaan minyaknasional. "Kita sedang lobi mendapatkan pinjaman dari Bank Mandiri, HSBC, dan Bank of Tokyo Mitsubishi, dan ada satu lagi bank asing yang kita sedang dijajaki, ICBC China. Kita targetkan di kuartal kedua tahun ini bisa cair," tutur Adrian. Selain itu, armada baru TRAM yaitu kapal yang berukuran Panamax 72 ribu DWT seharga USS 30 juta digunakan untuk menambah armada muatan curah kering serta kapal tanker ukuran 64.239 DWT seharga USS 8 juta yang akan dikonversi menjadi FSO di kuartal 112011. Adrian pun menuturkan, bahwa penambahan armada kapal baru ini akan memperkuat segmen bisnis transportasi muatan curahkering terutama untuk produk pertambangan, mengingat potensi pasarnya masih besar. "Pembelian ini untuk memperkuat segmen bisnis tranportasi muatan curah kering, terutama untuk produk penambangan, mengingat potensi pasarnya masih sangat besar. Kita sedang mencari 2-3 kapal berukuran Handymax dan Panamax untuk melengkapi MV Samudera Bangsa yang telah ada," tambah dia. Ia berharap, kapal bisa beroperasi di triwulan III-2011. Nilai satu kapal berukuran Handymax atau Panamax, berkisar USS 20-30 juta. Menurutnya, dengan strategi ini perseroan berharap pendapatan perseroan bisa naik minimal sampai 80% pada 2011 serta meningkatkan laba bersih sedikitnya dua kali lipat. "Sampai dengan saat ini, kontribusi perseroan dari curah kering sendiri hanya sebesar 10%, sisanya dari FSO dan kapal muatan cair. Kita harap dengan penambahan kapal ini kontribusi dari curah kering dan FSO serta yang lainnya di 2011 bisa berimbang," papar Adrian. Terkait kinerja sendiri peseroan berhasil membukukan peningkatan pen-dapatan mencapai 21% dari Rp 334 miliar pada 2009 menjadi Rp 405 miliar pada 2010. Kenaikan pendapatan tersebut didorong oleh meningkatnya kontribusi pemasukan dari tiga segmen inti, yakni
floating storage and offloading (FSO), muatan cair, dan muatan curah kering. Laba bersih TRAM hingga akhir tahun lalu mencapai Rp 105,9 miliar, atau naik 5,98% dari Rp 99,94 miliar di 2009. Sedangkan untuk kuartal pertama tahun ini, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 144 miliar atau meningkat 51% bila dibanding dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 95 miliar. Untuk laba bersih tercatat sebesar Rp 61 miliar. Aset perseroan naik 35,27% menjadi Rp 2,18 triliun pada 2010 dibandingkan periode sama sebelumnya Rp 1,61 triliun pada 2009. Kas perseroan sebesar Rp 426,12 miliar pada 2010 dibandingkan periode sama sebelumnya Rp 80,51 miliar. Terkait pembayaran utang, Adrian mengatakan, pihaknya akan membayar utang sesuai jatuh tempo. Saat ini perseroan memiliki utang jatuh tempo dari 2 tahun-7 tahun, nii
BUSINESS REVIEW ONLINE Date Page Size
: 16 Mei 2011 : Pasar Modal : 1 Hal
TRAM Goes International
(Businessreview Online)-PT Trada Maritime Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyediaan Floating Storage & Offloading (FSO), kapal muatan cair dan muatan curah kering akan mengeluarkan belanja modal sekitar US$ 120 juta (Rp1,2 triliun) pada tahun 2011 sebagai langkah ekspansi perseroan dalam meraih pasar internasional, di samping memperkuat pasar lokal. Dana tersebut akan digunakan untuk penambahan armada, pemeliharaan dan modifikasi kapal. TRAM akan membeli enam sampai tujuh armada baru untuk mendukung ekspansi usahanya. Menurut Direktur Keuangan PT Trada Maritime Tbk, Adrian E. Sjamsul, di antara Armada baru TRAM adalah kapal berukuran Panamax 72.000 DWT seharga US$ 30 juta untuk menambah armada muatan curah kering serta kapal tanker ukuran 64.239 DWT seharga US$ 8 juta yang akan dikonversi menjadi FSO. Perseroan optimis dapat meraih pasar internasional yang lebih luas setelah melihat kinerja usaha sepanjang kuartal I tahun 2011. Kinerja perseroan ini diumumkan pada paparan public PT Trada Maritime Tbk (TRAM) pada Jumat (13/05/2011). Di mana perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 144 miliar pada Kuartal I tahun 2011 atau meningkat sampai 51% dari pendapatan pada periode yang sama tahun2010 yang tercatat sebesar Rp 95 miliar. Seiring dengan meningkatnya pendapatan, laba bersih perseroan naik 88% dari Rp 33 miliar pada kuartal 1 tahun 2010 menjadi Rp 61 miliar pada Kuartal 1 tahun 2011. Sementara dari segi EBITDA, terjadi pertumbuhan sebesar 49% dari Rp 59 miliar pada kuartal I tahun 2010 menjadi Rp 88 miliar pada periode yang sama tahun 2011. Adrian E. Sjamsul mengatakan, penambahan armada kapal baru ini akan memperkuat segmen bisnis transportasi muatan curah kering, terutama untuk produk pertambangan, mengingat potensi pasarnya masih sangat besar. “Strategi perseroan ke depan adalah mendorong potensi bisnis inti yang lain, yaitu transportasi curah kering, di samping segmen FSO dan tanker. Melalui strategi ini kami berharap pendapatan perseroan akan naik minimal sampai 80% di tahun 2011 serta
meningkatkan laba bersih sedikitnya dua klai lipat dbandingkan tahuhn 2010,” ujar Adrian E. Sjamsul. Membaiknya kinerja TRAM tidak terlepas dari kepercayaan pihak perbankan serta mitra kerja lainnya baiklokal maupun asing. Hasil Rapat umum Para Pemegang Saham Tahunan (RUPST), juga menyetujui pembagian deviden sebesar Rp 42.369.920.633 atau 40% dari laba bersih perseroan 2010 serta memutuskan untuk melakukan perubahan susunan direksi. Susunan direksi PT TRAM adalah Teguh Arya Putra (Direktur Utama), Adrian Erlangga Sjamsul (Direktur), Anak Agung Alit Wiradharma (Direktur) dan Yan Patty (Direktur). kormen
SWA.CO.ID Date Page Size
: 27 Mei 2011 : Ekonomi : 1 Hal
Laba Bersih Trada Maritime Naik 6% di 2010 Friday, May 27th, 2011 oleh : Eddy Dwinanto Iskandar
PT Trada Maritime Tbk (kode saham: TRAM), perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyediaan FSO (Floating Storage & Offloading), kapal muatan cair dan muatan curah kering membukukan peningkatan pendapatan sebesar 21% menjadi Rp 405 miliar di tahun 2010 dari Rp 334 miliar di tahun sebelumnya. Marjin marjin laba bersih pun tumbuh 6% menjadi Rp. 106 miliar dari Rp 99 miliar pada tahun 2009. Dalam paparan publik yang digelar 13 Mei lalu di Jakarta disebutkan, kenaikan pendapatan TRAM berhubungan dengan meningkatnya kontribusi pemasukan dari dari tiga segmen usaha inti yaitu FSO, muatan cair dan muatan curah kering. Berdasarkan kinerja di tahun 2010, TRAM juga menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 42,37 miliar, atau 40% dari laba bersih Perseroan 2010. Selain itu di tahun 2011 Tram juga akan menggelontorkan belanja modal sekitar US$ 120 juta (Rp 1,2 triliun) pada tahun 2011 sebagai langkah ekspansi Peseroan dalam meraih pasar internasional, di samping memperkuat pasar lokal. Dana tersebut akan digunakan untuk penambahan armada, pemeliharaan dan modifikasi kapal. TRAM akan membeli 6 sampai 7 armada baru untuk mendukung ekspansi usahanya. Di antara armada baru TRAM adalah kapal berukuran Panamax 72.000 DWT seharga US$ 30 juta untuk menambah armada muatan curah kering serta kapal tanker ukuran 64.239 DWT seharga US$ 8 juta yang akan dikonversi menjadi FSO. Penambahan armada kapal baru ini akan memperkuat segmen bisnis transportasi muatan curah kering, terutama untuk produk pertambangan, mengingat potensi pasarnya masih besar. ”Strategi Perseroan ke depan adalah mendorong potensi bisnis inti yang lain, yaitu transportasi curah kering, di samping segmen FSO dan tanker. Melalui strategi ini kami berharap pendapatan Perseroan akan naik minimal sampai 80% di tahun 2011 serta meningkatkan laba bersih sedikitnya dua kali lipat dibandingkan tahun 2010,” kata Adrian E. Sjamsul, Direktur Keuangan TRAM. Menurut Adrian, TRAM optimistis dapat meraih pasar internasional yang lebih luas setelah melihat kinerja usaha sepanjang kuartal I tahun 2011. Di kuartal 1 2011 TRAM berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 144 miliar pada kuartal I tahun 2011 atau meningkat sampai 51% dari pendapatan pada periode yang sama tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 95 miliar.Laba bersih TRAM di kuartal I ini juga naik pesat mencapai 88% dari Rp 33 miliar pada Kuartal I tahun 2010 menjadi Rp 61 miliar pada Kuartal I tahun 2011. Sementara dari segi EBITDA, terjadi pertumbuhan sebesar 49% dari Rp 59 miliar pada kuartal I tahun 2010 menjadi Rp 88 miliar pada periode yang sama tahun 2011.
TRAM juga menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 42,37 miliar, atau 40% dari laba bersih Perseroan tahun 2010 serta memutuskan untuk melakukan perubahan susunan direksi. Susunan direksi PT Trada Maritime Tbk adalah sebagai berikut: Teguh Arya Putra (Direktur Utama), Adrian Erlangga Sjamsul (Direktur), Anak Agung Alit Wiradharma (Direktur) dan Jan Patty (Direktur). Teguh Arya Putra yang baru saja diangkat menjadi Direktur Utama PT Trada Maritime Tbk berharap, manajemen yang baru terbentuk ini akan dapat mempertahankan kinerja Perseroan yang sudah terbukti mampu bertahan lebih dari 12 tahun. ”Kami optimistis TRAM akan dapat tumbuh secara signifikan melalui tiga bidang usahanya, apalagi dengan keluarnya Peraturan Pemerintah di bidang asas cabotage yang mendorong tumbuhnya industri pelayaran nasional,” ungkap Teguh.
TRIJAYA RADIO Date Size
: 13 Mei 2011 : ‘02 menit
TRAM KELUARKAN BELANJA MODAL US$120 JUTA PADA TAHUN 2011 PM// sebagai langkah ekspansi perseroan/ untuk meraih pasar internasional dan local/ PT Trada Maritime tbk/ perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyedia FSO atau Floating Storage & Offloading/ kapal muatan cair dan muatan curah kering / akan mengeluarkan belanja modal sekitar 120 juta dolar amerika/ atau sekitar 1,2 triliun rupiah/ pada tahun ini// Direktur keuangan PT Trada Maritime tbk/ Adrian E Syamsul dlm RUPS tahunan di Jakarta mengatakan/ dana tersebut akan digunakan untuk penambahan armada/ pemeliharaan dan modifikasi kapal// rencananya TRAM akan membeli 6 sampai 7 armada baru untuk mendukung ekspansi usahanya// Pada kuartal pertama tahun ini TRAM membukukan pendapatan sebesar 144 miliar rupiah/au meningkat hingga 51 persen disbanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 95 miliar// bahkan laba bersih perseroan naik 88 persen dari 33 miliar menjadi 61 miliar di tahun ini// Adrian mengaku/ penambahan armada kapal baru akan memperkuat segmen bisnis transportasi muatan curah kering/ terutama untuk prosuk pertambangan/ krn potensinya yang masih sangat besar// Insert STE 005 Pm// Direktur keuangan PT Trada Maritime tbk/ Adrian E syamsul menambahkan/ RUPST juga menyetujuai pembagian deviden sebesar 42,3 miliar rupiah atau 40 persen dari laba bersih perseroan// Selain itu susunan direksi PT Trada Maritime Tbk juga mengalami penyesuaian/ yaitu Teguh Arya Putra sebagai direktur utama/ Direktur Adrian E Samsul/ Anak Agung Wiradharma/ dan Jan Patty//
TVRI
Date Program Size
: 14 Mei 2011 : English News Service : ’01.06 menit
Trada Maritime Company expand it’s Business to the International World
Transkrip: Trade maritime company is ready to invest is capital amounted Rp 1.2 billion to achieve the international market and expand it’s business to international world. Since 1998 trade maritime company that focuses on many time transportation there is in energy sector only provided is business for domestic, provinces and now it is willing to develop its business at the beginning of this year. During the …of the stakeholders trade maritime is recorded and stoning a revenue amounted Rp 144 billion or almost 90% provide in first quarter of this year. ….achievement trada maritime company is expended…to international market. To realizes the company will also at a special to improve is competitive capability in international world.
OCEAN WEEK Date Section Page Size
: : : :
14 Mei 2011 Indonesian Suplement 11 4 Kol x 170 mm
BUSINESS REVIEW Date Section Page Size
: : : :
Edisi 03/Tahun 10/Juni 2011 Kilas Bisnis 47 1/3 Hal
INVESTOR Date Section Page Size
: No. XIII/216/Juni 2011 : Ekspsiana :14 : 1 Kol x 50 mm