MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika ISSN 2301-9115
Volume 2 No.6 Tahun 2017
GRAF TOTAL SUATU MODUL BERDASARKAN SUBMODUL SINGULER Dian Ambarsari (S1 Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya) e-mail:
[email protected] Dr. Agung Lukito, M.S. (Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya) e-mail :
[email protected] Abstrak Graf total suatu modul adalah graf tak berarah dengan semua elemen di modul π sebagai titik, dan dimisalkan π₯, π¦ β π dua titik yang berbeda dikatakan berhubungan langsung jika dan hanya jika π₯ + π¦ β π(π). Graf total π(π€(π)) suatu modul π berdasarkan submodul singuler π(π) diperkenalkan oleh J. Goswami, K.K Rajkhowa dan H.K. Saikia. π(π) disebut submodul singuler π apabila π(π) = {π₯ β π|π₯πΌ = 0, untuk suatu πΌ ideal esensial π
} dengan π
ring komutatif dan π modul-π
. Hasil penelitian ini menjelaskan tentang karakteristik dari graf total suatu modul berdasarkan submodul singuler. Kata Kunci : Graf total, modul, submodul singuler, ring komutatif, berhubungan langsung. Abstract Total graph of a module is an undirected graph with all elements in module π as the vertices, and let π₯, π¦ β π are two different vertices called adjacent if and only if π₯ + π¦ β π(π). Total graph π(π€(π)) of a module π with respect to singular submodule π(π) was introduced by J. Goswami, K.K Rajkhowa, and H.K. Saikia. π(π) is called singular submodule of π if π(π) = {π₯ β π|π₯πΌ = 0, for some essential ideal πΌ in π
}, with π
is commutative ring and π is π
-module. The results of this study describes about the characteristics of total graph of a module with respect to singular submodule. Keyword : Total graph, module, singular submodule, commutative ring, adjacent.
PENDAHULUAN Bermula dari Istvan Beck, tahun 1988, yang ingin mengembangkan cabang ilmu matematika yaitu teori graf dan teori ring komutatif, kemudian banyak peneliti yang memakai konsep graf dengan struktur aljabar tersebut. Pembahasan tentang graf total suatu modul barubaru ini dipelajari. Graf total suatu modul adalah graf tak berarah dengan semua elemen modul π sebagai titik. Dalam jurnal ini akan membahas tentang graf total π(π€(π)) suatu modul π berdasarkan submodul singuler π(π), yang telah diperkenalkan oleh J. Goswami, K.K Rajkhowa dan H.K. Saikia. π(π) disebut submodul singuler π apabila π(π) = {π₯ β π|π₯πΌ = 0, untuk suatu πΌ ideal esensial π
}, dengan π
ring komutatif dan π modul-π
. Lebih lanjutnya, pada jurnal ini akan membahas tentang karakteristik dari graf total suatu modul berdasarkan submodul singuler. LANDASAN TEORI A. Teori Grup Definisi 2.1 (Grup)
Suatu grup merupakan pasangan terurut (πΊ,β) dimana πΊ merupakan himpunan tak-kosong dan β merupakan operasi biner pada πΊ yang memenuhi aksioma berikut: 1. β π₯, π¦ β πΊ, π₯ β π¦ β πΊ. (tertutup) 2. β π₯, π¦, π§ β πΊ, π₯ β (π¦ β π§) = (π₯ β π¦) β π§ . (asosiatif) 3. , β π₯ β πΊ, β π β πΊ β π₯ β π = π β π₯ = π₯. (identitas) 4. β π₯ β πΊ, β π₯ β1 β πΊ β π₯ β π₯ β1 = π₯ β1 β π₯ = π. (invers) (Herstein, 1995) Definisi 2.2 (Grup Abelian) Grup (πΊ,β) dikatakan abelian (komutatif), jika β π₯, π¦ β πΊ, π₯ β π¦ = π¦ β π₯. (Herstein, 1995) Definisi 2.3 (Subgrup) Misalkan (πΊ,β) grup. Himpunan tak-kosong π» disebut subgrup πΊ, jika π» membentuk grup dengan operasi yang sama di πΊ. (Herstein, 1995) Definisi 2.4 (Koset) Misalkan (πΊ,β) grup dan π» subgrup πΊ. Untuk semua π β πΊ, himpunan π» β π = {β β π | β β π»} disebut
Volume 2 No.6 Tahun 2017 koset kanan π» di πΊ dan himpunan π β π» = {π β β | β β π»} disebut koset kiri π» di πΊ. (Gallian, 2010) Teorema 2.3 Misalkan (πΊ,β) grup, π» subgrup πΊ dan misalkan π, π β πΊ. Maka,
6. βπ₯, π¦ β π
; π₯ β π¦ β π
. 7. βπ₯, π¦, π§ β π
(π₯ β π¦) β π§ = π₯ β (π¦ β π§). 8. βπ₯, π¦, π§ β π
; π₯ β (π¦ + π§) = (π₯ β π¦) + (π₯ β π§), dan (π¦ + π§) β π₯ = (π¦ β π₯) + (π§ β π₯). (Herstein, 1995) Definisi 2.8 (Ring Komutatif) Misalkan (π
, +,β ) ring. Ring π
dikatakan ring komutatif jika, βπ₯, π¦ β π
; π₯π¦ = π¦π₯. (Herstein, 1995) Definisi 2.9 (Ideal Ring) Misalkan π
ring. Subhimpunan tak-kosong π΄ dari π
merupakan ideal π
jika dan hanya jika :
(1) π β π β π», (2) π β π» = π» jika dan hanya jika π β π», (3) π β π» = π β π» jika dan hanya jika π β π β π», (Gallian, 2010) Teorema 2.2 Misalkan (πΊ,β) grup dan π» subgrup πΊ. Untuk sebarang koset kanan atau koset kiri subgrup π» dari πΊ berlaku salah satu sifat, yaitu keduanya sama atau saling lepas. (Gallian, 2010) Bukti: Misalkan (πΊ,β) grup dan π» subgrup πΊ, dan π β π», π β π» koset kiri dari π», βπ, π β πΊ. Jika ada π β π β π» β© π β π», maka π β π» β© π β π» β β
. Berdasarkan Teorema 2.1 (3), diperoleh π β π» = π β π» dan π β π» = π β π». Sehingga didapat π β π» β© π β π» β β
, maka π β π» = π β π». Jika π β π» β π β π», maka π β π» β© π β π» = β
. Apabila π» β π = π» β π koset kanan dari π», βπ, π β πΊ, jika ada π β π» β π β© π» β π, maka π» β π β© π» β π β β
. Berdasarkan Teorema 2.1 (3), diperoleh π» β π = π» β π dan π» β π = π» β π. Sehingga didapat π» β π β© π» β π β β
, maka π» β π = π» β π. Jika π» β π β π» β π, maka π» β π β© π» β π = β
. β
π + π β π΄; βπ, π β π΄. βπ β π΄, βπ β π΄. ππ β π΄, βπ, π β π΄. ππ β π΄ dan ππ β π΄; βπ β π΄, π β π
. (Gallian, 2010) Definisi 2.10 (Modul Ring) Misalkan π
sebarang ring. Himpunan tak-kosong π disebut modul- π
(modul atas π
) jika π adalah grup abelian dengan operasi +, sehingga β π β π
dan π β π ada elemen ππ β π memenuhi aksioma berikut: 1. 2. 3. 4.
1. π(π₯ + π¦) = ππ₯ + ππ¦; 2. π(π π₯) = (ππ )π₯; 3. (π + π )π₯ = ππ₯ + π π₯. β π, π β π
dan β π₯, π¦ β π (Herstein,1976) Definisi 2.11 (Hasil Kali Langsung Suatu Modul) Misalkan π
sebarang ring dan π1 , π2 modul-π
. Modul hasil kali langsung π1 Γ π2 = {(π, π)|π β π1 dan π β π2 } dengan operasi +, jika (π, π) + (π, π) = (π + π, π + π). (Herstein,1976) C. Teori Graf
Definisi 2.5 (Subgrup Normal) Misalkan (πΊ,β) grup dan π» subgrup πΊ. Subgrup π» dari grup πΊ disebut subgrup normal jika dan hanya jika setiap koset kanan sama dengan koset kiri. (Gallian, 2010) Definisi 2.6 (Grup Faktor) Misalkan (πΊ,β) grup dan π» subgrup normal πΊ. Himpunan semua koset kanan atau koset kiri π» di πΊ adalah grup dengan operasi yang sama di πΊ, disebut grup faktor πΊ oleh π» (πΊ/π»,β). (Gallian, 2010)
Definisi 2.12 (Graf) Sebuah graf πΊ terdiri atas himpunan berhingga tak kosong π(πΊ) disebut himpunan titik πΊ dan himpunan berhingga (mungkin kosong) πΈ(πΊ) disebut himpunan sisi πΊ. Banyaknya elemen pada π(πΊ) dan πΈ(πΊ) berturut-turut dinyatakan dengan |π(πΊ)| dan |πΈ(πΊ)|. (Budayasa, 2007) Definisi 2.13 (Graf Sederhana) Misalkan πΊ graf. Graf πΊ disebut graf sederhana jika graf πΊ tidak memiliki sisi rangkap dan gelung (loop). Sisi rangkap adalah terdapat lebih dari satu sisi yang menghubungkan dua titik pada suatu graf, sedangkan gelung (loop) adalah sebuah sisi graf yang menghubungkan sebuah titik dengan dirinya sendiri. (Budayasa, 2007) Definisi 2.14 (Graf Komplit) Sebuah graf komplit dengan πΌ titik, dilambangkan dengan πΎ πΌ , adalah graf sederhana dengan πΌ titik dan setiap dua titik berbeda dihubungkan dengan sebuah sisi. (Budayasa, 2007) Definisi 2.15 (Dua Titik yang Berhubungan Langsung)
B. Teori Ring Definisi 2.7 (Ring) Himpunan tak-kosong π
dilengkapi dengan dua operasi biner, penjumlahan (dinotasikan dengan +) dan perkalian (dinotasikan dengan β ) membentuk ring jika memenuhi aksioma berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
βπ₯, π¦ β π
; π₯ + π¦ β π
. βπ₯, π¦ β π
; π₯ + π¦ = π¦ + π₯. βπ₯, π¦, π§ β π
(π₯ + π¦) + π§ = π₯ + (π¦ + π§). βπ₯ β π
; β π β π
β π₯ + π = π + π₯ = π₯. β π₯ β πΊ, β π₯ β1 β πΊ β π₯ + π₯ β1 = π₯ β1 + π₯ = π.
2
Volume 2 No.6 Tahun 2017 Misalkan πΊ graf. Titik π’, π£ adalah dua titik di πΊ dan π = π’π£ merupakan suatu sisi di πΊ. Titik π’, π£ dikatakan berhubungan langsung jika sisi π menghubungkan titik π’ dan π£. (Budayasa, 2007) Definisi 2.16 (Graf Bipartit) Misalkan πΊ graf. Graf πΊ disebut graf bipartit, apabila himpunan titik πΊ dapat dipartisi menjadi dua himpunan bagian πΌ dan π½ sehingga semua sisi πΊ menghubungkan satu titik di πΌ dan satu titik di π½, (πΌ, π½) adalah bipartit dari πΊ. (Budayasa, 2007) Definisi 2.17 (Graf Bipartit Komplit) Misalkan πΊ graf sederhana dan graf bipartit dengan bipartit (πΌ, π½). Graf πΊ disebut graf bipartit komplit jika semua titik di πΌ berhubungan langsung dengan semua titik di π½, dinotasikan dengan πΎ πΌ,π½ . (Budayasa, 2007) Definisi 2.18 (Subgraf) Misalkan πΊ graf dan graf π» adalah subgraf dari graf πΊ, dituliskan π» β πΊ, jika π(π») β π(πΊ) dan πΈ(π») β πΈ(πΊ). Graf π» disebut subgraf rentang dari πΊ, Jika π» β πΊ dan π(π») = π(πΊ). Untuk sebarang himpunan titik π di πΊ, subgraf dari πΊ yang terinduksi (dibangun) oleh π, merupakan subgraf dari πΊ dengan himpunan π adalah himpunan titiknya dan setiap sisi dari πΊ adalah himpunan sisinya. (Budayasa, 2007) Definisi 2.19 (Lintasan) Misalkan πΊ graf. Lintasan di πΊ adalah jalan yang semua titik dan sisinya berbeda. Jalan pada graf πΊ adalah suatu barisan berhingga yang tak-kosong π = (π£0 , π1 , π£1 , π2 , π£2 , β¦ , ππ , π£π ) yang suku-sukunya bergantian merupakan titik dan sisi, sehingga π£πβ1 dan π£π merupakan titik-titik akhir sisi ππ , untuk 1 β€ π β€ π. Jalan π mempunyai panjang π yang ditunjukkan oleh banyaknya sisi di π. (Budayasa, 2007) Definisi 2.20 (Sikel) Misalkan πΊ graf. Barisan (π£0 , π1 , π£1 , π2 , π£2 , β¦ , ππβ1 , π£πβ1 , β¦ , ππ , π£0 ) adalah sebuah jejak tutup di πΊ, disebut sikel apabila titik awal dan semua titik internalnya berbeda. Disebut jejak, jika ππ β ππ , untuk setiap π, π β β dan π β π. Jejak yang titik awal dan titik akhirnya sama disebut jejak tutup. (Budayasa, 2007) Definisi 2.21 (Graf Hamilton) Misalkan πΊ graf. Graf πΊ yang memuat sikel Hamilton dinamakan graf Hamilton. Sikel Hamilton adalah sikel yang memuat semua titik di πΊ. (Budayasa, 2007) Definisi 2.22 (Graf Isomorfik) Dua graf π dan π disebut isomorfik, apabila terdapat korespondensi satu-satu antara himpunan titik, banyak sisi yang menghubungkan titik π’, π£ di π, sama dengan banyak sisi yang menghubungkan dua titik di π yang berkorespondensi dengan titik π’, π£. (Budayasa, 2007) Definisi 2.23 (Derajat Graf)
Misalkan πΊ graf. Titik π£ di πΊ disebut derajat titik π£, dituliskan πππ(π£), yaitu banyak sisi πΊ yang terkait di π£. (Budayasa, 2007) Definisi 2.24 (Konektivitas Graf) Misalkan πΊ graf. Konektivitas graf πΊ, dinotasikan π
(πΊ), adalah minimum banyak titik πΊ yang dihapus supaya graf yang baru merupakan graf tak-terhubung. (Budayasa, 2007) Definisi 2.25 (Diameter Graf) Misalkan π’, π£ merupakan dua titik berbeda di graf πΊ. Maksimum eksentrisitas dari πΊ disebut diameter πΊ, dituliskan ππππ(πΊ). Eksentrisitas pada titik π£ adalah panjang maksimum lintasan terpendek dari π’ ke π£, β π’ β πΊ. (Harary, 1969) PEMBAHASAN Definisi 3.1 Misalkan π
ring komutatif. Elemen π₯ β π
, π₯ β 0 dikatakan pembagi nol π
jika β π¦ β π
, π¦ β 0 sedemikian hingga π₯π¦ = 0. Himpunan semua pembagi nol dari π
dituliskan π(π
). (Goswami, 2016) Definisi 3.2 Misalkan π
ring komutatif. Ideal π
adalah ideal esensial πΌ, jika irisannya dengan sebarang ideal tak-nol π
adalah himpunan dengan suatu elemennya tak-nol. (Goswami, 2016) Definisi 3.3 Misalkan π
ring komutatif dan π adalah modul-π
. π(π) = {π₯ β π|π₯πΌ = 0, untuk suatu πΌ ideal esensial π
}, disebut submodul singuler π. (Goswami, 2016) Lemma 3.1 Misalkan π
ring komutatif, π adalah modul-π
dan π ideal tak-nol di π
. Himpunan π(π) dalam Definisi 3.3 adalah submodul di π. Definisi 3.4 Misalkan π dan π modul- π
. Pemetaan π: π β π disebut homomorfisme modul jika memenuhi aksioma sebagai berikut, β π₯, π¦ β π dan π β π
: 1. 2.
π(π₯ + π¦) = π(π₯) + π(π¦). π(ππ₯) = ππ(π₯).
(Goswami, 2016) Definisi 3.5 Jika π homomorfisme modul dan injektif (satu-satu), maka π disebut monomorfisme modul. Jika π homomorfisme modul dan bijektif (injektif dan surjektif), maka π disebut isomorfisme modul. (Goswami, 2016) Definisi 3.6 Graf total π(π€(π)) adalah graf tak berarah dengan semua elemen π sebagai titik. Misalkan π₯, π¦ β π dua titik yang berbeda, titikπ₯ dan π¦ dikatakan berhubungan langsung (dituliskan, π₯ πππ π¦) jika dan hanya jika π₯ + π¦ β π(π).
3
Volume 2 No.6 Tahun 2017 (Goswami, 2016) Definisi 3.7 Subgraf terinduksi di π(π€(π)) dengan titik-titik π(π) adalah π(π€(π)), dan subgraf terinduksi di π(π€(π)) dengan titik-titik π(π) = π β π(π) adalah π(π€(π)). (Goswami, 2016)
Untuk setiap π₯, π¦ β π(π), π₯ πππ π¦ jika dan hanya jika setiap elemen π₯ + π(π) berhubungan langsung dengan setiap elemen π¦ + π(π). (Goswami, 2016) Bukti: Misalkan π1 , π2 β π(π), maka, π = π₯ + π1 β π₯ + π(π) π = π¦ + π2 β π¦ + π(π) Jika π₯ πππ π¦, maka π₯ + π¦ β π(π). Sehingga diperoleh, (π + π) = (π₯ + π¦) + (π1 + π2 ) Karena π(π) submodul π, maka π + π β π(π). Diperoleh π πππ π. Sebaliknya, Jika π πππ π, maka π + π β π(π). Didapat (π₯ + π1 ) + (π¦ + π2 ) β π(π). Oleh karena itu π₯ + π¦ β π(π). Jadi, terbukti bahwa π₯ πππ π¦. β
Lemma 3.2 Misalkan π1 dan π2 modul- π
. Pemetaan π: π1 β π2 monomorfisme modul. Jika π₯ πππ π¦, maka π(π₯) πππ π(π¦), β π₯, π¦ β π1 . (Goswami, 2016) Bukti : Misalkan π₯ πππ π¦, sehingga π₯ + π¦ β π(π1 ). Maka ada ideal esensial πΌ dari π
sehingga (π₯ + π¦)πΌ = 0. Berdasarkan homomorfisma modul, diperoleh, π((π₯ + π¦)π) = π(π₯ + π¦)π, β π β πΌ = (π(π₯) + π(π¦))π =0 Berdasarkan injektif, karena π₯ β π¦ maka π(π₯) β π(π¦). Diperoleh π(π₯) + π(π¦) β π(π2 ). Jadi, π(π₯) πππ π(π¦). β
Lemma 3.3 Misalkan π submodul di π. Maka π(π) β π(π). Teorema 3.4 (1)
Teorema 3.1 Misalkan π1 dan π2 modul- π
. Pemetaan π: π1 β π2 monomorfisme modul. Jika graf π(π€(π1 )) komplit,
(2)
maka π (π€(π(π1 ))) juga komplit. (Goswami, 2016)
π(π€(π)) adalah subgraf komplit (terinduksi) dari π(π€(π)) dan π(π€(π)) saling lepas π(π€(π)). Jika π adalah submodul di π, maka π(π€(π)) adalah subgraf (terinduksi) di π(π€(π)). (Goswami, 2016)
Teorema 3.5
Bukti: Misalkan π(π€(π1 )) graf komplit.
(1) Asumsikan bahwa πΊ adalah subgraf terinduksi di π(π€(π)) dan misalkan π₯ dan π¦ adalah dua titik berbeda yang dihubungkan oleh lintasan di πΊ. Maka π₯ berhubungan langsung π¦ (π₯ πππ π¦) atau ada lintasan dengan panjang 2 antara π₯ dan π¦. Khususnya, jika π(π€(π)) terhubung, maka ππππ (π(π€(π))) β€ 2.
Untuk menunjukkan bahwa π (π€(π(π1 ))) juga merupakan graf komplit, diasumsikan π’, π£ β π(π1 ). Sehingga π’ = π(π₯) dan π£ = π(π¦), untuk suatu π₯ dan π¦ di π1 . Karena π(π€(π1 )) adalah graf komplit, maka π₯ πππ π¦. Berdasarkan lemma 3.2 diperoleh bahwa π(π₯) πππ π(π¦). Maka π’ πππ π£. Jadi, π (π€(π(π1 ))) graf komplit. β
(2) Misalkan π₯ dan π¦ dua elemen berbeda di π(π€(π)) yang terhubung oleh suatu lintasan. Jika π₯ + π¦ β π(π), maka π₯ β (βπ₯) β π¦ dan π₯ β (βπ¦) β π¦ merupakan lintasan dengan panjang 2 antara π₯ dan π¦ di π(π€(π)). (Goswami, 2016)
Teorema 3.2 Misalkan π1 dan π2 modul- π
. Pemetaan π: π1 β π2 isomorfisme modul. Maka π juga merupakan isomorfisme dari π(π€(π1 )) ke π(π€(π2 )). (Goswami, 2016)
Teorema 3.6 Pernyataan berikut ini ekivalen:
Bukti: Diasumsikan bahwa π₯ πππ π¦, β π₯, π¦ β π1 . Berdasarkan lemma 3.2 diperoleh π(π₯) πππ π(π¦). Dengan π(π₯), π(π¦) β π2 . Jadi, dari π(π€(π1 )) ke π(π€(π2 )), π merupakan isomorfisme graf. β
(1) π(π€(π)) terhubung. (2) π₯ + π¦ β π(π) atau π₯ β π¦ β π(π), β π₯, π¦ β π(π). (3) π₯ + π¦ β π(π) atau π₯ + 2π¦ β π(π), β π₯, π¦ β π(π). Khususnya 2π₯ β π(π) atau 3π₯ β π(π) (tetapi tidak keduanya), β π₯ β π(π). (Goswami, 2016)
Teorema 3.3
Bukti:
4
Volume 2 No.6 Tahun 2017 Oleh karena itu, π(π) = 0 dan π½ = 3. Jadi, 3 = π½ = |π/π(π)| = |π|.
(1) β (2) Misalkan π₯, π¦ β π(π) sehingga π₯ + π¦ β π(π). Jika π₯ = π¦, maka π₯ β π¦ = π¦ β π¦ = 0 β π(π). Sebaliknya, π₯ β (βπ¦) β π¦ adalah lintasan dari titik π₯ ke π¦ berdasarkan Teorema 3.5 (2), diperoleh π₯ β π¦ β π(π).
(2) Misalkan π(π€(π)) terhubung. Berdasarkan Teorema 3.7, menyebabkan π(π€(π)) merupakan πΎ πΌ atau πΎ πΌ,πΌ tunggal. Jika 2 β π(π
), maka π½ β 1 = 1 berarti π½ = 2 dan |π/π(π)| = 2. Jika 2 β π(π
), maka (π½ β 1)/2 = 1 berarti π½ = 3 dan |π/π(π)| = 3.
(2) β (3) Misalkan π₯, π¦ β π(π), dan andaikan π₯ + π¦ β π(π). Berdasarkan asumsi, karena (π₯ + π¦) β π¦ = π₯ β π(π), disimpulkan bahwa π₯ + 2π¦ = (π₯ + π¦) + π¦ β π(π). Jika π₯ β π(π), maka 2π₯ β π(π) atau 3π₯ β π(π), tetapi 2π₯ dan 3π₯ tidak bersama-sama ada di π(π), karena π₯ = 3π₯ β 2π₯ β π(π), kontradiksi.
(3) π(π€(π)) tidak terhubung total jika dan hanya jika π(π€(π)) adalah gabungan saling lepas πΎ 1 . Berdasarkan Teorema 3.7, diperoleh |π(π)| = 1 dan |π/π(π)| = 1. β Teorema 3.9 Misalkan π₯ titik graf π(π€(π)). Maka, |π(π)| β 1, jika 2 β π(π
) dan π₯ β π(π) πππ(π₯) = { |π(π)|, yang lain
(3) β (1) Misalkan π₯, π¦ β π(π) elemen berbeda di π sehingga π₯ + π¦ β π(π). Berdasarkan hipotesis, karena π₯ + 2π¦ β π(π), diperoleh 2π¦ β π(π) Maka 3π¦ β π(π) karena π₯ + π¦ β π(π) dan 3π¦ β π(π), disimpulkan bahwa π₯ β 2π¦, dan π₯ β 2π¦ β π¦ lintasan dari π₯ ke π¦ di π(π), sebab π₯ + 2π¦ β π(π) dan 2π¦ + π¦ = 3π¦ β π(π). β
(Goswami, 2016) Teorema 3.10 Misalkan π1 dan π2 modul berhingga di ring berhingga π
, (1) Jika π(π€(π1 )) graf Hamilton, maka π(π€(π1 Γ π2 )) graf Hamilton. (2) Jika π(π€(π1 )) graf Hamilton, maka π(π€(π1 Γ π2 )) graf Hamilton. (Goswami, 2016)
Teorema 3.7 Misalkan |π(π)| = πΌ dan |π/π(π)| = π½.
Bukti:
(1) Jika 2 β π(π
), maka π(Ξ(π)) adalah gabungan saling lepas π½ β 1 graf komplit πΎ πΌ . (2) Jika 2 β π(π
), maka π(Ξ(π)) adalah gabungan saling lepas (π½ β 1)/2 graf komplit πΎ πΌ,πΌ . (Goswami, 2016)
(i) Misalkan π1 = {π1 , π2 , β¦ , ππ } dan π2 = {πβ²1 , πβ²2 , β¦ , πβ²π‘ }, sehingga rangkaian π1 , π2 , β¦ , ππ adalah sikel Hamilton. Maka π1 + ππ β π(π1 ) . Diperoleh sikel Hamilton pada π(π€(π1 Γ π2 )) sebagai berikut, (π1 , πβ²1 ), (π2 , πβ²1 ), β¦ , (ππ , πβ²1 ), (π1 , πβ²2 ), β¦ , (ππ , πβ²2 ), β¦ , (ππ , πβ²2 ) ,β¦,(ππ , πβ²π‘ ). (ii) Misalkan π(π1 ) = {π1 , π2 , β¦ , ππ } dan π(π2 ) = {πβ²1 , πβ²2 , β¦ , πβ²π‘ }. Sikel Hamilton diatas juga merupakan sikel Hamilton di π(π€(π1 Γ π2 )). β
Teorema 3.8 Misalkan π β π(π) β β
. (1) Jika π(π€(π)) graf komplit, maka |π/π(π)| = 2 atau |π/π(π)| = |π| = 3. (2) Jika π(π€(π)) graf terhubung, maka |π/π(π)| = 2 atau |π/π(π)| = 3. (3) Jika π(π€(π)), (π(π€(π)) dan π(π€(π)) tidak terhubung total, maka π(π) = 0 atau 2 β π(π
)). (Goswami, 2016)
Teorema 3.11 Misalkan π = π1 Γ π2 modul berhingga. Maka π
(π(Ξ(π))) β₯ |π1 | + |π2 | β 4.
Bukti: Misalkan |π/π(π)| = π½ dan |π(π)| = πΌ (1) Asumsikan π(π€(π)) komplit. Menyebabkan π(π€(π)) merupakan πΎ πΌ atau πΎ 1,1 tunggal, berdasarkan Teorema 3.7. Jika 2 β π(π
), maka π½ β 1 = 1 berarti π½ = 2 dan |π/π(π)| = 2. Jika 2 β π(π
), maka πΌ = 1 dan (π½ β 1)/2 = 1.
(Goswami, 2016) PENUTUP A. Simpulan
5
Volume 2 No.6 Tahun 2017 Dapat disimpulkan bahwa karakteristik graf total suatu modul berdasarkan submodul singuler adalah sebagai berikut: a. Misalkan π
ring komutatif dan π adalah modulπ
. Himpunan π(π) adalah submodul di π. b. Misalkan π1 dan π2 modul- π
. Pemetaan π: π1 β π2 monomorfisme modul. Jika π₯ πππ π¦, maka π(π₯) πππ π(π¦), β π₯, π¦ β π1 . c. Misalkan π1 dan π2 modul- π
. Pemetaan π: π1 β π2 monomorfisme modul. Jika graf π(π€(π1 )) komplit, maka π (π€(π(π1 ))) juga komplit. d. Misalkan π1 dan π2 modul- π
. Pemetaan π: π1 β π2 isomorfisme modul. Maka π juga merupakan isomorfisme dari π(π€(π1 )) ke π(π€(π2 )). e. Untuk setiap π₯, π¦ β π(π), π₯ πππ π¦ jika dan hanya jika setiap elemen π₯ + π(π) berhubungan langsung dengan setiap elemen π¦ + π(π). f. Misalkan π submodul di π. Maka π(π) β π(π). g. Pernyataan yang memenuhi sebagai berikut: (1) π(π€(π)) adalah subgraf komplit (terinduksi) dari π(π€(π)) dan π(π€(π)) saling lepas π(π€(π)). (2) Jika π adalah submodul di π, maka π(π€(π)) adalah subgraf (terinduksi) di π(π€(π)). h. Pernyataan yang memenuhi sebagai berikut: (1) Asumsikan bahwa πΊ adalah subgraf terinduksi di π(π€(π)) dan misalkan π₯ dan π¦ adalah dua titik berbeda yang dihubungkan oleh lintasan di πΊ. Maka π₯ berhubungan langsung π¦ (π₯ πππ π¦) atau ada lintasan dengan panjang 2 antara π₯ dan π¦. Khususnya, jika π(π€(π)) terhubung, maka ππππ (π(π€(π))) β€ 2. (2) Misalkan π₯ dan π¦ dua elemen berbeda di π(π€(π)) yang terhubung oleh suatu lintasan. Jika π₯ + π¦ β π(π), maka π₯ β (βπ₯) β π¦ dan π₯ β (βπ¦) β π¦ adalah lintasan dengan panjang 2 antara π₯ dan π¦ di π(π€(π)). i. Pernyataan berikut ini ekivalen: (1) π(π€(π)) terhubung. (2) π₯ + π¦ β π(π) atau π₯ β π¦ β π(π), β π₯, π¦ β π(π). (3) π₯ + π¦ β π(π) atau π₯ + 2π¦ β π(π), β π₯, π¦ β π(π). Khususnya 2π₯ β π(π) atau 3π₯ β π(π) (tetapi tidak keduanya) β π₯ β π(π). j. Misalkan |π(π)| = πΌ dan |π/π(π)| = π½. (1) Jika 2 β π(π
) maka π(Ξ(π)) adalah gabungan saling lepas π½ β 1 graf komplit πΎ πΌ . (2) Jika 2 β π(π
) maka π(Ξ(π)) adalah gabungan saling lepas (π½ β 1)/2 graf komplit πΎ πΌ,πΌ . k. Misalkan π β π(π) β β
.
(1) Jika π(π€(π)) graf komplit, maka |π/ π(π)| = 2 atau |π/π(π)| = |π| = 3. (2) Jika π(π€(π)) graf terhubung, maka |π/ π(π)| = 2 atau |π/π(π)| = 3. (3) Jika π(π€(π)) (π(π€(π)) dan π(π€(π)) tidak terhubung total, maka π(π) = 0 atau 2 β π(π
)). l. Misalkan π₯ titik graf π(π€(π)). Maka, πππ(π₯) = |π(π)| β 1, jika 2 β π(π
) dan π₯ β π(π) { |π(π)|, yang lain m. Misalkan π1 dan π2 modul berhingga di ring berhingga π
, (1) Jika π(π€(π1 )) graf Hamilton, maka π(π€(π1 Γ π2 )) graf Hamilton. (2) Jika π(π€(π1 )) graf Hamilton, maka π(π€(π1 Γ π2 )) graf Hamilton. n. Misalkan π = π1 Γ π2 modul berhingga. Maka π
(π(Ξ(π))) β₯ |π1 | + |π2 | β 4. B. Saran Disarankan kepada pembaca untuk mengkaji lebih dalam tentang graf total suatu modul berdasarkan submodul singuler. DAFTAR PUSTAKA Beck, Istvan. 1988. Coloring of Commutative Rings. Journal of Algebra 116 (1988) 208-226. Budayasa, I. Ketut, Ph.D. 2007. Teori Graph dan Aplikasinya. Surabaya. University Press, Universitas Negeri Surabaya. Gallian, J.A. 2010. Contemporary Abstract Algebra. Seventh Edition. Duluth: University of Minnesota Duluth. Goswami, J, Rajkhowa, K.K, dan Saikia, H.K. Total Graph of a Module with Respect to Singular Submodule. Arab J Math Sci 22 (2016) 242-249. Harary, F. 1969. Graph Theory. Addison-Wesley Publishing Company. Herstein, I.N. 1976. Topics in Algebra. Second Edition. USA: Xerox Co. Herstein, I.N. 1995. Abstract Algebra. Third Edition. USA: Prentice-Hall, Inc.
6