MATERI KE 10 AKUNTANSI HUBUNGAN PUSAT DAN CABANG (1)
Hubungan Pusat-Cabang yaitu hubungan antara kantor pusat (utama) dengan kantor pengembangan/ perwakilan yang skala usahanya lebih kecil dan merupakan bagian dari kantor pusat tersebar di daerah-daerah lain
Terdapat perbedaan pengertian antara Cabang dan Agen
KANTOR CABANG
Struktur organisasi dan kegiatan tidak terlepas dari kantor pusat. Kantor cabang bertanggungjawab penuh atas segala aktivitasnya ke manajemen kantor pusat.
Kegiatan kantor cabang tidak terbatas pada usaha untuk memperoleh pesanan saja tetapi juga usaha untuk memenuhi pesanan yang dapat diambil dari persediaan sendiri maupun persediaan kantor pusat.
Investasi kantor pusat ke cabang tidak hanya sebatas modal kerja saja tetapi semua fasilitas yang dibutuhkan dalam mendirikan kantor cabang dan permulaan operasinya kantor cabang
AGEN
Struktur organisasi dan kegiatan terlepas dari kantor pusat atau berdiri sendiri. Satu kantor
agen
dapat
mengageni
beberapa
perusahaan.
Kantor
agen
tidak
bertanggungjawab ke kantor pusat tetapi bertanggungjawab pengelola agen.
Kegiatan kantor agen tidak terbatas pada usaha untuk memperoleh pesanan dan calon pembeli saja. Agen berfungsi pemasaran saja.
Investasi kantor pusat ke agen hanya sebatas modal kerja saja.
HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN AGEN Akuntansi terhadap usaha keagenan tidak membutuhkan penyusunan buku-buku secara lengkap. Pada umumnya agen cukup menyelenggarakan buku kas untuk mencatat penerimaan dan pengisian kembali modal kerja dari kantor pusat, dan pengeluaranpengeluaran untuk berbagai macam biaya. Pembukuan terhadap transaksi-transaksi dengan agen, yang akan diselenggarakan oleh Kantor Pusat tergantung pada tujuan yang dikehendaki, yaitu mengenai laba (rugi) yang didapat dari aktivitas penjualan melalui agen tersebut. Ada 2 alternatif : 1. Laba (rugi) yang didapat dari aktivitas penjualan melalui agen (tiap – tiap agen) tidak ditentukan secara terpisah. 2. Laba (rugi) yang didapat dari aktivitas penjualan melalui agen ditentukan secara terpisah.
Contoh: PT Cahaya kantor pusat di Yogyakarta, membuka agen di Purwokerto. Transaksi yang terjadi sbb: 1. Pengiriman sampel barang dagangan dari pusat ke agen sebesar harga pokok Rp 100.000 2. Pembentukan modal kerja agen sebesar Rp 5.000.000 3. Penjualan melalui agen sebesar harga faktur Rp 10.000.000 4. Harga pokok penjualan melalui agen sebesar Rp 7.500.000 5. Laporan penggunaan dan pengisian kembali modal kerja agen sebesar Rp 500.000 6. Gaji dan komisi untuk agen dibayar langsung oleh kantor pusat sebesar Rp 1.500.000 7. Menutup rekening pendapatan dan biaya-biaya agen ke rekening rugi laba agen.
Dari data diatas pencatatan yang dilakukan oleh kantor pusat sbb: Laba (rugi) aktivitas penjualan melalui agen Laba (rugi) aktivitas penjualan melalui agen ditentukan secara terpisah
tidak terpisah
Persediaan sampel
100.000
Pengiriman brg ke agen Modal kerja agen Kas Piutang dagang Penjualan agen
100.000
5.000.000 5.000.000 10.000.000 10.000.000
Persd sampel Pengiriman brg ke agen Modal kerja Kas Piutang dagang Penjualan
100.000 100.000 5.000.000 5.000.000 10.000.000 10.000.000
HPP agen
7.500.000
Pengiriman brg ke agen Biaya-biaya agen
7.500.000 500.000
Kas
Biaya-biaya
500.000
Gaji dan komisi agen
1.500.000
Kas
Kas
500.000
Gaji dan komisi
1.500.000
Penjualan agen
500.000
1.500.000
Kas
1.500.000
10.000.000
HPP agen
7.500.000
Biaya-biaya agen
500.000
Gaji dan komisi agen
1.500.000
Rugi laba agen
500.000
SISTEM PENCATATAN KANTOR CABANG SENTRALISASI
akuntansi kantor cabang diselenggarakan oleh kantor pusat.
Sistem ini cocok dipakai apabila kantor cabang letaknya dekat dengan kantor pusat dan kegiatan kantor cabang masih terbatas/ kantor cabang masih relatif kecil
Investasi kantor pusat ke cabang tidak hanya sebatas modal kerja saja tetapi semua fasilitas yang dibutuhkan dalam mendirikan kantor cabang dan permulaan operasinya kantor cabang
CONTOH:
Kantor pusat mengirim kas sebesar Rp. 200.000 untuk pembukaan kantor cabang. Kas - Kantor Cabang Kas (aktiva)
200.000 200.000
Kantor cabang membeli aktiva tetap senilai Rp. 150.000 secara tunai. Aktiva tetap - Kantor Cabang Kas Kantor Cabang
150.000 150.000
Pembelian barang dagangan semuanya secara kredit:
Kantor Pusat Rp 1.200.000,
kantor cabang Rp 800.000 Persediaan
1.200.000
Persed. kantor cabang
800.000
Utang Dagang
2.000.000
Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang Rp. 275.000. Persediaan-Kantor Cabang
275.000
Persediaan
275.000
Penjualan barang semuanya dilakukan secara kredit:
Kantor Pusat Rp 1.500.000,
kantor cabang Rp. 700.000. Harga pokok atas barang dagangan yang dijual tersebut masing-masing Rp 1.000.000 dan Rp 400.000. Piutang dagang
1.500.000
Penjualan
HPP
1.500.000
1.000.000 Persediaan
Piutang dagang
1.000.000
700.000
Penjualan
HPP
700.000
400.000 Persediaan kantor cabang
Penagihan
piutang dagang:
400.000
Kantor Pusat
Rp.
Rp. 500.000.
Kas
1.800.000 Piutang Dagang
1.800.000
1.300.000,
Kantor Cabang
DESENTRALISASI
pencatatan transaksi di kantor cabang diselenggarakan oleh kantor cabang sendiri. Namun bila dikehendaki oleh kantor pusat maka terdapat pos-pos tertentu yang pencatatannya dilakukan oleh kantor pusat
transaksi yang menghubungkan antara Pusat dengan cabang adalah Rekening Koran Timbal Balik (R/K).
Transaksi keuangan kantor cabang di dalam sistem desentralisasi dikelompokkan menjadi 2 transaksi, yaitu: 1) Transaksi antara kantor cabang dengan
kantor pusat.
Transaksi
ini akan
mempengaruhi hubungan kantor cabang dengan kantor pusat sehingga transaksi ini dicatat baik oleh kantor cabang maupun kantor pusat. 2) Transaksi antara kantor cabang dengan pihak ketiga. Transaksi
ini tidak
mempengaruhi hubungan kantor cabang dengan kantor pusat sehingga transaksi ini tidak dicatat oleh kantor pusat.
Contoh transaksi yang mempengaruhi kantor pusat dan kantor cabang, a.l: 1) Pengiriman kas (aktiva) dari kantor Pusat ke kantor cabang dan sebaliknya 2) Pengiriman barang dagang dari kantor Pusat ke cabang dan sebaliknya 3) Pembebanan biaya oleh kantor Pusat kepada kantor cabang dan sebaliknya 4) Pengakuan laba/rugi kantor cabang: 5) Penagihan piutang kantor pusat oleh kantor cabang dan sebaliknya
Kantor Pusat R/K K. Cabang
Kantor Cabang xxx
Kas R/K K. Cabang
Kas Xxx
xxx
Pengiriman brg ke K. cabang
R/K K.Pusat Pengiriman brg dr K. Pusat
Xxx xxx
xxx xxx xxx
R/K K. Pusat Biaya
xxx xxx
R/K K. Cabang Biaya
Xxx
R/K K. Cabang
xxx
L/R K. Cabang
R/K K. Pusat Ikhtisar L/R
Xxx
R/K K. Cabang
xxx
Piutang
xxx xxx
R/K K. Pusat Kas
Xxx
xxx xxx
R/K K. Pusat
Contoh : Dalam rangka meningkatkan omzet penjualannya PT Yogya membuka kantor cabangnya di Magelang pada Desember 2014. Transaksi yang terjadi sbb: 1. Diterima uang dari kantor pusat sebesar Rp 3.000.000 sebagai modal kerja 2. Diterima barang-barang dari kantor pusat sebesar harga pokok Rp 6.000.000 3. Pembelian alat-lat perlengkapan kantor cabang secara tunai dengan harga Rp 2.000.000 4. Penjualan oleh kantor cabang terdiri dari tunai Rp 2.500.000, kredit Rp 4.000.000 5. Penerimaan pembayaran piutang dari langganan Rp 2.500.000 6. Biaya-biaya yang dibayar: Gaji dan komisi : Rp 550.000 Sewa kantor
: Rp 400.000
Listrik dan air
: Rp 50.000
Biaya lain-lain
: Rp 250.000
7. Pengiriman uang ke kantor pusat sebesar Rp 2.500.000 8. Biaya-biaya yang telah dikeluarkan dan diperhitungkan untuk beban kantor cabang, oleh kantor pusat : Biaya asuransi
: Rp 200.000
Brosur dan katalog
: Rp 300.000
Advertensi
: Rp 250.000
Bunga investasi
: Rp 750.000
9. Persediaan barang dagangan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 2.550.000. 10. Depresiasi alat-alat kantor sebesar Rp 50.000 11. Pemindahan saldo rekening-rekening pendapatan ke rugi laba
xxx
12. Pemindahan saldo rekening-rekening biaya ke rugi laba 13. Pemindahan saldo atas operasi kantor cabang oleh kantor pusat 14. Pemindahan saldo laba operasi cabang le rugi laba
Kertas kerja jurnal: No
Kantor cabang
Kantor pusat
3.000.000 3.000.000
R/K. K Cabang Kas
3.000.000
1.
Kas R/K.K Pusat
6.000.000 6.000.000
R/K.K Cabang Pengrmn brg ke KC
6.000.000
2.
Pengrmn brg dr pst R/K. KP
2.000.000 2.000.000
-
3.
Alat kantor Kas Kas Piutang dagang Penjualan
2.500.000 4.000.000 6.500.000
-
Kas Piutang dagang
2.500.000 2.500.000
-
Gaji dan komisi Sewa kantor
550.000 400.000
-
4.
5.
6. Listrik dan air
50.000
Biaya lain-lain Kas
250.000
7.
R/K. KPusat Kas
Brosur dan katalog
300.000
HPP
9.
10.
2.500.000 2.500.000 200.000
Bunga investasi R/K. KPusat
Kas
2.500.000 R/K. KCabang
R/K. K Cabang Kas
250.000 750.000 1.500.000
3.450.000 Pengrmn brg dr pst 3.450.000
Biaya depresiasi Akm dpr AT
6.000.000
1.250.000
Biaya asuransi
8. Advertensi
3.000.000
50.000
-
50.000
2.500.000 1.500.000 1.500.000
11.
12.
12.
Penjualan Laba rugi Laba rugi 6.250.000 HPP Gaji dan komisi Sewa kantor
6.500.000
6.500.000 -
3.450.000 550.000 400.000
Listrik dan air
50.000
Biaya lain-lain Biaya asuransi
250.000 200.000
Brosur dan katalog
300.000
Advertensi
250.000
Bunga investasi Biaya depresiasi
750.000 50.000
Ikhtisar L/R R/K. KP
250.000 250.000 250.000
13.
R/K. KC L/R. KC
250.000
14.
Rugi laba cabang Rugi laba
250.000
250.000