Mata Kuliah
TEKNOLOGI SWITCHING ( Modul 8) Dosen : Ir. Hernandi Ilyas R., MT
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
...
PENGENALAN SOFT SWITCH DAN VOICE OVER IP (VoIP)
PENDAHULUAN (1/6) §
Konvergensi antara jaringan sirkit (circuit network) dengan jaringan paket (packet network)—termasuk di dalamnya jaringan seluler—telah menjadi sebuah kebutuhan saat ini dan di masa yang akan datang. Ini karena komunikasi bukanlah hanya melibatkan suara, namun termasuk data, image dan bahkan video.
§
Operator-operator telekomunikasi sekarang boleh dikatakan tidak lagi berinvestasi mengekspansi jaringan sirkit mereka, tapi sudah langsung memasang perangkat-perangkat yang merupakan cakal-bikal jaringan generasi masa depan (NGN-Next Generation Network).
§
Layanan komunikasi suara selama ini masih berbasis pada circuit-swithed. Pada jaringan ini, setiap call (panggilan) akan diberikan sebuah kanal tersendiri (dedicated), dan tidak ada pengguna lain yang dapat menggunakan kanal tersebut selama call tadi masih berlangsung. Kelebihannya, layanan ini mendukung real time-service. Namun, kelemahannya juga banyak. Kanal yang idle (tidak aktif) karena tidak ada yang menggunakan juga harus tetap ‘bekerja’. Belum lagi biaya pembangunan dan pengembangan jaringan-infrastruktur yang relatif mahal. Jumlah aplikasi layanan ini juga terbatas.
PENDAHULUAN (2/6) §
Sementara itu, jaringan paket digunakan untuk komunikasi data. Dalam jaringan ini, informasi dipecah menjadi beberapa bagian (disebut paket, frame atau pun sel), diberi header—berisi informasi pengirim, penerima dan urutan paket dari informasi —baru setelah itu dikirim. Pada pengiriman, semua kanal bisa digunakan,—tidak seperti pada circuit-switch—dengan memilih kanal yang kosong dan paling cepat sampai ke tujuan/penerima. Kelebihan jaringan ini tentu saja dari efisiensi pemakaian kanal, karena setiap pengguna jaringan bisa menggunakan semua kanal yang tersedia untuk mengirim informasi ke pengguna yang lain.
§
Sejak berkembangnya telepon internet (VoIP) maka layanan komunikasi suara bukan hanya bisa dilewatkan oleh jaringan sirkit namun juga oleh jaringan paket yang berbasis IP (Internet Protocol). Dan lagi dengan teknik packet voice, dimana suara akan dikonversi menjadi bentuk digital, kemudian dimampatkan (compress) dan akhirnya dibagi manjadi beberapa paket suara untuk kemudian dikirim ke penerima via jaringan paket, ternyata memberikan kualitas bagus. Ini membuka peluang untuk mengirimkan informasi suara lewat jaringan paket, dalam bentuk packet voice.
PENDAHULUAN (3/6) §
Dengan melihat fakta dan aspek teknis di atas, tampaknya jaringan masa depan —Next Generation Network— memang akan berbasis paket. Namun dengan mempertimbangkan aspek bisnis, dalam hal ini biaya investasi yang harus ditanamkan, mengganti seluruh jaringan sirkit dengan jaringan paket akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu muncul solusi dengan melakukan migrasi antar jaringan secara bertahap. Dalam proses ini, jaringan sirkit tetap akan bisa berfungsi dan bahkan berhubungan dengan jaringan paket secara simultan. Dengan begitu, perusahaan penyedia layanan telekomunikasi tetap dapat mengambil untung dari layanan selama ini dan secara bertahap melakukan up-grade menuju jaringan berbasis paket.
§
Untuk mendukung solusi itu, telah muncul satu alat yang bernama softswitch. Alat ini mampu menghubungkan antara jaringan sirkit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah jaringan telepon tetap (PSTN), internet yang berbasis IP, kabel TV dan juga jaringan seluler yang telah ada selama ini.
PENDAHULUAN (4/6) §
§
Softwitch dikembangkan dengan memisahkan perangkat keras (hardware), yang disebut Media Gateway (MG) dan perangkat lunaknya (software) yang disebut Media Gateway Controller (MGC), yang fokus pada software call-processing. Alasan terbesar mengapa pengembangannya dipisah adalah pada etika open-standard, dimana monopoli baik sisi hardware maupun software menjadi hilang, dengan begitu para pemain akan bersaing secara adil dan masing-masing akan menawarkan produk terbaiknya ke pasar. Selain itu, juga akan membuka peluang bagi perusahaan lain, terutama di sisi software call prosessing untuk ikut bermain. Dan yang pasti hal ini juga akan ‘memanjakan’ para penyedia layanan telekomunikasi dalam memilih produk yang paling kompetitif dan sesuai dengan kebutuhan. Penyedia layanan juga bisa melakukan setting jaringan, membuat konfigurasi dan pengembangan sesuai dengan kebutuhanya tanpa harus terpaku pada satu vendor. Hal ini bertolak belakang dengan pengembangan teknologi jaringan sirkit yang sangat vendor-driven, yaitu ketergantungan operator penyedia layanan dengan pihak pemasok sangat tinggi, termasuk biaya penambahan dan percobaan fitur-fitur baru yang mahal, sehingga layanan yang diberikan masih bertumpu pada transfer suara saja.
PENDAHULUAN (5/6) §
§
§
MGC akan bekerja di tataran pengaturan panggilannya (call control) serta call processing. MGC akan mengontrol panggilan yang masuk untuk mengetahui jenis media penggilan dan tujuannya. Dari situ, MGC akan mengirimkan sinyal ke MG untuk melakukan koneksi, baik intrakoneksi jaringan—sirkit ke sirkit atau paket ke paket; maupun interkoneksi jaringan—sirkit ke paket dan sebaliknya. Jika diperlukan, MGC akan meminta MG melakukan konversi media yang sesuai dengan permintaan, atau langsung meneruskan panggilan jika tidak diperlukan konversi. MGC menganggap MG sebagai kumpulan terminasi. Dalam fungsi itu, maka MGC dapat meminta MG melakukan konversi, koneksi dan pengiriman ring-tone (dering suara telpon) ke tujuan. Antara MGC dan MG sendiri akan saling berhubungan dengan protokol Megaco atau MGCP (Media Gateway Control Protocol). Sementara itu, satu MGC akan berhubungan dengan MGC yang lain, baik itu yang berada di jaringan yang sama maupun berbeda, dengan mengirimkan protokol sinyal tertentu. Untuk jaringan sirkit, MGC akan mengirimkan SS7 (Signalling System 7), sementara jika berhubungan dengan jaringan paket, maka MGC akan menggunakan H.323 atau SIP (Season Initiation Protocol).
PENDAHULUAN (6/6) §
MG sendiri ‘hanya’ akan bekerja sebagai converter antara jaringan sirkit dengan jaringan paket. Di sini fungsi softswitch menjadi hanya setara dengan ‘switch analog’ dan tidak memberikan layanan yang lain. MG juga bisa bekerja di sisi pelanggan maupun penyedia layanan, dimana softwitch bukan hanya berfungsi sebagai converter, namun juga memberikan fitur lebih, termasuk dial-tone tentunya. Pada posisi ini, maka softswitch akan bekerja lebih kompleks.
§
MG juga akan mengirimkan bermacam sinyal, tergantung jenis media yang digunakan. Sinyal itu dikirim atas permintaan MGC, sehingga dapat dideteksi oleh terminal atau oleh MGC selanjutnya.
§
Softswitch akan memegang peranan penting di masa transisi dimana di satu sisi jaringan sirkit masih eksis sementara di sisi lain kebutuhan akan jaringan paket makin besar, terutama didasari alasan bahwa jaringan paket lebih ‘hemat’, dan lebih handal dalam pengiriman informasi terutama yang dalam format data, juga munculnya teknik paket suara (packet voice) yang membuat suara yang dikirim mampu dikonversi menjadi bentuk paket digital untuk kemudian dikirim via jaringan paket, ditambah fakta bahwa dengan perubahan dari sirkit ke paket akan banyak biaya yang bisa ditekan, terutama biaya opersional. Hal-hal seperti itulah yang semakin memacu terwujudnya jaringan paket terintegrasi dengan nama Next Generation Networks (NGN).
...
PENGENALAN
SOFT SWITCH
SOFTSWITCH - DEFINISI vSoftswitch (software switch), adalah suatu API (application program interface) yang digunakan untuk menjembatani suatu PSTN traditional dan VoIP dengan menyambungkan PSTN ke jaringan-jaringan IP dan memanage trafik yang merupakan gabungan dari voice, fax, data dan video. v Softswitch dapat memproses signaling untuk semua tipe protokol packet switch. Softswitch adalah suatu platform switching berbasis software, yang bertentangan dengan teknologi switching berbasis hardware konvensional. Softswitch juga berbasis pada open system, sedangkan hardware sistem switching konvensional biasanya bersifat proprietary. v Softswitch dinamakan juga sebagai media gateway controller, call agent dan gatekeeper.
SOFTSWITCH - DEFINISI q API (application program interface), a set of routines, protocols, and tools for building software applications. A good API makes it easier to develop a program by providing all the building blocks. A programmer then puts the blocks together. Most operating environments, such as MS-Windows, provide an API so that programmers can write applications consistent with the operating environment. Although APIs are designed for programmers, they are ultimately good for users because they guarantee that all programs using a common API will have similar interfaces. This makes it easier for users to learn new programs.
SOFTSWITCH - DEFINISI v Softswitch adalah suatu perangkat sentral pada jaringan telepon yang mengkoneksikan panggilanpanggilan dari suatu saluran telepon ke saluran telepon lainnya, dimana seluruh prosesnya dilakukan dengan menjalankan software pada suatu sistem komputer. v Suatu softswitch umumnya digunakan untuk mengontrol koneksi pada titik junction antara jaringan sirkit dan paket.
SOFTSWITCH - DEFINISI v Softswitches are carrier-class servers that control voice phone calls across circuit- and packet-switched networks, which promise to support intriguing new services by dint of their open application programming interfaces for service software.
SOFTSWITCH - DEFINISI v Softswitch is the concept of separating the network hardware from network software. In traditional circuit switched networks, hardware and software is not independent. Circuit switched networks rely on dedicated facilities for inter-connection and are primarily designed for only voice communication. v More efficient packet based networks use Internet Protocol (IP) to route voice and data efficiently over diverse routes and shared facilities. The transport portion of telecommunications networks is increasing evolving to utilise IP. In addition to data transport, the IP backbone is also increasingly the medium for Voice over IP (VoIP) services.
Infrastruktur Softswitch
.
Infrastruktur Softswitch
.
Benefit dari Softswitch v Mengurangi Biaya-biaya § Manage networks more efficiently § Reduce costs of handling calls § Boost capacity of existing lines by offloading data to IP networks v Meningkatkan Layanan § Differentiate service through value-added offerings § Roll out new services more quickly § Provide end users capability to maintain their own service preferences v Memfasilitasi Migrasi ke Jaringan-jaringan Berbasis IP § Leverage existing databases § Evolve networks and services through a distributed architecture § Allow for easy expansion
Komponen SS : MEDIA GATEWAY §
§
§
§ §
Suatu Media Gateway, disingkat MGW berfungsi sebagai suatu unit translasi antara jaringan-jaringan telekomunikasi yang berbeda (disparate) seperti PSTN; Next Generation Network; jaringan akses radio atau PBX 2G, 2.5G dan 3G. Media Gateway meng-enable komunikasi multimedia melalui Next Generation Network dengan menggunakan multiple protokol-protokol transport seperti ATM dan IP. Karena MGW mengkoneksikan berbagai jaringan dengan tipe yang berbeda, maka salah satu fungsi utamanya adalah mengkonversi teknikteknik pengkodean dan transmisi yang berbeda. Fungsi media streaming seperti echo cancellation, DTMF, dan tone sender juga dilakukan di MGW. Media Gateway dikontrol oleh suatu Media Gateway Controller yang menyediakan fungsi-fungsi call control dan signaling. Komunikasi antara Media Gateway dan Call Agent dilakukan dengan menggunakan protokolprotokol seperti MGCP atau Megaco (H.248) atau SIP. Media Gateway VoIP melakukan konversi dari voice TDM menjadi Voice over Internet Protocol (VoIP). Media Gateway untuk Mobile access mengkoneksikan jaringan akses radio suatu public land mobile network (PLMN) ke suatu Next Generation Core Network.
Komponen SS SS:: Media Gateway Controller § Media Gateway Controller (MGC) adalah suatu sistem yang digunakan pada arsitektur telepon Voice over IP tertentu. Suatu MGC mengendalikan sejumlah terminal yang berupa Media Gateway. MGC menerima informasi signalling (seperti digit-digit yang di-dial) dari Media Gateway dan dapat menyampaikan untuk memberi indikasi kepada pelanggan yang dipanggil, mengirim dan menerima data voice dll. Ada beberapa protokol yang dapat digunakan antara MGC dan Media Gateway: SGCP, IPDC, MGCP and Megaco (juga dikenal sebagai H.248). § Beberapa MGC dapat ber-interface dengan protokol-protokol signalling lain, seperti SS7 (untuk interkoneksi dengan sistem telepon tradisional), H.323 dan SIP. § Suatu arsitektur VoIP umumnya menggunakan suatu MGC dan biasanya disebut sebagai suatu arsitektur softswitch. Keuntungan dari suatu arsitektur softswitch adalah bahwa Media Gateway sangat mudah untuk di-maintain.
Signaling & protokol Terkait SS § § § § § § § § §
ISDN, PRI, BRI - ke sisi jaringan ISDN, PRI, BRI - ke sisi User ETSI ISUP SIP MGCP SIGTRAN (IUA) SIGTRAN (MxUA Q3 2007) RTP, RTCP User-user signaling
Fitur--fitur Softswitch (1) Fitur v IVR (Interactive Voice Response) Interactive Voice Response feature is an interactive answering machine that connects caller with the computer database. IVR can give question to the caller and the caller answers by pressing buttons on the handset. The entered data will be processed for providing the next information to the caller. The new language option on IVR can serve Indonesian language. v AAB (Absent Subscriber) Absent Subscriber feature provides voice messaging system when the call is not answered caused by the following reasons: the destination is busy,the destination is not registered,the destination is not connected, no reply from the destination. For example: “Sorry, the number you are calling is not active or outside our coverage area“. v ABV (Abbreviated Numbers) Abbreviated Number feature enables customers to only dial abbreviated numbers (abbreviated speed dialing code) for the most frequent dialed numbers; they do not have to dial complete numbers. For example: number 1 will be used for dialing IP phone number. Then, by pressing number 1, customers will be connected to IP Address 65.209.237.102.
Fitur--fitur Softswitch (2) Fitur v ACR (Anonymous Call Rejection) Anonymous Call Rejection enables customers to automatically reject anonymous call. For example: when a caller calls a customer using the hide number facility, then the call will be automatically rejected and the call will fail. v Filtering Filtering feature enables customers to limit the outgoing calls only to particular numbers. Unregistered numbers will not be able to be contacted. For example: by setting the Filtering feature for the IP number 65.209.237.102, then customers who dial that number will automatically rejected. v BIS BIS feature provides service for customers to redial to the last outgoing call number. For example: button “0” will be used for BIS/redial. If previously the customer has dialed to the IP number 65.209.237.102, and he/she presses button “0”, then the IP number 65.209.237.102 will be dialed automatically and customer will be connected to that number.
Fitur--fitur Softswitch (3) Fitur v SBIS (Super BIS) Super BIS feature provide service for customers to redial to the last failed outgoing call number for the reasons of busy, no reply, or rejected. For example: Customer X will dial the Customer Y. but the Customer Y rejects the call. Then Customer X will do SBIS by pressing button “*”. Then Customer X will automatically dial Customer Y. v Call Logs Call Logs feature provides service for customers who want to know logs for all incoming calls, outgoing calls, or event missed calls. v CFU (Call Forward Unconditional) Call Forward Unconditional Feature provides service for customers to forward all incoming calls to other number set by the customer. CFU can be done if the customer set the forward feature on his/her number. For example: Customer X with the IP number 65.209.237.102 has activated Call Forward and forward the call to IP number 203.83.33.29. Then all incoming calls to number 65.209.237.102 will be forwarded to number 203.83.33.29.
Fitur--fitur Softswitch (4) Fitur v CFC (Call Forward on Conditional) Call Forward on Conditional feature provides service for customers to forward unanswered incoming calls caused by the line is busy, no reply, or rejected to other number set by the customer. For example: Customer X with IP number 65.209.237.102 has set IP number 203.83.33.29 as the forward number. Someone dials to number 65.209.237.102, but Customer X can not answer the number as the line is busy, then automatically the call will be forwarded to number 203.83.33.29. v CLIP (Calling Line Identity Presentation) Calling Line Identity Presentation provides service for customers to know the caller number for every incoming call to the customer. For example: someone with number 203.83.33.29 dials to customer with number 65.209.237.102. Then the caller number (203.83.33.29) will be displayed on the customer’s handset. v CLIR (Calling Line Identity Restriction) Calling Line Identity Restriction provides service for customers to hide their identity number for every outgoing call. So the call recipient will receive anonymous call. For example: Customer X with the IP number 65.209.237.102 has set the CLIR, then every call recipient from Customer X will receive the call without knowing the identity of the Customer X
Fitur--fitur Softswitch (5) Fitur v DND (Do Not Disturb) Do Not Disturb feature provides automatic voice answering service for every incoming call if then customer does not want to be disturbed. For example: Customer X does not want to be disturbed at the moment and has activated DND feature. Someone calls the Customer X and will be connected to the Customer X, but instead of talking to the Customer X, the caller will get voice message such as “The customer you are calling does not want to be disturbed”. v FPAD (Full Protection Against Diversion) Full Protection Against Diversion feature provides protection from call forwarding from other party. Therefore, if there is a call forwarded to the customer’s number, the call will not be connected, instead, it will be connected to the source. For example: Customer X has activated FPAD. Customer Y activates the Call Forward to Customer X. When Customer Z calls Customer Y, the call should be forwarded to Customer X, but because Customer X refuses to be forwarded, then the call will not be forwarded to Customer X, but it will be returned to Customer Y. v FWDR (Call Forwarding Restriction) Call Forwarding Restriction feature is a feature that prevents the customer from forwarding call to important numbers (3 digit numbers), e.g. 911, 112, 103, 123, etc.
Fitur--fitur Softswitch (6) Fitur v GDAC (General De-Activation) General De-Activation feature can be used to deactivate / reset all features/services at one time. v GC (Group Call) Group Call feature provides service to group several numbers into one group. Each group member can call each other using 2digit extension number. For example: Customer X and Customer Y are grouped in a Group Call. Customer X is assigned with extension 11 and Customer Y with extension 22. Then Customer X can call Customer Y using extension 22, and Customer Y can call Customer X using extension 11. v GIA (Group Call Interception) Group Call Interception feature can be used to intercept incoming call between customers in the same group. For example: Customer X and Customer Y are in the same group. Customer X has set GIA. Therefore when Customer Y calls Customer X, the call will be intercepted. v LST (Free Line Service) Free Line Service feature functions to make a number free of charge. Therefore, all customers who call the free line number will not be charged. For example: Customer X is a customer who has a Free Line service extension 0800. Customer Y calls the Customer X. Then Customer Y will not be charged for the call.
Fitur--fitur Softswitch (7) Fitur v Special Number feature gives important numbers such as police station, fire department, and other important 3-digit numbers. Those numbers can be accessed for free and will be forwarded directly to the institution. For example: Number 911 is one of important numbers (Special Number). Customer X in Mampang Area calls the 911. Then the Customer X will be connected to Mampang Police Station. v Change Number Intercept Call Number Intercept feature gives a voice message telling a caller when a Customer number has changed. For example: Customer X has changed the number from 203.83.33.29 to 0217445511. Customer Y calls Customer X through 203.83.33.29. Then the IVR will tell the Customer Y that Customer X’s number has been changed and also tells the new number of Customer X. v ACC (Accounting Code) Accounting Code feature gives service customers who want to know the bill by pressing special number/code. The special number/code will be connected to IVR, which gives billing information. Postpaid customers can query the total bill for their outgoing calls from the web interface. For example: Number 109 is an Accounting Code. By calling 109 the customer will be connected to the IVR telling “Your current total bill is Rp. 50.000,-”
Fitur--fitur Softswitch (8) Fitur v Prepaid Credit Checking Prepaid Credit Checking feature gives service for customers who want to know their current prepaid card balance by pressing special code / number. The special code/number will be connected to IVR, which will tell the current balance information. For example: Number 109 is a Prepaid Credit Checking code. By calling 109 the customer will be connected to IVR telling the current balance e.g. “Your current balance is Rp. 50.000,-“ v Last Call Charge Checking Last Call Charge Checking feature is a service for customers who want to know the bill for the last conversation by calling special code /number. The special code/number will be connected to IVR, which will tell the last conversation bill information. For example: Number 908 is Last Call Charge Checking code. By calling 908 the customer will be connected to IVR telling the last conversation bill information. v Billing Softswitch will record all incoming calls (success or not success) and store them as CDR (Call Detail Record). The CDR will be used for creating various reports including VoIP usage bills.
Fitur--fitur Softswitch (9) Fitur v Number Checking This feature provides services for customers to find out their own number through IVR. Example: 309 is the access code to Number Checking. If a customer Y owns a telephone number (021)7329652 and he/she accesses code 309, then IVR will respond with (021)7329652. v LG(Line Group/Hunting) This feature provides services for customers to access multiple numbers by calling to one master number, while numbers in Line Group/Hunting as slave. But, the master number can’t be used for outgoing or incoming calls. Example: Customer X as Master Line Group/Hunting number 1. Customer Y and Z as Slave Line Group/Hunting number 1. If someone call the master number, it will transfer the call to Customer Y or Z. v Follow Me This feature provides services for customers to determine which media used to accept incoming call for themselves, ie. Mobile Number, PSTN Number or PC.
Fitur--fitur Softswitch (10) Fitur 10) v GUI TA-Softswitch application equipped with web base GUI which is used for Softswitch administration and operation. Examples: o User Administration o Administrator Administration o Company Administration o System Administration: route, rate, terminal, IVR, special number, features activation, etc o CDR Report o Outgoing and incoming call Report o Invoice report. etc
Flexibility and Extensibility (1) v Automatic Callback/Ring Again If a user does an outgoing call and got busy tone, can activate Automatic Callback code. By doing so, when the desired number not busy, the caller automatically called by the number v Automatic Line/Direct Connect When a user hooked off the phone, he/she will be connected to an extension number or telephone number that already been set v Call Block Automatically reject an incoming call from undesired numbers v Call Hold Hold a call by pressing an activation code (not Hold button). When a call is being hold, user can do outgoing call, answer an incoming call etc. v Call Park User can hold a call, and resume the call from another device in the same group v Call Return User can do an outgoing call to the last number which contacted him/her
Flexibility and Extensibility (2) v Call Transfer Transfer a call in progress to another telephone inside or outside a group v Call Waiting If an incoming call occurs when a user is in a progressing call, the caller will hear a ring tone (not busy tone) and the user will hear Call Waiting signal. The user can hold the call in progress in order to receive the call waiting call. v Message Waiting Audible Audio Indicator to indicate new messages in mailbox v Message Waiting Visual Visual Indicator to indicate new messages in mailbox, such as LED in telephone or other compatible devices. v Music-On-Hold Music played for an on-hold call v Ring Back Tone Music to replace dial tone v Conference Call User can call more then one at once
...
PENGENALAN
VOICE OVER IP
SEJARAH § Voice-over-Internet Protocol has been a subject of interest almost since the first computer network. By 1973, voice was being transmitted over the early Internet. The technology for transmitting voice conversations over the Internet has been available to endusers since at least the early 1980s. In 1996, a shrink-wrapped software product called VocalTec Internet Phone (release 4) provided VoIP along with extra features such as voice mail and caller ID. However, it did not offer a gateway to the PSTN, so it was only possible to speak to other Vocaltec Internet Phone users. In 1997, Level 3 began development of its first softswitch (a term they invented in 1998); softswitches were designed to replace traditional hardware telephone switches by serving as gateways between telephone networks.
DEFINISI VoIP vVoice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP sendiri adalah merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis packet-switch, jadi dalam hal ini aktifitas telepon dilakukan dengan menggunakan jaringan IP atau Internet.
APIKASI VoIP v Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah suatu istilah umum untuk suatu teknologi transmisi yang dapat men-deliver komunikasi suara melalui Internet atau jaringan packet-switched. Istilah lain yang juga sering digunakan dan sinonim dengan VoIP adalah IP telephony dan Internet telephony, atau voice over broadband, broadband telephony, dan broadband phone, apabila konektivitas jaringan tersedia melalui akses internet broadband. v Sistem VoIP biasanya ber-interface dengan public switched telephone network (PSTN) tradisional agar tetap memungkinkan terjadinya komunikasi telepon worldwide yang transparan. v VoIP dapat memberi suatu benefit untuk mengurangi biaya-biaya komunikasi dan infrastruktur dengan me-routing-kan panggilan telepon melalui jaringan data yang ada/tersedia dan menghindari adanya duplikasi sistem jaringan. Skype dan Vonage adalah contoh service provider yang berhasil mencapai pengguna yang cukup besar dan tersebar dan sangat diterima pengguna dalam penetrasi pasarnya. v Voice-over-IP systems carry telephony speech as digital audio, typically reduced in data rate using speech data compression techniques, packetized in small units of typically tens of milliseconds of speech, and encapsulated in a packet stream over IP.
APLIKASI VoIP Diversifikasi teknologi pengolah suara (voice) yang dihubungkan melalui Internet :
HEADER VoIP § Dalam paket VoIP ini terdapat format paket, dimana setiap paket VoIP akan terdiri atas dua bagian, yaitu Header dan payload (beban). § Header terdiri atas IP Header, Real-time Transport Protocol (RTP) Header, User Datagram Protocol (UDP) Header, dan link Header.
HEADER VoIP • Gambar Format Paket VoIP :
HEADER VoIP v IP Header bertugas menyimpan informasi routing untuk mengirimkan paket-paket tersebut ke tujuan. Pada tiap Header IP disertakan info tipe layanan atau Type of Service (ToS) yang memungkinkan paket tertentu seperti paket suara, diperlakukan berbeda dengan paket yang non real time. v UDP Header memiliki ciri tertentu yaitu tidak menjamin paket sampai tujuan sehingga UDP cocok digunakan pada aplikasi voice real time yang sangat peka terhadap delay dan latency. v RTP Header adalah Header yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan framing dan segmentasi data realtime. Seperti UDP, RTP juga tidak mendukung realibilitas paket untuk sampai di tujuan. RTP menggunakan protokol kendali yang disebut RTCP (Real-time Transport Control Protocol) yang mengendalikan QoS dan sinkronisasi media stream yang berbeda.
HEADER VoIP § Untuk link Header, besarnya sangat tergantung pada media yang digunakan. §
Tabel berikut menunjukkan perbedaan ukuran Header untuk media yang berbeda dengan metode kompresi G.729 :
PROTOKOL--PROTOKOL VoIP PROTOKOL .
PROTOKOL--PROTOKOL VoIP PROTOKOL § H.323 adalah set standard bagi ITU-T yang mendefinisikan satu set protokol untuk menyediakan komunikasi audio dan visual melalui rangkaian komputer. H323 adalah protokol lama dan kini digantikan dengan SIP. § H.323 merupakan suite yang mengkoordinasikan berbagai protokol baik yang didefinisikan ITU-T maupun oleh IETF
PROTOKOL--PROTOKOL VoIP PROTOKOL § Sinyal audio dikodekan dalam salah satu dari paket G.7XX (misalnya G.711), dan sinyal video dikodekan dalam H.26X (misalnya H.261). Sebagai data paket realtime, keduanya dibawa dalam paket RTP di atas UDP di atas IP. § RTCP mengendalikan alur paket RTP. Pengendalian panggilan, dalam bentuk pembukaan sebuah percakapan baru, penutupan percakapan, dan sebagainya, didefinisikan dalam Q.931 dan H.245 yang dalam jaringan IP disalurkan terpisah dengan transport TCP.
PROTOKOL--PROTOKOL VoIP PROTOKOL Session Initiation Protocol (SIP) merupakan standar protokol multimedia yang dikeluarkan oleh group yang tergabung dalam Multiparty Multimedia Session Control (MMUSIC) yang berada dalam organisasi Internet Engineering Task Force (IETF) yang didokumentasikan ke dalam dokumen Request For Command (RFC) 2543 pada bulan maret 1999. SIP merupakan protokol yang berada pada layer aplikasi yang mendefinisikan proses awal, pengubahan dan pengakhiran (pemutusan) suatu sesi komunikasi multimedia. Sesi komunikasi ini termasuk hubungan multimedia, distance learning, dan aplikasi lainya.
PROTOKOL--PROTOKOL VoIP PROTOKOL § SIP dapat dikatakan berkarakteristik client-server; ini berarti dikirimkan ke server. Kemudian, server mengolah request dan memberikan tanggapan terhadap request tersebut ke client. Request dan tanggapan terhadap request disebut transaksi SIP. SIP juga disebut protokol yang text-based (berbasis teks). § Protokol SIP didukung oleh beberapa protokol antara lain RSVP untuk melakukan pemesanan pada jaringan, RTP dan RTCP untuk mentransmisikan media dan mengetahui kualitas layanan, serta SDP (Session Description Protocol) untuk mendeskripsikan sisi media. Secara default, SIP menggunakan protokol UDP tetapi pada beberapa kasus dapat juga mengguanakan TCP sebagai protokol transport.
PROTOKOL-PROTOKOL VoIP •
Gambar Arsitektur Protokol SIP
PROTOKOL--PROTOKOL VoIP PROTOKOL User Datagram Protocol (UDP) merupakan salah satu protocol utama diatas IP, yang lebih sederhana dibandingkan dengan TCP. UDP digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme reliabilitas. UDP digunakan pada VoIP pada pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus dan lebih mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya paket yang hilang walaupun mencapai 50% dari jumlah paket yang dikirimkan. Karena UDP mampu mengirimkan data streaming dengan cepat, untuk mengurangi jumlah paket yang hilang saat pengiriman data (karena tidak terdapat mekanisme pengiriman ulang) maka pada teknologi VoIP pengiriman data banyak dilakukan pada private network.
PROTOKOL-PROTOKOL VoIP Real Time Protocol (RTP) Protokol RTP menyediakan transfer media secara realtime pada jaringan paket. Protokol RTP menggunakan protokol UDP dan Header RTP mengandung informasi kode bit yang spesifik pada tiap paket yang dikirimkan; hal ini membantu penerimaan untuk melakukan antisipasi jika terjadi paket hilang.
PROTOKOL-PROTOKOL VoIP Real Time Control Protocol (RTCP) Protokol RTCP merupakan protokol yang mengendalikan transfer media. Protokol ini bekerja sama dengan protokol RTP. Dalam satu sesi komunikasi, protokol RTP mengirimkan paket RTCP secara periodik untuk memperoleh informasi transfer media dalam memperbaiki kualitas layanan.
PROTOKOL-PROTOKOL VoIP Session Description Protocol (SDP) Protokol SDP merupakan protokol yang mendeskripsikan media dalam suatu komunikasi. Tujuan protokol SDP adalah untuk memberikan informasi aliran media dalam satu sesi komunikasi agar penerima yang menerima informasi tersebut dapat berkomunikasi.
KOMPONEN VoIP q Komponen penyusun dari sistem VoIP yang menggunakan protokol signalling ini dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu VoIP server, Internet telephone gateway (ITG), dan VoIP client.
§ VoIP Server o VoIP server merupakan hardware yang berfungsi sebagai switching center terhadap semua panggilan yang berasal dari user VoIP yang telah terdaftar di server tersebut. Sistem swiching yang terjadi disini dikenal dengan teknologi softswitch. VoIP server dapat berupa perangkat yang memang hanya berfungsi sebagai VoIP server seperti buatan Juniper, Cisco, Linksys dsb, atau dapat juga berupa komputer yang telah terinstall software atau aplikasi VoIP server seperti asterisk, trixbox, axon, dan lain-lain. o Dalam VoIP Server ini kita dapat membuat suatu account untuk user, sambungan ke VoIP server lain, ke PSTN, jaringan selluler dan konfigurasi - konfigurasi lainnya. Selain itu juga dapat dilakukan monitoring terhadap seluruh aktifitas telepon, atau juga dapat dipasang suatu billing VoIP.
KOMPONEN VoIP § Internet Telephone Gateway (ITG) o ITG merupakan perangkat yang berfungsi menghubungkan sistem telepon analog (PABX /PSTN) dengan sistem digital seperti VoIP. Dalam perangkat ini terdapat dua jenis port yaitu port Foreign eXchange Office (FXO) dan Foreign eXchange Subscriber (FXS) yang dapat dihubungkan ke sistem telepon analog. o FXO merupakan port yang menerima sambungan dari sistem analog (PSTN line atau EXT line dari PABX). Jadi pada port ini tidak ada sumber tegangan atau tidak terdapat aliran arus. Sedangkan FXS merupakan port yang memiliki sumber tegangan atau terdapat aliran arus di dalamnya. Port ini biasanya langsung terhubung ke pesawat telepon atau masuk ke Line PABX analog.
KOMPONEN VoIP VoIP Client Perangkat yang ada disisi client sangat bervariasi, diantaranya adalah Analog Telephone Adapter (ATA), IP Phone, USB Phone, Wireless IP Phone, dan softphone. o Analog Telephone Adapter (ATA), merupakan perangkat yang memungkinkan kita untuk menggunkan telepon analog biasa menjadi telepon VoIP. Alat ini yang melakukan konversi dari sinyal suara yang berbentuk analog ke dalam bentuk digital. Pada ATA ini, kita dapat melakukan konfigurasi account VoIP yang kita miliki. Sambungan pada ATA adalah port phone (FXS) terhubung ke pesawat telepon dan port ethernet terhubung ke switch (LAN). o IP Phone berbentuk seperti telepon analog biasa, akan tetapi memiliki port yang lebih banyak. IP Phone ini secara langsung menggunakan kabel UTP yang terhubung ke LAN. Konfigurasi dari IP Phone ini biasanya dapat menggunakan komputer.
•
Gambar ATA dan IP Phone
KOMPONEN VoIP o USB Phone berperan layaknya headset. Untuk dapat menggunakan USB Phone, maka kita harus menyambungkan USB Phone ini ke komputer atau laptop yang memiliki softphone yang compatible dengan USB phone tersebut. o Wireless IP Phone memiliki bentuk seperti handphone. Alat ini menggunakan koneksi WiFi untuk dapat berkomunikasi. IP Phone dapat melakukan scanning terhadap SSID yang ada dan melakukan koneksi terhadap SSID tersebut, sehingga dapat melakukan registrasi ke server VoIP. •
Gambar USB Phone dan Wireless IP Phone :
KOMPONEN VoIP o Softphone merupakan software aplikasi VoIP yang terinstall di komputer atau laptop. Saat ini telah ada softphone untuk dapat diinstall di PDA atau pocket PC, sehingga PDA atau pocket PC dapat digunakan untuk melakukan panggilan VoIP.
•
Gambar Softphone
TUGAS (perorangan) vBUAT PAPER MENGENAI : a. Arsitektur Softswitch b. Protokol-protokol pada jaringan IP berbasis softswitch