rd
23 Block — Block of Community Medicine | Uploaded
Editor : Fia
`
Masyarakat Muslim Sebagai dokter muslim tidak lepas akan kewajiban sebagai seorang muslim selain dituntut dalam kompetensi klinis dan kesehatan komunitasnya. Dokter muslim tentunya berada dalam komunitas atau masyarakat, dengan tugasnya sebagai dokter muslim. Sebagai seorang muslim kita membutuhkan masyarakat yang dapat mendukung ibadah kita kepada Allah swt. dan sebaliknya masyarakat memerlukan penyerupenyeru kepada kebenaran (surga). (Yunus: 25). Apakah sebagai dokter muslim kita diwajibkan untuk berdakwah/ menyerukan kepada kebenaran? QS Ali Imran (3) : 104
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; {1} merekalah orang-orang yang beruntung. {1}''Makruf''; segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah, sedangkan mungkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya. QS Al Baqarah (2) : 159 – 160
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keteranganketerangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati, kecuali mereka yang telah tobat dan mengadakan perbaikan {2} dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima tobatnya dan Akulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. {2}Mengadakan perbaikan berarti melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk menghilangkan akibat-akibat yang jelek dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan. QS An Nahl (16) : 125
Masyarakat Muslim
1
rd
23 Block — Block of Community Medicine | Uploaded
Editor : Fia
` Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. {3} {3}Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang batil. Dan masih banyak ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang mewajibkan setiap muslim untuk berdakwah. Coba anda temukan sendiri ya….. Sebagaimana dakwah itu merupakan kewajiban syar’i, ia juga merupakan kebutuhan masyarakat, demikian itu karena beberapa alasan sebagai berikut: 1. Manusia membutuhkan orang yang bisa menjelaskan kepada mereka apa-apa yang diperintahkan oleh Allah untuk menegakkan hujjah atas mereka. Merupakan suatu keharusan untuk mendakwahi manusia agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata, dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata pula. 2. Para pelaku kerusakan, ketamakan, dan hawa nafsu menginginkan tersebarnya kerusakan tersebut di masyarakat agar seperti mereka. QS At Taubah (9) : 67
Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang mungkar dan melarang berbuat yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya. {4} Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik. {4}Maksudnya: berlaku kikir. 3. Takut kepada laknat Allah yang akan menimpa masyarakat yang tidak melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar. Sebagaimana yang pernah menimpa Bani Israil (Al-Maidah: 78-81) 4. Tidak adanya orang yang memerintahkan untuk berbuat ma’ruf dan melarang mereka dari kemungkaran. QS At Taubah (9) : 71
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan RasulNya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dakwah islamiyah memiliki beberapa karakter yang membedakannya dengan dakwah-dakwah yang lain sbb.: 1. rabbaniyah bersumber dari wahyu Allah swt. 2. wasathiyah tengah-tengah atau tawazun (seimbang) 3. ijabiyah positif dalam memandang alam, manusia dan kehidupan
Masyarakat Muslim
2
rd
23 Block — Block of Community Medicine | Uploaded
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Editor : Fia
` waqi’iyah realistis dalam memperlakukan individu dan masyarakat. akhlakiyah sarat dengan nilai kebenaran, baik dalam sarana maupun tujuannya. syumuliyah utuh dan menyeluruh dalam manhajnya ‘alamiyah bersifat mendunia syuriyah berpijak di atas prinsip musyawarah dalam menentukan segala sesuatunya jihadiyah terus menerangi siapa saja yang berani menghalang-halangi manusia yang beribadah kepada Allah swt. salafiyah menjaga orisinilitas dalam pemahaman akidah.
Tentunya dalam berdakwah kita memerlukan kelompok/tim yang solid sehingga membentuk barisan yang terorganisasi/diatur dengan baik. Berikut kutipan dari buku Omar Kasule tentang tim pelayanan kesehatan. ETIKA DALAM TIM PELAYANAN KESEHATAN Prinsip kerja kelompok Di dalam sebuah kelompok memiliki rasa saling ketergantungan dan berinteraksi dengan orang lain. Dianjurkan untuk bekerja di dalam kelompok secara: menyatu, koperatif, terbuka dan saling mempercayai. Anggota kelompok harus bersatu, berempati, saling-mendukung, dan berbagi. Memisahkan diri dari kelompok merupakan perbuatan tercela. Norma-norma kelompok harus dihormati. Melanggar norma-norma kelompok, berbuat secara rahasia, menyembunyikan informasi, dan berbicara tentang rahasia kelompok dapat menghancurkan kelompok. Anggota suatu kelompok mempunyai keuntungan-keuntungan, yaitu: integritas, stimulasi, motivasi, inovasi dan emosional, serta ketahanan. Penampilan hidup berkelompok lebih superior daripada penampilan individu. Anggota kelompok mempunyai sikap yang berbahaya: kesombongan, penindasan terhadap individu, saling meremehkan, dan perselisihan di dalam kelompok. Pembentukan suatu kelompok mempunyai empat fase: fase pembentuk (perkenalan dan pembelajaran untuk saling menerima satu dengan lainnya), fase menghadapi tantangan (emosi dan ketegangan), fase integrasi awal (mulai normal berfungsi) dan integrasi total (berfungsi penuh), serta fase pembubaran. Kelompok yang matang adalah suatu kelompok memiliki identitas, mengoptimalkan feedback, prosedur pengambilan keputusan, kohesi, kelenturan organisasi, penggunaan sumber daya, komunikasi, saling ketergantungan, partisipasi, dan menerima pandangan minoritas. Kelompok gagal bila dasarnya salah, bila para anggota tidak bisa saling berkomunikasi, tidak mempunyai komponen yang sama(minat, sikap, dan tujuan), dan bila mereka mempunyai penyakit hasad, nifaq, namimah, ghibah, kadzb, riya’, kibr, hubb al-riyasa, tajassu, dan su’udhan. Kelompok yang efektif mengikuti Al-Qur’an dan sunnat, para anggota merasa aman dan tidak menindas, para anggota mengerti dan mempraktekkan ilmu dalam dinamika kelompok dengan tulus, para anggota mempunyai kekuasaan dan merasa terikat dengan kelompok seperti kepemimpinan. Etika Belajar-Mengajar di dalam Tim Pelayanan Kesehatan Tim pelayanan kesehatan rumah sakit yang solid dan multi-disiplin, mempunyai peranan yang sangat penting dan saling ketergantungan diantara anggota tim pelayanan kesehatan. Anggota tim pelayanan kesehatan mempunyai fungsi ganda, yaitu: mengajar dan mengirimkan tim pelayanan kesehatan. Banyak pelajaran yang di peroleh secara pasif dari sikap, keahlian, dan observasi. Dosen harus bersikap sederhana. Mereka harus membuat proses belajar-mengajar menjadi mudah dan menarik. Tindakan Dosen, sikap, dan kata-kata harus dapat menjadi contoh. Mereka harus mempunyai ekspresi emosional yang tepat, menyemangati pelajar, menepati janji, dan tidak menyembunyikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Mahasiswa harus hormat kepada Dosen agar ilmu yang dimilikinya bermanfaat. Harus mendengarkan Dosen dengan tenang dan hormat, mengamalkan ilmu pengetahuannya kepada orang lain, bertanya tentang hal yang belum faham agar menjadi jelas, dan mencatat agar dapat memahami, serta mudah diingat. Mereka harus tinggal disekitar rumah sakit dengan Dosen, agar waktu untuk belajar dapat dimaksimalkan. Etika pemberian perawatan dalam tim pelayanan kesehatan Setiap anggota tim pelayanan kesehatan harus mempunyai rasa tanggung-jawab secara pribadi, sedangkan seorang pemimpin mempunyai lebih banyak tanggung-jawab. Pemimpin harus patuh pada hukum, kecuali dia melakukan tindakan illegal, korupsi, atau menindas. Rafidah adalah seorang yang memiliki etika baik. Dia berbuat baik, berempati, mampu memimpin dan organisator, mempunyai kompetensi klinis, dan guru bagi orang lain. Disamping aktifitas klinis, dia merupakan perawat kesehatan masyarakat dan pekerja sosial, membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya. Manusia melupakan rasa kasih sayang terhadap sesama di dalam kedokteran modern sebagai akibat bertambahnya kemajuan teknologi.
Masyarakat Muslim
3
rd
23 Block — Block of Community Medicine | Uploaded
Editor : Fia
` Kelompok Pelayanan Kesehatan: Dinamika Kelompok Umum Kewajiban dasar persaudaraan dan perbuatan yang paling baik harus dilakukan. Mendorong kebiasaan positif: saling mencintai terhadap sesama manusia, berempati, saling mengawasi satu sama lain, kemurahan hati, kedermawanan, kesabaran, kesederhanaan, gembiraan, memanggil orang lain dengan dengan nama yang disukai, memberikan hak anggota yang lebih tua, dan mengendalikan marah. Menakutnakuti merupakan sifat negatif (kekerasan dalam ucapan, gosip, berlebihan di dalam memuji, saling dengki, mendiamkan orang lain selama lebih dari tiga hari, dan memata-matai pribadi orang lain). Kelompok Pelayanan Kesehatan: Dinamika Kelompok Khusus Identitas gender tertentu harus ditunjukkan dalam hal: berpakaian, berjalan, dan berbicara. Pergaulan bebas antar gender dilarang tetapi hubungan profesional dengan batasan tertentu diperbolehkan. Pasien yang berlawanan jenis diperiksa dengan di dampingi oleh keluarga atau orang yang mangantarkan pasien. Harus saling-menjaga pandangan. Sikap sederhana dan tertutup harus dilakukan. Menampilkan perhiasan untuk menunjukkan sifat kecantikan harus dikurangi. DA’WAH Sifat alamiah da’wah Islam Da’wah adalah menyampaikan ajaran Islam kepada orang Islam dan non-muslim. Suatu proses komunikasi, meliputi penda’wah, orang yang diajak, ajaran, dan perubahan perilaku. Tauhid adalah landasan bagi semua usaha da’wah. Al-Qur’an adalah alat da’wah yang paling utama. Da’wah adalah indikasi kedinamisan masyarakat, karena Islam adalah agama da’wah. Da’wah adalah kewajiban kolektif, fardh kifayah, namun usaha individu dalam berda’wah, walaupun kecil diperbolehkan. Da’wah harus dilakukan dimanapun berada dan dalam setiap waktu. Langkah pertama dalam berda’wah adalah mengajak untuk menerima tauhid, diringi dengan mengucapkan kalimat syahadat. Tahapan kedua mengajak individu dan keluarga untuk mempraktekan dan hidup secara Islami. Tahapan ketiga mengajak seluruh masyarakat untuk berorganisasi menurut ajaran Islam. Da’wah mempunyai pengaruh pada penda’wah, yang diajak, dan masyarakat secara luas. Da’i Seorang da’i mendapatkan ganjaran dengan mengajak orang-orang ke dalam hidayah. Nabi Muhammad adalah contoh terbaik bagi seorang penda’i. Ajaran Islam telah jelas dan universal. Tingkah laku, kesabaran, kerendahan hati, dan kemurahan hatinya begitu efektif di dalam berda’wah. Ia menghadapi permasalahan. Da’i harus mempunyai karakter dan kepribadian sebagai berikut: sabar, bijaksana, memiliki pemahaman yang mendalam, memiliki iman, ‘ ilm, berkelakuan baik, mempunyai pertimbangan matang, teguh, berkomitmen, mempunyai hubungan pribadi baik, dermawan, mengerjakan ajaran agama, fleksibel, rendah hati, zuhud, qana'ah, dan bertaqwa. Sifat paling utama adalah komitmen, ikhlas. Karakteristik berikut ini yang membuat da’i lebih persuasif: kejujuran, kekuatan pribadi, daya pikat, menyenangkan, memiliki kesamaan gender dengan yang diajak, ahli, dan mempunyai kredibilitas. Seorang da’i tidak perlu sempurna untuk memulai da’wah. Da’wah membuat seorang da’i lebih baik karena tantangan untuk berbuat harus sesuai dengan harapan. Semua da’i apakah secara full time atau part-time, harus menerima pelatihan. Sasaran da’wah Semua orang adalah sasaran da’wah, orang Islam dan non-muslim, semua bangsa dan ras, semua kasta, dan bagian dunia. Da’wah kepada orang Islam meliputi, mengajak mereka untuk melaksanakan ajaran Islam. Da’wah kepada non-muslim adalah menjelaskan hal-hal yang bersifat positif dan kebenaran Islam guna membenarkan kesalah fahaman yang ditimbulkan oleh musuh Islam. Bertujuan untuk mengembalikan mereka pada keadaan alamiah ( fitrah) manusia, yaitu Islam. Da’wah kepada masyarakat umum, terdiri dari bertujuan untuk membuat masyarakat sadar atau menyadari akan kehadiran Islam. Program da’wah dapat dengan target populasi khusus seperti wanita, kaum muda, pasien dalam rumah sakit, narapidana, para siswa, dan para pekerja. Mereka dapat juga membuat target berdasarkan strata sosial secara khusus, seperti: artis, seniman, kaum ningrat, kelas menengah, para profesional, dan orang-orang biasa. Marjinalisasi dan menolak kasta atau anggota masyarakat adalah target khusus dari penggolongan da’wah, sebab dengan ini mereka akan menjadi sangat peka. Hal ini meliputi: penjahat dalam penjara, pencandu obat, strata masyarakat yang sangat kekurangan, dan lain-lainnya. Karena mereka akan mencari alternatif yang akan membawa mereka ke luar dari situasi sedih.
Masyarakat Muslim
4
rd
23 Block — Block of Community Medicine | Uploaded
Editor : Fia
` Strategi dan metode da’wah Strategi agresif dan pro-aktif menjadi lebih baik dibandingkan dengan reaksi dan defensifnya orang-orang. Suksesnya strategi da’wah tergantung pada fase, tahapan, pendidikan, dan pengaruh contoh. Materi perangsang tidak harus digunakan untuk meyakinkan, namun untuk menarik orang-orang guna mendengarkan ajaran-ajaran. Da’wah memerlukan kebijaksana, memperlihatkan pendekatan sopan, tidak bermusuhan, tidak menggunakan pendekatan alternatif kritis terhadap Islam sebab, kebenaran akan menghapus kebohongan. Da’wah mungkin dapat bersifat langsung atau tidak langsung, perseorangan atau umum. Kontak pribadi adalah pendekatan paling efektif. Ajaran harus individual dan umum. Haruslah langsung dan sederhana. Perencana: pelaksanaan dan evaluasi Unsur-unsur utama dalam rencana da’wah meliputi: da’i, objek da’wah, dimensi waktu, sumber daya ( uang, material), dan kontrol program. Da’wah memerlukan biaya, akan tetapi tidak dengan profesionalisasi. Dengan sukarelawan, dalam melaksanakan bepergian dan mempunyai gairah, serta motivasi. Koordinasi akan menghapuskan kompetisi dan duplikasi yang tidak perlu. Inisiatif individu dan banyak organisasi diperbolehkan. Sasaran utama adalah kesatuan tujuan dan bukan kesatuan organisasi. Program evaluasi digunakan untuk meningkatkan efektifitas. Proses evaluasi lebih mudah. Hasil evaluasi adalah kesulitankesulitan yang dihasilkan da’wah, evaluasi untuk jangka panjang dan bukanlah hal yang dapat dihitung. Sukses da’wah tergantung pada kehendak Allah dan bukan hanya usaha da’i. Oposisi tidak pernah menimbulkan reaksi keras. Da’wah adalah suatu proses untuk mencapai kedamian hati manusia, bukan jasmani mereka. MENGAJAK KEPADA KEBAIKAN DAN MENCEGAH KEMUNGKARAN (AL-AMR WA AL-NAHY) Kewajiban Perintah dan larangan (amr dan nahy) adalah kebutuhan penting untuk menjaga perintah sosial dan kesusilaan. Amr dan nahy adalah kewajiban umum. Nabi bersabda bahwa siapapun yang melihat suatu kejahatan harus merubah dengan tangan, bila tidak bisa dengan lidahnya, bila tidak bisa dengan hatinya, dan itu adalah iman yang paling lemah. Amr dan nahy dengan tangan dan lidah adalah fardh kifaayat. Amr dan nahy dengan hati adalah fardh ‘ ain. Perintah dan larangan (al-amr dan nahy) mempunyai dua komponen: promotif dan inhibitif yang harus seimbang. Promotif adalah komponen melarang dengan baik dan inhibitif komponen melarang dengan buruk. Kebaikan (al ma'aruf) harus dilakukan di dalam tingkah laku, tutur kata, dan dalam melaksanakan kewajiban. Da’wah dan nasihat (nashiihat) adalah bentuk dari amr dan nahy. Konsekuensi perintah dan larangan Amr dan nahy melindungi masyarakat dari kehancuran, berkaitan dengan tindakan kejahatan. Terdapat pahala yang besar bagi mereka yang mengajak kepada kebaikan. Kelebihan ummat berdasarkan pada pelaksanaan amr dan nahy. Melalaikan amr dan nahy adalah alasan untuk mendapatkan hukuman. Bani Israil mendapat kutukan, karena menunda amr dan nahy. Tidak ada imam bagi orang-orang yang tidak berusaha untuk amr dan nahy. Nabi memberikan contoh bagi orang-orang yang melalaikan amr dan nahy, seperti para penumpang perahu di mana orang-orang yang duduk bagian atas lalai untuk menghentikan pembuatan lubang oleh orang-orang yang berada di tingkat lebih rendah dalam perahu itu, sehingga membuat perahu terbalik dan semua orang tenggelam. PERUBAHAN SOSIAL(AL-TAGHYIIR AL- IJTIMAA’IYYAH) Asal-usul kesuksesan Asal kegagalan adalah kesuksesan dan kebahagiaan. Pelanggaran membawa kepada kejatuhan dan kehancuran. Jika masyarakat percaya dan mempunyai ketaqwaan maka mereka akan memperoleh pahala dari Allah. Anugerah adalah cobaan untuk manusia (2:49 & 89:15). Pahala akan ditingkatkan, jika manusia bersyukur pada Allah (4: 147 14: 8). Sedikit manusia yang bersyukur pada Allah (2: 243 67: 23). Manusia mengingkari nikmat Allah (55: 13). Iman adalah kebahagiaan tertinggi di atas bumi (13: 28). Perubahan keadaan yang terburuk Al-Qur’an telah berbicara tentang perubahan dari baik menjadi buruk sebagai penghancur seseorang (6: 6 77: 16), komunitas (6: 42 50: 36) hukuman bagi yang melanggar (7: 159 35: 42).
Masyarakat Muslim
5
rd
23 Block — Block of Community Medicine | Uploaded
Editor : Fia
` Perubahan hukum sosial (sunnat al-taghyiir) Al-Qur’an telah menjelaskan, bahwa ada hukum bagi perubahan sosial ( sunnat al-llaahi fi al-taghyiir) (6: 89 47: 38). Hukum sama telah diterapkan pada komunitas terdahulu (3: 137 48: 23). Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sampai mereka sendiri merubah hukum itu (8: 53 13: 11). Setiap masyarakat mempunyai ketetapan masa (7: 34 23: 43). Komunitas timbul dan tenggelam digantikan oleh yang lain (6: 133 76: 28). Penyebab perubahan sosial yang kurang menguntungkan Perubahan sosial membawa kepada kehancuran, dengan melaksanakan hukum selain dari Allah (hukm bi ghayr ma anzala Allah ) (2: 188 24: 48), mengikuti kesalahan (tab'iyat madhmuumat) (2: 102 71: 21), berlebihan (taraf) (11: 116 43: 23), ragu dan tidak percaya (kufr) (6: 25-26 19: 74), mengingkari kebenaran ( takdhiib al-haqq) (8: 54 69: 4-6), pelanggaran (dhulm) (3: 117 53: 50-52), kejahatan (ijraam) (7: 83-84 44: 37), tindakan bodoh (sufaha) (7: 155), mengikuti hawa nafsu (ittiba'u al hawaa) (20: 16), dosa (dhunuub) (6: 6, 8: 54,17: 17), fasik (fisq) (17: 16.46: 25), berprasangka buruk ( dhann al suu) (41: 23) pemboros (israaf) (20: 127-128,21: 9), berlebih-lebihan ( taraf) (17: 16) bersenang-senang (28: 58) dan kekuatan besar(43: 8, 50: 36). KONSEP PERBAIKAN (ISLAAH) Al-Qur’an telah memperhatikan perbaikan (islaah) (2: 160 47: 5) adalah esensi penghormatan (taba'iyat mahmuudat) (2: 38 57: 27). Orang beriman pada akhirnya akan menang (nasr al-muminuun) (2: 194-195 63: 8). Bumi akan diwarisi oleh orang baik (7: 100 44: 28). ORGANISASI PROFESI DAN PEKERJA Perkumpulan akademik Persatuan akademisi biasanya didirikan untuk tiga tujuan: pertukaran intelektual, pernyataan kebenaran, dan membentuk atau memelihara etika atau standar profesional. Mereka mencapai maksud ini, melalui aktifitas bermacam yang berupa: lokakarya, publikasi, latihan, sertifikasi, dan penempaan profesionalitas. Keanggotaan didasarkan pada kualifikasi akademisi dan keterlibatan profesionalisme. Tingkat keanggotaan, mungkin tercerminkan dari profesionalitas masing-masing. Nilai organisasi, yaitu kebebasan akademik dan pengendalian diri mereka yang merasa membutuhkan integritasi profesional. Biasanya, kata 'alim digunakan untuk menunjukkan pada sarjana dalam pengetahuan Islam klasik. Istilah itu dapat diperluas bagi sarjana yang sungguh-sungguh dan dipercaya disiplin ilmu lain. Organisasi ulama harus mengikuti objek: da’wah, melindungi Islam dan warisan-nya, aplikasi Islam, Islamisasi, nasehat dan menasihati. Kualifikasi anggota mungkin bersifat informal, karena banyak sarjana muslim hari ini, bukan mengajar dibeberapa lembaga resmi dalam lembaga pendidikan yang lebih tingi. Beberapa kualifikasi akademi dari universitas atau lembaga lain. Disamping sebagai tambahan bagi pelajar, anggota harus punya karakter dan nilai Islam. Organisasi Mahasiswa Aktifitas ekstrakurikuler pelajar tidak harus bercampur dengan belajar. Pertama kali pelajar harus menjadi pelajar yang baik sebelum yang lain-lainnya. Program bagi pelajar di dalam kampus: ibadah, pendidikan dan pelatihan, dorongan belajar, hiburan, bimbingan karir atau pelajaran, bimbingan hidup sosial, melindungi minat pelajar muslim, dan da’wah. MSA harus menerima dan memulai pelajar baru, setibanya atau bila mungkinkan, bahkan sebelum masuk universitas atau perguruan. Aktifitas rutin MSA termasuk: kuliah, forum tanya-jawab, belajar secara kelompok, kompetisi, proyek, drama, pameran, mengunjungi ke rumah sakit, membuat majalah Islam, pertunjukan video, demonstrasi. Kekeluargaan adalah jenis latihan terbaik bagi pelajar. Rencana khusus harus diikuti guna memastikan adanya kesinambungan dan keseimbangan pendidikan, sepanjang belajar di universitas. Perkumpulan buruh dan profesi Persatuan buruh atau profesional adalah institusi sosial yang harus konsen terhadap masalah-masalah yang lebih besar, mengenai pengendalian inflansi, stabilitas harga, ekspansi ekonomi untuk menyediakan tenaga kerja penuh. Persatuan harus juga mengambil kedudukan dalam masalah-masalah lokal dan ekonomi global. Harus menghindari konsep perjuangan sosial Eropa secara terus-menerus dan perselisihan diantara kepentingan kelompok: pekerja melawan pekerja, para profesional melawan langganan, pemerintah melawan persatuan dan lain-lain. Ini berlawanan dengan model Islam dalam pembangunan sosial yang memerlukan kebulatan dalam membangun semua tahapan dalam konteks ajaran Islam. Islam menolak persamaan dalam doktrin paham marksisme tentang pertentangan kelas sosial. Gagasan buruh menjadi kelas permanen dalam masyarakat, secara terus-menerus yang berjuang keras terhadap kepemilikan harus digantikan dengan sistem
Masyarakat Muslim
6
rd
23 Block — Block of Community Medicine | Uploaded
Editor : Fia
` pekerja yang diperbolehkan, guna menghindari konsumsi yang terlalu tinggi, sehingga mereka dapat cukup menyimpan uang dan membeli rumah, serta membagi dan secara berangsur-angsur menjadi kelas pemilik. Mengapa terjadi perjuangan sosial di dalam kelas bekerja? Persatuan harus memajukan kerjasama diantara pemilik dan pekerja dalam kebaikan ( al-birr) dan taqwa sebagai ganti kompetisi dan perjuangan. KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN ORGANISASI BANTUAN BENCANA ALAM Mengatur kesejahteraan sosial Istilah kemiskinan didefinisikan secara absolut dan relatif adalah tingkatan yang berubah-ubah dari satu keadaan ke keadaan lainnya. Kemiskinan berkaitan erat dengan tidak mempunyai keahlian, ketika mempunyai pengetahuan, kesempatan, dan kemalangan, yang berkaitan erat dengan kegagalan ekonomi atau diskriminasi. Buta, usia, orang cacat secara mental dan fisik, serta tidak mampu untuk bekerja. Membasmi kemiskinan dapat dengan mengurangi atau menyembuhkan. Pengurangan dilakukan dengan bantuan. Menghilangkan kemiskinan dengan menciptakan pekerjaan, latihan, pekerjaan, pendidikan, mencari pekerjaan, dan menetapkan upah minimum. Kemiskinan wajib dicegah dengan menabung, memperkuat keluarga, sedikit intervensi, memastikan tenaga kerja, latihan kerja, dan mengajarkan etos bekerja. Saling membantu dalam masyarakat (takaful al-ijtimae), dengan beramal dan (zakat al maal). Bantuan hanya bersifat sementara untuk mengatasi bantuan yang dapat dilakukan. Jaringan sosial diperlukan guna menjamin dasar kebutuhan semua orang. Keselamatan sosial, termasuk keluarga, organisasi komunitas, dan pemerintah. Bekerja secara sukarela membantu kaum tua, orang cacat, dan sakit mental. Lembaga kesejahteraan sosial, meliputi: kegiatan sosial di rumah sakit dan klinik, sekolah, panti asuhan, panti jompo dan hal yang menghalanginya. Peranan pemerintah dalam kesejahteraan sosial harus terbatas pada peraturan, pengawasan, atau pembiayaan. Pekerja kesejahteraan sosial harus ditangani oleh organisasi masyarakat. Beberapa intervensi sosial dapat menghapuskan kemiskinan seperti nasihat untuk orang yang berbuat berdosa dan orang tua yang tidak teliti, merubah gaya hidup, mengontrol pecandu narkoba, dan mendukung keluarga untuk bertahan. Organisasi bantuan bencana alam Disebut Krisis atau keadaan bencana alam ada, ketika kecepatan evolusi dan gerakan penanggulangannya lebih cepat dari biasanya. Karakteristik musibah berbahaya bagi kehidupan, situasi yang tidak stabil dan tidak dapat diramalkan, terjadi dengan cepat, emosi tinggi, dan tidak seperti biasanya atau tidak standar. Musibah yang dibuat manusia apa yang disebabkan oleh manusia secara langsung seperti: perang atau kekerasan, gangguan ekonomi, ketidakstabilan politik, krisis sosial. Musibah yang tidak bisa dilakukan oleh manusia adalah musibah yang terjadi, tanpa keterlibatan manusia, seperti penyakit epidemik, musim kemarau, kegagalan hasil panen, kelaparan, badai, topan, banjir, dan gempa bumi. Tujuan manajemen krisis adalah untuk mengembalikan situasi kembali normal atau membatasi kerusakan yang terjadi. Manajemen krisis memerlukan kumpulan informasi yang cepat, keputusan, dan penerapan. Karena keadaan cepat berubah, dan pada suatu saat tertentu keadaan kembali normal, namun informasi harus up to date. Sistematika manajemen musibah, meliputi: perkiraan situasi, menaksir perkembangan potensial, menaksir pengaruh, menentukan siapa saja yang dapat terlibat, menghentikan kegiatan yang dapat membuat situasi lebih buruk, memutuskan strategi alternatif, meninjau dan menilai terus-menerus, dan menghindari kepanikan. Berikut ini adalah proses yang harus dilakukan secara terus-menerus, selama musibah: pemenaksiran, perencanaan, penerapan, dan pengevaluasian. Berjalannya perkerjaan penanggulangan krisis harus tepat waktu dan teliti. Prioritas dan pengambilan keputusan dilakukan dibawah tekanan waktu. Keputusan yang dibuat sering kekurangan informasi daripada situasi normal. Intuisi berdasarkan pada pengalaman sebelumnya dan berperan dalam banyak rutinitas, sangat baik untuk mengatasi krisis. Harus ada pemimpin. Cepat tanggap darurat, sangat penting dalam situasi krisis yang cepat berkembang. Intervensi cepat dalam waktu yang tepat dapat membatasi kerusakan. Beberapa krisis dapat menjadi masalah kronis, jika penyebab krisis berjalan terus dan tidak terkendali atau jika penyebab utama krisis sekunder menjadi kronis dan tidak terkendali. Banyak krisis yang dibatasi oleh krisis dan waktu itu sendiri. Cepat tanggap sangat penting guna mencegah kerusakan. Intervensi terlambat membuat pencegahan tidak tercapai, karena kerusakan banyak terjadi dan krisis mungkin sudah selesai. Dalam keadaan darurat, kita mungkin tidak dapat menggunakan gagasan pendekatan ideal. Kecepatan sangat penting dan kita mungkin menggunakan penyelesaian krisis yang kurang ideal dan solusi yang buruk. Sedapat mungkin kita harus menghindari dari membuat masalah di masa depan dalam mengatasi sebagian krisis. Pemimpin yang karismatik biasanya, tampak dalam penanggulangan krisis. Mereka biasanya sangat efektif dalam manajemen krisis. Setiap musibah unik. Tidak ada aturan tetap yang dapat menanggulangi semua musibah. Akan tetapi, bagaimanapun terdapat beberapa prinsip-prinsip umum. Banyak krisis yang mungkin harus
Masyarakat Muslim
7
rd
23 Block — Block of Community Medicine | Uploaded
Editor : Fia
` ditunggu sampai terjadi. Waktu adalah solusi terakhir. Penyebaran wabah penyakit dibatasi dengan waktu, bila penyebaran penyakit menular dapat di kontrol. Mencegah krisis atau musibah agar tidak keluar dari wilayah krisis adalah pencegahan pertama. Penyebaran infeksi kesehatan dapat dicegah dengan vaksinasi yang terukur dengan tepat dan pencegahan lain terhadap infeksi. Intervensi, dalam situasi krisis selalu berhubungan dengan resiko. Intervensi mungkin banyak menyebabkan kerusakan. Mungkin tidak mencapai tujuan atau mungkin menutup banyak pilihan lain yang ada. Namun bersandar pada rencana dapat mengurangi resiko Konsep kesehatan yang baik Kesehatan merupakan kondisi positif di dalam tubuh manusia, kesehatan bukan hanya terlepas dari penyakit. Karena individu yang terbebas dari penyakit mungkin saja tidak sehat. Komponen kesehatan yang baik mencakup: sehat secara spiritual, fisik, mental, sosial. Islam melihat kesehatan secara menyeluruh dalam semua segi kehidupan. Jika terdapat bagian tubuh yang sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan sakit. Bila anggota keluarga sakit maka kenyamanan keluarga akan terganggu secara emosional dan psikologis. Orang yang sakit di dalam masyarakat, cepat atau lambat akan berpengaruh negatif terhadap semua anggota masyarakat. Pandangan Islam terhadap kesehatan secara menyeluruh, mempunyai arti bahwa kesehatan meliputi: kesehatan fisik, emosi, psikis serta spiritual, semuanya menjadi pertimbang secara bersamaan. Kesehatan bersifat relatif dan subjektif, karena tingkat kesehatan manusia bermacam-macam berkaitan dengan umur, tempat, norma, gender, dan kondisi iman atau tawakkal. Al-Qur’an telah menggunakan suatu istilah yang menunjukkan konsep umum tentang kondisi kesehatan manusia yang baik, seperti raahat dan raghad. Kesehatan selalu ditafsirkan secara subjektif dengan menggunakan istilah seperti ‘good health’, ‘healthy’, ‘poor health’ dan ‘unhealthy’. Suatu usaha telah dilakukan untuk menggunakan parameter kesehatan yang lebih objektif yaitu berdasarkan pada model penyakit, dimana definisi sehat adalah bebas dari penyakit. Nilai kesehatan yang paling baik dan akan menjadi terbaik adalah dengan memasukkan kedua parameter kesehatan yaitu: parameter spiritual dan fisik. Seperti nilai-nilai Islam yang belum terbangun di dalam pengetahuan kita. Nilai-nilai Islam ini tercermin dari kriteria hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya-sendiri, manusia lainnya, dan lingkungan. Menjaga badan dalam keadaan sehat merupakan tanggung jawab (amanat), kesehatan baik merupakan anugerah dari Allah. Suatu hal yang wajar, ketika seseorang tidak faham atau tidak menghargai nilai kesehatan ketika dalam keadaan sehat. Dalam keadaan sakit, nilai kesehatan baru dimengerti atau dihargai, tetapi itu hanya dalam waktu yang singkat. Segala sesuatu dilupakan secara cepat oleh manusia sebagaimana hilangnya penyakit. Faktor Penentu Kesehatan Kesehatan ditentukan oleh faktor nutrisi, bahaya lingkungan, gaya hidup, dan tingkah laku manusia serta keimanannya. Diet merupakan sumber bermacam-macam penyakit. Lingkungan juga menjadi faktor penentu karakter dan tingkah laku manusia. Gaya hidup yang dilakukan oleh masyarakat mempunyai pengaruh terhadap fisik dan kesehatan mental. Al-Qur’an menggambarkan beberapa gaya hidup yang menyebabkan penyakit: berlebih-lebihan ( taraf) dan membuat kerusakan (fasaad). Terdapat hubungan sangat erat antara iman, karakter, tingkah laku, lingkungan, serta kesehatan. Manusia dapat mengidap penyakit karena penyakit hati seperti: cemburu (hasad) dan dengki ( hiqd) yang membawa kepada perpisahan antara sesama manusia dan lingkungannya. Mungkin secara fisik semua penyakit itu bermanifestasi sebagai penyakit psikosomatik (penyakit yang diakibatkan oleh keadaan jiwa) dan mungkin lebih parah lagi: bunuh diri atau menyakiti anggota tubuh. Kecanduaan alkohol atau obat-obatan akibat dari lemah iman. Itu semua membawa kepada banyak penyakit fisik dan psikologis Kesehatan keluarga Kesehatan keluarga membawa kepada kesehatan semua anggota keluarga. Tidak ada alternatif bagi keluarga yang mempunyai anak kecil, selain menjaga kesehatan. Keluarga mengajarkan kebenaran, loyalitas, rasa memiliki, hak dan tanggung jawab. Keluarga adalah suatu unit ekonomi, dan mempunyai tujuan utama untuk memperhatikan kesehatan yang prima. Keluarga merupakan sumber ketenangan dan kedamaian. Hubungan keluarga menjadi lemah karena: terganggunya hubungan seksual, kelalaian suami-istri dalam melaksanakan kewajiban keluarga akibat pekerjaan untuk mencari materi, kekerasan individu dan kesenangan pribadi, sirkulasi sosio-ekonomi yang buruk. Kegagalan keluarga berarti tidaksehat secara fisik dan psikologi, yang mempunyai pengaruh dalam jangka waktu yang panjang kepada anak-anak. Penyebab tidak berfungsi atau rusaknya keluarga (broken home) banyak sekali: tekanan ekonomi, gaya hidup, merosotnya moral, dan lunturnya nilai-nilai agama di dalam masyarakat, serta kesehatan lingkungan yang menurun.
Masyarakat Muslim
8
rd
23 Block — Block of Community Medicine | Uploaded
Editor : Fia
` Kesehatan Masyarakat Al-Qur’an telah menceritakan nasib masyarakat yang baik dan buruk di masa lalu. Hal ini menggambarkan bahwa terdapat hukuman atau kehancuran dari Allah bagi penyimpangan moral. Tidak ada komunitas yang dihancurkan atau dihukum sampai menerima peringatan Allah. Diagnosa masyarakat adalah menjelaskan dan menguraikan tentang masalah kesehatan di dalam masyarakat yang bertujuan untuk memulai penekanan arti pentingnya kesehatan bagi masyarakat. Banyak masyarakat yang tidak sehat secara fisik dan sosial serta mental. Penyebab utama masyarakat yang sakit sosial, dan moral, seperti: ketidak adilan sosial, kekacaun seksual, hilangnya moralitas, kelebihan nutrisi, kecanduan alkohol dan obat. Kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan melalui kesehatan individu dan masyarakat dengan memenuhi fungsi gotongroyong untuk menyelesaikan kewajiban bersama, serta menguatkan kerjasama yang saling menguntungkan dan melengkapi. Promosi kesehatan Banyak penyakit yang dapat dicegah dengan menggunakan pendekatan spiritualitas. Meliputi aqidah, ibadat, menjauhi perbuatan yang dilarang, dan melakukan perbuatan yang halal. Promosi spiritual dalam tingkatan masyarakat meliputi: senang pada kebaikan dan melarang kejahatan. Kesehatan fisik di dalam tingkat individual, meliputi: imunisasi, gizi yang baik, kesehatan pribadi, dan tidak menularkan penyakit. Promosi fisik dalam tingkat masyarakat mencakup sanitasi lingkungan. Promosi kesehatan secara pro-aktif meliputi: membuat parameter kesehatan yang lebih baik, latihan fisik, pemberian nutrisi yang baik, istirahat yang cukup, ketenangan mental, kedamain hidup berkeluarga, iman dan kedamaian spiritual. PENYAKIT Konsep penyakit Penyakit adalah bentuk keadaan yang berbeda dari keadaan normal, (gussian mean). Penyakit adalah gangguan, tetapi bukan semua ganguan merupakan penyakit. Sebab kapasitas cadangan dan kemampuan tubuh manusia untuk beradaptasi berbeda-beda. Batasan pemisahan antara bermacam-macam keadaan pathologi dan keadaan psikologi sangat baik dalam keadaan normal. Definisi penyakit berhubungan erat dengan pengaruh umur, gender, kultur, kepercayaan, keadaan sosiol-ekonomi, sikap dan kebiasaan penyakit. Definisi penyakit dapat dilihat dari beberapa sudut yang mungkin berjalan sendiri-sendiri atau bersama-sama: moral atau spiritual, psikologi atau pathologi, psiko-sosial atau statistik-normatif. Secara keseluruhan penyakit merupakan keadaan tubuh yang tidak seimbang, (khuruuj al-badan’an ali’tidaal). Perbedaan harus dilakukan antara penyakit sebagai bentuk pathologi dan penyakit yang berbentuk rasa subyektif. Symptomatology mungkin indikasi yang lebih baik dari parahnya penyakit, karena hal itu berhubungan dengan personalitas pasien dan reaksinya. Maka semua pasien yang mengalami pathologi yang sama, memiliki symptomatologi yang berbeda. Oleh sebab itu orang memiliki iman yang kuat mungkin sedikit mengeluh terhadap penyakit, dari pada orang lain. Ramalan (prognosisi) merupakan perkiraan empiris masa depan, ramalan (prognosisi) penyakit berdasarkan pada keakuratan data dan bukan kepastian, sebab hasil akhir merupakan bagian pengetahuan yang tidak terlihat (alam al-ghaib). Dokter tidak mempunyai hak untuk berkata sesuatu yang pasti tentang ramalan masa depan. Terdapat beberapa cara interaksi penyakit: penyakit hati (amradh al-qalb) dan penyakit jasmani (amradh al-badani). Posisi Islam adalah untuk mendekati penyakit empiris dan memberikan bimbingan dengan ilmu ekperimen. Islam menolak kepercayaan yang bersifat takhayul dan aplikasinya di dalam segala macam bentuk dan manifestasinya. Dasar klasifikasi penyakit Penyakit diklasifikasikan berdasarkan waktu menjadi akut dan kronis, penyakit hati, (amradh al-qalb) (2: 10 dan 74: 31) serta anggota tubuh (amradh al-badani). Klasifikasi menurut tahapan hidup sebagai pembawaan atau diperoleh, secara alami sebagai metal atau organik, lokal atau sistematis dan dengan organ yang menyebabkan sakit. Bentuk lingkungan fisik menyebabkan penyakit yaitu: infeksi, kurangnya energi fisik dan kerusakan kontrol homeostatis. Banyak proses penyakit merupakan percobaan aktual dengan tubuh untuk memperbaiki kerusakan. Beberapa penyakit dalam gender tertentu karena pengaruh organ tertentu. Sifat alami penyakit Penyakit merupakan ganguan pathophisiologikal sebagai respon normal terhadap biologi, fisik, kimia atau penderitaan badan. Banyak bentuk penyakit termasuk simtom dan tanda reaksi penyakit serta pecobaan untuk mengatur kembali. Dalam konteks Islam, penyakit tidak selalu berkonotasi negatif atau keadaan buruk. Terdapat banyak situasi ketika penyakit benar-benar bermanfaat bagi kekuatan untuk beristirahat.
Masyarakat Muslim
9
rd
23 Block — Block of Community Medicine | Uploaded
Editor : Fia
` Penderitaan mengajarkan kesabaran dan ketabahan. Ini kesempatan untuk penebusan dosa sebelumnya (almaradh kaffa arat ‘an al-dzunubi (mb 1949). Cobaan dilalui dengan sabar dapat mendapat pahala berupa ampunan Allah (mb 1948, mb 1951). Beberapa penyakit disebabkan ketidaktaatan. Tingkah laku yang tidak taat mungkin diikuti dengan penyebaran penyakit atau penyakit dalam individu. Penyakit mungkin langsung berhubungan dengan dosa seperti livercirrhosis kronis karena konsumsi alkohol atau mungkin tidak langsung berhubungan. Nabi bersabda ketika komunitas melakukan ketidakadilan Allah akan mengirim penyakit yang tidak dikenal dalam leluhur mereka. Banyak penyakit dalam industri sosial berhubungan dengan gaya hidup dan mungkin Allah memberi hukuman kepada pelaku kezaliman. Allah menghargai penderita sakit dan memberikan kesempatan untuk sembuh, terbebas dari penyakit maka jasmani harus melaksanakan kewajiban agama. Penyebab penyakit Menurut perspektif Islam setiap fenomena dalam hidup mempunyai sebab (sabab), manusia dapat mencari atau menemukan bagaimanapun di belakang semua penyebab ada kekuatan dan kekuasaan Allah semata sebagai sumber semua kasus (musabbib al-asbaab). Ketika semua faktor menghasilkan kondisi pathologikal tertentu masih ada, kita dapat mengatakan ada penyebab yang cukup pada penyakit. Terdapat faktor empiris yang harus berjalan secara pasti dalam kondisi pathologi tertentu. Menunjukkan sebagai faktor kebutuhan, menghapus eksistensi adalah menghapus prinsip utama dari sunan Allah fi al- kawn dan percaya pada takhayul. Penyakit manusia, seperti organisme kehidupan yang lengkap dan biasanya mempunyai beberapa faktor, manusia mungkin tahu beberapa faktor dan mengabaikan yang lain. Hal ini tidak menyenangkan mengetahui semua faktor disamping untuk menyembuhkan penyakit. Karena faktor kebiasaan dalam rangkaian pengetahuan saja, mungkin hanya cukup untuk menyela cara penyebab. Penyebab, pertumbuhan dan resolusi penyakit di tangan Allah dan bagian dari qadar. Sebelum ketentuan Allah bahwa seseorang terkena penyakit, manusia mencoba untuk mengerti proses penyakit disamping untuk berhati-hati. Hal ini tidak berkontradiksi atau melawan kehendak Allah. Semua hal yang dilakukan seorang dokter dengan izin Allah dan oleh sebab itu predeterminator, perawatan dan pencegahan penyakit tidak melawan qadar tetapi termasuk di bawah prinsip bahwa qadar dapat digantikan dengan qadar yang lain (radd al-qadar bi al-qadar) akhirnya semua pengobatan dari Allah dan bukan dari manusia (26:80) Pengobatan medis Setiap penyakit mempunyai obat. Allah tidak menampakkan penyakit tanpa menciptakan obatnya. Manusia didorong untuk mencari obat. Beberapa manusia mungkin tahu pengobatan dan yang lain mengabaikan tetapi meski begitu tetap ada. Al-Qur’an menguraikan pengobatan penyakit nabi Ayyub (21:83-84 dan 38:41-42) bagaimana mengobati penyakit kronis (3:49 dan 5:11) manusia berusaha, namun Allah yang mengobati (21:83-84 dan 38:41-42). Pengobatan penyakit adalah bagian dari qadar (Tirmidhi k26 b21). Penyembuhan penyakit bagian dari qadar dan mengganti qadar dengan qadar yang lain (radd alqadar bi al-qadar) Kedokteran pencegahan (thibb wiqa’i) Pencegahan secara medis dalam konsep Al-Qur’an adalah al-wiqayat. Al-Qur’an telah menggunakan wiqayah dalam banyak situasi yang menunjukan kepada tindakan pencegahan, maka dari itu pencegahan merupakan salah satu ketetapan hukum Allah. Dalam alam semesta dan diaplikasikan dalam kedokteran maka dari itu menjadi jelas konsep pencegahan wiqayah tidak meliputi tutunan untuk mengetahui masa depan atau tak terlihat (ghaib). Atau mencoba mengganti qadar, manusia menggunakan pengetahuan yang terbatas mencoba untuk memperhitungkan situasi saat ini dan antisipasi kondisi penyakit tertentu. Pencegahan dapat dilakukan. Hanya Allah yang mengetahui obat, apakah penyakit akan terjadi atau tidak. Manusia menggunakan pengetahuan, faktor resiko untuk fakta-fakta penyakit. Membentuk empiris guna memprediksikan resiko penyakit. Langkah pencegahan biasanya mencakup pengurangan atau pembalikan faktor resiko itu. Kedokteran kuratif (thibb ‘ilaj) Pengobatan kedokteran, tibb ‘ilaj mungkin berbentuk spritual, fisik atau keduanya. Tujuan pendekatan non-invasive dalam membantu tubuh melawan penyakit adalah disukai guna mengurangi resiko infasif. Modalitas pengobatan Diantara pendekatan spiritual terhadap penyakit dengan menggunakan do’a dari ayat Al-Qur’an (17:82) hadits sebagai ruqiyah. Rumusan untuk ruqiyah dijelaskan oleh nabi, al-ruqiyah, al- ma’tusurat adalah
Masyarakat Muslim
10
rd
23 Block — Block of Community Medicine | Uploaded
Editor : Fia
` surat al-fatihah, al-falaq, surat al-an’nas, ayat al- kursi dan bermacam-macam tambahan dari nabi do’a alma’atsurat. Pengobatan spiritual lain adalah pembacaan Al-Qur’an (Ibn Majah K31 B10). Diantara pendekatan manajemen penyakit fisik adalah: diet, perantara alami (kimia, binatang dan hasil tumbuhan). Perantara manufaktur kimia, bedah dan penyembuhan fisik seperti panas, pendekatan fisik dapat mengganti penyakit pathologi dan mengurangi pengaruh atau hanya berhenti pada gerakan lebih jauh lagi. Semua perantara terapi dan prosedur diizinkan kecuali bertentangan dengan pandangan hukum. Hal ini memberikan ruang yang luas untuk praktek kedokteran. Pengobatan buruk adalah terlarang (Tirmidzi k26b7) bila kasus ini lebih banyak bahayanya dari pada manfaatnya. Materi yang haram tidak diizinkan dalam kedokteran kecuali dalam keadaan khusus dimana prinsip yang sah dari prinsip mendesak. Pengaruh praktek kedokteran harus dipertimbangkan dari sudut manfaat. Pemilihan apakah pengobatan modalitius yang digunakan mencakup ukuran kehati-hatian dan membahayakan atau melukai. Hukum Islam memberikan prioritas untuk mencegah bahaya dari pada mengambil manfaatnya (keuntungan). Tidak terdapat dikotomi antara spiritual dan jasmani pengobatan modalitius. Kedua pendekatan dapat digunakan untuk kondisi yang sama. Mereka saling melengkapi, setiap pengobatan penyakit menggunakan cara yang berbeda tidak ada bertentangan tertapi karena selalu bersinergi. Suatu kesalahan menggunakan salah satu dan menolak yang lain. Syirik di dalam Pengobatan Syirik muncul ketika manusia mencari dan berharap pengobatan penyakit dari selain daripada Allah. Praktek syirik dilarang dalam pengobatan penyakit, termasuk jimat (Muslim k39), jimat (5:3 dan 5:99), ramalan (Muslim k39 h121), ramalan (Bukhari k76b17), astrologi (Ibn majah k23 b28), sihir (Bukhari k76 b17) dan menyembah atau minta kesembuhan dari manusia yang disebut pendekar, atau dengan mengunjungi kuburannya. Praktek takhayul lainnya, yang berhubungan dengan syirik adalah: mengaku mempunyai pengetahuan tentang ghaib dan mempunyai kekuatan supranatural. Banyak manusia yang sakit, mengikuti praktek syirik yang dibimbing oleh syetan. Praktek ini menghapus aqidah al- tauhid, sebab sifat penyakit dan pengobatannya memalingkan manusia dari Allah. Mereka juga salah dalam mencari pengobatan yang benar berdasarkan rasional kedokteran. Usaha kemampuan jin terbatas, maka salah, bila mengikuti bimbingan dan memberikan kredibilitas kepada syirik dan takhayul. Jin tidak mengetahui tentang hal yang ghaib (15:17-18 dan 72:8), seorang muslim yang baik tidak akan kemasukkan jin dan meminta perlindungan kepada Allah dari gangguan jin (3:36 dan 114:1-6) beberapa tafsir mimpi (tafsir al-ahlam) adalah syirik. Hanya Allah yang mengetahui tentang kebenaran tafsir mimpi. Kemampuan untuk menafsir mimpi hanya diberikan kepada beberapa nabi (12:6 dan 12:100-101). Manusia selain nabi tidak dapat melakukannya, sebab mimpi manusia biasa mempunyai aturan dalam diagnosa penyembuhan dan pronosis penyakit.
Masyarakat Muslim
11