Massa Mengambang Tentukan Pemenang Pilpres 2014 Deklarasi
Mei 2014
1
Massa Mengambang Tentukan Pemenang Pilpres •
Dua bulan sebelum pemilu presiden, pemenangnya masih belum pasti. Di awal mei 2014, jumlah massa mengambang yang belum menentukan pilihan dan ragu-ragu atas calon presiden dan wakil presiden masih cukup besar. Bedasarkan aneka simulasi, jumlah massa mengambang ini masih 40%. Dengan sendiri, pertarungan presiden masih kompetitif. Mereka yang berhasil mengambil mayoritas massa atau pemilih yang masih mengambang akan menjadi presiden/wakil presiden RI berikutnya, 2014 -2019.
•
Demikianlah satu dari lima temuan penting survei nasional terbaru LSI pasca pemilu legislatif. Survei dilakukan di 33 propinsi dengan metode baku: multistage random sampling. Jumlah responden dinaikan menjadi 2400, agar margin of error-nya mengecil menjadi 2% saja. Responden dipilih secara acak dan diwawancarai, dengan tatap muka. Waktu survei dilakukan dari tanggal 1- 9 Mei 2014. Survei dilengkapi dengan media analisis, FGD dan Depth Interview.
•
Capres/cawapres yang diuji dalam survei kali ini adalah yang paling mungkin mendapatkan tiket pencalonan. Ia harus didukung oleh koalisi partai dengan perolehan suara minimal 25% atau meraih kursi minimal 20%. Banyak simulasi pasangan yang dibuat ketika survei dilakukan. Namun perkembangan di media, membuat kami menampilkan beberapa pasangan yang paling mungkin saja
2
•
Yaitu, pasangan Jokowi-Abraham Samad atau Jokowi-Jusuf Kalla yang bakal didukung PDIP, Nasdem dan PKB. Prabowo-Hatta Rajasa yang bakal didukung Gerindra, PAN dan PPP. Dari kubu Demokrat terdengar sejak survei ini dilakukan akan mendukung HB X- Gita Wirjawan. Sementara dari Golkar, awalnya mungkin ke Gerindra, lalu ke Demokrat, kini mungkin ke PDIP. Publikasi kali ini hanya menampilkan simulasi 2 pasang dan 3 pasang dari nama di atas saja yang ditampilkan, walau kombinasi nama capres/cawapres yang diuji dalam survei ini banyak sekali.
•
Temuan pertama, baik simulasi dua pasang calon ataupun tiga pasang calon, massa mengambang yang belum menentukan pilihannya sebanyak sekitar 40%. Ini massa mengambang tergolong tinggi. Lima tahun lalu, di pilpres sebelumnya, dua bulan sebelum pilpres 2009, massa mengambang di bawah 20%. Mengapa saat ini lebih tinggi? Jawabannya, kampanye negatif kepada para capres saat ini keras sekali. Itu membuat sebagian besar pemilih akhirnya ragu-ragu dan menjadi bagian massa mengambang.
•
Segmen dari pemilih mana yang masih ragu dan mengambang itu? Sikap mengambang itu merata di semua segmen. Namun lebih banyak itu terjadi di pemilih perempuan, pendidikan dan ekonomi rendah, dan pedesaan. Ini adalah segmen yang lebih kurang aktif dalam politik praktis. Mereka juga umumnya kurang mengakses informasi. Dari sisi agama, segmen yang paling banyak ragu dan mengambang justru dari kalangan muslim. Ini karena mereka lebih ragu memilih pemimpin yang dianggap concerned sungguhsungguh dengan kepentingannya. Sementara pemilih non muslim sangat dominan ke Jokowi
3
•
Temuan kedua, jika pemilu presiden berlangsung hari ini, maka ia belum selesai dengan satu putaran saja. Memang pasangan Jokowi menang telak di atas pasangan lain. Namun kemenangannya masih jauh di bawah 50%. Ini berbeda dengan lima tahun lalu. Di bulan Mei yang sama, di tahun 2009, pasangan SBY, siapapun cawapresnya bisa dipastikan menang satu putaran saja.
•
Bukan berarti pemilu 2014 mustahil berlangsung satu putaran saja. Namun masih dibutuhkan dukungan tambahan cukup besar agar pasangan capres front runner, apalagi pesaingnya, mampu mengambil tambahan dukungan hingga totalnya di atas 50 persen. Apalagi pemilih yang harus diambil bukan dari pemilih partai pendukungnya. Diperlukan agenda dan tenda kampanye yang lebih besar untuk membuat calon partai itu melampaui dukungan pemilih partai pencetus pencalonannya.
•
Temuan ketiga, sentiment kepada partai politik saat ini jatuh pada titik yang rendah sekali. Hanya 32.80% publik yang percaya bahwa partai politik sungguh memperjuangkan kepentingan rakyat. Di tahun 2005, lebih dari 50 % pemilih masih mempercayai partai politik sebagai instrument untuk kepentingan publik luas. Dalam waktu 10 tahun belakangan ini, memang mutu politik merosot drastis. Yang acapkali menjadi wacana publik hari hari ini bukan perdebatan gagasan, namun isu korupsi, perselingkuhan dan konfik para elit partai.
4
•
Siapapun yang ingin mengambil mayoritas suara mengambang tak bisa hanya mengandalkan mesin partai. Sentiment publik kepada partai politik sedang rendah-rendahnya. Hanya dengan cara itu, ia sulit mendapatkan dukungan publik. Pemilu presiden kali ini justru harus lebih melibatkan civil society dan people power untuk memobilisasi dukungan.
•
Apalagi dalam temuan keempat, sebanyak 78.4% pemilih menginginkan masyarakat luas terlibat juga dalam pemilu presiden. Hanya 11.42% yang menganggap sebaiknya pemilu presiden hanya diurus oleh partai politik saja. Di negara yang demokrasinya sudah mapan, civil society dan dunia usaha ikut terlibat aktif dalam kampanye. Dengan capres, mereka saling mendukung dan menyesuaikan program untuk rakyat.
•
Namun keterlibatan civil society mustahil hanya membawa cek kosong. Tentu mereka ingin capres/cawapres yang didukung menjanjikan untuk membawa agenda sosial yang memang sudah lama mereka perjuangankan.
•
Temuan kelima, ada tiga program paling top di tiga bidang pemerintahan. Untuk bidang politik/hukum, yang paling disukai adalah pemberantasan korupsi. Untuk bidang ekonomi, yang paling disukai adalah program pengetasan kemiskinan dan memperbaiki kondisi dunia usaha. Sedangkan untuk bidang sosialbudaya yang diharap adalah perlindungan terhadap keberagaman budaya Indonesia dan agama tanpa diskriminasi. Tiga program ini jika diperjuangkan oleh capres/cawapres manapun niscaya efektif meningkatkan dukungan 5
•
•
Pemilu presiden kali ini akan mencatat sejarah, jika ada pasangan capres/cawapres berani tampil ke publik dan berjanji. Misalnya, ia mengatakan: “Di seratus hari pemerintahan saya kelak, jika terpilih, saya akan menanda tangani 3 Perpres soal 3 isu paling popular di atas.” keberanian berkomitmen pada sebuah program niscaya akan menjadi tradisi demokrasi yang sehat. -o0oBersamaan dengan konf pers ini, juga dideklarasikan berdirinya gerakan “Ayo Majukan Indonesia.” Ini gerakan Civil Society yang ingin ikut mengusung agenda sosial agar diperjuangkan oleh calon presiden. Keterlibatan para aktivis itu adalah hak warga negara untuk memilih pemimpinnya. Hak mereka memperjuangkan agenda sosialnya. Hak warga negara mengkampanyekan c alon presiden yang dianggap paling mempunyai visi, misi dan personality yang didambakan.
•
Keterlibatan para aktivis dalam “Ayo Majukan Indonesia” adalah “high politics” bukan “low politics.” Mereka bergerak secara independen. Mereka memberi dukungan bukan dalam rangka mendapatkan jabatan politik atau dana. Mereka juga tidak memerlukan ijin dari partai pengusung karena capres yang mereka perjuangkan juga calon dari masyarakat, bukan monopoli partai politik saja. Mereka terlibat karena ingin bersama memperjuangkan agenda sosial tertentu. Bisa juga sebaliknya. Jika calon presiden lain yang menang, mereka kwatir Indonesia semakin jauh dari agenda yang mereka ingin hadirkan di Indonesia.
•
Karena itu, LSI memberi tempat bagi deklarasi gerakan public interest ini. Ini tradisi demokrasi dan civil society yang baik. Kita harap dimulai dari pemilu presiden tahun ini, selanjutnya pemilu presiden semakin melibatkan civil society. Pemilu presiden terlalu penting jika hanya diurus oleh partai politik. Sebagaimana perang terlalu penting jika hanya diurus oleh para jenderal 6
•
Apalagi prinsip tersebut sejalan dengan hasil survei LSI yang menginginkan publik luas lebih terlibat. Gerakan ini dikoordinasi oleh Denny JA, Ph. D. Ia pendiri LSI sendiri, yang sejak tiga tahun lalu sudah pensiun dari LSI dan aktif di gerakan Indonesia Tanpa Diskriminasi. Bersama dengan jaringan civil society lainnya dari pondok pesantren dan LSM, Denny JA dan rekan merasa perlu membangun tradisi civil society yang sehat. Yaitu civil society yang juga aktif berpolitik praktis untuk memperjuangkan agenda sosial. Detail mengenai personel gerakan ini bisa dilihat di tabel .
•
Tak terhindari ketika civil society terlibat dalam mengkampanyekan gagasan sosial, mereka harus memilih calon presiden yang ada, untuk berjuang bersama. Gerakan “Ayo majukan Indonesia” ini berdasarkan hasil survei, kedekatan agenda sosial, dan pertimbangan personality capres, memilih berdiri di belakang pasangan Jokowi.
•
Untuk memenangkan Jokowi, apalagi satu putaran saja, mereka harus mengambil massa mengambang yang masih 40 persen itu. Ini bukan pekerjaan mudah.
•
Keterlibatan LSI dalam gerakan ini hanya sebagai pemberi data obyektif saja. LSI memisahkan antara divisi data dan survei dengan divisi pemenangan. Akurasi data survei LSi teruji dalam prediksi yang diiklankan sehari menjelang pemilu legislative 2014 lalu. Dan LSI tak ingin merusak reputasinya soal data yang baik, walau secara moral mendukung gerakan civil society yang sehat.
7
•
Pertarungan pemilu presiden memang masih terbuka. Pemilih mengambang masih 40 persen. Pasangan manakah yang akan berhasil mengambil hati dan pikiran mereka? Pasangan capres/cawapres yang dekat dengan mereka bersiaplah disumpah menjadi presiden/wakil presiden Indonesia berikutnya, 2014-2019. ***
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) & Gerakan Ayo Majukan Indonesia. Jakarta 13 Mei 2014
Pembicara 1 (LSI) : Adjie Alfaraby (0811.16.14.14 / 0812.811.21.696) Pembicara 2 (Ayo Majukan Indonesia) :Anick HT (0818146354) Moderator : Dewi Arum (0812.8038.2407)
8
Track Record LSI Prediksi Survei Yang Diiklankan Sebelum PILEG 2014 NAMA PARTAI PDIP GOLKAR GERINDRA DEMOKRAT PKB PAN PKS NASDEM PPP HANURA PBB PKPI
PREDIKSI LSI*
HASIL KPU
TERBUKTI/TIDAK TERBUKTI
DIATAS 16% DIATAS 16% 8-16% 8-16% 3,5%-8% 3,5%-8% 3,5%-8% 3,5%-8% 3,5%-8% 3,5%-8% TIDAK LOLOS PT TIDAK LOLOS PT
18.95% 14.75% 11.81% 10.19% 9.04% 7.59% 6.79% 6.72% 6.53% 5.26% 1.46% 0.91%
TERBUKTI *Selisih 1,3% TERBUKTI TERBUKTI * Selisih 1.05% TERBUKTI TERBUKTI TERBUKTI TERBUKTI TERBUKTI TERBUKTI TERBUKTI
Dimuat, antara lain di Rakyat Merdeka 8 April 2014, hal 12 Sehari Sebelum PILEG Hanya 2 partai dari 12 partai yang selisih 1.3% 9
Track Record LSI Prediksi Survei Yang Diiklankan Sebelum Pilpres 2009 DUKUNGAN PEMILIH
SURVEI LSI AWAL JUNI 2009
SURVEI LSI AKHIR JUNI 2009
DI ATAS 50%
SBYBOEDIONO
SBYBOEDIONO
30%-50%
-
-
MEGAPRABOWO
MEGAPRABOWO
DI BAWAH 30%
PREDIKSI PEMENANG PILPRES 2009
HASIL KPU Sebulan kemudian
SBY-BOEDIONO (Satu Putaran Saja)
-
TERBUKTI
-
TERBUKTI -
JK-WIRANTO JK-WIRANTO
TERBUKTI
Dimuat, antara lain di KOMPAS pada tanggal 3 Juli 2009 halaman 3. Tepat 5 hari sebelum Pemilihan Presiden 2009. 10
METODOLOGI SURVEI Pengumpulan Data : 1– 9 Mei 2014
• Metode sampling : multistage random sampling • Jumlah responden : 2400 responden • Wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner • Margin of error : ± 2.0 % Dilengkapi dengan FGD dan Depth Interview + Analisis Media Semua pemilih di Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk 11 terpilih menjadi responden
11
Update Pasangan Nama Yang Mungkin TIKET 1 PDIPNasdemPKB
TIKET 2 GerindraPAN- PPP TIKET 3: Poros Golkar atau/dan PD
JOKOWIAbraham Samad
ATAU
JOKOWI- JK
Prabowo _ Hatta Rajasa
HB X – Gita Wiryawan
Sangat Mungkin di menit akhir, Golkar ke PDIP atau ke Demokrat 12
1. Massa mengambang masih di atas 40% (A) (simulasi 2 pasang nama)
Q Seandainya Pemilu Presiden dilakukan hari ini. Dari 2 pasangan nama berikut ini, mana yang akan Ibu / Bapak PILIH sebagai presiden dan wakil presiden?
Swing Voters masih sangat tinggi (41,76%).
Swing Voters masih sangat tinggi (41,69%).
13
13
1. Massa mengambang masih di atas 40% (B) (simulasi 3 pasang nama) Q Seandainya Pemilu Presiden dilakukan hari ini. Dari 3 pasangan nama berikut ini, mana yang akan Ibu / Bapak PILIH sebagai presiden dan wakil presiden?
Pasangan
Prosentase
JokowiSamad
26.2 1%
PrabowoHatta Rajasa
17.76%
Prabowo- Hatta 18.14% Rajasa
HB X – Gita Wiryawan
14.82%
HB X – Gita Wirjawan
16.02%
TT/TJ
41.21%
TT/TJ
40.52%
Pasangan
Prosentase
Jokowi- JK
25.32%
Swing Voters masih sangat tinggi (41,21% - 40.52%). 14
14
Dimanakah Massa Megambang itu? (A) Base Swing Voters = 41,69%, kasus Jokowi-Samad vs Prabowo _Hatta Tidak tahu / tidak jawab/Rahasia/Belum Memutuskan
Kategori
Jenis Kelamin (%) Laki-laki
35.4%
Perempuan
47.6% Desa - Kota (%)
Desa
52.3%
Kota
24.7% Umur (%)
19 Tahun atau Dibawahnya
42.8%
20-29 Tahun
41.2%
30-39 Tahun
39.3%
40-49 Tahun
44.7%
50 Tahun atau Diatasnya
36.0%
Lebih banyak perempuan, dari desa, tapi merata di semua umur
15
15
Dimanakah Massa Megambang itu? (B)
Tidak tahu / tidak jawab/Rahasia/Belum Memutuskan
Kategori Suku (%) Jawa
39.5%
Sunda
41. 8%
Melayu
38.7%
Lainnya
42.6% Agama (%)
Islam
49.8%
Protestan
32.3%
Katolik
33.6% 20.0%
Lain-lain
Merata di semua suku, namun lebih banyak di agama Islam
16
16
Dimanakah Massa Megambang itu? (C)
Tidak tahu / tidak jawab/Rahasia/Belum Memutuskan
Kategori Pendidikan (%) Lulus SD atau Dibawahnya
44.2%
Tamat SLTP/sederajat
38.8%
Tamat SLTA/sederajat
36.7%
Pernah Kuliah atau Diatasnya
35.3% Umur (%)
-999 ribu
46.0%
1.000 ribu -1. 999 juta
41.8%
2 juta atau lebih
30.2%
Lebih banyak di wong cilik
17
17
Dimanakah Massa Megambang itu? (D) Kategori
Tidak tahu / tidak jawab/Rahasia/Belum Memutuskan Pilihan Partai 2014 (%)
Partai Nasional Demokrat (Nasdem)
37.1%
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
39.5%
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
51.2%
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
22.2%
Partai Golongan Karya (GOLKAR)
60.8%
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
25.1%
Partai Demokrat (PD)
59.1%
Partai Amanat Nasional (PAN)
41.2%
Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
49.9%
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
60.6%
Partai Bulan Bintang (PBB)
70.0%
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)
71.2%
Rahasia/TT/TJ
41.1%
Lebih banyak di pemilih partai yang belum berkoalisi: Golkar, PD, dll
18
18
2. Jika 3 pasang, belum selesai Satu Putaran Pemilihan Belum ada yang di atas 50% Q Seandainya Pemilu Presiden dilakukan hari ini. Dari 3 pasangan nama berikut ini, mana yang akan Ibu / Bapak PILIH sebagai presiden dan wakil presiden?
Pasangan
Prosentase
JokowiSamad
26.2 1%
PrabowoHatta Rajasa
17.76%
HB X – Gita Wiryawan
14.82%
TT/TJ
41.21%
Pasangan
Prosentase
Jokowi- JK
25.32%
Prabowo- Hatta 18.14% Rajasa HB X – Gita Wirjawan
16.02%
TT/TJ
40.52%
Belum “Satu Putaran Saja,” spt Pilpres 2009 Yang tertinggi masih di bawah 30% 19
19
2. Jika 3 pasang, belum selesai Satu Putaran Pemilihan (B) Butuh Tambahan suara > 25% Q Seandainya Pemilu Presiden dilakukan hari ini. Dari 3 pasangan nama berikut ini, mana yang akan Ibu / Bapak PILIH sebagai presiden dan wakil presiden?
Pasangan
Prosentase
Pasangan
Prosentase
JokowiSamad
26.2 1%
Jokowi- JK
25.32%
PrabowoHatta Rajasa
17.76%
PrabowoHatta Rajasa
18.14%
HB X – 14.82% Gita Wiryawan
HB X – Gita Wirjawan
16.02%
TT/TJ
TT/TJ
40.52%
41.21%
Pasangan
Tambahan Suara yang dibutuhkan untuk “Satu Putaran Saja”
Jokowi
+ 25%
Prabowo-
+ 33%
HB X
+ 35%
20
20
3. Mesin partai tak lagi efektif mendulang suara di PILPRES Q: Seberapa Ibu / Bapak percaya atau tidak percaya kepentingan rakyat?
bahwa partai politik memperjuangkan
58,90% 32,80% 8,30%
Tidak Percaya
Percaya
Tidak tahu / tidak jawab
Hanya 32.80% yang percaya partai perjuangankan kepentingan rakyat! 21
21
Pentingnya Publik Luas Terlibat Menentukan Capres 2014 Yang Layak Dipilih Indonesia hanya lebih baik jika yang terpilih Adalah presiden dengan personality dan program yang baik dan teruji
22
Background •
Pemilihan presiden terlalu penting jika hanya diserahkan kepada partai politik.
•
Ini bagian tanggung jawab warga negara memilih pemimpinnya.
•
Tradisi yang baik jika civil society ikut menekankan agenda sosialnya kepada capres. Atau minimal ikut mendukung capres yang paling bisa mewakili agendanya.
•
Memulai tradisi untuk tidak mendukung capres dengan cek kosong.
23
4. People’s Power harus ikut Mewarnai Pemilu Presiden Q: Menurut Ibu / Bapak apakah sebaiknya pemilu presiden ini hanya diatur lebih oleh partai politik saja, atau masyarakat luas, atau gabungan keduanya?
78.4% ingin
Yang Seharusnya % Aktif Di Pilpres
civil society dan publik luas ikut aktif menentukan siapa presiden yang harus dipilih
Partai Politik Saja
11.42%
Masyarakat luas saja
14.61%
Partai politik dan masyarakat luas
63.79%
TT/TJ
78.4%
10.18%
24
5. Saatnya Capres Bicara Gagasan/Program
71.5%
publik ingin capres/cawapres mulai bicarakan program
TOP program paling diharap di 3 bidang
FGD + media analisis
Disukai publik
Politik/Hukum
- Pemberantasan Korupsi
73.51%
Ekonomi
- Pengentasan kemiskinan/pemerataan - kondisi kondusif dunia usaha
85.63%
- Perlindungan budaya yang beragam, tanpa diskriminasi
58.53%
Sosial-Budaya
63.24%
25
Siapa Capres Yang Paling ibu/bapak Percaya untuk mengawal program penting spt: 1) pemberantasan korupsi, 2) pengentasan kemiskinan, dan penumbuhkan ekonomi, 3) perlindungan keberagaman budaya Indonesia
•
Berdasarkan track record seluruh capres, dengan parameter 3 agenda paling didamba, Jokowi adalah capres yang paling layak yang mendapat score tertinggi Prabowo justru mendapat score rendah karena platformnya soal pemurnian dan penistaan agama justru membahayakan keberagaman
Jokowi
35,73%
Prabowo
11,52%
HB X
14,43%
ARB
13,92%
Tapi Prabowo yang paling mungkin mengalahkan Jokowi dari sisi elektabiitas
26
Anggota Gerakan Jaringan • • • •
KH. Maman Imanulhaq (Pondok Pesantren Mizan/NU) Moh. Shofan (aktivis MUHAMMADIYAH) Wahyu Susilo (aktivis BURUH migran) Ahmad Junaidi (aktivis MEDIA SEJUK)
Isu/Program •
Pemberantas Korupsi: Keberagaman :
J. Danang Widoyoko (aktivis ICW) Nia Sjarifudin (Aktivis ANBTI) Ihsan Ali Fauzi (Aktivis Paramadina)
•
Pengentasan Kemiskinan/ Dunia Usaha:
Dr. Fadhil Hasan
Organisasi/Manajemen Para aktivis yang tergabung dalam Yayasan Denny JA untuk Indonesia Tanpa Diskriminasi, Ciputat School, Democracy Project, Inspirasi.co, Sastrawan Puisi Esai, dengan dukungan data konsultan politik Lingkaran Survei Indonesia (LSI). •
Koordinator gerakan: Denny Sekjen/Juru Bicara: Anick HT
JA
27
• Media center: Akan aktif berbarengan dengan Hari Kebangkitan Nasional 20 mei
• Media publikasi:
www.inspirasi.co www.ayomajukani ndonesia.com
28
Concern • Mengawal Jokowi untuk menjadikan 3 agenda yang didamba publik tersebut sebagai prioritas • Mensupport Jokowi agar pada 100 hari pemerintahannya, ia akan membuat Perpres untuk 3 agenda sosial yang didamba publik itu • Ikut menggerakkan publik memilih JOKOWI melalui public campaign for public interest (Iklan, door to door, diskusi)
Hari ini resmi Dideklarasikan!
29
-TERIMA KASIH-
30
30