45
ISSN : 2303-307X
PENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM PEMBELAJARAN INOVATIF DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SDN SENDANG DAJAH KECAMATAN LABANG Maryam S. Pd1, SDN Sendang Dajah, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan
ABSTRACT Education is an investment in human resources development and is seen as a basic need for people who want to move forward. Efforts to prepare teachers to become professionals have a lot to do. The fact is that not all teachers have a good performance in their duties. Lesson planning is a very important step before the implementation of learning. Teachers should be able to act as designers (planners), the implementor (executor), and evaluators (assessors) learning activities. Guru is the most dominant factor because in the hands gurulah learning success can be achieved. The quality of teaching and teachers directly or indirectly affect the quality of learning in general. Based on the results of ongoing research guidance to increase the motivation of teachers in using the environment as a learning resource. The researchers obtained information from observations at the time of conducting interviews and guidance to teachers Keywords: Capability Teachers, Innovative Learning, the Neighborhood
ABSTRAK Pendidikan merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia dan dipandang sebagai kebutuhan dasar bagi masyarakat yang ingin maju. Usaha-usaha untuk mempersiapkan guru menjadi profesional telah banyak dilakukan. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua guru memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan tugasnya. Perencanaan pembelajaran merupakan langkah yang sangat penting sebelum pelaksanaan pembelajaran. Guru harus mampu berperan sebagai desainer (perencana), implementor (pelaksana), dan evaluator (penilai) kegiatan pembelajaran. Guru merupakan faktor yang paling dominan karena di tangan gurulah keberhasilan pembelajaran dapat dicapai. Kualitas mengajar guru secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran pada umumnya. Berdasar hasil penelitian Bimbingan berkelanjutan dapat meningkatkan motivasi guru dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Informasi ini peneliti peroleh dari hasil pengamatan pada saat mengadakan wawancara dan bimbingan kepada para guru Kata Kunci : Kemampuan Guru, Pembelajaran Inovatif, Lingkungan Sekitar
1Korespondensi
: Maryam, S. Pd, Guru SDN Sendang Dajah. Email:
[email protected]
46
Widyagogik, Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2016
SDN Sendang Dajah Kecamatan Labang
PENDAHULUAN Salah satu setrategi pembelajaran yang sesuai
dengan
bisa
para guru masih sangat jarang
yang
memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai
mengembangkan
sumber belajar. Lingkungan sekolah tidak
pendekatan
memungkinkan
selama ini
Pakem
kreativiats, motivasi dan partisipasi siswa
lebih
dalam
bermain-main siswa
pembelajaran
adalah
dengan
hanya
digunakan sebagai tempat pada saat istirahat.
memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai
Kalau tidak jam istirahat, guru lebih sering
sumber belajar. Hal ini juga sesuai dengan
memilih mengkarantina siswa di dalam kelas,
salah satu pilar dari pendekatan contekstual
walaupun misalnya siswa sudah merasa
yaitu
sangat jenuh berada di dalam kelas.
masyarakat
belajar
(learning
commonity). Untuk mencapai tujuan tersebut,
Seperti observasi awal yang dilakukan
salah satu cara belajar yang disarankan dalam
di SDN Sendang Dajah Kecamatan Labang
KTSP sebagai upaya mendekatkan aktivitas
guru-guru di sekolah tersebut memanfaatkan
belajar siswa pada berbagai fakta kehidupan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar
sehari-hari di sekitar lingkungan siswa.
hanya dua sampai tiga kali dalam satu
Memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai
semester. Guru lebih sering menyajikan
sumber belajar menjadi alternatif setrategi
pelajaran di dalam kelas walaupun materi
pembelajaran untuk memberikan kedekatan
yang disajikan berkaitan dengan lingkungan
teoritis dan praktis bagi pengembangan hasil
sekolah. Dari wawancara yang dilakukan
belajar siswa secara optimal. Ekowati (2001)
calon peneliti, sebagian besar guru mengaku
mengatakan,
lingkungan
enggan mengajak siswa belajar di luar kelas,
sekolah sebagai sumber belajar merupakan
karena alasan susah mengawasi. Selain itu ada
bentuk pembelajaran yang berfihak pada
guru yang menyampaikan bahwa mereka
pembelajaran
tidak
memanfaatkan
melalui
penggalian
dan
bisa
dan
tidak
tahu
dalam
penemuan (experiencing) serta keterkaitan
memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai
(relating) antara materi pelajaran dengan
sumber belajar.
konteks pengalaman kehidupan nyata melalui
Untuk mengatasi hal itu perlu adanya
kegiatan proyek. Pada pembelajaran dengan
diskusi kelompok diantara para guru kelas
setrategi ini guru bertindak sebagai pelatih
dalam bentuk KKG untuk mendiskusikan
metakognitif yaitu membantu pebelajar dalam
masalah pemanfaatan lingkungan sekolah
menemukan materi belajar, mengintegrasikan
sebagai sumber belajar.
pengetahuan
diskusi tersebut,
dan
ketrampilan
dalam
Dalam kegiatan
para guru bisa membagi
pembuatan laporan dan dalam penampilan
pengalaman dalam pemanfaatan lingkungan
hasil dalam bentuk presentasi. Dari hasil
sekolah
pantauan peneliti selaku Kepala sekolah di
mencapai
sebagai
sumber
hasil
belajar
belajar yang
untuk optimal.
Maryam : Peningkatkan Kemampuan Guru Dalam Pembelajaran Inovatif Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar Di SDN Sendang Dajah Kecamatan Labang
47
Penelitian Nur Mohamad dalam Ekowati
pembelajaran yang diterapkan di sekolah
(2001)
sehingga dapat meningkatkan kreativiats,
menunjukkan
diskusi
kolompok
memiliki dampak yang amat positif bagi guru
motivasi dan hasil belajar siswa.
yang tingkat pengalamannya rendah maupun yang tingkat pengalamannya tinggi.
Pemanfaatan Lingkungan Sekolah sebagai
Berdasarkan latar belakang tersebut di
Sumber Belajar
atas, serta hasil pengamatan peneliti melalui
Nilai-nilai kegunaan sumber belajar
supervisi dalam kegiatan Penelitian Tindakan
masyarakat adalah : (1) menghubungkan
Sekolah,
kurikulum
maka
dapat
diidentifikasi
dengan
kegiatan-kegiatan
masalahnya sebagai berikut:
masyarakat akan mengembangkan kesadaran
1. Pendekatan pembelajaran lebih banyak
dan kepekaan terhadap masalah sosial; (2)
didominasi oleh peran guru, dan guru
menggunakan minat-minat pribadi peserta
satu-satunya sumber belajar,selain buku
didik
paket.
bermakna baginya; (3) mempelajari kondisi-
2. Pembelajaran yang dikembangkan di kelas, kelihatannya
lebih ditekankan
akan
menyebabkan
kondisi
masyarakat
berpikir
ilmiah
belajar
merupakan
(scientif
lebih
latihan
methode);
(4)
pada pemikiran reproduktif, menekankan
mempelajari masyarakat akan memperkuat
pada hafalan dan mencari satu jawaban
dan
benar terhadap soal-soal yang diberikan
pelaksanaan
3. Dalam
kegiatan
pembelajaran guru
memperkaya
kurikulum
praktis
didalam
melalui situasi
sesungguhnya; (5) peserta didik memperoleh
model,
pengalaman langsung yang kongkrit, realistis
motode atau setrategi pembelajaran yang
dan verbalisme. (Douglas dan Mill dalam
sesuai dengan karakteristik materi yang
Rusyan 2001 : 152)
belum
diajarkan
mampu
menerapkan
sehingga
Pemanfaatan
kurang
lingkungan
sekolah
mengembangkan daya nalar siswa secara
sebagai sumber belajar mengarahkan anak
optimal.
pada peristiwa atau keadaan yang sebenarnya
Berdasarkan rumusan masalah di
atau keadaan yang alami sehingga lebih nyata,
atas, maka tujuan dari dilaksanakan penelitian
lebih faktual dan kebenarannya lebih dapat
tindakan sekolah ini adalah :
dipertanggungjawabkan. Manfaat nyata yang
a. Untuk meningkatkan kemampuan guru
dapat
diperoleh
dengan
memanfaatkan
lingkungan
lingkungan ini adalah : (1) menyediakan
sekolah sebagai sumber di SDN Sendang
berbagai hal yang dapat dipelajari anak, (2)
Dajah Kecamatan Labang
memungkinkan terjadinya proses belajar yang
dalam
memanfaatkan
b. Guru SDN Sendang Dajah Kecamatan Labang dapat menyempurnakan metode
lebih bermakna (meaningful learning), (3) memungkinkan
terjadinya
proses
48
Widyagogik, Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2016
pembentukan kepribadian anak, (4) kegiatan belajar akan lebih menarik bagi anak, dan (5) menumbuhkan
aktivitas
belajar
anak
2. Pengajaran bertujuan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat.
3. Kurikulum
yang
menjadi
landasan
(learning aktivities). (Badru Zaman, dkk.
pengajaran terdiri dan proses-proses dan
2005).
masalah sosial.
Model Pembelajaran dengan Pendekatan Lingkungan pembelajaran lingkungan
dengan
adalah
strategi
pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar dan sarana belajar. (Hilda Karli S.Y., 2002 : 97). Pengertian tersebut dapat dimaknai bahwa lingkungan merupakan fokus belajar siswa dan sumber juga alat yang memberikan
Pelaksanaan pembelajaran yang
dimaksud
di kelas,
mengandung
pengertian lingkungan sosial, termasuk di dalamnya model
memadukan
antara
kegiatan serba langsung di masyarakat
aspek
masyarakat.
pembelajaran
dari buku teks.
5. Disiplin kelas berdasarkan tanggung jawab bersama bukan berdasarkan paksaan atau kebebasan mutlak.
6. Metode mengajar terutarna dititik-beratkan pada pemecahan masalah untuk memenuhi kebutuhan perorangan dan kebutuhan sosial atau kelompok.
fasilitas belajar bagi siswa.
lingkungan
belajar
dengan kegiatan belajar yang bersumber
Model pendekatan
4. Kegiatan
dengan
Pengertian pendekatan
7. Bentuk hubungan dan kerja sama sekolah dan
masyarakat
adalah
mempelajari
sumber-sumber masyarakat, menggunakan sumber-sumber tersebut dan memperbaiki masyarakat tersebut.
lingkungan selaras dengan konsep pengajaran METODE PENELITIAN
yang berpusat pada masyarakat. Pengajaran
yang
berpusat
masyarakat yaitu suatu bentuk pengajaran yang
memadukan
lingkungan
antara
masyarakat
sekolah dengan
Jenis penelitian ini adalah penelitian
pada
dan cara
membawa sekolah ke dalam masyarakat dan atau membawa masyarakat dalam sekolah guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan (Oemar Hamalik, 2001:197). Pembelajaran yang berpusat pada masyarakat memiliki ciriciri sebagai berikut :
tindakan
sekolah.
Penelitian
Tindakan
Sekolah ini berlokasi di SDN Sendang Dajah Kecamatan Labang yang ditujukan pada guruguru kelas dan guru bidang studi.Adapun alasan utamanya adalah dari hasil pengamatan dan informasi dari guru,bahwa hampir semua guru
jarang
dan
bahkan
tidak
pernah
memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Prosedur penelitian yang dilakukan
1. Pengajaran berorientasi pada masyarakat. adalah
menggunakan
model
penelitian
Maryam : Peningkatkan Kemampuan Guru Dalam Pembelajaran Inovatif Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar Di SDN Sendang Dajah Kecamatan Labang
tindakan sekolah yang dikembangkan oleh
1.
Kemmis & Taggart (2000), dimana pada prinsipnya ada empat tahap kegiatan yaitu,
49
Membagi guru dalam dua kelompok kecil.
2.
Peneliti memberi penjelasan tentang
perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan
pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai
tindakan (action), observasi dan evaluasi
sumber belajar.
proses tindakan (observation and evaluation)
3.
Guru menyusun skenario pembelajaran
dan melakukan refleksi (reflecting).
dengan
Adapun tahapan penelitian tindakan sekolah
sekolah sebagai sumber belajar dalam
ini terdiri dari :
diskusi kelompok.
Perencanaan Tindakan
4.
Bentuk tindakan dalam penelitian ini berupa
supervisi
(bimbingan
kepada guru-guru, agar mampu menyusun skenario
pembelajaran
pembelajaran
dan
dengan
5.
memanfaatkan
6.
Wakil
kelompok
informasi
tentang
skenario
Peneliti
memberi
masukan
terhadap
7.
Guru
melaksanakan
skenario
pembelajaran dalam proses pembelajaran yang sebenarnya.
2. Membimbing guru menyusun skenario pembelajaran yang berkaitan
8.
dengan
sumber belajar.
pembelajaran.
9.
3. Membimbing guru dalam memanfaatkan sekolah
sebagai
sumber
belajar.
Peneliti mengevaluasi kemampuan guru dalam mengimplementasikan skenario
pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai
Dalam kelompok diskusi guru berbagi pengalaman terkait dengan pelaksanaan pembelajaran lingkungan
4. Membimbing guru dalam melaksanakan dengan sekolah
memanfaatkan sebagai
sumber
belajar. Secara rinci prosedur tindakan yang dilakukan adalah :
guru
kelompok guru.
sumber belajar.
lingkungan
skenario
skenario pembelajaran yang telah dibuat
pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai
pembelajaran
menyusun
pembelajaran.
dalam penelitian ini adalah :
lingkungan
kelompok
mempresentasikan
secara efektif. Secara rinci bentuk tindakan
1. Menyampaikan
dalam
lingkungan
pembelajaran.
pelaksanaan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar
Peneliti membimbing guru
kelompok)
memanfaakan
yang sekolah
memanfaakan sebagai
sumber
belajar. Target yang diharapkan:
a. Guru
mampu
pembelajaran lingkungan belajar.
membuat
skenario
dengan memanfaakan sekolah
sebagai
sumber
50
Widyagogik, Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2016
b. Guru
mampu
pembelajaran lingkungan
dengan sekolah
melaksanakan
perbaikan siklus berikutnya. Semua tahap
memanfaakan
kegiatan
sebagai
sumber
c. Guru mampu berdiskusi secara aktif dan
dari
tahap
perencanaan, pelaksanaan maupun observasi
melalui siklus–siklus sampai ada peningkatan
memanfaatkan
sesuai yang diharapkan yaitu mencapai angka
diskusi kelompok kerja guru secara
katagori”baik” dengan rentang skor 80 - 89.
efektif dan efesien dalam memecahkan
Jika skor yang diperoleh kurang dari
masalah yang terkait dengan kegiatan
89,berarti belum memenuhi target yang
pembelajaran.
ditetapkan, maka perlu bimbingan pada siklus
kreatif,dan
mampu
80-
II
B. Pelaksanaan Tindakan
Siklus II
Siklus I
a. Perencanaan Penelitian.
a. Perencanaan Penelitian. Kegiatan penelitian ini direncanakan berlangsung selama dua siklus,mulai bulan Februari s/d bulan Maret di SDN Sendang Dajah Kecamatan Labang Tahun Pelajaran 2012/2013 pada jam sekolah 07.30-12.50.
Kegiatan
observasi
dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yaitu pada saat diskusi KKG baik pada pertemuan I, II dan III. Tahap observasi bertujuan untuk mengetahui kerjasama, maupun presentasi dilakukan
skenario
guru
pembelajaran
melaksanakan
dalam
menyusun
maupun
pembelajaran
dalam dengan
memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai
(pembinaan) dengan menggunakan tehnik diskusi
kelompok
pemanfaatan
lingkungan
guru,
Berdasarkan hasil observasi selama berlangsungnya kegiatan dan hasil evaluasi siklus
dilakukan
refleksi. Hasil refleksi ini dijadikan acuan untuk merencanakan penyempurnaan dan
tentang
sekolah sebagai
sumber belajar oleh guru kelas maupun guru
Kecamatan 2012/2013
di
SDN Sendang Dajah
Labang yang
Tahun
belum
Pelajaran
mencapai
hasil
observasi
dan
optimal dalam siklus I. Berdasarkan
hasil
refleksi siklus I,dilakukan perbaikan terhadap strategi dan penyempurnaan pelaksanaan bimbingan di siklus II.
b. Pelaksanaan Penelitian. Pada
diulang
d. Refleksi
pertemuan
kerja
prinsipnya
langkah-langkah
pelaksanaan tindakan pada
sumber belajar.
akhir
Pada tahap ini direncanakan supervisi
bidang studi di
Observasi dan Evaluasi
pada
mulai
dan evaluasi dilakukan secara berulang-ulang
belajar.
yang
tersebut
pada
siklus
siklus I II
dengan
memodifikasi dan perbaikan-perbaikan
Maryam : Peningkatkan Kemampuan Guru Dalam Pembelajaran Inovatif Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar Di SDN Sendang Dajah Kecamatan Labang
51
PEMBAHASAN
siswa.Hal ini sudah tentu kurang sesuai
SIKLUS
dengan pembelajaran yang menggunakan
Berdasarkan pengamatan awal di di
pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif
SDN Sendang Dajah Kecamatan Labang
dan menyenangkan (Pakem) yang harus
Tahun Pelajaran 2012/2013 semua guru kelas
dilaksanakan dalam penterapan kurikulum
dan guru bidang studi jarang dan bahkan
tingkat satuan pendidikan (KTSP). Kegiatan
tidak
dalam siklus I ini, diawali dengan kegiatan
pernah
sekolah
memanfaatkan
sebagai
sumber
lingkungan
belajar,hal
ini
diskusi kelompok kerja guru (KKG) tentang
disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan
permasalahan
kemampuan
guru
pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai
lingkungan
sekolah
belajar.Selama
untuk
ini
memanfaatkan
sebagai guru
lebih
yang
dihadapi
dalam
sumber
sumber belajar, dilanjutkan dengan informasi
banyak
tentang manfaat lingkungan sekolah sebagai
menggunakan buku paket dan alat peraga
sumber
belajar
yang dimiliki sekolah sebagai sumber belajar
implementasinya
dalam
untuk melengkapi kegiatan pembelajaran di
mengajar.
guru
kelas. Demikian pula kegiatan pembelajaran
kelompok kerja guru (KKG) pada siklus I,
di luar kelas sangat jarang dan bahkan tidak
peneliti mengadakan observasi tentang sikap
pernah dilakukan dengan alasan tidak cukup
guru dalam berdiskusi yang hasilnya sebagai
waktu, masalah keamanan dan keselamatan
berikut :
Saat
bagi
siswa
dan
proses
belajar
berdiskusi
dalam
Tabel. 1 Data Hasil Observasi Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8
Aspek yang diobservasi Aktivitas Perhatian Presentasi
Nama Guru (Sampel Responden)
Kerjasama (1- 10)
(1 – 40)
(1– 20)
(1- 30)
Herlina, S.Pd Maidayana, S.Pd Mas'od, S.Pd Siti Nafilah, S.Pd Sri Nurhayati, S.Pd Abd. Azis, A.Ma Siti Djulaiha,S.Pd. Srimimin, S.Pd
8 8 8 8 8 8 8 8
30 30 30 30 31 33 29 30
15 16 15 15 16 16 18 14
27 26 27 27 26 22 23 25
Penilaian pembelajaran
terhadap dalam
bentuk
Jumlah Skor Kata Mak. Gori 100 80 B 80 B 80 B 80 B 81 B 79 C 78 C 77 C
skenario
yang disusum guru dalam siklus I ,didapatkan
program
hasil sebagai berikut :
perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP) Tabel 2. Data Hasil Penilaian Skenario Pembelajaran I Aspek yang dinilai Nama Guru (Sampel No Responden) 1 2 3 1 Herlina, S.Pd 4 4 4 2 Maidayana, S.Pd 5 4 4 3 Mas'od, S.Pd 5 4 3
4 5 3 5
Jumlah Jumlah Katagori Skor Nilai 17 85 B 16 80 B 17 85 B
52
Widyagogik, Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2016
4 5 6 7 8
Siti Nafilah, S.Pd Sri Nurhayati, S.Pd Abd. Azis, A.Ma Siti Djulaiha,S.Pd. Srimimin, S.Pd
Sedangkan
4 4 4 4 5
penilaian
4 4 4 3 4
4 3 3 3 3
implementasi
pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai
5 4 4 3 4
17 15 15 13 16
85 75 75 65 80
B C C C B
di kelas pada siklus I didapatkan hasil sebagai berikut :
sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran Tabel 3. Data Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I No
Nama Guru
1 2 3 4 5 6 7 8
1 5 4 5 4 4 5 4 4
Herlina, S.Pd Maidayana, S.Pd Mas'od, S.Pd Siti Nafilah, S.Pd Sri Nurhayati, S.Pd Abd. Azis, A.Ma Siti Djulaiha,S.Pd. Srimimin, S.Pd
Aspek yang dinilai 2 3 4 5 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4
Katagori
6 4 4 5 4 3 5 3 4
B C A C C B C B
Data penelitian tindakan sekolah yang
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar
diperoleh dari hasil observasi sikap guru
melalui kegiatan pembelajaran di kelas belum
dalam kegiatan diskusi kelompok kerja guru
optimal,sehingga perlu peningkatan.
tentang pemanfaatan lingkungan sekolah
Dengan adanya hasil observasi dan
sebagai sumber belajar pada siklus I,hasilnya
penilaian pada kegiatan siklusI maka peneliti
termasuk katagori “kurang” dengan rata-rata
melakukan
nilai 61,1. Hal ini menunjukkan bahwa guru
seluruh
dalam
ditemukan
berdiskusi
belum
menampakkan
refleksi. Dari refleksi terhadap
kegiatan
pada
beberapa
siklus
I,
hambatan
yang
kerjasama,aktivitas dan perhatian yang baik
mengakibatkan
terhadap
kemampuan guru memanfaatkan lingkungan
permasalahan
pemanfaatan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar
belum
maka
optimalnya
sekolah sebagai sumber belajar.
,sehingga diperlukan bimbingan yang lebih
Adapun
hambatan-hambatan
intensif. Penilaian implementasi pemanfaatan
tersebut,antara lain guru belum sepenuhnya
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar
memahami manfaat
dalam
sebagai
kegiatan
pembelajaran
di
lingkungan sekolah
sumber belajar, dan guru dalam
kelas,hasilnya termasuk katagori “kurang”
memilih sumber belajar dan memilih strategi
dengan
pembelajaran
rata-rata
menunjukkan
nilai bahwa
mengimplementasikan
68.4. guru
Hal
ini
dengan
memanfaatkan
dalam
lingkungan sekolah belum sesuai dengan yang
pemanfaatan
diharapkan. Hal ini terlihat dalam skenario
Maryam : Peningkatkan Kemampuan Guru Dalam Pembelajaran Inovatif Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar Di SDN Sendang Dajah Kecamatan Labang
53
pembelajaran guru pada: aspek 1. jenis
hambatan- hambatan yang dialami dalam
sumber belajar dari lingkungan sekolah tidak
menyusun
tercantum, padahal materi pelajaran ada
pelaksanaan pembelajaran di kelas pada siklus
kaitannya dengan lingkungan sekolah;. aspek
I melalui kegiatan kelompok kerja guru
2. Kesesuaian antara materi pelajaran dengan
(KKG).
media dan setrategi pembelajaran masih
kegiatannya sebagai berikut :
kurang; aspek 4. Kesesuaian antara tujuan
skenario
Adapun
pembelajaran
secara
Dalam
rinci
penyusunan
dan
uraian
skenario
pembelajaran dengan sumber bahan,lebih
pembelajaran khususnya pada aspek 1, 2 dan
banyak hanya mencantumkan buku paket
4 guru melakukan revisi, dipandu oleh guru
sebagai satu-satunya sumber belajar.
yang
Dari hasil refleksi pelaksanaan pembelajaran
peneliti/Kepala
di kelas, hambatanhambatan yang ditemukan
pembelajaran
adalah sebagai berikut : aspek 1.dalam
hambatan pada aspek 1. kegiatan awal, aspek
kegiatan awal, guru tidak memberi informasi
2. kegiatan inti, aspek 3. kemampuan guru
tujuan pembelajaran dan waktunya belum
mengkaitkan
pelajaran
dengan
sesuai dengan
lingkungan sekolah ,dan aspek 6.
penutup
kegiatan
perencanaan;
inti,
aspek
mampu,dengan . di
materi
Dalam
bimbingan pelaksanaan
kelas,terkait
dengan
langkah
pelajaran, maka guru mendiskusikan kembali
guru dengan
hambatan tersebut dalam kelompok kerja guru
metode ceramah sehingga kurang sesuai
(KKG) dibimbing Kepala /peneliti. Sebelum
dengan pembelajaran aktif,kreatif,efektip dan
pelaksanaan pembelajaran di kelas, terlebih
menyenangkan
3.
dahulu dilakukan simulasi atau modeling
materi
dengan menggunakan anggota kelompok guru
pembelajaran
Kemampuan
langkah -
2.
sudah
didominasi
(Pakem); guru
aspek
mengkaitkan
pelajaran dengan lingkungan sekolah belum optimal; aspek 6. Penutup pelajaran, guru kurang
memberi
Sebagaimana kegiatan peneliti pada
tentang
siklus I, maka kegiatan pada siklus keduapun
Hambatan-hambatan
dilakukan observasi,evaluasi dan penilaian.
tersebut akan disempurnakan pada kegiatan
Hasil observasi terhadap sikap guru dalam
siklus II.
berdiskusi pada siklus II dapat disajikan
Siklus II.
sebagai berikut :
lingkungan
Pada dilaksanakan
penekanan
sebagai siswa.
sekolah.
siklus
II,
adalah
kegiatan
yang
mendiskusikan
Tabel 3 Data Hasil Observasi Pada Siklus II Aspek yang diobservasi Jumlah Nama Guru (Sampel No Kerjasama Aktivitas Perhatian Presentasi Skor Responden) Mak.100 (1- 10) (1 – 40) (1– 20) (1- 30) 8 35 15 28 86 1 Herlina, S.Pd 8 33 16 26 83 2 Maidayana, S.Pd
Kata Gori B B
54
Widyagogik, Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2016
3 4 5 6 7 8
8 8 8 8 8 8
Mas'od, S.Pd Siti Nafilah, S.Pd Sri Nurhayati, S.Pd Abd. Azis, A.Ma Siti Djulaiha,S.Pd. Srimimin, S.Pd
38 35 32 33 36 34
18 15 16 16 15 14
28 27 26 26 27 26
92 85 82 83 86 82
A B B B B B
Tabel 4. Data Hasil Penilaian Skenario Pembelajaran Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8
4
Jumla h Skor
Jumlah Nilai
5 4 5 5 4 4 4 4
17 17 17 17 16 16 16 16
85 85 85 85 80 80 80 80
Aspek yang dinilai
Nama Guru (Sampel Responden)
1
2
3
Herlina, S.Pd Maidayana, S.Pd Mas'od, S.Pd Siti Nafilah, S.Pd Sri Nurhayati, S.Pd Abd. Azis, A.Ma Siti Djulaiha,S.Pd. Srimimin, S.Pd
4 5 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4
Tabel 5. : Data Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II No
Nama Guru
1 2 3 4 5 6 7 8
Herlina, S.Pd Maidayana, S.Pd Mas'od, S.Pd Siti Nafilah, S.Pd Sri Nurhayati, S.Pd Abd. Azis, A.Ma Siti Djulaiha,S.Pd. Srimimin, S.Pd
1 5 4 5 4 4 5 4 4
Aspek yang dinilai 2 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 4 4 5 4 4 5 4 4
Jumlah Skor 26 24 27 23 24 26 24 24
Jumlah Nilai 86.67 80.00 90.00 76.67 80.00 86.67 73.33 80.00
Kata gori B B A C B B C B
Data yang diperoleh dari observasi sikap
“baik” dengan nilai rata-rata 70.8. Dengan
guru pada siklus II, setelah dianalisis ada
melihat hasil pada siklus II, maka refleksi
peningkatan kearah perbaikan yaitu berada
terhadap hasil yang diperoleh peneliti pada
pada katagori “baik”, dengan rata-rata nilai
siklus II ini adalah adanya peningkatan
74.18. Sedangkan untuk penilaian skenario
kemampuan guru memanfaatkan lingkungan
pembelajaran dan penilaian
pelaksanaan
sekolah sebagai sumber belajar. Hal ini
pembelajaran,masing-masing
juga
dibuktikan
ada
dengan
nilai
yang
peningkatan yang ke arah yang lebih baik
diperoleh
yaitu: untuk skenario pembelajaran berada
pembelajaran serta dalam implementasinya di
pada katagori “baik” dengan nilai rata-rata
kelas yang sudah menunjukkan
72.5,
peningkatan
dan
untuk
penilaian
pelaksanaan
pembelajaran di kelas berada pada katagori
dalam
rata-rata
kemampuan
memprogramkan
guru
adanya untuk
memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai
Maryam : Peningkatkan Kemampuan Guru Dalam Pembelajaran Inovatif Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar Di SDN Sendang Dajah Kecamatan Labang
55
sumber belajar yang lebih baik.Sedangkan
78,33 di sklus I menjadi 82,08 di siklus II, ada
dari jumlah guru ,75% sudah mencapai
peningkatan 3,75.
kriteria yang ditetapkan. PENUTUP Pembahasan Atas Hasil Tindakan . Dari 8 orang guru yang terlibat, 5 orang guru sudah mendapat skor dengan
Simpulan Berdasarkan
hasil
analisis
dan
pembahasan siklus I dan siklus II tersebut di
katagori “baik” sedangkan 3 orang dengan
atas, maka dapat disimpulkan bahwa: Ada
katagori “cukup”.Oleh karena itu dilanjutkan
peningkatan
dengan tindakan siklus II yang hasilnya secara umum ada peningkatan ke arah yang lebih baik yaitu 75% guru sudah mendapatkan katagori baik dengan skor rata-rata 80 – 89.Hal ini sudah sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Secara rinci perolehan
nilai
rata-rata
peningkatan
kemampuan guru memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar yaitu nilai rata-rata observasi hasil kegiatan diskusi 79,38 di siklus I menjadi 84,88 di siklus II ada peningkatan
5,5.
kegiatan
penyusunan
skenario pembelajaran nilai rata-rata 78,75 di siklus I menjadi 82,50 di siklus II ada peningkatan 3,75, kegiatan pembelajaran atau dalam proses belajar mengajar nilai rata-rata
kemampuan
guru
dalam
memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar melalui pendekatan diskusi kelompok kerja guru (KKG) di SDN Sendang Dajah Kecamatan Labang Tahun Pelajaran 2012/2013 Saran Dari simpulan tersebut di atas, penulis selaku
peneliti
sekaligus
supervisor
kependidikan di SDN tersebut, menyarankan Kepada.guru-guru khususnya guru di SDN Sendang Dajah Kecamatan Labang Tahun Pelajaran 2012/2013
di dalam menyusun
skenario pembelajaran agar memanfaatkan semaksimal mungkin lingkungan sekolah dan lingkungan siswa yang sesuai dengan materi pembelajaran sebagai sumber belajar,dan mengintensifkan
diskusi
KKG
dalam
memecahkan masalah yang dihadapi.
DAFTAR PUSTAKA Badru Zaman, dkk. 2005. Media dan Sumber Belajar TK. Buku Materi Pokok PGTK 2304. Modul 1-9. Jakarta Universiats Terbuka. Ekowati, Endang. 2001. Stategi Pembelajaran Kooperatif. Modul Pelatihan Guru Terintegrasi Berbasis Kompetensi. Jakarta : Depdiknas. Kasianto, I Wayan 2004 Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dengan Pendekatan Diskusi Kelompok. Laporan Penelitian Kelas. Tidak dipublikasikan Rusyan Tabrani. 2001. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung
56
Widyagogik, Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2016
Remaja Rosdakarya. Sarman, Samsuni S.Pd. 2005. Implementasi Pendekatan Works Based Learning pada Sumber Belajar Masyarakat dalam Pembelajaran PS-Ekonomi. Sutrisno Hadi, 2000. Metodelogi Penelitian. Yogyakarta : Andi
Maryam : Peningkatkan Kemampuan Guru Dalam Pembelajaran Inovatif Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar Di SDN Sendang Dajah Kecamatan Labang
57
1
Widyagogik, Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2016