MARKET BRIEF KARET ALAM , COCOA DAN PALM OIL DI BRASIL A. Karet Alam. 1. Kebutuhan Karet Alam Brasil. Pada permulaan abad 20 untuk pertama kalinya tanaman karet ditemukan di Brasil dan sejak itu telah dikembangkan menjadi salah satu bahan baku yang sangat penting bagi keperluan industriri otomotip, keperluan rumah tangga dan alat-alat kesehatan. Dalam perkembangannya tanaman karet tersebut tidak saja dibudidayakan di Brasil melainkan juga telah ditanam dan dikembangkan di Indonesia, Malaysia dan Thailand dalam bentuk perkebunan besar yang melibatkan tenaga kerja yang cukup besar. Jika pada awalnya Brasil dikenal sebagai produsen utama karet alam dunia namun dalam puluhan tahun terakhir ini tanaman karet di Brasil sudah sangat berkurang dan produksi karet alamnya juga sangat sedikit dan pada tahun 2002 yang lalu peran serta Brasil dalam produksi dan perdagangan dunia karet alam sumbangannya hanya 1,3% dari produksi total natural rubber sedunia. Meskipun kontribusi ini kecil, namun itu tidak berarti bahwa sektor natural rubber di Brasil tidak memainkan peranan penting bahkan sebaliknya, Brasil mempunyai suatu jajaran industri besar pengelola natural rubber, khususnya dalam bidang pneumatic (industri ban), yang terdiri dari jajaran industri yang diperlengkapi oleh peralatan termodern, industri perlengapakan rumah tangga dan alat-alat kesehatan. Kemudian sejalan dengan kemajuan industri, kenaikan pendapatan per kapita dan kemakmuran masyarakat telah menyebabkan permintaan akan kendaraan bermotor juga meningkat yang pada akhirnya juga meningkatkan permintaan produk barang-barang karet dan turunan dari karet alami. Kondisi terserbut di atas telah menyebabkan permintaan akan karet alam ini terus meningkat dan pada tahun 2005 yang lalu Brasil mengimpor hampir 210 ribu ton dengan nilai US$ 269.221.554. Hampir 80 % kebutuhan bahan baku karet alam untuk industri nasionalnya bergantung sepenuhnya pada pasokan dari impor. Hal ini merupakan suatu hal yang merugikan neraca perdagangan Brasil, sehingga menjadi alasan untuk pemerintah berupaya mengembangkan lahan karet alam domestik dalam tahun-tahun belakangan ini. Saat ini sedang dikembangkan perkebunan karet alam di negara bagian Sao Paulo dan Para. Pengolahan karet alam ini di Brasil juga memainkan peranan penting dalam roda ekonomi karena membuka berbagai lapangan kerja, sejak tahap penanam sampai dengan tahap processing akhir. Industri ban, sebagai contoh, mempekerjakan secara langsung 16 ribu orang. Dengan mematok jumlah wilayah lahan produksi karet alamiah sekitar 100 ribu hektar, diperkirakan bahwa terdapat 25 ribu orang yang bekerja secara langsung dalam lahan-lahan karet. Hal ini belum terhitung mereka yang bekerja di daerah Amazon.
Kebutuhan akan karet alam ini akan terus berkembang dan meningkat sejalan dengan pertumbuhan industri otomotip, kebutuhan rumah sakit, alat kesehatan dan keperluan rumah tangga. Diperkirakan untuk masa yang akan datang kebutuhan akan karet alam ini akan terus meningkat. Tentu hal ini akan menjadi peluang yang baik bagi Indonesia mengekspor karet alamnya ke Brasil. 2. Impor Karet Alam Brasil. Pada rahun 2004 jumlah import karet alam Brasil mencapai 192 juta ton dengan nilai US$ 238.640.190, dan pada tahun 2005 menjadi 210 juta ton dengan nilai US$ 269.221.554. Perkembangan impor karet alam Brasil (US$) 2004-2006 Negara asal 2004 2005 impor Thailand 83.442.280 109.132.952 Indonesia 76.340.601 77.918.965 Malaysia 54.870.211 55.277.815 Negara Lainnya 24.021.915 26.891.822 Total 238.675.007 269.221.554 Sumber : SECEX/MDIC Tahun 2006 : Januari - Agustus
2006 105.437.719 56.665.551 46.516.321 2.317.257 210.936.618
B. COCOA. 1.Kebutuhan Cocoa Brasil. Cocoa ditanam negara bagian Utara dan Timur Laut Brasil di negara bagian Acre, Amazones, Bahia, Esprito Santo, Maranho, Mato Grosso, Para dan Rondonia. Di Bahia terdapat 28.000 perkebunan coklat dan merupakan pusat pengembangan budidaya cocoa di Brazil. Pada tahun 1998 terjadi serangan hama di perkebunan cocoa di Bahia dan telah mengakibatkan produksi menurun. Untuk memenuhi permintaan cocoa oleh industri pengolah coklat maka Brasil telah melakukan import cocoa secara besar-besaran dari Negara Pantai Gading, Ghana dan Indonesia. Dalam masa sepuluh tahun Brasil telah mengalami penurunan produksi cocoanya dari 383.000 ton pada tahun 1987/1988 menjadi 123.500 ton pada tahun 2000/2001 dan diperkirakan pada tahun 2002/2003 yang lalu produksinya meningkat menjadi 163.000 ton dan tahun 2004/2005 menjadi 164.000 ton. Dengan situasi yang demikian ini telah membuat Brasil menurun peringkatnya dari produsen ke 3 ( tiga) menjadi nomor 5 (lima) terbesar di dunia. Sejak tahun 1999/2000 Pemerintah Brasil melalui CEPLAC (unit di Departemen Pertanian) telah mengadakan rehabilitasi tanaman coklat dan serangan hama cocoa mulai dapat diatasi. Diperkirakan pada tahun 2015 produksi tanaman cocoa Brasil akan normal kembali dan produksinya akan meningkat yang hal ini akan mengurangi impor cocoa dari dunia. Hal ini tentu menjadi perhatian bagi eksportir cocoa
Indonesia di masa mendatang. Satu hal yang penting dilakukan adalah mengekspor dalam bentuk olahan bubuk (fowder form) dengan mendirikan industri pengolahan cocoa di Indonésia dan menjaga serta meningkatkan mutu cocoa dan cocoa olahan yang akan diekspor. Cargill salah satu perusahaan dagang terbesar dalam bidang hasil pertanian telah mendirikan pabrik pengolahan cocoa dari biji ke bentuk bubuk di Ghana dan nantinya Cargill di Ghana akan langsung mengekspor kepada perusahaan industri coklat di dunia termasuk Brasil. Produksi ,Ekspor, Impor dan Konsumsi Produk Coklat Brasil 2003-2005 ( Dalam 000 ton ) Keterangan 2003 Impor 5 Ekspor 46 Konsumsi 298 Produksi 339 Sumber : SICAB/CACEX
2004 6 53 378 423
2005 5 56 359 410
Berdasarkan sumber ABICAB Brasil merupakan negara ke 5 terbesar industri coklat di dunia setelah Amerika Serikat, Belanda, Swiss dan Jerman. Pada tahun 2003 yang lalu Brasil telah berhasil mengekspor 120.000 ton coklat ke 133 negara di dunia terutama untuk pasar Afrika, Amerika dan Asia. Pada tahun 2005 terdapat 5 perusahaan besar pengolah cocoa di Brasil yaitu Cargil mengolah 33% biji cocoa, kemudian Adm Cocoa ( Joanes) 23%, Barry Callebut 22%, Nestlé 13% dan Indeca 9%. Pada umumnya industri pengolah cocoa di Brasil terdapat di negara bagian Bahia. 2. Impor Cocoa Brasil. Untuk kebutuihan industri coklat di dalam negeri disamping menggunakan produksi cocoa di dalam negeri, Brasil juga mengimpor dari Indonesia dan Pantai gading dan Ghana. Berdasarkan data statistik SECEX perkembangan impor cocoa Brasil dari tahun 2004 – 2005 menunjukkan peningkatan dari 40,26 juta ton dengan nilai US$ 59 juta pada tahun 2004 menjadi 54,5 juta ton dengan nilai US$ 78,32 juta pada tahun 2005. Impor ini untuk masa 15 tahun mendatang akan berangsur-angsur menurun setelah perkebunan cacau di Bahia telah normal berproduksi dan pulih dari serangan hama.
Import Cocoa Brasil 2004 – 2006 ( Dalam US$) 2004 2005 45.895.971 61.581.033 13.112.473 16.736.523 299 544
2006 35.581.982 16.740.994 223.599
78.318.100
52.546.575
Asal Impor Indonesia Pantai Gading Negara Lainnya(Ghana) Jumlah 59.008.443 Sumber : SECEX/MDIC Tahun 2006 : Januari-Agustus C. PALM OIL.
Pohon palm oil adalah tanaman tropis yang tumbuh dan berkembang di tanah yang tingginya 1600 m diatas permukaan laut. Ada dua jenis palm oil yaitu Noli atau Elaeis Oleifera ( HBK) Cortes yang tumbuh di Benua Amerika dan yang satu lagi jenis Elaeis Guineensis Jack yang tumbuh dan terdapat di Gulf of Guinea, Afrika Barat dan lajim disebut Afrika Palm oil. Pada mulanya palm oil digunakan sebagai bahan makanan dan setelah jaman pejajahan bangsa Eropa melihat palm oil sebagai salah sumber yang sangat baik digunakan sebagai bahan makanan dan bahan baku industri sabun, kosmetik, minyak mesin dan lain sebagainya. Setelah berkembang di Afrika dan Amerika pada tahun 1600 kemudian oleh bangsa Eropa pada tahun 1911 dikembangkan di Indonesia oleh Belanda dan tahun 1914 dikembangkan di Malaysia oleh Inggris. Dengan kemajuan teknologi dan penelitian, palm oil ini telah dikembangkan menjadi bahan-bahan penting bagi pembuatan makanan, kimia, kecantikan dan minyak mesin-mesin industri. Selanjutnya oleh para ahli disebutkan bahwa menanan pohon palm oil lebih untung dari pada soybean karena hasil perhektarnya jauh lebih banyak daripada soybean. Sejak tahun 1950 sampai saat ini kedudukan palm oil ini semakin penting bagi negara-negara penghasil di Afrika, Asia dan Amerika terutama dalam membangun perekonomian masingmasing negara Buah dari oil palm menghasilkan dua jenis minyak yaitu palm oil yang berasal dari daging buah oil palm dan lauric kernel oil berasal dari biji (seed) oil palm. Kedua jenis minyak ini berbeda yaitu palm oil mengandung 50% saturated fat dan 50% unsaturated fat. Lebih specifik lagi palm oil mengandung 44% palmitic acid, 5% stearic acid, 39 % oleic acid (monounsaturates) dan 10% linoleic acid (polyunsaturates). Palm oil tidak mengandung myristic acid dan lauric acid. Sedangkan palm kernel oil mengandung 82 % saturated acid fat yang terdiri dari lauric acid 48%, myristic acid 16%, palmitic acid 8%, dan 18% lagi adalah unsaturated fat yang terdiri dari oleic acid 15% dan 3% linoleic acid. Palm oil dan kernel oil banyak digunakan untuk bahan makanan, non makanan dan untuk keperluan industri.
No 1 2 3
4
Sektor Food Industry
Nama produk Margarine, shortening, chocolate, additive, ice cream, animal foods, cooking oil dan lain-lain Medical and Cosmetic Cream, shampoo, lotion, pomade, vitamin and Products betacaro tene dan lain-lain Heavy/Light Industry Leather industry, cold rolling and fluxing agent on silver industry, textile, petroleum explorationsdriling fluids, drilling mud dan lain-lain Chemical Industry Oleo Chemical, fuel for steam boilers, furniture polish dan lain-lain.
Dewasa ini, Malayasia dan Indonesia telah mengembangkan biodiesel dari palm oil sebagai bahan bakar pengganti petrolium diesel ( BBM) dan berdasarkan penelitian pemakaian bio diesel dari palm oil ini lebih efisien jika dibandingkan dengan pemakaian petroleum diesel. Mengingat penggunaan palm oil dan kernel oil cukup luas maka produksi dan komsusinya juga meningkat jika dibandingkan dengan jenis minyak vegetable lainnya. Hal ini terlihat dari perkembangan produksi dari tahun-ketahun yang terus meningkat setiap tahunnya. Produksi Palm Oil dunia Tahun 2000-2005 Dalam juta ton Negara 2000/2001 2001/2002 2002/2003 2003/2004 2004/2005 2005/2006 Malaysia 11,837 11,858 13,180 13,420 15,194 15,100 Indonesia 8,300 9,200 10,300 11,500 13,200 14,200 Nigeria 0,730 0,760 0,770 0,780 0,790 0,800 Thailand 0,580 0,780 0,640 0,840 0,760 0,800 Columbia 0,560 0,518 0,540 0,614 0,653 0,673 Papua New 0,330 0,370 0,380 0,380 0,380 0,380 Guinea Pantai Gading 0,248 0,260 0,234 0,308 0,340 0,360 Equador 0,245 0,300 0,320 0,340 0,340 0,340 Costa Rica 0,137 0,150 0,256 0,190 0,240 0,285 Congo 0,155 0,167 0,170 0,175 0,175 0,175 Lainnya 1,073 1,072 1,094 1,154 1,167 1,169 Total 24,295 25,435 27,784 29,701 33,239 34,282 Sumber : Foreign Agricultural Service, Official USDA, Estimates for January2005/2006 estimasi bulan Januari 2006. Jika produksi dan perdagangan sama seperti saat ini maka dapat diperkirakan pada tahun 2010 produk palm oil ini merupakan jenis minyak vegetable yang paling besar dan produksinya bisa mencapai 23% dari seluruh produksi minyak vegetable dunia.
Brasil sebagai negara tropis dan sub tropis menghasilkan berbagai jenis minyak sayur yang berasal dari berbagai jenis sayuran antara lain kedelai dan jagung. Brasil juga dikenal sebagai produsen kedua terbesar di dunia untuk soya bea oil setelah Amerika Setikat. Saat ini belum ada industri palm oil di Brasil dan masih dalam tahap pembudidayaan tanaman oil palm di negara bagian Amazone ( bagian utara Brasil ). Melihat penggunaannya dalam industri makanan seperti indsutri coklat yang semakin meningkat maka diperkirakan dalam beberapa tahun ke depan permintaan akan minyak sawit ini akan terus meningkat.
3. Produksi dan Pemasaran Palm Oil Brasil. a. Produksi. Tumbuhan palm oil saat ini sedang dikembangkan di daerah bagian utara Brasil yaitu di negara bagian Para dan Bahia. Pada tahun 2004 luas lahan produksi palm oil untuk seluruh Brasil tercatat seluas 87.542 hektar yang terdapat di negara bagian Para seluas 45.963 hektar dan di Bahia seluas 41.579 hektar. Produksi buah kelapa sawit Brasil tahun 2002 717.893 ton naik menjadi 909.285 tahun 2004. Jumlah produksi kelapa sawit Brasil
Brasil - Para - Bahia - Amazone Sumber : IBGE ( 2006)
2002 717.893 550.129 167.581 183
2003 896.295 729.001 167.111 183
2004 909.285 738.241 171.044 -
Dengan asumsi dari total produksi hanya 20% yang menjadi minyak sawit (palm oil dan oil kernel), produksi palm oil Brasil diperkirakan baru 182 ton. Sedangkan menurut FAO produksi minyak kelapa Brasil ( minyak kelapa dan minyak sawit) pada tahun 2004 mencapai 550 ton. b. Penggunaan Minyak Sawit di Brasil. Minyak sawit di Brasil digunakan untuk bio diesel, bahan untuk kosmetik, mentega, sabun dan penggunaan dalam proses industri kimia dan kulit dan pembuatan confectionery dari coklat. Karena proses produksinya lebih sederhana dan biayanya lebih murah daripadapa menggunakan minyak kedelai, maka dewasa ini penggunaan minyak sawit dalam proses produksi industri di Brasil semakin meningkat.
c. Perusahaan Pemasar Palm Oil Brasil. Walaupun jumlah produksinya masih relatip kecil jika dibandingkan dengan Indonesia dan Malaysia, namun Brasil juga sudah mengekspor palm oil ke Jerman. Produsen dan importir Brasil yang selama ini melakukan pemasaran ekspor dan impor Palm oil adalah: CRA, Colgate, Palmolive, Sadia, Harold Chocolate, Maeda, Unilever, Santista, Pepsi, Quaker, Yushiro, Medeiros dan Kolinos. Sebagai informasi dapat juga dilaporkan di sini profile CRA sebagai anak perusahaan AGROPALMA sebagai berikut : Agropalma Group memulai usahanya untuk palm oil dan kernel oil produksi dan pengolahan tahun 1982 di daerah Tailandia 150 km dari kota Belem, Para. Saat ini Agropalma menguasai pemasaran palm oil di Amerika Selatan dan mengontrol produksi dari palm oil sampai ke refined oil, vegetable fats dan margarine. Agropalma Group adalah 100% milik /Modal Brasil dan mempunyai 6 anak perusahaan yaitu: Crai Agroindustrial S/A, Agropalma S/A, Companhia Agroindutrial do Para, Companhio Refiandora da Amazonia, Amapalma S/A dan Companhia Palmeras da Amazônia. Palm oil yang diproduksi oleh Agropalma telah dikenal di seluruh dunia karena bermutu tinggi dengan rata-rata acidity level rendah sebesar 2%, dibandingkan dengan 5% sebagai batas yang direkomendasikan dalam perdagangan internasional. Agropalma ini memiliki 82.000 hektar lahan pertanian dan 32.000 perkebunan sawit dan mempunyai 4 buah crude oil extration mills, export terminal, 1 palm oil and palm kernel oil refinery plant dan 2800 orang tenaga kerja. d. Impor Palm Oil Brasil. Brasil mengimpor 2 jenis palm oil yaitu CPO ( NCM 151.32910 ) dan minyak sawit ( NCM 15119000). Dari 2 jenis palm oil tersebut yang paling banyak diimpor adalah CPO yaitu pada tahun 2003 jumlahnya US$ 13.073.894, pada tahun 2005 menjadi US$ 26.822.301, dan periode Januari-Agustus 2006 sebesar US$ 23.231.981. Kemudian minyak sawit pada tahun 2003 nilai impornya US$ 4.692.722, pada tahun 2005 menjadi US$ 12.576.656 dan periode JanuariAgustus 2006 sebesar US$ 13.496.808.
Impor Palm Oil Brazil menurut jenis produk Tahun 2003-2005 Dalam US$ No Jenis produk/NCM 2003 1 CPO – NCM 15132910 13.073.894 2 Minyak Sawit. 4.692.722 NCM 151190000 Jumlah 17.766.616 Sumber : AliceWeb/Secex. Tahun 2006 : Januari - Agustus
2004 19.503.703 3.255.678
2005 2006 26.822.301 26.231.981 12.576.656 17.060.586
22.759.381
39.398.957 43.292.567
Negara pamasok palm oil ke Brasil adalah Malaysia dan Indonesia. Pada umumnya palm oil yang diekspor ke Brasil dilakukan melalui trading company dari Rotterdam Belanda. Pada tahun 2003 ekspor palm oil Indonesia ke Brasil sebesar US$ 4.592.483 naik menjadi US$ 12.078.143 tahun 2004 dan tahun 2005 menjadi US$ 19.612.255. Impor dari Malaysia berturut-turut dari tahun 2003 – 2005 adalah US$ 9.136.627, US$ 9.386.596 dan US$ 19.565.705. Impor Palm Oil Brasil menurut negara Asal Tahun 2003-2006 Dalam US$ No Negara Asal 2003 2004 2005 2006 1 Indonesia 4.592.483 12.078.143 19.612.255 27.973.957 2 Malaysia 9.136.627 9.386.596 19.565.705 11.827.866 3 Negara lainnya 4.037.506 1.294.642 220.997 3.490.744 Jumlah 17.766.616 22.759.381 39.398.957 43.292.567 Sumber : Aliceweb/Secex 4. Peluang Pasar Palm Oil Indonésia di Brasil Pada tahun 2005 Indonesia merupakan negara pemasok utama minyak sawit ke pasar Brasil dan telah menggeser kedudukan Malaysia yang selama ini merupakan pemasok utama minyak sawit kepasar dunia dan Brasil. Dengan pertimbangan harga soy oil yang lebih mahal dari palm oil maka dalam beberapa tahun terakhir ini para industri makanan olahan, Kosmetik dan indsutri kimia dan kulit di Brasil telah banyak menggunakan minyak sawit sebagai salah satu bahan tambahan dalam bahan dalam proses produksi. Khusus untuk industri coklat pemerintah Brasil telah memperbolehkan pemakaian 5% minyak sawit sebagai pengganti butter dalam proses pembuatan coklat. Pada tahun 2005 yang lalu, Pemerintah Brasil telah memprogramkan meningkatkan produksi bahan bakar dari nabati untuk bio diesel. Dengan semakin meningkatnya pemakaian minyak sawit dalam proses pembuatan makanan, kosmetik, sabun, perawatan kulit, dan bio diesel di Brasil, maka diperkirakan di masa yang akan datang permintaan minyak sawit ini
akan terus meningkat dan memberikan peluang bagi Indonesia yang selama ini telah merupakan pemasok utama palm oil ke Brasil.