MARKET BRIEF HS 6402 Other Footwear with Outer Soles and Uppers of Rubber or Plastics
ITPC, Osaka 2017
EXECUTIVE SUMMARY
Jepang adalah salah satu wilayah di Asia yang memiliki kebudayaan yang unik. Tidak hanya terkenal sebagai negara maju dalam hal perekonomian namun juga menjadi sandaran fashion untuk beberapa orang di seluruh dunia. Fashion merupakan salah satu aspek penting yang diperhatikan oleh masyarakat Jepang dan dunia khususnya alas kaki. Pada ITPC market brief ini menjelaskan tentang kebijakan impor Negara Jepang terhadap Alas kaki yang akan diterima Negara Jepang seperti pembahasan mengenai potensi pasar Jepang yang memuat data impor dan ekspor produk Alas kaki yang dilakukan Jepang dan aturan – aturan dan hambatan terkait ekspor Alas kaki ke Jepang. Kemudian, pembahasan mengenai peluang Indonesia untuk menguasai pasar Alas kaki di Jepang serta strategi yang dapat dilakukan. Hasil statistik yang sudah dilakukan oleh international trade center pada intracen.org, menyatakan bahwa Cina masih mendominasi pasar Alas kaki di Jepang diikuti oleh Vietnam. Preferensi tersebut dikarenakan harga yang relative murah dan kualitas yang sudah diakui baik oleh masyarakat Jepang pada umumnya. Indonesia yang menempati posisi ketiga negara yang mengimpor produk Alas kaki di pasar Jepang yang juga menunjukan kecenderungan peningkatan pengiriman produk ini ke pasar Jepang, hal ini menunjukan adanya respon yang baik oleh masyarakat Jepang terhadap produk Alas kaki produksi Indonesia. Produk alas kaki yang berasal dari Jerman terlihat mengalami peningkatan jumlah impor ke Jepang dengan menjual jenis sepatu yang mengedepankan kenyamanan yang diselaraskan dengan fashion yang berkembang di Jepang saat ini. Market brief mengenai alas kaki diharapkan menjadi materi yang informatif dan dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia yang tertarik untuk mengekspor Alas kaki ke negeri sakura, Jepang..
1
DAFTAR ISI EXECUTIVE SUMMARY ........................................................................................... 0 DAFTAR ISI .................................................................................................................. 2 DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... 3 BAB I ............................................................................................................................. 4 POTENSI PASAR JEPANG ......................................................................................... 4 1.1. Tentang Masyarakat Jepang dan Alas kaki ...................................................... 4 1.2. Jenis Alas kaki ................................................................................................. 5 1.3. Ekspor dan Impor Alas kaki Jepang ................................................................ 5 1.4. Potensi Pasar Ekspor Alas kaki Jepang ........................................................... 7 1.5. Kebijakan Impor Alas kaki Jepang .................................................................. 8 1.6. Saluran Distribusi Produk alas kaki Jepang ................................................... 12 1.7. Hambatan lainnya .......................................................................................... 12 BAB II .......................................................................................................................... 14 PELUANG ................................................................................................................... 14 2.1. Konsumer Alas kaki Indonesia ...................................................................... 14 2.2. Pemasok Alas kaki di Jepang ......................................................................... 14 2.3. Harga Alas kaki di pasar Jepang .................................................................... 15 2.4. Alas kaki asal Indonesia dibandingkan Negara lain ...................................... 16 BAB III ........................................................................................................................ 18 STRATEGI .................................................................................................................. 18 3.1. Strategi Alas kaki memasuki pasar Jepang .................................................... 18 3.2. Trend Alas kaki di Jepang.............................................................................. 19 3.3. Rekomendasi .................................................................................................. 21 BAB IV ........................................................................................................................ 23 INFORMASI PENTING ............................................................................................. 23 4.1. TPO dan/atau Kedutaan Negara Jepang di Indonesia .................................... 23 4.2. Kamar Dagang Jepang ................................................................................... 24 4.3. Asosisasi Terkait Alas kaki di Jepang ........................................................... 25 4.4. Daftar pameran terkait Alas kaki di Jepang ................................................... 26 4.5. Perwakilan Indonesia di Jepang ..................................................................... 26 4.6. Daftar Instansi terkait dengan peraturan Impor Alas kaki di Jepang ............. 26 4.7. Daftar Importir Alas kaki di Jepang............................................................... 28 REFERENSI ................................................................................................................ 30
2
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Jejeran pertokoan di Ginza, Tokyo yang selalu ramai dengan pengunjung baik wisatawan mancanegara ataupun domestik ....................... 4 Gambar 2. Nilai impor Alas kaki di pasar Jepang oleh beberapa negara-negara ASENA (dalam USD) .................................................................................... 7 Gambar 3. Saluran distribusi alas kaki di Jepang ................................................ 12 Gambar 4. Alas kaki asal Indonesia yang sudah dijual di mancanegara
(sepatu
kulit dari Roxor Footwear dan sneakers adidas yang diproduksi di Indonesia) ..................................................................................................... 14 Gambar 5. Sepatu LED yang menjadi trend fashion alas kaki terbaru di Jepang di tahun 2014 .................................................................................................... 19 Gambar 6. Jenis sepatu menyesuaikan bentuk kaki dari konsumer untuk menemui faktor kenyamanan dalam memakai sepatu ................................. 20 Gambar 7. Sepatu sneakers dan olahraga dari adidas yang berbahan plastik daur ulang ............................................................................................................. 21
DAFTAR TABEL Tabel 1. Ekspor Alas Kaki Jepang ke dunia dan beberapa negara ........................ 5 Tabel 2. Impor Alas kaki Jepang dari dunia dan beberapa negara ........................ 6 Tabel 3. Potensi ekspor-impor Jepang, dan Indonesia untuk produk alas kaki ..... 8
3
BAB I POTENSI PASAR JEPANG 1.1.
Tentang Masyarakat Jepang dan Alas kaki Jepang adalah salah satu wilayah di Asia yang memiliki kebudayaan yang unik. Tidak hanya terkenal sebagai negara maju dalam hal perekonomian namun juga menjadi sandaran fashion untuk beberapa orang di seluruh dunia. Fashion merupakan salah satu aspek penting yang diperhatikan oleh masyarakat Jepang. Beberapa pusat fashion terkenal di seluruh dunia dapat ditemui dibeberapa tempat di Jepang seperti Harajuku, Shibuya, dan Ginza, Tokyo. Fashion juga salah satu yang tidak bisa terlepas dari kaum hawa. Hal ini terbukti dari banyaknya outlet-outlet perbelanjaan di kota-kota besar Jepang seperti Tokyo dan Osaka. Alas kaki merupakan salah satu bagian dari fashion yang harus selalu diup-to-date oleh masyarakat Jepang.
Gambar 1. Jejeran pertokoan di Ginza, Tokyo yang selalu ramai dengan pengunjung baik wisatawan mancanegara ataupun domestik Perbedaan musim yang terjadi sebanyak empat kali dalam setahun pun menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat harus meng-update gaya berpakaian mereka mengikuti trend yang ada termasuk dalam hal ini alas kaki yang digunakan sebagai bagian dari fashion. Tak hanya penduduk yang berasal dari Jepang yang memperhatikan perkembangan fashion yang sedang berkembang di Jepang. Fashion Jepang yang terkenal dengan gaya harajukunya menjadi daya Tarik tersendiri bagi peminatnya. Hal ini pula yang
4
membuat Jepang sebagai salah satu kiblat fashion dunia termasuk dengan perkembangan model alas kaki yang mereka gunakan.
1.2.
Jenis Alas kaki Jenis alas kaki yang termasuk kedalam HS code 6402 adalah sebagai berikut a. HS 640212 : Jenis alas kaki yang biasa digunakan untuk olahraga seperti ski-boots, cross-country ski footwear dan snowboard boots b. HS 640219 : Jenis alas kaki yang biasa digunakan untuk olahraga selain digunakan untuk ski c. HS 640220 : Jenis alas kaki dengan sol luar dan bagian atas dari karet atau plastik. d. HS 640291 : Jenis alas kaki yang menutupi bagian mata kaki dengan sol luar dan bagian atas dari karet atau plastik. e. HS640299 : Jenis alas kaki selain menutupi mata kaki dengan sol luar dan bagian atas dari karet atau plastik. Adapun berdasarkan fungsi dan peruntukan jenis alas kaki dapat digolongkan sebagai berikut : a. Alas kaki untuk laki-laki b. Alas kaki untuk perempuan c. Alas kaki untuk olahraga d. Alas kaki untuk bayi dan balita e. Alas kaki untuk lainnya
1.3.
Ekspor dan Impor Alas kaki Jepang Perbedaan nilai ekspor dan impor komoditi alas kaki/sepatu Jepang dengan dunia selama 5 tahun (lihat Tabel 2.1 dan Tabel 2.2) mengindikasikan potensi pasar ekspor komoditi sepatu ke Jepang. Dari Tabel 2.2 dapat terlihat bahwa total impor komoditi sepatu secara umum mengalami peningkatan, yang memberikan indikasi potensi pasar yang baik untuk komoditi sepatu ini. Tabel 1. Ekspor Alas Kaki Jepang ke dunia dan beberapa negara
Nilai ekspor Importer Dunia Hong Kong China
2012
2013
2014
2015
2016
14627 5619 1000
11091 4296 565
12410 5061 587
14669 4817 1241
17884 6735 2709
Pangsa Perubahan (%) (%) 2016 16-15 100.0 17.98 37.7 28.48 15.1 54.19
5
Taipei, Chinese Korea selatan Singapura Thailand Filipina
2604
2050
2244
2251
1821
10.2
-23.61
1820 1742 457 662
1497 1247 394 309
1260 1295 531 421
1592 1761 919 681
1804 1670 1083 550
10.1 9.3 6.1 3.1
11.75 -5.45 15.14 -23.82
Tabel 2. Impor Alas kaki Jepang dari dunia dan beberapa negara
Nilai Impor Exporters World China Vietnam Indonesia Kamboja Jerman Myanmar Italia Spanyol India Taipei, Chinese
2012
2013
2014
2015
2016
2344043 2176159 1954307 1756229 1727536 1973737 1794326 1528896 1287151 1181145 173035 171190 204221 237878 281088 89141 101666 101460 110557 119150 9053 13473 18968 21805 34068 15803 10963 13216 15555 26868 1866 1670 6306 14544 22096 17262 19438 20851 14263 13733 6553 7867 7533 6643 8209 6987 6918 3848 5014 6158 7788
5993
5216
5299
5717
Pangsa Perubahan (%) (%) 2016 16-15 100.0 -1.66 68.4 -8.97 16.3 15.37 6.9 7.21 2.0 36.00 1.6 42.11 1.3 34.18 0.8 -3.86 0.5 19.08 0.4 18.58 0.3
7.31
Dari gambar dibawah, setelah dilakukan pengamatan impor alas kaki beberapa negara ASEAN, negara-negara seperti Vietnam, Kamboja, dan Thailand mengalami peningkatan jumlah ekspor produk alas kaki mereka ke Jepang. Hal ini dapat dikarenakan adanya kebijakan EPA yang membuat pajak masuk lebih cenderung murah dan lebih mudah dikarenakan adanya kerjasama antara Jepang dan beberapa negara ASEAN. Selain itu, adanya peningkatan kepercayaan masyarakat Jepang terhadap produk-produk alas kaki asal negara ASEAN berkontribusi terhadap peningkatan jumlah ekspor alas kaki ke Jepang.
6
Gambar 2. Nilai impor Alas kaki di pasar Jepang oleh beberapa negara-negara ASENA (dalam USD)
1.4.
Potensi Pasar Ekspor Alas kaki Jepang Permintaan alas kaki seperti sepatu di Jepang mencapai 700 juta pasang tiap tahunnya. Pasokan sepatu untuk memenuhi pasar alas kaki seperti sepatu meningkat setiap tahunnya. Hal ini berarti rata-rata satu orang memiliki 5,5 pasang sepatu (Populasi penduduk Jepang hampir mencapai 130 juta orang). Selain itu, pasar alas kaki seperti sepatu di Jepang masih memiliki kesempatan untuk berkembang. Hal ini terlihat pada tahun 2005, pasar alas kaki di Jepang diestimasikan sekitar 1,45 triliun yen. Hal ini berarti rata-rata masyarakat Jepang menghabiskan sekitar 11.000 yen (setara Rp 1.100.000) dalam setahun untuk membeli sepatu.Angka ini masih relatif lebih rendah apabila dibandingkan dengan pasar alas kaki di Amerika atau Prancis dimana satu orang bisa menghabiskan 20.000 yen (setara Rp. 2.000.000). Regulasi impor yang mudah dan pengembangan jenis alas kaki seperti sepatu akan membantu perkembangan pasar alas kaki di Jepang. Beberapa tahun terakhir, alas kaki seperti sepatu tidak hanya dijual pada toko sepatu tetapi juga pada toko-toko baju ataupun toko yang menjual perlengkapan olahraga. Beberapa tahun terakhir, kebijakan Jepang mengenai EPA (Economic Partnership Agreement) dengan beberapa negara-negara yang berada di Asia Tenggara,
7
mempermudah proses impor sepatu dari negara-negara tersebut dengan menurunkan jumlah pajak yang harus dibayarkan negara pengimpor alas kaki ke Jepang. Tabel 3 memperlihatkan potensi ekspor Indonesia untuk komoditi sepatu pada tahun 2016. Dengan kapasitas ekspor komoditi sepatu Indonesia ke dunia sebesar US$ 5,12 milyar dan nilai impor Jepang dari dunia sebesar US$ 17,2 milyar, maka terlihat bahwa Indonesia masih memiliki potensi sebesar US$ 2.59 milyar untuk mengekspor komoditi sepatu ke Jepang pada tahun 2016. Tabel 3. Potensi ekspor-impor Jepang, dan Indonesia untuk produk alas kaki
HS code '640299 '640219 '640291 '640220 '640212
Impor JPN dari INA
Ekspor INA ke Dunia
2015 83002 21830 5065 592 69
2015 181651 329563 8084 31840 3254
2016 89117 24368 4763 790 111
Impor JPN dari dunia
2016 2015 178476 1298712 286323 160740 7185 245861 36653 15203 3871 35712
2016 1300678 175693 210453 13589 27122
Potensi perdagangan INA 2015 98649 138910 3019 14611 3185
2016 89359 151325 2422 12799 3760
Secara umum dapat disimpulkan bahwa potensi Indonesia untuk mereguk pasar/share yang lebih besar untuk komoditi sepatu di Jepang masih sangat terbuka. 1.5.
Kebijakan Impor Alas kaki Jepang Beberapa kebijakan impor Alas kaki diatur dalam dua jenis peraturan diantaranya adalah : 1.5.1. Peraturan yang terkait dengan impor Alas kaki Alas kaki dapat dikategorikan sebagai bagian dari Apparel products yang diatur dibawah beberapa kebijakan diantaranya adalah : a. Kebijakan bea cukai (Sistem quota) Kebijakan ini biasanya diaplikasikan untuk beberapa produk yang menggunakan bahan kulit. Biaya beacukai yang rendah (primer) akan diterapkan pada impor yang terdapat larangan secara kuantitatif, sedangkan beacukai yang tinggi (sekunder) akan berlaku pada jenis impor yang lainnya. Aplikasi beacukai (sistem quota) harus diserahkan kepada Minister of Economy, Trade, and Industry untuk mendapatkan sertifikat aplikasi
beacukai/tariff
quota
application
certificate
sebelum
diberlakukannya biaya beacukai primer. b. Kebijakan bea cukai
8
Kebijakan ini diberlakukan untuk menghindari adanya kesamaan atau pemalsuan yang diimpor oleh Jepang. Sejak bulan Aprtil 2004, Pemerintah Jepang berhak untuk mengungkapkan kepada pihak yang berwenang mengenai pemalsuan yang dilakukan oleh importer, eksportir dan produsen untuk dapat mengajukan gugatan sebagai tahapan tindak lanjut pihak berwenang untuk meminta pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang melakukan pemalsuan. Hukuman berupa denda dan pidana akan berlaku kepada importer yang mengimpor beberapa barang yang sudah disita atau dibuang oleh pemerintah Jepang. Peraturan ini tertulis juga pada kebijakan bea cukai (Customs tariff act) pada bulan April 2003 yang menyatakan hak paten, hak desain, dan hak penggunaan model dimasukan dalam cakupan Import injunction request system. Adapun adanya kesamaan kemasan dan knock-off brands yang membingungkan, peraturan mengenai unfair competition prevention act yang dikelola oleh pihak beacukai Jepang. Peraturan ini berlaku sejak Maret 2006. Apabila ditemukan adanya kesamaan, maka barang tersebut tidak dapat dicantumkan sebagai trademark atau dicabut hak desainnya. Tindakan ini merupakan langkah Pemerintah Jepang yang anti terhadap barang palsu. c. Foreign Exchange dan Foreign Trade Act Kebijakan ini mengacu kepada Washington Convention (CITES) yang mengatur proses impor flora dan fauna terkait pada pembuatan bahan yang terbuat dari kulit dengan tujuan komersil atau yang telah diakui oleh keputusan
Washington Convention (CITES). Apabila produk yang akan
dipasarkan telah memenuhi syarat yang diperlukan, produk tersebut diperbolehkan selama mendapat sertifikasi oleh otoritas berwenang dari negara pengekspor . Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Trade Licensing Division, Trade and Control Department, Trade and Economic Cooperation Bureau, Ministry of Economy, Trade and Industry. Adapun beberapa lampiran mengenai penggunaan flora dan fauna untuk pembuatan produk diantaranya adalah : i.
Lampiran I
9
Lampiran ini menjelaskan beberapa spesies yang terancam punah. Secara internasional, produk yang terbuat dari spesies yang tercantum pada lampiran ini dilarang untuk diperjual-belikan dalam proses ekspor-impor (Commercial traffic). ii.
Lampiran II Lampiran ini menjelaskan beberapa spesies yang menuju kearah terancam kepunahan. Spesies yang masuk ke dalam lampiran ini dan akan dijadikan produk ekspor-impor mengharuskan importir melampirkan surat ekspor dari otoritas negara eksportir kepada Pemerintah Jepang
iii.
Lampiran III Lampiran ini menjelaskan beberapa spesies yang diidentifikasi sebagai subjek yang terkait dengan regulasi dan memerlukan kerjasama dari pihak lain dalam proses jual-beli. Produk yang terbuat
dari
mengharuskan
spesies
yang
importer
terlampir
pada
lampiran
melampirkan
surat
ekspor
ini yang
dikeluarkan oleh Pihak berwenang dari negara pengekspor. Pencantuman nama ilmiah pada produk yang menggunakan bahan kulit hewan direkomendasikan untuk dicantumkan ke dalam invoice yang akan dilampirkan pada saat pendaftaran produk kepada Pemerintah Jepang. d. Wildlife Protection and Proper Hunting Act Kebijakan ini mengatur bahwa importer harus melampirkan surat ekspor atau Surat yang menyatakan bahwa kulit atau bulu hewan yang digunakan sebagai produk ekspor-impor yang telah dikeluarkan oleh pihak berwenang pada negara pengekspor. e. Act on Domestic Animal Infectious Diseases Control Kebijakan ini dibuat untuk menghindari adanya agen penyakit menular yang mewajibkan importer harus melampirkan export inspection certificate yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait untuk memasuki pasar Jepang. Pada saat barang yang akan dipasarkan ke dalam Jepang sampai ke dalam Jepang, dokumen-dokumen yang bersangkutan akan diserahkan kepada animal quarantine station yang akan menguji kesesuaian barang yang akan dipasarkan di dalam Jepang. Apabila barang yang akan dipasarkan ditolak untuk memasuki pasar Jepang, akibat gagal melalui
10
proses pengujian, maka barang tersebut akan diproses lebih lanjut seperti dibakar atau dikembalikan ke negara asal. Informasi lebih lanjut, bisa menghubungi Animal Health Division, Food Safety and Consumer Affairs Bureau, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries. 1.5.2. Peraturan yang terkait dengan Penjualan Produk Alas kaki dapat dikategorikan sebagai bagian dari Apparel products yang diatur dibawah beberapa kebijakan yang terkait dengan penjualan produk diantaranya adalah : a. Act Against Unjustifiable Premiums and Misleading Representations. Peraturan ini dibuat untuk mencegah bentuk – bentuk tindakan pemalsuan label yang memungkinkan terjadinya tindak penipuan kepada consumer tentang kualitas suatu produk. Importir atau penjual harus dapat membuktikan bahwa label yang digunakan adalah bukan merupakan bagian dari penipuan. Labeling adalah memberi pemahaman kepada consumer, jika pembuatan produk melalui beberapa negara,label yang harus dicantumkan harus memuat informasi yang sesuai dengan kondisi sebenarnya. b. Act on Conservation of Endangered Species of Wild Fauna and Flora. Peraturan ini menjelaskan mengenai perlindungan spesies yang terancam punah. Dimana, produk dari spesies yang terancam punah tersebut dilarang untuk diperjualbelikan di Jepang c. Household Goods Quality Labelling Act. Peraturan ini menetapkan format dan konten dari kualitas pelabelan untuk produk khusus rumah tangga. Tujuan dari peraturan ini adalah melindungi keuntungan consumer dengan memberi informasi yang memudahkan consumer untuk memilih produk d. Act for the Control of Household Products Containing Harmful Substances. Peraturan ini melarang adanya konten senyawa berbahaya (formalin, dieldrin) yang terdeteksi melebihi batas produk rumah tangga pada produk seperti pakaian dan tas. e. Act on Specified Commercial Transactions. Penjualan produk travel goods melalui mail-order, chain-sales, telemarketing, dan sebagainya diatur dalam peraturan ini.
11
1.6.
Saluran Distribusi Produk alas kaki Jepang Gambar 2.8 menunjukkan alur distribusi produk apparel dan material dimana mencakup HS 6204 Alas kaki impor dari perusahaan di luar negeri sampai ke tangan konsumen di Jepang. Berdasarkan gambar, dapat diketahui bahwa domestic manufacturer memegang peranan penting dalam distribusi domestik. Alur distribusi impor dapat dibedakan menjadi “developed imports” dan imports. Gambar 3. Saluran distribusi alas kaki di Jepang Sumber : Japan External Trade Organization
Developed Imports adalah produk impor yang telah dikembangkan dengan spesifikasi yang diharapkan importir dengan menggunakan sumber daya dan teknologi negara maju pada negara berkembang, sebagai contoh China dan negara – negara di Asia Tenggara. Sebaliknya, “impor” di Jepang merujuk pada barang impor yang memiliki brand dan lisensi produk dari Eropa dan Amerika Serikat, yang pada umumnya produk ini diimpor dari produsen melalui perusahaan Jepang dan agen pengimpor atau Japanese trading companies, serta diijual kepada consumer oleh retailer melalui seluruh penjual domestik. 1.7.
Hambatan lainnya Beberapa hambatan harus dihadapi produk Alas kaki yang akan diimpor oleh Jepang dari Indonesia. Hambatan yang harus dihadapi seperti banyaknya pesaing seperti Cina yang menawarkan harga yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan produk dari Negara lain yang dijual di Jepang. Harga murah yang ditawarkan oleh produk Alas kaki yang dipasarkan di Jepang menyebabkan produk yang berasal dari negeri tirai bambu ini menjadi favorit masyarakat Jepang.
12
Harga murah yang ditawarkan oleh Cina sebagai jumlah pengimpor terbesar Alas kaki di Jepang tidak menjadi satu-satunya hambatan yang harus dihadapi oleh produsen Alas kaki yang akan mengeskpor barang yang akan dipasarkan ke dalam Jepang. Masyarakat Jepang yang kurang familiar dengan produk-produk Indonesia menjadi hambatan selanjutnya yang harus dihadapi produsen dan calon pengekspor produk Alas kaki. Produk-produk Alas kaki yang berasal dari Italia yang sudah terkenal sebagai tempat lahirnya brand-brand ternama dunia. Hal yang sama terjadi pada produk Alas kaki yang berasal dari Vietnam yang terlebih dahulu masuk ke dalam pasar Alas kaki Jepang. Produk Alas kaki yang berasal dari kedua Negara tersebut memiliki daya tarik tersendiri karena masyarakat Jepang memiliki kecenderungan untuk mengkonsumsi produk yang jauh lebih dikenal jika dibandingkan dengan produk baru yang baru masuk ke dalam pasar Jepang.
13
BAB II PELUANG 2.1.
Konsumer Alas kaki Indonesia Jika mencari produsen alas kaki dalam negeri (Indonesia), tentunya ada beberapa nama brand yang muncul seperti nike dan adidas. Akan tetapi produk-produk Alas kaki Indonesia yang konsumernya berpeluang beragam dari berbagai macam kalangan di Jepang masih sulit ditemukan. Hanya saja, beberapa brand terkenal dunia seperti nike dan adidas banyak diproduksi di Indonesia melalui Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO). Hal ini membuktikan bahwa bahan dan alat yang digunakan oleh brand terkenal pun dapat ditemukan di dalam Indonesia. Beberapa desainer Indonesia yang terkenal di dunia seperti Roxor footwear, Bro.do, Seba shoes dan pengrajin sepatu asal bali, Agie Purwa sudah mengekspor beberapa produknya keluar negeri melalui pameran-pameran fashion dunia. Hal ini membuktikan bahwa rancangan karya anak negeri dapat dihargai masyarakat Internasional.
Gambar 4. Alas kaki asal Indonesia yang sudah dijual di mancanegara (sepatu kulit dari Roxor Footwear dan sneakers adidas yang diproduksi di Indonesia)
2.2.
Pemasok Alas kaki di Jepang Pemasok Alas kaki di Jepang seperti yang sudah dijelaskan pada gambar 9 dapat disimpulkan bahwa Cina dan Vietnam merupakan pemasok dominan produk
Alas
kaki dikarenakan harga yang relatif murah dan cendderung lebih beragam jika dibandingkan produk-produk ternama yang berasal dari Negara-negara maju seperti Jerman. Masyarakat Jepang memiliki tendensi positif kepada produk-produk ternama yang berasal dari benua Eropa dengan kualitas yang baik hanya saja harga yang ditawarkan
14
oleh produk-produk yang berasal dari benua Eropa cenderung lebih mahal jika dibandingkan dengan produk-produk yang dipasarkan oleh negara Cina dan Vietnam. Setelah Cina, Vietnam, dan Indonesia yang menempati posisi tiga teratas negara pengimpor Alas kaki di Jepang, Kamboja, Jerman, dan Myanmar mengikuti di posisi empat, lima dan enam dengan kecenderungan meningkat di setiap tahunnya. Hal ini memperlihatkan bahwa produk Alas kaki yang berasal dari ASEAN juga memiliki tempat di hati masyarakat Jepang khususnya produk Alas kaki yang berasal dari Indonesia. Produk alas kaki yang berasal dari Jerman mengalami peningkatan sebesar 42% dikarenakan adanya tendensi perubahan trend yang mengkombinasikan sepatu yang nyaman dipakai dengan fashion yang sedang berkembang. Penyesuaian bentuk kaki dengan jenis sepatu yang disertai dengan keselarasan warna dan jenis sepatu yang diinginkan konsumen masyarakat Jepang menjadi daya ikat tersendiri. 2.3.
Harga Alas kaki di pasar Jepang Rentang harga Alas kaki yang ditawarkan di pasar Jepang cenderung beragam. Beberapa faktor menyebabkan beragamnya harga alas kaki di pasar Jepang diantaranya adalah nama brand yang menyebabkan pajak yang tertera pada beberapa produk ternama alas kaki yang dipasar Jepang cenderung berbeda satu sama lain. Tak hanya faktor brand yang menjadi penentu tidak seragamnya harga yang tertera pada produk Alas kaki yang dipasarkan di Jepang. Perbedaan pajak (Bea Cukai) yang ditetapkan Pemerintah Jepang ke masing-masing negara pengekspor juga menjadi salah satu penentu beragamnya harga Alas kaki di pasar Jepang.
Pajak yang
diterapkan di masing-masing negara seperti Cina, dan Italia yang sebesar 10,39% dari harga barang membuat produk Alas kaki dari negara Cina dan Italia cenderung sedikit lebih mahal jika dibandingkan dengan Vietnam yang hanya dikenakan tariff pajak sebesar 3,74%. Hal ini merupakan pasar yang cukup baik Indonesia untuk menjual produk Alas kaki dengan harga murah dikarenakan pajak yang diterapkan oleh Pemerintah Jepang kepada Indonesia hanya sebesar 1,03%. Untuk kisaran harga yang ditawarkan setiap produk Alas kaki yang sudah dipasarkan di Jepang dalam suatu pusat perbelanjaan di Osaka, harga Alas kaki berkisar ¥3000 ¥15.000 untuk produk yang berasal dari negara pemasok Alas kaki seperti Cina dan
15
Vietnam. Sedangkan untuk produk ternama yang berasal dari benua Eropa, harga yang ditawarkan untuk produk Alas kaki berkisar ¥6.000 - ¥20.000. Seperti yang disebutkan sebelumnya, karena adanya peraturan yang cukup ketat mengenai pembiayaan bea cukai yang ditetapkan oleh Pemerintah Jepang dan adanya kepercayaan masyarakat Jepang terhadap kualitas produk Alas kaki yang ditawarkan. Akan tetapi, untuk masyarakat menengah-ke atas Jepang, membeli sepatu dengan merek yang cukup terkenal dengan harga yang mahal akibat dikenakan pajak tambahan tersebut tidak menyurutkan keinginan mereka untuk membeli produk alas kaki tersebut selama produk tersebut baik kualitasnya. Selain itu adanya tendensi sepatu dengan merek terkenal akan memiliki kualitas yang cukup baik, membuat produk-produk dari Italia, Jerman tetap memenangkan hati masyarakat pencinta fashion alas kaki meskipun dengan harga yang selangit. 2.4.
Alas kaki asal Indonesia dibandingkan Negara lain Berdasarkan hasil observasi terhadap beberapa produk Alas kaki asal Indonesia dibandingkan dengan negara lain yang sudah memasarkan produknya di pasar Jepang, harga yang ditawarkan produk alas kaki asal Indonesia jauh lebih murah. Selain itu, jenis produk yang beragam dengan motif yang jauh menarik perhatian khususnya motif-motif yang cukup „ramai‟ yang banyak dipakai oleh masyarakat Jepang pada saat musim panas tiba. Selain itu, iklim tropis yang dialami Indonesia membuat alas kaki asal Indonesia sangat cocok dipakai pada saat musim panas. Penerapan biaya beacukai yang cukup rendah kepada Indonesia menjadi nilai lebih untuk produk Alas kaki dipasarkan di Jepang dengan harga yang relative lebih murah dibandingkan dengan produk Alas kaki dari negara lain di ASEAN yang diberlakukan tarif sebesar 5,8% untuk proses ekspor-impor antar kedua negara. Kurang dikenalnya produk Alas kaki asal Indonesia oleh masyarakat Jepang merupakan salah satu hambatan terbesar pemasaran produk Alas kaki asal Indonesia. Sosialisasi atau strategi marketing yang baik harus dilakukan oleh perajin tekstil Indonesia untuk menembus pasar Jepang. Sosialisasi yang baik meliputi pengenalan produk akan kualitas yang baik dan harga relative murah akan menjadi awal yang baik proses pemasaran produk Alas kaki asal Indonesia.
16
Sepatu olahraga merupakan satu-satunya jenis sepatu yang terus mengalami peningkatan pasar selama 5 tahun. pasar sepatu olahraga diperkirakan akan terus meningkat karena semakin banyak orang yang ingin menjaga kesehatan dengan berolahraga jalan. Selain itu juga, populasi penggemar olahraga lari di Jepang terus bertambah. Pasar terbesar di Jepang adalah untuk jenis sepatu olahraga, dan pasar sepatu olahraga umumnya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang sudah dikenal oleh masyarakat Jepang, baik perusahaan non-Jepang seperti Nike, Adidas, New Balance dan sebagainya, maupun perusahaan Jepang seperti Mizuno, Asics, Yonex, dan sebagainya.. Gambar 4 menunjukkan sepatu merek Nike dan Adidas buatan Indonesia yang dijual di pasar Jepang. Bila perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat membina hubungan dengan perusahaan-perusahaan asing yang sudah memiliki market di Jepang namun belum masuk ke Indonesia, tentunya akan membantu peningkatan pasang Indonesia di Jepang. Produk yang memiliki casual design atau dengan model sneakers, namun dapat digunakan juga dalam situasi bisnis dan untuk jalan jauh juga mengalami peningkatan penjualan. Produk ini dijual di pasar Jepang dengan harga di atas 10.000 yen. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu memproduksi sepatu dengan teknologi dan desain yang sesuai dengan kebutuhan pasar Jepang dan mengindikasikan reputasi yang baik dari produk Indonesia di Jepang. . Indonesia merupakan negara asal impor ketiga terbesar ke Jepang di bawah China dan Vietnam, dan nilai ekspor Indonesia ke Jepang dalam 3 tahun terakhir ini terus mengalami peningkatan. Dengan prestasi transaksi yang sudah ada ini, peluang Indonesia untuk meningkatkan pangsa cukup besar.
17
BAB III STRATEGI 3.1.
Strategi Alas kaki memasuki pasar Jepang Perubahan musim yang sangat jelas di Jepang membuat orang mudah mengubah tampilan fashionnya sesuai dengan musim yang sedang berlangsung. Hal tersebut juga terjadi untuk musim fashion alas kaki yang digunakan oleh masyarakat Jepang. Untuk alas kaki wanita mengalami perubahan sebanyak 8 kali dalam setahun khususnya sepatu non-leather, yang mengalami perubahan model sebanyak 20 kali dalam satu tahun. Berdasarkan perubahan yang cepat ini komposisi komoditas toko-toko penjual sepatu biasanya hanya menyediakan jumlah produksi yang sedikit tetapi dengan variasi yang banyak. Pentingnya kualitas dan tenggat waktu pengiriman barang menjadi salah satu faktor penting dalam pasar sepatu di Jepang. Masyarakat Jepang yang sangat sadar akan kualitas produk menjadi salah satu acuan bahwa barang dengan harga yang murah tidak boleh mengalami cacat produksi. Menjaga dua parameter penting ini menjadi faktor kunci untuk menjaga hubungan bisnis yang baik dengan perusahaan jepang. Level kepuasan terhadap suatu produk menjadi salah satu pertimbangan masyarakat Jepang pada saat mereka membeli suatu barang. Hasil statistik yang dilakukan oleh ITC yang menunjukan adanya peningkatan jumlah impor produk Alas kaki asal Indonesia. Peningkatan jumlah impor produk Alas kaki asal Indonesia menunjukan adanya peningkatan level kepuasan masyarakat Jepang terhadap produk Alas kaki asal Indonesia. Masyarakat Jepang merupakan masyarakat yang berani untuk membayar produk dengan kualitas baik meskipun dengan harga yang relatif mahal. Hanya saja, ketelitian masyarakat Jepang pada saat akan membeli suatu produk seperti memperhatikan kualitas (bahan, jahitan) barang sebelum membeli menjadi faktor penting pada saat memasarkan produk Alas kaki asal Indonesia ke pasar Jepang. Desain merupakan salah satu faktor penting untuk menarik pasar masyarakat Jepang. Warna-warna yang pastel (tidak terlalu mencolok) menjadi daya tarik sendiri untuk remaja Jepang, meskipun ada juga produk Alas kaki yang dipasarkan dengan
18
warna-warna yang mencolok. Hal tersebut dikarenakan warna-warna mencolok juga memiliki pasar tersendiri bagi sebagian remaja Jepang. Sedangkan untuk warna netral untuk busana formal harus tetap dipikirkan karena beberapa kalangan masyarakat Jepang lebih menyukai warna-warna netral untuk acara formal. Murah dan mudahnya peraturan yang diterapkan pemerintah Jepang terhadap produk Alas kaki asal Indonesia semakin mempermudah Indonesia menjadi penguasa pasar Alas kaki di Jepang. Dengan perhatian khusus untuk menyiapkan segala dokumen dan kualitas produk yang baik, maka tidak aka nada masalah apabila Indonesia menjadi the next dominance market of Alas kaki di Jepang. 3.2.
Trend Alas kaki di Jepang Beragamnya karakteristik yang ditunjukan masyarakat Jepang mengenai cara berpakaian, perbedaan musim yang silih berganti setiap tahunnya membuat trend fashion masyarakat Jepang berubah setiap musimnya. Masyarakat Jepang yang cenderung berani dalam berpakaian membuat luasnya pemilihan desain yang akan dipasarkan di dalam Jepang.
Gambar 5. Sepatu LED yang menjadi trend fashion alas kaki terbaru di Jepang di tahun 2014
Harajuku merupakan salah satu pusat fashion di Jepang dan mempunyai brandmark tersendiri seperti kawaii mode. Pada kawaii mode ini penikmat mode tersebut lebih cenderung memakai warna-warna dan motif yang mencolok atau biasa disebut dengan tabrak lari. Hal ini juga terlihat dalam trend fashion alas kaki yang sedang berkembang di akhir tahun 2014 yaitu sepatu dengan lampu LED dibagian sol nya.
19
Gambar 6. Jenis sepatu menyesuaikan bentuk kaki dari konsumer untuk menemui faktor kenyamanan dalam memakai sepatu
Untuk trend fashion, tidak ada desain spesifik untuk produk Alas kaki. Hanya saja akhir-akhir ini, masyarakat Jepang sangat disarakan adanya kesadaran untuk menjaga kesehatan yang membuat penjualan sepatu yang nyaman terus stabil. Sepatu dengan kenyamanan tertinggi dipegang oleh sepatu yang berasal dari Jerman yang memiliki kisaran harga sebesar 30.000 JPY, yang diikuti sepatu nyaman yang berasal dari Jepang dengan kisaran harga sebesar 20.000 JPY. Definisi sepatu nyaman ini membutuhkan penjelasan yang baik dan personal touch
untuk dijual,
dimana “shoe fitters” dari toko-toko sepatu yang sudah terspesialisasi memiliki teknik mengukur sepatu sesuai dengan ukuran dan jenis kaki dari calon konsumennya. Biasanya sepatu dengan jenis nyaman ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk memenuhi keinginan dari konsumernya. Saat ini “stylish comfort” yang memiliki sisi fungsional dan keindahan menjadi salah satu item yang paling dicari oleh masyarakat Jepang. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar masyarakat Jepang cenderung mengikuti trend yang sedang berlaku di dunia dengan melihat trend mode pada ajang-ajang fashion show yang diadakan di masing-masing negara dengan mengundang beberapa desainer ternama dari dalam dan luar Jepang. Selain itu, produk yang memiliki casual design atau dengan model sneakers menjadi trend yang sedang berkembang saat ini diantara masyarakat Jepang. Tak hanya jenis dan warna yang menarik , namun sepatu yang dapat digunakan dalam situasi bisnis dan untuk jalan jauh juga mengalami peningkatan penjualan. Produk ini dijual di pasar Jepang dengan harga di atas 10.000 yen. Sepatu – sepatu jenis ini biasanya dijual oleh produsen-produsen sepatu yang berasal dari negara-negara Asia dengan harga yang relative lebih murah jika dibandingkan dengan sepatu yang diproduksi dari negara-negara eropa bahkan negara Jepang sendiri.
20
Gambar 7. Sepatu sneakers dan olahraga dari adidas yang berbahan plastik daur ulang
Akhir-akhir ini issue pengolahan sampah dan pelestarian lingkungan hidup pun menjadi salah satu focus utama beberapa negara maju di dunia. Hal ini pun didukung oleh produsen sepatu Adidas yang akhir-akhir ini meluncurkan sepatu berbahan plastic daur ulang. Selain ikut menjaga kelestarian lingkungan hidup, sepatu bebahan plastic daur ulang ini akan bermanfaat apabila digunakan pada saat musim penghujan sehingga sepatu yang digunakan tidak akan basah selama digunakan. Produsen sepatu yang juga memiliki perusahaan di Indonesia ini juga menjadi salah satu keuntungan negara Indonesia untuk memproduksi dalam jumlah banyak sepatu berbahan plastic daur ulang ini.
3.3.
Rekomendasi Dengan melihat fenomena secara umum dan mempertimbangkan peluang-peluang yang tertera di atas, hal-hal berikut direkomendasikan bagi dunia usaha Indonesia untuk dapat meningkatkan pangsa pasar untuk komoditi sepatu di Jepang. a. Peningkatan kualitas produk alas kaki secara detail b. Menjual beberapa model alas kaki dengan motif dan warna yang disesuaikan dengan trend yang sedang berkembang (menjual produk alas kaki dengan motif batik akan meningkatkan ketertarikan masyarakat Jepang terhadap motif yang beragam pada batik) c. Menjual dengan harga yang mampu menyaingi produk alas kaki China tetapi dengan kualitas dan varian yang lebih baik. d. Menyebarkan informasi tentang keberadaan alas kaki buatan Indonesia di Jepang melalui media sosial atau dapat dimulai dengan penjualan dengan sistem online
21
terlebih dahulu. e. Mencari informasi terkait importer dengan target pasar yang tidak sebesar mall dan outlet besar secara langsung. (Memberi supply kepada importer kelas menengah keatas). Menggarap jenis-jenis sepatu yang tidak mementingkan branding. Market sepatu olahraga dipegang oleh perusahaan-perusahaan yang sudah dikenal mereknya. Namun, market jenis sepatu lainnya, seperti sepatu pria, sepatu wanita, sepatu anak dan bayi, lebih terbuka untuk merek-merek sepatu yang tidak dikenal. Untuk menggarap market tersebut, tentunya perlu didukung dengan desain yang baik, serta harga yang kompetitif.. f. Berpartisipasi dalam pameran dagang di Jepang. Pameran-pameran yang terkait komoditi sepatu dilaksanakan setiap tahunnya di Jepang. Para pengusaha komoditi sepatu di Indonesia kiranya dapat proaktif untuk berpartisipasi mengikuti pameran sehingga keberadaan perusahaan mereka dapat dikenal di Jepang. Menghadiri pameran dagang di Jepang juga merupakan kesempatan yang baik untuk dapat melihat desain sepatu yang ada di pasar Jepang g. Memanfaatkan keunggulan bea cukai yang rendah yang telah ditetapkan Jepang kepada Indonesia.
22
BAB IV INFORMASI PENTING 4.1.
TPO dan/atau Kedutaan Negara Jepang di Indonesia
Kedutaan Besar Jepang Jakarta Duta Besar: Masafumi ISHII Jl. M.H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat 10350, Indonesia Telepon: (62-21) 3192-4308 Fax: (62-21) 3192-5460 Website: www.id.emb-jepang.go.jp
Konsulat Jenderal Jepang – Medan Konsul Jenderal: Takeshi ISHII Wisma BII, Lantai 5, Jl. Diponegoro No. 18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia Telepon: (62-61) 457-5193 Fax: (62-61) 457-4560
Konsulat Jenderal Jepang – Denpasar Konsul Jenderal: Hirohisa CHIBA Jl. Raya Puputan No. 170, Renon, Denpasar, Bali, Indonesia Telepon: (62-361) 227-628 Fax: (62-361) 265-066
Konsulat Jenderal Jepang – Makassar Konsul Jenderal: Masaki TANI Jl. Jenderal Sudirman No. 31, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia Telepon: (62-411) 871-030, 872-323 Fax: (62-411) 853-946
Konsulat Jenderal Jepang – Surabaya Konsul Jenderal: Yoshiharu KATO Jl. Sumatera No. 93, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia Telepon: (62-31) 503-0008 Fax: (62-31) 503-0037
23
4.2. Kamar Dagang Jepang Tokyo Chamber of Commerce & Industry (HQ) 3-2-2 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005, Japan Telepon: (813) 3283-7523 Fax: (813) 3216-6497 Website: www.tokyo-cci.or.jp Email:
[email protected] Fukuyama Chamber of Commerce & Industry 2-10-1 Nishimachi, Fukuyama City, Hiroshima 720-0067, Japan Telepon: (818) 4921-2345 Fax: (818) 4922-0100 Website: www.fukuyama.or.jp/e Email:
[email protected] Hiroshima Chamber of Commerce & Industry 44 Matomachi-5-chome, Naka-ku, Hiroshima 730, Japan Telepon: (818) 2222-6610 Fax: (818) 2211-0108 Website: www.hiroshimacci.or.jp Kawasaki Chamber of Commerce & Industry 11-2 Ekimae Honcho, Kawasaki-ku, Kawasaki 210, Japan Telepon: (814) 4211-4111 Fax: (814) 4211-4118 Website: www.kawasaki-cci.or.jp Kyoto Chamber of Commerce & Industry 240 Shoshoicho Ebisugawa-agaru Karasumadori, Nakakyo-ku 604, Japan Telepon: (817) 5212-6450 Fax: (817) 5255-0428 Website: www.kyo.or.jp/kyoto/e Email:
[email protected] Osaka Chamber of Commerce & Industry 2-8 Honmachi-bashi, Chuo-ku, Osaka 540-0029, Japan Telepon: (816) 6944-6400 Fax: (816) 6944-6293 Website: www.osaka.cci.or.jp/e Okinawa Chamber of Commerce & Industry 15-20 Chuo-4-chome, Okinawa-shi 904, Japan Telepon: (819) 8938-8022 Fax: (819) 8938-2755 Website: www.okinawacci.or.jp Email:
[email protected] Nagahama Chamber of Commerce & Industry 10-1 Takada-cho, Nagahama, Shiga 526-0037, Japan Telepon: (817) 4962-2500 Fax: (817) 4962-8001 Website: www.nagahama.or.jp Email:
[email protected]
4.3. Asosisasi Terkait Alas kaki di Jepang Japan Leather and Leather Goods Industries Association 1-12-13 Komagata, Taito-ku, Tokyo 111-0043 Phone : +81-3-3847-1451 FAX : +81-3-3847-1510 www.jlia.or.jp Japan Shoe Manufacturers Association 〒103-0023 3-3-9 Nihonbashi-honcho, Chuo-ku, Tokyo TEL:03-3661-4672 FAX:03-3661-3972 Email :
[email protected] www.jsma.sakura.ne.jp Japan Federation of Shoe-Wholesalers organizations http://www.shoes.gr.jp/profile_en.html Japan Chemical Shoes Industrial Association Hyogo prefecture, Kobe-shi, Nagata-ku, Ohashi-choo, 3-1-13 Kobe 653-0037 Tel:+81-788-641-2525; Website : http://www.csia.or.jp/association/index.htm Japan Protective Footwear Manufacturers Association 2-31-15-5F, Yujima, Bunkyo-ku, Tokyo-113-0034, Japan Phone: +81-3-5804-3125 Fax: +81-3-5804-3126 Website: www.anzengutsu.jp Japan Footwear Retail Federation Tokyo, Chiyoda-ku, Kuzi-cho 1-6-17 Tel : 03-3252-5656 Website : http://kutsu-kouri.jp/ Japan Shoes Importers Association 7-1-12, Asakusa, Taito-ku, Tokyo-111-0032, Japan Phone: +81-3-3872-6877 Japan Sporting Equipments Retailers Association 5-8-6-301, Asakusabashi, Taito-ku, Tokyo-111-0053, Japan Phone: +81-3-5829-6490 Fax: +81-3-5829-6491 Website: www.jsera.jp Japan Shoes Planners Association 4-9-28, Minami Aoyama, Minato-ku, Tokyo-107-0062, Japan Phone: +81-3-3470-4670 Japan Rubber Footwear Manufacturer’s Association Tokyo-to, Minato-ku, Motoakasaka 1-5-26 Tokyo 107-0051 E-mail :
[email protected] Website : http://www.jrfma.gr.jp/index.html Japan external Trade Organization (JETRO) Alamat: Summitmas 1, Lantai 6 Jl.Jend Sudirman Kav 61-62 Jakarta 12190 Tel: 62-21-5200264 (Hunting) Fax: 62-21-5200261 E-mail:
[email protected] Hari dan Jam Kerja: Senin - Jumat, 08:30 - 16:30 WIB
25
Hari Libur: Sabtu, Minggu, hari besar, dan 29 Des. – 3 Jan. tutup.* Website : http://www.jetro.go.jp/ (Berbahasa Inggris); http://www.jetro.go.jp/indonesia/ (Berbahasa Indonesia) 4.4. Daftar pameran terkait Alas kaki di Jepang Tokyo International Gift Show www.giftex.jp/en/ GIFTEX www.giftex.jp/en/ Fashion Goods & Accessories Expo www.fa-expo.jp/en/ 11th Living Wonderland 2015 Mercedes-Benz Fashion Week,Tokyo Tokyo Leather Fair Tokyo Shoes Expo
http://www.livingwonderland.jp/2014/ http://tokyo-mbfashionweek.com/en/ http://tlf.jp/english https://www.shoes-expo.jp/en/spring/
4.5. Perwakilan Indonesia di Jepang KBRI Tokyo Duta Besar : Arifin Tasrif Atase Perdagangan : Faried Wirawan Rachman 2-9 Highashi Gotanda, 5-chome, Shinagawa-ku, Tokyo-to, 141-0022, Japan Phone : (+81-3) 3441-4201 Fax : (+81-3) 3447-1697 Email :
[email protected] Website : www.indonesianembassy.jp KJRI Osaka Konsul Jenderal : Wisnu Edi Pratignyo Resona Semba Building 6th Floor, 4-4-21 Minami Semba, Chuo-ku, Osaka 542-0081,Japan Phone : (81-6) 6252-9826 Fax : (81-6) 6252-9872 Email :
[email protected] Website : www.indonesia-osaka.org ITPC Osaka Kepala : Hotmida Purba Wakil : Adhi K.Y. Halim ITM4 J-8 Asia and Pacific Trade Center 2-1-10 Nanko Kita, Suminoe-ku, Osaka 559-0034, Japan Tel : 06-66155350 Fax : 06-6615-5351 Email :
[email protected] Website : http://www/itpc.or.jp 4.6.
Daftar Instansi terkait dengan peraturan Impor Alas kaki di Jepang Peraturan dan Otoritas terkait Kontak/Website Kebijakan Customs Tariff Compensation and Operation TEL: +81-3-3581-4111 Act / Customs Division, Customs and Tariff http://www.mof.co.jp Act Bureau, Ministry of Finance
26
Foreign Exchange and Foreign Trade Act Wildlife Protection and Proper Hunting Act Act on Domestic Animal Infectious Diseases Control Act against Unjustifiable Premiums and Misleading Representations Act on Conservation of Endangered Species of Wild Fauna and Flora Household Goods Quality Labeling Act
Act for the Control of Household Products Containing Harmful Substances Act on Specified Commercial Transactions
Act on the Promotion of Effective Utilization of Resources /Law for Promotion of Sorted Collection and Recycling of Containers and Packaging
Trade Licensing Division, Trade Control Department, Trade and Economic Cooperation Bureau, Ministry of Economy, Trade and Industry Nature Conservation Bureau, Ministry of the Environment
TEL: +81-3-3501-1511 http://www.meti.go.jp
Animal Health Division, Food Safety and Consumer Affairs Bureau, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries Representation Division, Consumer Affairs Agency
TEL:+81-3-3502-8111 http://www.maff.go.jp
Wildlife Division, Nature Conservation Bureau, Ministry of the Environment
TEL:+81-3-3581-3351 http://www.env.go.jp
Office responsible for household goods quality labeling, Consumer Related Trade Division, Trade Practices Department, Fair Trade Commission of Japan Chemical Hazards Control Office, Evaluation and Licensing Division, Pharmaceutical and Food Safety Bureau, Ministry of Health, Labour and Welfare
TEL:+81-3-3507-8800 http://www.caa.go.jp
Consumer Economic Policy Division, Commerce and Information Policy Bureau, Ministry of Economy, Trade and Industry Recycling Promotion Division, Industrial Science and Technology Policy and Environment Bureau, Ministry of Economy, Trade and Industry Office of Recycling Promotion, Policy Planning Division, Waste Management and Recycling Department, Ministry of the Environment
TEL:+81-3-3501-1511 http://www.meti.go.jp
TEL:+81-3-3581-3351 http://www.env.go.jp
TEL:+81-3-3507-8800 http://www.caa.go.jp
TEL:+81-3-5253-1111 http://www.mhlw.go.jp
TEL: +81-3-3501-1511 http://www.meti.go.jp
TEL:+81-3-3581-3351 http://www.env.go.jp
27
4.7.
Daftar Importir Alas kaki di Jepang Achilles Co.,Ltd. 22-5, Daikyo-cho, Shinjuku-ku, Tokyo-160-8885, Japan Phone: +81-3-3225-2170 Fax: +81-3-3225-4013 Website: www.achilles.jp
Akaishi Co.,Ltd. 6955-3, Mariko, Suruga-ku, Shizuoka-shi, Shizuoka-421-0104, Japan Website: www.akaishinet.com
ASICS Corporation 7-1-1, Minatojima-Nakamachi, Chuo-ku, Kobe-650-8555, Japan Phone: +81-78-303-2231 Fax: +81-78-303-2241 Website: www.asics.com
Cindy Co., Ltd. 519-54, Imai-cho, Hodogaya-ku, Yokohama-shi, Kanagawa-231-0023, Japan Phone: +81-45-651-1351 Fax: +81-45-651-1353 Website: www.navida.ne.jp/snavi/2737_1.html
Futabaya Co.,Ltd. 6-6-11, Ginza, Chuo-ku, Tokyo-104-0061, Japan Phone: +81-3-3573-0626 Fax: +81-3-3573-0628 Website: www.ginza-futabaya.com
28
Jt-kikaku Co.,Ltd. 2-19-1-2206, Tsukuda, Chuo-ku, Tokyo-104-0051, Japan Phone: +81-3-3534-1516 Website: www.u-new.jp
Kawamura & Co., Ltd. 3-27-9, Asakusabashi, Taito-ku, Tokyo-111-0053, Japan Phone: +81-3-3861-4171 Fax: +81-3-3861-4175 Website: www.kawamura-net.co.jp
Locondo, Inc. 8-10-34, Akasaka, Minato-ku, Tokyo-107-0052, Japan Phone: +81-3-6434-0195 Fax: +81-3-6434-0196 Website: www.locondo.co.jp
Shian International Co., Ltd. 2-20-2, Kaminari-mon, Taito-ku, Tokyo-111-0034, Japan Phone: +81-3-3841-1192 Fax: +81-3-3847-4645 Website: www.shian-inter.co.jp
SSK Corporation 1-2-19, Uehonmachi-nishi, Chuo-ku, Osaka-shi, Osaka-542-0062, Japan Phone: +81-6-6768-1111 Fax: +81-6-6768-1077 Website: www.ssksports.com
29
REFERENSI 1. Japan External Trade Organization, Juni 2015. www.jetro.co.jp 2. Japan Customs, Juni 2015. www.customs.go.jp 3. Ministry of Finance Japan, Juni 2015. www.mof.go.jp 4. International Trade Centre, Juni 2015. www.intracen.org 5. Statistics Bureau of Japan, Juni 2015 http://www.stat.go.jp
30