Marilah kita berdoa (dapat dilanjutkan dengan doa-doa spontan untuk memohon keselamatan dan kebahagiaan bagi penghuni Kalimantan) Doa Bapa Kami Marilah kita mempersatukan semua harapan dan usaha kita dengan doa yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus, “Bapa Kami ....... Doa Penutup P. Marilah kita berdoa, PU. Bapa di surga, Engkau telah mendengar semua rencana dan niat kami, serta harapan kami, untuk turut bersama Engkau memulihkan situasi di bumi Kalimantan. Bimbinglah kami, teguhkanlah dan dampingilah kami dengan Roh Kudus-Mu, agar mampu berbuat sesuatu betapapun kecilnya dengan terus menerus tanpa putus asa. Kami percaya dari hal yang terkecil sekalipun kelak akan membuahkan hasil yang besar dan berguna demi memulihkan martabat manusia dan alam semesta sehingga terwujud Kalimantan Baru. Karena Dikau-lah Tuhan dan pengantara kami yang hidup dan bertahta kini dan sepanjang segala masa, U. Amin. P. Semoga kita semua dilindungi dan dibimbing oleh berkat Tuhan yang mahakuasa: (†) Bapa dan Putera dan Roh Kudus. U. Amin Lagu penutup Nafas Iman MB 308 (atau lagu lain yang sesuai)
52
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
DOA SEPANJANG TAHUN 2012 Allah yang mahabaik, Raja semesta alam, Pencipta langit dan bumi, Engkau mengutus Putera-Mu sendiri untuk membawa kehidupan kepada dunia ini dalam segala kelimpahan. Tetapi kami manusia digodai berpikir bahwa hanya kami saja atau kelompok kami berhak atas kehidupan yang datang daripada-Mu. Yang lain harus memberi kami kehidupan. Dengan demikian hak hidup mereka dirampas. Ya Tuhan, bantulah kami, rumahtangga kami, menjadi rumahtangga, yang abdi-mengabdi, cinta-mencintai, supaya semua soal dalam perkawinan dan pendidikan dapat diatasi dan diselesaikan dalam damai dan dengan demikian memberi kehidupan kepada semua anggota. KAMI MOHON: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan. Ya Tuhan, bantulah kami, menjadikan gerejaMu, bukan benteng kekuasaan dan kebesaran, melainkan suatu gerakan yang memperjuangkan hak hidup semua umat manusia dan alam, yang menuju pengabdian, yang memperhatikan dan memperjuangkan satu masa depan sesungguhnya, yang berani menyuarakan kebenaran, yang tidak tergodai oleh sumbangan-sumbangan melupakan kebenaran.
Mengusahakan Aksi Nyata/Membangun Niat
KAMI MOHON: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan. Ya Tuhan, bantulah kami, menjadi satu masyarakat, yang tidak mengizinkan diri dibeli ikut menggodai orang lain menjual tanahnya, masa depan mereka, yang tidak ikut, untuk peroleh sesuatu untuk diri sendiri, mempropagandakan sesuatu yang merugikan sesama dan masa depannya, yang tidak mudah ditipu, dan berpikir kritis, sebelum ambil keputusan, yang menerima dan memperhatikan setiap anggota, yang selalu memperhatikan masa depan kami dan lingkungan kami, yang bersama-sama menjauhkan segala unsur yang tak adil, yang merugikan kepentingan umum. KAMI MOHON: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan. Ya Tuhan, berilah kami apa yang kami perlukan, pengetahuan dan kemampuan, untuk melaksanakan kehendakMu, ialah menjadi orang yang berdasarkan iman, ikut bertanggungjawab atas panggilan memulihkan hak hidup di Kalimantan yang sekarang begitu banyak dirampas dan dihancurkan. Ini kami mohon dengan perantaraan Yesus, PuteraMu yang datang untuk membawa kehidupan. Amin.
2
Menjadikan Kalimantan sebagai pulau tempat kehadiran dan kedamaian ilahi, bukan seperti Babel yang runtuh. Dengan menumbuhkan sikap tobat, Allah akan memenuhi janjinya, akan menghindarkan segala bencana dari bumi Kalimantan. Sebab lewat perantaraan penghuni Kalimantan, Allah akan membuat segalanya baru. Akhirnya kita melihat Yerusalem baru, Kalimantan baru yang penuh dengan kemuliaanNya. Dengan demikian, maka kita tidak boleh melakukan hal-hal lama yang merampas hak hidup sehingga merusak hubungan manusia dengan Tuhan, sesama dan alam, melainkan kita harus melakukan hal yang baru yakni mengembalikan “firdaus” yang hilang (bdk. Yes 43:18-19). Sekaranglah saatnya kita menyadari bahwa setiap umat Kristiani dipanggil untuk melanjutkan karya keselamatan, dengan berperan aktif melestarikan lingkungan hidup, serta menyadari bahwa kerusakan ekologi juga menimbulkan kerusakan moral; prostitusi, hiburan tidak sehat, penyalahgunaan Narkoba, munculnya budaya konsumerisme, dan hedonisme. Bahaya lain juga mengancam Kalimantan, yaitu penyebaran HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Setelah kita mengolah pengalaman hidup dan membaca serta merenungkan Kitab Suci, marilah kita bersama-sama memikirkan dan membuat rencana yang akan kita lakukan untuk memulihkan hak hidup di Kalimantan ¾ (aksi disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi peserta) misalnya: Membentuk kelompok atau terlibat dalam kelompok pencinta alam ¾ Membersihkan lingkungungan atau kerja bakti secara berkala dengan semua pihak ¾ Membentuk kelompok-kelompok basis Catatan : Evaluasi kembali rencana aksi pertemuan I-IV, apakah sudah berjalan dengan baik. Memungkinkan juga, rencana aksi I-IV dimatangkan lagi (dipilih salah satu) dalam pertemuan V ini dan buatlah menjadi aksi sepenjang tahun 2012. Doa Sepanjang Tahun 2012 ……….. (lihat halaman depan)
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
51
3. Berdasarkan bacaan di atas, apa yang akan terjadi di bumi Kalimantan jika kita memulihkan hak hidup manusia dan alam semesta? Jawaban yang diharapkan 1. Jawaban sesuai dengan pendapat peserta. 2. Bila manusia tidak patuh kepada Allah, maka ia akan mendapat bagiannya di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang yang disebut sebagai kematian kedua. 3. Jika kita dapat memulihkan hak hidup manusia dan alam semesta, maka kita akan melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit dan bumi Kalimantan yang pertama dan yang sekarang telah berlalu. Kalimantan akan menjadi pulau yang kudus, Yerusalem yang baru, yang turun dari sorga, dari Allah, yang berhias aneka tumbuhan hijau dan hewan serta bunga-bunga yang harum bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Peneguhan Kitab Suci Setelah mengikuti pertemuan demi pertemuan, kita menyadari bahwa Kalimantan sungguh sebagai “firdaus” yang hilang, tugas kita sebagai penghuni Kalimantan adalah memulihkan hak hidup dengan cara menyelamatkan alam semesta, menyelamatkan/mengembalikan “firdaus” di bumi Kalimantan. Oleh karena itu maka manusia harus bertobat. Pertobatan berarti pulihnya hak hidup sehingga terjalinnya kembali hubungan manusia dengan Allah, alam, dan sesama. Hak hidup yang sempat dirampas karena keegoisan manusia dipulihkan kembali, manusia bersedia dan dengan rela meninggalkan kebiasaan lama yang serakah sehingga merusak lingkungan harus mampu melakukan kebiasaan baru yaitu menghargai satu dengan lainnya dan merawat lingkungan agar bumi Kalimantan luput dari bencana. Mengusahakan agar bumi Kalimantan di masa yang akan datang tidak menjadi suatu pertanyaan besar, melainkan suatu kepastian yaitu bumi yang indah di mana penghuninya hidup dengan penuh kedamaian. Dengan bantuan dan pertolongan dari Allah kita bersama-sama membangun Kalimantan yaitu mengembalikan “firdaus” yang hilang. 50
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
PERTEMUAN I HAK HIDUP DI KALIMANTAN TERANCAM Tujuan : Peserta dapat mengetahui, 1. Bahwa hak hidupnya sedang terancam 2. Faktor-faktor yang menyebabkan hak hidup di Kalimantan terancam 3. Bahwa semua penghuni Kalimantan bertugas untuk memperjuangkan haknya. Peserta : Remaja usia SMP-SMA/SMK-KOMKA Waktu : 90 menit Metode : Sharing, diskusi, bernyanyi, peneguhan Materi : • Pengertian hak hidup • Fakta keterancaman hak hidup di Kalimantan • Tugas untuk memulihkan hak hidup di Kalimantan Sarana : Kitab Suci, kertas, alat tulis, Madah Bakti Pemikiran Dasar Setiap individu sejak dalam kandungan memiliki hak-hak dasar yang melekat dalam dirinya. Hak dasar yang dimiliki setiap individu tersebut dinamakan dengan Hak Azasi Manusia (HAM). Hak-Hak ini dibagi menjadi: 1. Hak untuk hidup. 2. Hak untuk bebas dari rasa takut. 3. Hak untuk bekerja. 4. Hak untuk mendapatkan pendidikan. 5. Hak untuk mendapatkan persamaan di mata hukum, dll. Dari semua hak tersebut hak untuk hidup adalah yang pertama dan terpenting. Tanpa kehidupan semua hak lain akan jadi tak bernilai. Ketika seseorang tak bisa hidup semua hak lain secara otomatis takkan dia dapatkan.
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
3
Untuk menjamin semua rakyat Indonesia mendapat hak hidup tersebut, maka pemerintah membuka peluang yang sebesar-besarnya kepada pengusaha untuk berinvestasi termasuk di Kalimantan. Para investor tersebut mendapat perlindungan hukum dari pemerintah. Namun fakta di lapangan ternyata pembangunan yang dilakukan hingga saat ini belum sepenuhnya mampu membawa kemakmuran, kesejahteraan, dan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Ironisnya pembangunan kerapkali menimbulkan masalah baru seperti semakin jauhnya jurang antara si kaya dan sim miskin dan masalah sosial lainnya. Anekdot yang berkembang di masyarakat bahwa perjuangan bangsa ini baru sampai pada pintu gerbang kemerdekaan semakin menunjukkan kebenaran karena sebagian besar warga masyarakat masih hidup di bawah tekanan dan penderitaan, dan masih jauh dari arti “MERDEKA” yang sesungguhnya. Kinerja pembangunan yang diukur melalui tingkat pertumbuhan ekonomi telah mengancam nilai sosial dan hak asasi atau hak hidup masyarakat. Investasi besar-besaran yang didorong oleh pemenuhan kebutuhan pasar dunia justru mengancam kelestarian sumberdaya alam dan menggusur masyarakat adat yang lebih dahulu hidup dan tinggal di bumi Kalimantan. Kehidupan sosial dan kelembagaan adat yang telah ada turun-temurun diabaikan dengan mudahnya oleh pemerintah karena adanya perbedaan cara pandang dalam pengelolaan lahan dan sumberdaya alam. UUD 45 Pasal 33 ayat 3 yang menyatakan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat telah dilanggar oleh negara sendiri. Pada prakteknya pemanfaatan sumberdaya alam hanya diberikan kepada sebagian masyarakat atau pengusaha yang memiliki modal kuat dan mendapatkan dukungan pemerintah. Pemekaran Kabupaten/Kota dan Provinsi terbukti semakin mendorong parahnya kerusakan lingkungan dan pemiskinan masyarakat. Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan para pejabat daerah melalui pemberian ijin pemanfaatan sumberdaya alam diobral untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya semakin memperparah persoalan tersebut. Seperti terjadi di Kalimantan Barat dengan perampasan tanah milik masyarakat adat Semunying Jaya oleh PT Ledo Lestari anak perusahaan PT Duta Palma Nusantara Group KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN 4
LANGIT BARU DAN BUMI YANG BARU (Why 21:1 – 8) 1
Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi. 2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. 3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. 4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." 5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar." 6 Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan. 7 Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku. 8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua." Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Pengolahan Iman dari Kitab Suci Setelah peserta diajak membaca Teks Kitab Suci di atas, pendamping mengajak peserta mendalaminya dengan pertanyaan berikut (dapat diganti sesuai dengan situasi dan kreatifitas pendamping) 1. Ayat manakah yang berkesan bagimu? Jelaskan! 2. Apa yang akan dilakukan Allah jika manusia tidak patuh kepada-Nya berdasarkan bacaan di atas?
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
49
ketidakpastian,bahkan mungkin Kalimantan hanya menjadi kenangan. Peneguhan dan rangkuman Jika kita perhatikan poster terdiri dari pulau Kalimantan yang ditumbuhi hutan yang hijau, dalam pulau tersebut tergambar Kalimantan yang dahulu ditumbuhi oleh aneka tumbuh-tumbuhan dan dihuni oleh berbagai hewan serta memiliki air yang bening. Di zaman sekarang Kalimantan dirusak dengan penebangan hutan, pertambangan emas, batu bara, perkebunan kelapa sawit, yang menyebabkan banjir, kekeringan, serta asap yang menyelimuti pulau Kalimantan. Sedangkan di masa yang akan datang, pulau Kalimantan menjadi pertanyaan besar. Apakah masih tetap hijau atau menjadi tandus dan gersang. Poster tersebut mencerminkan/menggambarkan/ menceritakan kisah panjang Kalimantan dari masa lampau sampai masa yang akan datang. Jika di masa lampau Kalimantan adalah pulau yang hijau, yang ditumbuhi oleh berbagai ciptaan, sekarang Kalimantan dirusak, dieksploitasi oleh penghuninya sendiri yang menunjukkan bagaimana hak hidup ciptaan di Kalimantan sudah dan sedang dirampas oleh penguasa dan pengusaha. Jika pengerusakan pulau Kalimantan tidak segera dihentikan, maka Kalimantan masa yang akan datang akan menjadi pulau yang tandus, dan gersang yang berarti semakin hilanglah hak untuk hidup. Kalimantan akan penuh dengan ketidakpastian, bahkan mungkin Kalimantan hanya menjadi kenangan karena bencana besar (hilangnya hak hidup dan hak masyarakat adat) akan menimpa Kalimantan. Kita sebagai generasi muda penghuni Kalimantan harus bertindak, dan merencanakan hal yang dapat diusahakan untuk memulihkan hak hidup di Kalimantan? Marilah kita belajar dari Kitab suci. Penggalian Pengalaman Iman Kristiani Setelah mengolah pengalaman hidup, pendamping mengajak peserta untuk mendalami teks Kitab Suci (sebaiknya teks dibacakan oleh seorang peserta, yang lain mencermatinya dengan saksama). 48
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
untuk perkebunan kelapa sawit, pelanggaran Hukum Adat Dayak Limbai oleh PT Mekanika Utama untuk pertambangan batu bara dan masih banyak kasus-kasus lain di Kalimantan. Kehadiran perusahaanperusahaan dengan skala besar, terbukti mempercepat kehancuran ekosistem dan masa depan masyarakat adat di Kalimantan. Masyarakat tidak pernah dilibatkan dalam proses pengambilan kebijakan yang mengijinkan investor-investor besar itu masuk dan beroperasi di wilayah adat milik masyarakat (jika ada hanya kelompok yang mendukung masuknya perusahaan-perusahaan besar). Dampaknya, masyarakat hanya menjadi penonton dan kehilangan hak serta kedaulatan atas tanah yang adalah pusaka dari leluhurnya. Jika kita cermati dalam kisah penciptaan, Allah menciptakan bumi ini sangat baik adanya, serta menyerahkannya kepada manusia untuk kesejahteraan manusia. Manusia diberi tugas untuk mengusahakan dan memelihara bumi demi kesejahteraan bersama (bdk. Kej 2:15). Manusia hendaknya mengusahakan bumi ini dengan adil, karena Allah mengutuk manusia yang mengejar laba dengan memutarbalikkan keadilan, memandang bulu dan menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar (bdk. Ul 16:19). Allah akan mengutuk orang yang mengambil hak orang lain dengan cara yang tidak benar, seperti halnya Allah mendatangkan petaka kepada keturunan Ahab karena merampas kebun Anggur Nabot yang dilakukan oleh istrinya dengan memanfaatkan kekuasaan raja Ahab (bdk. 1 Raja-raja 21:1-29). Berangkat dari kenyataan di atas, dalam pertemuan ini diharapkan peserta mengetahui bahwa dengan masuknya perusahaanperusahaan, hak hidup di Kalimantan justru sedang terancam. Peserta juga diharapkan dapat mencari fakta bahwa keterancaman hak hidup yang terbesar di Kalimantan justru datang dari perusahaan dengan sitem pengelolaan yang monopolis-bergurita serta tidak terkontrol yang mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup: tanah, air, dan udara. Dengan mengetahui situasi ini, maka peserta tidak dapat berpangku tangan. Ia harus bangkit untuk mencari alternatif usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk memperjuangkan hak hidup di Kalimantan. KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
5
Pendamping membuka pertemuan dengan menjelaskan (menguraikan) dengan singkat latar belakang dan tujuan/arah pertemuan.
¾ Alam yang indah, hutan dengan pepohonan yang rindang, air yang bersih, dll. ¾ Alam Kalimantan yang sedang di eksploitasi ada tambang, perkebunan, pembabatan hutan dll. Contoh: [POSTER APP 2008]; (dapat diganti sesuai dengan situasi dan kreatifitas pendamping): Zaman Dulu Zaman Sekarang Akan Datang
Lagu Pembukaan :
Pengolahan Pengalaman Hidup
Hidup Cerah MB 230
Setelah peserta mengamati gambar, pendamping mengajak peserta mendalaminya dengan pertanyaan berikut (dapat diganti sesuai dengan situasi dan kreatifitas pendamping) 1. Silahkan anda amati gambar tersebut, dan ceritakan dengan bahasa anda sendiri! 2. Bandingkan ketiga situasi Kalimantan dalam gambar tersebut! Kemukakan pendapat anda! 3. Cermatilah “Kalimantan masa yang akan datang”, lalu berilah komentar anda!
Pengembangan Langkah Pengantar :
Doa Pembukaan : PU. (†) Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Amin. Allah Bapa yang maha kasih, dampingilah kami dalam pertemuan ini agar dapat bersama-sama membahas cara untuk memperjuangkan hak hidup di Kalimantan. Mampukanlah kami untuk tidak memutarbalikkan keadilan, memandang bulu dan menerima suap dalam menjalani hidup ini. Mampukanlah kami untuk patuh kepada-Mu dan tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain. Semua ini kami serahkan kepada-Mu ya Bapa, karena Engkaulah Tuhan dan pengantara kami yang hidup dan bertahta kini dan sepanjang masa, PU. Amin. Penggalian Pengalaman Hidup Pendamping mengajak peserta untuk menggali pengalaman seharihari, dapat diawali dengan menyanyikan lagu atau cerita yang sesuai atau langsung mengajak peserta berdiskusi dengan menjawab pertanyaan berikut : • Sebutkan contoh-contoh bahwa dengan masuknya perusahaanperusahaan, hak hidup di Kalimantan justru terancam. • Sebutkan fakta di sekitar kita bahwa perusahaan mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup: tanah, air, dan udara.
6
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
Jawaban yang diharapkan: 1. Gambar di atas terdiri dari pulau Kalimantan yang ditumbuhi hutan yang hijau, dalam pulau tersebut tergambar Kalimantan yang dahulu ditumbuhi oleh aneka tumbuhan dan dihuni oleh berbagai hewan dan memiliki air yang bening. Di zaman sekarang Kalimantan dirusak dengan penebangan hutan, pertambangan emas, batu bara, perkebunan kelapa sawit, banjir, dan kekeringan, serta asap yang menyelimuti pulau Kalimantan. Sedangkan di masa yang akan datang, pulau Kalimantan menjadi pertanyaan besar. Apakah masih tetap hijau atau menjadi tandus dan gersang. 2. Kalimantan masa lampau: memiliki hutan yang lebat, banyak hewan buruan, sungai yang berair bening Kalimantan masa sekarang: penuh dengan penebangan hutan, pertambangan, perkebunan, asap, banjir, dan kekeringan. Kalimantan masa yang akan datang: kosong, tandus, gersang, dan menjadi pertanyaan besar. 3. Kalimantan masa yang akan datang akan menjadi pulau yang tandus, dan gersang apabila kita tidak cepat bertindak untuk menyelamatkannya. Kalimantan akan penuh dengan KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN 47
Pengembangan Langkah
Jawaban yang diharapkan :
Pengantar :
•
Pendamping membuka pertemuan dengan menjelaskan (menguraikan) dengan singkat latar belakang dan tujuan/arah pertemuan. • Lagu pembukaan
Sesuai pengalaman peserta (hilangnya hak ulayat tanah adat, timbulnya berbagai masalah sosial seperti penyalahgunaan Narkoba, prostitusi, tindak kekerasan dan kriminalitas, munculnya berbagai penyakit seperti penyakit kulit, HIV/AIDS dll). Sesuai pengalaman peserta (al. tanah menjadi tandus, air menjadi keruh/kotor, mengandung merkuri dan racun seperti pestisida dan zat kimia lainnya, udara menjadi kotor, berdebu, dll)
Melangkah MB 604 (atau lagu lain yang sesuai) Peneguhan Pengalaman Hidup : Tanda salib dan salam P. (†) Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, U. Amin P. Tuhan beserta kita S. Sekarang dan selama-lamanya Doa pembukaan P: Marilah kita berdoa Tuhan Yesus Kristus, hadirlah dalam pertemuan kami hari ini, bimbinglah dan dampingilah kami agar mampu mengerti dan memahami sabda-Mu. Kami sadar untuk memulihkan hak hidup manusia dan alam semesta dibutuhkan sikap tobat dari semua orang. Teguhkanlah semangat tobat dalam diri kami, agar apapun yang kami lakukan dan sekecil apapun usaha kami dapat berguna demi mengupayakan hak hidup di Kalimantan. Kami sadar tanpa bantuanMu, kami tidak mungkin dapat memulihkan martabat manusia dan alam semesta di bumi Kalimantan ini. Karena hanya Dikau-lah Tuhan dan pengantara kami yang hidup dan bertahta kini dan sepanjang masa, U. Amin. Penggalian Pengalaman Hidup Pendamping mengajak peserta untuk menggali pengalaman peserta dengan mencermati gambar situasi alam Kalimantan 46
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
Setelah peserta mensharingkan pengalamannya, fasilitator merangkum hasilnya sebagai berikut (dapat diganti sesuai dengan situasi dan kreatifitas pendamping): Dengan masuknya perusahaan-perusahaan besar hak masyarakat adat menjadi terancam seperti: hilangnya tanah adat, hilangnya nilai-nilai mendasar dari kebudayaan setempat (al. naik dango), perkampungan digusur/dipindahkan, tidak ada lagi hutan tempat berladang, berburu, memancing dll. Masuknya perusahaan-perusahaan besar juga mengakibatkan merebaknya berbagai penyakit yang disebabkan oleh penggunaan pestisida dan zat kimia lainnya yang berlebihan seperti penyakit kulit, kanker, dll. Fakta lain yang terjadi bahwa dengan masuknya perusahaan-perusahaan besar di Kalimantan berakibat maraknya praktik-praktik prostitusi terselubung dan perselingkuhan yang dilakukan oleh pasangan suami-istri yang mengakibatkan perceraian. Masuknya perusahaan-perusahaan besar secara langsung merusak lingkungan hidup di Kalimantan antara lain: Tanah menjadi tandus, hutan dibabat habis, ekosistem (binatang dan hewan yang hidup di atas tanah/hutan) terganggu. Air menjadi kotor dan berlumpur, sungaisungai menjadi dangkal bahkan kering. Udara menjadi tercemar akibat pembakaran lahan dan asap-asap pabrik, suhu udara menjadi semakin tinggi/panas. KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
7
Penggalian Pengalaman Iman Kristiani : Setelah mengolah pengalaman, pendamping mengajak peserta untuk mendalami teks Kitab Suci (sebaiknya teks dibacakan oleh seorang peserta, yang lain mencermatinya dengan saksama) Kebun Anggur Nabot (1 Raja-raja 21:1-29) 1 2
3 4
5 6
7
8 9
8
Sesudah itu terjadilah hal yang berikut. Nabot, orang Yizreel, mempunyai kebun anggur di Yizreel, di samping istana Ahab, raja Samaria. Berkatalah Ahab kepada Nabot: "Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun sayur, sebab letaknya dekat rumahku. Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur yang lebih baik dari pada itu sebagai gantinya, atau jikalau engkau lebih suka, aku akan membayar harganya kepadamu dengan uang." Jawab Nabot kepada Ahab: "Kiranya TUHAN menghindarkan aku dari pada memberikan milik pusaka nenek moyangku kepadamu!" Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan kesal hati dan gusar karena perkataan yang dikatakan Nabot, orang Yizreel itu, kepadanya: "Tidak akan kuberikan kepadamu milik pusaka nenek moyangku." Maka berbaringlah ia di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan. Lalu datanglah Izebel, isterinya, dan berkata kepadanya: "Apa sebabnya hatimu kesal, sehingga engkau tidak makan?" Lalu jawabnya kepadanya: "Sebab aku telah berkata kepada Nabot, orang Yizreel itu: Berikanlah kepadaku kebun anggurmu dengan bayaran uang atau jika engkau lebih suka, aku akan memberikan kebun anggur kepadamu sebagai gantinya. Tetapi sahutnya: Tidak akan kuberikan kepadamu kebun anggurku itu." Kata Izebel, isterinya, kepadanya: "Bukankah engkau sekarang yang memegang kuasa raja atas Israel? Bangunlah, makanlah dan biarlah hatimu gembira! Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu." Kemudian ia menulis surat atas nama Ahab, memeteraikannya dengan meterai raja, lalu mengirim surat itu kepada tua-tua dan pemuka-pemuka yang diam sekota dengan Nabot. Dalam surat itu ditulisnya demikian: "Maklumkanlah puasa dan suruhlah Nabot duduk paling depan di antara rakyat.
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
Dalam PKKI IX di Tomohon Manado, kerusakan ekologi dipandang sebagai akar permasalahan sosial di Kalimantan yang meliputi: 1. Eksploitasi sumber daya alam: Pembabatan hutan; pertambangan skala besar (batubara, emas, minyak); perkebunan skala besar (kelapa sawit), illegal logging yang merusak keindahan ciptaan serta melenyapkan sumber kehidupan manusia 2. Trafficking (penjualan manusia; anak dan permpuan) 3. Korupsi dalam berbagai aspek hidup dari kelas bawah sampai atas. 4. Budaya kekerasan (menyelesaikan masalah, KDRT) 5. Narkoba, HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immune Deficiency Syndrome) 6. Tingkat Pendidikan secara umum masih rendah 7. Masih rendahnya pengetahuan dan partisipasi masyarakat dalam bidang politik. 8. Masyarakat diperalat elite tertentu untuk merebut kursi kekuasaan Melihat situasi ini umat Kalimantan hendaknya “kompak” melawan gelombang “neoliberalisme” yang menghendaki kebebasan dalam perekonomian, ketatanegaraan, pemanfaatan sumber daya alam dan sebagainya, tanpa campur tangan pemerintah, atau bahkan memperalat pemerintah demi kepentingannya, yang akhirnya merampas hak hidup dengan menguras isi bumi Kalimantan dan semakin memiskinkan rakyat, serta menghancurkan lingkungan hidup. Masyarakat Kalimantan hendaknya meningkatkan daya kekuatan dan peluang untuk mencapai target pemberdayaan lingkungan hidup dengan cara pemberdayaan masyarakat adat, pendampingan advokasi para korban ketidak-adilan, peningkatan ekonomi kerakyatan (CU, pertanian mandiri, dll), dan peningkatan ketrampilan usaha produktif lainnya agar tercapai hak berserikat dan martabat pribadi (hak hidup). Masyarakat Kalimantan harus bersama-sama mengusahakan langit baru dan bumi yang baru di bumi Kalimantan (bdk. Why 21:1-8). Oleh karena itu, pertemuan ini diharapkan mampu mengajak peserta untuk sadar bahwa setiap umat Kristiani dipanggil untuk melanjutkan karya keselamatan, dengan membangun hubungan dengan semua pihak yang berkehendak baik, serta berperan aktif memulihkan hak hidup, dengan cara terlibat aktif dan menjadi penggerak kelompok-kelompok basis. KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
45
PERTEMUAN V PRO-AKTIF MEMPERJUANGKAN HAK-HAK HIDUP Tujuan : Peserta dapat mengetahui bahwa, 1. Setiap umat Kristiani dipanggil untuk melanjutkan karya keselamatan, dengan membangun hubungan yang harmonis dengan semua yang berkehendak baik demi memperjuangkan hak hidup 2. Setiap orang harus ikut berperan aktif memulihkan hak hidup di Kalimantan dengan melestarikan lingkungan hidup dan terlibat dalam kelompok-kelompok basis Peserta : Remaja usia SMP-SMA/SMK-KOMKA Waktu : 90 menit Metode : Sharing, diskusi, bernyanyi, peneguhan Materi : ¾ Tugas umat Kristiani ¾ Wujud peran aktif dalam memulihkan hak hidup. Sarana : Kitab Suci, kertas, Gambar situasi alam Kalimantan, Madah Bakti Pemikiran Dasar Keprihatinan bangsa merupakan keprihatinan Gereja. Dalam keprihatinan itu Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) 2005, mengharapkan agar umat “bangkit dan bergerak” meningkatkan keterlibatan Gereja mengatasi keprihatinan bangsa. Di mana keadaban publik telah rusak, maka Gereja perlu merintis keadaan publik baru, guna menanggapi berbagai permasalahan yang ada, termasuk persoalan ekologi (Kesepakatan bukit rahmat: lokakarya pastoral ekologi membangun kepedulian ekologi untuk masa depan Kalimantan; hal. 9). Gereja melihat akibat kerusakan ekologi, sangat beragam. Namun pada hakekatnya, masyarakat setempat yang menjadi korban, kehilangan hak hidup, hak atas kepemilikan dan pengelolaan sumber daya alam, kehilangan hak-hak ekonomi karena dikuasai oleh sindikat kapitalis neoliberal (ibid. Hal. 8). 44
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
10 Suruh jugalah dua orang dursila duduk menghadapinya, dan mereka harus naik saksi terhadap dia, dengan mengatakan: Engkau telah mengutuk Allah dan raja. Sesudah itu bawalah dia ke luar dan lemparilah dia dengan batu sampai mati." 11 Orang-orang sekotanya, yakni tua-tua dan pemuka-pemuka, yang diam di kotanya itu, melakukan seperti yang diperintahkan Izebel kepada mereka, seperti yang tertulis dalam surat yang dikirimkannya kepada mereka. 12 Mereka memaklumkan puasa dan menyuruh Nabot duduk paling depan di antara rakyat. 13 Kemudian datanglah dua orang, yakni orang-orang dursila itu, lalu duduk menghadapi Nabot. Orang-orang dursila itu naik saksi terhadap Nabot di depan rakyat, katanya: "Nabot telah mengutuk Allah dan raja." Sesudah itu mereka membawa dia ke luar kota, lalu melempari dia dengan batu sampai mati. 14 Setelah itu mereka menyuruh orang kepada Izebel mengatakan: "Nabot sudah dilempari sampai mati." 15 Segera sesudah Izebel mendengar, bahwa Nabot sudah dilempari sampai mati, berkatalah Izebel kepada Ahab: "Bangunlah, ambillah kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, menjadi milikmu, karena Nabot yang menolak memberikannya kepadamu dengan bayaran uang, sudah tidak hidup lagi; ia sudah mati." 16 Segera sesudah Ahab mendengar, bahwa Nabot sudah mati, ia bangun dan pergi ke kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.
Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah Pengolahan Iman dari Kitab Suci : Setelah peserta diajak membaca Teks Kitab Suci di atas, pendamping mengajak peserta mendalaminya dengan pertanyaan berikut (dapat diganti sesuai dengan situasi dan kreatifitas pendamping) 1. Apakah Nabot mau menyerahkan kebun anggurnya kepada raja Ahab? Mengapa! 2. Siapakah Izebel? Apa yang dia lakukan untuk membantu raja Ahab? 3. Apakah yang terjadi terhadap Nabot dan kebun anggurnya?
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
9
Jawaban yang diharapkan :
Mengusahakan Aksi Nyata/Membangun Niat
1. Nabot tidak mau menyerahkan kebun anggurnya. Dia tidak mau menyerahkan karena kebun tersebut merupakan kebun pusaka nenek moyang dan sumber nafkah keluarganya. 2. Izebel adalah istri raja Ahab. Dia menulis surat atas nama Ahab, memeteraikannya dengan meterai raja, lalu mengirim surat itu kepada tua-tua dan pemuka-pemuka yang diam sekota dengan Nabot. Dia juga menyuruh tua-tua dan pemuka-pemuka harus naik saksi terhadap Nabot, dengan mengatakan: Nabot telah mengutuk Allah dan raja. Sesudah itu Nabot harus dilempari dengan batu sampai mati 3. Setelah Nabot diadili dan dinyatakan bersalah (saksi palsu) terhadap Allah dan raja, dia dilempari dengan batu sampai mati dan kebun anggurnya diambil oleh raja Ahab.
Setelah kita mengolah pengalaman hidup dan membaca serta merenungkan Kitab Suci, marilah kita bersama-sama memikirkan dan membuat rencana yang akan kita lakukan sebagai bentuk pertobatan. (aksi disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi peserta) misalnya: ¾ Memulai dalam kelompok-kelompok kecil misalnya: menanam pohon di sekitar rumah, tidak menebang pohon dengan sembarangan, ¾ Berkerjasama dengan pihak lain (suku, agama) dalam memelihara lingkungan; membuat taman, kebun buah-buahan, dll.
Peneguhan Kitab Suci :
Doa Bapa Kami
Setelah peserta diajak medalami Teks Kitab Suci dan mensharingkannya, pendamping memberikan peneguhan sebagai berikut: (dapat diganti sesuai dengan situasi dan kreatifitas pendamping):
Marilah kita mempersatukan semua harapan dan usaha kita dengan doa yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus, “Bapa Kami .......
Pada bacaan tadi, Nabot tidak mau menyerahkan kebun anggurnya karena kebun tersebut merupakan pusaka nenek moyang dan sumber nafkah keluarganya. Kebun tersebut harus dijaga dan dirawat dengan baik. Selain itu, Nabot juga mentaati peraturan nenek moyangnya yang mengajarkan bahwa Allah adalah pemilik tanah dan barang-barang. Menyerahkan tanah kepada raja Ahab artinya menyerahkan hak Allah, karena tanah adalah milik Allah (bdk. Im 25).
P. Marilah kita berdoa, PU. Allah, Bapa yang maha baik. Terima kasih, Engkau telah membuka mata, hati dan telinga kami dengan sabda-Mu dan teks yang kami pelajari. Gerakkanlah kaki dan tangan kami untuk berbuat, untuk menolong serta bukalah mulut kami untuk berbicara pada sesama, agar semakin banyak orang yang sadar dan peduli akan lingkungannya. Kami juga mohon kepada-Mu agar yang selama ini menjadi pelaku pengerusakan lingkungan, Kau dampingi dengan kasih-Mu agar sadar dan mau bertobat, mau berbagi penghasilan dan menolong masyarakat yang berkekurangan, tidak hanya mencari keuntungan pribadi dari hasil Bumi Kalimantan tercinta ini. Demi Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.
Seharusnya nilai tradisional inilah yang harus dianut oleh penghuni kalimantan, sebab dengan menyerahkan tanah kepada perusahaanperusahaan besar yang serakah dan monopolis mengakibatkan hancurnya ekosistem di Kalimantan yang adalah ciptaan Tuhan yang baik adanya. Pada bacaan tadi sebenarnya raja Ahab menerima nilai-nilai tradisional dan keputusan Nabot, tetapi tidak dengan sukarela. Namun di sisi lain KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN 10
Doa Sepanjang Tahun 2012 ……….. (lihat halaman depan) Marilah kita berdoa (dapat dilanjutkan dengan doa-doa spontan untuk memohon keselamatan dan kebahagiaan bagi penghuni Kalimantan)
Doa Penutup
Lagu penutup ( Masa Yang Datang MB No. 306) (dapat diganti dengan lagu lain yang sesuai) KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
43
memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu” (Kej 1: 29). Perintah ini bukan berarti kalau manusia boleh menggunakan alam ciptaan dengan sesuka hatinya, tanpa memperhatikan kelestarian alam ciptaan. Menguasai berarti menata, melestarikan, mengembangkan, dan menggunakan alam ciptaan secara bertanggung jawab demi kesejateraan manusia karena hanya dari alam manusia dapat hidup dan berkembang. Dengan melestarikan alam ciptaan, manusia sungguh menjadi gambar Allah yang berarti menjadi wakil Allah di bumi. Sebagaimana Allah menguasai surgawi, demikianlah manusia menguasai alam duniawi. Manusia harus sungguh menjadi “putra” Allah, yang bertugas menyelamatkan dunia. Melajutkan tugas penyelamatan yang dimulai oleh Kristus di bumi (bdk. Kol 1:15-23). Untuk mengemban tugas tersebut (penyelamat alam semesta), manusia harus mampu mengembangkan kualitas diri sebagaimana Yesus yang merupakan manifestasi kehadiran Allah di bumi dengan memegang nilai-nilai yang penting dalam masyarakat, dan membentuk organisasi (jemaat). Penghuni Kalimantan harus menyadari bahwa kita semua dipilih oleh Allah untuk melakukan transformasi sosial sehingga setiap makhluk dan ciptaan lainnya mendapatkan tempat dan kesejatian hidup di bumi Kalimantan karena semua ini tidak hanya diciptakan dalam diri-Nya dan melalui Dia tetapi juga bagi Dia. Penghuni Kalimantan diharapkan mampu mewujudkan negeri yang berkelimpahan susu dan madu (bdk. Kel 3:8, Ul 26:9, 15), maka penghuni Kalimantan harus berani melakukan keadilan terhadap Tuhan, sesama, dan alam, sehingga terciptalah damai dan sejahtera bagi semua orang. Oleh karena itu, harus disadari bahwa kita semua adalah citra Allah, dan tanda kehadiran Allah di dunia, menyadari dan memahami bahwa eksploitasi alam bertujuan pertumbuhan ekonomi semata, berdampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan hidup, menyadari bahwa sebagai citra Allah kita harus ikut bertanggungjawab menjaga kelestarian lingkungan hidup, sebagai sumber kehidupan semua makhluk. Untuk itu kita harus berani menata kembali pengelolaan hutan apabila tidak ingin bencana yang lebih besar menimpa kita, oleh karena itu kita harus berkerjasama dengan semua pihak baik itu suku, agama dan ras yang ada di Kalimantan. KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN 42
Izebel tersinggung sehingga tidak menerima keputusan Nabot. Izebel menertawakan Ahab yang menerima keputusan tersebut, padahal dia adalah seorang raja. Karena itu ia merebut kekuasaan Ahab, yaitu nama dan materainya. Ia berhasil menyusun rencana pembunuhan Nabot. Ahab juga diam-diam menuruti Izebel karena menguntungkan dirinya. Sehingga akhirnya Nabot diadili dan dinyatakan bersalah (saksi palsu) terhadap Allah dan raja, dia dilempari dengan batu sampai mati dan kebun anggurnya diambil oleh raja Ahab. Akibat perbuatan Izebel raja Ahab berhasil mendapatkan kebun anggur Nabot, tetapi Allah mengutuk raja Ahab dan keturunannya. Di sini mau mengajarkan kepada kita bahwa keserakahan tidak akan membawa kebahagiaan abadi, tetapi justru membawa bencana bagi diri sendiri dan orang lain. Jika kita penghuni Kalimantan tidak menjaga pusaka nenek moyang kita (tanah) seperti Nabot walaupun akhirnya berakibat dengan kematian, maka bencana-bencana juga akan menimpa penghuni Kalimantan seperti merebaknya berbagai penyakit yang disebabkan oleh penggunaan pestisida dan zat kimia lainnya yang berlebihan seperti penyakit kulit, kanker, dll. Selain itu penyakit-penyakit sosial juga bisa terjadi seperti beredarnya norkoba, maraknya miras, praktik-praktik prostitusi dan perselingkuhan yang dilakukan oleh pasangan suami-istri yang mengakibatkan perceraian. Akibat lain yang tidak dapat kita hindari adalah rusaknya lingkungan hidup di Kalimantan antara lain: tanah menjadi tandus, hutan dibabat habis, ekosistem (binatang dan hewan yang hidup di atas tanah/hutan) terganggu. Air menjadi kotor dan berlumpur, sungai-sungai menjadi dangkal bahkan kering. Udara menjadi tercemar akibat pembakaran lahan dan asap-asap pabrik, suhu udara menjadi semakin tinggi/panas. Mengusahakan Aksi Nyata/Membangun Niat Setelah kita mengolah pengalaman hidup dan membaca serta merenungkan Kitab Suci, marilah kita bersama-sama memikirkan dan membuat rencana yang akan kita lakukan untuk memperjuangkan hak hidup di Kalimantan. KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN 11
(aksi disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi peserta) misalnya: • Membentuk kelompok belajar agar bisa bersaing dengan orang lain dan memperjuangkan hak-hak masyarakat di Kalimantan. • Membentuk kelompok tani pelajar dengan menanam tanaman yang ramah lingkungan dan dapat hidup dalam jangka panjang serta produktif seperti karet, kokao, petai, sengon, jabon dll. Doa Sepanjang Tahun 2012 ……….. (lihat halaman depan) : Marilah kita berdoa (dapat dilanjutkan dengan doa-doa spontan untuk memohon keselamatan dan kebahagiaan bagi penghuni Kalimantan) Doa Bapa Kami Marilah kita mempersatukan semua harapan dan usaha kita dengan doa yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus, “Bapa Kami ....... Doa Penutup P. Marilah kita berdoa, PU. Bapa yang Maha setia, demikianlah pertemuan ini kami laksanakan untuk menyadari situasi kehidupan di sekitar kami. Kami menyadari karena kelemahan dan kekurangan, kami sering diam sehingga ketidakadilan dan keserakahan semakin merajalela yang akhirnya menjadikan Kalimantan dipenuhi oleh tetesan air mata kekecewaan. Maka itu ya Bapa, curahkanlah Roh keberanian dalam diri kami, tuntunlah agar kami berani membela hak hidup masyarakat di Bumi Kalimantan selaras dengan kehendakmu, sekarang dan selamalamanya. Amin. P. Semoga kita semua dilindungi dan dibimbing oleh berkat Tuhan yang mahakuasa: (†) Bapa dan Putera dan Roh Kudus. U. Amin Lagu Penutup Tangisan Sang Bayi MB 737 (atau lagu lain yang sesuai) 12
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
Jawaban yang diharapkan : 1. Teks yang menunjukkan manusia adalah gambaran dan citra Allah adalah ayat 26-27 2. Tujuan penciptaan manusia menurut bacaan di atas adalah “Beranakcucu dan bertambah banyak; memenuhi bumi dan menaklukkannya, berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." 3. Tuhan menyerahkan alam lingkungan ini dan untuk “menguasainya”. Bukan menguasai secara sewenang-wenang, tetapi menguasai secara bertanggung jawab. Tuhan menghendaki supaya alam ini, selain digunakan oleh manusia, supaya ditata dan dilestarikan. Manusia menjadi rekan sekerja Tuhan untuk mengembangkan alam lingkungan. Untuk itulah maka manusia dikarunia akal budi dan kehendak bebas yang membedakan manusia dan ciptaan lainnya. Dengan menggunakan segala kemampuan-kemampuan tersebut, maka manusia sungguh mampu menjadi gambaran dan citra Allah. Manusia adalah makhluk yang istimewa dan unik, yang berpribadi dan bermartabat (bdk. Perutusan Murid-murid Yesus: Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/SMK, Kur.KTSP, Buku Guru I; hal. 43 – 44). Peneguhan Kitab Suci Setelah peserta diajak medalami Teks Kitab Suci dan mensharingkannya, pendamping memberikan peneguhan sebagai berikut: (dapat diganti sesuai dengan situasi dan kreatifitas pendamping) Dari teks Kitab Suci di atas, jelas kiranya manusia diciptakan Tuhan menurut gambaran dan citra-Nya. “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi” (Kej 1:26). Manusia sungguh diciptakan sebagai ciptaan yang istimewa, yang mendapat tugas beranak-cucu dan bertambah banyak; memenuhi bumi dan menaklukkannya, berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burungburung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi (Kej 1: 28). Tuhan memberikan seluruh alam ciptaan kepada manusia, “Aku KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN 41
KISAH PENCIPTAAN (Kej 1:26 - 31)
PERTEMUAN II HIDUP ADALAH HAK TERAZASI
26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burungburung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." 29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuhtumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. 30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuhtumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. 31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam. Demikianlah sabda Tuhan. U. Syukur kepada Allah
Pengolahan Iman dari Kitab Suci Setelah peserta diajak membaca Teks Kitab Suci di atas, pendamping mengajak peserta mendalaminya dengan pertanyaan berikut (dapat diganti sesuai dengan situasi dan kreatifitas pendamping): 1. Ayat mana dari bacaan di atas yang menunjukkan manusia adalah gambaran dan citra Allah? Jelaskan! 2. Apa tujuan penciptaan manusia menurut bacaan di atas? 3. Bagaimana seharusnya sikap manusia menerima tugas untuk menguasai ciptaan lainnya, agar manusia sungguh menjadi gambaran dan citra Allah?
40
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
Tujuan : Peserta dapat mengetahui bahwa, 1. Setiap manusia harus membela hak hidup 2. Tujuan Allah menciptakan manusia untuk memanfaatkan alam dengan bijaksana dan santun 3. Jika hak hidup terancam, hak lainnya juga akan terancam. Peserta : Remaja usia SMP-SMA/SMK-KOMKA Waktu : 90 menit Metode : Sharing, diskusi, bernyanyi, peneguhan Materi : • Tugas-tugas untuk membela/mempertahankan hak hidup • Hidup adalah Karunia Allah • Upaya membela hak hidup Sarana : Kitab Suci, kertas, alat tulis, Madah Bakti Pemikiran Dasar Sudah 67 tahun Indonesia merdeka, lebih dari satu dekade era reformasi Indonesia tetap menjadi salah satu negara miskin di dunia yang memiliki 40 orang terkaya di Asia (Metro TV, Selasa 25 Oktober 2011) dan Kalimantan sebagai salah satu basis kemiskinan tersebut. Hal tersebut menunjukkan kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin tajam. Sementara orang kaya membeli properti di Singapura (konglomerat Indonesia 1/3 dari pembeli properti Singapura) dan negara-negara lain, si miskin sudah tidak bisa lagi mendapatkan daun rumbia untuk dianyam menjadi atap rumah karena pohon sagu sudah diganti dengan pohon kelapa sawit, si miskin juga tidak dapat lagi berladang/bersawah karena lahan pertanian sudah digusur untuk pertambangan dan membangun komplek perumahan si kaya. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukan oleh Andre S Wijaya Koordinator Nasional Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) ketika berunjuk rasa memperingati Hari Hak Asasi Manusia di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur di Kota Samarinda, Jumat (10/12/10). Ketahanan KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
13
pangan di Pulau Kalimantan terancam jika 2.475 pertambangan yang mendapat izin beroperasi semua. Andre mengatakan, tambang batu bara telah menggusur lahan-lahan pertanian pangan. Prinsip kedaulatan pangan oleh rakyat menjadi terganggu. Tersisihnya kedaulatan pangan merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia. ”Ingat, hasil tambang tidak bisa dimakan,” katanya. Merah Johansyah Ismail dari Jatam Kaltim menguraikan fakta, dari jumlah 2.475 izin pertambangan, sebanyak 1.269 izin terdapat di Kaltim. Luas lahan yang diperuntukkan bagi tambang, terutama batu bara, seluas 3,2 juta hektar. Luas tersebut melebihi alokasi lahan untuk pertanian yang cuma 2,4 juta hektar. Merah mengingatkan, sejak tahun 2008 Kaltim hanya mampu memproduksi 570.000 ton beras dari kebutuhan 590.000 ton. Sisanya, 20.000 ton, didatangkan dari Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi. Ironisnya, setiap tahun, sekitar 12.000 hektar lahan pertanian dilepas atau dijual pemiliknya kepada perusahaan tambang batu bara (Kompas.com). Jika kita cermati lebih jauh semua yang dilakukan oleh pengusaha dan para penggiat lingkungan hidup di Kalimantan adalah demi memajukan kesejahteraan umum (bdk Pembukaan UUD 45 alenia 4). Semua melihat bahwa hidup begitu berharga sehingga semua yang lain diarahkan kepada hidup. Hidup manusia yang diciptakan oleh Allah bukanlah hidup yang statis tetapi dinamis, yang bertumbuh dan berkembang, yang memerlukan penopang bukan kehancuran. Di saat yang sama hidup manusia itu rapuh dan sangat bergantung pada halhal lainnya. Karena itu, untuk menopang hidup manusia, Allah menciptakan semua yang lain (kekayaan alam), yang perlu untuk hidup manusia. Kekayaan alam ini harus dijaga dan digunakan dengan bijaksana demi kesejahteraan bersama, bukan hanya demi kepentingan pengusaha dan penguasa (pemilik modal). Pengusaha harus ingat bahwa semua penghuni Kalimantan berhak untuk hidup, karena hidup adalah dasariah, adalah asasi, maka hak untuk hidup adalah hak paling dasariah, hak yang paling asasi. Bila yang dasariah menjadi rapuh dan roboh, maka semua yang lain akan KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN 14
penguasa dan pengusaha hanya mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok. Tanpa memikirkan akibat yang akan terjadi, pohonpohon ditebang, hutan digusur untuk lahan perkebunan, pertambangan yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan, penggunaan zat kimia yang berlebihan, penanaman hutan monokulturisasi, pembuangan limbah pabrik yang tidak memperhatikan keutuhan lingkungan. Akibat tindakan tersebut, hutan Kalimantan yang terkenal kaya akan hasil alam tidak mampu mensejahterakan masyarakat Kalimantan pada umumnya. Kalimantan masih menjadi salah satu daerah miskin di Indonesia, infrastruktur masih sangat minim dan tingkat intelektual masyarakat masih rendah. Kenyataan ini membuat para penguasa dan pengusaha, semakin gampang memperdayakan masyarakat Kalimantan. Masyarakat Kalimantan sangat mendambakan perekonomian yang mapan, infrastruktur yang memadai dsb, masyarakat mau dan rela melakukan segala sesuatu kerena tidak memiliki kemampuan untuk berfikir secara kritis. Masyarakat Kalimantan tidak menyedari mengeksploitasi hutan sebagai salah satu penyebab bencana, karena hutan adalah pengendali lingkungan. Hutan berfungsi mengatur suhu udara, menahan air di dalam tanah, sumber kehidupan manusia dan margasatwa, melindungi tanah, menyuburkan tanah, dll. Dengan demikian, jika hutan rusak maka akan terjadi tanah longsor, banjir, punahnya margasatwa, dan hutan yang tandus tidak dapat ditanami berbagai bahan pangan dan tanaman perkebunan. Dengan kata lain masyarakat lupa bahwa dengan mengeksploitasi alam, kita merusak keutuhan ciptaan ini. Penggalian Pengalaman Iman Kristiani Setelah mengolah pengalaman, pendamping mengajak peserta untuk mendalami teks Kitab Suci (sebaiknya teks dibacakan oleh seorang peserta, yang lain mencermatinya dengan saksama)
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
39
4. Mengapa pengerusakan hutan dikatakan sebagai salah satu penyebab bencana? Jawaban yang diharapkan : 1. Jawaban sesuai dengan pendapat peserta. 2. Banyak hal yang menyebabkan bencana selama ini, ada faktor alam dan ada pula karena faktor manusia. Faktor alam seperti: gempa bumi, gunung merapi, banjir, dll. Faktor manusia: penggundulan hutan yang menyebabkan pemanasan global, longsor, pencemaran air oleh limbah industri dan perkebunan, dll. 3. Pengerusakan hutan “tidak dapat dihentikan”, karena kurangnya kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan hidup, faktor ekonomi, korupsi dan kolusi oleh para pejabat 4. Pengerusakan hutan dikatakan sebagai salah satu penyebab bencana alam, karena hutan adalah pengendali lingkungan. Hutan berfungsi mengatur suhu udara, menahan air di dalam tanah, sumber kehidupan manusia dan margasatwa, melindungi tanah, menyuburkan tanah, dll. Dengan demikian, jika hutan rusak maka akan terjadi tanah longsor, banjir, punahnya margasatwa, dan hutan yang tandus tidak dapat ditanami berbagai bahan pangan dan perkebunan. Peneguhan Pengalaman Hidup Setelah peserta mensharingkan pengalamannya, fasilitator merangkum hasilnya sebagai berikut (dapat diganti sesuai dengan situasi dan kreatifitas pendamping): Bencana yang terjadi di Indonesia, juga yang terjadi di Kalimantan akhir-akhir ini tidak hanya karena faktor alam. Tindakan dan perbuatan manusia juga sebagai salah satu penyebab bencana tersebut. Kita sering mendengar adanya banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, pencamaran lingkungan oleh limbah industri, angin puting beliung, dll. Para pengusaha berlomba-lomba melobi penguasa untuk mendapatkan ijin HPH (Hak Pengusahaan Hutan), dengan alasan pembangunan dan demi peningkatan ekonomi masyarakat setempat penguasa dan pengusaha bersama-sama mengeksploitasi isi bumi ini. Kenyataannya, KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN 38
dengan sendirinya menjadi rapuh dan roboh. Dari sebab itu, keberlangsungan hal-hal yang menopang hidup manusia (kekayaan alam) harus dijaga, dirawat, dipelihara agar terus berlangsung, agar tidak habis, agar tidak tercemar atau hanya dimiliki segelintir orang saja. Mencemarkan, memonopoli dan menghabisi semua yang menopang hidup manusia berarti mencemari, mengendalikan dan menghabisi hidup manusia (lainnya). Lebih dari semuanya itu, hidup manusia adalah mulia dan suci. Merusak hidup yang adalah mulia dan suci adalah salah dan dosa. Manusia diciptakan oleh Allah menurut citraNya. Merampas hak seseorang yang merupakan citra Allah adalah merampas hak Allah sebagai Pencipta dan Pemilik; membunuh ciptaan Allah yang adalah citraNya berarti juga membunuhNya. Karena itu, tidak seorang pun memiliki hak dan kewajiban untuk merusak hidup orang lain, entah secara langsung juga secara tidak langsung dengan merusak atau merampas hak-haknya untuk hidup atau dengan membiarkan terjadinya perusakan dan perampasan hak-hak orang lain. Bumi dan segala isinya adalah ciptaan Tuhan yang harus dipergunakan untuk kesejahteraan seluruh umat manusia, bukan hanya untuk segelintir orang. Adalah rencana Allah bahwa alam ciptaanNya diberikan kepada semua orang dan untuk kesejahteraan semua orang. Allah menempatkan manusia ciptaanNya di taman Eden dan memerintahkan manusia untuk mengusahakan dan merawatnya, seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, “Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu” (Kej. 2;15). Tetapi taman Eden sedang menjadi ‘Taman Edan (gila)’ oleh ketamakan manusia. Pengembangan Langkah Pengantar : Pendamping membuka pertemuan dengan menjelaskan (menguraikan) dengan singkat latar belakang dan tujuan/arah pertemuan. KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
15
Lagu Pembukaan :
MENATA KEMBALI HUTAN KITA
Dayung Di Arus MB 221 (atau lagu lain yang sesuai)
Bencana alam yang terus terjadi tidak disebabkan satu faktor. Karena banyak faktor yang saling berhubungan itulah membuat dampaknya jadi lebih memprihatinkan. Dari banyak faktor itu memang faktor alam di luar kendali kita, namun ada yang masuk dalam wilayah kendali kita, yakni perusakan hutan dan lingkungan. Menteri kehutanan secara terbuka mengakui hampir 50 % dari 120 juta hektar hutan yang kita miliki dalam kondisi rusak. Tingkat kerusakan semakin menjadi-jadi di Era Globalisasi. Seperti tercermin dalam kehidupan sehari-hari semakin dirasakan tidak adanya ketertiban umum.
Doa Pembukaan : PU. (†) Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Amin. Tuhan Yesus Kristus, hadirlah di tengah-tengah kami saat ini, ajarilah kami untuk memahami firman-Mu dan melaksanakannya dalam hidup keseharian kami dalam memperjuangkan hak hidup bersama. Saat ini hidup kami terancam oleh egoisme, ketidakadilan dan keserakahan, kami sering tidak menyadari jika berperan ikut menciptakan permasalahan sosial sehingga hubungan kami dengan Engkau, sesama dan alam menjadi terancam. Kami sering tanpa sengaja membangun kesenjangan dengan sesama, terutama mereka yang menderita, miskin dan tersingkir. Kami menjadi buta dengan gemerlapnya kesenangan semu yang akhirnya mengancam hak hidup sesama dan kami sendiri. Datanglah Tuhan, sertailah kami dalam pertemuan ini, demi Yesus Kristus Tuhan dan harapan kami yang hidup dan bertahta bersama Dikau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. PU. Amin. Penggalian/Pengolahan Pengalaman Hidup : Pendamping mengajak peserta untuk menggali pengalaman dengan mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Menurutmu, apa yang menyebabkan seseorang menjadi miskin? Jelaskan! 2. Ceritakan bagaimana perlakuan orang kaya terhadap orang miskin di sekitarmu! 3. Sebutkan kekayaan alam di sekitarmu yang dikelola oleh pengusaha atau perusahaan yang akhirnya menimbulkan kerugian bagi masyarakat banyak!
16
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
Sekarang ini sepertinya orang berhak melakukan apa saja tanpa harus peduli dengan orang lain. Terlebih lagi yang terjadi di dalam hutan, tidak ada lagi rasa takut dalam merusak hutan, termasuk merusak hutan lindung. Di Kalimantan, Riau, dan Papua setiap hari ribuan kubik kayu dicuri secara terang-terangan. Namun itu tidak cukup membuat kita segera bertindak. Kini ketika berbagai bencana terus menimpa kita, sepantasnya menggugah kesadaran kita untuk mengendalikan kerusakan hutan dan lingkungan. Saatnya untuk menerapkan sistem pengelolaan hutan yang benar. Pengalaman masa lalu, untuk membuat kebijakan berjalan dengan baik, tentunya prinsip pengelolaan hutan yang berkesinambungan harus menjadi kebijakan yang diterapkan secara konsisten. Dengan penerapan yang jelas antara hutan produksi, hutan lindung, dan hutan konversi. Untuk itu kita harus berani menata kembali pengelolaan hutan apabila tidak ingin bencana terus menimpa kita. (Arifin, Prodi BPI Jurusan Dakwah, STAIN Pontianak) Pengolahan Pengalaman Hidup Setelah peserta diajak membaca teks di atas, pendamping mengajak peserta mendalaminya dengan pertanyaan berikut (dapat diganti sesuai dengan situasi dan kreatifitas pendamping) 1. Ceritakan kembali teks di atas menggunakan bahasa anda! 2. Sebutkan penyebab bencana yang terjadi selama ini! Berikan contohnya. 3. Mengapa pengerusakan hutan semakin menjadi-jadi dan “tidak dapat dihentikan”? KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN 37
bahwa Untuk membela hak hidup diperlukan kerjasama dengan semua pihak sebagai tanggung jawab dan usaha bersama karena memulihkan hak hidup bukanlah urusan pribadi atau sekelompok orang saja.. Pengembangan Langkah Pengantar : Pendamping membuka pertemuan dengan menjelaskan (menguraikan) dengan singkat latar belakang dan tujuan/arah pertemuan. Lagu pembukaan Tuhanlah Gembalaku MB No. 282 (atau lagu lain yang sesuai)
Jawaban yang diharapkan : 1. Sesuai dengan pengalaman peserta. (orang menjadi miskin karena malas, tidak pandai mengatur keuangan, tidak mendapat kesempatan kerja, karena sistem yang diciptakan sengaja membuat orang menjadi miskin, dll) 2. Sesuai dengan pengalaman peserta. (orang kaya cenderung menjadikan orang miskin sebagai kuli/buruh dengan memberi upah yang murah, orang miskin diperalat untuk mendapat keuntungan yang besar, dll) 3. Sesuai dengan pengalaman peserta. (pertambangan yang menyebabkan air menjadi keruh/kotor, perkebunan yang akhirnya membabat hutan dan merusak ekosistem, dll)
Tanda salib dan salam
Peneguhan Pengalaman Hidup
P. (†) Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, U. Amin
Setelah peserta mensharingkan pengalamannya, fasilitator merangkum hasilnya sebagai berikut (dapat diganti sesuai dengan situasi dan kreatifitas pendamping):
Doa pembukaan P. Marilah kita berdoa bersama-sama PU. Ya Allah, Engkau adalah pembela orang miskin yang diinjak-injak oleh manusia. laju perekonomian kadang kala memeras tenaga dan keringat kaum miskin dengan imbalan upah yang tidak memadai dan tidak layak. Kami mohon bantulah kami menerapkan keadilan dan cinta kasih-Mu, dengan menyadari diri kami sebagai citra dan tanda kehadiran-Mu di bumi Kalimantan yang bertanggungjawab menjaga kelestarian lingkungan sebagai sumber kehidupan semua ciptaan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin. Pengolahan Pengalaman Hidup Setelah peserta diajak membaca teks di atas, pendamping mengajak peserta mendalaminya dengan pertanyaan berikut (dapat diganti sesuai dengan situasi dan kreatifitas pendamping) 36
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
Seringkali kita mendengar celotehan orang bahwa orang miskin karena malas. Hal ini tidak selamanya dapat dikatakan salah, namun tidak selamanya benar. Ada orang yang miskin karena ia memang tidak mau berusaha, atau karena putus asa. Tetapi di sisi lain banyak orang rajin namun tetap miskin. Kemiskinan ini terjadi karena beberapa faktor yang di luar kemampuan yang ia miliki, misalnya sistem pengajian yang murah, sistem kontrak kerja yang tidak jelas (sudah bertahun-tahun berkerja tetap menjadi karyawan honorer, gaji tidak naik, dll). Dan yang lebih buruk lagi kemiskinan seringkali terjadi karena peraturan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat kecil, misalnya penetapan upah minimun nasional dan daerah yang cenderung mempertimbangkan pendapat pengusaha daripada pendapat rakyat (lihat berita di televisi banyak demo meminta revisi upah minimum daerah). Kemiskinan juga terjadi karena sulitnya mendapat lapangan perkerjaan sementara hasil alam/hutan sudah tidak dapat lagi menghidupi masyarakat (habisnya madu hutan, binatang buruan, rotan, damar, kayu, dll). Selain itu kemiskinan juga dapat disebabkan oleh sistem yang dibangun oleh perusahaan yang bersifat monopoli seperti KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN 17
penentuan harga produk pertanian (kelapa sawit, karet, kokao, lada, cengkeh, dll) ditentukan oleh pengusaha dan penguasa. Perusahaan juga menentukan jumlah kredit kepada petani tanpa kompromi atau musyawarah. Di sisi lain, orang kaya cenderung menjadikan orang miskin sebagai kuli/buruh dengan memberi upah yang murah, orang miskin diperalat untuk mendapat keuntungan besar misalnya memberi hutang dengan bunga tinggi, membuat keterikatan kerja dengan memberi hutang/pinjaman, dll. Kenyataan lain, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pengusaha kerapkali menimbulkan permasalahan baru. Antara lain, perusahaan pertambangan yang menyebabkan air menjadi keruh/kotor, perkebunan yang akhirnya membabat hutan dan merusak ekosistem, dll. Penggalian Pengalaman Iman Kristiani : Setelah mengolah pengalaman, pendamping mengajak peserta untuk mendalami teks Kitab Suci (sebaiknya teks dibacakan oleh seorang peserta, yang lain mencermatinya dengan saksama) MANUSIA DAN TAMAN EDEN (Kejadian 2:8-22) 8 9
10 11 12 13
18
Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada. Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras. Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush. KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
korban, lebih penting lagi, Gereja juga bekerja, melibatkan diri dalam usaha pemulihan hak hidup. Krisis global yang menimpa dunia secara langsung mengakibatkan angka pengangguran di Indonesia bertambah dengan pesat, situasi ini semakin diperparah dengan kebijakan pemerintah yang memihak pengusaha dan cenderung mengabaikan hak buruh dan masyarakat setempat. Situasi ini membuat para pengusaha semakin dekat dengan pemerintah, mereka takut kehilangan dukungan pemerintah, demikianlah sebaliknya pemerintah juga semakin dekat dengan pengusaha sebagai salah satu mesin pencetak uang yang ampuh. Mereka berkolaborasi mengeksploitasi alam demi kesejahteraan kelompok atau golongan tertentu. Situasi tersebut juga terjadi di Kalimantan, penghuni Kalimantan khususnya pemerintah dan pengusaha lupa bahwa semua manusia dipanggil untuk melanjutkan karya penciptaan Kekayaan alam harus dinikmati secara merata dan demi kemakmuran bersama. Pemerintah dan pengusaha yang seharusnya menjadi alat untuk menciptakan kesejahteraan umum, justru cenderung memiskinkan masyarakat. Pengusaha dan penguasa melupakan hal yang hakiki yaitu manusia sebagai citra Allah/tanda kehadiran Allah di dunia (bdk. Kej 1:26-27), mengemban tugas untuk menyelamatkan dunia dan seisinya sebagaimana dilakukan oleh Yesus Kristus (bdk. Kol 1:15-23). Untuk mengemban tugas tersebut (menyelamat alam semesta; menyelamatkan seluruh ciptaan), manusia harus mampu mengembangkan kualitas diri, memegang nilai-nilai yang penting dalam masyarakat, dan membentuk organisasi. Penghuni Kalimantan harus menyadari bahwa kita semua dipilih oleh Allah untuk melakukan transformasi sosial sehingga tercipta kesejahteraan umum (bonum comunne). Penghuni Kalimantan harus menyadari bahwa kita semua adalah bagian dari bumi ini, negeri yang berkelimpahan susu dan madu (bdk. Kel 3:8, Ul 26:9, 15). Dengan demikian maka penghuni Kalimantan harus berani melakukan keadilan terhadap Tuhan, sesama, dan alam, sehingga terciptalah kehidupan yang damai dan sejahtera bagi semua orang, kesejahteraan umum (bonum comunne). Oleh karena itu, pertemuan ini diharapkan mampu mengajak peserta sadar KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
35
PERTEMUAN IV BERTANGGUNGJAWAB DALAM KEBERSAMAAN Tujuan : Peserta dapat mengetahui bahwa, 1. Untuk membela hak hidup diperlukan kerjasama dengan semua pihak sebagai tanggung jawab dan usaha bersama. 2. Memulihkan hak hidup bukanlah urusan pribadi atau sekelompok orang saja. Peserta Waktu Metode Materi Sarana
: Remaja usia SMP-SMA/SMK-KOMKA : 90 menit : Sharing, diskusi, bernyanyi, peneguhan :: Kitab Suci, kertas, alat tulis, Madah Bakti
Pemikiran Dasar Usaha perkebunan, kehutanan dan pertambangan akhir-akhir ini menjadi andalan pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melihat situasi ini, pemerintah hendaknya tidak hanya berkomitmen pada keuntungan ekonomi sesaat, tetapi berkelanjutan, juga keuntungan sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. Semua kegiatan pembangunan hendaknya mengindahkan hak hidup seluruh ciptaan. Hidup adalah karunia Allah dan percaya bahwa tidak seorang pun yang boleh mengancam atau merampasnya, maka Gereja (Umat Allah) tidak memiliki pilihan lainnya selain melibatkan diri dalam usaha, yang adalah jati diri misi Gereja, yaitu karya keselamatan. Usaha ini, entah dalam bentuk organisasi atau perorangan, bukan hanya sekedar sebagai tanggung jawab sosial Gereja, tetapi adalah bagian dari semangat dan jiwa Gereja. Gereja kehilangan rohnya sendiri bila tidak terlibat dalam memperjuangkan hak hidup. Spirit Gereja adalah spiritualitas inkarnatoris, Roh yang menjelma menjadi daging. Gereja tidak hanya prihatin atas realitas dan simpati dengan 34
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat. 15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. 16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, 17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." 18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." 19 Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. 20 Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. 21 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. 22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangunNyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah
Pengolahan Iman dari Kitab Suci Setelah peserta diajak membaca Teks Kitab Suci di atas, pendamping mengajak peserta mendalaminya dengan pertanyaan berikut (dapat diganti sesuai dengan situasi dan kreatifitas pendamping): 1. Ceritakanlah kembali teks Kitab Suci tersebut! 2. Apa isi taman eden? Untuk siapakah segalanya itu? 3. Apakah tugas manusia yang diberikan oleh Allah? Jawaban yang diharapkan : 1. Sesuai dengan pemahaman masing-masing peserta. 2. Berbagai-bagai pohon yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya, pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN 19
¾ ¾ ¾ ¾
Binatang hutan Burung di udara Ternak 4 buah sungai (Pison, Gihon, Efrat dan Tigris) mengalir dari Eden untuk membasahi taman ¾ Emas ¾ Damar bedolah ¾ Batu krisopras. 3. Tugas manusia adalah mengusahakan dan memelihara taman eden.
kehancuran pulau Kalimantan. Semua doa dan permohonan ini kami sampaikan kepada-Mu, karena Engkaulah Tuhan dan pengantara kami yang hidup dan berkuasa untuk selama-lamanya. Amin. P. Semoga kita semua dilindungi dan dibimbing oleh berkat Tuhan yang mahakuasa: (†) Bapa dan Putera dan Roh Kudus. U. Amin. Lagu Penutup Letakkanlah Alas Rumahmu MB 223 atau lagu lain yang sesuai
Peneguhan Kitab Suci Setelah peserta diajak medalami Teks Kitab Suci dan mensharingkannya, pendamping memberikan peneguhan sebagai berikut: (dapat diganti sesuai dengan situasi dan kreatifitas pendamping) Kitab Suci tersebut mengajarkan kepada kita bagaimana Allah menyiapkan segala sesuatu untuk kepentingan manusia. Allah telah memikirkan dan merencanakannya dengan sangat baik. Dia menyediakan segala kebutuhan manusia, baik kebutuhan jasmani maupun rohani. Selain menyediakan segala makanan dan minuman, Allah juga menyediakan pasangan yang sepadan buat manusia. Di sisi lain Allah tidak mau segala yang telah disediakan tersebut disiasiakan oleh manusia. Manusia berhak memanfaatkan dan menggunakan segala isi taman, semua boleh dimakan kecuali buah pengetahuan baik dan jahat. Dengan demikian manusia berkewajiban mengusahakan dan memelihara taman agar terpelihara dengan baik, sehingga tetap menghasilkan yang bermanfaat bagi hidup manusia. Kita tentu berharap kelak dapat menjadi tokoh dan penggerak pembangunan di Kalimantan, sehingga pembangunan tidak meninggalkan segudang permasalahan, baik itu masalah lingkungan, sosial, dan masalah kemiskinan. Karena kita menginginkan pembangunan yang adil dan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Dari sebab itu, keberlangsungan hal-hal yang menopang hidup manusia (kekayaan alam) harus dijaga, dirawat, dipelihara agar terus berlangsung, agar tidak habis, tercemar atau hanya dimiliki KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN 20
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
33
mengubah arah pikiran dan pandangan, melawan arus yang deras dari ke-suram-an hidup yang ada, menuju hidup yang sejati dan mulia, yaitu mengikuti Yesus sebagai murid-murid-Nya dalam perjuangan membawa keselamatan bagi umat manusia. Mengusahakan Aksi Nyata/Membangun Niat
segelintir orang saja. Mencemarkan, memonopoli dan menghabisi semua yang menopang hidup manusia berarti mencemari, mengendalikan dan menghabisi hak hidup manusia (lainnya). Lebih dari semuanya itu, hidup manusia adalah mulia dan suci, karena berasal dan dikehendaki oleh Allah. Merusak hidup yang adalah mulia dan suci adalah salah dan dosa.
Setelah kita mengolah pengalaman hidup dan membaca serta merenungkan Kitab Suci, marilah kita bersama-sama memikirkan dan membuat rencana yang akan kita lakukan sebagai bentuk pertobatan. (aksi disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi peserta) misalnya: ¾ Membuat taman di rumah masing-masing ¾ Membuat ceritera atau puisi dengan tema “Pertobatan terhadap hak hidup”.
Manusia diciptakan oleh Allah menurut citraNya. Merampas hak seseorang yang merupakan citra Allah adalah merampas hak Allah sebagai Pencipta dan Pemilik; membunuh ciptaan Allah yang adalah citraNya berarti juga membunuhNya. Karena itu, tidak seorang pun memiliki hak dan kewajiban untuk merusak hidup orang lain, entah secara langsung juga secara tidak langsung dengan merusak atau merampas hak-haknya untuk hidup atau dengan membiarkan terjadinya perusakan dan perampasan hak-hak orang lain.
Doa Sepanjang Tahun 2012 ……….. (lihat halaman depan)
Mengusahakan Aksi Nyata/Membangun Niat
Marilah kita berdoa (dapat dilanjutkan dengan doa-doa spontan untuk memohon keselamatan dan kebahagiaan bagi penghuni Kalimantan)
Setelah kita mengolah pengalaman hidup dan membaca serta merenungkan Kitab Suci, marilah kita bersama-sama memikirkan dan membuat rencana yang akan kita lakukan agar bumi Kalimantan menjadi “taman eden” di zaman sekarang karena kita semua berperan dalam membangun Kalimantan. (aksi disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi peserta. Evaluasikan kembali rencana aksi pada pertemuan sebelumnya) misalnya: ¾ Menyusun doa untuk kesejahteraan dan kebahagiaan penghuni Kalimantan (Tema: Memulihkan hak hidup. Didoakan setiap kali pertemuan). ¾ Memelihara lingkungan dengan cara menanam sayur dan membuat apotik hidup di rumah masing-masing.
Doa Bapa Kami Marilah kita mempersatukan semua harapan dan usaha kita dengan doa yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus, “Bapa Kami ....... Doa Penutup P. Marilah kita berdoa, PU. Bapa yang Mahasetia, demikianlah pertemuan kami laksanakan ini, untuk menyadari pentingnya pertanggungjawaban iman dari kami, demi terwujudnya Kalimantan yang damai dan terbebas dari keterancaman hidup. Kami menyadari karena dosa, kami sering diam, tidak peduli terhadap hak orang lain sehingga ketidakadilan dan keserakahan semakin merajalela. Maka itu ya Bapa, curahkanlah Roh Kudus-Mu agar kami mampu menjadi nabi yang terus bersuara melawan kesombongan, iri hati, hawa nafsu, kemarahan, keserakahan, kecemburuan, dan kemalasan yang menyebabkan penederitaan serta KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN 32
Doa Sepanjang Tahun 2012 ……….. (lihat halaman depan) Marilah kita berdoa (dapat dilanjutkan dengan doa-doa spontan untuk memohon keselamatan dan kebahagiaan bagi penghuni Kalimantan)
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
21
Doa Bapa Kami Marilah kita mempersatukan semua harapan dan usaha kita dengan doa yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus, “Bapa Kami ....... Doa Penutup P. Marilah kita berdoa, Allah Bapa yang maha kuasa, demikian pertemuan kami pada hari ini, sertailah dan dampingilah kami untuk melanjutkan segala usaha dan karya kami. Mampukanlah kami untuk menjaga dan melindungi hak hidup kami dengan tidak mendewakan harta, kekuasaan dan popularitas dalam hidup ini. Mampukanlah kami untuk hidup bersahaja dan siap menanggung segala konsekuensi sebagai anggota GerejaMu, karena Engkaulah Tuhan dan pengantara kami yang hidup dan bertahta kini dan sepanjang masa. PU. Amin. P. Semoga kita semua dilindungi dan dibimbing oleh berkat Tuhan yang mahakuasa: (†) Bapa dan Putera dan Roh Kudus. U. Amin Lagu Penutup Hidup Rukun dan Damai MB 530 (atau lagu lain yang sesuai)
22
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan Percayalah kepada Injil.” (Mrk 1:15). Sikap tobat menuntut tindakan yang ekstrim, yaitu meninggalkan keserakahan menuju sikap solider. Solidaritas menunjukkan kepedulian yang tulus tanpa keinginan untuk mendapat balasan atas pekerjaannya. Demikian juga jika memberi sedekah janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya (Mat 6:2). Sikap solider dengan mempunyai perasaan senasib serta disertai pertobatan yang mendalam sehingga timbul sikap saling menghargai, bukan sebatas solider karena merasa kecil dan tersingkir. Pemerintah juga seharusnya bersikap solider terhadap masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan. Pembangunan harus ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat dan keutuhan seluruh ciptaan. Inilah pembangunan yang sesungguhnya. Pemerintah harus menunjukkan keberpihakkan dan tanggunggjawabnya untuk memperjuangkan hak hidup di Kalimantan. Jika kita melihat situasi pembangunan yang sudah ada, yang cenderung mengabaikan keutuhan ciptaan maka sekaranglah saatnya untuk bertobat dan mempertobatkan. Pertobatan tidak hanya dalam bentuk kata-kata yang indah tetapi berpijak pada kehendak yang diterangi iman, baik dengan menyesalinya juga dengan berkehendak untuk memperbaikinya dalam wujud tindakan nyata yang bertanggung jawab. Inti utama pertobatan adalah mengubah arah pandang, pikiran dan hidup kita untuk mengikuti Yesus, menjadi murid-Nya, belajar dari Dia, berjuang dalam jalan-Nya dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik sebagai wujud dari iman, karena iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati (Yak 2:1424). Bertobat untuk saling solider dengan penuh tanggungjawab dalam memulihkan hubungan dengan sesama, alam dan Tuhan. Pertobatan ini menjadi suatu proses yang tidak akan pernah selesai selama kita masih menginjakkan kaki kita di bumi Kalimantan ini. Panggilan untuk menjadi murid Yesus inilah yang terus menerus perlu ditanamkan sebagai wujud pertobatan dalam masa Puasa. Berani KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN 31
1. Apakah hal yang dapat menyelamatkan manusia? 2. Dengan apakah seseorang dapat menunjukkan imannya? 3. Berdasarkan situasi Kalimantan saat ini, bagaimanakah cara kita mewujudkan iman? Jawaban yang diharapkan : 1. Yang diperlukan agar manusia bisa selamat adalah iman dan perbuatan 2. Seseorang hanya dapat menunjukkan imanya dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik, berkenan di hadapan Allah. 3. Sesuai dengan pengalaman peserta. Peneguhan Kitab Suci Setelah peserta diajak medalami Teks Kitab Suci dan mensharingkannya, pendamping memberikan peneguhan sebagai berikut: (dapat diganti sesuai dengan situasi dan kreatifitas pendamping) Yakobus menulis suratnya kepada umat di seluruh dunia, bahwa untuk selamat tidak cukup hanya dengan memiliki iman. Yakobus mengajarkan bahwa keselamatan sejati hanya dapat diperoleh dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik sebagai wujud dari iman. Di sini menunjukkan bahwa iman dan perbuatan harus beriringan Kerajaan Allah yang menjadi cita-cita Yesus bukan sekedar pemikiran/konsep baku yang hanya perlu dipahami, bukan pula sekedar simbol yang cukup direnungkan. Dalam perumpamaan-perumpamaanNya Yesus dengan jelas mendesak kita untuk mewujudnyatakan Kerajaan Allah terhadap sesama dan alam sehingga tidak dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi (bdk. Mat 13:50). Matius menggambarkan dengan singkat dan jelas dalam perumpamaan Mutiara yang Terpendam (Mat 13:44-46): Kerajaan Allah hendaknya dialami sebagai anugerah yang diterima tanpa diduga-duga antara lain hak untuk hidup. Kerajaan Allah membuat orang mampu berpikir dan menilai kembali masa lalunya dan berani mengubah arah pandang, pikiran dan sikapnya sehingga nampak dalam tindakan atau perbuatannya. “Waktunya telah genap; KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN 30
PERTEMUAN III IMAN DAN TANGGUNGJAWAB Tujuan : Peserta dapat mengetahui bahwa, 1. Untuk memulihkan dan memperoleh kembali hak untuk hidup, diperlukan pertobatan sejati 2. Pertobatan tidak hanya dalam bentuk kata-kata yang indah tetapi dalam wujud tindakan nyata. Peserta : Remaja usia SMP-SMA/SMK-KOMKA Waktu : 90 menit Metode : Sharing, diskusi, bernyanyi, peneguhan Materi : ¾ Upaya memulihkan dan memperoleh hak hidup ¾ Bentuk-bentuk pertobatan Sarana : Kitab Suci, kertas, alat tulis, Madah Bakti Pemikiran Dasar Pada pertemuan sebelumnya kita bersama menyadari bahwa hak hidup di Kalimantan ternyata terancam, padahal hidup adalah hak terazasi. Tanpa kehidupan semua hak lain akan jadi tak bernilai. Ketika seseorang tak bisa hidup semua hak lain secara otomatis takkan dia dapatkan. Tanpa hak hidup manusia juga tidak mungkin untuk beriman dengan bertanggung jawab. Jika manusia mendapat hak untuk hidup, maka hidup beriman mengandung makna siap dan sanggup untuk berbuat baik di manapun kita berada. Berbuat baik berarti mampu bertindak adil karena ketidakadilan dan keserakahan tanpa disadari sudah manjadi warna kehidupan di Kalimantan. Masyarakat, penguasa dan pengusaha berlomba-lomba mengumpulkan harta demi kenikmatan pribadi tanpa memikirkan nasib orang lain. Budaya instan sudah begitu kental dalam kehidupan masyarakat, tanah dan hutan dijual untuk pesta dan membeli barangbarang mewah demi gengsi dan popularitas sehingga hidup semakin terancam. Sikap solider dan saling membagi sudah menjadi semboyan KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
23
belaka, segala kesempatan untuk mendapatkan harta dan kenikmatan digunakan tanpa melihat akibat bagi masyarakat yang lemah, miskin dan tersingkir dan jauh dari fakta Kerajaan Allah.
Iman Tanpa Perbuatan Pada Hakikatnya adalah Mati (Yakobus 2:14-24) 14
Kerajaan Allah yang menjadi cita-cita Yesus bukan sekedar pemikiran/konsep baku yang hanya perlu dipahami, bukan pula sekedar simbol yang cukup direnungkan. Dalam perumpamaan-perumpamaanNya Yesus dengan jelas mendesak kita untuk mewujudnyatakan Kerajaan Allah terhadap sesama dan alam sehingga tidak dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi (bdk. Mat 13:50). Matius menggambarkan dengan singkat dan jelas dalam perumpamaan Mutiara yang Terpendam (Mat 13:44-46): Kerajaan Allah hendaknya dialami sebagai anugerah yang diterima tanpa diduga-duga antara lain hak untuk hidup. Kerajaan Allah membuat orang mampu berpikir dan menilai kembali masa lalunya dan berani mengubah arah pandang, pikiran dan sikapnya sehingga nampak dalam tindakan atau perbuatannya. “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan Percayalah kepada Injil.” (Mrk 1:15). Sikap tobat menuntut tindakan yang ekstrim, yaitu meninggalkan keserakahan menuju sikap solider. Solidaritas menunjukkan kepedulian yang tulus tanpa keinginan untuk mendapat balasan atas pekerjaannya. Demikian juga jika memberi sedekah janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya (Mat 6:2). Sikap solider dengan mempunyai perasaan senasib serta disertai pertobatan yang mendalam sehingga timbul sikap saling menghargai, bukan sebatas solider karena merasa kecil dan tersingkir. Pertobatan tidak hanya dalam bentuk kata-kata yang indah tetapi berpijak pada kehendak yang diterangi iman, baik dengan menyesalinya juga dengan berkehendak untuk memperbaikinya dalam wujud tindakan nyata yang bertanggung jawab. Inti utama pertobatan adalah mengubah arah pandang, pikiran dan hidup kita untuk mengikuti Yesus, menjadi muridNya, belajar dari Dia, berjuang dalam jalan-Nya dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik sebagai wujud dari iman, karena iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati (Yak 2:14-24). Bertobat untuk KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN 24
Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? 15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, 16 dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? 17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. 18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku." 19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. 20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? 21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatanperbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah? 22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. 23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah." 24 Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatanperbuatannya dan bukan hanya karena iman. Demikianlah sabda Tuhan. U. Syukur kepada Allah
Pengolahan Iman dari Kitab Suci Setelah peserta diajak membaca Teks Kitab Suci di atas, pendamping mengajak peserta mendalaminya dengan pertanyaan berikut (dapat diganti sesuai dengan situasi dan kreatifitas pendamping): KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
29
Peneguhan Pengalaman Hidup Setelah peserta mensharingkan pengalamannya, fasilitator merangkum hasilnya sebagai berikut (dapat diganti sesuai dengan situasi dan kreatifitas pendamping): Kita sering mengalami pengalaman seperti yang dialami oleh tokoh pemuda di Kecamatan Kelam Permai, di mana kebijakan pemerintah bertentangan dengan situasi setempat. Kadangkala pemerintah cenderung memaksakan kehendaknya, tanpa melihat potensi dan situasi daerah.
saling solider dengan penuh tanggungjawab dalam memulihkan hubungan dengan sesama, alam dan Tuhan. Pertobatan ini menjadi suatu proses yang tidak akan pernah selesai selama kita masih menginjakkan kaki kita di bumi Kalimantan ini. Panggilan untuk menjadi murid Yesus inilah yang terus menerus perlu ditanamkan sebagai wujud pertobatan dalam masa Puasa. Berani mengubah arah pikiran dan pandangan, melawan arus yang deras dari ke-suram-an hidup yang ada, menuju hidup yang sejati dan mulia, yaitu mengikuti Yesus sebagai murid-murid-Nya dalam perjuangan membawa keselamatan bagi umat manusia.
Kita sering melihat pemerintah kurang solider dengan situasi daerah. Di satu sisi pemerintah sangat memperhatikan pembangunan, di sisi lain pemerintah kadangkala mengabaikan inspirasi dan potensi daerah. Memang seringkali ada pertemuan pemerintah dengan tokoh masyarakat untuk membicarakan rencana pembangunan daerah, namun pembicaraan tinggal pembicaraan. Yang jelas pemerintah sudah merencanakan dan hanya sekedar menyampaikan apa yang diingini oleh pemerintah. Pemerintah pusat dan daerah menggembargemborkan Kalimantan menjadi salah satu paru-paru dunia dengan cara menjaga keaslian hutannya. Namun disisi lain pemerintah dengan begitu mudah mengeluarkan ijin perkebunan yang dengan jelas merusak keaslian hutan seperti yang terjadi di sekitar bukit kelam di Sintang. Ini hanya salah satu contoh kecil yang ada di sekitar kita, karena tidak sedikit hal yang serupa terjadi di wilayah Kalimantan, oleh karena itu pemerintah adalah pihak yang harus bertanggungjawab dengan kerusakan alam yang menyebabkan hilangnya hak hidup di Kalimantan.
Pertemuan ini diharapkan mampu mengajak peserta menyadari bahwa untuk memulihkan dan memperoleh kembali hak untuk hidup, diperlukan pertobatan sejati. Pertobatan yang tidak hanya dalam bentuk retorika, tetapi berpijak pada kehendak yang diterangi iman, baik dengan menyesalinya juga dengan berkehendak untuk memperbaikinya dalam wujud tindakan nyata.
Penggalian Pengalaman Iman Kristiani
Doa Pembukaan :
Setelah mengolah pengalaman, pendamping mengajak peserta untuk mendalami teks Kitab Suci (sebaiknya teks dibacakan oleh seorang peserta, yang lain mencermatinya dengan saksama)
P. Marilah kita berdoa, PU. (†) Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Amin. Tuhan Yesus Kristus, ajarilah kami memiliki semangat pertobatan sejati, sehingga berani mengubah arah pikiran dan pandangan untuk melawan arus yang deras dari ke-suram-an hidup yang ada, menuju hidup yang sejati dan mulia. Mampukanlah kami memperjuangkan KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN 25
28
KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
Pengembangan Langkah Pengantar : Pendamping membuka pertemuan dengan menjelaskan (menguraikan) dengan singkat latar belakang dan tujuan/arah pertemuan. Lagu Pembukaan : Mohon Ampun MB 371 (atau lagu lain yang sesuai)
keadilan dan kedamaian di Kalimantan, agar kami terus menerus membela hak hidup, baik dalam masyarakat dan keluarga kami masingmasing, sambil terus menerus berbuat baik kepada semua ciptaan-Mu, karena Engkau Tuhan yang hidup dan bertahta kini dan sepanjang masa. Amin.
ada justru potensi sebagai daerah wisata akan rusak karena sawit tersebut yang sudah barang tentu pengunjungnya juga lambat laun akan menurun karena tidak ada lagi keasrian bukit kelam yang bisa dinikmati oleh setiap yang mengunjunginya,” tukasnya.(zal) Pontianak Post, Sabtu, 26 November 2011 Pengolahan Pengalaman Hidup
Penggalian Pengalaman Hidup Pendamping mengajak peserta untuk menggali pengalaman diawali dengan mencermati/membaca teks berikut (dapat diganti sesuai dengan situasi dan kreatifitas pendamping): SAWIT KEPUNG BUKIT KELAM SEPERTINYA Kabupaten Sintang tidak bisa mengelak lagi jika dijuluki sebagai Kabupaten Sawit, karena dari 14 kecamatan yang ada dikabupaten Sintang sudah terdapat sawit. Termasuk daerah wisata andalan Sintang yang berada di kecamatan kelam permai. Dulunya Bukit kelam terkenal dengan keasriaan Hutannya, kini julukan tersebut hanya tingggal nama, bahkan pemandangan yang dulunya indah karena disekelilingnya masih terdapat hutan belantara kini berubah menjadi pemandangan sawit yang terbentang. Tokoh pemuda Kecamatan Kelam Permai, Edy Oktavianus mengaku kecewa terhadap kebijakan Pemerintah Kabupaten Sintang yang dengan mudahnya memberikan izin kepada para investor untuk berinvestasi diwilayah tempat wisata yang menjadi kebanggaan warga masyarakat kabupaten Sintang selama ini.“Kalau untuk wilayah kecamatan lainnya, tidak menjadi masalah jika diberikan izin untuk wilayah perkebunan sawit, tapi kalau untuk wilayah yang sudah dijadikan sebagai wilayah wisata andalan Sintang juga sudah ditanami sawit, maka kita sangat tidak setuju karena selain merusak keindahan karena sudah dikelilingi oleh sawit juga akan merusak lahan, “ kata Edi. Edi mengatakan, seharusnya Pemkab Sintang bisa menjaga kelesatrian alam wilayah Bukit kelam karena sudah jelas berpotensi sebagai daerah wisata, “Jika sekeliling Bukit Kelam ini sudah ditanami sawit maka pemandangan apa lagi yang bisa dinikmati, malahan yang KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN 26
Setelah peserta diajak membaca teks di atas, pendamping mengajak peserta mendalaminya dengan pertanyaan berikut (dapat diganti sesuai dengan situasi dan kreatifitas pendamping) 1. Bagaimanakah sikap tokoh pemuda Kecamatan Kelam Permai terhadap rencana pemerintah? Mengapa! 2. Apakah yang dilakukan pemerintah Kabupaten Sintang sesuai dengan situasi daerah? 3. Ceritakan pengalamanmu dimana tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang ada. Jawaban yang diharapkan : 1. Tokoh pemuda Kecamatan Kelam Permai menyesalkan kebijakan pemerintah yang memberikan ijin kepada investor untuk penanaman Kepala Sawit di sekitar bukit Kelam. Tokoh pemuda ini kecewa karena Bukit Kelam berpotensi sebagai daerah wisata, “Jika di sekeliling Bukit Kelam ini sudah ditanami sawit maka pemandangannya tidak bisa dinikmati lagi. Dengan demikian pengunjungnya juga lambat laun akan menurun karena tidak ada lagi keasrian bukit kelam yang bisa dinikmati oleh setiap yang mengunjunginya. 2. Yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Sintang jelas tidak sesuai dengan situasi daerah. Seharusnya di sekitar Bukit Kelam tidak ditanami Kelapa Sawit, tetapi harus dikembangkan menjadi daerah wisata alam di Kabupaten Sintang. Pemerintah daerah seharusnya menjaga keaslian hutan di sekitar Bukit Kelam, bukan justru merusaknya dengan kebun sawit. 3. Sesuai dengan jawaban peserta KOMISI PSE KEUSKUPAN BANJARMASIN
27