TESIS
MARGINALISASI GAMELAN BATEL DALAM SENI PERTUNJUKAN WAYANG KULIT DI DESA SIBANGGEDE, KABUPATEN BADUNG
I NYOMAN SURIANTA
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
iv
TESIS
MARGINALISASI GAMELAN BATEL DALAM SENI PERTUNJUKAN WAYANG KULIT DI DESA SIBANGGEDE, KABUPATEN BADUNG
I NYOMAN SURIANTA NIM 0990261025
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI KAJIAN BUDAYA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
iv
MARGINALISASI GAMELAN BATEL DALAM SENI PERTUNJUKAN WAYANG KULIT DI DESA SIBANGGEDE, KABUPATEN BADUNG
Tesis untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Kajian Budaya Program Pascasarjana Universitas Udayana
I NYOMAN SURIANTA NIM 0990261025
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI KAJIAN BUDAYA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
iv
Lembaran Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 07 JULI 2015
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Prof. Dr. I Nyoman Suarka, M.Hum. NIP. 19610212198803 1 001
Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.S.Kar., M.Hum. NIP. 1966120199103 1 003
Mengetahui
Ketua Program Studi Magister Kajian Budaya Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Dr. I Gusti Ketut Gde Arsana, M.Si. NIP. 19520815198103 1 004
Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp. S(K). NIP. 19590215 198510 2 001
iv
Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 07 Juli 2015
Panitia Penguji Ujian Tesis, berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana, No.: 1953/UN.14.4/HK/2015, Tanggal, 03 Juli 2015
Ketua
: Prof. Dr. I Nyoman Suarka, M.Hum.
Anggota
: 1. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.S.Kar., M.Hum. 2. Dr. I Gst. Ketut Gde Arsana, M.Si. 3. Dr. I Wayan Redig 4. Dr. Putu Sukardja, M.Si.
iv
UCAPAN TERIMAKASIH Om Swastyastu Pujisyukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Sang kuasa mutlak alam dan kehidupan. Atas seijin, perlindungan, tuntunnan, dan kekuatan yang selalu tercurah dari Nyapenulistesis yang berjudul “ Marginalisasi Gamelan batel dalam seni pertunjukan wayang kulit di desa Sibanggede kabupaten Badung“ ini dapat diselesaikan. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar magister pada program Study Kajian Budaya, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana. Terselesikannya tesis ini tidak lepas dari bimbingan, dukungan, dan bantuan berbagai pihak baik secara moral maupun material. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan penghargaan dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. I Nyoman Suarka, M. Hum, selaku pembimbing satu, Dr. I Gede Arya Sugiarta, S.Skar.,M. Hum, selaku pembimbing dua, yang dengan penuh perhatian telah memberikan bimbingan, tuntunan, dan saran selama penulis menyelesaikan tesis ini. Rasa hormat dan terimakasih juga ditujukan kepada bapak Rektor , Prof. Dr. dr. Ketut Suastika SpPD KEMD, atas kesempatan yang diberikan kepada penulis dalam mengikuti program pendidikan magister di Universitas Udayana. Ucapan yang sama juga penulis sampaikan kepada ibu Prof. Dr. dr. A.A. RakaSudewi, SpS (K) Direktur program Pascasarjana UNUD: Bapak Prof. Dr. I Made Budiarsa, M.A. dan Bapak Dr. ketut Susrusa, M.S selaku Asdir I dan II program Pascasarjana UNUD , Bapak Dr. I Gusti Ketut Gde Arsana, M.Si, selaku ketua Program Pendidikan Magister Kajian Budaya UNUD atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan selama penulis menempuh Program pendidikan magister di Universitas Udayana. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada penguji yaitu: Prof. Dr. I Nyoman Suarka, M. Hum, Dr. Arya Sugiartha, M.Hum, Dr I Gusti Ketut Gede Arsana, M. Si, Dr. I Wayan Redig, Dr. Putu Sukarja, M.Si, yang telah memberikan saran, masukan, sanggahan, dan koreksi sehingga usulan penelitian ini terwujud seperti ini. Penulis juga
iv
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah Republik Indonesia c.q. Kepada dosen pengampu matakuliah yakni Prof. Dr. I Nyoman Kutha Ratna, S.U, Prof. Dr. Tjok Istri Putra Astiti, S.H., M.S, Prof. Dr. Emiliana Mariyah, M.S, Prof. Dr. I Gde Semadi Astra, Dr. I Gusti Ketut Arsana, M. Si, Prof. Dr. I Made Suastika, S.U, Dr. I Putu Sukarja, M. Si, Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, S.H., M.S, Prof. Dr. Dewa Komang Tantra, Dip. App. Ling, MSc, Prof. Dr. I Ketut Ardhana, M.A, Prof. Dr. Ida Bagus Putra Yadnya, M.A, Prof. Dr. I Nengah Bawa Atmaja, M.A, Dr. I Gede Mudana, M.Si, Prof. Dr. A.A. Gde Putra Agung, S.U, Prof. Dr. I Gde Parimarta, M.A, Dr. I Wayan Redig, Prof. Dr. A.A. Bagus Wirawan, S.U, Dr. Ni Made Wiasti, M. Hum, Prof. Dr. Aron Meko Mbete, Prof. Dr. I Wayan Tjatra, MSc, Prof. Dr. I Made Sukarsa, SE., MS, Prof. Dr. I Wayan Dibia, SST., M.A, dan Dr. I Putu Rumawan Salain, M.Si, penulis ucapakan terimakasih atas bimbingan dan pengetahuan yang telah di tularkan kepada penulis. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada seluruh pegawai administrasi Program Studi Kajian Budaya, yakni I Wayan Sukrawan, ST, Dra. Ni Luh Witari, Cok Istri Murniati, SE, Ni Wayan Ariati, SE, I Putu Hendrawan, I Nyoman Candra, dan I Ketut Budiarsa: seluruh pegawai kantor Program Pasca Sarjana UNUD, yang telah membantu dan memberikan kemudahan kepada penulis berkaitan urusan administrasi. Semoga Tuhan Senantiasa memberikan kemuliaan dan kebijaksanaan kepada beliau semuanya. Tak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada narasumber yakni I Nyoman Winyana, SSKar, M.Si, I Wayan Sudiarsa, SSn, Msn, Dr. I Made Yuda Bakti, M. Si, I Made Adris, Ida Bagus Bawa, I Made Narya, I Made Mandra, I Nyoman Rai, I Made Cukup, I Gusti Ngurah Suarsana, I Wayan Darmika, I Kadek Dedy Purwanta, Kelian Banjar Srijati, yang telah memberikan informasi, saran, kritikan, semoga kerjasama yang baik ini adamanfaatnya. Akhirnya, rasa hutang budi dan terimakasih yang sedalamdalamnya penulis sampaikan kepada ayah ( I Made Narya), Ibu ( NI Wayan Teker), Istri ( NI Wayan Wulan), anak anak tercinta ( I Gede Raka Suryantara dan I Made Rata Suryantara ) serta saudara-saudara tersayang, yang telah dengan setia dan tulus ikhlas
iv
mengorbankan segalanya demi penyelesaian studi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan Rahmatnya kepada semua umat yang berhati mulia. Om Santi, Santi, Santi, Om.
Denpasar, April 2015
Penulis
iv
ABSTRAK Kesenian dewasa ini, secara kuantitas mengalami perkembangan yang sangat luar biasa. Tetapi perkembangan yang begitu dasyat ini tidak diikuti oleh beberapa kesenian yang lain. Di satu sisi ada yang mengalami perkembangan yang dasyat di sisi lain ada kesenian yang sedang mengalami keterpinggiran, yang diakibatkan oleh minimnya perhatian terhadap kesenian tersebut. Gamelan Batel adalah salah satu kesenian yang menjadi kesenian yang mengalami keterpinggiran. Keberadaan kesenian ini sangat memprihatinkan, dimana penyebab dari keterpinggirannya adalah kesenian-kesenian yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Dari pemaparan latar belakang di atas maka dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan rumusan masalah sebagai berikut. (1) Bagaimana bentuk marginalisasi Gamelan Batel dalam seni pertunjukan Wayang Kulit di Desa Sibanggede?. (2) Faktor-faktor apakah yang menyebabkan Gamelan Batel di Desa Sibanggede termaginalisasi? (3) Bagaimana dampak dan makna marginalisasi Gamelan Batel dalam seni pertunjukan Wayang Kulit di Desa Sibanggede? Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bentuk, memahami faktor-faktor penyebab, serta mengetahui dampak dan makna marginalisasi Gamelan Batel dalam seni pertujukan Wayang Kulit di Desa Sibanggede. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan serta dianalisis dengan teknik menggabungkan analisis formal dan informal. Teori yang digunakan adalah teori Dekonstruksi, teori semiotika, teori Estetika. Hasil penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut; pertama Bentuk marginalisasi Gamelan Batel di Desa Sibanggede dapat dilihat dengan menurunnya nilai-nilai seni tradisi di masyarakat, tergesernya kesenian tradisi, sekuralisasi seni tradisi, penyempitan ruang pentas seni tradisi, hegemoni seni tradisi oleh seni modern. Kedua, fakto-faktor yang menyebabkan Gamelan Batel di Desa Sibanggede termarginalisasi disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor dari dalam antara lain, kurangnya bakat, kurangnya minat masyarakat, kurangnya sikap yang terbuka, kurangnya bantuan dana dari pemerintah. Faktor eksternal antara lain, ekonomi, teknologi dan informasi, alih fungsi dalam gamelan tradisi. Ketiga, dampak marginalisasi Gamelan Batel di Desa Sibanggede, berupa gagalnya membentuk regenerasi, gagalnya usaha rekontruksi, gagalnya usaha repitalisasi. Pada bagian penutup mengandung makna spiritual, makna estetis dan makna sosial. Kata kunci: marginalisasi, seni, gamelan batel
iv
ABSTRACT The performing arts nowadays in quantity are experiencing tremendous growth. However, the rapid development has not been followed by several other arts. On the one hand, there are arts that experiencing rapid development, on the other side; there are arts that experiencing marginalization because of the lack of attention to the arts. Gamelan Batel is one of the arts which experiencing marginalization. The existence of this art is very alarming, in which the cause of marginalization is the rapid growth and development of other kinds of arts in the community. From the above background, the formulation of the problem can be identified as follows. (1) What are the forms of marginalization of Gamelan Batel in Wayang Kulit ,the Shadow Puppet performance at the Village of Sibanggede? (2) What factors are causing Gamelan Batel in the Village of Sibanggede to be marginalized? (3) What is the impact and meaning of the marginalization of Gamelan Batel in the Shadow Puppet performance at the Village of Sibanggede? The objectives of the study were to understand the forms, causative factors, and the determination of the impact and meaning of the marginalization of Gamelan Batel in Wayang Kulit, the Shadow Puppet performance at the Village of Sibanggede. The method used in this study was a qualitative method. Data were collected through observation, interviews, literature study and analyzed with a technique of combining formal and informal analysis. The theories applied were the theory of deconstruction, semiotics theory, the theory of aesthetics. The results of the study can be described as follows; first, the forms of the marginalization of Gamelan Batel at the Village of Sibanggede can be seen from the declining values of traditional arts in the community, the marginalization of traditional art of Gamelan Batel, secularization of the traditional art of Gamelan Batel, the declining chance or space for performing the traditional art of Gamelan Batel, the hegemony of modern art to traditional art , Second, the factors that cause Gamelan Batel at the Village of Sibanggede to be marginalized because of two factors: internal and external factors. The closing section discussed the meaning of the marginalization of Gamelan Batel.
Keywords: marginalization, art, Gamelan Batel
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i UCAPAN TERIMAKASIH................................................................................ ii ABTRAK ............................................................................................................ vi ABTRAK.............................................................................................................. vii SURAT PERNYATAAN PEMBIMBING......................................................... viii DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR ................................................................ xiv GLOSARIUM..................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 10 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 10 1.3.1 Tujuan Umum .............................................................................. 11 1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................ 11 1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 11 1.4.1 Manfaat Teoretis ......................................................................... 12 1.4.2 Manfaat Praktis ........................................................................... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, TEORI DAN MODEL 2.1 Kajian Pustaka .................................................................................... 13 2.2 Konsep ................................................................................................ 17 2.2.1 Marginalisasi ............................................................................. 18 2.2.2 Gamelan Batel ........................................................................... 18 2.2.3 Seni Pertunjukan Wayan Kulit .................................................. 21 2.3 Landasan Teori .................................................................................... 22
iv
2.3.1 Teori Dekonstruksi .................................................................... 23 2.3.2 Teori Semeotika ......................................................................... 25 2.3.3 Teori Estetika ............................................................................. 26 2.4 Model .................................................................................................. 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian .......................................................................... 30 3.2 Lokasi Penelitian ................................................................................. 31 3.3 Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 31 3.4 Instrumen Penelitian ........................................................................... 32 3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 33 3.5.1 Observasi ................................................................................... 33 3.5.2 Wawancara ................................................................................ 33 3.5.3 Studi Kepustakaan ..................................................................... 35 3.6 Analisis Data ....................................................................................... 35 3.7 Teknik Penyajian Hasil Analisis ......................................................... 36 BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH DESA SIBANGGEDE DAN GAMELAN BATEL 4.1 Kondisi Geografis Desa Sibanggede ...................................................37 4.2 Masyarakat Desa Sibanggede ..............................................................39 4.3 Sistem Pemerintahan ...........................................................................40 4.4 Kependudukan .....................................................................................45 4.5 Mata Pencaharian ................................................................................46 4.6 Kehidupan Religi ................................................................................47 4.7 Sistem Kekerabatan ............................................................................48 4.8 Kehidupan Kesenian Masyarakat Sibanggede.....................................50 iv
4.9 Gamelan Batel .....................................................................................54 4.10 Bentuk dan Struktur Pertunjukan ......................................................56 4.10.1 Instrumentasi ..........................................................................60 4.10.2 Fungsi dan Motif Tabuh ..........................................................66 BAB
V.
BENTUK
MARGINALISASI
GAMELAN
BATEL
DALAM
SENI
PERTUNJUKAN WAYANG KULIT 5.1. Bentuk Marginalisasi Gamelan Batel di Sibanggede ........................72 5.2. Menurunnya Nilai-Nilai Seni Tradisi di Masyarakat ........................73 5.3. Tergesernya Kesenian Tradisi Gamelan Batel ...................................75 5.4. Sekuralisasi Seni Tradisi Gamelan Batel ...........................................77 5.4. Penyempitan Ruang Pentas Seni Tradisi Gamelan Batel ...................82 5.5. Hegemoni Seni Tradisi Oleh Seni Modern .......................................84 BAB VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN GAMELAN BATEL TERMARGINALISASI 6.1. Faktor Internal ...................................................................................89 6.1.1 Kurangnya Bakat ......................................................................90 6.1.2 Kurangnya Minat Masyarakat ..................................................92 6.1.3 Kurangnya Sikap Terbuka ........................................................93 6.1.4 Kurangnya Bantuan Dana Dari Pemerintah .............................95 6.2. Faktor Ekternal ...................................................................................97 6.2.1 Ekonomi ...................................................................................98 6.2.2 Tehnologi dan Informasi ..........................................................100
iv
6.2.3 Alih Fungsi dalam Gamelan Tradisi ........................................102 BAB VII. DAMPAK DAN MAKNA DITINGGALKANNYA GAMELAN BATEL DI DESA SIBANGGEDE 7.1 Gagalnya Membentuk Regenerasi ....................................................106 7.2 Gagalnya Usaha Rekontruksi .............................................................114 7.3 Gagalnya Usaha Revitalisasi .............................................................117 7.4 Makna .................................................................................................119 7.4.1 Pemaknaan Marginalisasi Estetika Gamelan Batel .................123 7.4.2 Bergesernya Minat Masyarakat Terhadap Gamelan Batel........129 BAB VIII. KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan .........................................................................................132 8.2 Saran-saran .........................................................................................135 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 137 LAMPIRAN Lampiran : Daftar informan ............................................................................... 139
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Luas Peruntukan Wilayah Desa Sibanggede ................................... 39 Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Desa Sibanggede Menurut Usia ........................ 45 Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Desa Sibanggede Menurut Kelompok Kerja ..... 45 Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Desa Sibanggede Menurut Tingkat Pendidikan . 46 Tabel 4.5 Mata Pencaharian Penduduk Desa Sibanggede .............................. 47 Tabel 4.6 Potensi Seni Pertunjukan Desa Sibanggede .................................... 53
iv
DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR
Bagan 2.1
Model Penelitian ...................................................................
28
Gambar 4.1
Peta Pulau Bali ......................................................................
38
Gambar 4.2
Peta Wilayah Desa Sibanggede .............................................
38
Bagan 4.1
Bagan Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Sibanggede .
43
Gambar 4.3
Kantor Perbekel Desa Sibanggede ........................................
44
Gambar 4.4
Potensi Pertanian Penduduk Desa Sibanggede .....................
46
iv
GLOSARIUM
1.
batel
: merupakan sebuah barungan alit yang tergolong gamelan madya yang dipakai untuk mengiringi pertunjukan wayang kulit.
2.
kendang krumpungan
: kendang yang berukuran rata-rata 55-60 cm,garis muka tengah muka kanan 25-27 cm, dan muka kiri 20-22 cm. dipakai pada barungan gamelan palegongan, Semara pagulingan, pengarjaan, janger, batel dan pegambuhan.
3.
barong bangkal
: barong yang berbentuk seekor babi ( babi yang besar)
4.
pangisep
: instrument yang mengeluarkan suara yang lebih tinggi
5.
pangumbang
: instrument yang mengeluarkan suara yang lebih rendah
6.
jangat
:tali yang terbuat dari kulit sapi
yang dipakai untuk
menggantung bilahan gamelan 7.
jajar pageh
: sebuah aturan tentang struktur gending dalam dunia karawitan Bali
8.
kawitan
: bagian awal dari sebuah lagu ( gending)
9.
pengawak
: bagian pokok dari sebuah lagu ( gending)
10. pangisep
: bagian akhir dari sebuah lagu ( gending)
11. tabuh angkat-angkatan : tabuh untuk mengiringi wayang kulit yang sedang berjalan 12. pengalang ratu
: tabuh yang dipakai untuk mengiringi wayang yang sedang rapat ( parum)
iv
13. mesem
: tabuh yang dipakai untuk mengiringi wayang sedang beradegan menangis ( kusus untuk wayang yang bermata sipit)
14. windu semaran
: tabuh yang dipakai untuk mengiringi wayang sedang beradegan menangis ( kusus untuk wayang mata gede)
15. rebong
: tabuh yang dipakai untuk mengiringi wayang wanita
16. panyuda mala
: tabuh yang dipakai pada akhir pertunjukan wayang kulit
17. mebayah
: melakukan sesuatu dengan cara dibayar
18. pajegan
: Sesajen yang berbentuk sate, lawar, nasi yang ditata sedemikian rupa
iv