MANUSIA DAN BIOTA LAUT
SUMBERDAYA HAYATI LAUT
SUMBERDAYA HAYATI DI LAUT • Laut bukan hanya sbg sumber mkn & media transportasi laut, ttp juga sbg - tempat rekreasi - tempat membuang sampah (pencemaran) - sumber perikanan komersial - pertambangan - sumber air tawar - sumber air tawar - sumber tenaga listrik - bioteknologi - pengembangan ilmu kelautan Biota laut : tumbuh2an, hewan & mikroba, memegang peranan sangat penting dalam menopang kegiatan kelautan tersebut
PERMASALAHAN * Kebutuhan pangan dan lahan di daratan yang semakin berkurang • Pertambahan penduduk yang begitu cepat • Lahan penghasil pangan spt hutan, sawah, kolam dan pantai berkurang dan berubah fungsi • Produksi pangan yang dihasilkan tidak mencukupi kebutuhan Laut sbg lingkungan hidup berbagai jenis biota laut berpotensi dijadikan sumber pangan yang berlimpah Selain sbg sumber pangan, biota laut dan produk-produk biologinya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan spt obat2an, bahan pengawet, bahan bakar, bahan bangunan & keperluan lain
Pengertian dan Penggolongan Biota laut Plankton adalah makhluk (tumbuhan atau hewan) yang hidupnya, mengapung, mengambang, atau melayang didalam air yang kemampuan renangnya terbatas sehingga mudah terbawa arus. Plankton berbeda dengan nekton yang berupa hewan yang memiliki kemampuan aktif berenang bebas, tidak bergantung pada arus air, contohnya : ikan, cumi-cumi, paus, dll. Bentos adalah biota yang hidupnya melekat pada, menancap, merayap, atau membuat liang didasar laut, contohnya: kerang, teripang, bintang laut, karang, dll.
Berdasarkan daur hidupnya plankton dibagi 2 : a. Holoplankton Dalam kelompok ini termasuk plankton yang seluruh daur hidupnya dijalani sebagai plankton, mulai dari telur, larva, hingga dewasa. Kebanyakan zooplankton termasuk dalam golongan ini. Contohnya : kokepod, amfipod, salpa, kaetognat. Fitoplankton termasuk juga umumnya adalah holoplankton atau plankton tetap. b. Meroplankton Plankton dari golongan ini menjalani kehidupannya sebagai plankton hanya pada tahap awal dari daur hidup biota tersebut, yakni pada tahap sebagai telur dan larva saja. Beranjak dewasa ia akan berubah menjadi nekton, yakni hewan yang dapat aktif berenang bebas, atau sebagai bentos yang hidup menetap atau melekat didasar laut. Oleh sebab itu, meroplankton sering pula disebut sebagai plankton sementara.
Pada umumnya ikan menjalani hidupnya sebagai plankton ketika masih dalam tahap telur dan larva kemudian menjadi nekton setelah dapat berenang bebas. - Kerang dan karang adalah contoh hewan yang pada awalnya hidup sebagai plankton pada tahap telur hingga larva, yang selanjutnya akan menjalani hidupnya sebagai bentos yang hidup melekat atau menancap didasar laut. Meroplankton ini sangat banyak ragamnya dan umumnya mempunyai bentuk yang sangat berbeda dari bentuk dewasanya. Larva crustacea seperti udang dan kepiting mempunyai perkembangan larva yang bertingkat – tingkat dengan bentuk yang sedikitpun tidak menunjukkan persamaan dengan bentuk yang dewasa. Pengetahuan mengenai meroplankton ini menjadi sangat penting dalam kaitannya dengan upaya budidaya udang, crustacea, mollusca, dan ikan.
• Jika biota laut hidup sebagai plankton dari lahir sampai mati plankton tetap (holoplakton) Jika larva berasal dari induk yang planktonik, maka jika bermetamorfosis menjadi hewan muda dan dewasa tetap hidup sebagai plankton
(1) Fitoplankton Beberapa filum, bersel satu dan mikroskopik - filum Chrysophyta (alga kuning-hijau) : diatom, kokolitofor - filum Cyanophyta (alga biru-hijau) - filum Phaeophyta (alga coklat) - filum Pyrophyta (Dinoflagellata) Diatom mrpkn produsen primer yang terbanyak, mempunyai ukuran beraneka ragam, kerangka silikon menunjukkan bentuk & pola Kokolitofor adlh nanoplankton, bergaris tengah bbrp mikron, terbentuk dari lempeng-lempeng kapur yang dijalin menjadi satu oleh jar. Organik Dinoflagellata beraneka-ragam, tetapi tidak memp. kerangka mineral, memiliki flagella spt cambuk untuk bergerak Sargassum, alga coklat, fitoplankton makroskopik yang berlimpah dibanding yl
Fitoplankton Fitoplankton menurut Davis (1951) adalah mikroorganisme nabati yang hidup melayang-layang di dalam air, relatif tidak mempunyai daya gerak sehingga keberadaanya dipengaruhi oleh gerakan air serta mampu berfotosintesis. Organisme planktonik ini biasanya ditangkap menggunakan jaring, berdasarkan ukuran mata jaring maka fitoplankton digolongkan berdasarkan ukuran yaitu: - megaplankton ialah plankton lebih besar dari 0,2 mm ; yang berukuran 0,2 mm – 2,0 mm digolongkan makroplankton ; mikroplankton ialah plankton yang berukuran 20 mm – 0,2 mm. Sedangkan plankton yang tidak dapat ditangap dengan jaring tetapi dengan filter milipor adalah nanoplankton ialah plankton sangat kecil yang berukuran 2 mm – 20 mm dan ultraplankton yaitu oplankton yang berukuran lebih kecil dari 2 mm. Taksonomi dan Morfologi Fitoplankton Laut Pada perairan laut terdapat tiga belas kelas (Tabel 1), diatom dan dinoflagellata merupakan golongan besar dan tersebar luas di laut, baik perairan pantai maupun lautan.
Tabel 1. Klasifikasi fitoplankton laut (Parson et al, 1984) Taksonomi (kelas)
Nama umum
Area yang dominan
Cyanophyceae
Alga biru hijau
Tropik, cosmopolitan
Rhodophyceae
Alga merah
Jarang, Pantai
Bacillariophyceae
Diatom
Seluruh perairan laut, khususnya pantai
Cryptophyceae
Cryptomonad
Cosmopolitan, khususnya pantai
Dinophyceae
Dinoflagellata
Seluruh perairan laut, khususnya daerah tropis
Chrysophyceae
Crysomonad Silicoflgellata
Jarang, pantai Kadang-kadang melimpah
Haptophyceae
Coccolithopor Prymnesiomonad
Lautan (coccolit) Pantai (prymnesio)
Raphidiophyceae
Chloromonad
Jarang, tetapi kadang-kadang melimpah, payau
Xanthophyceae
Alga kuning hijau
Jarang
Eustigmatophyceae
-
Jarang
Euglenophyceae
Euglenoid
Pantai
Prasinophyceae
Prasionomonad
Seluruh perairan laut
Chlorophyceae
Alga hijau Volvocales
Jarang , pantai
Peranan Fitoplankton Laut Fitoplankton memiliki zat hijau daun (klorofil) yang berperan dalam fotosintesis untuk menghasilkan bahan organik dan oksigen dalam air. . Sebagai dasar mata rantai pada siklus makanan di laut, fitoplankton menjadi makanan alami bagi zooplankton baik masih kecil maupun yang dewasa. Selain itu juga dapat digunakan sebagai indikator kesuburan suatu perairan. Namun fitoplankton tertentu mempunyai peran menurunkan kualitas perairan laut apabila jumlahnya berlebihan. Contoh kelas dinoflgellata tubuhnya memiliki kromatopora yang menghasilkan toksin (racun), dalam keadaan blooming dapat mematikan ikan.
Dewasa ini fitoplankton laut telah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia antara lain: 1. Bidang perikanan Sebagai makanan larva ikan, dilakukan melalui isolasi untuk mendapatkan satu spesis tertentu, misalnya Skeletonema. Kemudian dibudidayakan pada bak-bak terkontrol pada usaha pembibitan ikan untuk keperluan makanan larva ikan. 2. Industri farmasi dan makanan suplemen Fitoplankton yang mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi digunakan sebagai makanan suplemen bagi penderita gangguan pencernaan dan yang membutuhkan energi tinggi. Contoh produk yang beredar dari jenis Chlorella. 3. Pengolahan limbah logam berat Dalam pengolahan limbah logam berat fitoplankton dapat digunakan untuk mengikat logam dari badan air dan mengendapkannya pada dasar kolam. Sehingga logam dalam air menjadi berkurang.
Zooplankton Zooplankton, disebut juga plankton hewani, adalah hewan yang hidupnya mengapung, atau melayang dalam laut. Kemampuan renangnya sangat terbatas hingga keberadaannya sangat ditentukan ke mana arus membawanya. Zooplankton bersifat heterotrofik, yang maksudnya tak dapat memproduksi sendiri bahan organik dari bahan inorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya is sangat bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen (consumer) bahan organik. Ukurannya yang paling umum berkisar 0,2 – 2 mm, tetapi ada juga yang berukuran besar misalnya ubur-ubur yang bisa berukuran sampai lebih satu meter. Kelompok yang paling umum ditemui antara lain kopepod (copepod), eufausid (euphausid), misid (mysid), amfipod (amphipod, kaetognat (chaetognath). Zooplankton dapat dijumpai mulai dari perairan pantai, perairan estuaria di depan muara sampai ke perairan di tengah samudra, dari perairan tropis hingga ke perairan kutub.
Zooplankton ada yang hidup di permukaan dan ada pula yang hidup di perairan dalam. Ada pula yang dapat melakukan migrasi vertikal harian dari lapisan dalam ke permukaan. Hampir semua hewan yang mampu berenang bebas (nekton) atau yang hidup di dasar laut (bentos) menjalani awal kehidupannya sebagai zooplankton yakni ketika masih berupa terlur dan larva. Baru dikemudian hari, menjelang dewasa, sifat hidupnya yang semula sebagai plankton berubah menjadi nekton atau bentos.
(2) Zooplankton - jumlah jenis & kepadatannya < dari fitoplakton - membentuk kelompok yang lebih beraneka-ragam - ada 9 filum zooplankton & ukurannya sangat beragam - sebagian hidup sebagai meroplankton dan holoplankton - hampir semua hewan laut menghabiskan sebagian daur hidupnya dalam bentuk plankton
B. NEKTON • Nilai ekonomi yang besar sebagai sumber makanan • Kurang beraneka-ragam dibandingkan plankton & bentos • Termasuk di dlmnya : ikan bertlng rawan, bertlng keras, penyu, ular & hewan menyusui laut tmsk Vertebrata; Sotong & cumi-cumi anggota Mollusca tmsk nekton • tidak ada tumbuhan yang mampu berenang, jadi tdk ada tmbuhan yang tergolong nekton
C. BENTOS • Bentos mencakup biota menempel, merayap dan meliang di dasar laut • Biota ini hidup di dasar perairan mulai dari garis pasut sampai dasar abisal • Biota menempel : sepon, teritip dan tiram merayap : kepiting dan udang karang meliang
: jenis kerang ttt dan cacing
Biota laut juga dapat dibagi menurut cara makannya - Biota autotrof : dpt menghasilkan makanannya sendiri ex. tumbuhan laut, dapat menghasilkan makanannya sendiri tanpa tgt biota lain dg fotosintesis - Biota heterotrof : tidak dpt mnghslkn makanan sendiri ex. Semua hewan laut
KLASIFIKASI BIOTA * Dalam biologi laut, setiap tumbuh2an dan hewan laut punya nama ilmiah • Nama ilmiah yang sama berlaku bagi jasad hidup yang mempunyai sejumlah sifat2 yang sama - Aristoteles (384-322 SM) seorang filosof/ ilmuwan Yunani, mengelompokkan hewan : mempunyai darah & tidak mempunyai darah - Carolus Linnaeus (1707-1778) seorang naturalis Swedia - J B. Lamarck (1774-1829) seorang naturalis Perancis, mulai membedakan bentuk2 kehidupan menurut rancangan dasar dari organisasi jaringan dalam tubuh makhluk hidup -Pada dasarnya jasad hidup yang mempunyai anatomi & fisiologi yang sama ditempatkan dalam satu kelompok -Sistem penamaan ilmiah (binomial) - Sistem ini pada prinsipnya sederhana, ttp mnjd rumit krn adanya sejumlah benda yang harus diberi nama menurut ketentuan lain yang berlaku - Ilmu ttg penamaan disebut nomenklatur & mrpkn bagian dari taksonomi yaitu ilmu tentang klasifikasi dan identifikasi
•Sistem pemberian dua nama, marga dan jenis, untuk setiap MH disebut nomenklatur binomial • berlaku sejak 1758 ketika Linnaeus menerbitkan Systema Naturae • tahun 1898 the International Congress of Zoologists mendirikan Commission for Nomenclature yang menyiapkan International Code of Nomenclature (Kode Nomenklatur Internasional) sampai sekarang • Hewan & tumbuh2an di darat, air tawar maupun di laut dapat dibedakan satu dengan lainnya menurut klasifikasi ilmiah • MH dinamai & dikelompokkan menurut klasifikasi tsb sistem klasifikasi biologi sejak abad 18 ketika Linnaeus menggunakan cara utk klasifikasi semua biota & terkenal dengan nama sistem nomenklatur Linnaeus • Sistem ini mendasarkan pada kesamaan morfologi dengan urutan kategori menurut hirarki. Mulai dari kelompok terbesar sampai yang terkecil, biota dibagi dengan urutan sbb :
Kelompok
Tiram
Rajungan
Kingdom (Dunia) Filum (Phylum)
Metazoa (hewan)
Metazoa (hewan)
Mollusca (hewan bercangkang)
Arthropoda (hewan kaki beruas)
Kelas (Class)
Pelecypoda (bercangkang setangkup)
Crustacea (berkulit kerak)
Ordo (Order)
Filibranchia (makan menyaring)
Portunidea
Suku (Family)
Ostreidae (tiram)
Portunidae (kepiting/rajungan)
Marga (Genus)
Crassostrea (tiram)
Portunus (rajungan)
Jenis (Species)
Crassostrea gigas
Portunus pelagicus (rajungan)
Mula-mula Linnaeus menamai : - Tumbuh-tumbuhan (Metaphyta) - Hewan (Metazoa) Sekarang ada 5 kelompok dengan tambahan : - Monera (bersel satu tanpa membran atau selaput) - Protista (bersel satu dengan membran) - Fungi
* Kelompok-kelompok besar hewan dinamakan Filum. Kelompok- kelompok yang biasa digunakan untuk membagi-bagi filum adalah kelas, ordo, suku, marga dan jenis. Kadang-kadang beberapa kelompok digunakan untuk hewan-hewan tertentu, yakni dengan menambahkan super (induk) dan sub (anak) pada pembagian kelompok yang sudah baku dan divisi juga digunakan pada hewanhewan tertentu
KLASIFIKASI BIOTA HEWAN LAUT 1. Filum Protozoa ( mikroskopis, satu sel) 2. Filum Porifera (tubuh berlubang-lubang oleh saluran dan berisi spikula) 3. Filum Coelenterata (memp nematosista, satu usus berbentuk kantung, tak ada rongga badan sekunder) 4. Filum Ctenophora (gerakan oleh lempeng seperti sisir, tidak memp sel sengat atau kerangka) 5. Filum Platyhelminthes (pipih dan lunak, simetri bilateral, satu lubang pencernaan) 6. Filum Nemathelminthes (bulat, kulit luar ulet, saluran pencernaan lngkp, ada mulut dan anus, sistem sirkulisasi tertutup untuk darah) 7. Filum Sipunculoidea (tak memp ruas, mulut dilingkari tentakel) 8. Filum Echiuroidea (memp belalai seperti kotak, hidup di dalam tabung berbentuk U) 9. Filum Chaetognatha (di sekitar mulut terdapat rambut-rambut, simetri bilateral, tanpa ruas)
HEWAN LAUT (lanjutan) 10. Filum Phoronida (seperti cacing, hidup dalam tabung, mulut dan anus terletak pada satu ujung) 11. Filum Brachiopoda (cangkang membuka dari punggung) 12. Filum Bryozoa (umumnya berkoloni, melapisi hampir semua benda, saluran pencernaan berbentuk U) 13. Filum Annelida (cakram mulut berbulu getar, kelamin terpisah) 14. Filum Rotifera (mempunyai ruas, rambut-rambut untuk embelan badan, badan memanjang) 15. Filum Echinodermata (simetri meruji, sistem hidrolik dengan kaki bertabung) 16. Filum Arthropoda (kaki-kaki beruas, kerangka luar dari khitin) 17. Filum Mollusca (cangkang terdiri dari satu, dua atau delapan bagian, terbentuk dari lapisan-lapisan dari bahan kapur) 18. Filum Chordata (mempunyai tali saraf berbentuk tabung, tunggal dan terletak di punggung, celah insang dalam faring (pharynx) dan sebuah notokorda (notochord)
Klasifikasi Hewan Laut Hewan atau animal yang kita kenal selama ini dapat dibagi manjadi sepuluh macam filum /phylum yaitu protozoa, porifera, coelenterata, platyhelminthes, nemathelminthes, annelida, mollusca, echinodermata, arthropoda dan chordata. 1. Phylum / Filum Protozoa atau Protosoa Protozoa adalah hewan bersel satu karena hanya memiliki satu sel saja alias bersel tunggal dengan ukuran yang mikroskopis hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Protozoa dapat hidup di air atau di dalam tubuh makhluk hidup atau organisme lain sebagai parasit. Hidupnya dapat sendiri atau soliter atau beramai-ramai atau koloni. Contohnya : amuba / amoeba. 2. Phylum / Filum Porifera Porifera adalah binatang atau hewan berpori karena tubuhnya berporipori mirip spon dengan bintang karakter terkenal spongebob squarepants hidup di air dengan memakan makanan dari air yang disaring oleh organ tubuhnya. Contohnya : bunga karang, spons, grantia.
3. Phylum / Filum Coelenterata atau Coelentrata Coelenterata adalah hewan berongga bersel banyak yang memiliki tentakel contohnyaseperti ubur-ubur dan polip. Simetris tubuh coelenterata adalah simetris bilateral hidup di laut. Contohnya yaitu hydra, koral, polip dan jellyfish atau ubur-ubur. 4. Phylum / Filum Platyhelminthes Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih dengan simetri tubuh simetrisbilateral tanpa peredaran darah dengan pusat syarah yang berpasangan. Cacing pipihkebanyakan sebagai biang timbulnya penyakit karena hidup sebagai parasit padabinatang / hewan atau manusia. Contohnya antara lain seperti planaria, cacing pita,cacing hati, polikladida. 5. Phylum / Filum Nemathelminthes Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang memiliki tubuh simetrisbilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tiak ada sistem peredaran darah.Contoh cacing gilik : cacing askaris, cacing akarm cacing tambang, cacing filaria.
6. Phylum / Filum Annelida atau Anelida Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmensegmen dengan berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit. Contohnya yakni cacing tanah, cacing pasir, cacing kipas, lintah / leeches. 7. Phylum / Filum Mollusca atau Molusca / Moluska Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan gangguan lainnya. Contoh molluska : kerang, nautilus, gurita, cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut, chiton. 8. Phylum / Filum Echinodermata atau Ecinodermata Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut dengan jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial. Beberapa organ tubuh echinodermata sudah berkembang dengan baik. Misalnya teripang / tripang / ketimun laut, bulu babi, bintang ular, dolar pasir, bintang laut, lilia laut.
9. Phylum / Filum Arthropoda atau Atropoda Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka. Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking, jangkrik, belalang, caplak, bangsat, kaki seribu, udang, lalat / laler, kecoa. 10. Phylum / Filum Chordata Chordata adalah hewan yang memiliki notokorda atau chorde yaitu tali sumbu tubuh syaraf belakang dengan rangka. Ukuran chordata beragam ada yang besar dan ada yang kecil dengan otak yang terlindung tengkorak untuk berfikir. Contoh chordata adalah manusia, cacing acorn, ikan lancet, ikan paus pembunuh, katak, burung puyuh, kalkun, lemur, beruk, macan, kucing, dan lain sebagainya.
A.
TUMBUH-TUMBUHAN LAUT TUMBUH* Thallophyta * Spermatophyta
- merupakan produsen yang sesungguhnya (autotrof) - ragam bentuk dan jenis tumbuhan yang hidup di laut < di darat - di laut pemegang peran utama penghasil mknan primer→fitoplankton →di darat yang berperan tumbuhan melekat atau tumbuhan berakar - 2 faktor utama yang mempengaruhi kehidupan tumbuhan laut : a. cahaya untuk fotosintesis b. substrat untuk melekat - hanya ditemukan pada mintakat eulitoral (± 2% luas lingkungan laut) - luas perairan laut yang menyediakan cahaya dan substrat hanya 2 % - peran tumbuhan mengapung mengalahkan tumbuhan yang melekat - tumbuhan melekat didominasi oleh daun sla laut (ganggang laut, Ulva), alga yang mampu melekat di dasar pasir, misal anggur laut, Caulerpa sp → alga ini dapat mengikat butiran pasir yang digunakan sebagai pemberat (ballast) dengan alat pelekat (holdfast) yang bercabang-cabang panjang. - Alga-alga melekat ini dapat bersifat : a. epifitik : hidup melekat pada tumbuhan lain b. epizoik : hidup melekat pada hewan laut tertentu c. litofitik : hidup melekat pada batuan (pada umumnya)
4 DIVISI UTAMA TUMBUHTUMBUH-TUMBUHAN -
THALLOPHYTA → terdapat di laut BRYOPHYTA PTERYDOPHYTA SPERMATOPHYTA → terdapat di laut THALLOPHYTA :
- tumbuhan primitif, tumbuhan bertalus artinya badannya sedikit atau tidak terbagi bagi dalam alat vegetatif seperti akar yang sebenarnya, ranting atau cabang dan daun - sebagian besar alga laut berwarna indah dan bercahaya, pigmen dari kromatofor (chromatophore) menyadap sinar matahari untuk fotosintesis - pembagian kelas dari divisi ini mengikuti warna yang dimiliki : a. Myxophyceae (Alga hijau-biru) – tumbuhan melekat b. Chlorophyceae (Alga hijau) – tumbuhan melekat c. Phaeophyceae (Alga coklat) – tumbuhan melekat d. Rodophyceae (Alga merah) – tumbuhan melekat e. Chrysophyceae (Alga hijau-kuning, termasuk diatom) – tumbuhan mengapung/ plantonik
(a) Myxophyceae (Alga hijauhijau-biru) -
terdiri dari tumbuh-tumbuhan kecil, bersel tunggal dan bersel banyak warna disebabkan pigmen tambahan terlarut dalam air yang dinamakan fikosianin (phycocyanin) → kematian masal jenis alga dari marga Anabaena – perairan berwarna biru tua → laut Merah, terdapat fitoplankton Trychodesmium erythraeum, pigmen merah yang menyebabkan permukaan air berwarna merah dinding sel terdiri dari bahan kitin, bukan selulosa seperti pada tumbuhan lain→ sbg penyedia kitin bagi hewan laut seperti udang dan kepiting Bbrp Myxophyceae bersifat endofitik yaitu mereka yang hidup di dlm tmbhn lain dalam suatu asosiasi yang disebut simbiosis, misal di dalam sel diatom, Rhizosolenia, mungkin hidup alga jenis Richelia intracellularis Cara perkembang-biakan : pembelahan aseksual Jenis alga yang membentuk rantai sel, rantai membelah menjadi bagian yang lebih kecil sebagai proses perkembang-biakan yang disebut hormogonia (Y: hormos = rantai; gone = generasi) Kelompok alga ini banyak tersebar di air tawar dan air payau dibandingkan di air laut
(b) Chlorophyceae (Alga hijau) - kelompok alga ini berwarna hijau, pigmen kloroplas yakni bentuk sel yang mengandung pigmen untuk fotosintesis, mencakup 2 jenis klorofil : klorofil–a dan klorofil-b, dan berbagai karotinoid - warna kuning dan oranye dari pigmen karotinoid tertutup oleh berlimpahnya klorofil yang berwarna hijau - alga hijau ini menghasilkan dinding sel yang sebagian besar terdiri dari karbohidrat berselulosa - alga Halimeda menghasilkan kerak kapur (CaCO3) yang penting bagi terbentuknya endapan kapur di perairan laut tropik - cara perkembang-biakan secara seksual dengan membentuk sel kelamin yang disebut gamet berbulu-getar dua → bersatu berpasangan dan melalui perkembangan sel menjadi tumbuhan baru yang disebut sporofit - perkembang-biakan dapat juga dilakukan secara aseksual→setiap sel sporofit membentuk zoospora berbulu getar empat. Zoospora dilepas tumbuh menjadi gametofit yaitu tumbuh2an yang menghasilkan gamet→ pergantian generasi, adanya perubahan sitologi - perkembang-biakan aseksual yang lain dengan fragmentasi→membentuk tumbuh2an tak melekat - sebaran terutama di mintakat litoral bagian atas, di daerah pasang surut sampai ke dalaman 10 m, di habitat yang mendapat sinar matahari bagus - Alga hijau yang terdapat di Indonesia ada 12 marga : a. Caulerpa (anggur laut) b. Ulva (sla laut): Ulva reticula c. Valonia (V. ventricosa) d. Dictyosphaera (D. cavernosa)
(b) Chlorophyceae (Alga hijau) lanjutan - Alga hijau yang terdapat di Indonesia ada 12 marga : e. Halimeda ada 18 jenis f. Chaetomorpha (C. crassa) g. Codium h. Udotea i. Tydemania (T. expeditionis) j. Bernetella (B. nitida) k. Burgesenia (B. forbesii) l. Neomeris (N. annulata)
(c) Phaeophyceae (Alga coklat) - hampir semua Alga coklat tumbuhan laut dan hanya sedikit yang hidup di air tawar - pigmen-pigmen terdiri dari klorofil yang ditutupi oleh pigmen kuning dan coklat, santofil, karotin dan fukosantin - merupakan alga terbesar ukurannya diantara alga-alga laut a. ada yang berupa tumbuh2an bercabang, berbentuk benang kecil dan halus (Ectocarpus)
(c) Phaeophyceae (Alga coklat) lanjutan
-
a. ada yang berupa tumbuh2an bercabang, berbentuk benang kecil dan halus (Ectocarpus) b. berbentuk rantai seperti sosis yang kopong dan kasar panjang ≥ 30 cm (Scytosiphon) c. bertangkai pendek dan bertalus lebar (Laminaria, Costaria, Alaria) d. bentuknya bercabang banyak (Fugus, Agregia) e. alga berukuran raksasa dengan tangkai yang panjang dengan daun seperti kulit yang panjang (Macrocystis, Nereocystis, Pelagophyrus) Alga coklat ada yang membentuk padang ganggang (lamun laut), membentuk hutan lebat dan hidup ikan neritik diantaranya Cara perkembang-biakan, pada Laminariales ada pergantian generasi (heteromorfik0 spt pada daur hidup Nereocystis Sebaran di perairan dingin, di pantai berbatu daerah lintang tinggi Sargassum dan alga lain dari ordo Fucales merupakan alga perairan tropik dan sub tropik Di Indonesia terdapat 8 marga alga coklat : a. Cystoseira sp, hidup menempel pada batu di daerah rataan terumbu dengan alat pelekat berbentuk cakram kecil
(c) Phaeophyceae (Alga coklat) lanjutan - Di Indonesia terdapat 8 marga alga coklat : b. Dictyopteris sp hidup melekat pada batu pinggiran luar rataan terumbu c. Dictyota (D. bartayresiana) mempunyai banyak sinonim yaitu D. crenulata, D. cuspidana, D. dichotoma, D. patens dan D. ciliata. Alga ini tumbuh menempel pada batu karang mati di daerah rataan terumbu. d. Hormophysa (H. triquesa), hidup menempel pada batu dg alat pelekat berbentuk cakram kecil. Alga ini seperti Cystoceira hidup bercampur dengan Sargassum dan Turbinaria dan hidup di rataan terumbu e. Hydroclathrus (H. clatratus) sinonimnya H. cancellatus, tumbuh melekat pada batu atau pasir di daerah rataan terumbu f. Padina (P. australis) sinonimnya P. gymnospora g. Sargassum, terdapat melimpah, melekat pada batu atau bongkahan karang
Tumbuhan Laut Anggotanya termasuk seaweed, lamun, mangrove, marsh, alga mikroskopik dan sebagainya. Mengapa alga biru hijau tidak termasuk? Alga biru hijau termasuk golongan eukariotik. Berisi organel yang dibungkus oleh membran. Fotosintesis terjadi di kloroplas. Tidak memiliki bunga, akar dan daun. Sementara kebanyakan dikategorikan sebagai tanaman, beberapa memiliki flagela yang menunjukkan karakteristik hewan, dan beberapa diantaranya nyatanya di akui sebagai bagian dari ahli botani dan ahli zoologi. Secara taksonomi terdapat kesepakatan untuk menempatkannya dalam kingdom protista sebagai bentuk uniselulernya.
Seaweed Tumbuhan laut yang dominan berisi klorofil dan pigmen tambahan dari biru sampai merah semua seaweed adalah eukariotik dan kebanyakan multiseluler tetapi beberapa diantaranya uniseluler atau memiliki filamen sederhana dan dipertimbangkan sebagai bagian dari seaweed karena klasifikasi seaweed tidak hanya didasarkan pada struktur, tetapi juga fitur lain seperti pigmen dan tempat penyimpanan cadangan makanan.
Seaweed
Klasifikasi Karakteristik yang digunakan untuk mengklasifikasikan seaweed adalah : - Bentuk pati yang disimpan - Komposisi dindiing sel - Keberadaan motilitas dengan flagela - Tingkat kompleksitas - Terkadang pola reproduksi • Red Algae adalah Rhodophyta • Green Algae adalah Chlorophyta • Brown Algae adalah Phaeophyta Alga adalah thallus yang berarti tidak memiliki akar sejati, batang dan daun, buah dan penghubung jaringan. Fotosintesis terjadi melalui keseluruhan bagaiannya tidak melalui daun.
Brown Algae (Phaeophyta) Merupakan alga dari ukuran mikroskopik hingga 60' merupakan alga terbesar dan secara struktural sangat komplek. Kisaran warna mulai dari hijau zaitun sampai coklat tua, memiliki pigmen kuning fucoxantin yang dominan melebihi klorofil. Pigmen lainnya dalah xanthophyll, karoten dan klorofil. Alga coklat paling sederhana adalah Ectocarpus merupakan alga thallus berfilamen, ada juga yang berbentu kipas (Padina), kebanyakan spesies alga coklat ditemukan di zona intertidal dan dikenal sebagai rockweed dan di zona yang lebih dalam di pantai dingin adalah kelp, alga coklat terbesar dan terkomplek. Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa kelp memiliki peran yang penting dalam produktivitas pantai dengan banyak organisme membuat rumah disekitar padang kelp. Beberpa kelp terdiri dari helai tunggal (Laminaria) yang dipanen sebagai makanan. Kelp telah diduga mampu tumbuh mencapai 50 cm per hari serta memiliki pneumatocysts.
Nereocystis (bull kelp) merupakan kelp yang sporophyte atau fase diploid dan bagian tertentu dari daunnya menjadi lebih gelap, meiosis terjadi dan zoospora haploid terbentuk, mereka menetap di dasar dan tumbuh menjadi gametophyte mikroskopis, yang betina menghasilkan telur tetapi tertahan dan yang jantan menghasilkan sperma yang dilepaskan, dan menempel pada telur dan membuahinya, akhirnya zygot terbentuk yang berkecambah menjadi tanaman sporophyte.
Bull kelp
Peluang untuk fertilisasi meningkat dengan cara seperti pada Fucus yang berperilaku seperti hewan dimana tanaman diploid membentuk gamet melalui meiosis, pembuahan terjadi dan zygot dengan segera akan berkecambah kembali membentuk sporophyte. Gamet terbentuk dalam rongga yang disebut Conceptacles.
Fucus
Red Algae (Rhodophyta) Kelompok ini memiliki lebih banyak spesies dibandingkan dengan alga hijau dan coklat, memiliki nilai komersial yang paling tinggi dan tidak sebesar alga coklat.Alga merah tidak memiliki tahapan flagela, pigmen yang dominan adalah phycobilin, pati floridean sebagai cadangan makanan (tersebar sepanjang sel), memiliki gamet jantan (spermatia) dan sel betina (carpogonia) untuk reproduksi seksual, bagian dalam dinding sel merupakan komponen yang keras dan bagian luar berisi getah atau lapisan lendir, seperti alginat dan sangat bernilai ekonomis, mereka juga dapat menyimpan kalsium karbonat dalam dinding sel beberapa spesies (coralline algae).
coralline algae
Struktur thallus alga merah tidak menunjukan variasi yang lebar dalam kompleksitas dan ukuran sebagaimana alga coklat. Kebanyakan alga merah berfilamen tetapi tebal, lebar dan susunan dari filamennya bervariasi. Terdapat banyak variasi dalam bentuk, ukuran, warna dan lain sebagainya. Coralline alga merupakan satu yang terpenting dalam lingkungan laut yang dicirikan dengan kemampuan mendepositkan kalsium karbonat di sekeliling dinding sel mereka. Hal ini dapat mengeraskan batuan atau artikulat, cabang tanaman dengan warna dari merah terang sampai pink kemerahan ketika mati. Pada perairan hangat coralline alga sangat aktif dalam pembentukan terumbu
Porphyra
Alga merah Porphyra merupakan sumber makanan yang berharga tetapi memiliki sejarah hidup tak berpola dengan gametophyte menjadi tanaman berdaun besar dan sporophyte menjadi ‘conchocelis’ kecil yang ditemukan dalam cangkang kerang mati, tipikal siklus alga merah adalah Polysiphonia yang melalui tahapan (1) sporophyte memproduksi tetrasporangia (tempat meiosis) yang memproduksi 4 haploid tetraspora (2) gametophyte tumbuh dari spora dan gamet mereka (spermatia dan carpogonia) bergabung dan (3) tersimpan dan berkembang menjadi massa khusus dari sel diploid (carposporophyte) (4) kemudian pecah menjadi banyak carspospora (diploid) dan (5) tumbuh menjadi generasi sporophyte yang menyerupai gametophyte (isomorpik) dan mengulangi siklus dari tahapan (1).
Alga merah Plocamium corallorhiza dan pergerakan Ralfsia verrucose
Green Algae (CHLOROPHYTA) Mayoritas terbesar dari alga hijau berada di air tawar dan daratan, hanya 10% yang berada di laut tetapi mereka dominan di lingkungannya dengan variasi yang lebar dalam salinitas seperti pantai teluk dan estuari, kolam pasang dan laguna. Kebanyakan berisi sel tunggal, filamen bercabang, lembaran, tergabung dalam tabung yang membentuk jalinan dan biasanya berwarna hijau rumput. Beberap alga hijau sangat komplek dari kelompok lainnya tetapi pigmennya dan cadangan makanan sama dengan tumbuhan tingkat tinggi, uniseluler, berfilamen, multiseluler, bentuk dapat bervariasi pada spesies yang sama mengikuti lingkungannya. Enteromorpha berupa tabung cekung yang tipis, Ulva (selada laut) seperti daun, Valonia membentuk kelompok lapisan yang besar di perairan tropis, beberapa bercabang, Caulerpa dan Cladophora memiliki tabung dengan banyak inti sel, seperti spong, Codium merupakan thallus bercabang dan terbagi dalam segmen deposit kalsium karbonat dalam dinding selnya untuk menghindari pemangsa dan Halimeda adalah coralline alga hijau. Sejarah hidup seaweed melibatkan pergantian fase produksi gamet (gametophyte) dan fase produksi spora (sporophyte).
Ulva
Ulva ( selada laut) memiliki dua fase identik yaitu (1) sporophyte (diploid) menghasilkan zoospore berflagela (2) berenang singkat dan menetap di dasar (3) tumbuh menjadi fase gametophyte ( jantan atau betina) dan memproduksi gamet yang motil yang kemudian (4) bergabung untuk membentukk zygot (diploid). Codium alga hijau yang lain lebih menyerupai hewan dan memproduksi gamet melalui meiosis yang bergabung dan membentuk zygot dan tumbuh menjadi tanaman yang biasa.