Volume Xl
vn.ue.z.
Kajian Pemanfaatan Batu Mangan Senyawa Mangan dalam Industn
Agustus 2011. pp 45-53
KAJIAN PEMANFAATAN
BATU MANGAN I SENYAWA MANGAN DALAM INDUSTRI
(The Study of the Utilization of Manganese Rocks / Manganese Compounds in Industry) Oleh : Rumintang Ruslinda Panjaitan *) ABSTRAK Batu mangan merupakan. sumber daya alam yang melimpah di Indonesia yang banyak digunakan industri tetapi belum optimal pemanfaatannya. Permasalahannya adalah bahwa potensi ini belum dikelola secara maksimal sehingga kebutuhan batu mangan nasional hingga saat ini masih diimport. Maka perlu diupayakan penelitian mutu produk yang menggunakan bahan lokal maupun bahan impor. \. Prospek pengembangan lebih diarahkan pada kemungkinan pengusahaan dalam skala yang relatif lebih besar di masa yang akan datang. Ini dikaitkan dengan pusat pertumbuhan dan peluang ekspor sejalan dengan permintaan pasar lokal dan ekspor. Data potensi endapan batu mangan masih terbatas baik dalam hat kualitas maupun kuantitas, yang ada masih bersifat prospek. Data dari 117 contoh batuan mangan yang telah diuji di laboratorium Balai Industri Surabaya, kadar Mn, hanya sekitar 8 contoh yang kadarnya diatas 50%. Maka perlu dilakukan penelitian pemurnian kandungan batu mangan serta perlu pengkajian yang teliti dari segi ekonomi maupun lingkungan. Batuan mangan juga dapat membahayakan kehidupan masyarakat yang hidup berdampingan dengan tambang mangan. Oleh karena itu, mangan hendaknya dieksploitasi dengan menggunakan berbagai pendekatan yang ramah lingkungan. Kata kunci: Batu mangan, Mangan, Lingkungan ABSTRACT Manganese stone is one of Indonesia's abundant natural resources, widely used in industry but not optimal/y utilized. The main problem is that the resource has not been managed optimal/y and as a result Indonesia he3.$. to import manganese stone to supply its national needs. It is important that a research of the product quality utilizing local and imported materials is done. The prospect development is more directed to get the manganese stone in a larger scale in the future. This can be related to the growth center and export opportunities which correspond to the local market and export demands. Data of manganese rock deposits are very limited in terms of quality and quantity, and the available data is just prospect data. Data obtained from 117 samples of manganese rocks tested in Baristand Industri Surabaya Laboratory show that only 8 samples have a Mn content of more than 50%. Thus, it is necessary to conduct a research on manganese rock purification and a careful assessment of its economic and environmental aspects. There is a danger for the people living around a manganese mine. Therefore, manganese should be mined using a variety of environmentally friendly approaches. Keywords: Manganese stone, Mangan, Environment *) Peneliti pada Baristand Industri Surabaya
Berita Litbang Industri
45
Kajian Pemanfaatan Batu Mangan Senyawa Mangan dalam Industri
Volume XL VU, No.2, Agustus 2011, pp 45-53
PENDAHULUAN Batu mangan merupakan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia, akan tetapi belum optimal pemanfaatannya. Salah satu aplikasi mangan yang saat ini banyak dikaji oleh institusi penelitian adalah pemanfaatannya sebagai campuran bahan baku pada industri. Deposit mineral mangan dapat terjadi dalam beberapa tipe, seperti hidrotermal, sedimenter, metamorfosa, laterit dan akumulasi residu. Mangan termasuk unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Bijih mangan utama adalah pirolusit dan psilomelan, yang mempunyai komposisi oksida dan terbentuk dalam deposit mineral sedimenter dan residu. Mangan mempunyai wama abu-abu dengan kilap metalik sampai submetalik. Komposisi karbonat adalah rhodokrosit, dan yang komposisi sllika adalah rhodonit. Pengembangan usaha bahan galian industri yang berdaya saing kuat, sudah saatnya dikembangkan di propinsipropinsi atau wilayah sesuai dengan potensi yang ada. Dari hasil pengkajian yang dilakukan oleh Perindustrian, jenisjenis industri yang mengolah atau memanfaatkan sumberdaya mineral non migas, khususnya bahan galian industri, merupakan jenis industri yang. memiliki daya saing tinggi, andal dan mandiri bila dibina dan dikembangkan secara sungguh-sungguh, optimal dan terkoordinasi (Anonymous, 2005).
BATU MANGAN Batu mangan memiliki banyak kegunaan yaitu sebagai campuran membuat baterai, campuran pembuatan besi baja, bahan pembuatan ferro mangan dan lain lain. Nusa Tenggara Timur (Belu) terkenal dengan hasil tambang mangan dan diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia (Anonimous, 2011). Namun kayanya daerah ini akan hasil tambang tak berdampak pada kesejah-
Berita Litbang Industri
teraan masyarakat setempat. Mereka tetap saja miskin. Sebagian besar masyarakat Desa Tuku Neno, Tasiteto Barat, Belu, NTT, berprofesi sebagai penambang tradisional. Demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, para ~e~ambangtr~disional tak peduli dengan ristko yang dlhadapi. Padahal tambang sewaktu-waktu bisa longsor. Namun harga batu mangan yang mereka jual pada penqepul Rp 1.200 hingga Rp 1.500 per kilogram. Jumlah ini tentu tak sebanding dengan risiko pekeriaan. Menurut catatan, $ejak tahun 2008 jumlah penambang tfadisional di sekitar Kabupaten Belu lebih dari 300 orang. Bahkan korban tewas akibat tertimbun tanah longsor sudah mencapai 54 orang. Namun demikian warga tetap berusaha menjadi penambang. Sudah saatnya Pemerintah Daerah memikirkan nasib dan keberadaan penambang tradisional, mengingat rusaknya 90 persen hutan dan ekosistem alam di sekitar. Yang paling penting menata kembali izin para penambang besar mengingat Nusa Tenggara Timur sebagai penghasil batu mangan terbaik di dunia (Dominggus 0,2010).
MANGAN . .Mangan !ermasuk golongan transisl yang rnerupakan logam berwama putih abu-abu yang penampilannya serupa dengan besi tuang. Memiliki titik lebur yang tinggi kira-kira 1250 DC. la bereaksi dengan air hangat membentuk mangan(lI) hidroksida dan hydrogen (Shevla, 1990). Merupakan hasil cahaya photogenerasi Mn(CO)4Lradikal dari 1 2diax-Mn2(CO)5L2 dengan kehadiran halida organik atau campuran dari Mn2(COhL2. dan halida organik menghasilkan Mn(COh.yLyX(Herrick, 1984). Tingkat oksidasi tertinggi mangan sesuai dengan jumlah total elektron 3d dan 4s, tetapi hanya terjadi dalam senyawa okso Mn04-, Mn207, dan Mn03F. Senyawa-senyawa ini menunjukkan beberapa kesamaan dengan
46
Volume XLVJI, No.2. Agustus 201 L pp 45-53
senyawa halogen yang sesuai. Mangan terdapat dalam banyak deposit, terutama oksida, oksida hidrat, atau karbonat. Logam dapat diperoleh Mn304 dengan cara pemanasan, melalui reduksi dengan menggunakan aluminium(AI). Mangan bersifat elektropositif, dan mudah larut dalam asam (Cotton, 1989). Sifat-sifat mangan adalah mempunyai daya hantar listrik, kekerasan dan titik cair yang tinggi(Petrucci, 1987) KEGUNAAN BA TU MANGAN/MANGAN Mangandioksida (sebagai pirolusit) digunakan sebagai depolariser pada sel kering baterai, katalis, reagen laboratorium, pencelupan tekstil, sumber logam mangan dan untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh penqotor besi (Hawleys, 2001) Mangan dapat memberi warna lembayung pada kaca. Dioksidanya berguna untuk pembuatan oksigen dan khlorin, dan dalam pengeringan cat hitam. Senyawa permanganat adalah oksidator yang kuat dan digunakan dalam analisis kuantitatif dan dalam pengobatan. Mangan juga banyak digunakan dalam tubuh. Mangan merupakan unsur yang penting untuk penggunaan vitamin B1. Kegunaan mangan yang paling penting adalah dalam produksi baja, dan untuk keper1uan ini biasaflya' digLinakan--· campuran besi mangan, yaitu feromangan. Feromangan diproduksi dengan mereduksi campuran besi dan oksida mangan dengan karbon. Bijih mangan yang paling utama adalah pirolisit, Mn02 Mn02 +Fe203 +5C --- Mn+2Fe+5CO
Pada produksi baja, Mn berfungsi pada pemurnian besi melalui reaksi dengan belerang dan oksigen, membentuk kerak. Fungsi yag lain adalah untuk meningkatkankualitas tempaan baik dari segi kekuatan, kekerasan dan kemampuan pengerasan. Baja mengandung Mn dengan proporsi yang besar,
Berita Litbang Industri
Kajian Pemanfaatan Batu Mangan Senyawa Mangan dalam Industri
sangat keras dan tahan lama, digunakan pada bidang kereta api dan mesin-mesin buldoser.Keenan dkk, 1992) Mangan juga digunakan untuk membentuk banyak alloy yang penting. Dengan aluminum dan bismut, khususnya dengan sejumlah kecil tembaga, membentuk alloy yang bersifat ferro magnetik. Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam murninya terdapat sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah satunya, jenis alfa, stabil pada suhu tinggi; sedangkan mangan jenis gamma, yang berubah menjadi alfa pad a ,uhu tinggi, dikatakan fleksibel, mudah dipotong dan ditempa. Menurut Sukmawati(2008), baja mangan memiliki keunikan yaitu kombinasi antara kekerasan dan kekenyalan yang tinggi bilamana dikenakan beban yang semakin besar. Oleh karenanya baja mangan cepafditerima sebagai bahan teknik yang sangat berguna. Untuk menghasilkan baja mangan dengan kualitas yang dibutuhkan harus dilakukan beberapa perlakuan yaitu membentuk suatu fasa baru dengan cara pemanasan dan waktu tahan tertentu. Bila baja dengan komposisi 10% berat mangan dan 90% berat besi dipanaskan dengan waktu tahan tertentu akan membentuk fasa austenit yang memiliki struktur mikro yang sangat signifikan. Menurut Menaka (2011), struktur nano mangan oksida(lV) sebagai bahan elektroda sangat penting. Pada suhu rendah dengan mediasi precursor telah dirancang untuk memperoleh oksida terner yang mengandung Mn(lV) dan Zn(lI) pad a tekanan tertentu. Senyawa mangan tetravalensi seperti Mn02 sangat penting dalam baterai dan supercapasitor sebagai elektroda dan sebagai katalis untuk degradasi senyawa organik.
47
Volume XI VII
No 2
Kajian Pernantaatan Hatu Mangan Senyawa Mangan dalam lndustn
Agustus 201 L pp 45-53
POTENSI BATU MANGAN Endapan deposit mineral mangan Indonesia tersebar di Jawa, Sumatera, Kepulauan Riau, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua.(Puslit Tekmira, 2005) Indonesia sebagai negeri yang kaya akan tambang dan mineral mempunyai potensi untuk menggalinya. Hamparan batu mangan di wilayah Nusa Tenggara Timur merupakan mangan yang terbaik di dunia (Anonimous, 2011) Potensi ini belum dikelola secara maksimal, terutama di NTT, sehingga kebutuhan batu mangan nasional hingga saat ini masih diimpor. Dikeluarkannya Peraturan Daerah (Perda) seputar pertambangan masih belum ditunjang dengan adanya Peraturan Gubernur (Pergub) untuk melaksanakan Perda tadi. (Dimas, 2011) Permasalahannya adalah bagaimana batu mangan lokal ini harus dapat didayagunakan dimasa mendatang agar kebutuhan mangan tidak terlalu tergantung pada mangan impor, sehingga pada gilirannya kita tidak lagi mengimpomya dan tidak mustahil mempunyai daya kompetitif dipasaran intemasional. Sampai saat ini Indonesia masih mengimpor sebagian kebutuhan mangan dalam negeri untuk memenuhi berbagai keperluan bahan industri terutama untuk peleburan logam(metalurgi) yaitu proses untuk membuat besi dan baja. , Data statistik mangan di Indonesia dapat dilihat dalam tabel 1 berikut:
Serita Litbang Industri
Tabel 1 Data Indonesia
Statistik
Mangan
di
Tahun 2002
Tahun 2003
Produksi(ton)
28884903,26
32947268,17
Konsumsi(ton)
43579,26
52247,67
Ekspor(ton)
445795,00
492901,10
Impor(ton)
29287118,00
33387926,60
\ Sumber: Biro Pusat Statlstlk (tahun 2005)
PROSPEKINDUSTRIMANGAN Dalam tahun terakhir ini industri yang membutuhkan mangan meningkat sang at pesat, seperti pada abad ini industri logam menggunakannya hampir 90% dari produk mangan . Pemasaran Industri mangan saat ini sangat luas terutama pasar dalam negeri dan peluang expor yang masih terbuka lebar ke Jepang dan Korea. Pemasaran dalam negeri adalah untuk industri besi dan baja, baterai kering, keramik, cat, gelas, glasir, kimia dan lainnya. Hasil uji batu mangan(sebagai .J{ln) dari perusahaan-perusahaan yang ada di Jawa Timur maupun dari perorangan dapat dilihat pad a Tabel 2 berikut:
48
Kanan Senvawa
H",.,
Peman raaia» Mangai
tatan.
VIal ,\La ••
mdustn
Tabel2 Hasil uji batu mangan No Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Kode P.418 P.419 P.420 P.421 P.422 P.423 P.424 P.425 P.929 P.930 P.931 P.932 P.933 P.934 P.935 P.936 P.937 P.938 P.939 P.940 P.941 P.942 P.1767 P.1935 P.1936 P.81 P.82 P.145 P.171 P.217 P.218 P.298 P.402 P.403 P.414 P.415 P.459 P.471 P.472
Mn, % 29,06 40,86 22,52 45,92 23,59 49,65 34,29 20,54 42,2 37,91 31,36 34,09 31,33 43,06 12,87 27,41 4,69 48,49 43,41 5,10 24,12 40,59 37,42 40,79 52,95 47,64 48,41 30,34 35,54 4,08 32,19 23,76 40,12 0,16 34,62 51,70 20,34 27,38 33,26
No Urut 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
Kode P.496 P.552 P.599 P.609 P.618 P.647 P.648 P.739 P.740 P.769 P.770 P.788 P.861 P.862 P.882 P.883 P.901 P.943 P.976 P.1005 P.981 P.1014 P.1015 P.1027 P.1031 P.1032 P.1033 P.1034 P.1035 P.1043 P.1044 P.1061 P.1065 P.1066 P.1093 P.1094 P.1095 P.1109 P.1115
Hasil uji pada Tabel diatas adalah rekapan hasil uji tahun 2009 - 2010 yang masuk ke laboratorium bahan galian Baristand Industri Surabaya. Berita Litbang Industri
Mn,%
",.
39,29 29,63 42,34 42,75 31,92 25,39 48,73 35,73 26,68 33,59 12,23 25,70 52,44 48,93 53,64 44,80 51,37 33,43 0,23 35,88 34,69 2,71 2,38 46,61 3,89 5,95 4,66 41,33 5,60 40,33 51,53 17,24 12,57 39,28 2,77 50,53 49,32 49,76 50,14
No Kode Urut 9 P.1119 80 P.1121 81 P.1123 82 P.1125 83 P.1126 84 P.1177 P.1184 85 86 P.1210 87 P.1213 88 P.1225 89 P.1280 P.fQ89 90 91 P.1306 92 P.1307 93 P.1308 P.1322 94 95 P.1323 P.1401 96 97 P.1402 98 P.1458 P.1485 99 100 P.1488 101 P.1747 102 P.1939 103 P.2449 104 P.2452 105 P.2483 106 P.2484 107 P.2494 108 P.2495 109 P.2496 " 110 P.2497 111 P.2533 112 P.2534 113 P.2539 114 P.2592 115 P.2593 116 P.2643 117 P.2644
Mn~·%---~ I I
---- ... --~-
j
49,92 44,60 10,56 31,70 31,02 36,42 0,16 37,33 0,12 41,98 39,84 28,75 14,26 10,28 42,25 21,37 18,08 12,27 22,62 10,34 19,97 19,33 34,89 35,55 28,15 29,65 35,33 20,81 13,26 11,85 21,35 33,08 46,78 1,42 24,65 14,73 35,55 40,12 34,97
Pengujian produk batu mangan meliputi parameter mangan, mangan oksida, kadar air, besi dan lain lain sesuai
49
\ "IUIIIl
\ I v .'
" •• :
·\!/.ustus';O I'
pp 4"
"I
permmtaan dan cara ujinya sesua. standar nasional industri Dari 117 contoh uji dalam Tabel diatas yang masuk dari perusahaan maupun perorangan,kadar mangan(Mn) sangat bervariasi. Kadar dibawah 10% (0,12% sampai 5,95%) ada 15 contoh. Kadar antara 10% sampai 20% (10,28% sampai 19,97%) ada 15 contoh. Kadar antara 20% sampai 30% (20,34% sampai 29,65%) ada 21 contoh. Kadar antara 30% sampai 40% (30,34% sampai 39,84%) ada 30 contoh. Kadar antara 40% sampai 50% (40,12% sampai 49,92%) ada 29 contoh. Dan kadar diatas 50% (50,14% sampai 53,64%) ada 8 contoh. Yang paling banyak adalah kadar antara 20% sampai 50%. PEMBUATAN SENYAWA MANGAN Pembuatan senyawa mangan (VI), mangan (Ill) dilakukan dengan mencam-purkan kalium pennanganat, asam sulfat dan Mn02 ke dalam satu tabung dan mencampurkan kalium pennanganat, NaOH dan Mn02 ke dalam tabung yang lainnya. Ternyata larutan yang dihasilkan berwama ungu. Kemudian menambahkan dengan mangan (IV) oksida dan mengocoknya, ternyata wama larutan tetap berwama ungu. Pada reaksi pembuatan senyawa mangan (IV) dalam suasana basa yaitu dengan ditambahkan NaOH, menghasilkan larutan berwama - hijau tua. Pembuatan senyawa mangan dilakukan dengan mereaksikan senyawa MnS04 sebanyak 0,5 gram kemudian ditambahkan 1 ml H2S04 pekat, awalnya hanya terbentuk endapan dan tidak mengalami perubahan warna, larutan menjadi panas menunjukkan reaksi eksoterm karena mengeluarkan panas. Setelah ditambahkan asam sulfat, endapan yang terbentuk menjadi hilang. Campuran tersebut didinginkan dan ditambahkan lagi dengan KMn04 0,1 M sebanyak 5 tetes. Ternyata mengalami perubahan wama dari bening menjadi coklat tua.
Berita Litbang Industri
Kauan
Peman taata»
liah,
'\IIal,,,",'
'ien"M~1l Manga» .ia III" , ""l"",,,
Konfigurasl elektron Mn adalah (Ar) 3d' 4s2 dengan menggunakan 2 elektron 4s dan kemudian Iima elektron 3d yang tldak berpasanqan Mn mempunyai bilangan oksidasi antara +2 sampai +7 Reaks: kimia yang penting dari senyawa mangan adalah reaksi oksidasi dan reduksi (Petrucci, 1987) Enam oksida mangan yang dikenal adalah: MnO, Mn20 Mn02, Mn03, Mn207 dan Mn304, LIma dari oksida ini masing-masing adala +2, +3, +4, +5 dan +7, sedangkan yang terakhir Mn304, merupakan mangan(lI) oksida, (MnO, Mn203) (Shevla, 1990). Sumber utarna" senyawa mangan adalah Mn02. Jika Mn02 dipanaskan dengan penambahan alkali dan zat pengoksidasi, maka terbentuk garam permanganat. 3Mn02 + 6KOH + KCI03 3H20
-+
3K2Mn04 + KCI +
K2Mn04 diekstraksi dari bahan campuran dalam air dan dapat dioksidasi menjadi KMn04 (misalnya dengan CI2 sebagai zat pengoksidasi). Altematif lain, jika Mn04 diasamkan dihasilkan Mn04·. Kalium pennanganat merupakan zat pengoksida yang penting. Untuk analisa kimia biasanya digunakan pada larutan asam, dimana senyawa tersebut direduksi menjadi Mn2+ (Petrucci, 1987) '...... Kation mangar) (11) diturunkan dari mangan (11) oksida. la membentuk garam-garam tak berwarna. Jika senyawa itu mengandung air kristal dan terdapat dalam larutan, wamanya agak merah jambu. Ini disebabkan oleh adanya ion heksa kuomanganat (11) (MnO(H20)6)2+ . Ion mangan (Ill) tidak stabil, tetapi ada senyawa kompleks yang mengandung mangan dalam keadaan oksidasi +3. Mudah direduksi menjadi ion mangan (11). Ion MnOl dapat mengalami disproporsional menjadi ion Mn04' karena terjadi reaksi oksidasi dan reduksi dalam suatu reaksi serta berlangsung dalam suasana asam.
50
Kauan "~II\(I\'\~
I'emantaatan kaH, Mall~a" t~"", "I
\/tHII>i.'II'
=======================================-dlduga terkena dampak pentmq akibat dan kegiatan penambangan mangan dl Ion MnO/ dapat dibuat dengan mengKabupaten Timor Tengah Utara adaran oksidast Mn02 dengan CI03 dalam terjadinya peningkatan debu yang mesuasana basa. nyebabkan kualitas udara menurun. sebagai akibat dari mobilisasi kendaraan 6Mn02 + 2CI03 + 120H -+6Mn04+ 2cr + proyek atau kendaraan lain serta akibat 6H20 tiupan angin jika di lokasi tambang tersebut tidak ada vegetasi yang cukup. Mn2+ dapat dioksidasi oleh ion bismutat Terjadinya peningkatan kebisingan dalam suasana asam menjadi Mn04akibat aktivitas penggunaan alat-alat berat maupun lalu lintas kendaraan proyek. Terjadinya penurunan kualitas air dan kuantitas air (debit air) sebagai akibat KMn04 adalah oksidator kuat dapat dari pencucian batu mangan maupun mengoksidasi misalnya H2S menjadi S akibat dari lahan y"ang menjadi terbuka (tidak ada vegetasi penutup) sehingga air dapat mengalir dengan bebas ke bad an air jika tanpa adanya wadah pen amSenyawa mangan (11) dengan pungan I pengelolaan limbah cair pengecualian mangan (IV) oksida adalah tersebut, Debit air tanah juga akan tidak stabil, karena ion mangan (IV) ini menurun karena vegetasi (terutama mudah direduksi menjadi mangan (11). pepohonan) yang dapat menampung air Senyawa mangan (VI) stabil dalam larutan telah ikut di tebang dalam sistim basa dan berwama hijau. Pada pepertambangan itu. netralannya tejadi reaksi disproporsionasi, Terjadinya perubahan topografil tebentuk endapan dioksida dan ion morfologi (bentangan lahan) yang dimanganat (VII) atau permanganat. Jika sebabkan oleh kegiatan penggalian pada mangan (VI) oksida diolah dengan asam, daerah yang berbukit dapat menjadi terbentuk ion-ion mangan (11). Senyawa rata,daerah yang berkemiringan akan mangan (VII) mengandung ion manganat semakin miring atau terjadi cekungan (VII) atau permangantat Mn04-' cekungan pada daerah datar , PeningPermanganat alkali adalah senyawa stabil katan erosi tanah dan longsor sebagai yang menghasilkan larutan warn a akibat dari kegiatan penggalian batu lembayung. Semuanya merupakan zat ---., mangan dan .pemoersinen lokasi pengoksidasi yang kuat (Shevla, 1990). (penebangan vegetasi) sehingga lapisan tanah atas (top soil) menjadi lepas dan DAMPAK TERHADAP LlNGKUNGAN jika turun hujan maka akan semakin HIDUP banyak permukaan lahan yang terkikis oleh aliran air permukaan (run-off) ke Menurut Soedradjad (1999), masalah daerah yang lebih rendah dengan lingkungan tidak berdiri sendiri, tetapi membawa material tanah maupun humus selalu saling terkait erat. Keterkaitan dan jika terbawa masuk ke aliran sungai antara rnasalah satu dengan yang lain maka akan terjadi pendangkalan sungai disebabkan karena sebuah faktor dan naiknya Total Suspended Solid merupakan sebab berbagai masalah, (TSS) air sungai. Terjadi perubahan pola sebuah faktor mempunyai pengaruh yang tata guna lahan sebagai akibat berbeda dan interaksi antar berbagai pembersihan lokasi penambangan (land masalah dan dampak yang ditimbulkan clearing) dan penggalian dapat menyebersifat kumulatif. Data studi Analisa babkan pola penggunaan lahan dimana Mengenai Dampak Lingkungan mengatayang sebelumnya diperuntukan bagi kan bahwa, komponen lingkungan yang Berita Litbang Industri
S1
Volume XLVll, No.2, Agustus2011,
lahan usaha tani telah beralih menjadi lahan penambangan maupun pembangunan sarana dan prasarana proyek penambangan itu sendiri. Terjadinya penurunan kesuburan tanah sebagai akibat dari perubahan pola tata guna lahan maupun erosi tanah serta longsor dari aktivitas penambangan. Terjadinya perubahan nilai estetika lingkungan sebagai akibat dari kegiatan penambangan dengan lubang-Iubang tambang, limbah padat yang berserakan dan menyebabkan pemandangan lingkungan sekitar yang tidak I kurang menarik. Pada lingkungan biologis terjadinya penurunan keanekaragaman flora dan fauna. Pada lingkungan sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat, teriadlnya perubahan proses soslal dan pranata sosial, perubahan sikap dan persepsi masyarakat, perubahan tingkat pendapatan Rumah Tangga / masyarakat, perubahan kesempatan berusaha / peluang bekeria, perubahan proses budaya. Menurut Zulkieflimansyah (2008) upaya yang dapat ditempuh guna menjaga kelestarian lingkungan hidup dan meningkatkan manfaat sumber daya alam sehubungan dengan kegiatan penambangan adalah meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas pertambangan dan melakukan penegakan hukum ternadap pencemar dan perusak lingkungan hidup, konsistensi dari seluruh stakeholders pembangunan dalam kepatuhannya terhadap berbagai produk legislasi (undang-undang) di bidang perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya pengelolaan dan perlindungan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang berorientasi kepada pelestarian dan kelestaraian lingkungan hidup.
Berita Litbang Industri
Kajian Pemanfaatan Batu Mangan Senyawa Mangan dalam Industn
pp 45-53
KESIMPULAN 1. Batu
2.
3.
4.
5.
6. -".
7.
mangan merupakan sumber daya ~lam yang melimpah di ~ndone~la y~ng banyak digunakan industri tetapi belum optimal pemanfaatannya. Sebagai negeri yang kaya akan tambang dan mineral mempunyai potensi untuk menggalinya. ~eman.faatannyasangat banyak pada industri, sebagai depolarizer, katalis, reagen laboratorium, analisis kuantitatif, pengobatan, paduan untuk p~brik baja dan pada industri yang lain. i;. Pada penelitian yang telah dilakukan, batu mangan telah banyak digunakan pada industri-industri, tetapi kualitas bahan batu mangan yang digunakan belum dlanalisa bila dibandingkan dengan mangan import. Prospek pemanfaatan mangan didasarkan pada beberapa aspek antara lain : kualitas, kuantitas, lokasi dan pemasaran, disamping aspek lainnya. Prospek pengembangan lebih diarahkan pada kemungkinan pengusahaan dalam skala yang relatif lebih besar di masa yang akan datang dikaitkan dengan pusat pertumbuha~ dan peluang ekspor sejalan dengan permintaan pasar lokal dan ekspor. Data potensi endapan batu mangan masih terbatas baik dalam hal kualltas maupun kuantitas, data yang ada masih bersifat prospek, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut serta perlu pengkajian yang teliti dari segi ekonomi maupun lingkungan. Disamping keuntungan dari batuan mangan, ada juga kerugiannya karena dapat membahayakan kehidupan masyarakat yang hidup berdampingan dengan tambang mangan. Oleh karena itu, mangan hendaknya dieksploitasi dengan menggunakan berbagai pendekatan yang ramah lingkungan.
52
Volume Xl.VU. No.2. Agustus 2011, pp 45-53
SARAN 1. Pertu diupayakan dalam setiap penelitian penggunaan bahan lokal dan impor untuk mengetahui mutu produknya. 2.
Pertu dilakukan penelitian lanjutan untuk pemumian batu mangan.
DAFTAR PUSTAKA 1. Annisa Syabatini. 2008. Kimia Mangan. Laporan Penelitian. Universitas Lambung Mangkurat. 2. Anonymous. 2005. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, Kelompok Program Teknologi Informasi Pertambangan. 3. Badan Pus at Statistik Propinsi Jawa Timur. 2005. Surabaya. 4. Cotton and Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Oasar. Jakarta, UI- Press. 5. David R. Brown, et al. 2000. The EMBO Jouma/, Consequences of manganese replacement of copper for prion protein function and proteinase resistance, Cambridge University, United Kingdom. 6. Dimas, S. 2011. Ironi Negeri Sejuta Mangan. www.majalahdiuma .comlironi-negeri-sejutamangan., diakses tanggal 20 juni 2011. 7. Hawleys. 2001. Condensed Chemical Dictionary, fourteenth edition .. New York, Canada, John Wiley. 8. Herrick, Richard S. 1984. Rates of Halogen Atom Transfer to Manganese Carbonyl Radicals. www.googie.com., diakses tanggal ... november 2008. 9. Kumia, S. 2011. Hidup Miskin di Daerah Kaya Hasil Bumi.
Berita Litbang Industri
Kajian Pemanfaatan Batu Mangan Senyawa Mangan dalam lndustn
http://berita.liputan6.comlreadI321192 Ihidup_miskin_dLdaerah_kaya_hasiL bumi., diakses tanggal 21 februari 2011. 10. Moetamar. Explorasi mangan di Sumbawa. http://psdg.bgl.esdm.go.id/makalahlE KSPLORASI%20MANGAN%20FNL_ 1%20(Moetamar).pdf ., diakses tanggal10 maret 2011. 11. Keenan, Kleinfelter, Wood. 1992. Kimia Untuk Universitas, Jilid 2, Edisi Keenam. Jakarta, Penerbit Eriangga. 12. Menaka, S.L. et al. 2011. Stabilization of Mn(lV) in nanpstructured zinc Manganese Oxide and their Facile Transformation from Nanospheres to Nanorods. Joumal of Material Chemistry. Department of Chemistry, Indian Institute of Technology, New Delhi. 13. Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Oasar Prinsip dan Terapan Modem, Jilid 3 (alih bahasa Suminar Ahmad/). Jakarta, Penerbit Erlangga. 14. Shevla, G. 1990. Analisis Organik Kualitatif Makro Dan Semimakro. Jakarta, PT. Kalman Media Pustaka. 15. Soedradjat, R. 1999. Lingkungan Hidup, Suatu Pengantar. Jakarta, Di~en Dikti, P & K. 16. Sukmawati. 2008. Perbandingan Fraksi Baja Ma nga n dengan Beberapa Counting Methods. Laporan .......Penelitian. Unive~itas Sumatera Utara, Medan. 17. Zulkieflimansyah. 2008. Masa Depan Pertambangan vs Lingkungan Hidup. www.zulkieflimansyah.com.. diakses tanggal ...
53