Manfaat Promosi Dalam Usaha Untuk Meningkatkan Produksi Pada Asuransi Jasa Insonesia Cabang Medan Friska Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Sejak beberapa abad yang lalu pada waktu penduduk dunia belum sepadat zaman sekarang, tehnik daripada produksi dan pengangkutan masih bersifat sederhana, dalam keadaan demikian kemampuan memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat masih sangat terbatas. Dengan perkataan lain dapat juga dikatakan bahwa pada waktu itu jumlah barang-barang dan jasa-jasa yang ditawarkan jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah permintaan terhadap barang dan jasa tersebut, sehingga barang dan jasa yang ditawarkan akan habis terjual. Jadi pada waktu itu terdapat keadaan dimana "supply creates its own demand" yang berarti bahwa setiap penawaran suatu barang dan jasa akan menciptakan sendiri permintaan terhadap barang dan jasa tersebut. Keadaan perekonomian ini dinamakan "economics ot scarcity", dalam keadaan ini fungsi penjualan tidak ada dan tidak menjadi masalah sehingga usaha-usaha untuk lebih mendekatkan hubungan antara produsen dan konsumen atau penjual dan pembeli belum begitu memegang peranan penting. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa dalam keadaan "economics of scarcity" peranan daripada kegiatan promosi belum begitu menonjol. Keadaan ini kemudian berubah menjadi "economics of relative plenty", yaitu dengan terjadinya revolusi industri sebagai akibat adanya inovasi atau penemuan penemuan baru dalam bidang pengetahuan dan teknologi. Maka dengan sendirinya perekonomianpun dan perindustrian makin barkembang pula dengan pesat dimana produsen dapat menghasilkan barang dan jasa secara besar-besaran, akibatnya produsen sekarang dapat menawarkan barang dan jasa dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada permintaan terhadap barang dan jasa tersebut, dimana barang dan jasa yang dihasilkannya tidak hanya ditujukan untuk konsumen yang dikenal saja, melainkan juga untuk konsumen yang tidak dikenalnya sama sekali. sekarang dikatakan bahwa apa yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen belum tentu akan habis terjual, karena dalam hal ini sebutan lagi "supply creates its own demand", tapi sudah beralih pada "demand creates its own supply". Maka sekarang permintaan konsumenlah yang akan menciptakan penawaran, dengan demikian agar penjualan berhasil dengan baik maka produsen dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasanya, harus mengetahui keinginan dan 1 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
kemampuan konsumen, sehingga hubungan antara produsen dengan konsumen harus menjadi lebih dekat. Untuk itu diperlukan aktivitas-aktivitas promosi yang dapat mendekatkan hubungan antara produsen dan konsumen, agar barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan dapat dengan mudah dan lancar sampai ke tangan konsumen. Jadi dengan berkembangnya keadaan perekonomian ini maka promosi menjadi lebih penting artinya bahkan harus dijadikan pedoman bagi aktivitas- aktivitas lainnya dalam perusahaan. Dengan demikian suatu perusahan yang ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya haruslah berorientasi terhadap pasar artinya tindakan yang dilakukan dalam perusahaan harus disesuaikan dengan gejala-gejala yang terdapat di dalam pasar. Dengan melaksanakan kegiatan promosi seorang pengusaha atau produsen akan mendapatkan bantuan dalam memperkenalkan dan menjelaskan kegunaan daripada barang atau jasanya, termasuk keinginan konsumen terhadap barang-barang atau jasa-jasa yang dapat memuaskan dirinya. Hal ini adalah karena sifat dinamis promosi yang dapat mengikuti perkembangan perekonomian. Disamping itu promosi membantu produsen untuk dapat mengenal pasar dengan cara menyelidiki apa yang dibeli oleh konsumen tersebut. Dengan berdasarkan hal-hal diatas serta mengingat betapa pentingnya manfaat promosi didalam suatu perusahaan, penulis tertarik untuk menelitinya. B. Perumusan Masalah. Sesuai dengan tujuan perusahaan untuk menjaga kontinuitas hidup perusahaan dengan sendirinya perusahaan berusaha untuk menetapkan produksi dari setiap kegiatannya peningkatan produksi sangat erat hubungannya dengan kegiatan promosi yang mana dalam penelitian ini diusahakan secara kwantitatif dan kwalitatif. Adapun permasalahan yang akan diajukan adalah "Bagaimana manfaat promosi dalam meningkatkan produksi". C. Hipotesis penelitian Dan Asumsi. Dalam penelitian hipotesis yang dipakai adalah, bahwa semakin tinggi pengeluaran untuk kegiatan promosi, maka diharapkan semakin tinggi pula produksi. Dengan perkataan lain jika biaya yang dikeluarkan untuk promosi meningkat, maka hasil produksi diharapkan akan meningkat juga. selanjutnya hubungan antara variabel produk diharapkan positif Untuk menguji kebenaran daripada pernyataan tersebut, maka penulis mengasumsikan sebagai berikut : 1. Semua usaha penjualan lainnya dianggap konstan, kecuali variabel promosi. 2. Pengaruh dari persaingan perusahaan dapat dihadapi dan bisa dikendalikan. 3. Keadaan daripada perekonomian secara umum dan bidang moneter khususnya dianggap berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.
2 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. pengertian pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan- kegiatan pokok perusahaan yang dewasa ini semakin memegang peranan penting. Dimana pemasaran berpacu seiring dengan kemajuan tingkat teknologi dan perekonomien dunia dewasa ini. Karena perkembangannya yang demikian pesat, maka sistem pemasaran semakin lama semakin kompleks dimana pada akhirnya pemasaran akan memasuki semua fase aktivitas dunia usaha dan telah mengambil kedudukan produksi sebagai problems yang utama. Pemasaran merupakan suatu terjemahan yang berasal dari kata "marketing" yang mempunyai pengertian yang sanget luas sesuai dengan perkembangan ekonomi dan teknologi. Untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan pemasaran, dapat dikemukakan beberapa defenisi sebagai berikut : 1. Menurut E.W. Gundiff and R.R. still "Marketing is the business process by which product are matched with markets and throghwhich transfers of ownerships are effected". 2. Menurut winardi, SE. "Marketing terdiri dari tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hal milik atas benda-benda dan jasa-jasa dan yang menimbulkan distribusi fisik" 3. Menurut philip Kotler. "Marketing is the human activities directed at satisfying needs and wants through exchange". Dari defenisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa marketing sebagai rangkaian penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen semua ini berhubungan erat dengan kepuasan yang akan diperoleh konsumen setelah dia membeli hasil produksi perusahaan. B. Pengertian Promosi dan Tujuannya. Banyak orang menganggap bahwa promosi dan pemasaran mempunyai pengertian yang sama, dimana sebenarnya promosi hanya merupakan salah satu bagian dari kegiatan prasaran. Walaupun promosi sering dihubungkan dengan penjualan tetapi kenyataannya promosi mempunyai arti yang lebih luas dari penjualan karena penjualan hanya berhubungan dengan pertukaran hak milik yang dilakukan oleh tenaga penjual, sedangkan promosi adalah setiap aktivitas yang ditujukan untuk memberitahukan , membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. pengertian promosi yang dikemukakan oleh philip Kotler adalah sebagai berikut : "Promotion encompasses all the tools in the marketing mix whose mayor is persuasive communication". 3 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
Promosi meliputi semua alat-slat dalam kombinasi pemasaran yang peranan utamanya adalah untuk mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk promosi merupakan suatu proses komunikasi dari penyampaian amanat atau berita tentang produk/barang atau jasa dari penjual kepada para pembeli potensial (konsumen). Promosi adalah bersangkutan dengan metode komunikasi yang ditujukan kepada pasar yang menjadi target tentang produk yang tepat yang dijual pada tempat yang tepat dengan harga yang tepat. Promosi mencakup penjualan oleh perseorangan, penjualan massal dan promosi penjualan. Berdasarkan ketiga pendapat tersebut diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan ataupun untuk menyampaikan berita tentang produk tersebut dengan jalan mengadakan komunikasi dengan para pendengar (audience) yang sifatnya membujuk. Pada prateknya walaupun pelaksanaan promosi ini umumnya dilakukan oleh para penjual/produsen, pihak pembeli atau calon pembeli kadang-kadang ada kalanya secara sadar atau tidak sadar juga telah melakukan promosi, misalnya bila mereka menginginkan suatu informasi/keterangan mengenai harga, kwalitas dan sebagainya dari pihak penjualan. Contohnya dalam keadaan kehidupan sehari-hari ada kalanya pada saat berbincang-bincang orang menyinggung produk atau juga tertentu, umumnya mengatakan keinginannya membeli rumah atau mengatakan bahwa besok malam film di Juwita sangat bagus, maka dalam hal ini orang tersebut telah melaksanakan kegiatankegtatan promosi. Seperti telah dikatakan di atas, tujuan dasar dilaksanakannya promosi adalah untuk mempengaruhi konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan penjual. Suatu promosi yang dilaksanakan tanpa mempunyai tujuan sama saja dengan melaksanakan pekerjaan yang sia- sia. Tujuan promosi merupakan dasar dalam membuat keseluruhan program promosi yang akan dijalankan oleh perusahaan dalam rangka mencapai apa yang diinginkannya, kemudian akan menyusul langkah-langkah selanjutnya. Sebenarnya setiap perusahaan yang memiliki program promosi bila dilihat secara nyata bahwa tujuan daripada promosi masing-masing sering tidak sama rata sama lainnya. Akan tetapi pada umumnya suatu promosi mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut : 1. Penampakkan : Salah satu tujuan penting dari promosi adalah promosi tersebut harus dapat menyampaikan pasan pads sejumlah calon pembeli yang dituju atau yang ditargetkan, dengan demikian perusahaan harus mem1lih mane yens dapat dicapai ke pembeli yang dituju tersebut. Dalam rangka penampakkan ini perlu diperhatikan langkah lengkah sebagai berikut : Menentukan calon pembeli yang dituju atau yang di targetkan. Menentukan jumlah calon pembeli yang dituju. Memilih media yang paling sesuai untuk dapat mencapai calon pembeli tersebut. 2. Perhatian : Promosi harus dapat menarik perhatian konsumen ateu calon pembeli yang dituju, namun seringkali sangat sukar untuk menarik perhatian calon pembeli terhadap 4 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
promosi yang kita lakukan disebabkan adanya sedemikian banyak promosi yang dilakukan pula oleh perusahaan lainnya, sehingga perhatian calon pembeli tidak hanya terpusat pada promosi yang dilakukan oleh perusahaan lainnya yang meliputi sejumlah edvertensi, promosi penjualan dan usaha-usaha promosi lainnya. Jadi perusahaan dihadapkan pada masalah bagaimana agar promosi yang dilakukan oleh perusahaan lainnya. Cara yang dapat dilakukan untuk menarik perhatian calon pembeli misalnya memberikan sponsor untuk suatu acara tertentu, penggunaan orang yang sudah popular di mata masyarakat dalam reklamenya, menonjolkan apa yang lebih menjadi keistimewaan produknya yang tidak terdapat pada produk lainnya, dan lain sebagainya. 3. Pemahaman : Tujuan promosi lainnya dari promosi ialah pemahaman yang dicapai pada waktu calon pembeli menginterpretasikan pesan yang sampai kepadanya. Calon pembeli sering kali tidak dapat memahami promosi yang tidak direncanakan dengan baik atau yang dapat menarik perhatian, kadang-kadang perubahan dari media yang digunakan dapat menyebabkan pesan yang disampaikan menjadi tidak jelas sehingga dalam merubah penggunaan media kita juga harus melibat apakah perlu diadakan perubahan pesan. Dengan demikian perusahaan harus yakin bahwa pesan yang disampaikan melalui media itu jelas dan dapat menarik perhatian, karena banyak perusahaan mempromosikan berbagai macam produknya, calon pembeli banyak tertarik, mengingat dan memahami beberapa promosi dari sekian banyak promosi yang ada. 4. Perubahan Sikap : Setelah promosi dapat dipahami oleh calon pembeli, maka perusahaan mengharapkan suatu tanggapan dari calon pembeli terhadap promosi tersebut. Setiap perusaan harus menyesuaikan promosinya dengan produk yang dihasilkannya untuk dapat merubah sikap calon pembeli yang ditujunya, misalnya perubahan agar pembeli mengalihkan pembeliannya dari produk perusahaan lain ke produk yang dihasilkan oleh perusahaannya. Banyak perusahaan menggunakan advertensi merubah sikap calon pembeli yang ditujukannya, advertensi belum tentu dapat menyebabkan sebagian besar pembeli untuk segera melakukan pembeliannya. 5. Tindakan : Sesuai dengan tujuan akhir promosi adalah untuk meningkatkan hasil perusahaan melalui peningkatan hasil penjualan, maka tujuan promosi yang paling penting adalah untuk dapat menimbulkan tindakan dari calon pembeli yang ditujunya, karena hal ini menandakan berhasil atau tidaknya suatu promosi. C. Bentuk-bentuk promosi Banyak cara promosi yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan volume penjualannya.
5 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
1. Advertensi Willian J. Shultz mengemukakan bahwa : "Advertising is any forms of non personal stimulation of demand for a product, service or selling institution throught direct mail, or a paid medium" Pengertian dari advertensi adalah suatu bentuk dorongan yang tidak bersifat pribadi untuk meningkatkan permintaan atas suatu barang, jasa, atau lembaga penjualan melalui surat-surat langsung atau memakai media sebagai bahan perbandingan, Philip Kotler mengataken sebagai berikut : "Advertising: any paid torm of non personal presentation and promotion of ideas, goods, or services by an identified sponsor". Pengertian advertensi adalah suatu bentuk penyajian dan promosi yang sifatnya bukan pribadi dari barang-barang, jasa-jasa atau ide-ide yang dibayar oleh sponsor yang dikenal. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut diatas maka advertasi dapat diuraikan sebagai berikut : Advertensi bersifat non personal, yang berarti bahwa advertensi ditujukan kepada konsumen dengan menggunakan suatu media, sehingga antara promotor dengan audience (para pendengar) tidak dapat berdialog dengan langsung. Advertensi mempromosikan barang dan jasa. Advertensi menunjukkan adanya sponsor yang dikenal. Advertensi memerlukan biaya (harus dibayar). pada umumnya advertensi juga mempunyai sifat-sifat antara lain : a. Publik presentation (penunjukkan umum), yaitu ditujukan kepada masyarakat umum, oleh karena itu thema dan cara penyajiannya harus mempunyai sifat- sifat standard yang dapat dimengerti oleh masyarakat umum secara keseluruhan dengan menggunakan motif pembelian dengan demikian masyarakat dapat mengerti maksud advertensi tersebut. b. Pervesiveness/penembusen, yaitu dapat dilaksanakan beberapakali sehingga dapat meresap kepada konsumen, serta dapat dibedakan dari advertensi yang dilakukan oleh perusahaan lain. c. Amplified expressiveness (menyebar luaskan yang mengandung pengertian banyak) , yaitu dapat memberikan kesan yang kemudian disebarluaskan oleh pendengar, misalnya advertensi melalui radio oleh karena sering didengar maka akan dapat menimbulkan kesan bagi pendengar, yang kemudian disebarkannya ke pendangar yang lain. d. Impersonality (tidak bersifat seseorang) , yaitu tidak bersifat pribadi atau ditujukan kepada umum, kelemahannya ialah kurang dapat menimbulkan adanya transaksi penjualan. Dalam hal ini audience/ pendengar tidak mempunyai kewajiban untuk mendengar atau memberikan respons, maka tidak terjadi dialog melainkan monolog.
6 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ada beberapa tujuan advertensi, antara lain adalah : a) Pengenalan dan penerimaan merk. Suatu produk yang baru muncul atau lama tak kelihatan dipasaran memerlukan suatu cara untuk dapat dikenalkan dan diterima merknya oleh pasar, pada umumnya para pemasang advertensi berusaha untuk dapat meyakinkan para pembeli bahwa produk yang dihasilkannya telah beredar di pasar dan dipersilahkan untuk mengingat dengan tepat merk yang diketengahkan. b) Pembelian percobaan. Dengan adanya pembelian percobaan ini maka dapat diharapkan oleh para produsen untuk pada suatu saat mendapatkan sejumlah pembeli yang potensil. Maksudnya adalah darl pembelian percobaan ini, para pembeli tadi yang merasa mendapat kepuasan akan menjadi salah satu langganan yang setia. c) Mencapai pembeli yang tidak dapat didekati. Hal ini terjadi akibat adanya jarak yang sangat jauh antara pihak produsen dan pihak pembeli potensil Maksudnya adalah para pembeli itu tidak dapat didekati oleh para penjual perusahaan ataupun harus dikeluarkan banyak waktu untuk mencapainya. Jadi seta satunya cara pendekatan ini adalah dengan mempergunakan media advertensi. d) Mempengaruhi faktor penglihatan dari keputusan pembelian. Beberapa kampanye edvertensi digambarkan untuk maksud penempatan berita sebelum langganan potensil menciptakan keputusan pembelian, dengan harapan bahwa itu akan merupakan faktor yang mempengaruhi dalam pertimbangan merk yang akan dibelinya. e) Menambah nilai pada produk. Dengan dipasangnya advertensi tersebut diharapkan nilai daripada produknya akan bertambah. Para produsen mengharapkan timbulnya keadaan dimana barangnya akan sesuai dengan mode dan dapat membentuk cosumer simage. Disini diterangkan beberapa kelebihan dari barangnya dan hal ini tidak dapat dicapai oleh pembeli yang mengadakan penyelidikan kebetulan sehingga dengan demikian dapat menambah nilai guna. f)
Membantu penjualan oleh perorangan. Hal ini sangat berguna bagi para penjual yang menjalankan tugasnya. Para penjual ini jauh lebih mudah untuk mempromosikan produknya kepada sejumlah pembeli yang sudah pernah melihat dan mengetahui produk yang dipromosikan dari pada kalau penjual itu mempromosikan produknya kepada orang yang sama sekali asing terhadap produknya. Jadi advertising adalah meratakan jalan untuk para penjual dalam melaksanakan tugasnya.
Berdasarkan uraian tentang tujuan-tujuan advertensi di atas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa tujuan itu semua diarahkan untuk mendapatkan pembeli jumlah yang lebih banyak dan merata sehingga kemungkinan untuk menaikkan keuntungan yang diterima diharapkan. 7 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
Setelah tujuan advertensi ditetapken maka dicari kombinasi dari tipe-tipe yang ada dalam kegiaten advertensi tersebut. Adapun kegiatan daripada advertensi terdiri dari bermacam-macam, semua kegiatan itu dapet dikelompokkan antara lain sebagai berikut : a) Advertensi yang utama dan selektif. Advertensi selektif biasanya digunakan oleh perusahaan yang spesifik atau untuk produk yang merknya spesifik, sedangken pada advertensi yang utama ditonjolkan adalah kwalitas daripada produk tanpa menampilkan merk atau perusahaannya. Misalnya dalam mempromosikan televisi, buah-buahan dalam advertensi selektif, promosi jasa pengacara umumnya digunakan dengan advertensi yang utama. b) Advertensi nasional dan lokal. Advertensi nasional misalnya melalui media yang , mempunyai ruang lingkup bersifat nasional seperti televisi. Sedangkan advertensi lokal dilaksanakan secara lokal, artinya hanya pada suatu daerah pemasaran tertentu saja atau setempat, misalnya melalui surat kabar lokal atau setempat. c) Advertensi langsung dan institusional. Advertensi langsung yaitu menampilkan dan menunjukkan produk oleh produsen/penjual kepada calon pembeli secara langsung, misalnya advertensi pakaian, real estate. Sedangkan pada advertensi instituatonal yang ditampilkan adalah lembaganya itu sendiri, baik perusahaannya maupun organisasinya, dengan maksud untuk menciptakan image serta mengingatkan atas perusahaannya. d) Advertensi industri, perdagangan dan konsumen. Advertensi industri. Advertensi perdagangan yaitu advertensi yang ditujukan langsung pada sekelompok perantara atau lembaga perdagangan lainnya, sedangkan advertensi konsumen ditujukan langsung kepada konsumen. e) Advertensi cetakan, elektronik, diluar, khusus, pengiriman langsung. Advertensi cetakan yaitu yang biasa dimuat di surat khabar atau majalah. Advertensi elektronik seperti melalui radio atau televisi. Advertensi diluar seperti billboard atau poster. Advertensi khusus yaitu dengan pemberian sesuatu misalnya korek api, ballpoint, kalender dan sebagainya, sedangkan advertensi pengiriman langsung yaitu menghubungi calon pembeli dengan Buret atau kartu pos. Selain itu ada juga yang disebut advertensi transit seperti yang dipasang pada kenderaan-kendaraan berupa ataupun lambang. Dari semua tipe-tipe kegiatan advertensi tersebut diatas, mana yang akan dipilih dan dikombinasikan penggunaannya harus selalu disesuaikan dengan jenis produknya, perusahaannya, konsumennya, maupun keadaan daripada pasarnya. Beberapa pertimbangan yang, perlu diperhatikan dalam merencanakan dan melaksanakan kampanye suatu advertensi antara lain sebagai berikut :
8 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
a. Copy strategi Tema yang akan dipakai dalam advertensi, isinya harus singkat dan jelas agar mudah dimengerti dan tidak menimbulkan salah pengertian serta dapat mempengaruhi dan mendorongnya untuk melakukan tindakan pembelian. Tema yang akan dipakai harus disesuaikan dengan golongan dan tingkat pendidikan calon penerimanya. b. Media strategi. Media yang dipilih dan akan digunakan didasarkan pada golongan dan jumlah orang yang dituju, luas daerahnya dan letak geografisnya, efektifitasnya, biayanya dan kemungkinan-kemungkinan untuk mengkombinasikan beberapa media tersebut. c. Media Schedule. Membuat skala mengenai penggunaan media tersebut baik lamanya pemasangan untuk memperhitungkan berapa biayanya yang harus,digambarkan dan menetapkan bilamana kampanye tersebut akan dilaksanakan. Untuk dapat_mengevaluasi efektifitas suatu advertensi dapat digunakan beberapa cara, antara lain dengan pelaksanaan : a) Mengadakan survey/riset mengenai reaksi calon pembeli terhadap advertensi tersebut. b) Melaksanakan store audits atau diary panels untuk mengetahui jumlah penjualan dari tiap pengecer yang dilakukan sebelum dan sesudah diadakan advertensi. c) Mengadakan advertensi pendahuluan terhadap sekelompok kecil masyarakat/calon pembeli untuk mentes efektifitasnya dahulu sebelum digunakan secara luas
2. Personal Selling. Berikut ini akan penulis kemukakan pengertian penjualan oleh perorangan dari pendapat beberapa sarjana, antara lain: philip dan Duncan memberikan defenisi sebagai berikut : "Personal selling involving direct personal contact of the seller or his representative with the buyer is the oldest and most important method of selling" . Penjualan oleh perorangan yang mencakup kontak perorangan antara penjual atau wakilnya dengan pembeli merupakan cara penjualan yang tertua dan terpenting. Converse, Huegy dan Mitchell memberikan defenisi sebagsi berikut : "Personal selling may be defined as an oral persentation in a conversation with one or more prospective customer's for the purpose ot making sales". Penjualan oleh perorangan dapat didefinisikan sebagai suatu penyajian secara lisan dalam bentuk percakapan dengan satu atau lebih calon langganan dengan maksud mengadakan penjualan. Sedangkan Kotler memberikan defenisi sebagai berikut : "Personal selling: oral presentation in a convertation with one or more prospective purchaser's for the purpose or making sales". Penjualan oleh perorangan ialah penyajian secara lisan dalam bentuk percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli dengan maksud melakukan penjualan. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penjualan oleh perorangan dilakukan secara lisan dalam bentuk percakapan antara tenaga penjual atau wakil dari perusahaan dengan sata atau beberapa calon pembeli dengan tujuan akhir melakukan penjualan. 9 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
Cara ini merupakan satu-satunya cara promosi yang dapat menggugah hati pembeli dengan segera serta pada tempat dan waktu itu juga diharapkan calon konsumen dapat mengambil keputusan untuk mengadakan pembelien bareng atau jasa tersebut. Ada beberapa bentuk penjualan oleh yang dikenal, antara lain: a) Penjualan sepanjang kounter. Bentuk ini dipakai oleh perusahaan yang self service retail store. b) Para pedagang besar mengirim tenaga penjualnya pada pengecer. c) Para penjual mengunjungi rumah-rumah calon pembeli. d) Para penjual perusahaan mengunjungi pengecer maupun pedagang besar. e) Pimpinan perusahaan langsung mengunjungi/ bungi calon pembeli. f) Sebelum para penjual menjalankan tugasnya diberikan pendidikan khusus mengingat produk yang hendak dijual memerlukan jasa-jasa pelayanan dan penjelasan mengenai penggunaannya. Pada umumnya orang yang langsung mendatangi pembeli dengan menawarkan suatu barang atau jasa disebut para penjual. Pada dasarnya para penjual dapat dibagi tiga kelompok besar yaitu : a) order getters, yaitu para penjual yang bertugas untuk mencari pembeli dan mengusahakan agar pembeli tersebut menjadi iangganan perusahaan. la harus mempunyai pengetahuan yang baik tentang produknya, dan harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai calon pembelinya, agar ia dapat menunjukkan kegunaan dan keuntungan membeli produk tersebut sesuai dengan kebutuhannya. b)
Order taker, yaitu para penjual yang bertugas untuk mendatangi pembeli yang sama secara rutin untuk menciptakan suatu penjualan. Dalam tugasnya ini ia harus mencatat apa yang diinginkan dibutuhkan oleh pembeli serta membantu pembeli dalam memilih dan menetapkan jumlah produk yang akan dibelinya dan kualitasnya. Order taker ini banyak dipergunakan dalam dunia perdagangan, misalnya para penjual pengecer, pedagang besar, dan para penjual dari pabrik.
c)
Supporting salesman, yaitu para penjual yang bertugas untuk membantu dan mendukung terciptanya suatu pesanan.
Menurut philip Dan Duncan sebagaimana dikutip oleh prof. R.H.Rahman prawiramidjaja S.E. ada empat macam prinsip dasar dari penjual perorangan agar efektif yaitu : 1. Persiapan yang cukup 2. Lokasi atau menemukan pembeli 3. Membuat penjualan 4. pengembangan jasa baik setelah penjualan Keterangan secara terperinci adalah sebagai berikut : 1. Persiapan yang cukup. Suatu persiapan penjualan yang etektif seorang penjual harus : mempunyai pengetahuan tentang ,informasi pasar yang cukup, mengenai kondisi perdagangan pada umumnya, misalnya tentang persaingan, fluktuasi harga dan lain-lainnya. 10 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
mempunyai pengetahuan tentang motif pembelian dan kebiasaan membeli dari pada langganan. mengetahui tentang sifat dan penggunaan dari pada produk yang hendak dijual. menguasai agar langganan yang sudah membeli akan membeli lagi.
2.
Lokasi atau menemukan pembeli. Setelah selesai persiapan dibuat maka para penjual menentukan prospek dari pada calon pembeli.
3.
Membuat penjualan Tugas utama dari para penjual adalah menjual produk yang dihasilkan perusahaan.
4.
Pengembangan jasa baik setelah penjualan. Dalam suatu transaksi penjualan kita akan memperoleh keuntungan. Karenanya para pembeli/lengganan harus kita bantu untuk mendapatkan barang- berang yang dibutuhkannya. Dengan demikian make calon langganan yang lain akan tertarik juga terhadap jasa baik yang kita berikan.
3. Publicity. Publisitas ini merupakan salah satu cara promosi yang ketiga, yaitu selah satu kegiatan yang melengkapi metode-metode penjualan seperti advertensi, promosi penjualan dan penjual oleh perorangan. Mengenai definisi publisitas, philip Kotler mengutipnya dari dafinisi yang diberikan oleh American Marketing Assosiation sebagai berikut : "publicity: non personal stimulation for a product, service or business unit by commercially significant news about it in a medium or obtaining favourable presentation radio, television or stage that is not paid the sponsor". Publisitas adalah merupakan dorongan yang sifatnya tidak perorangan terhadap permintaan akan suatu produk, jasa ataupun satuan usaha dengan jalan memuat beritaberita yang sifatnya komersil di dalam media yang dipublikasikan atau penyajiannya secara tepat melalui televisi, radio, atau bioskop-bioskop dan kesemuanya ini tidak dibayar oleh sponsor. Menurut Converse, Huegy dan Mitchell, "publicity has been defined as any forma of commercially signitificant news about a product an institution, a service or a person published in a space or radio time that is not paid ofr by the sponsor". Publisitas didefenisikan sebagai bentuk berita yang bersifat komersil tentang produk, lembaga jasa atau orang yang dipublikasikan dalam surat kabar atau radio yang tidak dibayar oleh sponsor. Berdasarkan pendapat-pendapet tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa publisitas merupakan keterangan tentang suatu produk tertentu yang disebutkan dalam bentuk berita, hal mana merupakan keuntungan karena dalam pelaksanaannya tidak dibayar oleh sponsor, dengan demikian publisitas mempunyai potensi untuk mendorong penjualan.Publisitas mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
11 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
a) High Veracity, yaitu publisitas dianggap oleh pembacanya sebagai sesuatu yang benar sebab pemberitaannya tidak memihak atau dianggep netral, dalam majalah dan surat kabar. b) Off-guard, yaitu bahwa publisitas merupakan berita dalam surat kabar yang dibaca oleh setiap orang, sehingga mau tidak mau berita tentang perusahaan juga terbaca. Dalam hal ini berarti bahwa publisitas dapat sampai ke konsumen meskipun seolaholah konsumen mempunyai penjaga, jika dianggap publisitas tersebut lolos dari penjaganya. c) Dramatization, yaitu bahwa publisitas dapat menggambarkan keadaan produk perusahaan itu dengan jelas, misalnya dalam film, slide serta dapat didramatisir dalam bentuk cerita yang sedemikian rupa hingga produk dapat digambarkan dengan jelas.
4. Sales Promotion. Promosi penjualan merupakan salah satu cara dari promosi yang keempat, untuk mengetahui pengertian promosi penjualan maka penulis mengemukakan defenisi yang diberikan oleh Philip Kotler sebagai berikut : "Sales promotion: those marketing activities other than personal selling, advertising and publicity, that stimulate consumer purchasing and dealer effectiveness such as displays, shows and exhibition, demontration, and various non recurrent selling efforts not in the ordinary routine". Pengertian promosi penjualan merupakan kegiatan kegiatan pemasaran selain penjualan oleh perorangan, advertensi, dan publisitas, yang mendorong konsumen untuk membeli dan mendorong keberhasilan agen penjual, seperti misalnya pajangan, pertunjukan, eksibisi, demonstrasi serta berbagai usaha penjualan yang sifatnya tidak terus menerus dan tidak dilaksanakan secara rutin. Menurut Converse, Huegy den Mitchell, "Sales promotion is a term frequently used to denote those activities which supplement both personal selling and advertising and help to make them effective, such as shows, exposition demontration and other non recurrent selling effor". Promosi penjualan ialah suatu istilah yang dipakai untuk menyatakan aktivitasaktivitas yang melengkepi baik penjualan perorangan maupun advertensi dan membuatnya efektif misalnya pertunjukan, pameran, demonstrasi serta usaha-usaha penjualan lainnya yang tidak dilakukan secara berulang-ulang dan bukan hal yang biasa. Berdasarkan kedua pendapat tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi penjualan ialah kegiatan pemasaran yang mendorong pembelian agen penjual untuk membeli apa yang disajikan pada penjualan yang dilaksanakan secara insidentil itu. Pada pelaksanaannya, promosi penjualan dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu : a.Promosi konsumen. Promosi konsumen ialah promosi yang ditujukan pada konsumen akhir, dapat berupa : (1) Contoh, yaitu contoh produk yang secara diberikan kepada konsumen dengan harapan mereka menerimanya serta menggunakannya, dapat diberikan secara 12 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
(2)
(3)
(4) (5)
(6)
(7)
langsung kepada konsumen atau digabungkan dengan produk yang sudah dikenal konsumen. Kupon, yaitu secarik kertas berstempelkan perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk mendapat pemotongan harga dalam membeli produk dengan harga yang lebih murah, cara penyampaian kepada konsumen sama dengan contoh di atas yaitu dapat secara langsung atau disatukan dengan produk lain yang sudah dikenal. Pengembalian uang ganti rugi, yaitu produsen bersedia mengembalikan uang pembeli apabila kalau ternyata produk yang dijualnya tidak memuaskan lagi bagi konsumen. Promosi harga, yaitu potongan harga dari harga biasa, konsumen dapat mengetahui langsung pada bungkus atau package dari produk yang dibelinya Stempel perdagangan, yaitu pemberian kupon- kupon dengan cap dagang perusahaan, pada waktu terjadinya pembelian barang. Apabila kupon sudah terkumpul dalam jumlah tertentu, maka dapat ditukar dengan sesuatu barang dari perusahaan tersebut. Demontrasi, yaitu perbuatan nyata dari penjualan dihadapan pembeli dimana diperlihatkan serta dijelaskan cara-cara pemakaian maupun kegunaan dan daya tahan suatu barang. Dengan cara tersebut pembeli dapat melihat bagaimana kebenaran dari theme advertensi suatu produk dan manfaat apa yang akan diperoleh bila membeli produk tersebut. Persaingan, yaitu perusahaan memberi kesempatan kepada konsumen untuk memenangkan suatu undian yang diadakan oleh perusahaan tersebut.
b. promosi perdagangan. Yaitu promosi yang ditujukan kepada pedagang perantare yang dapat berupa : (1) Bantuan pembelian, yaitu potongan harga yang diberikan kepada penjual sehubungan dengan pembeliannya dalam jangka waktu tertentu. Sifatnya ialah jangka pendek dan biasanya dilakukan pada perkenalan barang yang baru. (2) Bantuan yang diharapkan, yaitu komisi yang diberiken oleh produsen kepada penjual untuk setiap produk yang dijualnya dengan maksud supaya penjual cepat mengisi persediaan barangnya.Berarti dalam hal ini penjual akan mendapat premi untuk produk yang keluar dari dalam gudangnya. (3) Bantuan sebelum pembelian, yaitu potongan yang diberikan kepada penjual berdasarkan pembelian yang dilakukan sebelumnya, misalnya membeli dalam jumlah tertentu kemudian membeli lagi. (4) Bantuan barang dagang, yaitu penggantian kerugian yang diberikan oleh produsen kepada penjual terhadap produk yang tidak sesuai dengan yang berdasarkan kontrak yang dibuat sebelumnya. (5) Kerja sama advertensi, yaitu advertensi yang dilaksanakan oleh penyalur tetapi biasanya akan diganti oleh produsen dalam jangka waktu tertertu. (6) Fromosi daftar penjual, yaitu advertensi yang dilakukan oleh produsen yang menyebutkan bahwa produk dapat dibeli pada penjual-penjual terter tu. Jadi dalam hal ini penjual juga dipromosikan kepada konsumen.
13 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
(7)
(8) (9)
Uang rangsangan, yaitu intensif yang diberikan kepada penyalur maupun para penjual agar mendahulukan penjualan produk perusahaan tertentu dari pada produk perusahaan lain. Kontes penjual, yaitu dorongan yang diberikan oleh perusahaan dalam bentuk hadiah untuk penyalur atau para penjual yang menjual paling banyak. Muatan penjual, yaitu premi yang diberikan kepada penjual untuk pembelian sejumlah barang-barang.
c. Promosi tenege penjual. Yaitu promosi yang ditujukan kepada tenaga penjual perusahaan yang terdiri dari : (1) Bonus, yaitu pembayaran tunai kepad para penjual sebagai tambahan disamping gaji biasa karena usaha-usaha yang lebih dari biasa dalam menjual barang tersebut. (2) Kontes tenaga penjual, yaitu suatu kompetisi antara para penjual perusahaan dalam usaha untuk lebih mendorong persaingan diantara sesame mereka sehingga penjualan dapat lebih ditingkatkan. (3) Pertemuan penjual, yaitu pertemuan antara berbagai para penjual atau yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan mengundang para penyalurnya , dengan tujuan untuk mendiskusikan bagaimana cara-cara penjualan yang lebih baik supaya terdapat peningkatan dari volume penjualan. D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Promosi Perusahaan harus dapat menentukan bagaimana kombinasi dari advertensi, penjual perorangan, promosi penjualan dan publisitas yang paling tepat bagi perusahaannya, meskipun hal ini merupakan suatu pekerjaan yang sulit karena, tidak diketahuinya secara pasti sampai sejauh mana advertensi dan alat promosi lsinnya depat membantu mencapai tingkat yens diharapkan tapi kite harus mengetehui faktor-faktor yang mempengaruhi promosi tersebut yang dapat dibagi dalam : Menurut Drs. Basu Swastha D.H. dan Drs. Ira wan MBA faktor-faktor yang mempengaruhi efektif tidaknya promosi antara lain adalah : (1) Besarnya dana yang dipasarkan untuk promosi (2) Sifat pasar. (3) Jenis produk yang dipasarkan (4) Tahap-tabap dalam siklus kehidupan barang.
BAB III TUJUAN , MANFAAT DAN METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui produksi dan pemasaran yang dijalankan. (2) Untuk mengetahui promosi yang dilakssnakan oleh perusahaan. (3) Untuk mengetahui bagaimana manfaat promosi dalam meningkatkan produksi dan pemasaran.
14 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
B. Manfaat penelitian. (1) Diharapkan berguna sebagai bahan informasi pengkajian atau pengembangan lebih lanjut, mengenai promosi dalam perusahaan. (2) Bagi peneliti sendiri, menambah pengetahuan wawasan dalam hal promosi perusahaan. C. Metodologi penelitian. (1) Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Asuransi Jasa Indonesia Cabang Medan. Pemilihan objek ini adalah secara sengaja dimana penulis/peneliti tertarik mengenai mesalah promosi pada perusahaan asuransi. (2) Model 1. persamaan regresi Linier sederhana. Drs. Anto Dayan menyatakan sebagai berikut : “Pencarian bentuk persamaan yang sesuai guna meramal (predict) rata-rata y bagi x yang tertentu serta menaksir selisih peramalan sedemikian rupa itu secara tehnis persoalan diatas menitik beratkan pada observasi variabel yang tertentu sedangkan variabel- variabel lain dikonstantir pada pelbagai tingkat atau keadaan persoalan sedemikian dinamakan persoalan sedemikian dinamakan persoalan regreasi. Dari pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa model regresi merupakan model umum yang menggambarkan hubungan enters x dan y, dan setelah melalui proses perhitungan akan diperoleh hubungan fungsional antara variabel x dan variabel y. Bila hubungan fungsi onal meliputi dua variabel, maka disebut regresi sederhana. Dengan demikian persamaan regresi dapat dibentuk dengan bantuaan rumusrumus : Rumus :
sehingga akan membuat persamaan : Y = a + bX dimana: a= intercept coefficient (Konstanta) b= koefisien arah = koefisien regresi = besarnya pengaruh X terhadap Y. Selanjutnya untuk mengukur kuat tidaknya antara variabel x dan variabel y melalui koefisien korelasi dapat diukur melalui koefisien korelasi , dalam hal ini Anto Dayan mengatakan :
15 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
"Koefisien korelasi (r) dapat dianggap sebagai pengukuran yang berguna tentang hubungan enters x dan y bila trend dari titik titik kordinat dalam diagram pancar membentuk suatu garis linier. Bila trens r yang mendeketi O berarti tidak terdapat hubungan antara x dan y. Dalam hal sedemikian itu, x dan y dapat dianggap sebagai veriabel- variabel independend. Bila r mendeketi l; atau -1, y sebetulnya berhubungan erat dengan x". Dengan demikian koefisien korelesi (r), dihitung dengan bantuan rumus :
Dimana : r X y
= koefisien korelesi. = Biaya promosi. = produkai premi.
Bila r = o atau mendeketi 0, maka hubungan antara x dan y sangat lemah atau tidak ada sama sekali. Bila r = + l etau mendekati l maka hubungan antara veriabel x dan y dikatakan sangat kuat dan positip. Bila r = -l atau mendekati -l maka hubungan antara veriabel x dan y sangat kuat tetapi negatif. Bile r positip make hubungan varietal x dan y bersifat seareh, artinya kenaikan/penurunan nilai x akan diikuti oleh kenaikan/penurunen nilai y. sebaliknya bila r negatip make kolerasi varietal x dan varibel y bergerak secara bertolak belakang artinya bila terjadi kenaikan pada varietal x maka pada varietal y justru terjadi penurunan pada waktu yang bersamaan atau bila terjadi penurunan pada varietal x maka akan terjadi kenaikan pada Variabel y pada waktu yang bersamaan pula. Sehubungan dengan pemecahan korelesi fungsional antara promosi dan produksi premi, maka metode linier sederhana yang digunakan adalah jumlah kwadrat terkecil atau yang disebut dengan Least Square Method. J. supranto M.A, mengatakan : "Salah satu cara untuk mencari garis regresi ialah dengan metode Least Square. Metode Least Square ialah suatu metode untuk memperoleh nilai a dan b berdasarkan observasi sedemikian rupa sehingga jumlah kwadrat dari error tersebut minimum". Untuk standard error dari regresi, standard eror dari a (Sa) dan standard error dari b (Sb) adalah :
16 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Produksi Premi PT. Asuransi Jasa Indonesia dalam kegiatannya mengembangkan enam jenis asuransi karugian yaitu : a) Marine cargo (pengangkutan) b) Marine hull (rangka kapal) c) Kebakaran d) Kendaraan bermotor e) Engineering f). Varia
secara
garis
baser
Engineering terdiri dari : Contractors all risks insurance (asuransi yang menanggung terhadap kerugiankerugian yang terjadi didalam kontrak pembangunan suatu proyek). 17 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
Erection all risks insurance (asuransi yang menjamin kerugian yang timbul dalam pemasangan mesin dalam suatu bangunan/proyek). Machinery breakdown insurance (asuransi yang menjamin akibat kerusakan mesin) Deteroriation of stock insurance (asuransi pembusukan). Electronics equipment insurance (asuransi alat-alat listrik) Varia terdiri dari : Personal accident (kecelakaan diri) Cash in transit insurance (asuransi pengiriman uang) Cash in cashiers box insurance (asuransi jumlah uang yang ada dalam kasir). Cash in safe insurance (asuransi penyimpanan uang dalam brankas). Asuransi kebongkaran Flight insurance Asuransi TV dan Antena Public Liability insurance (asuransi terhadap tanggungan jawab terhadap lingkungan). Asuransi kecelakaan buruh. Heavy equipment insurance (asuransi kendaraan alat-alat berat). Dari keenam jenis asuransi kerugian yang dimiliki oleh PT. Asuransi Jasa Indonesia cukup meyakinkan, hal ini dapat terlihat dari perkembangan produksi premi selama sewindu (1984-1991) pads tabel berikut :
B. perkembangan Biaya Promosi Jumlah biaya promosi yang dikeluarkan oleh PT. Asuransi Jasa Indonesia selama lima tahun terakhir (1987 - 1991) dapat dilihat pada tabel berikut :
18 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
Tabel 2 Perkembangan Biaya promosi, 1987-1991 (Dalam jutaan rupiah) Tahun
Biaya Promosi 1987 190 1988 204 1989 285 1990 365 1991 450 Sumber : PT. Asuransi Jasa Indonesia ( diolah)
Naik/Turun Rupiah % 14 7,36 81 39,70 80 28,07 85 23,28
Dari tabel diatas dapat dilihat, bahwa perkembangan biaya promosi dari tahun ke tahun tetap mengalami kenaikan, tetapi bila dilihat seoara persentase kenaikannya adalah berfluktuasi. Dengan meningkatnya biaya promosi dari tahun ke tahun, dapatlah diketahui bahwa kegiatan promosi setiap tahun terus ditingkatkan. Jika kita bandingken data tabel 2 dengan data tabel 1 maka dapet dilihat bahwa dari tahun ke tahun setiap kenaikan biaya promosi selalu diikuti oleh kenaikan volume produksi premi. Untuk lebih jelasnya akan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3 Perbandingan Biaya promosi dan Produksi Premi (dalam Jutaan Rupiah) Tahun 1987 1988 1989 1990 1991 Jumlah
Biaya Promosi 190 204 285 365 450 1494
Produksi premi 57331 60130 75375 90570 102594 386000
C. Analisis Dalam bagian ini ada dua varietal yang akan dianalisis yaitu produksi yang merupakan varietal yang dipengaruhi dan promosi yang merupakan varietal yang mempengaruhi. 1. Analisis Regresi Linier. Dengan menggunaken data pada tabel 3 yaitu tabel biaya promosi dan produksi premi, maka cari regresinya, yaitu untuk mengukur sampai mana promosi dapat meningkatkan produksi premi PT. Asurensi Jasa Indonesia. Tabel berikut memperlihatkan lembaran kerja usaha mencari garis regresinya.
19 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
Tabel 4 Lembar Kerja (dalam Ratusan juta Rupiah) No. 1. 2. 3. 4. 5.
X Y 1.90 573.31 2.04 601.30 2.85 753.75 3.65 905.70 4.50 1025.94 14.94 3860.00 Sumber : Diolah dari tabel 3
X-X -1.088 -0.948 -0.138 0.662 1.512 0
Y-Y -198.69 -170.7 -18.25 133.70 253.94 0
XY 216.17 171648 2.52 88.50 383.95 862.788
X2 1.18 0.90 0.02 0.44 2.28 4.82
Y2 39477.71 29138.49 333.06 17875.69 64485.82 151310.47
Dari tabel 4 ini dapat dihitung rata- rata biaya promosi dan rata – rata produksi premi sebagai berikut : - Rata – rata biaya promosi : X = ∑x n -
=
14,94 5
= 2,988 Rata – rata produksi premi Y = ∑y= 3860,00 n 5 = 772
Misalkan persamaan refressi : Y=a+bx B = (x-x) (y-y) (x-x)2 = ∑xy ∑x2 a a b
= y - bx = nilai variabal y, kalau nilai varibel x= 0, atau perpotongan garis regressi dengan sumbu y bila x = O. = koefisien arah dari saris regresse menunjukkan besarnya perubahan y bila x berubah 1 unit.
Untuk mencari garis regressi maka nilai a dan b harus dicari terlebih dahulu dengan menggunakan rumus tersebut diatas maka:
20 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
b = 862,788 = 179,00 4,82 a = 772 - 179,00 (2,988) = 772 - 5.34,852 = 237,148 Maka persamaan regressi adalah y = 237,148 + 179,00 X Persamaan regressi ini dapat diartikn sebagai berikut : a = 237,148 artinya bahw keleumiselnye x = 0, mak produksi premi (y) adalah Rp. 237,148. b = 179,00 artinya setiap pertambahan biaya promosi (x) sebesar Rp. 1 akan meningkatkan volume produksi sebesar 179,00. Meskipun nilai konstanta a dan koefisien regressi b telah diperoleh tetpi ini bukanlah nilai yang sebenarnya, karena dalam nilai masing-masing komponen tersebut masih terdapat kesalahan beku/standard error (Se), dimana kesalahan dari konstanta a sebagai perkiraan dari A disebut Sa dan kesalahan baku dari koefisien regressi b sebagai perkiraan dari b disebut Sb. Berapa besarnya nilai Se, Sa, Sb dari masing- masing dapat dihitung seperti diperlihatkan pada tabel berikut : Tabel 5 Lembar Kerja (Dalam ratusan juta rupiah) X Y 1.90 573.31 2.04 601.30 2.85 753.75 3.65 905.70 4.50 1025.94 14.94 3860.00 Sumber : diolah dari tabel 3
X2 3.61 4.16 8.12 13.32 20.25 49.46
Y2 328684.35 361561.69 568139.06 820292.49 1052552.884 3131230.474
XY 1089.289 1226.652 2148.187 3305.805 4616.73 12386.663
∑x2i = ∑x2i – (∑xi)2 = 49,46 – (14,94)2 = 49,46 – 44,64 = 4,82 ∑y2i
= = = =
Maka : se2
∑y21 – (∑y)2 5 3131230.474 – (3860.00)2 5 3131230.474 – 2979920 151310.474 = =
∑yi2 – b2 ∑xi2 n-2 151310.474 – (179)2 (4.82) 3 21
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
= =
151310.474 – 154437.62 3 1042.382
Se
=
10.42.302
Sa2
=
=
∑xi2 . Se2 n∑xi2 49.46 . 1042.382 24.1 2139.26
=
21.39.26
=
Sa
= 32.28
= 46,25
Artinya kesalahan baku dari a sebagai perkiraan A adalah sebesar 46,25. Selanjutnya: Sb2 = Se2 = 1042,348 = 216,25 xi2 4,82 Sb = 216,25 = 14,70. Artinya kesalahan baku dari b sebagai perkiraan B adalah sebesar 5,88. Setelah kesalahan baku (standard error) sebagai ukuran tingkat ketelitian tersebut diperoleh, maka nilai Sa dan Sb dapat ditulis dibawah dalam persamaan regressi yaitu : y= 237,148 + 179 X (46,25) (14,70) Kemudian untuk mengetehui apakah persamaan regressi yang diperoleh sudah cukup baik atau belum serta untuk mengethui sampai sejuh man aktivitas promosi dapat mempengaruhi produksi premi, maka harus ditentukan Co-efficient of determination dan Co-efficient of non determination yaitu dengan mempergunakan dari rumus : r2 = (y1 - y) (yi - y)2 Dimana r2 = Coeficient determination yang menggambarkan secara persentase besarnya pengaruh promosi atau variabel x terhadap produksi premi atau variabel y. sedangkan 1 - r2 = Coefficient of non determination yang menggambarkan pengaruh peningkatan produksi premi yang bukan disebabkan oleh karena peranan promosi, tetapi disebabkan faktor-faktor lain. Tabel berikut menunjukkan perhitungan koefisien determinasi tersebut.
22 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
Tabel 6 Perhitungan Co-efficient of determination dan Co-efficient of non-determination X Y 1.90 573.31 2.04 601.30 2.85 753.75 3.65 905.70 4.50 1025.94 14.94 3860.00 Sumber : Diolah dari tabel 3.
Yi 577.248 602.308 747.298 890.498 1042.648 3860.00
(Yi-Y) -194.752 -169.692 -24.702 118.498 270.648 0
(Yi-Y) 38711.35 28795.37 610.19 14041.77 73250.33 151310.47
(Y-Y)2 39477.71 29138.49 333.06 17875.69 64485.82 151310.47
Dengan mempergunakan rumus dan tabel diatas maka perhitungannya dapatlah dicari sebagai berikut : r2
= ∑(yi – y)2 =151310,47 = 0,97 ∑(y-y)2 155409,01
1 – r2 = 1 - 0,97 = 0,03 r2 = 0,97 berarti bahwa garis yang diperoleh sudah cukup baik dan secara persentese usaha promosi (x) benar-benar dapat mempegaruhi produksi premi (y) sebesar.: 0,97 atau 97 %. 2. Analisis Korelasi. Analisis ini dipergunakan untuk mengetahui apakah biaya promosi dan produksi mempunyai hubungan dan tidak. Dengan menggunaken tabel 5 maka nilai korelasi antara kelima variabel tersebut akan dapat dicari dengan menggunakan rumus korelasi sebagai berikut :
23 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
Dengan mengetahui nilai r = 0,99, maka dapatlah dikatakan bahwa korelasi/hubungan antara variabal X dan variabal y adalah kuat dan positip. Jadi dengan demikian berarti bahwa produksi premi PT. Asuransi Jasa Indonesia akan terjadi seirama dengan aktifitas promosi yang dijalankan, dimana dengan terjadinya kenaikan pada aktifitas promosi maka kenaikan pada produksi premi juga akan terjadi. 3. Pengujian Hipotesis Krefisien Regressi. Pada perhitungan terdahulu diperoleh persamaan y = 237,148 + 179 x, dimana kreficient regressi adalah b = 179 bertanda positif, yang berarti naik turunya biaya promosi akan mempengaruhi naik turunnya volume produksi premi pada PT. Asuransi Jasa Indonesia, Disamping itu kreficient korelasi yang diperoleh juga menujukan betapa kuatnya hubungan positip antara naik turunnya volume produksi premi pada PT. Asuransi Jasa Indonesia. Namun demikian, meskipun koefisien regresi sebagai perhitungan tersebut diatas telah menunjukkan pengaruh secara positif, hal ini masih perlu lagi di uji kebenarannya, atau dengan perkataan lain masih perlu diadakan pengujian hipotesis tentang koefisien regressi yaitu untuk menguji benar atau tidaknya (diterima atau ditolaknya) suatu anggapan. Untuk pengujian hipotesis tentang koefisien Breast tersebut akan digunakan distribusi ( t -test) dimana derajad kebebasannya (degrre of freedom) adalah sebesar n-2, sedangkan interval keyakinan ( level of significant) adalah sebesar 95%. Berdasarkan keterangan diatas dan didalam hubungan dengan hipotesis tentang koeficient regressi adalah : a. perumusan hipotesis. Ho : b = 0 yaitu suatu anggapan bahwa promosi tidak dapat meningkatkan produksi premi. (tak ada pengaruh x terhadap y) . Ha : b>0 yaitu merupakan hipotesis tandingan dimana promosi dapat meningkatkan volume produksi premi (ada pengaruh positifp dari x terhadap y). Dimana : Ho adalah merupakan hipotesis observasi dan Ha adalah merupakan hipotesis alternatip. b. perhitungan tes - tabel (tt) tt = tα : 3 d.f = t (1 - 0,95) ; (5 - 2) = t (0., 05 ; 3 ) = 2,253. (lihat tabel distribusi t) c. Perhitungan test observasi (to) dapat dibicara dengan rumus berikut : to = b = 179 =12,17 Sb 14,70 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis mengenai koefisien regressi diatas, maka dapat dilihat bahwa t observasi = 12,17 t - tabel = 2,753, dan masing-masing nilai tersebut berada pada daerah penolakan Ho. Dengan demikian hipotesis observasi (Ra) 24 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
telah ditolak, berarti hipotesis alternatip (Ha) dapat diterima. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh yang positip dari x terhadap y. Atau dengan kata lain hal itu berarti membuktikan adanya pengaruh yang positip dari biaya promosi terhadap volume produksi premi PT. Asuransi Jasa Indonesia. Dengan demikian hipotesis yang diajukan telah dapat dibuktikan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. 1. Persamaan garis regressi yang diperoleh adalah y = 231,148 + 119 x. persamaan ini mempunyai ko-eficiant arah yang positip seperti yang diharapkan yaitu sebesar; b = 119, yang berarti bahwa setiap pertambahan biaya promosi sebesar Rp 1,- dapat meningkatkan produksi premi sebesar Rp.119,- sedangkan konstanta a sebesar 231,148 berarti apabila x = 0 (tidak ada promosi) maka produksi premi sebesar Rp.231, 148. 2. Antara biaya promosi dengan produksi premi terhadap hubungan yang amat begitu kuat. Hal ini terbukti dari hasil analisis korelasi atau r sebesar 0,99 artinya kenaikan/penurunan biaya promosi setidaknya akan berpengaruh terhadap kenaikan/ penurunan produksi premi. 3. Untuk mengukur keeratan hubungan antara biaya promosi dengan produksi premi digunakan perhitungan Co-efficient of determinan atau r2. Sebesar 91% artinya 91% kenaikan produksi premi adalah disebabkan oleh karena usaha promosi. Coefficient of non determinant sebesar 3% artinya adanya kenaikan produksi premi disebabkan oleh faktor-faktor yang lain. 4. Standard error of regressian diperoleh sebesar 32,28. 5. Untuk menguji kebenaran digunakan tes regressi dengan model t - test. Melalui pengujian ini diperoleh bahwa t observasi = 12,17. t - tabel = 2,353 dan masingmasing nilai tersebut berada pada daerah penolakan Ho. Dengan demikian hipotesis observasi (Ho) ditolak. berarti hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima. Artinya adanya pengaruh yang positip dari biaya promosi terhadap produksi premi B. Saran. 1. Perusahaan perlu mempertinggi pengetahuan teknik asuransi maupun non teknik dari para pegawai dengan mengatakan pendidikan diluar jam kerja. 2. Prush hendaknya dapat memberikan gambaran kepada para penjual mengenai kesempatan, nilai dan hadiah yang akan di terimanya bila ia berhasil dengan baik dalam memasarkan jasa tersebut.
25 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
DAFTAR KEPUSTAKAAN Suprapto, J.,1981.Metode riset aplikasinya dalam pemasaran.Ed.3. Jakarta : FEUI. Radiosunu,1980. Management pemasaran. Yogyakarta: BPFE. J. Anto, Dayan, 1976.Pengantar metode statistik; jilid 1. Jakarta: LP3ES. Converse, Paul D[et.al],1960. Elements of marketing, sixth edition Englewood-Cliffs, New Jersey: prentice Hall Inc. Korler, Philipa.,1964. Marketing management analysis, planning and Control, Second edition, New Delhi : Printice-Hall Of India. Besu, Sweats D [dan] Irawan,1981. Management pemasaran modern. Yogyakarta: Lembaga Management AMP. YKPN. Duncan, Philips Charles F. Delbert J.,1964. Marketing principles and Methods, Fifth edition. Illionis: RJ.chard. Panglaykim [dan] Hazil,1962. Marketing suatu pengantar; Cetakan Ketiga. Jakarta: Pembangunan, 1962.
26 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara