160
Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 06 No. 02, Juni 2015
MANFAAT LABELING OBAT LUAR PAREM KOCOK BAGI KONSUMEN LANSIA ANGGOTA WOROKAWURI KOTA YOGYAKARTA Kandi Jadmiko*
ABSTRACT This research is to know what the labelling of outer drugs of the shake parem having a benefit for the consumers especially for the advanced age of the member Worokawuri Yogyakarta City. The data collecting method was used an interview, observation, survey and documentation. The analysis method was used a description method. The research result could conclude that the advanced age of the member Worokawuri Yogyakarta City needed the labelling in order to use it correctly for the shake parem based on the information in the container. Key Words :The labelling benefit for the consumers.
I. PENDAHULUAN Obat luar ada berbagai macam baik kegunaannya maupun pabrik produksinya. Obat luar ada yang berbentuk setengah padat ada yang berbentuk cair. Obat luar ada yang untuk menyembuhkan penyakit kulit diantaranya koreng, biduren, gatal-tagal, campak, dompo, luka dan sejenisnya. Obat luar yang berbentuk cair yaitu parem kocok. Parem ini tidak untuk penyembuh penyakit kulit, tetapi untuk mengurangi atau menghilangkan otot kencang, pegel-pegel karena habis / selesai mengeluarkan tenaga juga untuk melemaskan otot-otot yang kaku, juga untuk pareman badan selesai dipijat dan sebagainya. Kalau kaki dan tangan terasa lelah selesai berjalan atau bekerja kemudian menggunakan parem kocok untuk menghilangkan rasa lelah. Bila kaki kesleo lalu dipijat, kemudian dapat menggunakan parem kocok agar berkurang rasa
*)
sakitnya dan terasa hangat. Berdasarkan informasi yang tertulis dilabeling dan komposisi bahannya, paren kocok akan membuat rasa hangat bahkan akan sedikit panas sehingga tidak cocok untuk anak-anak balita. Anak-anak untuk menghangatkan badan dapat menggunakan minyak kayu putih. Parem kocok sangat cocok untuk lansia yang memang persendiannya sudah berkurang pelumasnya. Setiap obat luar akan ada labelnya baik tertera pada kemasan pertama dan kemasan kedua yaitu dos tempat botol diletakkan, bahkan pada kemasan pertama dan kedua selalu ada gambarnya. Kemasan pertama parem kocok adalah botolnya, botol kemasan dapat dibuat dari kaca/beling dan ada yang dibuat dari plastik, dan perekat labelnya harus yang kuat agar tidak mudah terlepas. Dengan membaca label yang tertera dalam kemasan, akan tahu tentang cara penggunaannya, komposisi bahannya dan hal-hal lain yang diperlukan.
Dosen Proram Studi Tata Rias AKS “AKK” Yogyakarta
160
Mudayana, A.A., “Pelaksanaan Patient Safety oleh Perawat di RS PKU ....” Parem kocok sangat cocok untuk para lansia, sebab usia lanjut sudah sering mendapat gangguan pada otot dan sendi, apalagi untuk anggota Worokawuri Kota Yogyakarta yang semuanya sudah lanjut usia.
II. KAJIAN TEORI Label adalah suatu tanda, baik berupa tulisan, gambar atau bentuk pernyataan lain yang disertakan pada wadah atau pembungkus yang mencatat atau memuat informasi tentang produksi yang ada di dalamnya sebagai keterangan atau penjelasan dari produk yang dikemas. Label kemasan dapat dirancang dan didesain baik secara manual menggunakan alat tulis atau alat lukis atau yang lainnya maupun menggunakan software komputer. Desain yang dibuat secara manual mungkin akan mengalami sedikit kesulitan ketika akan digunakan atau diaplikasikan sedangkan bila menggunakan komputer tentu akan lebih mudah. Sekarang keberadaan software komputer sangat membantu para desainer untuk merancang desain label yang baik, dapat menarik dan artistik, sehingga dapat meningkatkan daya tarik produk terhadap konsumen. Rancangan atau mendesain label kemasan sangat tergantung pada kreativitas para desainernya, baik ukuran, bentuk maupun corak warnanya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan label kemasan antara lain yaitu:
A. Label Tidak Boleh Menyesatkan Apa saja yang tercantum dalam sebuah label baik berupa kata-kata, kalimat, nama, lambang, logo, gambar dan lain-lain harus sesuai dengan produk yang ada didalamnya.
B. Memuat Informasi yang Diperlukan Label sebaiknya cukup besar (relatif sesuai dengan kemasannya) sehingga dapat memuat informasi atau keterangan tentang produksinya.
161
C. Hal-hal yang Seharusnya Tercantum dalam Label Produk 1. Nama Produk Nama produk kesehatan, yang terdapat pada kemasan. Misalnya: Minyak Tawon, Minyak Kayu Putih, Balsem, Parem Kocok, Obat Gatal dan sebagainya. 2. Cap/Trade Mark, bila ada Suatu usaha sebaiknya memiliki cap atau trade mark atau merk dagang. Cap berbeda dengan nama produk dan dapat tidak berhubungan dengan produk yang ada di dalamnya. Misalnya: Balsem Cap Elang, Balsem Lion. 3. Komposisi/Daftar Bahan yang Digunakan Komposisi / daftar bahan yanag digunakan, merupakan keterangan yang menggambarkan tentang semua bahan yang digunakan dalam pembuatan produk tersebut. Cara penulisan komposisi bahan disusun dimulai dari bahan mayor atau bahan utama atau bahan yanag paling banyak digunakan sampai yang terkecil. 4. Netto atau Volume Bersih Netto atau berat bersih dan volume bersih menggambarkan bobot atau volume produk yang sesungguhnya tanpa bahan pengemas. 5. Nama Pihak Produksi Nama pihak produksi adalah nama perusahaan yang membuat obat obatan tersebut. 6. Distributor atau Pihak yang Mengedarkan (bila ada) Dalam kemasan harus mencantumkan pihak pihak tertentu seperti pengepak atau importir, bila ada. 7. No Registrasi Dinas Kesehatan Nomer registrasi ini sebagai bukti bahwa produk tersebut telah teruji dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi atau digunakan. 8. Kode Produksi Kode produksi adalah kode yang menyatakan tentang Batch produksi dari produk
162
Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 06 No. 02, Juli 2015
pada saat pembuatan yang isinya tanggal produksi dan angka atau huruf lainnya yang mencirikan dengan jelas produk tersebut. 9. Keterangan Kadaluwarsa Keterangan kadaluwarsa adalah keterangan yang menyatakan umur produk yang masih layak untuk dipakai atau digunakan / dikonsumsi. Menurut Yulianti dan Nurminah (2006) keterangan kadaluwarsa dapat ditulis: - Best Before Date; produk masih dalam kondisi baik dan masih dapat dikonsumsi beberapa saat setelah tanggal yang tercantum terlewati. - Use by Date; produk tidak dapat dikonsumsi, karena berbahaya bagi kesehatan manusia (produk yang sangat mudah rusak oleh mikroba) setelah tanggal yang tercantum terlewati. Permenkes 180/Menkes/Per/IV/1985 menegaskan bahwa tanggal, bulan dan tahun kadaluwarsa wajib dicantumkan secara jelas pada label. 10. Logo Halal Untuk produk produk yang telah mendapatkan sertifikat “Halal” dari MUI harus mencantumkan logo Halal yang standard disertai dengan nomor sertifikatnya. Berkaitan dengan label kemasan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: a. Label tidak boleh mudah terlepas dari kemasannya. Warna baik berupa gambar maupun tulisan tidak boleh mudah luntur, pudar atau lekang, baik karena pengaruh air, gosokan, maupun sinar matahari. b. Label harus ditempatkan pada bagian yang mudah dilihat. Percetakan desain label kemasan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin cetak tradisional maupun modern. Alat cetak tradisional seperti sablon, sedangkan dengan teknologi modern bisa meng-
gunakan printer, mesin offset atau mesin mesin berskala besar lainnya.
III. PEMBAHASAN Meskipun obat luar, label kemasan juga sangat penting, sebab apabila si pemakai memiliki kulit yang peka atau alergi terhadap sesuatu bahan obat ada kemungkinan kulit dapat terganggu, seperti gatal-gatal atau kemerah-merahan. Bagi Lansia khususnya anggota Worokawuri Kota Yogyakarta yang usia termuda 55 tahun dan yang tertua 85 tahun, badan sudah rapuh baik tulang maupun ototnya, mudah lelah, pegel linu sangat membutuhkan parem kocok untuk mengurangi rasa yang terasa tidak enak. Parem kocok (parcok) yang disukai dan dipakai oleh anggota Worokawuri ialah parem kocok produksi Air Mancur. Kemasan pertama yaitu bentuk botol dan sejenis plastik. Kemasan kedua, dos dengan ukuran 4 cm, 11 cm keempat sisinya dua sisi yang berlawanan tertera gambar tubuh manusia dengan otot-otot yang jelas, di atas gambar tertulis Parcok (Parem Kocok), disudut kanan tanda “Halal”, sudut kiri tertulis jamu. Dekat kepala tertulis Ekstraks dan angka 22B. Di bawah gambar tubuh ada tulisan isi bersih 75 ml. Air Mancur Depkes RI. No.Tr.91639741 Exp Date. Dua sisi yang lain tertulis penjelasan / keterangan; yang sebelah dengan bahasa Inggris, dan yang sebelah berbahasa Indonesia.
Awas Obat Luar -
Komposisi: Simplina (Zingeberis Rhizoma Egiriseti Herbal dll). 20% minyak atsiri (oelum, cayuputih, oleum, Eugeniae Follium, dll) 16% alkohol (Etanol 60%) 32%: Gliserin 4% dan bahan-bahan lain sampai 100%
-
Kasiat dan Kegunaan Mengurangi lelah dan pegal linu setelah bekerja keras atau berolah raga. Tepat untuk mengobati otot otot yang kaku dan kejang
Mudayana, A.A., “Pelaksanaan Patient Safety oleh Perawat di RS PKU ....” karena terkilir atau encok (rematik). Juga mengobati nyeri dan bengkak karena terpukul atau digigit serangga. -
Cara Pemakaian: Kocok dulu, kemudian tuangkan secukupnya, lalu oleskan atau gosokkan secara merata pada bagian tubuh yang terasa nyeri.
-
Peringatan: Jangan kena mata dan jangan digunakan pada kulit yang luka dan yang peka/alergi.
-
Perhatian: Sebaiknya coba dulu sedikit. Jika ternyata timbul bintik bintik merah dan gatal, hentikan pemakaian.
Ternyata 80% anggota Worokawuri Kota Yogyakarta karena merasa cocok maka di rumah selalu ada persediaan parem kocok. Rasa hangatnya pas untuk Lansia, baunya harum menyegarkan. Dengan mempunyai persediaan parem kocok, maka untuk melakukan olah raga lansia tidak malas, meskipun setelah selesai berjalan jalan atau olah raga ringan badan terasa pegal pegal, parem kocok selalu dioleskan terutama pada bagian betis dan lutut, sambil mengoleskan parem kocok sambil ditekan-tekan. Ternyata para lansia yang dikeluhkan setelah banyak berjalan atau lelah bekerja meskipun cara kerjanya juga disesuaikan dengan tenaga yang dimiliki yaitu selain bagian kaki juga bagian bahu terus ke lengan. Bagian kaki dan lengan dapat diolesi dengan parem kocok sendiri tidak perlu meminta pertolongan orang lain. Para lansia sudah wajar apabila mendapat gangguan kesehatan. Kehidupan usia lanjut wajar apabila mendapat gangguan pada otot dan sendi, apabila memang mendapat penyakit misalnya rematik jelas harus diperiksakan pada dokter, kecuali kalau hanya merasa lelah karena usia yang makin menua. Telah diketahui bahwa penyakit/gangguan otot dan sendi dapat menimbulkan berbagai keterbatasan dalam berbagai tingkatan. Faktor-faktor yang berkaitan dengan resiko timbulnya keterbatasan sangat beragam. Nyeri memang merupakan
163
faktor dominan disamping faktor lainnya (NIU Conference, 2000). Adanya keterbatasan merupakan cermin kualitas hidup yang menurun disamping parameter lainnya. Proses menua adalah proses alamiah artinya setiap orang mengalaminya namun laju dan derajat dampaknya terhadap individu bervariasi antara individu dan antar organ dalam satu individu. Memang ada keluhan gangguan otot dan sendi yang diakibatkan adanya penyakit diantaranya yaitu oesteo orthritis, gaut (rematik asam urat) yang sering di dapat oleh lansia. Keluhan otot-sendi berupa pegal-pegal dan linu-linu mencapai 30% pada usia lanjut di masyarakat. Untuk mengantisipasi rasa tersebut diantaranya menggunakan parem kocok untuk dioles-oleskan pada bagian yang pegal dan linu. Rasa hangat dan bau yang sedap sudah menimbulkan rasa senang dan tenang. Dengan rasa percaya diri pada manfaat parem kocok untuk menghilangkan rasa pegal linu, maka parem kocok selalu tersedia di rumah, apalagi harganya terjangkau dan mudah di dapat. Worokawuri adalah kelompok janda-janda TNI (Tentara Nasional Indonesia), ibu-ibu ini terdiri dari isteri-isteri anggota Angkatan Darat, Angkatan Udara atau Angkatan Laut. Sebelum para suami meninggal mereka adalah anggota Persit dan setelah ditinggal wafat dan kebanyakan almarhum bapak-bapak meninggal setelah pensiun. Anggota Worokawuri Kota Yogyakarta mengadakan pertemuan setiap bulan diadakan pada tanggal 8. Adapun tempatnya bergilir, pada pertemuan itu selalu diisi dengan santapan rohani, simpan pinjam dan saling mengeluarkan pendapat atau sesuatu yang perlu dibicarakan. Worokawuri Kota Yogyakarta struktur pimpinannya sebagai berikut: Ketua
: Ny. Sudarja
Sekretaris
: Ny. Yuwono
Bendahara
: Ny. Sony Santosa
Simpan pinjam : Ny. Sunarta
164
Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 06 No. 02, Juli 2015
Dalam pertemuan itu saling mengingatkan bahwa mereka sudah usia lanjut sehingga harus selalu bersyukur atas anugerah Allah SWT, meskipun sudah ditinggal oleh suami tetapi almarhum masih bertanggungjawab. Meninggalkan isteri, anak tetapi juga pensiun yang dapat untuk biaya hidup. Apalagi kalau juga ditinggali rumah dan anak-anak yang berbakti. Maka dalam santapan rohani selalu berisi petuah petuah untuk para lansia yang secara lahiriyah tak lama akan menyusul suami. Jadi pertemuan setiap bulan selain melestarikan silaturahmi juga saling mengingatkan agar para anggota tidak lupa berdoa dan bersyukur untuk seluruh anggota keluarga. Pada saat pertemuan itu selalu ada saja yang memberi pengetahuan tentang kehidupan yang baik dimasa tua, dan cara mengatasi gangguan kesehatan yang ringan ringan, diantaranya mengatasi pegel linu dengan parem kocok. Mengatur pola makan agar kesehatan terjaga, menyantap makanan yang bergizi, menghindari jenis makanan yang dapat mengganggu kesehatan, olah raga ringan yang sesuai dengan lansia tidak ketinggalan.
IV. PENUTUP Proses menua terus berjalan tetapi lansia harus tetap tegar, kelemahan tubuh harus diatasi dengan semangat dan menjaga kesehatan tubuh, mengatur pola makan, mengendalikan emosi dan selalu bersyukur. Gangguan kesehatan wajar bila sering menimpa karena memang tubuh sudah lama bekerja. Karena itulah para lansia selalu membawa obat-obat luar, baik untuk di rumah atau bepergian, diantaranya minyak kayu putih, balsem, dan tidak ketinggalan parem kocok. Bagi yang belum biasa menggunakan parem kocok, perlu membaca label yang tertera pada kemasannya, agar dapat mengira-ira banyak sedikitnya yang akan dipakai, agar rasa hangatnya sesuai dengan yang diinginkan, dengan demikian adanya label pada kemasan sangat bermanfaat, lebih-lebih untuk para lansia yang
ketahanan kulitnya sudah menurun dibanding dengan yang masih muda. Perlu diperhatikan bahwa gangguan otot dan sendi sangat sering dialami oleh kelompok usia lanjut, apalagi penyakit osteoorthritis merupakan penyakit rematik yang paling banyak terjadi meliputi 6070% lansia. Upaya pencegahan perlu diusahakan dalam rangka optimalisasi kualitas hidup. Oleh karena itu pada setiap pertemuan Worokawuri diharapkan ada yang mengisi santapan rohani, cara-cara mengatur pola hidup dan pola makan.
DAFTAR PUSTAKA Hadari Nawawi, Prof. Dr. Metode Penelitian Sosial. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Husaini Usman Dr. M.Pd., 2004, Metode Penelitian Sosial. Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta. I Dewa Putra Pramantara. S. 2004, Dampak Gangguan Otot dan Sendi pada Kwalitas Hidup Usia Lanjut. Seminar di Klinik Lansia FK UGM/ SMF Geniatri RS. Sarjito Yogyakarta. Imatetani. 2010. Trend Pengemasan Modern Seharusnya tidak Menggeser Kemasan Tradisional. www.gogle.com. Masri Sengarimbun Sofian Effendi. 1987 (Editor). Metode Penelitian Survei. LP3ES (Lembaga Pendidikan & Penerangan Ekonomi dan Sosial) N.I.H. Conference, 2000, Osteoorthritis. News Insight Ann Inten Ied. Suharyanto, 2012, Pengepakan dan Labeling Produk Olahan. www.google.com