Edisi Maret 2016
www.iconpln.co.id
ICON News GR
IC
N
OF
ALL
WE DO
IN
ICON+ BE RI
N+
IN
TE
O
ITA EGR S NT
ITY
I AT IS FOUND
O
C o M M u n i C at i n g o u r w o r l d
tingkatkan awareness terhadap
Manajemen risiko
suM
Mar y
TINGKATKAN AWARENESS TERHADAP MANAJEMEN RISIKO
Dalam menjalankan bisnis, risiko adalah sebuah tantangan yang tidak dapat dihindari. Risiko ini melekat dalam setiap usaha yang dilakukan pelaku bisnis untuk mencapai target dan sasaran. Dengan kata lain, risiko menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam suatu proses bisnis di perusahaan. Jika tidak dikelola dengan baik, risiko dapat mengancam kelangsungan proses bisnis, bahkan kelangsungan perusahaan itu sendiri. Untuk itu, diperlukan sebuah cara pengelolaan risiko melalui pendekatan yang terstruktur dan mencakup serangkaian kegiatan, mulai dari identifikasi risiko, mitigasi risiko, monitoring, hingga evaluasi. Pendekatan terstruktur inilah yang dikenal sebagai Manajemen Risiko. Sebagai perusahaan yang menjalankan bisnis di bidang TIK, ICON+ pun membutuhkan Manajemen Risiko untuk mengelola segala kemungkinan risiko yang ada. Implementasi Manajemen Risiko di ICON+—selain untuk mengelola risiko-risiko korporat—dapat membantu tercapainya sasaran korporat serta membangun budaya sadar risiko (risk awareness). Adapun jenis risiko yang dikelola adalah risiko korporat, risiko operasi, risiko strategik, dan risiko spesifik. Meskipun telah memiliki divisi khusus yang mengiringi implementasi Manajemen Risiko—yaitu Divisi Manajemen Risiko ICON+, pemilik risiko (risk owner) tetap memiliki peran penting dalam mengelola risiko. Risk owner-lah yang bertanggung jawab untuk memahami, mengelola, memitigasi risiko yang dihadapi, serta memastikan langkah mitigasinya berjalan efektif. Pada edisi ketiga ini, Manajemen Risiko pun diangkat sebagai tema utama yang diulas secara lebih mendalam. Dengan mengusung sebuah harapan, yaitu Manajemen Risiko dapat menjadi budaya kerja yang mengakar kuat di lingkungan ICON+. Dengan demikian, ICONers tak perlu lagi menghindari ataupun mereduksi risiko semaksimal mungkin. Melainkan, mengelola risiko tersebut sebaik mungkin sehingga mampu membawa perusahaan ataupun pelaku bisnis keluar dari ketidakpastian yang menghadang.
Editorial
FoKus Para pembaca yang kami hormati,
8
Implementasi Manajemen Risiko pun diyakini sebagai sebuah cara tepat dan terbaik dalam mengelola risiko perusahaan. Disamping itu, implementasi Manajemen Risiko juga mampu “membebaskan” perusahaan dari ketidakpastian yang dapat mengancam kelangsungan proses bisnis dan perusahaan.
wawanCara MANAJEMEN RISIKO DAN TATA KELOLA PERUSAhAAN PLN
Yulianto Sri Hartadi, Manajer Manajemen Risiko ICON+, pun menganalogikan Manajemen Risiko sebagai lampu kendaraan yang sedang berjalan di malam hari. Keberadaan lampu sangat membantu pengendara dalam mengidentifikasi kondisi jalan di depannya sehingga ia dapat mengendalikan kendaraannya sampai ke tujuan dengan tepat waktu dan tanpa terkendala masa. Pria yang akrab disapa Adi ini pun menjelaskannya secara gamblang dalam Rubrik Fokus edisi ini.
ProduK & layanan
BANGUN APLIKASI e-Proc PLN: ICON+ DUKUNG REALISASI GOOD CORPORATE GOvERNANCE
Sementara itu, Krisna Simba Putra—Kadiv Manajemen Risiko PLN menyebutkan ICON+ sebagai salah satu anak perusahaan yang telah melaksanakan Manajemen Risiko dengan cukup baik. Dalam Rubrik Wawancara, Krisna menyampaikan tentang penyetaraan sistem Manajemen Risiko yang akan dilaksanakan PLN terhadap anak-anak perusahaannya. Tanpa terkecuali, ICON+.
sdM CINTAI PEKERJAAN UNTUK hIDUP yANG LUAR BIASA
Pelaksanaan Manajemen Risiko di lingkungan ICON+, secara bertahap, mampu membangun risk awareness di antara ICONers. ICONers pun mulai memahami dan menyadari arti pentingnya Manajemen Risiko dalam upaya mencapai target dan sasaran perusahaan. Pandangan ICONers terhadap Manajemen Risiko ini terurai secara jujur dalam Rubrik ICONers.
10 iConers
MANAJEMEN RISIKO DI MATA ICONers
Selain informasi penting seputar Manajemen Risiko, Kami pun tak lupa untuk menyuguhkan beragam informasi menarik lainnya, seperti pesona wisata dan alam Korea, tips beradaptasi dengan atasan baru, juga mengenal lebih jauh tentang bisnis mata uang asing. Selamat membaca!
12 KoMunitas
WINTER IN SEOUL
Salam Redaksi
14 agEnda
ICON News
kegiatan-kegiatan icon+
PENANGGUNG JAWAB : yunianto Prabowo [Sekretaris Perusahaan] PEMIMPIN REDAKSI : titik riana
16 ManajEMEn
KOORDINATOR LIPUTAN : Erna Pardede
BISNIS TRADING FOREx
KONTRIBUTOR : Melly rahmadani, agustina Masito
KOLOM INTERAKTIF : Bunga Brimagita SIKLUS : nasari, Khasbullah, arief santoso
REPORTER & PhOTOGRAPhER dyota tenerezza, anita nur Fitriany, Candra Fivetya, novita Puspa, Chairudi B. dharma, M. nur Fitrianto DESAIN & TATA LETAK andunk Bayumurti
PT Indonesia Comnets Plus
Manajer Manajemen Risiko ICON+, Yulianto Sri Hartadi menjelaskan bahwa di dalam Manajemen Risiko modern, Manajemen Risiko dapat dianalogikan sebagai lampu dari sebuah kendaraan yang berjalan di malam hari. “Dengan lampu ini, pengendara dapat mengidentifikasi kondisi jalan di depannya sehingga pengendara dapat mengendalikan
kendaraan sampai ke tujuan dengan tepat waktu, tanpa terkendala masalah,” ujar ICONers yang akrab disapa Adi ini. Risiko ini pun berhubungan erat dengan pihak-pihak tertentu. Menurut Irene Samosir, Staf Manajemen Risiko ICON+, berdasarkan konsep three lines of defence, ada tiga pihak yang terkait risiko. “Pihak pertama adalah mereka yang menanggung risiko, yaitu para owner,” jelasnya. Sedangkan, pihak kedua adalah Divisi Manajemen Risiko yang bertugas
nt
NARASUMBER : seluruh Manajer Pt indonesia Comnets Plus
EDITOR Muhammad Pamungkas
risK awarEnEss Di lingkungan ICON+, pengelolaan Manajemen Risiko dilaksanakan oleh Divisi Manajemen Risiko yang memiliki fungsi utama untuk mengelola risiko-risiko korporat sehingga dapat membantu tercapainya sasaran korporat. Disamping itu, juga membangun framework Manajemen Risiko korporat agar korporat memiliki mekanisme yang sama dalam hal pengelolaan risiko serta membangun budaya sadar risiko (risk awareness) di perusahaan. Bilamana jajaran Top Management dan para risk owner memiliki kesadaran dan pemahaman yang baik dalam pengelolaan risiko, maka Manajemen Risiko ini akan memiliki peran yang besar terhadap pencapaian perusahaan.
lia
ATASAN BARU? JANGAN TAKUT, INI SOLUSINyA!
Pt indonEsia CoMnEts Plus Wisma Mulia Lt. 50-51 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 42, Jakarta 12710 Telp. 62-21 525 3019 Fax. 62-21 525 3659
KONSULTAN MEDIA intEgriti Pt integra Cipta Kreasi telp/Fax : 021-27650747
Berjalannya sebuah perusahaan tidak dapat terlepas dari risiko, mulai dari skala kecil hingga besar. lengahnya perhatian terhadap risiko dari setiap langkah ataupun kebijakan yang diambil perusahaan dapat berpotensi mengakibatkan kerugian. Maka, hal tersebut harus diantisipasi melalui pengelolaan risiko yang tepat, yaitu Manajemen risiko.
yu
18 tEroPong
Manajemen risiko
+)
6
TINGKATKAN AWARENESS TERhADAP MANAJEMEN RISIKO
ON
5
B
FoKus
tingkatkan awareness terhadap
o
ICON
IC
3
icara bisnis, berarti kita berbicara tentang berbagai kemungkinan risiko yang ada. Memang, bisnis dan risiko ini seolah tak terpisahkan. Risiko senantiasa mengiringi setiap langkah yang diambil pelaku bisnis. Kendati demikian, alihalih dihindari, risiko ini justru harus dihadapi dengan cara mengelola setiap risiko yang ada sebaik mungkin.
o
isi
sr
ik
daFt ar
iH
ar
ta d
i (Manajer Ma
em naj
en
Ri
s
News Edisi Maret 2016
3
FoKus
wawanCara
Ris
i ko
IC
Banyaknya bussiness owner dan risk owner yang belum mampu menggali dan mendiskripsikan potensi risiko yang terdapat dan melekat pada
ar
M
“Risiko spesifik adalah risiko yang melekat pada saat melaksanakan program kerja, baik berupa proyek pengembangan maupun investasi. Risiko tersebut berdampak pada penyelesaian program kerja dan kelangsungan perusahaan,” ujar Fajar.
Setiap periode triwulanan, risk owner berkewajiban menyampaikan l a p o ra n m o n i t o r i n g p r o g r e s atas rencana mitigasi terhadap dampak dan kemungkinan yang telah direncanakan serta hasil atas rencana tersebut terhadap posisi risikonya.
r
Adapun jenis risiko yang dikelola Manajemen Risiko ICON+ itu sendiri ada empat macam. Fajar Martha Kusuma, Staf Manajemen Risiko ICON+ menyebutkan keempat risiko tersebut, yaitu risiko korporat, risiko operasi, risiko strategik, dan risiko spesifik.
ja
“Kalau auditor itu lebih kepada jika risiko sudah terjadi, mereka menemukan sesuatu. Sedangkan, Divisi Manajemen Risiko itu mengidentifikasi kemungkinan terjadinya risiko. Dengan kata lain, mencegah sebelum terjadi risiko,” tambah Irene.
“Divisi Manajemen Risiko melakukan b i m b i n g a n d a n p e n g a ra h a n kepada masing-masing bussiness owner dan risk owner dalam hal menentukan mitigasi dan rencana i m p l e m e nta s i nya . Ad a ka l a nya manajemen risiko juga memberikan risk opini kepada kajian risiko, yang sudah dibuat risk owner,“ kata Adi.
Manajemen risiko dan tata Kelola Perusahaan Pln Krisna simba Putra (KADIv Manajemen Risiko PLN)
Fa
menyusun pedoman Manajemen Risiko. Irene menambahkan bahwa tugas ini lebih mirip kepada p e m b u a t a n i n f ra s t r u k t u r nya . Kemudian, sebagai pihak ketiga adalah auditor yang tugasnya di bidang pemeriksaan.
+)
(Staf Mana
n jeme
ON
sir
IC
Mo
Jika terdapat kontrol eksisting terhadap risiko tersebut, baik berupa SK ataupun SOP yang telah dijalankan, risk owner bisa mencantumkan ke dalamnya. Maka, mitigasi dapat dijalankan karena sudah terdapat kontrol eksisting, dengan melanjutkan ke kontrol yang ada. Jika kontrol eksisting dirasa masih kurang, dapat dilakukan improvement sehingga d a pa t m e m i n i m a l ka n d a m pa k maupun kemungkinan risiko yang timbul.
proses bisnis, dapat menjadi sebuah ke n d a l a s e ka l i g u s t a n t a n g a n tersendiri. “Kurangnya kesadaran akan risiko (risk awareness) dapat mengakibatkan kurang maksimalnya pencapaian proses bisnis tersebut dan dapat memengaruhi proses bisnis yang lain, yang memiliki kesinambungan antar prosesnya,” jelas Fajar.
ko
sa
O
E
nE
N
ir
+)
dari risiko tersebut. Kemudian, melangkah ke mitigasi risiko, yaitu melakukan analisis risiko terlebih dahulu terhadap kemungkinan besar kecilnya risiko dan dampak risiko terhadap sasaran.
tH
aK u
s u M a ( taf M anaje S
me
n
Ri
si
Menurut Adi, di tahun 2016 ini terdapat program baru sebagai penyempurna Proses Manajemen Risiko di tahun sebelumnya. Di antaranya, peningkatan maturity level Manajemen Risiko menjadi 3,5 dari sebelumnya 3,38, berdasarkan self assesment bersama dengan P L N . D e m i te r w u j u d nya n i l a i tersebut, disiapkan pula program pendukungnya, seperti pembuatan risk register, risk taxonomi, risk a p p e t i t e, d a n r i s k t o l e ra n c e perusahaan, SOP berbasis risiko serta penyempurnaan aplikasi ERM (Enterprise Risk Management) yang telah berjalan selama sekitar satu tahun terakhir.
s
ebagai persiapan menghadapi ketidakpastian (uncertainty) yang semakin tinggi di era sekarang ini, baik di tingkat global, regional, maupun lokal, PLN pun menerapkan Manajemen Risiko. Ketidakpastian yang ada berpotensi mengancam sumber daya, bahkan kelangsungan Perusahaan. Selain untuk mengantisipasi ancaman, Manajemen Risiko tersebut sebenarnya juga berguna untuk menjaga agar PLN tetap berada di dalam koridor pengelolaan usaha yang berkehatihatian (prudent operation). Disamping itu, Manajemen Risiko juga merupakan bentuk tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), yang dapat berujung pada peningkatan nilai tambah (value added) bagi perusahaan. Di lingkungan PLN dan anak perusahaan, metoda yang
News Edisi Maret 2016
dalam pengelolaan risiko yang bersifat kontraproduktif terhadap pencapaian Visi, Misi, dan rencana strategis Perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,” jelas Krisna. Kemudian, sasaran ketiga adalah proses bisnis perusahaan. Pada p roses b i s n i s te rse b u t p e r l u dilakukan perbaikan (improvement) secara bertahap, dengan cara mengintegrasikan (embedding) M a n a j e m e n R i s i ko ke d a l a m proses bisnis tersebut. “Langkah tersebut selain dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan oleh Manajemen Risiko ke dalam proses bisnis tersebut, juga dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan oleh manajemen,”ujar Krisna. Di antara sekian anak perusahaan PLN, ICON+ termasuk di antara perusahaan yang telah menjalankan Manajemen Risiko dan melaporkannya dengan hasil yang cukup baik. “Selanjutnya, PLN akan melakukan penyetaraan sistem kepada seluruh anak perusahaan, bukan penyeragaman, karena bidang dan kondisi setiap anak perusahaan berbeda-beda,” tutup Krisna.
L a n g k a h s e l a n j u t n ya a d a l a h menentukan penyebab dan dampak dari risiko serta area dampak
ICON
Sementara itu, di level Korporat PLN, terdapat 5 kategori yang profil risikonya tinggi hingga ekstrem, yaitu kategori strategis, finansial, operasional, proyek, dan kepatuhan. KADIV Manajemen Risiko PLN, Krisna Simba Putra menyebutkan bahwa untuk penerapan Manajemen Risiko di PLN ada beberapa sasaran yang dibidik. Sasaran pertama adalah seluruh pejabat maupun karyawan. Dalam diri karyawan maupun pejabat PLN harus ditumbuhkan budaya Manajemen Risiko yang bersifat preventif. Sasaran kedua adalah para pemilik risiko, untuk memastikan bahwa Perusahaan mampu mengelola r i s i ko nya se ca ra e fe kt i f d a n efisien. “Hal ini dilakukan dengan cara meningkatkan keterpaduan
idEntiFiKasi dan Mitigasi risiKo Sebagai langkah awal pengelolaan risiko adalah melakukan identifikasi risiko. “Caranya, ditentukan dulu ruang lingkup pembahasannya, bisa berupa program kerja atau pencapaian kinerja. Selanjutnya, menentukan sasaran yang ingin dicapai dan menentukan konteks dari risiko yang dapat menghambat dalam mencapai sasaran tersebut, baik konteks internal dan maupun konteks eksternal,” terang Adi.
4
digunakan sebagai kriteria penilaian implementasi Manajemen Risiko diadopsi dari kriteria yang dikembangkan dari hasil kerja sama dengan Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LMFEUI). Metoda tersebut didasarkan atas enam elemen infrastruktur, yaitu kebijakan bisnis, proses bisnis, SDM dan organisasi, laporan manajemen, metodologi, serta sistem dan data.
PT Indonesia Comnets Plus
PT Indonesia Comnets Plus
ICON
News Edisi Maret 2016
5
ProduK & layanan
ProduK & layanan
e-Proc PLN adalah sistem pengadaan barang/jasa secara elektronik/online di lingkungan PLN dengan menggunakan fasilitas aplikasi berbasis web. Dengan aplikasi ini, proses pengadaan barang/jasa antarunit PLN bisa dilakukan dengan mengakses portal e-Proc PLN ataupun situs PLN melalui internet browser.
secara korporat juga dapat sekaligus melakukan monitoring secara tepat proses-proses pengadaan yang sedang berlangsung,” jelas F.X. Yunianto Wibowo, Supervisor Implementasi Aplikasi ICON+.
“A p l i ka s i i n i d i h a ra p ka n b i sa menjadi wadah bagi PLN dalam melaksanakan proses pengadaan terpusat. Dengan demikian, PLN
Pengembangan e-Proc PLN ini sendiri bertujuan untuk lebih meningkatkan integrasi antarunit PLN, meningkatkan kecepatan
ICON
News Edisi Maret 2016
i IC O
as
to
lik
Ap
an
6
proses, serta meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. Disamping itu, j u g a m e l a ks a n a ka n p roses pengadaan yang transparan dan akuntabilitas sehingga aplikasi e-Proc PLN dapat menunjang terciptanya Good Corporate Governance (GCG) dalam tata laksana pengadaan barang/jasa.
ni
e-Proc Pln Sebagai Badan Usaha Milik Negara dengan cakupan layanan nasional, PT. P L N ( Pe rse ro) s u d a h semestinya mengembangkan e-Proc. Pentingnya aplikasi s i s te m p e n g a d a a n i n i pun telah dituangkan dalam Surat Keputusan D i re ks i P L N N o 6 20 tentang Pedoman Umum Pe n g a d a a n Ba ra n g / Jasa PT. PLN (Persero). Maka, melalui ICON+, PLN m e m ba n g u n se ka l i g u s mengimplementasikan aplikasi e-Proc PLN.
yu
di era teknologi informasi, setiap proses bisnis dalam sebuah perusahaan dapat dijalankan secara modern dengan memanfaatkan teknologi yang ada. tak terkecuali, proses pengadaan barang/jasa yang kini bisa dilakukan secara online dengan memanfaatkan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi. sejumlah perusahaan pun mengembangkan teknik pembelian modern—yang dikenal dengan istilah Electronic Procurement atau e-Proc— dalam proses pengadaannya.
. F. X
iCon+ dukung realisasi good Corporate governance
N+
Bangun aplikasi e-Proc Pln: w
iBo
wo
p (Supervisor Im
lem
en
ta
dapat dilakukan secara online dengan menggunakan Fitur Online Aanwijzing (Penjelasan Pengadaan). Penyedia Barang dan Jasa pun bisa selalu mendapatkan informasi mengenai pengadaan yang sedang diikuti melalui Fitur Notifikasi.
si
ragaM Fitur Aplikasi e-Proc PLN dilengkapi beragam fitur yang mendukung sekaligus memudahkan proses pengadaan. Fitur-fitur tersebut dapat memfasilitasi segala jenis proses pengadaan barang dan jasa, mulai dari pengadaan yang dilakukan secara Terbuka, Terbatas, Langsung, hingga Open Book. Di antara fitur-fitur e-Proc PLN adalah Fitur DPT (Daftar Penyedia Terseleksi) yang digunakan untuk melakukan seleksi kualifikasi calon Penyedia Barang dan Jasa sehingga didapatkan penyedia yang sudah terseleksi dan sesuai dengan kebutuhan PLN. Kemudian, adapula fitur untuk proses penawaran harga pengadaan, yaitu Fitur e-Auction. Fitur ini memungkinkan penawaran dilakukan secara online dan real time serta dapat dilakukan dalam beberapa sesi yang berbeda. Selain penawaran harga, proses Aanwijzing/Penjelasan juga
Fitur berikutnya adalah Management Document Softcopy yang memungkinkan terlaksananya transaksi paperless. Hal ini tentunya akan mengurangi penggunaan kertas pada document hardcopy dalam proses pengadaan. Sementara, keamanan Dokumen Penawaran yang dikirimkan oleh Penyedia Barang dan Jasa juga terjamin dengan adanya Fitur Document Security.
go livE Pembangunan aplikasi e-Proc PLN ini telah dilaksanakan oleh Tim ICON+ sejak November 2015 lalu dan selesai pada Februari 2016. Aplikasinya dibuat dengan bahasa pemrograman JAVA, database y a n g m e n g g u n a k a n O ra c l e , serta memanfaatkan teknologi Oracle Fusion Middleware (OFM). Teknologi OFM ini digunakan untuk membangun web service yang menghubungkan Layer Front End (Presentation Layer) dan Back End. e-Proc PLN ditargetkan Go Live di PLN Group pada bulan Maret 2016. Aplikasi ini akan digunakan
se ca ra se re nta k o l e h P L N d i seluruh Indonesia. Mulai dari PLN Kantor Distribusi/Wilayah, Kantor Area Pelayanan, Kantor Induk, UIP, JASDIK, P3B, PJB, PUSENLIS, PUSHARLIS, P3BS, KIT-SBS, hingga KIT SBU. Nantinya, aplikasi ini juga akan di roll-out ke seluruh Anak Perusahaan PLN, termasuk ICON+. Selain itu, ke depannya, e-Proc PLN juga akan dikembangkan lebih lanjut sebagai sistem yang dapat mengakomodasi kebutuhan Supply Chain Management secara utuh, dari hulu hingga ke hilir. “Untuk saat ini, e-Proc memang masih hanya menangani dari sisi procurement-nya saja. Tetapi, kami akan terus kembangkan sehingga bisa mendukung kebutuhan Supply Chain Management,” urai pria kelahiran Yogyakarta, 15 Juni 1976 ini. Aplikasi yang telah berhasil dibangun hanya dapat diimplementasikan dengan baik selama ada komitmen dari seluruh jajaran manajemen dan pelaksana pengadaan untuk memanfaatkan e-Proc sebaik mungkin sebagai sarana pengadaan barang dan jasa. Untuk selalu menguatkan komitmen tersebut, hendaknya dilakukan sosialisasi secara bertahap sehingga seluruh pelaksana pengadaan memahami dan menyadari arti pentingnya e-Proc dalam proses pengadaan barang dan jasa.
Dengan sistem pengadaan yang terintegrasi dan terpusat, akan memudahkan pengendalian dan pengawasan sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan material di gudang, baik material fast moving maupung material slow moving. e-Proc PLN yang dilaksanakan secara online juga akan mengurangi intensitas pertemuan antara pejabat pelaksana pengadaan dan penyedia barang dan jasa. Hal ini, tentu saja akan menghindarkan perusahaan dari hal-hal yang dapat menghambat terwujudnya tata kelola perusahaan yang baik. Dengan demikian, secara korporat, aplikasi e-Proc PLN akan mampu menumbuhkan kepercayaan atas proses pengadaan yang berlangsung di PLN Group.
PT Indonesia Comnets Plus
PT Indonesia Comnets Plus
ICON
News Edisi Maret 2016
7
sdM
sdM
Cintai Pekerjaan
untuk Hidup yang luar Biasa Pada dasarnya, hidup dan pekerjaan memiliki keterikatan satu sama lain. Ketika kita menginginkan hidup yang luar biasa, tentunya kita harus membuat pekerjaan tersebut menjadi sama luar biasanya.
M
e n d a p a t k a n pekerjaan yang tepat bukanlah ilmu pasti. Terkadang, kita keliru m e m p e r h i t u n g ka n hal apa saja yang akan terlibat dalam suatu peran pekerjaan a ta u ke m a m p u a n k i ta u n tu k memenuhi peran itu. Terkadang pula, kita sekedar tidak cocok dengan perusahaan atau budaya perusahaan yang kita masuki. Kita, tentunya pernah memiliki pekerjaan yang membuat hati menjadi sangat bahagia dan bangga. Hal ini akan memungkinkan kita mengeluarkan kualitas-kualitas unik dari diri kita dengan cara yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Selama periode itu, pengalaman kita menjadi lebih kaya, memiliki relasi-relasi yang paling bermakna, merasakan perasaan pencapaian yang lebih besar, dan menjalani kehidupan yang lebih memuaskan, baik di dalam maupun di luar pekerjaan. Begitupun, ketika pekerjaan kita memiliki tujuan. Setiap pagi, kita
8
ICON
News Edisi Maret 2016
PT Indonesia Comnets Plus
akan melompat bangun dari tempat tidur, disemangati oleh berbagai kemungkinan yang akan ditawarkan oleh hari itu. Segala hal dalam hidup kita sepertinya juga menjadi cerah, bahkan pancaran pribadi kita pun menjadi lebih cemerlang. Bagi sebagian orang, bekerja adalah keharusan. Kita perlu menghasilkan uang untuk menyediakan pangan dan papan. Uang
Kita, tentunya pernah memiliki pekerjaan yang membuat hati menjadi sangat bahagia dan bangga. Hal ini akan memungkinkan kita mengeluarkan kualitas-kualitas unik dari diri kita dengan cara yang tak pernah terbayangkan sebelumnya membuat dunia berputar dan, tanpanya kita dikerdilkan. Tak ada uang berarti tak ada pilihan. Tak ada pilihan, berarti tak ada kesenangan. Tak ada kesenangan, berarti kehidupan yang sangat membosankan. Bagi sebagian lainnya, bekerja itu seperti candu. Hal itu memberi kita kesuksesan kecil, persahabatan, pertumbuhan, kekuasaan, dan pengakuan. Semua itu terasa menakjubkan dan, sebelum kita menyadarinya, kita menginginkan lebih banyak lagi. Tidak itu saja, bekerja juga baik bagi kita. Hal itu akan memuaskan banyak kebutuhan dasar kita. Hal ini memberi makna dan tujuan kepada kita. Hal itu membantu kita menjalani jenis kehidupan yang kita pilih. Hal itu membantu kita tumbuh
PT Indonesia Comnets Plus
dan terhubung dengan orang lain. Saat ini, banyak di antara kita yang memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan jumlah jam kerja. Hal ini, tentunya, akan membuat kita memiliki lebih banyak kebebasan dalam cara menjalani hidup sambil tetap memberi penghasilan bagi diri kita dan keluarga. Pilihan seperti ini telah tersedia di segala jenis profesi. Namun, hal ini belum tentu cocok untuk semua orang. Memang, dalam menjalankan pilihan profesi ini, dibutuhkan disiplin dan struktur. Akan tetapi, hal itu bisa menjadi sesuatu yang indah. Pada kenyataannya, tidak ada pekerjaan yang benar-benar penuh waktu. Kita bekerja dengan energi yang kita miliki. Bagi sebagian orang, pekerjaan itu adalah 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Sementara itu, bagi sebagian lainnya, hanya dua jam sehari. Untuk itu, dibutuhkan cara cerdik untuk menyeimbangkan pekerjaan, yaitu dengan menyebar beban kerja dengan orang lain—dalam hal ini adalah mitra kerja. Cara ini tidak hanya akan mengurangi beban pekerjaan, tetapi juga stres akibat pekerjaan. Tidak ada orang yang mengharuskan kita bekerja. Pilihan ada di tangan kita. Kita juga mempunyai pilihan tentang cara kita menjalani hidup. Kita bisa memilih untuk melakukan hal yang biasa-biasa saja atau melakukan hal yang luar biasa. (sumber : Free! Cintai pekerjaan Anda, Cintai hidup Anda - Chris Barez-Brown)
ICON
News Edisi Maret 2016
9
iConers
iConers
Manajemen risiko di Mata iConers
Manajemen risiko merupakan pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman. Cara pendekatan terstruktur ini terdiri dari rangkaian aktivitas manusia, seperti penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya, dan mitigasi risiko melalui pengelolaan sumber daya yang ada. strategi yang dapat diambil, antara lain memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal, seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum.
s
asaran dari pelaksanaan Manajemen Risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda terkait dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal tersebut dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi, dan politik. Di sisi lain, pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas Manajemen Risiko: manusia, staf, dan organisasi. Namun, apa pendapat ICONers tentang Manajemen Risiko?
10
ICON
News Edisi Maret 2016
anajemen Risiko adalah cara mengelola dan mengawasi risiko atas pekerjaan yang sudah dan akan dikerjakan. Namun, penerapan Manajemen Risiko di Divisi Pengadaan dan Logistik kurang berjalan dengan baik karena masih ada yang belum melaksanakan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh manajemen di awal tahun.
Manajer Perencanaan Pengadaan
M
Meski sebelumnya Manajemen Risiko mungkin hanya dianggap se ba g a i fo r m a l i ta s sa j a , kini kepedulian manajemen
officer Administrasi Kontrak - Divisi Pengadaan dan Logistik
M
agung Prabowo Hidayat enurut Agung, Manajemen Risiko merupakan pendekatan akan potensi kecelakaan atau kejadian yang tidak diinginkan d i ke m u d i a n h a r i s e r ta ca ra kita melakukan mitigasi atau alternatif solusi. Untuk penerapan di divisinya saat ini, harus diakui Agung, masih sangat lemah. Hal ini dikarenakan masih banyak karyawan yang menganggap Manajemen Risiko bukan s e s u a t u h a l ya n g penting. “Akan tetapi, di tahun ini, kami mulai menerapkan M a n a j e m e n R i s i ko sebagai syarat untuk pengadaan dan sebagai analisis kami untuk melakukan penghitungan harga,” jelas Agung.
Endah tutwuri Handayani
te r h a d a p h a l te rse b u t s u d a h mulai dipertimbangkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari suatu kajian dalam semua kegiatan divisi. Menurut Agung, penerapan Manajemen Risiko dalam peningkatan kinerja dan prestasi sangatlah penting dan tentunya harus didukung oleh m a n a j e m e n I CO N + . S a a t i n i , d u ku n g a n m a n a j e m e n d a l a m penerapan Manajemen Risiko pun sudah dapat dirasakan. “Contohnya adalah dalam proses pengadaan. Dimana, pengguna melakukan direct order ke rekanan tanpa tender dan diwajibkan melakukan kajian risiko,” ujar Agung.
PT Indonesia Comnets Plus
Terkait penerapan Manajemen Risiko, menurut Endah, Manajemen ICON+ sangat peduli dengan hal tersebut. “Terbukti dengan adanya Divisi Manajemen Risiko yang setiap triwulan memonitor evaluasi atas risiko-risiko yang sudah dibuat di awal tahun,” ujarnya.
Penerapan Manajemen Risiko juga sangat penting, te r u ta m a d a l a m p e n i n g ka ta n k i n e r j a . D e n g a n p e n e ra pa n ini, diharapkan ICONers dapat m e m i t i g a s i r i s i ko - r i s i ko ya n g akan timbul atas setiap pekerjaan yang sudah ditetapkan oleh level manajer. E n d a h m e n a m b a h ka n b a hwa dukungan manajemen terhadap penerapan Manajemen Risiko di antaranya melalui pembuatan aplikasi monitoring risiko setiap triwulan. Tidak itu saja, respon ICONers terhadap hal tersebut pun cukup baik. Ke depannya, d i h a ra p ka n d a p a t d i j a l a n ka n dengan baik dan berkelanjutan. Endah pun berharap, penerapan Manajemen Risiko di lingkungan ICON+ dapat tetap dijalankan sehingga risiko - risiko yang terjadi dapat dimitigasi.
oman triwantoko
Supervisor Pengadaan Jaringan - Divisi Pengadaan dan Logistik
M
enurut Oman, saat ini, penerapan Manajemen Risiko di Divisi Pengadaan dan Logistik masih dalam tahapan penyempurnaan. Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusan masih dieskalasikan ke tingkat yang lebih tinggi.
PT Indonesia Comnets Plus
Saat ini, pihak manajemen juga sudah mulai menerapkan M a n a j e m e n R i s i ko d i s e t i a p program kerja yang akan dilaksanakan. Salah satu bentuk dukungan dari manajemen, yaitu dengan melibatkan Divisi Manajemen Risiko dalam setiap program kerja yang akan dilaksanakan, terutama untuk program yang bernilai besar. Di lingkungan ICON+ sendiri, penerapan Manajemen Risiko mendapatkan respon yang baik d a r i I CO N e rs . B a g i I CO N e rs , penerapan Manajemen Risiko tentunya cukup membantu dalam pengambilan keputusan. Dengan penerapan Manajemen Risiko di lingkungan ICON+, Oman berharap, ICONers sudah dapat mempertimbangkan aspek-aspek yang dapat menghambat dalam setiap implementasi program kerja sehingga dapat dilakukan mitigasinya.
ICON
News Edisi Maret 2016
11
KoMunitas
KoMunitas
Winter in
seoul
annyeong haseyooooooo.... sejak merebaknya Hallyu waves di berbagai penjuru dunia, Korea selatan menjadi salah satu destinasi wisata favorit para wisatawan dunia. selain keindahan alamnya, negara dengan ibukota seoul ini juga memiliki banyak objek wisata sejarah.
K
ali ini, saya ingin berbagi pengalaman travelling di negeri empat musim ini. Saya berlibur ke Korea Selatan di bulan Januari, tepat di saat musim dingin. Saat itu, suhu terbilang sangat dingin, sekitar minus 50C.
Setiba di Bandara Incheon, Seoul, s a ya l a n g s u n g m e m b e l i t-money. Banyak traveller menyarankan, agar para turis membeli t-money setibanya di Seoul. Di Seoul, saya menginap di Star Hostel Seoul Dongdaemun 243 Hyoje-dong, Jongnogu, Jongro/Insadong, Seoul, Korea Selatan 11085. Penginapan dengan MRT ini, selain bersih dan
12
ICON
News Edisi Maret 2016
dekat dengan stasiun kereta bawah tanah Jongno5ga (jalur 1), Pasar Dongdaemun yang terkenal, Pasar Gwangjang yang bersejarah, serta Cheonggye Strem. Semua tempat tersebut bisa dijangkau hanya dengan berjalan kaki.
nyaman, tarifnya juga terjangkau.
Saya pun mulai menjelajahi wilayah di sekitar Dongdaemun. Saya mencoba salah satu jajanan pinggir jalan di Pasar Dongdaemun. Tidak hanya enak, jajanan ini juga halal karena terbuat dari olahan beras.
Bukan hanya itu, ternyata, penginapan ini juga berada di lokasi yang sangat strategis,
Keesokan harinya, saya menuju Nami Island dan Petite France menggunakan Gapyeong Tour Bus.
PT Indonesia Comnets Plus
Untuk menuju Nami Island, saya harus menyeberang menggunakan kapal feri yang berbentuk unik. Atapnya membulat dan dihiasi dengan bendera berbagai negara, termasuk bendera Indonesia. Saya berkesempatan untuk berfoto di bawah bendera Indonesia. Sesampainya di pulau ini, saya disuguhi pemandangan alam yang luar biasa indah.
Hari berikutnya, saya singgah di Patung King Sejon yang terletak dekat dengan Stasiun Gwanghwamun. Patung ini juga berhadapan dengan Gwanghwamun Palace, salah satu kerajaan terbesar di Seoul. Saya beruntung dapat menyaksikan u pa ca ra p e rg a nt i a n p e n g awa l kerajaan dan berfoto bersama dengan para pengawal tersebut.
PT Indonesia Comnets Plus
Berlibur saat musim dingin di Kota Seoul tidak lengkap rasanya jika tidak bermain ski (slidding ice). Saya pun langsung menuju Ttukseom Supia
Park. Taman yang berada di tengah Kota Seoul ini merupakan arena untuk bermain salju. Di sini terdapat slidding bagi dewasa dan anak-anak. Setelah puas bermain salju, saya menuju Lotte World, sebuah kota kecil yang dilengkapi dengan taman hiburan, folk museum, pusat olahraga, dan Hard Rock Cafe Seoul.
Perjalanan pun dilanjutkan menuju Petite France yang berjarak sekitar 45 menit dari Nami Island. Petite France adalah sebuah desa yang dibangun dengan mengusung tema Perancis. Dari Petite France, saya lanjutkan perjalanan ke kawasan Hongdae, sebuah kawasan yang sering dikunjungi anak muda di sana. Kawasan ini cukup ramai karena dekat dengan Hongkik University. Di kawasan ini, banyak terdapat kafe berkonsep unik. Salah satunya Kafe Hello Kitty. Saya menjelajahi Kawasan Hongdae hingga tiba waktunya makan malam. Saya menyambangi sebuah restoran yang menyajikan menu masakan khas Korea. Saya pun memesan Bokgeumbap (nasi goreng ala Korea) dan Jeon (pancake-nya Korea).
Memorial Hall dan Army Base— Itaewon (terdapat satu-satunya mesjid besar, Seoul Central Mosque) —Namsangol Hanok Village— Namsan Tower.
S e l a n j u t nya , s a ya b e r ke l i l i n g pusat wisata di Kota Seoul dengan menggunakan city tour bus. Dengan menggunakan bis ini, saya bisa naik dan turun sepuasnya atau istilahnya hop on hop off. Bis tersebut akan tiba setiap 30 menit di titik lokasi wisata. Jalur yang dilewati oleh city tour tersebut adalah Patung King Sejoy—Gwanghwamun Palace— N a m d a e m u n M a r ke t— N a t i o n a l Museum of Korea—The Korean War
Malamnya, saya berwisata belanja di Myeongdong, salah satu distrik belanja terbesar di Seoul. Myeongdong juga merupakan pusat mode sekaligus tempat menikmati kehidupan malam bagi anak-anak muda Seoul. Tempat ini juga sering disambangi wisatawan yang ingin berbelanja oleh-oleh. Berlibur di Korea memberikan pengalaman yang tidak terlupakan. Pemandangan alam yang indah serta tempat wisata yang menarik membuat saya merasa betah dan ingin kembali ke sana untuk berlibur.
well, see you soon again Korea Ditulis oleh: Melly Rahmadani
ICON
News Edisi Maret 2016
13
agEnda
agEnda vdP iCon+ Peringati Hari gizi dengan Kompetisi sarapan sehat
H
ari Gizi Nasional yang jatuh pada 28 Februari diperingati ICON+ dengan menggelar kompetisi membuat sarapan sehat (19/2). Kompetisi diikuti oleh seluruh divisi dan kantor regional ICON+ dan digelar bersamaan dengan kegiatan Value Deployment Program (VDP).
iCon+ gelar sharing Knowledge dan it gathering
s
ebagai media sharing knowledge roadmap perkembangan IT anak perusahaan PT PLN (Persero), ICON+ menggelar acara sharing knowledge dan IT Gathering Anak Perusahaan PLN (24—25/2). Dalam acara yang digelar di Hotel Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Bandung ini, ICON+ juga menyampaikan informasi mengenai produk ICON+ termutakhir yang dapat menjadi added value bagi perusahaan yang menggunakannya, seperti Data Center, I-VIP, dan I-See.
Melalui kompetisi ini, berbagai konsep kreatif dan menu sarapan sehat diciptakan ICONers. Setelah melalui proses penjurian yang ketat, terpilih tiga pemenang yang dianggap paling kompak, kreatif, dan memenuhi kriteria menu sehat. Ke depannya, kegiatan serupa akan menjadi agenda rutin ICON+ dalam rangka memperingati hari-hari besar nasional maupun internasional. Bersiaplah ICONers!
Selain dihadiri oleh anak perusahaan PLN lainnya, seperti PLN Batu Bara, PT Indonesia Power, PT Bahtera Adhiguna, PT Energi Pelabuhan Energi, PT Haleyora, dan PT Cogindo, kegiatan ini turut dihadiri oleh KDIV STI PLN, Agus Setiawan. Kegiatan ini sekaligus sebagai sarana untuk menjalin silaturahmi antara perusahaan yang berada di bawah naungan PLN Grup.
Kick off serpo regional jakarta Banten & jawa Barat
u
ntuk memberikan pelayanan prima kepada seluruh pelanggan, ICON+ menggandeng PT Gerbang Sinergi Prima (GPS) dan PT Karyadata Komunika (KDK) sebagai mitra kerja. Kerja sama ditandai dengan penandatanganan perjanjian antara ICON+ dan kedua mitra yang berlangsung di ICON+ Kantor Gandul, Cinere, (29/2).
iCon+ ikuti Pln outlook 2016
s
iCon+ dan Pln disjaya Menertibkan Kabel ilegal
M
enanggapi surat keluhan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama terkait panataan kabel listrik di wilayah Jakarta, PT PLN Distribusi Jakarta Raya bekerjasama dengan ICON+ melakukan penertiban terhadap kabel ilegal yang berada di tiang listrik PT PLN (Persero) (2-3/3). Penertiban akan dilakukan di 48 lokasi di wilayah DKI Jakarta. Menurut Manajer Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Disjaya, Leo M. Basuki, penertiban yang akan dilakukan berupa penyetopan instalasi, penyegelan instalasi, dan penurunan jaringan ilegal. Kemudian, juga akan dilakukan perapihan jaringan yang ada pada tiang PLN serta perbaikan/penggantian tiang miring yang membahayakan keamanan dan keselamatan umum.
14
ICON
News Edisi Maret 2016
PT Indonesia Comnets Plus
ebagai upaya untuk memberikan Knowledge Induction and Insight, ICON+ mengundang General Manager/Kepala Satuan dan Perwakilan Manajer untuk mengikuti acara PLN Outlook 2016 (26/2). Kegiatan yang diikuti Manajemen ICON+ melalui video conference tersebut berlangsung di ruang meeting Direksi Gedung Wisma Mulia Lantai 50. Ini merupakan kedua kalinya PLN menggelar acara serupa. PLN Outlook merupakan salah satu media knowledge sharing PT PLN (Persero) dengan seluruh unit dan anak perusahaannya. Ke depannya, PLN akan menjadikan PLN Outlook sebagai agenda bulanan untuk diikuti oleh seluruh unit dan anak perusahaan PLN Grup.
PT Indonesia Comnets Plus
Penandatanganan dilaksanakan oleh Plt. Direktur Utama ICON+, Hikmat Drajat dan Plt. Direktur Operasi dan Perencanaan ICON+, Rully Fasri dengan Direktur Utama PT. GPS, Arifin Syah dan Direktur Utama PT KDK, Doni Hadinoto. Dalam kerja sama tersebut, ICON+ bersama dengan PT GPS akan menangani gangguan dan instalasi penyambungan pelanggan regional Jakarta Banten Wilayah 2. Sementara, PT KDK akan membantu ICON+ dalam menangani pelanggan regional Jawa Barat. Kegiatan penandatanganan ditutup dengan pelepasan Tim Serpo secara simbolis oleh Rully Fasri melalui penyematan helm kepada dua orang perwakilan tim.
ICON
News Edisi Maret 2016
15
ManajEMEn
ManajEMEn
Bisnis trading ForEX Banyak sekali cara untuk mengatur keuangan pribadi kita salah satunya adalah dengan membangun bisnis. dewasa ini, ada bisnis modern dan sedang marak dilakukan di seluruh dunia, yaitu trading Foreign Exchange (Forex).
t
rading Foreign Exchange (Forex) merupakan perdagangan mata uang dari negara ya n g b e r b e d a . Jadi perdagangan ini a d a l a h p e rd a g a n g a n mata uang dari negara lain yang secara kurs internasionalnya berbedabeda. Sebagai contoh dari perdagangan forex adalah kita menukarkan atau membeli mata uang Eropa (Euro), dan secara bersamaan menjual mata uang Amerika (US Dollar/USD), atau bisa disingkat EUR/USD. Kondisi pasar dan harga dalam perdagangan forex bergerak dengan sangat dinamis karena dapat berubah sewaktu-waktu dengan cepat. Selain itu, pergerakan mata uang juga dipengaruhi oleh peristiwa ekonomi, politik, perang, bencana, dan lain-lain. Khususnya untuk negara-negara dengan ekonomi maju dan kuat, sedikit saja ada informasi sensitif, maka
16
ICON
News Edisi Maret 2016
harga mata uangnya bisa bergerak naik turun. Hal inilah yang oleh para pelaku trading (trader) dilihat sebagai suatu kesempatan dan peluang untuk melakukan perdagangan. Jadi secara sederhana, tujuan Trading Forex adalah untuk meraih profit dari naik dan turunnya nilai tukar mata uang.
Pasar ForEX Berbeda dengan pasar tradisional, pasar forex hanya memperdagangkan mata uang. Para trader yang sering terlibat adalah bank , perusahaan besar, negara, institusi, spekulan, d a n l a i n se ba g a i nya . Mengingat lingkup dan trader yang mengglobal, pasar forex ini terlihat menjadi sangat menarik. Hal ini dikarenakan pasar forex menjadi pasar uang yang paling besar, dan sangat likuid atau bisa jual dan beli dengan harga pasar berapapun jumlahnya. Dengan perdagangan global, maka pasar forex buka 24 jam non stop, sehingga kita bisa melakukan trading kapanpun dan kita sesuaikan dengan waktu luang kita. Tidak seperti pasar tradisional, p a s a r forex t i d a k m e m i l i k i l o ka s i f i s i k s e ca ra k h u s u s , hampir mayoritas sekarang ini dikerjakan melalui jaringan
PT Indonesia Comnets Plus
perdagangan elektronik. Jadi proses transaksi bisa terjadi secara cepat dan dalam jumlah yang sangat besar pula. Dengan perkembangan teknologi i n te r n e t (e l e k t ro n i k) m a ka akan sangat memudahkan bagi individu baru untuk melakukan Trading Forex online. Melalui internet, sekarang forex bisa dilakukan oleh siapa saja. Kalau dulu hanya bisa dilakukan oleh trader besar saja seperti bank, negara, institusi, maka sekarang semua orang bisa bergabung
PT Indonesia Comnets Plus
dengan perdagangan mata uang tersebut melalui perdagangan online dengan mudah dan dengan modal kecil. Walaupun demikian, Trading Forex juga memiliki risiko yang cukup besar jika kita tidak bijak dalam melaksanakan prosesnya. Dengan forex dapat membuat kita cepat menjadi kaya, namun kebalikannya dengan sekejap juga dapat mengikis habis modal kita. Jadi pahami benar risiko dalam forex dan jangan sampai salah langkah.
pergerakan mata uang juga dipengaruhi oleh peristiwa ekonomi, politik, perang, bencana, dan lainlain. Khususnya untuk negara-negara dengan ekonomi maju dan kuat, sedikit saja ada informasi sensitif, maka harga mata uangnya bisa bergerak naik turun.
ICON
News Edisi Maret 2016
17
tEroPong
tEroPong
atasan Baru? JANGAN TAKUT, INI SOLUSINyA!
Easy come, easy go. Banyak yang menggunakan istilah tersebut di kalangan pekerja yang kerap dirasakan oleh pegawai hingga atasan. Hadirnya orang baru di lingkungan pekerjaan tentu menjadi sesuatu yang baru pula bagi pegawai lainnya, terutama dalam hal sosialisasi. apalagi menghadapi atasan baru. tentu membutuhkan waktu dan flow kerja sesuai yang diharapkan oleh atasan baru. untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, anda perlu melakukan pendekatan dengan atasan tahap demi tahap dengan cara berikut ini;
sistEM KErja Baru? iKuti saja Bukan tak mungkin jika Anda mendapatkan atasan baru ya n g a ka n m e n e ra p ka n sistem baru sesuai dengan prinsip kerja atasan Anda. Memang bukan sesuatu hal yang mudah dan cepat untuk mengikuti peraturan baru. Karena, atasan Anda tentu tidak akan mengikuti keadaan yang dapat menurunkan kinerja pegawainya. Jadi, ikutilah kebijakan yang telah ditentukan oleh atasan baru Anda. Percayalah, tahap demi tahap Anda pasti bisa mengikuti cara kerja atasan Anda.
18
ICON
News Edisi Maret 2016
tElisiK visi Misi dan targEtnya Hal ini bisa dilakukan dengan cara melakukan pendekatan melalui obrolan santai yang dapat dilakukan saat makan siang bersama dengan staf lainnya atau mengajak ke coffee shop. Sebelum obrolan membahas visi dan misinya, A n d a b i s a m e m u l a i n ya dengan membahas musik, f i l m , a t a u a k t i v i t a s n ya sehari-hari di luar pekerjaan. Suasana tidak akan terasa kaku ketika obrolan mengalir begitu saja tanpa adanya ‘drama’. Apalagi, jika Anda d a n b e b e ra p a p e g a wa i lainnya menemukan hobi yang sama. Obrolan santai akan terasa luwes dan tidak akan meninggalkan kesan kaku terhadap atasan baru Anda.
MEnyEsuaiKan dEngan KaraKtErnya M e m a n g , b u tu h wa ktu yang tidak sebentar untuk mengetahui karakter atasan yang baru. Karena, ada beberapa atasan yang te r b u ka , a d a p u l a ya n g tertutup. Dengan demikian, pendekatan yang sederhana adalah dengan memulai obrolan santai, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Meski demikian, Anda juga tidak perlu sungkan untuk memberikan masukan atau mengkritisi sesuatu yang perlu diluruskan. Karena, ada beberapa tipikal karakter seorang atasan yang terbuka atas usul atau ide-ide yang segar dari pegawainya.
PT Indonesia Comnets Plus
MEnanaMKan KEjujuran
MEnjadi diri sEndiri
D a l a m d i s ku s i b e rs a m a dengan atasan Anda, harus selalu dilandasi kejujuran dalam menyalurkan pendapat, saran, bahkan kritikan sekalipun mengenai p e r u s a h a a n . Te n t u n ya , dalam menyampaikan, t i d a k l u p a m e m b e r i ka n contoh kasus yang sedang terjadi di perusahaan Anda. Sampaikan pendapat Anda dengan bahasa yang sopan dan komunikatif. Seperti yang dikatakan oleh Benjamin Franklin bahwa kejujuran adalah kebijakan paling baik.
Terkadang kita lupa dengan opsi ini, karena terlalu terpaku dengan menyesuaikan terhadap mood atasan baru Anda. Anda pun kehilangan karakter Anda yang sesungguhnya. Hal ini begitu penting karena akan memengaruhi kenyamanan Anda dalam menjalani pekerjaan. Percayalah dengan yang Anda kerjakan. Tidak perlu meniru gaya kerja pegawai yang lain. Bahkan, jika bisa, karakter Anda justru dapat menjadi benchmark bagi orang lain.
PT Indonesia Comnets Plus
BErsaBar Biasanya, di awal jabatannya, atasan baru ingin memastikan kinerja yang dilakukannya berhasil dan benar. Karena itu, ia akan sangat detail dengan kesalahan-kesalahan kecil. Hal inilah yang membuat pegawai sering mengeluh. Namun, selama masih dalam koridor yang baik dan benar, sebaiknya Anda ikuti saja yang diperintahkannya. Sebab, pekerjaan tersebut adalah bentuk keseriusan atasan baru Anda untuk mencapai sebuah keberhasilan. Dengan begitu, keseriusan, ketekunan, kepatuhan, dan kesabaran sangat penting ba g i p e g awa i . A pa b i l a pekerjaannya berhasil, yang merasakan keberhasilan tersebut bukan hanya atasan Anda, melainkan juga akan berimbas pada Anda.
ICON
News Edisi Maret 2016
19
Business people need to understand the psychology of risk more than the mathematics of risk. Paul gibbons
www.iconpln.co.id