OPINI
MANAJEMEN PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PJOK) Ramdan Pelana1 Abstrack Physical Education is essentially an integral part of a total sum education system aims to develop aspects of health, physical fitness, critical thinking skills, emotional stability, social skills, reasoning and moral action through physical activity and sport. Physical Education in the learning process, teachers are expected to teach a variety of sports basic movement skills, techniques and strategies of games and sports, internalization of values (sportsmanship, honesty, cooperation, etc.) and habituation of healthy living. In the lesson the teacher can provide a variety of approaches that students are motivated and keen to keep learning. To have the ability to manage learning (pedagogical) well, of course, teachers need to understand the important elements related to learning management. Keywords: Physical Education, Learning, Management, Fun A.
Pendahuluan Sebagai sebuah profesi, guru dituntut memiliki empat (4) kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional (UU No
kinerja seorang guru. Terkait dengan kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik (kompetensi pedagogik) inilah guru berkepentingan untuk melakukan manajemen pembelajaran. Istilah
14 tahun 2005; Permendiknas No 16 tahun 2007). Yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Yang dimaksud dengan kompetensi
manajemen secara luas dipahami sama dengan istilah pengelolaan, atau pengaturan. Jadi dengan melakukan manajemen pembelajaran pada dasarnya guru melakukan proses pengelolaan
kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah
atau pengaturan kegiatan pembelajaran untuk para siswa. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan
kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan
secara keseluruhaan bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, ketrampilan berpikir kritis, stabilitas emosional, ketrampilan sosial, penalaran, dan tindakan moral
efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Jadi adalah suatu hal yang ideal apabila keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam
melalui aktivitas jasmani dan olahraga. Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, guru olah raga diharapkan mengajarkan berbagai ketrampilan gerak dasar, teknik, strategi
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– 1 Dosen Prodi Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ
Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 3, No. 5 – Desember 2012
| 185
Manajemen Pembelajaran yang Menyenangkan pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahrga dan Kesehatan permainan, dan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain) serta pembiasaan hidup sehat. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru dapat memberikan berbagai
mungkin berasal dari bahasa Italia “maneggiare” yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin “manus” yang berati “tangan”. Kata ini lalu terpe-
pendekatan agar siswa termotivasi dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Untuk memiliki kemampuan mengelola pembelajaran (kompetensi pedagogik) dengan baik, tentu saja
ngaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa
guru perlu memahami unsur-unsur penting yang berkaitan dengan manajemen pembelajaran. Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut di atas penulis ingin merumuskan masalah
Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang
sebagai berikut : “Unsur-unsur penting apa saja yang berkaitan dengan manajemen pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) sehing-
mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
ga proses pembelajaran lebih menyenangkan?”. Adapun tujuan umum adalah untuk mengetahui Unsur-unsur penting yang berkaitan dengan manajemen pembelajaran pada mata pelajaran
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasi-
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK), sehingga proses pembelajaran lebih menyenangkan Sedangkan sebagai tujuan khusus dari
an, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, se-
penyusunan makalah ini adalah sebagai bentuk penyelesaian tugas pada mata kuliah Manajemen Penjas Karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat
mentara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
bagi : Guru Pendidikan Jasmani, agar dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) guru memiliki keterampilan mengelola
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dikatakan sebagai tugas-tugas
pembelajaran dengan baik, sehingga prosesnya dapat berjalan dengan efektif, efisien sekaligus menyenangkan bagi peserta didik yang mengikutinya. Siswa, Sehingga memperoleh
yang harus dilakukan oleh seorang manajer. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia me-
situasi dan pengalaman pembelajaran yang lebih konkret, bermakna serta menyenangkan. Penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman dalam penulisan karya tulis.
nyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu
B. Kajian Tentang Manajemen Pembelajaran Yang Menyenangkan Pengertian Manajemen Pembelajaran
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengevaluasian. Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno “ménagement”, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Kata manajemen
Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi
186 |
Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 3, No. 5 – Desember 2012
Ramdan Pelana berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan meru-
lajarkan siswa. Gagne dan Briggs mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu rangkaian events (kondisi, peristiwa, kejadian, dsb) yang secara sengaja dirancang untuk mempengaruhi pembe-
pakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. Fungsi kedua adalah pengorganisasian atau organizing. Pengorga-
lajar, sehingga proses belajarnya dapat berlangsung mudah (Diknas, 2004) Pembelajaran bukan hanya terbatas pada kegiatan yang dilakukan guru, seperti halnya dengan konsep mengajar.
nisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan
Pembelajaran mencakup semua kegiatan yang mungkin mempunyai pengaruh langsung pada proses belejar manusia. Pembelajaran mencakup pula kejadian-kejadian yang diturunkan oleh
menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus
bahan-bahan cetak, gambar, program radio, televisi, film, slide maupun kombinasi dari bahan –bahan itu. Bahkan saat ini berkembang pembelajaran dengan pemanfaatan berbagai program
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus
komputer untuk pembelajaran atau dikenal dengan e – learning. Berpijak dari konsep manajemen dan pembelajaran, maka konsep manajemen pembelajaran
diambil. Pengarahan atau directing adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usa-
dapat diartikan proses mengelola yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian (pengarahan) dan pengevaluasian kegiatan yang berkaitan dengan proses membelajar-
ha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang
kan si pebelajar dengan mengikutsertakan berbagai faktor di dalamnya guna mencapai tujuan. Dalam “memanaje” atau mengelola pembelajaran, manajer dalam hal ini guru melaksanakan berba-
dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership). Pengevaluasian atau evaluating dalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusa-
gai langkah kegiatan mulai dari merencanakan pembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran, mengarahkan dan mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan. Pengertian manajemen pembela-
haan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusa-
jaran demikian dapat diartikan secara luas dalam arti mencakup keseluruhan kegiatan bagaimana membelajarkan siswa mulai dari perencanaan pembelajaran sampai pada penilaian pem-
haan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar. Belajar menurut Gagne dalam Dahar (1989) dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu oganisme
belajaran. Pendapat lain menyatakan bahwa manajemen pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran yaitu strategi pengelolaan pembe-
berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Belajar pada hakekatnya adalah suatu aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku pada diri individu yang sedang belajar
lajaran (Made Wena, 2009). Manajemen pembelajaran termasuk salah satu dari manajemen implementasi kurikulum berbasis kompetensi (Diknas, 2004) Manajemen yang lain adalah manaje-
(Diknas, 2004) Dari konsep belajar muncul istilah pembelajaran. Degeng dalam Wena (2009) mengartikan pembelajaran sebagai upaya membe-
men sumber daya manusia, manajemen fasilitas, dan manajemen penilaian. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam hal menajemen pembelajaran
Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 3, No. 5 – Desember 2012
| 187
Manajemen Pembelajaran yang Menyenangkan pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahrga dan Kesehatan sebagai berikut: jadwal kegiatan guru-siswa; strategi pembelajaran; pengelolaan bahan praktik; pengelolaan alat bantu; pembelajaran ber-tim; program remidial dan pengayaan; dan peningkatan
dengar tentang pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang lebih populer dengan sebutan PAKEM. Setiap guru, dalam melaksanakan pembelajaran diharapkan selalu menerapkan
kualitas pembelajaran. Pengertian manajemen di atas hanya berkaitan dengan kegiatan yang terjadi selama proses interaksi guru dengan siswa baik di luar kelas maupun di dalam kelas. Pengertian
pendekatan PAKEM. Pengertiannya bahwa setiap pembelajaran harus berjalan lebih menunjukkan aktivitas siswa (baik fisik maupun mental), sehingga memberikan kesempatan lebih besar berkem-
ini bisa dikatakan sebagai konsep manajemen pembelajaran dalam pengertian sempit. Dengan berpijak dari beberapa pernyataan di atas, kita dapat membedakan konsep mana-
bangnya daya kreativitas, berhasil guna dan tentu saja berlangsung dalam suasana yang menyenangkan. Menurut pendapat para ahli keberhasilan
jemen pembelajaran dalam arti luas dan dalam arti sempit. Manajemen pembelajaran dalam arti luas berisi proses kegiatan mengelola bagaimana membelajarkan si pembelajar dengan kegiatan
PAKEM terletak pada kata ‘menyenangkan’. Menyenangkan hendaknya dijadikan kunci utama dalam menerapkan PAKEM. Artinya, suasana menyenangkan itu seharusnya sudah dibang-
yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan atau pengendalian dan penilaian. Sedang manajemen pembelajaran dalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan yang perlu
kitkan sejak awal pembelajaran. Dave Meier, dalam bukunya yang berjudul The Accelerated Learning Handbook menuliskan; “Menyenangkan atau membuat suasana belajar dalam keadaan
dikelola oleh guru selama terjadinya proses interaksinya dengan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. Selanjutnya dalam makalah ini yang dimaksudkan manajemen pembelajaran adalah
gembira bukan berarti membuat suasana ribut atau hura-hura. Ini tidak ada hubungan dengan kesenangan yang sembrono dan kemeriahan yang dangkal. Kegembiraan disini berarti bang-
manajemen pembelajaran dalam arti luas. Kegiatan mengelola pembelajaran mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan atau pengendalian dan penilaian perlu dilakukan oleh
kitnya minat, adanya keterlibatan penuh, serta terciptanya makna, pemahaman (penguasaan atas materi yang dipelajari), dan nilai yang membahagiakan dalam diri siswa.” Bahkan pada
manajer (guru) dengan maksud agar mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Seorang guru PKn penting sekali untuk memahami dan berikutnya mampu melaksanakan manajemen
kalimat berikutnya Meier menegaskan bahwa penciptaan kegembiraan jauh lebih penting daripada segala teknik metode maupun media yang digunakan. Pendapat lain menjelaskan bahwa se-
pembelajaran secara benar pada mata pelajaran PKn di sekolah. Manajemen pembelajaran dapat diartikan secara luas dan secara sempit. Pengelolaan dan pembelajaran dapat dibedakan tetapi
orang tenaga pendidik “guru” harus dapat menciptakan iklim pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa merasa enjoy dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan harapannya bisa
memiliki fungsi yang sama. Pengelolaan penekanannya pada aspek pengaturan (management) lingkungan pembelajaran. Sementara pembelajaraan (instruction) penekanannya pada aspek
mencapai prestasi belajar yang optimal (Walberg & Greenberg,1977) D. Manajemen Pembelajaran Penjas Yang
mengelola atau memproses materi pembelajaran. Dan keduanya men capai tujuan yang sama yaitu tujuan pembelajaran.
Menyenangkan Manajemen pembelajaran dalam pengertian luas adalah keseluruhan kegiatan mengelola proses membelajarkan siswa sebagai pebelajar oleh
C. Pembelajaran Yang Menyenangkan Sebelum membahas lebih jauh, mungkin bagi seorang guru sudah tidak asing lagi ketika men-
guru melalui tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengendalian dengan maksud mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.
188 |
Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 3, No. 5 – Desember 2012
Ramdan Pelana Manajemen pembelajaran dalam pengertian sempit adalah kegiatan mengelola interaksi guru dengan siswa yang terjadi pada saat pelaksanaan pembelajaran.
yang menjadi ketuanya, sehingga ketua harus bertanggung jawab terhadap anggota kelompoknya. Setelah dibagi kelompok alat dibagikan kepada masing-masing kelompok, sebelumnya
Manajemen pembelajaran yang efektif dapat terwujud dengan melaksanakan langkah-langkah sebagaiberikut: (1) Menetapkan aturan kelas (class routine). Siswa yang memiliki kebiasaan-
harus melihat alat-alat apa saja yang tersedia dan memilih jenis materi atau permainan juga terlebih dahulu melihat alat yang tersedia. Dalam satu kelas ada 40 siswa bola ada 20 buah, satu kelas
kebiasaan tertentu yang diperoleh dari pengalaman hidup sebelumnya yang memungkinkan adanya kebiasaan tidak baik, jadi sebagai guru saya perlu mengarahkan dan membimbing murid
dibagi 10 kelompok, setiap kelompok ada 4 siswa dan masing-masing kelompok terdapat satu ketua kelompok; (5) Memanfaatkan ruang atau lapangan dan peralatan (utilizing space and
saya untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik yaitu diantaranya menetapkan aturan kelas saat pertemuan awal kali masuk pada proses pembelajaran yang dilakukan. Yaitu seperti waktu
equiqment). Dalam pembelajaran bola basket saya membagi kelompok menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa. Setiap kelompok harus berlomba mendribble bola
awal pertama masuk saya melakukan perjanjian kepada murid-murid saya yang sekiranya semua setuju dan senang sesuai dengan kesepakatan bersama dan perjanjian tersebut tidak boleh di
dari daerah satu ke daerah lain jika yang datang lebih akhir kelompok tersebut akan mendapatkan hukuman push up 5 kali; (6) Mengakhiri pelajaran (ending lesson). Setelah jam pelajaran akan
langgar. Perjanjian tersebut seperti jam di mulainya pelajaran, harus tepat waktu, jika telat akan di hukum. Dan aturan-aturan ini diberikan pada awal pertemuan; (2) Memulai kegiatan tepat waktu (get-
berakhir kurang 15 menit saya memberikan evaluasi tentang apa yang tadi saya berikan. Tidak perlu lama-lama cukup 5 menit saja, 10 menit sisanya memberikan waktu buat siswa saya untuk
ting started). Kegiatan harus mulai tepat waktu sesuai perjanjian awal yang dah disepakati bersama sebelumya murid-murid harus ada di tempat. Setelah berkumpul semua murid harus cepat di
ganti baju istirahat. 1. Pengelolaan Pembelajaran Untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran, maka unsur-unsur
bariskan dan melakukan do’a. setelah itu saya segera memberikan stretching dan melakukan kegiatan secara tepat waktu agar pembelajaran berlangsung secara efektif.; (3) Mengatur pelajar-
pengelolaan pembelajaran meliputi dua tindakan yaitu: a. Model tindakan 1) Preventif; yaitu upaya sedini mung-
an (managing the lesson). Setelah stretching selesai saya segera memberikan sedikit penjelasan tentang yang akan di praktekkan. Sedikit saja dalam memberikan penjelasan karena olahraga
kin yang dilakukan oleh guru untuk mencegah terjadinya gangguan dalam pembelajaraan. (1) Tanggap /peka, yaitu kemampuan guru
butuh praktek dan bergerak. Misalnya memberikan teori dribble bola basket. Diberikan pengarahan terlebih dahulu, kemudian murid disuruh mempraktekkan langsung sambil saya dampingi, yang
merespon terhadap prilaku atau aktifitas yang dianggap akan mengganggu pembelajaraan. (2) perhatiaan, selalu mencurahkan
melakukan dribble terlebih dahulu separo kelas dulu dan bergantian. Dan masing-masing anak harus melakukan dribble mengelilingi lapangan bola basket sebanyak 3 kali; (4) Mengelompokkan
perhatian pada berbagai aktivitas, lingkungan maupun segala sesuatu yang muncul. Refresif,kemampuan guru untuk
siswa (grouping the student). Sebagai guru saya harus mengelompokkan siswa-siswa sama rata. Setelah itu dari salah satu kelompok harus ada Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 3, No. 5 – Desember 2012
2)
mengatasi, mencari dan menemukan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam
| 189
Manajemen Pembelajaran yang Menyenangkan pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahrga dan Kesehatan lingkungan pembelajaraan. Modifikasi tingkah laku yaitu bahwa tingkah laku dapat diamati: (1) Pengelolaan kelompok, yaitu untuk
beberapa komponen pembangun suasana yang menyenangkan. Komponen-komponen tersebut adalah (1) bangkitnya minat, (2) adanya keterlibatan penuh, (3) terciptanya
menangani permasalahan hendaknya dilakukan secara kolaborasi dan mengikutsertakan berbagai komponen atau unsur
makna, (4) adanya pemahaman atau penguasaan materi. (5) adanya nilai yang membahagiakan. Untuk lebih memahami hal-hal penting berkaitan dengan pembela-
yang terkait. (2) Diagnosis, yaitu suatu keterampilan untuk mencari unsur-unsur yang akan menjadi penyebab gangguan maupun
jaran yang menyenangkan berikut komponen-komponen pembangun suasana menyenangkan tersebut. a. Bangkitnya minat.
unsur-unsur yang akan menjadi kekuatan bagi peningkatan proses pembelajaraan. Peran guru. Dalam hal ini guru berperan
Seperti kita ketahui, minat adalah sesuatu yang berhubungan dengan kehendak atau keinginan hati. Minat juga sering dipadankan dengan gairah atau
untuk: (1) Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap lingkungannya; (2) Membangun pemahaman siswa agar mengerti
keinginan yang kuat. Sekarang cobalah Anda hubungkan antara ‘bangkitnya minat’ ini dengan ‘kegembiraan’. Jika sejak awal dalam diri siswa telah bangkit
dan menyesuaikan tingkah lakunya dengan tata tertib kelas; (3) Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta tingkah laku yang
minat atau gairah untuk mempelajari sesuatu, niscaya kegiatan belajar tersebut akan menyenangkan bagi siswa tersebut. Jadi hubungan antara minat
sesuai dengan aktivitas kelas. Hal-hal yang harus dihindari. Adapun hal-hal yang harus dihindari yaitu: 1)Campur tangan yang berlebihan, 2)
atau gairah dengan menyenangkan sangat erat dan saling mempengaruhi. Jika minat belajar telah tumbuh, maka pembelajaran akan menjadi menimbul-
Kesenyapan, 3) Ketidak tepatan, 4) Penyimpangan, 5) Bertele-tele. Teknik Pembelajaran yang Menyenangkan
kan gairah dan suasananya akan semakin menyenangkan. Suasana menyenangkan yang terpelihara sepanjang proses pembelajaran akan berpengaruh
Keberhasilan suatu pendidikan salah satunya ditentukan oleh bagaimana proses belajar mengajar itu berlangsung. Selain itu proses interaksi belajar pada prinsipnya tergantung
terhadap gairah belajar selama pembelajaran berlangsung. Adanya keterlibatan penuh. Komponen ini dependen terhadap kom-
3)
b.
c.
2.
b.
pada guru dan siswa. Guru dituntut untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang efektif. Sedangkan, siswa dituntut adanya semangat dan dorongan untuk aktif dalam
ponen pertama. Maksud saya, seorang siswa tidak mungkin akan terlibat secara sepenuh hati dalam pembelajaran jika didalam diri siswa tidak ada gairah atau
proses balajar mengajar. Sehingga keberhasialan belajar dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotorik dapat tercapai. Sebagaimana pendapat Meier yang mengatakan
minat yang kuat untuk mengikuti pelajaran. Dengan demikian harus ditumbuhkan hubungan yang kuat antara yang akan belajar dengan apa yang akan
bahwa “penciptaan kegembiraan jauh lebih penting daripada segala teknik metode maupun media yang digunakan” kita temukan
dipelajari. Agar siswa bergairah dan terlibat secara penuh dalam pembelajaran, guru sangat perlu menyam-
190 |
Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 3, No. 5 – Desember 2012
Ramdan Pelana
c.
d.
paikan tujuan pembelajaran dengan rinci dan jelas pada awal pembelajaran. Sampaikan pada para siswa bahwa apa yang akan dipelajari adalah sesuatu
akan tertanam sangat kuat apabila siswa berminat, terlibat dan terkesan. Dengan melihat hubungan komponen pertama, kedua dan ketiga yang kemudian mela-
yang sangat penting, mudah dan akan dipelajari dengan cara yang menyenangkan. Penyampaian tujuan, penjelasan apa-apa yang akan dilakukan da-
hirkan komponen keempat, menurut saya sudah mampu menjawab keraguraguan kita atas hasil belajar dalam pembelajaran pakem. Hubungan ke-
lam mempelajari materi sangat perlu disampaikan pada para siswa agar secara psikologis siswa mempersiapkan mentalnya.
empat komponen tersebut menjadi sangat logis dan meyakinkan. Nilai yang membahagiakan. Membahagiakan artinya membuat hati
e.
Terciptanya makna. Pengertian makna disini bukan dalam konteks umum yang sering dipadankan dengan kata ‘arti’. Makna tidak mudah
merasa tenteram. Hati yang tenteram adalah yang bebas dari rasa takut, rasa tertekan, dan jauh dari perasaan terancam. Berkaitan dengan belajar, bahagia
untuk didefinisikan karena berkaitan erat dengan masing-masing pribadi dan kadang-kadang muncul sangat kuat dalam konteks yang personal. Dalam
adalah keadaan terbebas dari tekanan, ketakutan, dan ancaman. Perasaan takut, tertekan, dan terancam tidak akan muncul dan menghantui perasaan siswa
konteks pembelajaran PAKEM, kata ‘makna’ lebih dekat dengan pengertian ‘kesan’. Maksudnya, bahwa pembelajaran yang bermakna itu adalah pembela-
jika pembelajaran berjalan dalam suasana yang menyenangkan. Ketiga perasaan tersebut (takut, tertekan, dan terancam) hanya akan menjadi kendala
jaran yang dapat menghadirkan sesuatu yang mengesankan. Dengan kata lain kita dapat mengatakan bahwa pembelajaran yang tidak mampu meberikan
bagi munculnya minat belajar. Rasa bahagia pada diri siswa antara lain dapat muncul karena ia memperoleh makna dari mempelajari sesuatu. Dirinya men-
kesan yang mendalam tidak mungkin akan bermakna. Untuk menhadirkan makna, pembelajaran harus mengesankan. Selanjutnya, agar pembelajaran
jadi merasa berharga, mampu tumbuh dan berkembang dan berbeda dari sebelumnya. Ketika seorang siswa mampu memecahkan persoalan dalam proses
dapat mengesankan maka pembelajaran itu harus dalam suasana yang menyenangkan. Karena ‘makna’ sering kali muncul dalam konteks yang sangat
belajarnya dalam dirinya akan tumbuh rasa bangga dan percaya diri. Perasaan bangga dan percaya diri ini akan menyadarkan siswa tersebut bahwa dirinya
personal, maka guru harus benar-benar mengerti dan menghargai perbedaan individu setiap siswa-siswanya. Pemahaman atau penguasaan materi.
memiliki potensi sebagaimana orang lain. Dengan demikian, dalam rangka membantu siswa memperoleh nilai yang membahagiakan dalam proses pembe-
Ketika minat atau gairah belajar siswa tumbuh, kemudian ia terlibat secara penuh dalam mempelajari materi-materi pelajaran, dan selanjutnya ia terkesan
lajaran, guru harus berusaha terusmenerus membantu menumbuhkan rasa bangga dan percaya diri pada setiap siswanya.
dengan apa yang dipelajari, maka pemahaman atas apa yang dipelajari akan tertanam kuat. Penguasaan materi
A.
Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 3, No. 5 – Desember 2012
Kesimpulan Pembelajaran
adalah
membangun
| 191
Manajemen Pembelajaran yang Menyenangkan pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahrga dan Kesehatan pengalaman belajar siswa dengan berbagai keterampilan proses sehingga mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru. Menyenangkan dimaksudkakn agar guru mampu
memfasilitasi siswa-siswanya untuk belajar. Suasana belajar yang kondusif memungkinkan imajinasi dan kreativitas siswa berkembang. Latar belakang siswa yang beragam dapat merupakan
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatian secara penuh. Pembelajaran yang menyenangkan merupakan usaha membangun
masukan yang baik dalam kelas bila dikelola secara benar. Pengelolaan siswa berdasar kelompok keterampilan berfikir, keterampilan bertindak, dan keterampilan lainnya dirancang
pengalaman belajar siswa dengan berbagai keterampilan proses untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru, melalui penciptaan kegiatan belajar yang beragam dan
oleh guru dalam pengelolaan kelas: (a) Perencanaan pembelajaran, penilaian, dan pengelolaan pembelajaran; (b) Ingat menentukan keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran; (c)
mengkondisikan suasana belajar sehingga mampu memberikan pelayanan pada berbagai tingkat kemampuan dan gaya belajar siswa, serta siswa lebih terpusat perhatiannya secara
Sedangkan sebagai unsur-unsur pembangun atas tercapainya manajemen pembelajaran tersebut adalah model tindakan, peran aktif guru dan menghindari hal-hal yang di anggap kurang perlu
penuh. Suasana belajar perlu dirancang dengan baik oleh guru agar dalam pembelajaran tumbuh minat belajar siswa. Penciptaan suasana belajar merupakan langkah awal bagi guru untuk
dilakukan dalam mengelola pembelajaran khususnya pada pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan (PJOK).
Daftar Pustaka Nurhadi. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)). Jakarta : Depdiknas, 2002 Suherman, Adang. Asesmen Balajar dalam Pendidikan Jasmani Evaluasi Alternatif untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta : Depdiknas, 2001 Syarifudin. Pokok-Pokok Pengembangan Program Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta : Depdikbud, 1998 Umaedi. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Sebuah Pendekatan Baru Dalam Pengelolaan Sekolah untuk Peningkatan Mutu. Jakarta : Depdikbud, 1999
192 |
Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 3, No. 5 – Desember 2012