MANAJEMEN PEMASARAN SEKOLAH SEBAGAI SALAH SATU KUNCI KEBERHASILAN PERSAINGAN SEKOLAH M. Senopati STIE Muhammadiyah Samarinda ABSTRACT School as institute of education service require to learn and own the initiative to progressively to improve the satisfaction cutomer because education represent the process which influencing each other and have continuation. School initiative started from searching (research into the market) condition of education market from segment exist in market, after school specify the marketing strategy matching with target market. In market mapping which segment, education service will focusedly specify the importance attribute as according to that selected segment characteristic. More than balance gap between amount of school organizer and sum up the student will smaller effect of school comprehensively measure the resource and market condition. Keywords : School management, marketing management, management strategy, education attribute, market segment, market goals, research into market. berbeda. Apabila pendidikan dianggap
PENDAHULUAN Dalam
kondisi
multidimensi
krisis
yang berkepanjangan,
sebagai suatu bentuk investasi yang akan memberikan suatu
benefit di
pendidikan telah menarik perhatian
masa
berbagai
terjadi penempatan biaya pendidikan
menjadi
pihak
setelah
bergeser
salah satu pos pengeluaran
mendatang maka tidak akan
dalam skala prioritas terakhir
yang semakin besar dan memberatkan
berada
di
pengeluaran
sebahagaian
masyarakat. pendidikan dari
besar
anggota
Tingginya
biaya
merupakan
meningkatnya
di
Perspektif
atau
bawah
pengeluaran-
yang
konsumtif.
inilah
yang
harus
terus
konsekuensi
diupayakan menjadi sepandang agar
biaya
tidak terjadi gap
dan
pendekatan bagi
ditambah lagi dengan berkurangnya
solusi
kemampuan para penyandang dana
pendidikan. Komunikasi yang sering
pendidikan.
sumbang
Pendidikan yang „mahal‟ akan semakin
menjadi
melihat
dari
relatif ketika kita
sudut
pandang
yang
masalah-masalah
harus disamakan,
seputar
paling
tidak untuk membuka forum diskusi yang
lebih
pihak
yang berkepentingan di dunia
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
terarah bagi
semua
41
pendidikan.
mutlak
Bermunculannya
sekolah-
keberhasilan
organisasi
tersebut. Tidak terkecuali
lembaga
sekolah baru menimbulkan fenomena
pendidikan yang juga akan semakin
dalam dunia kependidikan. Bentuk dan
dituntut menjadi organisasi yang tepat
pendekatan
semakin
sasaran dan berdayaguna. Sekolah
kompleks. Tidak
sebagai lembaga pendidikan formal
pendidikan
berkembang dan hanya
pemain-pemain lama
yang
mengembangkan sekolah yang sudah
memerlukan suatu sistem pengelolaan yang profesional.
ada namun juga dari pelaku usaha non kependidikan
dan
penyelenggara negeri.
pendidikan dari
pendekatan situsional akan seringkali
luar
disalahartikan oleh masyarakat. Dari
masyarakat
paparan kondisi pendidikan di atas,
sulit menentukan pilihan
maka pengelolaan sekolah memainkan
Secara
semakin
bahkan
Visi dan Misi sekolah dengan
objektif,
lembaga pendidikan formal/sekolah
peranan
yang akan digunakan.
menentukan keberlangsungan serta
Sehubungan dengan kurikulum berbasis
kompetensi,
maka
yang
penting
dan
perkembangan sekolah itu dimasa yang akan datang. Bagaimana sekolah
pendekatan satu arah guru siswa akan
sebagai
semakin
dikelola serta strategi yang bagaimana
dikurangi. Metode-metode
partisipatif berdasarkan kompetensi akan semakin digunakan. Peserta didik akan semakin mendapat perhatian secara
pribadi.
Dengan
ditambahkannya pengajaran tersebut, operasional secara
suatu
pendidikan
PEMBAHASAN Manajemen Sekolah Sebagai salah satu salah satu komponen
utama
dalam
sistem
maka
biaya
pendidikan,
sekolah
sudah
rasional
akan
selayaknya
memberikan
kontribusi
bertambah. Hal yang kualitas
fitur
lembaga
diperlukan perlu dibahas lebih lanjut.
semakin
fitur-
suatu
logis
ketika
yang
nyata
dalam
meningkatkan
produk/layanan
kualitas sumber daya manusia (SDM).
ditingkatkan maka akan meningkatkan
Hal ini tidak terlepas dari seberapa
biaya.
baik Di lain pihak pengelolaan suatu
lembaga
menuju
organisasai
yang
sekolah
itu dikelola.
Apabila
sekolah dianalogikan sebagai mesin produksi, maka kualitas output akan
efektif dan efisien merupakan syarat Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
42
relevan sekali dengan kualitas mesin
pelanggan.
tersebut.
Kegiatan pendidikan di sekolah
Pengelolaan
Pendidikan
sebagai salah satu bentuk pelayanan
bermutu tidak terlepas dari fungsi-
jasa (service) memiliki bentuk proses
fungsi
umum
yang sirkuler bukan linier atau sekedar
(Planning),
jual beli. Dalam sistem pendidikan,
(Organizing),
sekolah hendaknya dapat memberikan
manajemen
yaitu:
secara
Perencanaan
Pengorganisasian Pengarahan Pengendalian
(Directing)
dan
(Controlling).
Fungsi-
inisiatif peran yang dapat memancing peran
positif
komponen
sisitem
fungsi manajerial tersebut hendaknya
pendidikan lainnya seperti tergambar
dilakukan oleh setiap pengelola sekolah
sebagai berikut:
secara efektif dan pimpinan khusus
efisien,
Gambar. 1 Proses Sirkuler Pendidikan
dimana
(kepala sekolah) secara merupakan
orang
yang
bertanggung jawab dalam pengelolaan sumber
daya sekolah yaitu: SDM,
siswa, metode, sarana prasarana dan pasar. Manajemen sekolah kualitas
(Quality
merupakan dasar segala
berbasis Education)
efektifitas
keberhasilan
dari
program-
program sekolah. Pendidikan yang bermutu
merupakan
standar
kesesuain tampilan (performance) terhadap dianggap
atribut-atribut penting
yang
oleh
hendaknya
mutu
tersebut
diketahui
oleh
penyelenggara sekolah sehingga dalam operasionalisasi mengacu
pada
A : Lembaga Pendidikan/ Sekolah B : Jasa Kependidikan C : Pelanggan Primer (Peserta Didik) D : Pelanggan Tersier (Dunia Usaha, Lembaga Studi Lanjutan)
para
pelanggan/pengguna jasa pendidikan. Atribut-atribut
Keterangan:
kegiatan
dapat
kepentingan
mutu
Industri
jasa
kependidikan
menghasilkan kategori (Tampubolon, 2005): (1) pelayanan kependidikan dan (2) produk produk pendidikan sekolah terdiri dari jasa:
kehidupan
bermasyarakat, ekstrakurikuler inilah
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
43
yang merupakan wilayah kendali penuh
tidak
ukur
saling berbenturan. Tentunya sangat
pelayanan
sekolah
oleh
memiliki
komponen pendidikan lainnya.
adil ketika
Strategi Pengelolaan Sekolah
diawali
Masyarakat
mengharapkan
sekolah dapat memberikan penyediaan pelayanan
pendidikan
kepentingan
visi dan dari
atau
yayasan). Dalam
secara
kondisi
sekolah-sekolah
sekolah memerlukan energi yang besar.
keterbatasan
Untuk itu diperlukan banyak dukungan
dimiliki,
dari
merupakan
pihak.
lembaga
(pemerintah
maksimal. Harapan yang besar pada
berbagai
misi sekolah
tujuan
pembentuknya
yang
maka
tertentu,
yang
mempunyai
sumber
daya
strategi
yang
alliances
jawaban
dalam
Di
negara-
negara maju, perlakuan
khusus
meningkatkan kapasitas dan kualitas
yang
pelayanan. Stategi alliance merupakan
menyelenggarakan pendidikan umum
bentuk kerjasama dengan lembaga
sudah sangat kondusif. Tentunya tidak
lain yang paling aman
dijalankan
terlepas
dibandingkan
kerjasama
kepada
lembaga
dari
kemampuan
lainnya (piggybacking dan merger),
pemerintahnya. Sekolah
metode
dalam
menjalankan
ketika identitas organisasi tersebut
kegiatan pendidikan sangat tergantung
masih
kepada tiga jenis sumber pemasukan
ketika kompetensi dan kolaborasi antar
keuangan,
lembaga
yaitu:
(1)
pemilik
terjaga. Hal ini sangat logis
pendidikan
akan
menjadi
organisasi, (2) masyarakat pengguna
semakin dinamis, maka untuk materi-
dan (3) pihak ketiga. Masalah yang
materi tertentu (seperti ketrampilan
sering timbul adalah bagaimana jaminan
dan seni), sekolah dapat bekerjasama
ketersediaan
tersebut secara
dengan mitra yang kompeten. Sebagai
jelas dan kontinyu, tanpa mengganggu
contoh untuk penyediaan pendidikan
kelangsungan
ketrampilan
dana
kegiatan
operasional
sekolah. Masalah lain yang dapat timbul
komputer
bisa
menggandeng lembaga pendidikan komputer yang sudah
ada.
Namun
adalah ketika para penyandang dana
perlu diperhatikan bahwa strategi ini
memiliki kepentingan yang berbeda
memiliki konsekuensi terpengaruhnya
Adalah sangat penting untuk sekolah
imej sekolah
mencari sumber-sumber dana yang
Untuk itu diperlukan penetapan mitra
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
oleh lembaga mitra.
44
yang memiliki visi dan misi yang
sama
sejalan serta reputasi yang baik.
pemasaran produk dan jasa, termasuk
Pola persaingan antar sekolah dapat
disikapi sebagai suatu
iklim
yang kondusif dalam pertumbuhan
komersialisasi
pendidikan
Dengan
demikian
sekolah akan terkait kepada konsep: permintaan,
produk,
nilai
dan
kepuasan pelanggan.
penyelenggaraan pendidikan. Isuisu
lain.
Konsep pendidikan
produk
dalam
dunia
terbagi
atas
jasa
dan
lulusan.
Jasa
merupakan konsekuensi logis dari tidak
kependidikan
meratanya pasar yang terlayani oleh
kependidikan sendiri terbagi atas jasa:
sekolah yang ada. Timbulnya sekolah
kurikuler,
favorit adalah akibat
kehidupan
sekolah
atribut-atribut
yang secara
panca
indra
penelitian, pengembangan bermasyarakat,
ekstrakurikuler
dan
administrasi.
tertangkap sebagai sekolah yang dapat
Bentuk
memenuhi kebutuhan pasar. Atribut-
hendaknya sejalan dengan permintaan
aribut sekolah antara lain visi dan
pasar atau
misi, sarana prasarana fisik, reputasi
diikuti
pendidik, prestasi siswa dan lulusan.
kesediaan
Di
pihak
keinginan
oleh
kependidikan.
pengelompokan pasar pengguna jasa
Sekolah
yang
luas
ke
dalam
berorientasi
beberapa segmen. Sekolah dapat lebih
pelanggan.
menajamkan
mencermati
strategi
pengelolaan
sehubungan dengan pasar yang menjadi segemennya. Akan lebih baik sekolah
tersebut
pasar
yang
kemampuan
dan
dalam
perlu
pendidikan
lain
produk-produk
membeli
hendaknya kepada
Selain
jasa
dapat kepuasan
itu
juga
pergeseran
perlu konsep
„keuntungan pelanggan‟ menuju „nilai‟ (value) dari jasa yang terhantar.
menjadi yang terbaik di kelasnya.
Sekolah mahal tidak menjadi masalah
Manajemen Pemasaran Sekolah
sepanjang manfaat yang dirasakan
Kotler
mendefinisikan
siswa
melebihi
biaya
yang
Pemasaran sebagai suatu proses sosial
dikeluarkan. Dan sebaliknya sekolah
dan manajerial di mana individu dan
murah bukan jaminan akan diserbu calon
kelompok mendapatkan kebutuhan dan
siswa apabila dirasan nilainya rendah.
keinginan
Langkah-langkah
menciptakan,
mereka menawarkan
dengan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu
kegiatan
dalam
mengelola pemasaran sekolah yaitu: 1. Identifikasi Pasar
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
45
Tahapan pertama dalam pemasaran
secara ekonomis, melayani pasar
sekolah
yang
adalah
mengidentifikasi
dan menganalisis pasar.
Dalam
sekolah
tahapan ini perlu dilakukan suatu penelitian/
riset
pasar
untuk
besar
operasi yang baik. 3. Diferensiasi Produk Melakukan
pasar
merupakan
pendidikan
atribut-atribut
yang
membawa
masuk ke dalam skala
mengetahui kondisi dan ekspektasi termasuk
akan
menjadi
dalam
diferensiasi cara
yang
efektif
mencari perhatian pasar.
kepentingan konsumen pendidikan.
Dari banyaknya sekolah yang ada,
Termasuk
orangtua siswa
dalam
tahapan
ini
adalah pemetan dari sekolah lain.
untuk memilih sekolah anaknya
2. Segmentasi Pasar dan Positioning. Penentuan
target
langkah
selanjutnya
dalam pengelolaan
masalah
dikarenakan
pasar
merupakan
pemasaran
akan kesulitan
atribut-atribut
kepentingan
antar
semakin
standar.
hendaknya
sekolah.
sekolah
dapat
memberikan
tekanan yang berbeda dari sekolah
Dalam pasar yang sangat beragam
lainnya
karakternya,
kemasan yang menarik
perlu
Sekolah
ditentukan
dalam
bentuk-bentuk seperti
atribut-atribut apa yang menjadi
logo dan slogan. Fasilitas internet
kepentingan
mungkin akan menjadi
pengguna umum
utama
bagi
pedidikan.
pasar
dapat
berdasarkan
Secara
namun
dipilah
aman dan bersih akan menarik
karakteristik
demografi, geografi,
jaminan
standar,
internet
yang
perhatian orangtua.
psikografi
Melakukan
pembedaan
secara
maupun perilaku. Dengan demikian
mudah dapat pula dilakukan melalui
sekolah
bentuk- bentuk tampilan fisik yang
akan
lebih
mudah
menentukan strategi pemasaran
tertangkap
sehubungan dengan karakteristik
memberikan kesan baik, seperti
dan kebutuhan pasar.
pemakaian seragam yang menarik,
Setelah kita mengetahui karakter
gedung sekolah yang bersih atau
pasar,
stiker sekolah.
maka
kita
akan
menentukan bagian pasar mana
panca
indra
yang
4. Komunikasi Pemasaran
yang akan kita layani. Tentunya Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
Akhirnya
pengelola
sekolah 46
hendaknya
dapat
sekolah
sebagai
pembentuk
mengkomunikasikan pesan - pesan
karakter dan nilai yang baik.
pemasaran
Publikasi yang sering
sekolah
yang
terlupakan
diharapkan pasar. Sekolah sebagai
namun
lembaga ilmiah akan lebih elegan
kuat adalah promosi
apabila bentuk-bentuk komunikasi
mouth”. Alumni yang sukses dapat
disajikan
membagi pengalaman (testimony)
dalam bentuk/ format
ilmiah, seperti menyelenggarakan kompetisi
bidang
“mouth
to
atau bukti keberhasilan sekolah.
studi, forum
Dengan
ilmiah/ seminar dan yang paling
kegiatan
efektif adalah publikasi prestasi
tertuang
oleh media
sekolah
independen seperti
memiliki pengaruh yang
langkah-langkah
tersebut dalam
diatas
seperti
gambar
dapat
2,
maka
mencapai
berita dalam media massa.
keseimbangan/
ekuilibrium
dalam
Komunikasi yang sengaja dilakukan
operasionalisasi
pengajaran
dalam
sekolah dalam bentuk promosi atau
kondisi
memperebutkan
bahkan iklan sekalipun perlu menjadi
banyak
penyelenggara
pertimbangan. Bentuk dan materi
Dengan demikian masalah sekolah yang
pesan agar dapat dikemas secara
kekurangan murid tidak terjadi lagi.
„kue‟
dari
sekolah.
elegan namun menarik perhatian agar sekolah tetap dalam imej Gambar. 2 Konsep Pemikiran Pengelolaan Pemasaran Sekolah
Visi Misi Sekolah
Strategi Pengolahan Sekolah
Pesaing
Riset Pasar
Konsumen Pendidikan
Strategi Pemasaran Sekolah
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
47
Organisasi hendaknya
pendidikan memiliki
sistem
pelanggan
yang
dapat
Untuk
atribut-atribut
yang
pengelolaan/manajemen memaksimalkan
6. Memuaskan karyawan sama dengan
mencapai
tersebut di atas,
ciri-ciri
kita sepatutnya
dianggap pasar sebagai atribut yang
mengetahui parameter-parameter apa
penting
institusi
saja yang akan menjadi kekuatan dalam
konsep
organisasi jasa. Setidaknya ada lima
yang
determinan kualitas jasa (Parasuraman,
dalam
sebuah
pendidikan.
Sehingga
pemasaran berwawasan akan
pedidikan jasa/produk
pelayanan
berkembang menjadi
pemasaran
pendidikan
berorientasi
pasar
konsep
bahkan
strategi selanjutnya
yaitu:
keandalan,
responsif,
keyakinan, empati dan wujud.
yang
berwawasan masyarakat (society) Langkah
1985)
Keandalan
merupakan
kemamampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya. Dalam setiap
realisasi
adalah bagaimana pelayanan sekolah
pelayanan sekolah hendaknya sesuai
dapat terlihat
yang
dengan apa yang telah dijanjikan. Dan
diharapkan konsumen. Kesenjangan
selanjutnya bagaimana dengan kondisi
yang sering terjadi
pelayanan yang ada dapat membantu
sebagai apa
adalah
adanya
perbedaan persepsi kualitas maupun atribut
keberhasilan proses belajar mengajar.
jasa pendidikan. Berdasarkan
Responsif
hasil penelitian terhadap organisasi
kemampuan
jasa,
pelanggan
termasuk
sekolah,
didapati
merupakan
untuk dan
membantu
memberikan
jasa
beberapa ciri-ciri organisasi jasa yang
dengan cepat. Kecepatan waktu juga
baik yaitu memiliki (Kotler, 2000):
harus
1. Konsep strategis yang memiliki fokus
sehingga
kepada konsumen.
diikuti oleh ketepatan waktu kualitas
dikorbankan.
2. Komitmen kualitas dari manajemen puncak.
pelayanan
Penanggung
tidak jawab
kegiatan, guru dan juga guru piket merupakan ujung
tombak
dalam
3. Penetapan standar yang tinggi.
merespon orangtua
4. Sistem untuk
hendaknya dapat menjawab setiap
memonitor
kinerja
jasa. 5. Sistem untuk memuaskan keluhan pelanggan.
siswa. Mereka
pertanyaan dan paling tidak dapat menjadi „pendengar yang baik‟ ketika keluhan muncul.
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
48
Keyakinan
merupakan
menambahkan kewujudan dari
pengetahuan dan kompetensi guru
pelayanan dapat
dan
mewujudkan yang tidak berwujud. Imej
kemampuan
menimbulkan keyakinan. timbul
mereka
untuk
kepercayaan Keyakinan
merupakan
dan
pasar
menempatkan
ditimbulkan
dengan
simbol-simbol
yang
dapat
sekolah yang dibangun dalam kurun
konsep
ke dalam tangkapan panca
waktu
indra,
dan
reputasi
dapat
dengan
sifatnya
tertentu
suatu
yang
sekolah
dilakukan
jasa
yang
utama
menterjemahkan
sebagai
contoh
merupakan cerminan dari kulitas guru.
mengesankan
Untuk
berkualitas maka ijasah pendidikan
itu
diperlukan
strategi
pendekatan pemasaran internal yaitu bagaimana pemilik sekolah memberikan
sekolah
yang
guru tersebut bisa dipajang.
dapat
peningkatan
guru
untuk
Dengan melakukan unsur-unsur kualitas pelayan
jasa,
maka sekolah
kemampuan/ kompetensi guru serta
dalam
memotivasi guru agar dapat semakin
pendidikan akan menjadi unggul dan
yakin akan organisasinya.
pada
Empati untuk
peduli,
merupakan memberi
syarat
perhatian
memberikan
pelayanan
akhirnya akan
memudahkan
pemasar untuk mengkomunikasikan kekuatan sekolah. Sehingga
dalam
pribadi bagi pelanggan. Pada prinsipnya
mengantarkan pesan
setiap
sekolah, masyarakat dapat menangkap
manusia
senang
apabila
visi dan misi
diperhatikan orang lain. Hal ini dapat
lebih cepat, mudah
menjadi
dasar
Tidak akan terjadi gap cara pandang
untuk
memperhatikan
perlakuan sekolah setiap
dan komunikasi
dan
karena
paham.
fakta
lebih
perkembangan siswanya. Pengelolaan
berbicara keras dari sekedar kata- kata.
administrasi, termasuk basisdata, yang
Ketika setiap komponen (stake
baik dapat memudahkan pendekatan
holder)
ini.
telah Berwujud
dalam sistem memahami
pendidikan
kearah
mana
merupakan
sekolah menuju, maka gap antara
penampilan fasilitas fisik, peralatan,
permintaan dan penawaran pengguna
personil
pendidikan akan
dan
media
komunikasi.
Umumnya jasa pendidikan akan semakin
Sekolah
terlihat baik ketika fasilitas fisik tersedia
pasar
secara
misinya
lengkap
dan
baik.
Untuk
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
akan
semakin
kecil.
lebih memfokuskan
sasaran yang sesuai dengan
dengan tetap 49
mempertimbangkan kelayakan untuk
proses
dapat
menempatkan
tetap
beroperasi
dan
yang
sirkuler
pengelolaan
berkembang.
pemasaran sekolah kepada
KESIMPULAN
berkelanjutan
Penyelenggara
pendidikan
mendukung.
akan
langkah
yang Dengan
saling demikian
dituntut semakin profesional dalam
diharapkan sekolah tidak mengalami
mengelola
kesulitan dalam mendapatkan siswa
sekolah.
Tidak
saja
menghadapi iklim persaingan yang
dengan
semakin sengit namun juga tuntutan
pendidikan.
pasar yang semakin kritis dan rasional.
DAFTAR PUSTAKA
Diperlukan suatu penelitian pasar yang
Arief, Rachman dan Tim Konsultan Proyek Peningkatan Mutu SMU Paket-2. 2000. Panduan pelatihan untuk pengembangan sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
sistematis sehingga sekolah dapat membuat strategi pemasaran sekolah dengan melihat lembaga
kondisi persaingan
pendidikan
dan
pasar
pendidikan.
Rita. (2004). Berbagai masalah pendidikan di Indonesia, Tabloid PENABUR Jakarta. No. 4 Thn II Edisi April – Juni 2004
Kotler,
Philip. (2000). Marketing management, 10th edition. Upper Saddle River: Prentice Hall, Inc.
sekolah adalah mencapai kepuasan Upaya
pemasaran akan
komunikasi
menekankan pada
atribut yang dipentingkan oleh segmen yang
dituju.
Dengan
pengalaman
pelanggan yang puas, maka dapat menjadi
akan
media yang cukup
efektif dan obyektif. Sekolah berbasis kualitas akan menjadi
dasar
pemasaran
yang produk
kuat
dalam
pendidikan.
Determinan kualitas jasa yang perlu dilakukan keandalan,
oleh
sekolah
responsif,
yaitu:
keyakinan,
Parasuraman, A, Valarie A. Zeithaml, Leonard L. Berry. (1985). Journal of marketing: A conceptual model of service quality and its implication for future Reseach. Tampubolon, Daulat P. (2005). Pendidikan bermutu untuk semua. Makalah Seminar: Meningkakan Mutu Pendidikan Indonesia, 12 Mei 3005. Jakarta: IBII. Tung,
empati dan wujud. Pendidikan
pasar
Johan,
Arah pengelolaan pemasaran
pelanggan.
diketahuinya kondisi
yang merupakan
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
Khoe Yao. (2002). Simponi sedih pendidikan nasional. Jakarta: Abdi Tandur. 50
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
51