MANAJEMEN KONFLIK DAN PERANNYA DALAM PENGEMBANGAN ORGANISASI Oleh: ANDEKA ROCKY TANAAMAH MATERI LOT FTI-UKSW PROBOWINOTO 04 FEBRUARI 2005
1
PENDAHULUAN • PRESEPSI TENTANG KONFLIK – PRESEPSI POSITIF (PELUANG MENINGKATKAN EFEKTIVITAS) – PRESEPSI NEGATIF (MENGHAMBAT EFEKTIVITAS)
• ALASAN KONFLIK HADIR – ORGANISASI SEMAKIN BERKEMBANG – PELUANG PENATAAN ORGANISASI – DUALISME DALAM HUBUNGAN SESEORANG DENGAN ORANG LAIN 2
• PANDANGAN TERHADAP KONFLIK – MARX (KONDISI-KONDISI DIDALAM KONFLIK DIPACU
• PENEKANAN : PENYEBAB-PENYEBAB STRUKTURAL SOSIAL DARI KONFLIK
– SIMMEL (MEMPERTANYAKAN KONDISI-KONDISI DIDALAMNYA INTENSITAS KONFLIK MUNGKIN BERAGAM)
• PENEKANAN : BENTUK DAN KONSEKWENSI KONFLIK APABILA TERJADI
– SINTESI TERHADAP DUA PEMIKIRAN DIATAS:
• PENYEBAB KONFLIK ATAU SUMBER KONFLIK (TATARAN • • •
PERASAAN, SITUASI, ATAU TINDAKAN) INTENSITAS DAN KEBRUTALAN KONFLIK LAMA KONFLIK HASIL KONFLIK
3
• TIGA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM KONFLIK DALAM MANAJEMEN ORGANISASI
BASIS KONFLIK, ADA TIGA DASAR ORGANISASI DARI
KONFLIK FUNCTIONAL KONFLIK, DITIMBULKAN OLEH BERBAGAI SU SISTEM DALAM ORGANISASI FAKTA BAHWA UNIT-UNIT DALAM ORGANISASI MEMILIKI FUNGSI YANG SAMA HIERARCHICAL CONFLICT, PERGULATAN KELOMPOK KEPENTINGAN DALAM ORGANISASI (MASALAH STATUS, PRESTIGE, IMBALAN FINANSIAL)
SITUASI ATAU BENTUK KONFLIK
ADA 4 DASAR DALAM MEMAHAMI SITUASI KONFLIK
PIHAK YANG TERLIBAT RANAH KONFLIK DINAMIKA SITUASI KONFLIK (PERKEMBANGAN KONFLIK : LUNAK/KERAS) MANAJEMEN PENGENDALIAN ATAU PENYELESAIAN KONFLIK
4
KONSEKUENSI KONFLIK DAMPAK POSITIF
MEMBERIKAN BUKTI KEHIDUPAN DAN VITALITAS MEMPERBAHARUI MOTIVASI MENYALURKAN FUSTRASI MENUMBUHKAN DAN MEMATANGKAN KEPRIBADIAN SESEORANG
DAMPAK NEGATIF KONFLIK
PERUBAHAN YANG DIBUTUHKAN TIDAK TERLAKSANA PERASAAN DISAKITI MENINGKAT TERJADINYA GEJOLAK EMOSI BERTUMBUHNYA RASA TIDAK PUAS, GOSIF, DAN BICARA DIBELAKANG
PARADOKS KONFLIK
SEMAKIN SALING MEMPERHATIKAN, SEMAKIN MEREKA BERADA
DALAM KONFLIK KEGAGALAM MENGENALI MOTIF SECARA JUJUR SESEORANG MENYEBABKAN KONFLIK MAKIN BESAR KONFLIK SEMAKIN BESAR, MAKA ORGANISASI MAKIN STABIL
5
• GAYA MENGELOLA KONFLIK
– AVOIDING (KEPUTUSAN UNTUK TIDAK MEMUTUSKAN)
• HASIL : “YOU LOSE, I LOSE” • PEMANFAATAN :
– U/MASALAH YANG TAK TERLALU PENTING, SEMENTARA, DAN KEP. TIDAK MEMPENGARUHI TUJUAN – MASALAH TSB BUKAN MERUPAKAN TANGGUNGJAWAB LANGSUNG YANG BERSANGKUTAN – PARTISIPAN BELUM CUKUP MATANG – PERBEDAAN SANGAT BESAR, DAN TIDAK ADA JALAN KELUARNYA
– ACCOMONDATING (KEHARMONISAN KELOMPOK)
• HASIL : “ I WILL GIVEN IT” • PEMANFAATAN :
– PEMANFAATAN MASALAH TIDAK TERLALU PENTING – YANG BERSANGKUTAN TIDAK TERLALU YAKIN DENGAN GAGASANYA SENDIRI – MEMENTINGKAN HUBUNGAN JANGKA PANJANG
• COLLABORATING (SOLUSI YANG MEMENANGKAN SEMUA PIHAK)
– HASIL : “YOU WIN – I WIN – PEMANFAATAN : ADANYA PARTISIPASI DALAM MENYELESAIKAN PERSOALAN, COCOK UNTUK YANG TERLIBAT DALAM TUJUAN DAN HUBUNGAN JANGKA PANJANG TUJUAN KONSENSUS KELOMPOK (PERLU WAKTU LEBIH BANYAK)
6
• COMPETING : POKOKNYA MENANG (I WILL GET MY WAY) – HASIL : “I WIN – YOU LOSE – PEMANFAATAN :
• KEPUTUSAN HARUS DIBUAT, TINDAKAN HARUS DILAKSANAKAN CEPAT • MESKIPUN TIDAK POPULER, KEPUTUSAN TSB HARUS DILAKSANAKAN • ADANYA SUATU TUJUAN/MASA YANG DEPAN YANG MENYEBABKAN INDIVIDU BERUSAHA UNTUK MENANG • KEPUTUSAN YANG DIAMBIL, DIANGGAP SEBAGAI YANG PALING TEPAT DAN SANGAT PENTING
• PRINSIP YANG HARUS DIPERHATIKAN – 2 HAL YANG PALING MENDASAR :
• KEPEDULIAN TERHADAP KETERHUBUNGAN • KEPEDULIAN TERHADAP MASALAH DAN TUJUAN
– GAYA YANGDIPERGUNAKAN HARUS FLEKSIBEL (ORIENTASI PADA KASUS YANG PERNAH TERJADI DAN PENGALAMAN) – GAYA MEMILIKI KEGUNAANNYA SENDIRI OLEH KARENA ITU :
• HARUS LUWES DAN TERARAH DALAM MEMANDANG KONFLIK • BELAJAR BEKERJASAMA • ADA GAYA PENDUKUNG SEBAGAI LANGKAH ANTISIPATIF
7
• BERDASARKAN PEMAHAMAN DIATAS, MAKA DIPERLUKAN SUATU
KEMAHIRAN DIDALAM MENANGANI KONFLIK. OLEH KARENA ITU, ADA BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN : – DALAM MENGELOLA KONFLIK , SEDINI MUNGKIN, SESEORANG HARUS MEMBUAT DASAR YANG KONDUSIF UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA KONFLIK – MENGEMBANGKAN STRATEGI EFEKTIF
• • •
MENGHIMPUN INFORMASI YANG PENTING TENTANG KONFLIK MEMBANGUN SUASANA YANG KONDUSIF MENGIKUTI PROSES PENYELESAIAN MASALAH KOLABORATIF
– UNTUK MENJADI PENENGAH, MAKA ADA BEBERAPA PERSYARATAN YANG HARUS DIPERHATIKAN:
• • • • •
YAKIN AKAN KEMANFAATAN DAN KEMAMPUAN DIRI SENDIRI MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MENYAKINKAN ORANG LAIN LUWES DAN TERUS BERUSAHA TIDAK BERPIHAK KENDALIKAN DIRI SENDIRI DAN BERDAMAI DENGAN DIRINYA SENDIRI
8