M A N A J E M E N K E P E R A W A T A N T E R H A D A P P E N C E G A H A N PENYAKIT DIARE PASCA BANJIR DI D A E R A H PESISIR SUNGAI SIAK Yesi Hasneli StafAkademik Departemen K M B - K G D PSIK Universitas Riau Email: yesi_zahra(g),vahoo.com Banjir dan masalah lingkungan yang terus melanda daerah Pesisir Sungai Siak berdampak pada kesehatan. Masyarakat yang tinggal di pesisir sungai sangat rawan terkena berbagai penyakit pasca banjir seperti diare, Demam BerdaVah Dengue (DBD), Leptospirosis, ISPA, dan Penyakit Kuh't. Di Pesisir Sungai Siak sendiri, penyakit yang sering diderita oleh masyarakat pasca banjir antara lain diare, DBD, penyakit kulit, ISPA dan iritasi mata. Berdasarkan studi pendahuluan didapatkan data dari Puskesmas Rumbai bahwa masyarakat yang berobat ke Puskesmas pada tahun 2011 sebanyak 1216 pasien terkena diare (Medikal Record Puskesmas Rumbai Pekanbaru, 2011) dan terdapat 1216 p^iep yang mengalami diare di Puskesmas Umban Sari Rumbai pada tahun 2010 (Medikal Record Puskesmas Rumbai Pekanbaru, 2010). Penelitian ini terdiri dari tiga kegiatan yaitu: 1). Efektifitas Pendidikan Kesehatan Tentang Pengelolaan Air Bersih Terhadap Pencegahan Penyakit Diare Pasca Banjir Di Daerah Pesisir Sungai Siak Pekanbaru. 2). Efektifitas Pendidikan Kesehatan Tentang Cuci Tangan Dan Pembuangan Tinja Terhadap Perilaku Pencegahan Penyakit Diare Pasca Banjir Di Daerah Sungai Siak Pekanbaru. 3). Efektifitas Kegiatan Pos Yandu Dalam Pencegahan Penyakit Diare Pasca Banjir Di Daerah Pesisir Sungai Siak. Tujuan penelitian
ini meliputi: mengetahui
efektifitas pendidikan kesehatan
tentang
pengelolaan air bersih terhadap pencegahan penyakit diare pasca banjir di daerah pesisir Sungai Siak, mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan dan pembuangan tinja terhadap prilaku pencegahan diare diarea pasca banjir, untuk mencegah kejadian diare paska banjir di daerah pesisir sungai Siak. Desain penelitian menggunakan Quasi Experimental. Jumlah sampel untuk kegiatan 1 dan 2 adalah 30 orang, dan untuk kegiatan 3 desain penelitian yang digunakan metode kuesioner dan observasi dengan sampel 15 orang responden. Hasil penelitian didapatkan: 1). terdapat peningkatan pengetahuan responden setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang pengelolaan air bersih terhadap pencegahan diare (p value 0.001). 2). pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan dan pembuangan tinja efektif dalam berperilaku mencegah penyakit diare pasca banjir pasca banjir (p value 0.000). 3). Hampir semua kader paham akan tindakan yang dapat dilakukan dalam pencegahan diare (86.67%) dan penatalaksanaan diare (97, 33%). Pendidikan kesehatan pada masyarakat terkait manajemen penyakit yang sering timbul pasca banjir sangat dibutuhkan oleh masyarakat di daerah pesisir Sungai Siak dan memiliki efek yang signifikan untuk merubah tingkat pengetahuan masyarakat. Penyakit diare paska banjir dapat dicegah dengan mengaktifkan kader kegiatan kader posyandu.
EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENGELOLAAN AIR BERSIH TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE PASCA BANJIR DI DAERAH PESISIR SUNGAI SIAK PEKANBARU Yesi Hasneli', Darwin Karim' . f
' * ^Dosen Departemen Keperawatan Medikal Bedah dan Keperawatan Gawat Darurat PSIK Universitas Riau Email: vesi zuhruCwyahoo.com i ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effectiveness of health education about management of using the clean water for the prevention of diarrheal diseases after the floods in coastal areas of the Siak River Pekanbaru. Design of this study was a quasi experimental approach "cross-sectional". The experiment was conducted in the Puskesmas Rumbai conducted \ in March and May 2012. Research procedures that provide health education in the intervention group (15 person) on water management for the prevention of diarrheal diseases after the flood and after it was given the post test questions. The control group after being given a pre-test questions are not given health education and immediately following the treatment process at the health center and after treatment given post test questions. The results were in the control group p value is 0.719, which means that there is an increase in knowledge of the respondents and in the intervention group p value is 0.001, which means there is an increased knowledge of the respondent after health education about water management for the prevention of diarrhea. Keywords: Health Belief Model, prevention of diarrheal disease
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan tentang pengelolaan air bersih terhadap pencegahan penyakit diare pasca banjir di daerah pesisir Sungai Siak Pekanbaru. Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan pendekatan '•^cross sectionaF. I Penelitian diiaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Rumbai yang dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2012. Prosedur penelitian yaitu memberikan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi (15 orang) tentang pengelolaan air bersih terhadap pencegahan penyakit diare pasca banjir dan setelah itu diberikan pertanyaan post test. Sedangkan kelompok kontrol setelah diberikan pertanyaan pre test tidak diberikan pendidikan kesehatan dan langsung mengikuti proses pengobatan di Puskesmas dan setelah berobat diberikan pertanyaan post test. Hasil penelitian adalah pada kelompok kontrol p value 0.719 yang artinya bahwa tidak terdapat peningkatan pengetahuan responden dan pada kelompok intervensi p value 0.001 yang artinya terdapat peningkatan pengetahuan responden setelah diberiakn pendidikan kesehatan tentang pengelolaan air bersih terhadap pencegahan diare. Kata Kunci: Health Belief Model, pengelolaan air bersih, pencegahan penyakit diare
2
PENDAHULUAN
Puskesmas Rumbai bahwa masyarakat yang
Di Indonesia, banjir teijadi biasanya
berobat ke Puskesmas pada tahun 2011
pada musim hujan. Didaerah-daerah yang
sebanyak
1216
memiliki sungai seperti Kota Pekanbaru
(Medikal
Record
yang memiliki Sungai Siak, biasanya banjir
Pekanbaru, 2011) dan terdapat 1216 pasien
terjadi karena beberapa faktor antara lain
yang mengalami diare di Puskesmas Umban
tingginya
Sari Rumbai pada tahun 2010 (Medikal
intensitas
hujan,
belum
tersedianya sarana drainase yang memadai,
Record
penggunaan saluran yang masih multi fiingsi
2010).
(penyaluran hujan,
limbah dan
sampah
pasien
Puskesmas
Puskesmas
Tingginya
terkena
Rumbai
prevalensi
diare
Rumbai
Pekanbaru,
diare
yang
rumah tangga) dan diperparah oleh fasilitas
terjadi pasca banjir dapat berdampak pada
bangunan bawah tanah (pipa P A M , kabel
kesehatan seperti terjadi pada anak-anak dan
Telkom, dan PLN) yang dapat mengganggu
lansia yang dapat mengakibatkan kematian
drainase. Di Pekanbaru terdapat empat
hal ini di minimalisir dengan melakukan
sungai yang biasanya meluap pada musim
manajemen keperawatan yang tepat kepada
hujan yaitu Sungai Siak, Sungai Rokan,
masyarakat di pesisir Sungai Siak.
Kuantan, Indragiri, dan Sungai Kampar.
Banjir
Banjir dan masalah lingkungan yang
merupkan
dan
masalah
kesehatan
dua hal yang dialami oleh
terus melanda daerah Pesisir Sungai Siak
masyarakat yang tinggal di daerah Sungai
berdampak
Siak
pada
kesehatan.
Masyarakat
setiap
musim
hujan.
Prevalensi
yang tinggal di pesisir sungai sangat rawan
penyakit diare pasca banjir meningkat baik
terkena berbagai
pada balita maupun dewasa dan lansia.
penyakit pasca
banjir
seperti diare, Demam Berdarah Dwigue
Masalah ini membutuhkan perfiatian
(DBD), Leptospirosis, ISPA, dan Penyakit
khusus dan manajemen yang tepat. Salah
Kulit. Di Pesisir Sungai
satu
penyakit
yang
sering
Siak sendiri, diderita
oleh
penyebab
penggunaan
air
penyakit
diare
adalah
bersih
yang
kurang
masyarakat pasca banjir antara lain diare,
memadai. Melalui manajemen keperawatan
DBD, penyakit kulit, ISPA dan iritasi mata.
yang tepat, diharapkan masyarakat dapat
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah
mengelola penyediaan
dilakukan pada tanggal 24 Januari - 26
banjir sehingga dan menurunkan angka
Januari
penyakit diare.
2012
didapatkan
data
dari
3
air bersih pasca
Menurut Terry manajemen
adalah
air bersih terhadap pencegahan penyakit
suatu proses yang khas, yang terdiri dari
diare pasca banjir dan setelah itu diberikan
perencanaan,pengorganisasian, penggerakan
pertanyaan post test. Sedangkan kelompok
pelaksanaan,
yang
kontrol setelah diberikan pertanyaan pre test
dilakukan untuk menentukan serta mencapai
tidak diberikan penyuluhan dan langsung
sasaran
dengan
mengikuti proses pengobatan di Puskesmas
sumberdaya manusia dan
dan setelah berobat dikumpulkan kembali
dan
yang
memanfaatkan
pengendalian
telah
ditentukan
dan diberikan pertanyaan post test.
sumberdaya lainnya (Siagian, 2002). Penelitian
ini
bertujuan
untuk
Setelah selesai diberikan post test,
mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan
kelompok kontrol dan kelompok intervensi
tentang pengelolaan air bersih terhadap
diberikan leaflet tentang cara pencegahan
pencegahan penyakit diare pasca banjir di
diare pasca banjir melalui pengelolaan air
daerah pesisir Sungai Siak Pekanbaru
bersih.
METODOLOGI
HASIL PENELITIAN
Desain penelitian
Karakteristik demografi dilakukan
Desain penelitian ini adalah quasi
test homogeneity dengan menggunakan chi
eksperimen dengan pendekatan "cross
square. Hasil didapatkan bahwa untuk umur,
sectiortaF'.
jenis kelamin, pendidikan dan pekeijaan p
Teknik pengambilan
sampel
dilakukan secara simple random sampling.
value > 0.005 yaitu umur = p value 0.622,
Jumlah
jenis kelamin = p value 0.022, pendidikan =
sampel
yang
digunakan
pada
penelitian ini sebanyak 30 orang. Analisa
p value 1.00, dan pekeijaan =p value 0.710.
data
Dapat disimpulkan bahwa kelompok kontrol
dalam penelitian ini adalah uji T
independent dan dependent.
dan kelompok intervensi tidak terdapat
Prosedur
perbedaan (homogen).
Penelitian ini membagi responden
Usia responden pada penelitian ini
menjadi 2 kelompok. Kelompok intervensi
lebih banyak usia dewasa yaitu 60% pada
sebanyak 15 orang dan kelompok kontrol 15
kelompok
orang. Pada kelompok intervensi setelah
kelompok intervensi.
diberikan pertanyaan pre test, diberikan
banyak perempuan daripada laki-laki baik
pendidikan kesehatan tentang pengelolaan
pada kelompok kontrol maupun kelompok
kontrol
dan
53.3%
pada
Jenis kelamin lebih
intervensi dan pendidikan terbanyak adalah
Hasil uji statistik kelompok kontrol
pendidikan rendah (SD, SMP dan SMU)
adalah p value 0.719 yang artinya bahwa
sebanyak 11% pada kelompok kontrol dan
tidak
9% pada kelompok intervensi. Pekeijaan
responden pada keompok control dan pada
terbanyak adalah ibu rumah tangga yaitu
kelompok intervensi p value 0.001 yang
40% pada kelompok kontrol dan 11 % pada
artinya terdapat peningkatan pengetahuan
kelompok intervensi dan 13.3% responden
responden
tidak bekerja (kelompok kontrol) dan 26.7%
kesehatan tentang pengelolaan air bersih
(kelompok intervensi), Keterangan lebih
terhadap pencegahan diare. Lebih jelas dapat
lanjut dapat dilihat pada tabel 1.
dilihat pada tabel 2.
terdapat peningkatan
setelah
pengetahuan
diberiakn pendidikan
Tabel 1 Tabel 2 Frekuensi dan persentase karakteristik Hasil Uji Statistik Kelompok Kontrol dan demografi kelompok kontrol dan kelompok Intervensi Kelompok Kelompok intervensi
Karakteristik Umur Responden Dewasa Lansia
Kelompok Kontrol (n=15) n %
Kelompok Intervensi (n=15) n
%
60
8
53,3
6
40
7
46,7
5
33.3
3
i»
Perempuan
10
66,7
12
80 1,00
11
73,3
9
60
4
26,7
6
40 .710
IRT
6
40
PNS
4
26,7
Wiraswasta
2
13,3
Buruh
1
6,7
Tidak Bekerja
2
13,3
11
terdapat peningkatan
pada
73,3
bersih sebagai salah satu pencegahan diare pasca banjir p value 0.001 dan pada kelompok kontrol tidak terdapat peningkatan pengetahuan
denga
Pendidikan
kesehatan
pengaruhnya masyarakat perawatan
4
pengetahuan
kelompok intervensi tentang pengelolaan air
.022
Laki-Laki
Pendidikan Rendah Pendidikan Tinggi Pekeijaan
PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa
9
Pendidikan
Intervensi .001
P
.622
Jenis Kelamin
Kontrol .719
p value
26,7
p
terhadap dalam
value 0.719. sangat
besar
pengetahuan
mengenal
penyakit,
dan pencegahannya. Namun
dalam pelaksanaanya masih belum optimal karena masih terbatasnya tenaga kesehatan yang memberikan pendidikan kesehatan
V
secara rutin di Puskesamas, Posyandu dan
pesisir Sungai siak yang membutuhkan
PUSTU sehingga informasi yang dibutuhkan
pendidikan
masyarakat masih kurang dalam manajemen
pencegahan kejadian diare pasca banjir.
penyakit yang sering terjadi di lingkungan
Sehingga dibutuhkan penelitian lanjut dalam
mereka.
manajemen pendidikan kesehatan di daerah
Beberapa faktor yang kemungkinan
kesehatan
serupa
untuk
pesisir Sungai Siak pasca banjir.
menjadi penyebab masih tingginya angka kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas
UCAPAN TERIMAKASIH
Rumbai adalah sanitasi lingkungan yang
Peneliti mengucapkan terima kasih
belum memadai. Pada musim hujan masih
kepada Lembaga Penelitian Universitas Riau
banyak rumah penduduk yang terendam
atas bantuan dana sehingga terlaksananya
banjir. Hal ini sangat rentan terhadap
peneitian ini. Ucapan terima kasih juga kami
peningkatan kejadian diare karena air sungai
sampaikan
yang meluap membuat lingkungan rumah
Rumbai beserta perawat dan tim medis serta
penduduk dipenuhi lumpur dan sumber air
masyarakat
bersih juga tercemar.
responden dalam penelitian ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Pendidikan masyarakat
terkait
kesehatan manajemen
pada penyakit
yang sering timbul pasca banjir sangat dibutuhkan pesisir
oleh masyarakat
Sungai Siak.
di daerah
Mengingat masih
tingginya kejadian diare pasca banjir yang menyerang
anak-anak
maupun
orang
dewasa.
Penelitian ini hanya dilakukan pada Puskesmas
Rumbai,
sementara
kepada
yang
Kepala
bersedia
Puskesmas
menjadi
Siagian, S.P. (2002). Fungsi-Jungsi Manajerial. Bumi Aksara. Jakarta. Terry,
G.R. (1980). Penalaahan buku principles of management. Balai Lektur Mahasiswa UNPAD. Bandung.
Medikal Record Puskesmas Rumbai. (2011). Prevalensi penyakit pada tahun 2011. Pekanbaru Riau. Medikal Record Puskesmas Umban Sari Rumbai. (2010). Prevalensi penyakit pada tahun 2010. Pekanbaru Riau.
masih
banyak Puskesmas yang berada di daerah
BAKORNAS B P . (2007). kesehatan aUbat banjir.
Masalah