Mam
MAKALAH ISLAM Potensi Rembang Jawa Tengah Sebagai Pusat Observatorium Bulan (POB)
3 Desember 2014
Makalah Islam Potensi Rembang Jawa Tengah Sebagai Pusat Observatorium Bulan (POB)
Dr. H. Ahmad Izzuddin, M. Ag. (Kasubdit Pembinaan Syariah dan Hisab dan Rukyat)
Rukyatul hilal menjadi instrumen penting dalam penanggalan hijriah di Indonesia. Tidak hanya pada momen penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah, namun juga untuk Sembilan bulan yang lainnya. Rukyatul hilal digunakan untuk menverifikasi data hasil hisab. Atas dasar itu, penentuan tempat untuk pelaksanaan rukyah ikut menjadi penting. Salah satu prasyarat pokok agar sutu tempat bisa dijadikan tempat rukyah adalah keberadaan landscape yang cukup lapang di sisi barat, tempat matahari terbenam, sehingga tampak jelas garis horisonnya. Salah satu daerah yang masih belum terekspose sebagai lokasi Pusat Observatorium Bulan (POB) adalah kabupaten Rembang. Di kabupaten paling Timur di Jawa Tengah yang berbatasan dengan Jawa Timur ini terdapat tiga lokasi yang potensial dijadikan tempat POB. Itu karena keberadaan topografi yang sangat lengkap di tempat kelahiran RA Kartini ini, yaitu daerah pantai, dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan.Luas wilayah Kabupaten Rembang 101.408 Ha merupakan wilayah Kabupaten yang cukup luas dibandingkan dengan Kabupaten atau kota lainnya di Provinsi Jawa Tengah. Sebagian besar (46.39%) wilayah Kabupaten Rembang merupakan dataran rendah. yang terletak di bagian utara Kabupaten Rembang, sedangkan di bagian selatan relatif lebih tinggi. Wilayah di bagian selatan ini mempunyai ketinggian antara 100-500 meter dpl (30.42% dari total
wilayah Kabupaten Rembang) dan sisanya berada pada ketinggian 0-25 m dan 500-1000 m. Di sini, banyak lokasi yang setrategis yang bisa di kembangkan menjadi lokasi rukyatul hilal, seperti: Bukit Tengkeng yang berada di desa Pomahan Sulang, Bumi perkemahan Karangsari Park yang berada di desa Sudo Sulang, Bukit Rakitan yang berada di desa Rakitan Sluke, Pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang berada di Desa Tasikagung Rembang, Pantai Binangun Indah yang berada di desa Bonang Lasem, Pasujudan Sunan Bonang yang juga berada di desa Bonang Lasem, dan juga Menara Hotel Fave yang berada di pusat Kota Rembang. Sebenarnya secara teknis, tempat yang paling bagus dan mempunyai potensi keberhasilan rukyah sangat tinggi adalah di bukit Tengkeng Pomahan. Hal ini kami buktikan ketika melakukan rukyah rutin bulanan selain Ramadhan dan syawal, ternyata juga sering berhasil. Hanya saja bukit tengkeng pomahan tersebut akses lokasi sangat sulit dijangkau dengan kendaraan, karena lokasinya yang berada di tengah hutan milik perhutani, sehingga dari segi keamanan pun sangat kurang, dan juga akses jalan ke lokasi yang rusak dan berbukit-bukit. Tiga lokasi lain yang cukup potensial dan strategis untuk lokasi rukyatul hilal adalah Pantai Binangun Indah, Pasujudan Sunan Bonang, dan juga Menara Hotel Fave. Pertama, Situs Pasujudan Sunan Bonang yang berada di atas sebuah bukit (25 m dpl) yang terletak di tepi
pantai Binangun yang termasuk wilayah Desa Bonang, Kecamatan Lasem. Apabila seseorang berada di atas bukit ini, akan bisa melihat hamparan laut Jawa yang luas. Pada saat ini pasujudan Sunan Bonang ini berada di dalam sebuah cungkup yang berada di sebelah selatan. Di dalam cungkup ini ditemukan empat buah batu andesit berpermukaan datar. Batu yang terbesar dipercaya sebagai pasujudan Sunang Bonang, yaitu tempat Sunan Bonang melakukan ibadah. Dari sisi posisi, pasudujudan sunan bonang yang memiliki titik Koordinat: 60 39’ 34,1” LS 1110 28’ 05,4” BT, berupa bukit dekat pantai. Ufuk barat bisa dikatakan aman, hanya karena sekeliling terdapat pepohonan yang sudah mulai tinggi, sehingga perlu penataan ulang. Lokasi ini Sangat mendukung untuk dibangun POB, karena bisa menjadi daya tarik baru bagi wisata religious di kabupaten rembang. Fasilitas yang ada juga cukup memadai dan Lengkap, hanya perlu membangun menara kurang lebih 15 - 20 meter, guna mengantisipasi pertumbuhan pohon-pohon di sekelilingnya. Untuk pengembangan juga lumayan potensial. Kini Pihak yang bertanggungjawab dalam pengelolaan tempat ini adalah yayasan sunan bonang Lasem.Yang bisa digandengan untuk pegembangan wisata religious. Akses lokasi ke tempat ini mudah, karena berada di jalur pantura. Sebelumnya para kyai sepuh sering melakukan rukyah di tempat ini.
Kedua, POB Pantai Binangun Indah (PBI). Memiliki titik koordinat 60 38’ 35” LS, 1110 28’ 3” BT, terletak di Desa Bonang-Binangun, 500 meter dari POB Pasujudan Sunan Bonang, dan kira-kira 18 km ke arah timur dari kota Rembang. Keindahan pantai ini dengan panorama hamparan laut luas dapat dilihat baik dari jalan raya maupun dari atas bukit petilasan Sunan Bonang (bertebing putih yang disebut Watu Layar) atau dari atas bukit Jejeruk (lokasi makam Sultan Mahmud dari Minangkabau). Pantai Binangun berada dalam satu kawasan dengan objek wisata pasujudan, makam, dan petilasan Sunan Bonang, sentra belanja ikan kering/hasil laut lainnya. PBI merupakan salah satu kawasan pengembangan yang tercakup dalam kawasan Bonang Binangun Sluke (BBS), yang dijadikan sebagai kawasan unggulan, selain rencana pengembangan KBT Kawasan Bahari Terpadu (KBT). Keindahan Pantai Binangun Indah semakin lengkap dengan adanya peristiwa-peristiwa budaya yang diselenggarakan pada bulan Syawal dalam acara Syawalan atau Kupatan dengan tradisi lomban dan sedhekah lautnya. Namun Perlu diperhatikan, pada saat rukyat kondisi cuaca sering berawan, ini akibat percikan air laut.Juga polusi udara dan lampu bisa menjadi salah satu penghambat, karena dekat dengan jalan raya. Ketiga, menara Fave Hotel Rembang. Berada pada titik koordinat 60 42’ 16,1” LS, 1110 20’ 56,4” BT. Di
sini posisi B-U maupun B-S : tanpa kendala. Dengan demikian ufuk barat tampak jelas. Tinggi tempat berkiar 48 meter DPL, yang berada di Sebelah Alon-alon Kota Rembang Posisi menara gedung. Termasuk lokasi permanen yang berada di pusat kota. Lokasi berada 100 m dari masjid agung rembang. Sehingga sangat cocok untuk wisata astronomi bagi para pelajar dan masyarakat sekitar. polusi udara dan lampu merupakan salah satu penghambat, karena dekat dengan jalan raya, tetapi tidak menjadi kendala yg berarti. Curah hujan di lokasi sangat rendah, sehingga termasuk daerah panas.Meskipun lokasi milik hotel, tetapi sudah ada persetujuan untuk dikembangkan menjadi POB. Tiga lokasi di atas bisa dikembangkan menjadi Pusat Observasi Bulan atau Observatorium, dan selanjutnya bisa menjadi pusat pembelajaran bagi dunia pendidikan dan pariwisata di Kab. Rembang. Bila perencanaan ini berhasil, maka akan menjadi icon di pantai utara Jawa Tengah, setidaknya bisa bermanfaat berbagai keperluan, antara lain: (1) Sebagai sarana untuk praktek melihat arah yang tepat pada benda langit bagi yang berkepentingan; (2) Peningkatan kegiatan rukyat dengan ditingkatkan pula baik teknismaupun skill dan pengetahuan para pelaksananya; (3) Tempat observasi dapat digunakan untuk pengamatan terhadap peristiwa- peristiwa penting
misalnya Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari dan juga benda langit lainnya; (4) Keuntungan lain adanya tempat observasi adalah terpadunya usaha hisab yang benar dan juga pelaksanaan rukyat yang dapat lebih diyakini kebenarannya; (5) Untuk menunjang fasilitas POB, perlu dilengkapi dengan proyektor planetarium mini (seperti kepunyaan Planetarium Jakarta) dan mobile observatory, sebagai wahana edukasi bagi pelajar dan masyarakat. (izz)
Sumber: bimasislam.kemenag.gi.id-informasi-opini