Mam
MAKALAH ISLAM Bagaimana Mekanisme Alkohol Pengaruhi Tubuh Manusia
11 Nopember 2014
Makalah Islam
Bagaimana Mekanisme Alkohol Pengaruhi Tubuh Manusia
Lady Yulia (Pelaksana pada Ditjen Bimas Islam, kini sedang menyelesaikan studi S2 Universitas Andalas, Padang)
Alkohol merupakan salah satu contoh zat yang memiliki sifat sebagai khamr. Dimana khamr adalah segala sesuatu yang bersifat memabukkan dan mengacaukan pikiran dan hukumnya adalah haram (Al Ghazali: 2002). Hal yang tergolong kedalam khamr ini tidak hanya terbatas pada minuman beralkohol saja, tetapi bisa narkotika, dan segala hal lain yang bersifat memabukkan yang dapat menutupi akal pikiran (Qardhawi: 2000). Efek mengonsumsi alcohol bagi tubuh dalam berbagai kondisi, sebagai berikut: pada kuantitas rendah alkohol akan mengurangi ketegangan, melemaskan otototot, menurunkan refleks, dan juga mengurangi waktu reaksi dan koordinasi; konsumsi medium alkohol menyebabkan mengantuk dan perubahan suasana hati; konsumsi tinggi alkohol menyebabkan kesulitan bernapas, muntah, serangan panik, tidak sadar, menyebabkan koma, dan kematian (Edy: 2009) Metabolisme alkohol terutama terjadi di dalam hati. Bila diminum dalam dosis rendah, alkohol dipecah oleh enzim alkohol dehidrogenase menjadi asetaldehida (hampir 95% etanol dalam tubuh akan teroksidasi menjadi asetaldehid dan asetat, sedangkan 5% sisanya akan dieksresi bersama urin). Enzim ini membutuhkan seng (Zn) sebagai katalisator. Asetaldehida kemudian diubah menjadi asetil KoA, lagi-lagi oleh enzim dehidrogenase. Kedua reaksi ini membutuhkan koenzim NAD. Ion H
yang terbentuk diikat oleh NAD dan membentuk NADH. Asetil KoA kemudian memasuki siklus asam trikarboksilik (TCA), yang kemudian menghasilkan NADH, FADH2, dan GTP yang digunakan untuk membentuk adenosin trifosfat (ATP), yaitu senyawa energi tinggi yang berperan sebagai cadangan energi yang bergerak di dalam sel. Namun bila alkohol yang diminum banyak, enzim dehidrogenase tidak cukup untuk memetabolisme seluruh alkohol menjadi asetaldehida. Sebagai penggantinya hati menggunakan sistem enzim lain yang dinamakan Microsomal Ethanol Oxidizng System (MEOS)(Alex: 2005). Menurut penelitian yang dilakukan para dokter di University of Illinois and Chicago (UIC) College of Medicine menggunakan scan otak MRI untuk meneliti berapa besar pengaruh alkohol dalam mempengaruhi otak, terutama bagaimana alkohol mengurangi interaksi amygdala dan prefrontal cortex Amigdala adalah sekelompok saraf yang berbentuk kacang almond serta merupakan bagian otak yang berperan dalam melakukan pengolahan dan ingatan terhadap reaksi emosi. Oleh karenanya amigdala juga merupakan bagian dari sistem syaraf yang mempengaruhi aspek kognitif. Sementara prefrontal cortex (PFC), anterior dari lobus frontal otak (frontal lobes of the brain), berada di depan area motorik dan premotor, yang bertugas untuk mengambil keputusan serta mempertimbangkan hal-hal yang positif (Edy: 2009).
Bila kita minum minuman yang beralkohol, maka yang akan terjadi adalah tidak saling berinteraksinya kedua sistem dalam otak. Amygdala dan prefrontal cortex memiliki hubungan yang dinamis dan interaktif. Jika kedua area ini dipisahkan, seperti saat mabuk berat, kemampuan menilai dan merespon secara layak terhadap pesan non-verbal, seperti mudah marah, tersinggung dan tidak bisa mengendalikan diri. Alkohol akan terlarut dalam lipid yang memicu berbagai efek neurokimia, yaitu meningkatkan aktivitas neurotransmiter seperti dopamine dan norepinefrin (Alex: 2005). Disinilah asetaldehida yang dihasilkan dari pemecahan alkohol oleh enzim dehidrogenase, manakala berinteraksi kembali dengan alkohol akan mempengaruhi kerja dopamine untuk menghasilkan senyawa yang menyebabkan kecanduan terhadap alkohol (Alex: 2005). Demikianlah ilmu biokimia menjelaskan, bagaimana dampak terhadap tubuh jika mengonsumsi minuman beralkohol. Oleh karena itu, tidak ada yang lebih baik daripada mengonsumsi produk halal. Karena produk halal, selain bagus untuk kesehatan juga akan berpengaruh baik pula terhadap perilaku. Sumber: 1. Al Ghazali, Imam (2002), Benang Tipis antara Halal dan Haram, Surabaya: Putra Pelajar.
2. Apriyantono, 2005. Halal Foods. Program Studi Ilmu Pangan Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. 3. Alex Paton 2005, Alkohol in the body, BMJ Publishing Group Ltd, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5556 73, diakses tanggal 29 September 2014 4. Edy, 2009, Efek kadar alkohol dalam tubuh, wordpress, http://ercege.wordpress.com/2009/04/09/efek-kadaralkohol-dalam-darah/ , diakses tanggal 29 September 2014 5. Qardhawi, Yusuf, 2000, Halal dan Haram dalam Islam, (terjemahan), Surabaya: Era Intermedia. -
Sumber: bimasislam.kemenag.gi.id-informasi-opini