SKRIPSI
PENGARUH PENDINGINAN SIANG/MALAM LARUTAN NUTRISI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) PADA BUDIDAYA SECARA NUTRIENT FILM TECHNIQUE (NFT)
Oleh : ELVIANA F14104045
2008 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Elviana. F14104045. Pengaruh Pendinginan Siang/Malam Larutan Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) Pada Budidaya Secara Nutrient Film Technique (NFT). Di bawah bimbingan Yudi Chadirin. 2008 RINGKASAN Kemampuan tanaman tomat untuk menghasilkan buah sangat tergantung pada interaksi pertumbuhan tanaman dengan kondisi lingkungannya. Salah satu pengendalian lingkungan yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan greenhouse. Penggunaan greenhouse menyebabkan temperatur udara di dalamnya meningkat. pendinginan larutan nutrisi merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut. Pendinginan larutan nutrisi bertujuan untuk menjaga temperatur daerah perakaran agar tetap optimal meskipun temperatur udara di dalam greenhouse meningkat. Pada penelitian ini menggunakan dua jenis varietas tomat yaitu ambrosia dan recento. Penelitian pertama menggunakan benih varietas ambrosia dan penelitian kedua menggunakan benih varietas recento. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari temperatur larutan nutrisi yang tidak mendapatkan pendinginan (bedeng 1), larutan nutrisi yang didinginkan seharian penuh (bedeng 2), dan larutan nutrisi yang didinginkan malam hari (bedeng 3), serta mengkaji pertumbuhan tanaman dan konsumsi larutan nutrisi. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu (1) persiapan dan penyemaian yang meliputi pembersihan greenhouse, persiapan peralatan, dan penyediaan benih; (2) pembuatan sistem hidroponik yang meliputi pembuatan bedeng tanaman, pemasangan pipa-pipa sirkulasi, pemasangan sistem pendingin, dan penyiapan larutan nutrisi; (3) pemeliharaan tanaman; (4) Pengamatan dan pengambilan data. Temperatur di dalam greenhouse lebih tinggi dibandingkan temperatur udara di luar greenhouse. Pada penelitian pertama, temperatur udara di dalam greenhouse berkisar 22-35.5oC dan temperatur udara di luar greenhouse berkisar 21-32oC. Temperatur udara di dalam dan luar greenhouse mencapai puncaknya pada pukul 14.00 dan mencapai temperatur terendah pada pukul 06.00. Radiasi matahari tertinggi yaitu pada pukul 12.00 WIB sebesar 694.286 W/m2. Pada penelitian kedua, temperatur di luar greenhouse lebih tinggi jika dibandingkan dengan temperatur di dalam greenhouse. Temperatur udara tertinggi di luar greenhouse sebesar 41oC ketika pukul 14.00 dan temperatur udara di dalam greenhouse sebesar 36oC. Tingginya temperatur di luar greenhouse dibandingkan temperatur dalam greenhouse disebabkan lokasi penempatan titik pengukuran temperatur di luar greenhouse yang menempel di dinding bangunan greenhouse yang berangka besi. Radiasi matahari tertinggi sebesar 751.429 W/m2 pada pukul 11.00. Pada penelitian pertama, temperatur larutan nutrisi bedeng 1 mencapai maksimum ketika pukul 13.00 sebesar 40oC, sedangkan temperatur minimum terjadi mulai dari pukul 04.00 hingga pukul 06.00 sebesar 26oC. Temperatur larutan nutrisi malam hari berkisar 26-31oC dan temperatur larutan nutrisi siang hari berkisar 28.5-40oC. Temperatur larutan nutrisi bedeng 2 selalu di bawah temperatur luar dan dalam greenhouse. Temperatur larutan nutrisi mencapai
maksimum ketika pukul 14.00 sebesar 28oC, sedangkan temperatur minimum terjadi pada pukul 06.00 sebesar 19 oC. Temperatur larutan nutrisi malam hari berkisar 19-24oC dan temperatur larutan nutrisi siang hari berkisar 19.5-28oC. Temperatur larutan nutrisi bedeng 3 tidak jauh berbeda dengan temperatur dalam greenhouse. Namun dari mulai pukul 15.00 hingga pukul 18.00, temperatur larutan nutrisi berada diatas temperatur luar dan dalam greenhouse. Temperatur larutan nutrisi mencapai maksimum ketika pukul 13.00 dan 14.00 sebesar 35oC, sedangkan temperatur minimum terjadi mulai pukul 04.00 hingga pukul 06.00 sebesar 21oC. Temperatur larutan nutrisi malam hari berkisar 21-28oC dan temperatur larutan nutrisi siang hari berkisar 21.5-35oC. Pada penelitian kedua, temperatur larutan nutrisi bedeng 1 mencapai maksimum pada pukul 13.00 dan 14.00 sebesar 35.5oC, sedangkan temperatur minimum terjadi mulai dari pukul 04.00 hingga pukul 06.00 sebesar 26oC. Temperatur larutan nutrisi malam hari berkisar 25.5-30oC dan temperatur larutan nutrisi siang hari berkisar 25.5-35.5oC. Temperatur larutan nutrisi bedeng 2 selalu di bawah temperatur udara luar dan dalam greenhouse. Temperatur larutan nutrisi mencapai maksimum ketika pukul 13.00 sebesar 29.5oC, sedangkan temperatur minimum terjadi pada pukul 06.00 sebesar 19 oC. Temperatur larutan nutrisi malam hari berkisar 19.5-24oC dan temperatur larutan nutrisi siang hari berkisar 19-29.5oC. Temperatur larutan nutrisi bedeng 3 lebih rendah dibandingkan temperatur lingkungan dari pukul 18.00 hingga pukul 06.00 keesokan harinya. Temperatur larutan nutrisi mencapai maksimum ketika pukul 13.00 dan 14.00 sebesar 35.5oC, sedangkan temperatur minimum terjadi mulai pukul 04.00 hingga pukul 05.00 sebesar 20oC. Temperatur larutan nutrisi malam hari berkisar 20-30oC dan temperatur larutan nutrisi siang hari berkisar 21-35.5oC. Pada penelitian pertama, pertumbuhan tanaman paling baik berada di bedeng 2. Rata-rata tinggi tanaman bedeng 1 pada 31 HST yaitu 75.30 cm, bedeng 2 sebesar 119.73 cm dan bedeng 3 sebesar 105.86 cm. Bakal bunga pada bedeng 2 dan 3 mucul ketika umur tanamn 6 HST (hari setelah tanam). Bakal bunga pada bedeng 1 muncul ketika umur tanaman 7 HST. Ketika umur tanaman 11 HST persentase bakal bunga bedeng 2 dan 3 mencapai 100%. Sedangkan persentase munculnya bakal bunga bedeng 1 mencapai 100% ketika umur tanaman 14 HST. Munculnya bakal buah pada ketiga bedeng tanaman berlangsung pada umur tanaman yang sama yaitu 17 HST. Persentase bakal buah tertinggi terdapat di bedeng 2 sebesar 79.82% pada umur tanaman 31 HST. Pada penelitian kedua, pertumbuhan tanaman lebih baik pada bedeng 3. Rata-rata tinggi tanaman bedeng 1 ketika 37 HST sebesar 39.80 cm, pada bedeng 2 sebesar 56.44 cm dan pada bedeng 3 sebesar 62.96 cm. Persentase muncul bakal bunga dan buah pada bedeng 3 lebih baik dibandingkan 2 bedeng lainnya. Persentase bakal bunga bedeng 3 mencapai 100% ketika umur tanaman 5 HST. Bakal bunga bedeng 1 mencapai persentase tertinggi ketika 14 HST sebesar 96.77% dan bedeng 2 mencapai persentase bakal bunga tertinggi ketika 13 HST sebesar 96.77%. Persentase munculnya bakal buah ketika 39 HST pada bedeng 1 sebesar 12.38%, bedeng 2 sebesar 24.75%, dan bedeng 3 sebesar 36.07%. Konsumsi larutan nutrisi pada penelitian pertama paling tinggi pada bedeng 3 (pendinginan malam hari), sedangkan konsumsi larutan nutrisi paling rendah pada bedeng 1 disebabkan banyak tanaman terserang penyakit bakteri. Konsumsi larutan nutrisi fase pertumbuhan pada bedeng 1 sebesar 0.0851 liter/hari/tanaman.
Sedangkan konsumsi larutan nutrisi fase pertumbuhan bedeng 2 dan 3 yaitu 0.0939 liter/hari/tanaman dan 0.1284 liter/hari/tanaman. Pada tahap pembungaan konsumsi larutan nutrisi meningkat. Konsumsi larutan nutrisi pada bedeng 1 sebesar 0.1120 liter/hari/tanaman, bedeng 2 sebesar 0.1056 liter/hari/tanaman, dan bedeng 3 sebesar 0.1188 liter/hari/tanaman. Konsumsi larutan nutrisi tertinggi ketika fase pembuahan. Konsumsi larutan nutrisi bedeng 1 pada fase ini sebesar 0.1194 liter/hari/tanaman, bedeng 2 sebesar 0.1230 liter/hari/tanaman, dan bedeng 3 sebesar 0.1380 liter/hari/tanaman. Pada penelitian kedua, konsumsi larutan nutrisi paling tinggi terdapat pada bedeng 1. Pada tahap pembungaan, konsumsi larutan nutrisi pada bedeng 1 sebesar 0.0584 liter/hari/tanaman, bedeng 2 sebesar 0.0304 liter/hari/tanaman, dan bedeng 3 sebesar 0.0380 liter/hari/tanaman. Kebutuhan larutan nutrisi tertinggi ketika fase pembuahan. Konsumsi larutan nutrisi bedeng 1 pada fase ini sebesar 0.0661 liter/hari/tanaman, bedeng 2 sebesar 0.0354 liter/hari/tanaman, dan bedeng 3 sebesar 0.0583 liter/hari/tanaman.
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PENGARUH PENDINGINAN SIANG/MALAM LARUTAN NUTRISI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) PADA BUDIDAYA SECARA NUTRIENT FILM TECHNIQUE (NFT)
SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh : ELVIANA F14104045
Menyetujui, Bogor, November 2008 Pembimbing Akademik
Yudi Chadirin S.TP, M.Agr Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Wawan Hermawan, MS Ketua Departemen Teknik Pertanian
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bangka, 24 April 1987. Anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan M. Rustami Aziz dan Nuryati. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 95 Muntok pada tahun 1998. Penulis melanjutkan pendidikan menengah di SLTP Negeri 3 Muntok dan tamat pada tahun 2001. Setelah itu melanjutkan ke SMA Negeri I Muntok. Pada tahuin 2004, penulis masuk ke IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) diterima di Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Selama di perguruan tinggi, penulis aktif berorganisasi di Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATETA). Selain berorganisasi, penulis juga aktif mengikuti kepanitiaan dalam beberapa acara di kampus seperti Pelatihan Hidroponik, Lepas Landas Sarjana, Seminar Peluang Kerja dan Masa Perkenalan Himpro. Pada tahun 2007, penulis melakukan Kegiatan Praktek Lapangan di PT. Parung Farm dengan mengambil judul “Aspek Keteknikan Pertanian Pada Budidaya Bayam Hijau (Amaranthus tricolor sp) Dengan Sistem Aeroponik Di PT. Parung Farm, Bogor”. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pendinginan Siang/Malam Larutan Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) Pada Budidaya Secara Nutrient Film Technique (NFT)”
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pendinginan Siang/Malam Larutan Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) Pada Budidaya Secara Nutrient Film Technique (NFT)”. Penulisan ini tidak akan selesai tanpa bantuan orang-orang yang berada di sekitar penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Yudi Chadirin S.TP, M.Agr selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan ilmu dan membimbing penulis dengan sabar dalam proses penyusunan skripsi ini hingga dapat diselesaikan dengan baik.
2.
Bapak Dr. Ir. Leopold O. Nelwan, M.Si dan Bapak Dr. Ir. Y. Aris Purwanto, M.Sc sebagai dosen penguji yang telah bersedia menguji dan memberikan masukan, kritik, serta ilmu yang bermanfaat untuk penyempurnaan skripsi ini.
3.
Pak Ahmad, Pak Harto, Mas Firman, dan Mas Darma serta seluruh civitas Departemen Teknik Pertanian atas bantuan yang diberikan.
4.
Ibundaku Nuryati, Ayahandaku M. Rustami Aziz, Ayuk Maulid-Bang Wanto, Bang Opek-Mbak Ana, serta dua keponakanku Liana dan Lutfi yang selalu memberikan dukungan dan doanya kepada penulis.
5.
Temanku sesama penelitian, Dena dan Eni, terima kasih untuk semua kesabaran, pengertian, dan pengalaman yang takkan terlupakan.
6.
Agung Dwi Lukito, seorang teman, sahabat, kakak tapi bisa juga jadi adik, dan seseorang yang istimewa. Terima kasih untuk segala pengertian dan dukungannya, ganbatte kudasai ya.
7.
Anak Cemara (Nera, Rizka, Emma, Eni), Malik, Onal, Udin, Ambi, Indra L ‘cimol’, Frima ‘om ima’, Ilham, Doni, Kusnanto, Bayu, Anami, Sigit ‘susi’, Anak Wisma Firas (Ida, Awi, Yunita, Mely, Klory, Iswi, Firly, Hikmah), dan LBP’ers 41 (Rizka ‘mbrot’, Mely, Arip ‘tengkorak’, Eni, Dena, Ana, Mas Aris, Fey, Ali, Mula, Vero, Budi Septiawan ‘busep’, Adi Budi, Haris, dan Adi
i
Siwi), terima kasih buat dukungan, bantuan, diskusi, serta kebersamaan selama 4 tahun. 8.
Teman-temanku di TEP 41, terima kasih untuk semua pengalaman yang tak terlupakan dan tetap jaga persaudaraan ya. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,
namun penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Bogor, 25 November 2008
ELVIANA F14104045
ii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii DAFTAR TABEL ....................................................................................................v DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... ix I.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...........................................................................................1 B. Tujuan ........................................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Temperatur .................................................................................................3 B. Tomat (Lycopersicon esculetum Mill) .......................................................4 C. Nutrient Film Technique (NFT) .................................................................5 D. Greenhouse ................................................................................................ 7 E. Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman ...............................................8 F. Pengaruh Temperatur Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman ......................................................................................................9 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................12 B. Alat dan Bahan .........................................................................................12 C. Tahapan Penelitian ...................................................................................17 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Lingkungan Mikro di Dalam Greenhouse .................................22 1.
Temperatur Udara di Dalam dan di Luar Greenhouse .....................22
2.
Data Harian Larutan Nutrisi .............................................................24
3.
Temperatur Larutan Nutrisi ..............................................................28
B. Temperatur Batang Tanaman ...................................................................42 C. Pertumbuhan Tanaman ............................................................................47 D. Pembungaan Tanaman Tomat..................................................................55 E. Pembuahan Tanaman Tomat....................................................................57 iii
F. Konsumsi Larutan Nutrisi ........................................................................60 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..............................................................................................63 B. Saran ........................................................................................................64 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................65
iv