Mukadimah
Fisika merupakan disiplin ilmu yang mempelajari fenomena alam semesta, hukum-hukumnya, dan interaksinya. Setiap gejala apa saja pasti terkait dengan hukum Fisika. Benda diam maupun bergerak, seorang yang duduk, berdiri, olah raga, memasak, atau mengendalikan kendaraan, mesin, pesawat, serta bekerja apa saja tidak terlepas dari hukum Fisika. Disiplin ilmu apa saja, terutama bidang exacta, terkait dan didasari dengan Fisika. Sehingga, tidak mustahil jika Teknologi, Kedokteran, Kefarmasian, Ilmu Olah Raga, Kimia, maupun Biologi memerlukan materi Fisika, minimal sebagai keilmuan dasar. Fisika dasar merupakan sokoguru bidang fisika lainnya. Pemahaman tentang fisika dasar sangat menentukan kemampuan memahami fisika lanjut. Jika pemahaman mahasiswa tentang fisika dasar baik maka ia akan mudah menyerap dan menguasai materi bidang fisika lainnya. Demikian pula sebaliknya, jika ia tidak cukup paham fisika dasar maka sulit memahami Fisika Lanjut. Guna meningkatkan pemahaman fisika dasar sangat diperlukan praktikum. Praktikum ini meliputi berbagai percobaan yang terkait dengan materi yang diberikan dalam perkuliahan. Praktikum tidak sekedar ditujukan untuk peningkatan kualitas dalam ranah psikomotorik, tetapi diharapkan praktikum dapat menunjang penguasaan kognitif maupun afektif mahasiswa. Praktikum fisika dasar dimaksudkan untuk menunjukkan peristiwa fisika kepada mahasiswa sehingga menambah pengertiannya. Diharapkan pula agar mahasiswa belajar membuat perhitungan dengan menggunakan alat-alat laboratorium dan mampu menilai ketidaktepatan setiap pengukuran. Peristiwa fisika akan diamati dan diukur di bawah pengawasan pembimbing. Data yang diperoleh akan dianalisis dan ditafsirkan. Percobaan dalam laboratorium tidak bertujuan untuk membuktikan kebenaran hukum fisika. Pengujian kebenaran suatu hukum tidaklah sederhana, memerlukan rangkaian percobaan yang presisi, berulang kali, dan menghasilkan data yang sahih. MAKSUD PRAKTIKUM FISIKA : Maksud dilaksanakannya praktikum fisika antara lain agar mahasiswa : 1. memahami dasar fisika yang dibahas dalam kuliah maupun yang tercantum dalam buku teks secara kuantitatif, 2. membiasakan diri menggunakan peralatan laboratorium, 3. terbiasa mencatat, meringkas, mengolah data dan menafsirkan hasilnya, 4. terlatih membuat laporan ilmiah, dan 5. memperoleh pengetahuan awal tentang prosedur kerja dalam riset maupun eksperimen ilmiah.
1
Mukadimah
PERSIAPAN :
Sebelum melakukan praktikum mahasiswa harus telah mempelajari dan memahami tujuan dan gambaran percobaan yang akan dilakukan. Bab yang berhubungan dengan percobaan harap dipelajari dari buku yang ada di perpustakaan. Tugas pendahuluan harus dikerjakan dan dikumpulkan sebelum pelaksanaan praktikum..
CARA KERJA DALAM LABORATORIUM :
Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok dalam melakukan praktikum. Sebelum melakukan
percobaan,
pembimbing
akan
memberi
pretes.
Sebelum
percobaan
dimulai
pembimbing/asisten akan memberikan petunjuk seperlunya. Mahasiswa harus melaksanakan prosedur percobaan sesuai dengan pengarahan pembimbing. Pada akhir praktikum, mahasiswa harus membersihkan peralatan dan meja yang dipakai, serta mengatur kursi dengan rapi. Setiap selesai percobaan tiap kelompok harus menyerahkan laporan sementara yang berisi data hasil percobaan. Laporan akhir dibuat secara individu di luar jam praktikum dan harus diserahkan kepada pembimbing/asisten sepekan kemudian (pada permulaan praktikum berikutnya).
Penilaian praktikum (percobaan) berdasarkan atas hal berikut. 1. Tugas Pendahuluan (7%) 2. Pretes, (14%) 3. Praktik/aktivitas dalam laboratorium (21%) 4. Laporan Praktikum (28%) 5. Ujian Akhir Praktikum. (30%)
Sedangkan penilaian laporan didasarkan pada 1. Kelengkapan dan kebenaran isi laporan. (15%) 2. Ketrampilan pengukuran/pengamatan yang ditunjukkan oleh jumlah dan kualitas datanya. (15%) 3. Pengolahan Data (40%) 4. Pembahasan dan penafsiran hasil pengolahan/ analisis data serta kesimpulan. (20%) 5. Penyajian gambar/grafik dan kerapian penulisan laporan. (10%)
2
Mukadimah
LAPORAN Laporan praktikum dituliskan dalam buku laporan praktikum Isi laporan memuat hal sebagai berikut : A.
DATA HASIL PENGAMATAN Kertas pengamatan disediakan pada bagian pertama buku laporan praktikum. Tuliskan
pada buku laporan praktikum saudara hasil pengamatan yang telah didapat Penilaian suatu laporan bergantung pada kerapian mengatur data hasil pengamatan. Pembacaan yang sesungguhnya harus dicatat sebelum mengambil suatu tindakan matematis pada pembacaan itu. Misalnya, suatu percobaan memerlukan penentuan tambahan panjang suatu pegas vertikal yang ditahan pada ujung atasnya, bila ditambahkan berturut-turut beban 100 gram pada ujung bawahnya. Pada ujung bawah pegas terdapat juga sebuah jarum yang menunjuk pada suatu skala. Pembacaan yang sesungguhnya dari skala yang ditunjuk oleh jarum harus dicatat lebih dahulu, kemudian tambahan panjang pegas dihitung dalam kolom lain. Jadi setiap kesalahan yang terjadi pada waktu mengurangi dapat segera diketahui tanpa melakukan kembali seluruh percobaan. Pada umumnya data hasil pengamatan harus dalam bentuk tabel/daftar dengan keterangan di atasnya dan satuan dari angka-angka dalam kolom itu. Bila suatu pengamatan yang salah telah tercatat, coretlah dengan garis mendatar melalui pencatatan tersebut lalu tuliskan hasil yang benar di dekatnya. Data hasil pengamatan merupakan ringkasan angka-angka yang didapat dari suatu percobaan. B.
ANALISIS/ PERHITUNGAN Data hasil pengamatan/pengukuran perlu diolah untuk mendapatkan nilai besaran yang
ingin diketahui yang termuat dalam tujuan. Diperlukan suatu cara menghitung yang benar dengan menggunakan teori ketakpastian, yang akan dibahas dalam bab selanjutnya pada petunjuk ini sehingga dapat diketahui ketepatan hasilnya. C.
PEMBAHASAN Pembahasan memuat komentar mengenai hasil percobaan, data pengamatan serta hasil
perhitungan. Pembahasan dapat pula disertai perbandingan hasil percobaan dengan percobaan yang telah ada (dalam literatur/buku/teori) maupun alasan terjadinya penyimpangan atau ketaktepatan. Jika suatu percobaan disertai grafik, maka tiap penyimpangan yang menyolok dari kurva harus dijelaskan. D.
SIMPULAN DAN SARAN Suatu percobaan memiliki tujuan tertentu, karena itu kesimpulan haruslah
1) memberikan jawaban terhadap tujuan itu. 2) ditulis secara singkat dan padat. 3) saran berisikan tentang masukan/usulan tentang sistem percobaan yang lebih baik agar diperoleh data yang lebih akurat dan tepat.
3
Mukadimah
E.
DAFTAR PUSTAKA Daftar Pustaka berisi tentang literatur yang dijadikan rujukan. Penulisan pustaka mengikuti
contoh berikut. Contoh: Giancoli, D.C, 1998, Fisika, Edisi Kelima, Jilid 2, Penerjemah Yuhilza Hanum dan Irwan Arifin, Penerbit Erlangga, Jakarta Kaplan, R.E., 1983, Nuclear Physics, Second Edition, Massachusset, Addison-Wesley Publishing Company Inc, hh 129-133.
F. LAMPIRAN Lampiran dapat berisi grafik, data dari literatur atau yang lainnya yang dinilai perlu untuk dimuat dalam laporan, sebagai informasi tambahan atau penguat dasar pembahasan, tetapi tidak termasuk dalam unsur utama laporan. Penyajian data berupa grafik memiliki nilai lebih dari pada tabel. Melalui grafik dapat dengan mudah diketahui hubungan antar variabel, titik optimum, maksimum, atau minimumnya, serta kemiringannya. Suatu grafik harus selalu mempunyai : a. Judul, yang memberi keterangan tentang apa yang dilukiskan oleh grafik itu. b. Pemilihan skala yang tepat. c. Tiap sumbu ditandai dengan nama besaran dan satuannya. Besaran yang merupakan peubah (variabel) bebas dicantumkan pada absis (sumbu-X) dan peubah tak bebasnya pada ordinat (sumbu-Y). Kedudukan suatu titik tertentu harus ditandai dengan suatu lingkaran kecil dengan titik tersebut di tengahnya. Seringkali tanda titik yang ditulis pada grafik yang digambar dengan tinta tidak nampak. Kurva kontinu harus digambarkan menuruti semua titik tersebut sedemikian hingga jumlah titik yang terletak pada satu pihak kira-kira sama banyak dengan yang terletak pada pihak lain kurva tersebut. Sebab adakalanya kurva tidak tepat melalui lingkaran kecil, garis harus diputuskan, jangan ditarik melaluinya (lihat gambar contoh di bawah). Kebanyakan jenis kurva yang ditemui dalam fisika adalah salah satu jenis kurva berikut. a. Garis lurus
y = kx atau
y = kx + c , dengan k dan c adalah konstanta. y
y
x
x y = kx
4
y = kx + c
Mukadimah
b. Hiperbola y k
x
dapat dibuat lurus dengan melukiskan 1 cx y
y
1
y
x y= k
1 cx y
x
x
y cx
c. Parabola y = kx2 dapat dibuat lurus dengan melukiskan y
y x y = kx2
y cx
x
d. Kurva trigonometri y = k sin x dapat dibuat lurus dengan melukiskan y = kz dimana z = sin x y y +k x –k
–1
sin x +1
5