1
MAKALAH MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR DAN HALUS MELALUI TARIAN TRADISIONAL JARANAN DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) TUNAS BANGSA KABUPATEN SELUMA Oleh:
TAMIRAH NIM. A1/1121209
PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014
2
MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR DAN HALUS MELALUI TARIAN TRADISIONAL JARANAN DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) TUNAS BANGSA KABUPATEN SELUMA TAMIRAH NIM. A1/1121209 ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah” Apakah dengan menarikan Tarian Tradisional Jaranan dapat Mengembangkan Motorik Kasar dan Halus Anak kelompok A Tunas Bangsa Kabupaten Seluma ?” Penelitian ini bertujuan untuk Mengembangkan Motorik Kasar dan Halus anak melalui Tarian Tradisional Jaranan.Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus,pada setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan dengan tahapan sebagai berikut: a).Perencanaan, b). Tindakan, c). Pengamatan, d). Refleksi. Subjek penelitian berjumlah 27 orang anak kelas A PAUD Tunas Bangsa di Kabupaten Seluma.Teknik pengumpulan data menggunakan Observasi dan Dokumentasi. Selanjutnya hasil yang di peroleh di analisis dengan . Penenlitian ini menunjukan adanya pengembangan pada motorik anak setelah di terapkanya melalui tarian tradisional jaranan. Analisis data dilakukan dengan cara dinilai seluruh siswa di jumlahkan dan di rata-rata kemudian dibandingankan antara hasil siklus pertama dengan siklus ke dua. Selisih rata-rata nilai dari siklus pertama dan kedua di persentasekan. Hasil penelitian menunjukan perbandingan rata-rata nilai dari siklus satu ke siklus dua yaitu 84,40% meningkat menjadi 90% artinya pengembangan motorik kasar dan halus anak pada anak PAUD Tunas Bangsa meningkat dengan baik yaitu 5,6 %. Disarankan dalam pembelajaran pada anak harus menarik dan menyenangkan sehingga anak aktif terlibat dalam pembelajaran.
Kata Kunci: Tari Jaranan dan Anak PAUD.
3
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr.Wb. Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan judul “Mengembangkan Motorik Melalui Tarian Tradisional Jaranan di Pendidikan Anak Usia Dini Tunas Bangsa Kelurahan Padang Rambun”. Proposal skripsi ini merupakan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Strata 1 Program Sarjana Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Bengkulu. saya sadari bahwa makalah ini mungkin masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu, saya mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar nantinya pembuatan makalah saya dapat menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bengkulu,
oktober 2014
Penulis,
TAMIRAH
4
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................ i ABSTRAKi .............. ................................................................................ i KATA PENGANTAR ............................................................................ iii DAFTAR ISI ........................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................... 1 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori .............................................................................. 2 B. Kajian Penelitian yang Relevan ................................................ 2 C. Kerangka Berpikir ................................................................... 2 D. Hipotesis .................................................................................. 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian .................................................... 5 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 5 C. Subjek Penelitian ..................................................................... 5 D. Jenis Tindakan ......................................................................... 5 E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 6 F. Instrumen ... ............................................................................. 6 G. Teknik Analisa Data ................................................................ 6 H. Indikator Keberhasilan ............................................................ 6
5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pembahasan ............................................................ 7 B. Pembahasan ...................................................................... 8 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ....................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 10
6
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Anak-anak sudah tidak mengenali lagi permainan tradisional. Mereka
lebih senang mengisi waktunya dengan permainan modern. Anak-anak sekarang banyak dicekoki sesuatu yang instan, anak-anak lebih banyak menjadi pemakai, tidak mampu untuk menciptakan. Hidup mereka menjadi terdorong serba ingin cepat tanpa mengetahui asal usulnya, yang mana hal ini bisa memupus kreatifitas anak. Akibatnya, lebih dari 60 persen permainan tradisional Jawa pun punah. Karena permainan tradisional yang diwariskan nenek moyang memiliki karakter yang berbeda. Dimainkan secara berkelompok dan sarat pendidikan. Selain mengajarkan kebersamaan, permainan tradisional juga mendidik anak-anak untuk hidup lebih sportv, tenggang rasa, jujur dan kreatif. Muatan ini tidak akan bisa didapat ketika anak memainkan permainan modern, karena permainan modern lebih cenderung individual (Musfiroh, 2008: 17).
1.2
Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah melalui
tarian tradisional Jaranan dapat mengembangkan motorik anak di PAUD Tunas Bangsa kelurahan Padang Rambun kecamatan Seluma Selatan kabupaten Seluma?
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian
ini adalah: Mendeskripsikan tarian tradisional Jaranan dapat mengembangkan motorik anak di PAUD Tunas Bangsa kelurahan Padang Rambun kecamatan Seluma Selatan kabupaten Seluma.
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori A. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Menurut Vigotsky dalam (Sofia Hartati. 2005: 15) berpendapat bahwa pengalaman interaksi sosial merupakan hal yang penting bagi perkembangan proses berfikir anak. Aktivitas mental yang tinggi pada anak dapat terbentuk melalui interaksi dengan orang lain. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pembelajaran merupakan kesempatan bagi anak untuk mengkreasi dan memanipulasi objek atau ide. B. Pengertian Kemampuan Motorik Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord (Sumantri, 2005:143). Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal. C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Menurut Hurlock (1996:23) mengemukakan ada beberapa faktor yang mempemgaruhi perkembangan motorik yang meliputi:Perkembangan sistim Saraf, Kemampuan fisik yang memungkinkan untuk bergerak, Keinginan anak
8
yang memotifasinya untuk bergerak, Lingkungan yang mendukung, Aspek psikologis anak. D. Prinsip-Prinsip Perkembangan Motorik Perkembangan melibatkan perubahan. Perkembangan motorik ditandai dengan adanya perubahan ukuran, perubahan proposi, hilangnya ciri lama, dan mendapatkan ciri baru (Sumantri, 2005: 127). E. Hal Penting dalam Mempelajari Keterampilan Motorik Keterampilan motorik tidak akan berkembang melalui kematangan saja, melainkan keterampilan itu harus dipelajari. Delapan hal penting dalam mempelajari keterampilan motorik, yaitu : Kesiapan Belajar, Kesempatan Belajar, Kesempatan berpraktek, Model yang baik, Bimbingan, Motivasi, Setiap Keterampilan Motorik harus Dipelajari Secara Individu, Keterampilan Sebaiknya Dipelajari Satu Demi Satu F. Cara Mempelajari Keterampilan Motorik •
Belajar Coba dan Ralat (Trial and Error)
•
Meniru
•
Pelatihan
G. Pengertian Tari Tradisional Tari tradisional adalah sebuah tata cara yang berlaku disebuah lingkungan etnik tertentu yang bersifat turun-temurun. Tari tradisi diartikan sebagai sebuah tata cara menari atau menyelenggarakan tarian yang dilakukan oleh sebuah komunitas etnik secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Karena aspek berkelanjutan tersebut, maka terciptalah konveksi berikutnya diyakini sebagai tata aturan yang bersifat mengikat/baku (Cahyo, 2011:3).
9
H. Kesenian Tari Jaranan Kesenian Jaranan adalah tarian yang gerakannya menirukan gerakan jaran (kuda) dengan iringan musik gamelan. Kesenian ini dimainkan oleh 4 atau 6 orang penari, beberapa orang pemusik gamelan, MC, dan gambuh atau dalang Jaranan. Peralatan yang dibutuhkan untuk memainkan Jaranan adalah anyaman bambu berbentuk kuda, seperangkat gamelan wajib yang terdiri dari kenong kethuk, gong kempul, kendang dan terompet yang berasal dari bambu, dan sesaji. Keberadaan sesaji mengisyaratkan mistisnya tarian Jaranan, dan benar saja di setiap pertunjukkan Jaranan para penari selalu mengalami trance (kesurupan). B. Kajian Penelitian yang Relevan Dalam hal ini penelitian yang relevan dengan peneliti adalah penelitian Idrawati tahun 2012, yang berjudul: Peningkatan Motorik Kasar Anak Melalui Tarian Kreasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. C. Kerangka Berfikir Melalui tarian tradisional Jaranan mampu mengembangkan motorik kinetik anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini Tunas Bangsa kelurahan Padang Rambun dan meningkatkan daya kreatifitas anak. D. Hipotesis Tindakan Dengan memperhatikan kajian teori dan kerangka berfikir di atas, kaitannya dengan permasalahan yang ada maka hipotesis tindakan yang diajukan adalah pengembangan motorik melalui tarian tradisional Jaranan dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik anak Pendidikan Anak Usia Dini di Tunas Bangsa kelurahan Padang Rambun kecamatan Seluma Selatan kabupaten Seluma.
10
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). B Desain Penelitian “Penelitian tindakan kelas ini adalah penelitian yang dimaksud untuk memperbaiki pembelajaran” (Kasbolah,1998:12). Penelitian tindakan kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, meliputi; 1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap observasi, dan 4) tahap refleksi. B. Lokasi dan Waktu Penelitian •
Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tunas Bangsa yang terletak di kelurahan Padang Rambun kecamatan Seluma Selatan kabupaten Seluma. •
Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2014. •
Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh anak kelompok A Pendidikan Anak Usia Dini Tunas Bangsa yang berjumlah 27 orang anak, terdiri dari 15 anak laki-laki dan 12 anak perempuan.
C. Jenis Tindakan Perencanaan dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan model perencanaan Arikunto (2011:16), secara garis besar terdapat empat tahapan yang
11
lazim di temui yaitu: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan; (3) pengamatan dan (4) refleksi. D. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi yaitu pengamatan langsung terhadap unjuk kerja anak dalam proses pembelajaran. E. Instrumen Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : Observasi Untuk melihat fenomena yang unik/menarik untuk dijadikan fokus penelitian yang diobservasi adalah murid dan guru. F. Teknik Analisa Data Analisis data dalam PTK ini dilakukan sejak awal, artinya analisis data dilakukan tahap demi tahap atau siklus demi siklus. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa lembar observasi dalam proses pembelajaran, angket siswa pada akhir siklus, hasil wawancara yang dilaksanakan dengan siswa pada akhir siklus dan tes hasil belajar: Analisis Data Observasi, Analisis Hasil Tes Belajar. G. Indikator Keberhasilan Penelitian ini dapat dikatakan berhasil apabila tingkat kemampuan anak sudah mencapai 75% dengan ketentuan sebagai berikut : •
Kemampuan anak dalam bergerak dengan keseimbangan tubuh 75%.
•
Kemampuan anak menselaraskan gerak kaki dengan ritme musik 75%.
•
Kemampuan anak dalam bergerak dengan gerak sebenarnya 75%.
•
Kemampuan anak dalam mengembangkan kelenturan otot tubuh dalam menari 75%.
12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian penelitian tindakan kelas ini di lakukan di paud tunas bangsa kabupaten seluma. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelompok A yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 9 anak laiki- laki 11 anak perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan juli sampai september sistim pendekatan pembelajaran yang di gunakan adalah sistim pendekatan kelompok. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan menerapkan pembelajaran dengan cara menarikan tarian tradisional jaranan. Pada setiap kegiatan dilakukuan sebanyak tiga kali bimbingan dengan siklus berulang yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dengan kegagalan dan keberhasilan sebagai acuan dalam penelitin ini. Tabel Rekapitulasi Hasil Belajar Anak PAUD Tunas Bangsa Kelurahan Padang Rambun dalam Menari Jaranan No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Natasya Ramadani Nabila Dwi Safitri Arva Arthawi Febri Rahmawati Ibnu Halim Imam Suryo Hanif Nofiansyah Galuh Yayang Galih Nur Pratama Eka Lutfi Tegar Adi Dista Rahayu Tri Sunaryo Dani Saputra Aldi Aditira Rido Saputra
Kondisi Awal (21-50) Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa
Siklus I (61-80) Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik
Siklus II (81-100) Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Baik Baik Sekali Baik Baik Baik Baik Baik Baik
13
17 18 19 20 21 22 23 24 25 25 26 27
Riska Mulyana Bagusriadi Dinda Abainti Doni Agusta Dwi Sri Rahayu Fauza Arya Nugraha Fitri Hasanah Handar Heru Danu Pratama Estiana Wati Kalista Selvi Priani Katagori Anak
Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Belum Bisa Rendah (R)
Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Tinggi (T)
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Tinggi (ST) Dari tindakan penelitian yang dilakukan oleh guru, dengan tiga katagori
penilaian anak dalam menari, pada kondisi awal penelitian anak PAUD Tunas Bangsa belum bisa melaksanakan tarian Jaranan yang di ajarkan. Pada siklus I kemampuan siswa dalam menari Jaranan mulai cukup baik. Dengan proses bimbingan dan perhatian dari guru, keterampilan guru dalam menari mulai meningkat katagori sangat tinggi (sangat baik). B. PEMBAHASAN Dalam pengembangan motorik anak, dilakukan dengan dua pengembangan motorik anak. yang meliputi motorik kasar dan motorik hasus. Pada motorik kasar, anak PAUD Tunas Bangsa anak diperkenalkan pada Anak belum mau bergerak atau anak tidak melakukan menari Jaranan baik itu membuka jemari, melompat dan jinjit. Anak masih malu-malu ketika mau melakukan tari Jaranan, Anak sudah melakukan gerakan Jaranan namun belum tersusun, Anak sudah mampu melakukan gerakan jaranan dengan baik) dan Anak mampu menari Jaranan dengan baik dan teratur sesuai dengan gerakan tari Jaranan. Pada pengembangan motorik kasar anak, melalui tari Jaranan, anak PAUD Tunas Bangsa mampu mengembangkan dan melakukan gerakan dengan baik dan sempurnah. Hal tersebut dapat diliht dari pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan dengan II siklus.
14
Sedangkan pada motorik halus, anak PAUD Tunas Bangsa anak mampu bergerak membuka tangan; anak mampu membuka, menutup jemari; anak mampu memainkan jemari dengan lincah; anak memainkan dan mengayun tangan kedepan dan kesamping dengan lentik jemari dan anak mampu menari Jaranan dengan memutar-mutarkan pergelangan tangan dengan riang gembira sesuai irama. Dari pengamatan guru, anak-anak PAUD Tunas Bangsa mampu mengikuti kegiatan tari Jaranan dengan baik. Walau pada pertemuan pertama anak-anak masih malu-malu dan belum mau di ajak untuk melakukan kegiatan menari. Namun pada siklus II pertemuan I sampai II anak-anak mulai berani dan mengikuti kegiatan menari dengan baik sesuai dengan bimbingan guru dan irama musik.
15
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa indicator melalui metode Tarian tradisional jaranan, dapat mengembangkan motorik kasar dan motorik halus anak pada kelompok A PAUD Tunas Bangsa Kabupaten Seluma. Peningkatan ini dapat dilihat dari meningkatnya persentase keberhasilan dikedua siklus selama penelitian. Pada siklus I pada motorik kasar memperoleh nilai ratarata 6,5. Sedangkan pada motorik halusnya dengan rata-rata 84,40. Anak-anak PAUD mampu memperoleh nilai 81-100 sebanyak 27 orang. Pada siklus II, pada motorik kasar memperoleh nilai rata-rata 88,60. Sedangakan pada motorik halusnnya memperoleh rata-rata nilai sebesar 90. Dengan demikian dari siklus I meningkat ke siklus II yaitu , anak mampu menari dengan lincah dengan perbandingan rata-rata nilai dari siklus I ke siklus II yaitu 84,40% meningkat menjadi 90%. Artinya pengembangan motorik anak dengan motorik kasar dan halus pada anak PAUD Tunas Bangsa meningkat dengan baik yaitu 5,6 % pada siklus II. Dengan demikian, kegiatan tari Jaranan ini mampu membantu mengembangkan kemampuan motorik kasar anak, hendaknya kegiatan tari Jaranan ini menjadi salah satu cara yang efektif dalam mengoptimalkan pengembangan kemampuan motorik kasar dan Halus pada anak.
16
DAFTAR PUSTAKA
Amarullah, Amir. 2009. “Seni Jaranan Kota Kediri Mencari Pakem” (Online). (http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/113201seni_jaranan_kota_kediri_mencari_pakem, diakses pada tanggal 7 Juni 2014). Anonim. 2012. “Jaranan, Kabupaten Kediri” (Online). (http://jawatimuran.wordpress.com/2012/02/10/jaranan-kabupaten Kediri/, diakses pada tanggal 24 Juni 2014). Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Bobbi De Porte & Mike Hernacki. 2000. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Kaifa: Bandung. Catron, Carol E. & Allen, Jan (1999). Early Childhood Curriculum A creative-Play Modell. New Jersey: Prentice-Hall. Danial, Endang AR., Dr. H. M.Pd. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Direktorat PLP, Dirjendikdasmen, Depdiknas. Jakarta. Direktorat Tenaga Teknis. 2003. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 0 – 6 Tahun, Jakarta: PT. Grasindo. Drs. MS. Sumantri, 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas,Dirjen Dikti. Drs. MS. Sumantri, 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas,Dirjen Dikti. Eliyawati, Cucu. 2005. Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia Dini. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta. Gardner, Howard. 1993. Multiple Intelligences : The Theory in Practice A Reader. New York: Basic Books. Hartati, Sofia. 2005. Perkembangan Belajar pada Anak Usia Dini. Depdiknas Dirjen Dikti. Jakarta. Hoorn, et/al. 1999. Play at the Centre of the Curriculum. New Jersey : Merill, Prentice Hall. Hurlock, Elizabeth B. 1996. Psikologi Perkembangan, terjemahan Istiwidayanti dan Soejarwo. Jakarta: Erlangga. Indriana, Yeniar. 2008. Optimalisasi Potensi Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain. UNY. Kasbola. 1998. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Remaja Karya. Keputusan Pemerintah Tahun 1987. (SK Mendikbud No.413/U/1987), 1987. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Laksmi Ambardini, Rachmah. 2008. Peran Pendidikan Jasmani terhadap Perkembangan Kognitif Peserta Didik. Makalah. SMAN 1 Yogyakarta.