Maintenance Management Mesin Huller Gabah Adytya Sindhu Nata (09320039) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Mesin huller gabah digunakan untuk mengupas gabah menjadi beras pecah kulit ( brown rice ). Dalam pencapaian produksi beras yang optimal di butuhkan maintenance mesin yang baik, supaya mesin awet dan tidak rusak. Oleh karena itu penelitian ini mengangkat pelaksanaan maintenance mesin huller gabah di daerah tersebut. Lokasi penelitian di Kecamatan Wonosalam Demak, Demak merupakan penyangga perekonomian dalam bidang pemenuhan kebutuhan pokok, yaitu beras. Dalam prosesnya gabah menjadi beras dibutuhkan suatu mesin, dan penelitian yang diambil tentang maintenance mesin huller gabah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Dengan mengumpulkan data yang menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data dalam menganalisa menggunaka metode analisis interaktif. Hasil penelitianya adalah tenaga maintenance direkrut dari masyarakat setempat tidak dari luar daerah, yang juga pendidikanya rendah tetapi punya banyak pengalaman. Hal ini terbukti tidak adanya mesin huller yang mengalami troubling berkepanjangan. Kata Kunci : huller gabah, maintenance, beras PENDAHULUAN Teknologi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Berkat teknologi sumber daya alam dapat dimanfaatkan dalam kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan teknologi sebagian keinginan manusia segera dapat terwujud. Tanah sawah kering dapat ditanami padi sepanjang tahun berkat digunakanya teknologi pengairan. Hasil
panen yang berkurang dapat
ditingkatkan sepanjang tahun berkat digunakanya teknologi pertanian. Dalam usaha peningkatan produksi pangan dapat diatasi berkat adanya teknologi pertanian. Dalam abad ke-20 ini, teknologi merupakan salah satu faktor penting keunggulan negaranegara maju yang menpunyai dasar industri yang kuat. Faktor tersebut selama ini merupakan kekuatan pokok oleh pihak golongan negara-negara maju, karena digunakan sebagai kunci pokok untuk menguasai penggunaan kekayaan sebagai dasar untuk pembangunan teknologi. Peran teknologi tersebut diakui bangsa indonesia seperti tentang tertuang dalam GBHN 1993 oleh MPR RI (1993) : Pembangunan teknologi diarahkan pada kemampuan penguasaan teknologi dan rekayasa sebagai pengacu kemampuan melakukan inovasi dan percepatan pembangunan guna mewujudkan kesejahteraan rakyat. Masyarakat di giatkan untuk berperan aktif dalam upaya penguasaan dan pemanfaatan teknologi dalam rangka mengembangkan keunggulan kompetitif sehingga mampu menghasilkan barang dan jasa yang lebih unggul dan bersaing dengan menggunakan teknologi mutakhir. Budaya ilmu pengetahuan dan teknologi dengan selalu memperhatikan nilai-nilai luhur bangsa agar sikap dan perilaku masyarakat makin terangsang untuk menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Gardan. Vol. 3 No. 2, November 2013
27
Pernyataan MPR RI dalam GBHN di atas merupakan pembudayaan teknologi di seluruh lapisan masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Hal ini terwujudkan teknologi yang dikuasai Bangsa Indonesia belum sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Dalam rangka mempercepat pembudayaan teknologi perlu diadakan pembudayaan kepada masyarakat yang telah membudaya dalam teknologi. Salah satu teknologi yang digunakan untuk usaha pengelolaan pangan adalah teknologi mekanisasi yang berupa mesin huller gabah. Mesin huller gabah digunakan untuk mengupas gabah menjadi beras pecah kulit (brown rice) Dewasa ini mesin huller gabah yang sering di pakai adalah mesin huller sistem rubber rol, sistem bantingan, dan sistem engelberg (silinder). Mesin huller gabah termasuk mesin-mesin pertanian yang di dalam pemakaianya di butuhkan pula maintenance yang baik. Maintenance mempunyai fungsi untuk menjaga fasilitas atau peralatan mesin huller gabah, digunakan untuk proses produksi atau sebelum jangka waktu tertentu yang direncanakan akan tercapai. Maintenance mesin dapat dilakukan secara routine maintenance dan periodic maintenance. Demak merupakan salah satu penyangga perekonomian Kota Semarang, dalam pemenuhan kebutuhan pokok yaitu beras. Pentingnya beras sebagai kebutuhan sehari-hari sehingga dalam mengolah gabah menjadi beras secara cepat dan akurat menggunakan mesin huller. Mesin huller membutuhkan maintenance sehingga mesin tidak mengalami kerusakan dan awet serta dapat bekerja secara optimal untuk pencapaian produksi yang sudah di rencanakan. Berdasarkan hal tersebut di atas sangatlah tepat mengangkat suatu masalah “Bagaimana pelaksanaan maintenance mesin huller gabah di Kecamatan Wonosalam Demak”.
TINJAUAN PUSTAKA
Fungsi Maintenance Tujuan utama fungsi maintenance adalah menjaga kemampuan produksi sehingga dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi, menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu, untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas dan menjaga modal yang di investasikan dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai investasi tersebut, untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan
serendah
mungkin dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien keseluruhanya, menghindari kegiatan maintenance yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja dan mengadakan suatu kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang sebaik mungkin dan total biaya yang rendah.
Gardan. Vol. 3 No. 2, November 2013
28
Maintenance Management Mesin Maintenance management mempunyai tujuan jangka pendek untuk menjaga agar biaya maintenance mesin tidak mahal, tapi juga tidak terlalu murah sehingga kelancaran produksi tidak terganggu akibat gangguan kerusakan mesin. Dalam pelaksanaan maintenance menegement perlu memperhatikan jam kerja efektif dari mesin secara berencana lebih kecil, sama atau lebih besar daripada waktu yang diperlukan untuk repair seandainya mesin tersebut secara tiba-tiba mengalami kerusakan. Untuk mengatasi gangguan kerusakan mesin tersebut dibutuhkan perbaikan sehingga dapat mengurangi jumlah kerugian biaya produksi yang terhenti, biaya buruh yang menganggur dan biayabiaya spare parts, tapi didukung dengan maintenance yang baik dan teratur. Kegiatan maintenance antara lain pemeliharaan, perbaikan dan pemeriksaan serta pencegahan secara periodik. Maintenance management mesin adalah suatu kegiatan pengelolaan untuk merawat perkakas tersebut dapat dipakai secara periodik dan mempunyai umur yang relatif lama.
METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Berdasarkan rumusan yang diambil sebagai masalah dan telah disahkan pula oleh pembimbing, dalam penelitian ini menekankan pada maintenance mesin huller gabah, maka penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu metode atau penelitian yang menerangkan suatu proses yang dianalisa berdasarkan persepsi subyek pelaksana. Pada penelitian ini penulis memaparkan hasil dari penelitian dengan bentuk kalimat atau uraian jadi bukan berwujud angka-angka nominal. Metode kualitatif ialah metode yang dinyatakan dalam bentuk kalimat atau uraian. Dalam penelitian ini penulisan metode kualitatif dengan terapan studi pengelolaan tunggal yaitu penelitian yang dipusatkan secara intensif terhadap suatu obyek tertentu dengan mempelajarinya sebagai masalah atau kasus. Sedangkan obyek tersebut adalah maintenance management mesin huller gabah di Kecamatan Wonosalam Demak. Bentuk penelitian ini lebih mampu menangkap dan mengungkapkan informasi kualitatif yang bernuansa, penelitian masalah dalam bentuk dan strategi demikian lebih berarti daripada sekedar pernyataan atau ungkapan dalam bentuk angka-angka. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yaitu tempat dimana penulis menggambil permasalahan untuk penulisan skripsi ini. Sedangkan tempat penelitian ini diambil di wilayah Kecamatan Wonosalam Demak. Ini dikarenakan Demak merupakan kota kecil yang banyak terdapat tempat penggilingan padi. Di samping itu penulis mudah dalam pencarian lokasi ini, karena lokasi penelitian tersebut dekat dengan tempat tinggal penulis sehingga akan menghemat tenaga, waktu dan biaya. Adapun Lokasi di ambil di Kecamatan Wonosalam Demak yaitu di Desa Karangrejo, Desa Jogoloyo, Desa Wonosalam, sedang tempat penggilingan padi bergerak dalam pemprosesan padi menjadi beras. Gardan. Vol. 3 No. 2, November 2013
29
Alasan peneliti mengambil tiga desa dari 21 desa di Kecamatan Wonosalam karena desa tersebut memiliki jumlah tempat penggilingan padi paling banyak, dan dari tiga tempat tersebut sudah mewakili tempat penggilingan padi yang bergerak di bidang jasa maupun bergerak di bidang industri. Di Desa Karangrejo tempat penggilingan padinya sebagian besar bergerak di bidang produksi pribadi, jadi tempat penggilingan padi hanya mengerjakan proses penggilingan yang gabahnya didapatkan sendiri dari pemilik tempat penggilingan gabah dengan cara penebasan sawah yang panen. Desa Jogoloyo tempat penggilingan padinya selain bergerak dibidang produksi pribadi, juga menerima penggilingan padi dari masyarakat sekitar. Masyarakat datang sendiri dengan membawa gabah yang ingin di giling kemudian penggilingan dilakukan oleh operator. Desa Wonosalam yang berada di tempat terpencil penggilingan padinya hanya bergerak pada bidang jasa saja, disini penggilingan padi yang dilakukan hanya dari masyarakat sekitar yang ingin menggiling padi, mesin yang digunakan dengan skala kecil. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 7 bulan yaitu pada bulan januari 2013 sampai agustus 2013, dari perencanaan pembuatan proposal, perijinan, penelitian lapangan dengan menggunakaan hari-hari efektif masuk kerja pada tempat-tempat penggilingan padi, yaitu hari senin sampai minggu. Yaitu selama 3 bulan dari 8 april 2013 sampai 7 juni 2013, dan pengujian skripsi. Sumber Data Sumber data yaitu sumber informasi yang dipakai penulis dalam pembuatan skripsi ini. Untuk mendapatkan informasi tentang maintenance management mesin huller gabah, maka penulis menentukan sumber data guna untuk menyusun skripsi ini. Sebab dengan mengambil atau menentukan sumber data penulis akan mendapatkan informasi yang aktual dan dapat dipertanggungjawabkan. Adapun sumber penelitian ini sebagai berikut : a. Informasi dari pemilik tempat penggilingan padi. Disini peneliti mendapatkan informasi dari tiga pemilik tempat penggilingan padi yang masing-masing dari Desa Karangrejo, Desa Wonosalam dan Desa Jogoloyo Kecamatan Wonosalam Demak. b. Informasi dari bagian teknisi atau operator mesin huller gabah. Informasi dari operator mesin sangatlah penting untuk mendapatkan data tentang maintenance mesin karena operator mesin sangat berperan penuh untuk didapatkan hasil produksi yang baik. Informasi di dapatkan dari tiga operator mesin dari Desa penelitian. c. Informasi dari pengguna jasa mesin huller gabah yang memanfaatkan tempat penggilingan padi, yaitu sebanyak tiga orang. d. Dari pemilik toko yang mendapatkan suplai beras dari tempat penggilingan padi. e. Arsip-arsip dan dokumen penggilingan padi. f. Sarana dan prasarana tempat penggilingan padi. Gardan. Vol. 3 No. 2, November 2013
30
Dari kesekian informasi data di atas merupakan kunci dari formalnya. Dalam teknik ini penulis mengambil informan yang dipandang paling mengerti atau yang bisa mewakili populasi. Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah di fokuskan pada pengelolaan maintenance mesin huller gabah di Kecamatan Wonosalam Demak, yang ditekankan pada : Progam pelaksanaan maintenance mesin huller gabah di Kecamatan Wonosalam Demak Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yaitu suatu cara atau langkah yang dilakukan penulis dalam mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan maintenance mesin huller gabah di Kecamatan Wonosalam Demak. Adapun pengumpulan data ini dilakukan dengan teknik sebagai berikut : a. Teknik observasi langsung Teknik observasi langsung adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala yang tampak pada obyek penelitian yang pelaksanaanya langsung pada tempat dimana suatu peristiwa, keadaan atau situasi yang sedang terjadi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui kecenderungan serta faktor-faktor yang berpengaruh dengan kemunculan masalah mengenai maintenance mesin huller gabah, seperti perawatan mesin huller, penggantian komponen mesin huller, dan penyetelan- penyetelan pada mesin huller. Dalam hal ini peneliti mendatangi tempat penggilingan padi secara langsung sebelum dilakukan penelitian. Pada dasarnya observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitasaktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dan perspektif mereka terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuat, faktual, sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan. Disini penulis mengobservasi tempat penggilingan padi, mesin penggerak huller gabah, operator mesin dan pemilik tempat penggilingan gabah. b. Teknik wawancara atau interview Teknik wawancara atau interview merupakan teknik pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Teknik wawancara atau interview adalah “teknik pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan pula”. Dalam hal ini terjadi kontak langsung dan tatap muka (face to face relationship) antara pencari informasi dengan sumber informasi. Pada wawancara ini penulis melakukan Tanya jawab kepada teknisi mesin dan juga kepada pemilik tempat penggilingan, kepada pengguna jasa tempat penggilingan padi dan took-toko yang mendapakan suplai beras dari tempat penggilingan padi dengan menggunakan media buku dan alat tulis untuk mengetahui data-data lengkap mengenai maintenance mesin huller gabah yang berpengaruh pada hasil produksi. c. Teknik dokumenter Teknik ini merupakan cara pengumpulan data yang baik sekali, sebab dalam teknik penulis memanfaatkan arsip-arsip yang ada di tempat penggilingan padi. “Cara pengumpulan data melalui Gardan. Vol. 3 No. 2, November 2013
31
peninggalan tertulis, terutama arsip-arsip dan termasuk juga buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum dan lainya yang berhubungan dengan penelitian disebut teknik dokumenter”. Penulis mendapatkan data dari pemilik tempat penggilingan padi, masyarakat sekitar dan operator mesin. Penulis
juga memanfaatkan peraturan-peraturan tentang rambu-rambu
maintenance mesin, gambar serta buku-buku yang ada hubunganya dengan penelitian. Di samping itu dilengkapi dengan foto-foto tempat pengilingan padi yang mendukung dalam pembuatan laporan ini. Keabsahan data Keabsahan data dalam penelitian kualitatif ini yang digunakan yaitu kredibilitas dan konfirmabilitas. Kredibilitas hasil penelitian dipenuhi dengan beberapa cara yaitu sebagai berikut : a. Penelitian terjun langsung di tempat penggilingan padi guna mendapatkan wawancara yang terbuka dengan teknisi atau operator. b. Peneliti melihat langsung kegiatan operator dan teknisi dalam pelaksanaan maintenance management mesin huller gabah. c. Peneliti menguji secara triangulasi yaitu pengujian yang sedikitnya tiga sumber atau tiga kejadian seperti dengan wawancara berulang, wawancara kelompok atau dengan mengambil beberapa informasi. Konfirmabilitas hasil penelitian ini dipenuhi dengan mengambil informasi atau dengan menanyakan langsung kepada pemilik mesin huller gabah di tempat penggilingan padi. Peneliti melakukukan pengecekan terhadap data yang didapatkan dengan mendapatkan informasi langsung dari masyarakat yang menggunakan jasa penggilingan padi, peneliti juga mendapatkan informasi dari toko yang mendapatkan suplai beras dari tempat penggilingan padi dan informasi dari operator dan teknisi mesin. Dengan demikian maka akan menambah validnya penelitian ini, di samping itu dapat mengetahui sejauh mana pelaksanaan maintenance management mesin huller gabah.
HASIL PENELITIAN Perencanaan Maintenance mesin huller gabah Saat ini banyak digunakan mesin huller gabah dari berbagai tipe dan model, di tempat peneliti melakukan penelitian, mesin penggerak huller menggunakan merek JF Diesel buatan Cina, dan Toyota buatan Jepang. Ditinjau dari sumber tenaga penggeraknya mesin huller di Kecamatan Wonosalam Demak semuanya digerakkan dengan tenaga motor diesel. Disamping bahan bakarnya yang irit, motor diesel juga memiliki daya yang lebih besar dibandingkan dengan menggunakan motor penggerak lainnya. Motor diesel juga memiliki perawatan dan pengoperasiannya yang lebih mudah dibandingkan dengan mesin penggerak lainnya.
Gardan. Vol. 3 No. 2, November 2013
32
Berdasarkan temuan di lapangan mesin huller yang digunakan sekarang antara lain : 1. Sistem rubber roll (rol karet) 2. Sistem bantingan (flash) 3. Sistem silinder (enggleberg) Pengorganisasian proses mesin huller gabah Pengorganisaisan maintenance dikelompokkan menurut perawatan pada mesin huller gabah, perawatanya meliputi mesin huller tersebut ataupun penggeraknya. Untuk operatornya sendiri tidak ada pengorganisasiannya, operator hanya mengerjakan perawatan sesuai mesin huller yang dihadapi. Tetapi jika ada kesulitan dalam perawatan tersebutm antara operator
dan pemilik melakukan
kerjasama agar mesin dapat bekerja normal kembali tanpa memakan banyak waktu. Penerapan proses maintenance mesin Wawancara dengan operator mesin di Desa penelitian Kecamatan Wonosalam Demak, perawatan mesin dilakukan secara teratur setiap harinya didapatkan kondisi mesin yang siap untuk melakukan produksi tanpa ada kendala yang berarti, untuk perawatan ringan, maintenance dilakukan secara rutin dan untuk perawatan tingkat sedang dilakukan kurang lebih satu minggu sekali dan untuk tinggat berat yaitu untuk mesin penggeraknya dilakukan jika terjadi kerusakan saja. Perawatan tersebut meliputi : 1. Membersihkan kotoran hasil produksi yang menempel pada mesin huller. Mesin huller yang digunakan untuk proses penggilingan pasti terdapat kotoran-kotoran debu gabah yang menempel pada mesin huller tersebut. Hal ini menyebabkan mesin tertutup oleh debu gabah, hal ini jika dibiarkan akan menyebabkan debu tersebut akan tercampur dengan beras yang sudah digiling, oleh karena itu untuk didapatkan hasil produksi yang bagus operator mesin harus membersihkan debu yang menempel pada mesin sehingga hasil produksi beras tidak tercampur dengan debu gabah yang sudah digiling. 2. Memberi pelumasan pada komponen yang bergerak. Pada suatu mesin,terdapat komponen mekanis yang bergerak maupun berputar, hal tersebut diperlukan pelumasan secara rutin agar mesin dapat bekerja dengan normal tanpa terjadi gesekan yang berlebih pada komponen tersebut agar tidak mengurangi hasil produksi. Biasanya komponen tersebut adalah bearing sebagi tumpuan komponen yang berputar, penyetel kerenggangan rol karet dan engsel-engsel tutup mesin huller gabah agar tidak mengalami kemacetan saat dibuka. 3.
Penyetelan celah rol karet. Penyetelan celah rol karet dilakukan dengan cara memutar pengatur jarak renggang roll. Untuk merapatkan rol karet penyetelan diputar searah dengan jarum jam, dan untuk mengendorkan celah rol karet penyetelannya diputar berlawanan dengan jarum jam. Hal ini dilakukan setiap proses produksi dilakukan, ini disebut penyetelan kerja. Yaitu proses dilakukan penyetelan saat mesin itu bekerja.
Gardan. Vol. 3 No. 2, November 2013
33
Untuk didapatkan penyetelan yang sempurna perlu dilakukan secara berulang-ulang sampai beras benar benar terkupas tanpa terjadi patah pada beras tersebut. Disini dilakukan uji coba hasil berar yang sudah digiling. 4. Penggantian rol karet yang sudah aus atau habis. Dari hasil wawancara dengan operator mesin, penggantian rol karet dilakukan 4 hari sekali jika mesin huller terus bekerja pawa waktu 4 hari berturut-turut. Dan jika produksi tidak terlalu banyak rol karet dapat bertahan selama kurang lebih satu minggu. Operator mengatakan penggantian rol karet sangatlah penting karena hasil produksi beras yang baik salah satunya ditentukan dari tebal atau tipisnya rol karet tersebut. Rol karet yang aus atau habis dapat menyebebkan beras menjadi patah ataupun remuk. Jadi penggantian roll karet ini dilakukan secara rutin kurang lebih satuminggu sekali untuk didapatkan hasil produksi yang baik. 5. Penyetelan sabuk puli. Sabuk puli berfungsi untuk menghubungkan putaran dari mesin penggerak ke mesin huller gabah, jika mengalami kekendoran putaran mesin tidak dapat disalurkan dengan sempurna menuju mesin huller sehingga menyebabkan proses penggilingan kurang maksimal karena gabah tidak dapat terkupas dengan baik karena putarannya menurun. Operator melakukan penyetelan setiap dua hari sekali setiap akan dimulai proses produksi untuk didapatkan hasil produksi yang baik disetiap harinya. a. Perawatan mesin penggerak Dari hasil penelitian mesin penggerak, operator mesin huller gabah hanya melakukan perawatan ringan seperti pengecekan pelumas mesin disetiap pagi sebelum mesin dinyalakan, mengecek bahan bakar mesin penggerak yaitu solar. Jika pelumas sudah tidak layak pakai yaitu ditandai dengan kekentalan oli yang menurun atau menjadi encer, operator melakukan penggantian pelumas mesin. Pemilik penggilingan padi juga mengatakan untuk kerusakan besar seperti overhaul mesin, perbaikan dilakukan dengan cara memanggil teknisi mesin diesel dari luar, karena untuk pembongkaran mesin hanya dapat dilakukan oleh teknisi yang handal dalam bidangnya. Teknisi yang dipanggil adalah teknisi mobil yang terdapat disekitar wilayah tersebut. Dan biasanya pemilik tempat penggilingan padi sudah memiliki kerjasama dengan teknisi tersebut. Pengawasan proses maintenance Dari hasil penelitian, pengawasan dilakukan oleh setiap pemilik tempat penggilingan padi, setiap terjadi permasalahan mesin pemilik langsung melakukan pengawasan apakah setiap operator tepat waktu dalam menyelesaikan permasalahan suatu mesin huller gabah agar tidak terjadi kerusakan yang berkepanjangan,karena jika terjadi proses produksi akan terganggu dan akhirnya pemilik tempat penggilingan akan mengalami kerugian.
Gardan. Vol. 3 No. 2, November 2013
34
Gangguan – gangguan dan cara mengatasi Selama operasi menggiling sering terjadi gangguan – gangguan yang tidak diinginkan serta secara tiba – tiba terjadi kemacetan, dari data penelitian berikut ini adalah gangguan - gangguan dan cara mengatasi yang didapatkan penulis dari operator mesin, antara lain sebagai berikut : Jenis Gangguan
Cara Mengatasi
1. Pengupasan kurang sempurna a. Jarak renggang rol terlalu besar
Putar roda pengatur jarak rol searah jarum
b. Gabah kurang kering
jam supaya jarak renggang rol sempurna
c. Bantalan pada bagian pengupas Kurangi jarak renggang rol supaya beras aus
tidak patah
d. Tekanan pegas penekan rol lemah
Diganti dengan yang baru Kendorkan sekrup pengikat pada penahan pegas kearah kiri secukupnya
2. Beras banyak yang patah
Diganti dengan yang baru
a. Rol tidak sama ausnya b. Gabah
agak
basah
Kurangi jumlah pemasukan ga-bah dari bak (kurang- penampung gabah dengan memutar tombol
kering)
pengatur pemasukan gabah secukupnya
3. Kapasitas turun
Teganggkan conveyor dan oleskan lilin
a. Conveyor slip
Tambahkan gas motor hingga rpm sesuai
b. Putaran poros utama menurun
Periksalah mesin dan perbaiki gangguan
c. Mesin penggerak tidak jalan
mesin
d. Gabah tidak baik
Keringkan
gabah dan buang kotoran
kotoran lain
4. Hembusan angin kurang baik a. Sekat
pembagi
angin
Ganti dengan yang baru dalam Tutuplah pintu pemasukan dan isi bak
bagian badan berlobang – lobang b. Jumlah gabah tidak banyak
penampung gabah sampai penuh Bersihkan dengan baik
c. Sekam tertimbun pada bagian angin
Gardan. Vol. 3 No. 2, November 2013
35
Tenaga Maintence Mesin Huller Pemilik tempat penggilingan padi mengatakan tenaga maintenance bertugas untuk mengawasi jalanya mesin huller tersebut bila mengalami kerusakan harus cepat – cepat di perbaiki karena bila tidak akan dapat menggangu kelancaran produksi. Tenaga maintenanya diambil dari masyarakat sekitar dengan maksud untuk meningkatkan sumber daya penduduk setempat, dalam hal alih teknologi mekanisasi pertanian, yaitu mesin huller gabah. Tenaga maintence terdiri atas operator-operator mesin, dimana operator bertugas untuk hal – hal seperti berikut ini: - Mengisi bahan bakar solar pada motor penggerak - Membersihkan mesin huller dari sisa – sisa produksi - Melumasi mesin pengerak dengan oli, dll - Penggantian rol karet pada mesin huller - Penyetelan celah rol karet - Pengecekan perhari keadaan roll karet Sedangkan untuk teknisi mesin penggeraknya diambil dari luar seperti bengkel-bengkel mobil yang menguasai mesin diesel. Kerena system penggeraknya semua menggunakan mesin diesel dengan bahan bakar solar. Dan hal – hal yang dilakukan teknisi tersebut adalah sebagai berikut : - Bila terjadi kerusakan pada salah satu komponen komponen mesin penggeraknya, maka harus diganti. - Bila terjadi over haul, dll Keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan maintenance management mesin huller gabah Mesin huller gabah tergolong mesin mekanis yang bersifat kaku dan tidak dapat menyesuaikan diri, serta dapat diterima oleh masyarakat dengan hukum – hukum atau aturan – aturan serta dampak – dampak yang dibawa oleh mesin huller tersebut. Bagi masyarakat mesin huller merupakan pendatang baru yang dikenal di pulau jawa. Teknologi ini mempengaruhi masyarakat serta membawa perubahan dalam cara penalaran dan kejiwaan. Penalaran masyarakat semakin meningkat karena setiap pengguna teknologi baru akan mengajak berfikir bagaimana menggunakanya, bagaimana proses kerja peralatan tersebut, dan bagaimana cara merawatnya serta memperbaikinya. Dalam hal ini masyarakat terlibat langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan maintenance mesin huller gabah. Adapun keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan maintenance mesin huller gabah adalah sebagai berikut : 1. Terdapatnya bengkel – bengkel las yang berdiri di sepanjang jalan di wilayah Kecamatan Wonosalam Demak. Bengkel las tersebut gunanya memperbaiki komponen – komponen mesin huller gabah yang rusak, seperti : bak penampung gabah yang sudah berkarat atau berlubang maka perlu ditambal dengan las.
Gardan. Vol. 3 No. 2, November 2013
36
2. Adanya jasa toko yang siap menyesiakan spare part yang diperlukan dan bahan bakar solar yang dekat lokasinya. 3. Masyarakat umumnya sebagai pengguna jasa huller, sehingga kaum usaha huller gabah merupakan usaha jasa mengupas gabah menjadi beras yang siap untuk dimasak.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dari hasil penelitian di Kecamatan wonosalam demak, perencanaan dalam maintenance management mesin huller gabah kurang terencana dengan baik. Operator hanya mengerjakan suatu maintenance jika terjadi permasalahan dalam suatu mesin, seperti
member pelumasan pada
komponen mesin yang bergerak, operator hanya akan memberikan pelumasan jika mesin sudah terasa berat. 2. pengorganisaisan maintenance dikelompokkan menurut perawatan pada mesin huller gabah, perawatanya meliputi mesin huller tersebut ataupun penggeraknya. Untuk operatornya sendiri tidak ada pengorganisasiannya, operator hanya mengerjakan perawatan sesuai mesin huller yang dihadapi. Tetapi jika ada kesulitan dalam perawatan tersebutm antara operator
dan pemilik
melakukan kerjasama agar mesin dapat bekerja normal kembali tanpa memakan banyak waktu. 3. perawatan mesin dilakukan secara teratur setiap harinya didapatkan kondisi mesin yang siap untuk melakukan produksi tanpa ada kendala yang berarti, untuk perawatan ringan, maintenance dilakukan secara rutin dan untuk perawatan tingkat sedang dilakukan kurang lebih satu minggu sekali dan untuk tinggat berat yaitu untuk mesin penggeraknya dilakukan jika terjadi kerusakan saja. Pelaksanaan maintenan tersebut meliputi : (a) Membersihkan kotoran hasil produksi yang menempel pada mesin huller. (b) Melumasi bagian yang bergerak maupun berputar pada mesin huller. (c) Penyetelan celah rol karet. (d) Penggantian rol karet yang sudah aus atau habis. (e) Penyetelan sabuk puli. Dan untuk maintenance mesin penggeraknya dilakukan oleh mekanik dari bengkel mobil yang dipanggil oleh pemilik tempat penggilingan padi, karena untuk maintenance mesin penggeraknya hanya bisa kerjakan oleh orang tertentu yang ahli dalam bidangnya. 4. Dari hasil penelitian, pengawasan dilakukan oleh setiap pemilik tempat penggilingan padi, setiap terjadi permasalahan mesin pemilik langsung melakukan pengawasan apakah setiap operator tepat waktu dalam menyelesaikan permasalahan suatu mesin huller gabah agar tidak terjadi kerusakan yang berkepanjangan,karena jika terjadi proses produksi akan terganggu dan akhirnya pemilik tempat penggilingan akan mengalami kerugian 5. Masyarakat terlibat dalam proses maintenance management mesin huller gabah antara lain sebagai berikut : (1) Terdapatnya bengkel – bengkel las yang berdiri di sepanjang jalan di wilayah Kecamatan Wonosalam Demak. Bengkel las tersebut gunanya memperbaiki komponen – komponen mesin huller gabah yang rusak, seperti : bak penampung gabah yang sudah berkarat Gardan. Vol. 3 No. 2, November 2013
37
atau berlubang maka perlu ditambal dengan las. (2) Adanya jasa toko yang siap menyesiakan spare part yang diperlukan dan bahan bakar solar yang dekat lokasinya. (3) Masyarakat umumnya sebagai pengguna jasa huller, sehingga kaum usaha huller gabah merupakan usaha jasa mengupas gabah menjadi beras yang siap untuk dimasak.
DAFTAR PUSTAKA
Adelia, http://disini.blogspot.com/ 2009/11/huller.ht ml Anonymus, http://kodepos.nomor.net/_kodepos.php?_i=desa kodepos&sby=100000& daerah=Kecamatan -Kab. -Demak&j obs=Wonosalam Anonymus, http://rustomotif.blogspot.com/2012/06/apa -itu-mesin.ht ml Anonymus, http://www.demakkab.go.id/index.php/tentang -demak/ wilayah administrasi/190 -kecamatan -wonosalam Dar yanto , 1986. Teknik Pem eliharaan Mesin Dan Keselam atan Kerja Bengkel . Bandung. Angkasa. Hadari Nawawi, 1987. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta. Gaj ah Mada Uni versit y Heri, http://heritoenksaputra.wordpress.com/ 2011/12/18/apa -itu-maintenance/ Prof. Dr. Winarno Sur akhmad, M. Sc. Ed. , 1982. Pengantar Penelitian Ilm iah. Bandung. Tarsito. Rozidasman http://rozi dasman.blogspot.com/ 2012/11/ metode -kualitatif.html Sofj an Assauri, 1993. Managem ent Produksi dan Operasi. Jakarta. Fakultas Ekonomi Uni versitas Indonesia. Suharsi mi Arikunto, 1990. Metode Penelitian. Yogyakarta. Bhinneka Cipta. ________ , ___________. Pem eliharaan Pabrik Dan Peralatan . Lembaga Management Jawa Ti mur. Wij anto, 1984. Mesin- Mesin Pertanian. Jakarta. C.V. Yasaguna Wikipedia, http://id.wikipedia.or g/ wi ki/Gabah W.J.S. Poerwodar mint o, 1984. Kam us Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.
Gardan. Vol. 3 No. 2, November 2013
38