“Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” [Q.S. Ar-Ruum: 21]
Mahasuci Allah, yang telah menciptakan makluk-Nya berpasang-pasangan. Ya Allah, Dzat Yang Maha Tinggi, Yang Menguasai segala hati. Kami mohonkan ridha dan perlindungan-Mu untuk sahabat kami:
_________________ dengan
_________________ yang sedang menunaikan sunnah Rosul-Mu dengan menunaikan setengah dien-Mu dalam rangka membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah.
2
Semoga Allah SWT menghimpun yang terserak dari keduanya, membarokahi mereka berdua, meningkatkan kualitas keturunan mereka, menjadikannya pembuka pintu- pintu rohmat sumber ilmu dan hikmah serta pemberi rasa aman bagi umat"
(Do'a Rosulullah SAW, pada pernikahan putri beliau Fatimah Azzahra RA dengan Ali bin Abi Tholib RA)
3
Sah! Oleh: Aditia Yudis
Sumber Gambar: aditiayudis.wordpress.com
“Sah!” Suara lantang saksi itu masih terngiang di telingaku hingga kini. Aku mengerjap-kerjapkan mataku, sedikit risih dengan kamarku yang didekorasi sedemikian rupa. Wangi mawar masih tercium semerbak. Aku mengusap wajahku—takuttakut ketika aku mengangkat tanganku dari atas mataku ternyata semua ini hanya mimpi. Beberapa jam lalu, kamu mengucapkan ijab kabul. Lalu pagi ini aku sudah berstatus sebagai seorang istri. Akan tetapi, aku tetap merasa aku 4
yang kemarin. Tak ada yang berubah—mungkin belum. Oh, tidak, ada yang jelas berubah—sekarang ada kamu di sisiku. Dengkur halusmu masih terdengar—boro-boro semalam kita menikmati malam pertama. Prosesi pernikahan yang panjang membuat kita terlanjur capek. Malahan sekarang, guling yang ada di pelukanku dan kamu. Ergh, kamu memang susah sekali romantis! Aku menarik guling di antara jalinan tanganmu, menyingkirkannya ke belakangku. Matamu terbuka perlahan, “Kamu udah bangun? Mana guling aku?” katamu setengah sadar. Aku melotot, “Ngapain nyariin guling? Sekarang kamu punya istri!” semprotku. “Hmm….” Kamu menggeser tubuhmu masih dengan mata terpejam, merangkulku dan menumpangkan kakimu di atas kakimu, “Ya, aku punya istri sekarang…. Selamat pagi, istriku….” Suara serak khas bangun tidur milikmu itu yang menyapaku barusan membuat dadaku berdesir. Aku benar-benar sudah menjadi istri seseorang sekarang—istrimu. Kini, kamu adalah Tuan Arsitek dan aku adalah Nyonya Pengarang—atau lebih mungkin bisa juga kalau aku dipanggil Nyonya Arsitek (karena aku istri seorang arsitek). Aku tersenyum sambil menatap langit-langit kamarku dan mengelus-elus punggung tanganmu.
5
“Mereka bilang dramanya akan terjadi seusai pesta…,” ucapku saat teringat banyak cerita dan nasehat pernikahan dari mereka yang sudah menjalani lebih dulu. “Hmm….” “Hmm…,” sahutku dengan ekspresi yang sama. “Berhentilah berdrama sejenak—jangan pikirin kerjaan, kamu punya suami sekarang.” Senyumku sedikit menyusut—terlalu banyak takut, tidak akan membuat semua lebih baik. Sekarang seharusnya jauh lebih mudah, kita yang dulu sendiri-sendiri—kini akan menghadapi dunia ini bersama. Aku menarik napas panjang. Semua akan baik-baik saja selama kamu ada di sampingku. “Aku sayang kamu….” “Hmm… aku juga,” balasmu seraya mengecup pipiku. “Sangat mencintaimu, istriku…,” bisikmu sembari memberikan ciuman lain di sekitar leherku. “Dan… kurasa kamu benar, dramanya memang dimulai seusai pesta,” bilangmu sambil menarik tubuhku mendekat dan menciumku lebih banyak lagi. Bogor, 26 Januari 2012
6
Jangan Biarkan Ini Terjadi!
Jangan biarkan hal-hal ini terjadi dalam rumah tangga anda! 1. Jangan pernah berutang. Memang membahas
kedengarannya masalah
uang
kurang
"romantis",
sebelum
perkawinan
tejadi. Namun kenyataannya, pada tahun-tahun pertama perkawinan akan banyak keperluan yang Anda butuhkan. Salah satu contoh, membeli rumah. Uang adalah masalah penting dalam rumah tangga. Jadi, bicarakanlah masalah yang peka ini sedini mungkin.Alasan mengapa hal ini perlu, karena masalah keuangan yang tidak terselesaikan dapat menimbulkan duri dalam rumah tangga. Sebaiknya, selesaikan masalah utang pesta perkawinan Anda secepatnya. Kalau tidak, ini akan merupakan awal dari utang berikutnya. Demi kebaikan berdua, perlu adanya keterbukaan mengenai masing-masing utang yang dimiliki. Buat rencana keuangan yang matang untuk masa depan Anda berdua. 7
2. Anda melupakan teman-teman. Terkadang, karena Anda telah memiliki pasangan seseorang
yang
selalu
ada
pada
saat
Anda
memerlukan seseorang, anda jadi lupa temanteman anda. Dan anda merasa, Mengisi waktu dengan pasangan lebih mudah dibanding dengan teman-teman. Sebaiknya, Jelaskan pada temanteman Anda sedini mungkin bahwa mereka adalah bagian dari kehidupan Anda. Undang teman ke rumah atau jalan-jalan dengan mereka (tidak selalu harus dengan pasangan Anda), sempatkan waktu untuk bersosialisasi walaupun jadwal Anda padat. Atau saling bersapa di sosial media, telepon, sms, juga membuat kangen teman-teman Anda terobati. 3. Jarang melakukan hubungan intim. Seks merupakan salah satu
dasar
untuk
terciptanya perkawinan
yang
bahagia. Mungkin anda Gambar: google.co.id
8
atau pasangan terlalu
sibuk, sehingga lupa dengan hal yang satu ini. Ciptakan suasana romantis. Coba untuk lebih seksi dan menggoda (kirim e-mail di siang hari dengan kata-kata yang romantis) 4. Tidak merawat diri Karena merasa sudah mendapatkan si dia, Anda
merasa
perlu
tidak
menjaga
penampilan.Sibuk Gambar: google.co.id
dengan segala urusan
rumah tangga seperti memasak dan beres-beres rumah.
Saking
sibuknya,
Anda
tidak
sempat
memperhatikan apa yang Anda makan atau Anda merasa tidak perlu berolahraga. Sebaiknya, buat jadwal untuk berolahraga. Kalau bisa, bersamasama. Dan tahukah Anda, kegiatan apa yang membakar
kalori
terbanyak?
Seks!
Diantara Anda dan Pasangan juga sebaiknya saling memotivasi Anda untuk menjaga penampilan. Saling 9
mendukung dan memotivasi. Puji pasangan bila mereka sudah berusaha. Jangan mengritik. 5. Tidak peduli pada mertua Hasil
penelitian
membuktikan, pasangan
banyak mempunyai
masalah dengan mertuanya. Percayalah,
hal
ini
akan
bertambah
parah
dengan
kehadiran
bayi
atau
masalah-masalah lain yang
Gambar: Google.co.id
dapat timbul dalam rumah tangga. Ini merupakan masa transisi bagi orang tua untuk melepas anak mereka hidup berumah tangga. Hal ini juga merupakan masa transisi bagi Anda. Mungkin orang tua Anda sedih, jadi sebaiknya jangan perburuk keadaan. Memang tidak mudah tapi Anda harus menyadari, Anda tidak hanya hidup berdua
dengan
pasangan.
Anda
harus
bisa
bertoleransi. Buat jadwal kapan anda berkunjung ke 10
rumah
mertua,
membuatkan
atau
masakan
seminggu favorit
sekali
mertua.
anda
Hindari
membicarakan kejelekan masing-masing keluarga. Walaupun
pasangan
Anda
mengeluh
mengenai
keluarganya, tidak perlu memberi komentar yang tidak baik. Jadilah pendengar yang baik. Dukung perasaan pasangan Anda. 6. Bertengkar dengan cara yang tidak adil. Perselisihan dihindari.
susah Selesaikan
dengan cara yang baik dan
Gambar: google.co.id
usahakan
sebelum
tidur
masalah
sudah
bisa
diatasi.
Diskusi.
Tapi
dengan
menyadari
dan
memilah masalah mana yang harus dibahas dan yang mana yang tidak perlu, tanpa rasa dendam. Bila anda betul-betul sedang naik pitam, sebaiknya pergi walaupun hanya untuk sebentar. Perlu untuk menenangkan
diri
Anda.
Bila
sedang
marah,
biasanya kita mengucapkan kata-kata yang kita 11
sesali sesudah mengucapkannya. Harus berusaha memperbaiki. Minta maaf dan nikmati hubungan intim berduaan. (dirangkum dari berbagai sumber) #QuotePernikahan Aku tidak peduli seberapa miskin seorang pria, jika ia memiliki keluarga, ia kaya Dan Wilcox and Thad Mumford Seorang arkeolog adalah suami terbaik yang pernah dimiliki oleh seorang wanita. Semakin tua istrinya, semakin tertarik dia kepada istrinya Agatha Christie Jangan menikahi seseorang yang engkau pikir engkau dapat hidup dengannya; menikahlah dengan seseorang yang engkau pikir engkau tidak dapat hidup tanpanya James C. Dobson
12