Magister Media dan Komunikasi Galakkan Promosi Hingga Internasionalisasi UNAIR NEWS – Sejak berdiri pada tahun 2002, Program Studi (Prodi) S2 Media dan Komunikasi yang berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNAIR, terus berbenah menuju arah yang lebih baik. Berbagai cara dilakukan untuk mewujudkan program master yang semakin di kenal dan diakui. Ditemui di ruang dosen Departemen Ilmu Komunikasi UNAIR, Kamis (13/10), Dr. Santi Isnaini, S.Sos., MM., selaku Ketua Prodi Media dan Komunikasi menjelaskan langkahnya untuk membawa satu-satunya prodi yang menyandang akreditasi A di Indonesia. “Untuk Master Media dan Komunikasi di Indonesia, kami satusatunya yang terakreditasi A,” terangnya. Santi juga menjelaskan banyak hal yang perlu dilakukan membawa prodi yang dibawahinya semakin baik, di antaranya yakni dengan bekerja sama dengan penyelenggara beasiswa, baik dari pemerintah maupun swasta. Selain itu, Santi juga menegaskan bahwa penting untuk melibatkan semua sivitas dalam kolaborasi riset dengan berbagai perguruan tinggi. “Beberapa saat ini ada tawaran kolaborasi riset dari PTN di Australia dan Singapura untuk dosen. Kami juga berusaha mengirimkan mahasiswa untuk join research dengan mahasiswa di luar negeri. Kami dorong mereka untuk itu, kami berusaha untuk meningkatkan program dan memberikan yang terbaik untuk mereka,” tegasnya. Langkah yang dirasa penting bagi Santi untuk mengembangkan Master Media dan Komunikasi adalah mengundang dosen tamu untuk memberikan kuliah, sembari memperkuat kualitas pengajar dari
intern. “Kami akan galakkan untuk mengundang dosen tamu yang berkualitas, selain itu syukur banyak doktor yang sudah balik dan mulai mengajar kembali,” jelasnya. “Hal ini bisa memberikan nilai lebih bagi prodi ini,” imbuhnya. Walau dihadang berbagai rintangan, Santi tetap akan membangun prodi hingga masa baktinya berakhir. Baginya untuk mengembangkan S2 Media dan Komunikasi dibutuhkan dukungan semua pihak dan berbagai sarana promosi. “Kalau kita berbicara branding, ini selalu berkait dengan peminat prodi ini. Meskipun banyak peminat, kami tentu butuh peminat yang memiliki kemampuan yang tepat, kami juga butuh pemerataan, karena selama ini yang banyak masuk dari Indonesia timur, kami ingin yang dari barat juga,” jelasnya. Selain menggalakkan promosi, Santi juga memiliki target untuk mengadakan seminar internasional secara rutin. Dari seminar tersebut, Santi ingin hasilnya menjadi sebuah makalah yang berstandar Scopus. “Ini juga membekali mahasiswa sebuah pengalaman dan bekal untuk menyusun jurnal, dan ini bagian kerja sama antara dosen mahasiswa dan pihak kampus,” pungkasnya. (*) Penulis: Nuri Hermawan Editor: Dilan Salsabila
Prestasi
Sejak
SMA,
Indah
Lutfiya Lulus Terbaik S-1 FKM UNAIR UNAIR NEWS – Selain disebut sebagai kota metropolitan, Surabaya juga merupakan penyumbang jumlah remaja terbanyak nomor dua di Jawa Timur. Namun dengan fakta tersebut, ternyata upaya promosi kesehatan (Promkes) reproduksi remaja belum dilakukan secara optimal. Kebanyakan Promkes saat ini lebih difokuskan pada balita. Sehingga salah satu dampaknya, sebanyak 46,7% remaja tidak siap dengan menarche (saat pertama menstruasi) dan ini berdampak pada vulva hygiene yang buruk. Topik itulah yang diangkat menjadi skripsi oleh Indah Lutfiya, wisudawan terbaik S-1 Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga. Ia berhasil merampungkan studi dengan meraih IPK 3,88. Perempuan asal Jombang ini mengaku, keberhasilannya menjadi wisudawan terbaik ini tak lepas dari sikap disiplin yang ia lakukan dalam menjalani rangkaian kegiatan perkuliahan. “Kunci utama yang harus dilakukan dalam mencetak keberhasilan ini yaitu harus membuat timeline kegiatan dan membuat rencana target dalam hidup. Selain itu kita harus fokus dan konsisten dengan timeline yang sudah kita buat. Kalaupun di tengah jalan rencana itu tidak tercapai, kita harus memikirkan planning lain, sehingga tidak stagnan di tengah jalan,” katanya. Baginya, kenikmatan hidup yang diberikan oleh Tuhan senantiasa menjadikannya sebagai pribadi yang pandai bersyukur. Bersama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) MAPANZA dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKM, Indah belajar bahwa sebagai seorang terpelajar sebisa mungkin bisa memberikan manfaat bagi orang lain. “Never stop to learn and share your life by giving to each other” begitu motto Indah saat terjun di masyarakat. Selama
menjadi mahasiswa, ia tak merasa canggung untuk membaur dan sharing dengan komunitas ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS), berdiskusi dengan waria atau gay, menelisik panti rehabilitasi NAPZA, dan berbincang dengan anak jalanan yang tergabung dalam komunitas Save Street Children (SSC). Beragam kegiatan itu menjadi memori manis dalam catatan Indah saat di bangku kuliah. Padatnya kegiatannya juga tak menyurutkan semangatnya dalam berkarya. Dibalik sukses itu, ternyata saat menempuh sekolah di SMA dulu, Indah juga sering meraih prestasi. Diantaranya pernah memperoleh Juara II Kelas Paralel se-SMAN III Jombang, Juara II Cerdas Cermat lomba UKS se-Kabupaten Jombang tahun 2010. Tahun 2014 lolos Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) yang membahas tentang kusta yang didanai DIKTI. (*) Penulis: Disih Sugianti Editor: Binti Q. Masruroh
Fisioterapis Khabib Abdullah Lulus Terbaik S-2 FK UNAIR – Fisioterapis Rumah Sakit Siloam Surabaya ini, Khabib Abdullah, M.Ikor, menjadi wisudawan terbaik jenjang S-2 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Ia lulus dari program studi Ilmu Kesehatan Olahraga FK UNAIr, dan meraih IPK nyaris sempurna yaitu 3,98, seusai mempertahankan tesisnya bertajuk “Pengaruh Stimulasi Somatosensorik pada Kaki terhadap Perubahan Keseimbangan Statis dan Dinamis pada Lansia”. Sebagai fisioterapis, ia mendapat inspirasi untuk melakukan penelitian itu usai mengobati pasien stroke. Ia lantas
mengaplikasikan metode yang bernama simulasi somatosensorik kaki pada seorang lansia. Selama ini, lansia kurang aktif dalam bergerak, sehingga berpengaruh terhadap keseimbangan. Pernyataan tersebut ia dapat setelah melakukan penelitian di panti werdha. “Selama ini, latihan keseimbangan berfokus pada kekuatan otot seperti latihan senam, tetapi ada unsur sensoris yang belum tersentuh. Sensoris yang dimaksud adalah visual (mata), vestibular (telinga), dan somatosensorik (kaki). Karena mata dan telinga tidak bisa diintervensi oleh fisioterapi maka stimulasi somatosensorik dipilih sebagai modalitas stimulan keseimbangan,” tutur Khabib. Meski Khabib sibuk melakoni rutinitas pekerjaan sebagai fisioterapis dan mahasiswa magister pada saat itu, pria kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah, itu tak melupakan kegemarannya sejak duduk di bangku SMP. Apa itu? Ia aktif bermain musik dengan menciptakan lagu-lagu dan membentuk grup musik bersama kawan-kawannya. “Saat SMP tahun 1997, terinspirasi oleh Dewa 19, saya mulai belajar gitar, dan drum dengan mukul-mukul panci dan bantal. Kalau ada lagu, saya selalu membayangkan bagaimana cara main drum-nya. Dari situ, saya mulai membuat lagu sendiri, inspirasi tetap ke Dewa 19 dan Ahmad Dhani. Lagu pertama tercipta waktu SMP,” tutur pria kelahiran 1984 ini. Ketika duduk di bangku SMA, ia mulai membentuk grup musik bernama Satisfy. Grupnya bertahan sampai ia kuliah di Surakarta. Ketika tahun 2006, ia memutuskan bekerja di Surabaya dan grup musiknya bubar seketika. Meski grup musiknya bubar, selama di Surabaya ia masih aktif menulis lagu. Tahun 2012, ia menemukan lowongan di salah satu studio rekaman yang membutuhkan tenaga untuk mengaransemen lagu. “Akhirnya saya coba dan hasilnya bagus. Lalu, saya rekam enam lagu-lagu saya. Di album “Summer Hymn” ini saya bertugas
sebagai produser, gitaris, vokalis, dan pemain bass. Sisanya, diisi operator studio. Tahun 2014, saya mengikutkan produksi rekaman saya ke kompetisi regional Jawa Timur, dan meraih posisi terbaik ketiga sebagai pencipta lagu terbaik,” tutur Khabib. (*) Pnulis: Defrina Sukma Editor: Dilan Salsabila
Yuk Ikuti UNAIR!
Kompetisi
Blog
UNAIR NEWS – Kamu hobi menulis dan punya blog? Tidak ada salahnya untuk ikut serta dalam “UNAIR Blogging Competition” yang baru saja dibuka pendaftarannya. Yap, Universitas Airlangga tengah mengadakan kompetisi blog yang bisa diikuti oleh semua kalangan. Mahasiswa, karyawan, maupun masyarakat umum boleh mengikuti kompetisi blog yang diadakan oleh UNAIR. Koordinator “UNAIR Blogging Competition” Muhammad Izharuddin yang juga staf Badan Perencanaan dan Pengembangan ini mengatakan, lomba blog ini dilaksanakan untuk meningkatkan awareness terhadap UNAIR menuju world class university kepada stakeholder eksternal, khususnya netizen (pengguna media sosial). “Jadi, misalnya nih, ada orang yang mau ikut lomba, dia kan berarti akan mencari materi soal UNAIR. Mereka akan mengunjungi laman resmi UNAIR, atau cari tahu ke UNAIR NEWS. Kemudian dia bakal tahu kalau UNAIR is going to be world class university. Kemudian dia ikut dan turut menyebarluaskan hal yang berkaitan dengan UNAIR,” tutur Izhar.
Siapapun bisa mengikuti lomba ini. Panitia menyediakan dua opsi registrasi yaitu mahasiswa dan umum. Pada kategori mahasiswa, kompetisi dapat diikuti oleh mahasiswa UNAIR dan mahasiswa selain UNAIR. Sedangkan, untuk kategori umum, siapapun bisa mengikuti asal memiliki kartu identitas (Nomor Induk Siswa Nasional/Kartu Tanda Penduduk/Surat Izin Mengemudi). “Syaratnya, peserta harus memiliki blog, dan memiliki postingan jumlah minimal 20 artikel yang tidak berkaitan dengan UNAIR. Artikel yang diregistrasikan dalam lomba ini bersifat bebas tanpa SARA, bukan plagiat, dan berkaitan dengan UNAIR, misalnya “Pengalaman Berobat di Rumah Sakit UNAIR”, “10 Tips Menjadi Mahasiswa Excellence with Morality”, dan sebagainya Untuk menentukan pemenang, tim juri menilai setiap blogpost seperti syarat dan ketentuan lomba yang sudah tertera di web. Penentuan pemenang berdasarkan undian yang transparan dan terbuka. Ahmad Muhriz, tim UNAIR Blogging Competition, mengatakan, semakin banyak artikel yang disubmit oleh tiap peserta, maka kesempatan untuk memenangkan kompetisi blog akan semakin besar. “Kriteria penilaian mengikuti prasyarat di ketentuan lomba. Penentuan pemenang berdasarkan undian yang transparan dan terbuka. Jadi, lomba ini bersifat lucky chance. Semakin banyak registrasi artikel, semakin tinggi kesempatan menang,” tutur Ahmad. Pendaftaran dibuka pada tanggal 5 Oktober – 22 Desember 2016 , dan nama pemenang diumumkan tanggal 23 Desember 2016 di akun media sosial UNAIR. Ketentuan dan persyaratan lomba bisa diakses di bpp.unair.ac.id/ketentuanlomba atau melalui Panitia UNAIR Blogging Competition di akun LINE resmi @AHY3214W dan laman Facebook UNAIR Blogging. (*) Penulis: Defrina Sukma S
Editor:
Faridah Hari
Bantu Advokasi Petani Rembang, Menang Gugatan di Mahkamah Agung UNAIR NEWS – Ketiga akademisi Fakultas Hukum Universitas Airlangga bersama dengan akademisi dari sejumlah perguruan tinggi dan lembaga bantuan hukum di Indonesia yang mengadvokasi para petani untuk melawan izin pembangunan PT. Semen Indonesia patut berbangga. Pasalnya, gugatan yang mereka ajukan bersama para petani berhasil dikabulkan oleh Mahkamah Agung melalui pengajuan kasasi. Hal itu disampaikan oleh Franky Butar Butar, S.H., staf pengajar FH UNAIR yang juga tergabung dalam tim koalisi ketika diwawancarai oleh UNAIR NEWS, Selasa (11/10), usai keputusan yang diterbitkan oleh majelis hakim Mahkama Agung 5 Oktober lalu. Objek sengketa yang dimaksud adalah izin lingkungan kegiatan penambangan dan pembangunan pabrik semen milik PT. Semen Gresik (Persero) Tbk di Rembang tertanggal 7 Juni 2012. “Masyarakat Kendeng ini kan punya daerah. Mereka punya gunung dan diakuisisi oleh PT. Semen Indonesia, dan diberi izin oleh Gubernur Jawa Tengah untuk pengolahan untuk PT. Semen. Tapi kenyataannya, dalam dokumen yang kita periksa ada banyak permasalahan,” tutur Franky. “Kita tidak lihat secara langsung dan pengumumannya baru saja diposting. Kemungkinan besar karena ada pelanggaran administratif terutama kaitannya dengan dokumen lingkungan oleh PT. Semen Indonesia. Dan, saya pikir hakim sudah mengecek
data-datanya lengkap. Dan akhirnya mengabulkan putusan tuntutan LBH dan masyarakat Kendeng untuk membatalkan izin PT. Semen Indonesia di Kendeng,” imbuh Franky. Kemenangan petani Rembang itu bukan berarti tanpa perjuangan yang berliku-liku. Pada tahun 2014, gugatan atas nama warga Rembang (Joko Prianto) dan Wahana Lingkungan Indonesia (Walhi) dengan tergugat I Gubernur Jawa Tengah dan PT. Semen Indonesia, kalah di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang. Tak terima dengan keputusan majelis hakim PTUN Semarang, mereka mengajukan gugatan yang sama ke PTUN Surabaya. Namun, hasil yang diperoleh sama. Mereka pun mengajukan kasasi kepada MA. Akhirnya, MA mengabulkan gugatan yang diajukan oleh warga Rembang. “Intinya adalah mengabulkan permohonan masyarakat Kendeng untuk menolak keberadaan PT. Semen Indonesia di daerah tersebut,” tutur pengajar Departemen Hukum Administrasi FH UNAIR. Franky menganggap, kemenangan yang diperoleh warga Rembang ini adalah kemenangan bagi rakyat, khususnya masyarakat akar rumput yang tidak memiliki akses untuk melawan hukum. Dengan bantuan dari kaum akademisi dan aktivis lingkungan, warga Rembang merasa terbantu. Selain kemenangan rakyat, Franky mengatakan bahwa putusan ini bisa menjadi jurisprudensi atau acuan bagi hakim ketika memutuskan kasus-kasus serupa. “Ini juga menjadi titik awal untuk semua permasalahan-permasalahan izin tambang di daerah. Selain itu, ini menjadi jurisprudensi. Artinya, ketika nanti ada masalah di bidang pertambangan, dengan semen, atau yang lain, ini bisa dijadikan acuan atau jurisprudensi bagi hakim untuk memutuskan kasus-kasus yang sama dengan ini,” tutur Franky. Jauh sebelum saat ini, akademisi UNAIR dari berbagai disiplin ilmu terlebih dahulu mengadakan pertemuan untuk membahas kasus Semen. Akhirnya, mereka sepakat untuk mengerucutkan masalah
ini dalam perspektif hukum saja. Dari sinilah, mereka akhirnya bertemu dengan rekan-rekan akademisi dan LBH lainnya di Indonesia. Akademisi FH UNAIR yang tergabung dalam forum ini adalah Franky sendiri, R. Herlambang Perdana, M.A. (Departemen Hukum Tata Negara), dan Iman Prihandono, S.H., LL.M., Ph.D. (Departemen Hukum Internasional). Ke depannya, Franky menambahkan, PT. Semen Indonesia tidak boleh melakukan eksploitasi di wilayah Pegunungan Kender karena termasuk kawasan karst. Kedua, adanya mata air yang merupakan sumber kehidupan masyarakat. Penulis: Defrina Sukma S Editor : Faridah Hari
Tim Futsal UNAIR Melaju ke Final Nasional LIMA 2016 UNAIR NEWS – Tim Futsal Universitas Airlangga berhasil melenggang ke babak final nasional ajang LIMA (Liga Mahasiswa) setelah menang tipis dengan skor 7 – 6 atas tim Universitas Negeri Sebelas Maret Solo. Tim futsal UNAIR mengalahkan tim UNS di liga final regional, Rabu (12/10), di pertandingan yang dilangsungkan di Gedung Olahraga Ki Bagoes Hadikoesomo Universitas Islam Indonesia. Tim futsal yang digawangi oleh Dwi Puji Laksono (Fakultas Hukum), Tommy Arif Nugroho (Fakultas Vokasi), Lucky Darmawan (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Chairil Usman Ohorella (Fakultas Vokasi), dan beberapa pemain lainnya, akan bertanding pada tanggal 15 – 22 Oktober 2016 di GOR Ki Bagoes
Hadikoesomo UII. Di babak final, tim futsal UNAIR akan bertemu dengan delapan tim dari universitas lainnya. Kapten futsal, Dwi, mengaku mereka mulai mempersiapkan kekuatan fisik dan teknik-teknik pertandingan. “Persiapan tim UNAIR hanya menambahkan semangat dan tentunya karna kita di sini membawa nama almamater tercinta, dengan sepenuhnya bakal berjuang dengan sepenuh hati,” ujar Dwi. Beberapa anggota tim futsal UNAIR seperti Tommy dan Lucky sebelumnya turut memperkuat skuat futsal Jawa Timur dalam laga PON XIX dan mendapatkan medali perunggu. Tidak hanya itu, dalam laga final futsal Kaskus Central Java Yogyakarta and Nusantara Conference lalu, Tommy mendapat penghargaan sebagai pemain terbaik putra. Di final, nantinya tim futsal UNAIR akan memberangkatkan setidaknya 20 pemain di laga final nasional. Dwi juga berharap dengan usaha dan persiapan yang sudah matang ini bisa memberikan terbaik untuk almamater. (*) Penulis: Faridah Hari Editor: Defrina Sukma S
Peraih Empat Medali Emas di PON XIX Siap Berlaga di Asia Champion UNAIR NEWS – Muhammad Oky Andrianto berhasil menyabet empat emas sekaligus dalam PON XIX 2016 lalu. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Airlangga ini berhasil menduduki peringkat pertama di nomor pertandingan 10 kilometer (km) point to
point, 15 km eliminasi, 10 km beregu team time trial, km relay beregu.
dan 5
Sebanyak empat medali emas yang ia sumbangkan untuk Jawa Timur ini tak lain berkat usaha dan ketekunan berlatihnya. Oky mengaku, ia telah berlatih selama kurun waktu dua tahun ini. Terkait persiapan, Oky mengikuti serangkaian latihan. Salah satunya, Oky mengikuti kompetisi uji coba di Jepang bulan Juni lalu untuk memantapkan mental, fisik dan teknik permainan. Ditanya soal motivasi, mahasiswa FH UNAIR ini sudah ingin mengikuti PON sejak ia masih kecil. “Saya sudah dari kecil memang pengin banget ikutan PON, dan dapat medali. Pertama kali ikut PON tahun 2008, ada senior saya Regi Yumasuti dapat empat emas. Dari situ, saya sudah pengin banget untuk dapat empat emas. Waktu 2012 lalu, aku dapat satu emas dan satu perak. Alhamdulillah, tahun 2016 ini baru terwujud dapat empat emas,” ujar Oky. “Dari awal memang sudah termotivasi dapat emas, tapi saya tidak terlalu nafsu. Saya tetap usaha dan saya serahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Alhamdulillah sudah tercapai.” Kini, Oky pun tengah mempersiapkan dirinya untuk mengikuti th
ajang bergengsi internasional yaitu “The 17 Asian Roller Skating Championship” di Cina, bulan November mendatang. Saat ini, ia lebih banyak berlatih di Pemusatan Latihan Daerah (PUSLATDA) Jatim didampingi sang pelatih. Oky berharap, keikutsertaannya dalam kompetisi tersebut bisa menyumbangkan medali emas untuk Indonesia. Ia pun berharap, posisi peringkatnya bisa lebih baik dari sebelumnya yakni peringkat keempat. Ditanya mengenai kendala, Oky sempat mengalami kendala dalam mengikuti perkuliahan. Oky tertinggal beberapa mata kuliah karena persiapan di PON XIX lalu.“Perlombaan Asian Champion besok itu pas waktu ujian tengah semester. Semoga saja ijinnya
nanti tidak terlalu sulit bertanding,” harap Okky. Penulis: Faridah Hari Editor: Defrina Sukma S
dan
saya
masih
bisa
tetap