at kr
U ni
o
S
LOKAKARYA DISEMINASI DEMOKRATISASI GLOBALISASI – OTONOMI DAERAH : “TANTANGAN AFTA 2003 DAN PEMILU 2004” Tawangmangu, Surakarta 1 – 3 November 2002
i al Dem os
SESI IV,V WAKTU
: Cross-cutting Issue – Diskusi kelompok dan pleno : 2 November 2002, 14.00-15.30 (Sesi 4) dan 16.00-18.00, 19.30-19.35(Sesi 5) : Aula Wisma Maria Tawangmangu : Sunu P./ Adeline / Yanuar : 35 org
LOKASI FASILITATOR JUMLAH PESERTA
Yanuar : benang merah hasil diskusi kelompok à Bagan Globalisasi, Otonomi Daerah, Pemilu 2004 Mengenai Globalisasi – Neoliberalisme. NEO-LIBERALISME: 1. Homo Economicus 2. Motive Economi menjadi alas an utama
GLOBALISASI EKONOMI
WTO, WB, IMF
“S.A.P.’s”
KEKUASAAN PASAR
FINANSIAL
DEREGULASI – LIBERALISASI - PRIVATISASI SEKTOR PUBLIK: - AIR - KESEHATAN - PENDIDIKAN - ENERGI
Mengenai Otonomi Daerah OTONOMI DAERAH UU. no 5 Thn 1974
SENTRAL
UU. no 22 Thn 1999
DESENTRALISASI
“BADAN PUBLIK”
TATA HIDUP BERSAMA “PASAR”
“KOMUNITA S”
Mengenai Pemilu 2004 Pemilu 2004 PELAKSANAAN
PERSIAPAN
• KPU • Sistem : Distrik ↔Proporsional Langsung ↔ Tak Langsung
• Voter’s Education ↓ Content à??????
+ 230 Partai Terdaftar + 3-5 Milyar dana untuk Voter’s Education 2003-2004
à Globalisasi o Transaksi pasar mempunyai status kekuasaan sedemikian besar hingga sebanding dengan negara. o Structural adjustment program (SAP), deregulasi, liberalisasi, privatisasi. à Otonomi Daerah o Penggeseran kekuasaan pusat ke daerah o Bagaimana kaitan Globalisasi dengan hal ini? à Pemilu 2004 o Akan menentukan bagaimana otonomi daerah dilaksanakan. à 3 Poros kekuasaan: Negara, Kekuasaan, Komunitas o Negara bukanlah satu-satunya pemegang kekuasaan. Seno à usul pembagian kelompok perdaerah Sunu à pembebasan pemikiran agar tidak terpatok pada rancangan kegiatan yang akan dilakukan ke depan Jati à usul pengkerucutan tentang pembahasan diskusi Yanuar: bagi secara acak (berhitung satu sampai enam) jadi 6 kelompok
---------------------Sessi 5 Pleno diskusi kelompok------------------------------
Yanuar : pengantar KELOMPOK 6 Globalisasi Kerajinan di Yogyakarta bersaing dengan MNC/TNC di Indonesia, pertanian di Jatim (Madiun-Nganjuk) bersaing dengan produk luar negeri masalah sistem irigasi privatisasi air berpotensi konflik ‘McDonaldisasi’ budaya: efek samping neolib bahwa pemakaian produk tidak hanya berdasarkan fungsi akan tetapi juga trend / image. UU (RUU PPHI & PPK) tidak berpihak pada kaum buruh, lebih mengakomodasi kepentingan kapitalis. Pengabaian kepentingan buruh terpengaruh kekuasaan kapital. OTDA Potensi konflik agama dari munculnya Peraturan Daerah yang mengatur tentang itu Peningkatan pajak-pajak retribusi Privatisasi Air Pemilu 2004 Apatisme dan apriori seluruh lapisan masyarakat Sistem pemilu yang belum jelas. ISU alternatif à Pembatalan AFTA à Perlawanan Kultural à Popular education: gap bahasa terhadap masyarakat grass root diperbaiki. à Re-desain tata hidup yang lebih baik
Kelompok 4: A. Aktor Pelaku GLOBALISASI -
OTONOMI DAERAH
NEGARA MNCs / TNCs LEMBAGA-LEMBAGA DUNIA (IMF,WB,dll)
-
BIROKRASI KOMUNITAS SIPIL
PEMILU 2004 -
PARTAI KONSTITUEN PEMANTAU / WATCH
B. Masalah OTONOMI DAERAH -
GLOBALISASI -
-
SENTIMEN PRIMORDIAL KONFLIK HORIZONTAL KEWILAYAHAN EKONOMI BIAYA TINGGI
Vs OTONOMI DAERAH
INVENTASI LONGGAR (LIBERALISASI) KOMODITI PERTANIAN LUAR INDONESIA MASUK LELUASAà RUSAKNYA KETAHANAN EKONOMI PETANI PRIVATISASI SEKTOR PUBLIK
PEMILU 2004 -
PERKIRAAN MAYORITAS MASYARAKAT PETANI AKAN GOLPUT DALAM PEMILU
PEMILU 2004 -
PARPOL SEKARANG BELUM MERESPONS ISU GLOBALISASI
Kaitan Globalisasi – Otonomi daerah à akan terjadi kelonggaran investasi asing à merusak ketahanan ekonomi petani à privatisasi sektor publik. Pemilu 2004 à apatisme hampir seluruh lapisan masyarakat. à ketidakpahaman akan globalisasi. Action Plan 1. Merencanakan pasar bagi komoditas hasil pertanian dalam negeri dan menuntut proteksi negara dalam bidang perdagangan. 2. Menuntut parpol menangkap isu-isu globalisasi dalam kaitan dengan otonomi daerah 3. Pemda sebagai pemegang kekuasaan harus mampu melakukan terobosan yang dapat membawa perbaikan bagi masyarakat, akuntabilitas publik 4. aliansi sektoral
Kelompok 5: Identifikasi masalah 1. Sektor pangan (beras-gula import) 2. Sektor industri (perburuhan) o eco labeling o dumping politics o Paha ayam o Impor beras Thailand 3. Pendidikan yang berkembang dimasyarakat a. Pola makan masyarakat umum. b. Pola konsumsi mendukung kepentingan pasar internasional c. Pakaian 4. Relokasi Modal 5. Privatisasi Issue yang perlu diangkat 1. Sektor Pangan :diversifikasi pangan dalam rangka ketahanan pangan 2. Sektor Industri/ Perdagangan : Penguatan Masyarakat Sipil à Perburuhan a. Massa Mengambang b. Tolak RUU PPHI dan PPK c. Keterlibatan buruh dalam menentukan kebijakan perburuhan pada daerah à Eco labeling o Proteksi kepentingan negara maju à Tempat pembuangan “Sampah” (produk dumping) o Kampanye “Menolak sampah” 3. Relokasi Modal (industri) à Pengaturan Relokasi oleh Pemerintah Daerah/Pem.Kota/Pem.Kabupaten 4. Privatisasi à Sebagai bentuk penguasaan sektor publik oleh asing
à Investasi Modal masyarakat terhadap Perusahaan Daerah à Pemda Membuat Perda yang berpihak/ melindungi kepentingan publik
Kelompok 2 Identifikasi 1. Krisis Energi Listrik o kontrak dengan swasta o krisis moneter 2. Persaingan pengelolaan Sumber daya alam (SDA) c:/Pasir: antara kepentingan rakyat dengan kepentingan pengusaha. 3. Masyarakat Miskin Kota a. Penggusuran Becak b. Permasalahan PKL 4. Pertanian a. Subsidi dicabut b. Input sarana produksi meningkat c. Import untuk beras nol, tarif, penyelundupan d. Penggunaan benih transgenik e. BPD yang semakin menurun kualitasnya tanpa suatu mekanisme atau system yang mendukung terjadinya. 5. Langkah yang mungkin dilakukan a. Optimalisasi institusi yang sudah ada b. Sosialisasi c. Pemberdayaan d. Advokasi publik e. Pendidikan f. Akses
Kelompok 1 Identifikasi permasalahan à Kurang partisipasi aktif masyarakat o Dari luar à keterlibatan masyarakat di tingkat publik o Dari dalam à kesadaran kristis yang lemah à Kurang lembaga/ Institusi yang mau turun ke bawah (konsentrasi langsung pada komunitas basis) à Kurang informasi di seluruh lapisan masyarakat à Bantuan tidak tepat guna à Rendahnya SDM di kalangan struktural, à pengkotak-kotakan kelompok à Kurangnya akses informasi di masyarakat bawah terhadap peluang/kesempatan yang ada. à Kurangnya data di tingkat structural. Issu yang diangkat: à Belum ada
Kelompok 3 Identifikasi masalah : Sektor publik o Petani o Buruh o Berciri selalu berjuang sendiri-sendiri o Pengkotak-kotakan kelas dalam pergerakan yang ada o Problematik mengkaitkan wacana globalisasi dengan korban penindasan. o RUU keistimewaan dan TNMU di Yogya (masalah tanah) Apa yang terjadi : à Kerjasama antar universitas dengan target-target terselubung à Monsanto (di Indonesia: Monagro) : transgenik, kapas, Jagung à Anti orang asing (Xenophobia) à R.S. Happyland (Jogja), Mt. Elizabeth (Bandung), R.S. Glenneagle (medan) Yang dilakukan Masyarakat à Protes!! Dari masyarakat thd dampak yang dirasakan secara langsung à Sweeping produk asing mulai terjadi solo à Perlawanan terhadap aparatur pemerintah. Yang dapat dilakukan à Penguatan basis masyarakat
à à à à
Perlu pengadaan dan pendidikan kritis pada masyarakat Membuat regulasi yang mengatur tanggung jawab sosial persoalan masyarakat Menggunakan negara sebagai alat perjuangan Membangun jaringan dengan masyarakat global.
--------------------------------------------------Akhir Presentasi-------------------------------------------------------Yanuar: tanggapan, komentar, sanggahan, pertanyaan? Yudi: Bagaimana mengenai investasi modal virtua yang tidak terkontrol? Sastro: à pendidikan masyarakat perlu dipikirkan secara matang untuk dekonstruksi doktrin lama yang merugikan serta membangun militansi masyarakat, à penguatan organ rakyat/basis, à mengenai eksistensi kelas sosial dalam masyarakat Ari: dekonstruksi masih diperlukan tapi bagaimana melakukannya? Salman à re-desain tata hidup bersama à tawaran yang ada masih dalam jangka panjang à dalam jangka pendek yang mungkin bisa dilakukan adalah menekan korban à 3 sasaran à pelaku politik praktis à membangun wilayah grass root à masih dijalankan secara terpisah. Jati à keluar dari alur pembahasan pleno. à dengan ketahanan sektor agraria yang lemah dan pengaruh import (40%) dari transgenik mengancam keanekaragaman hayati. Yanuar à mengenai hasil diskusi kelompok yang ada akan disarikan oleh Yanuar, Sunu P. dan Ade setelah makan malam -------------------------- Break makan malam-----------------------
Yanuar à Spektrum yang coba kita lihat dari 6 kelompok yang ada à Klarifikasi ulang IMF immune à Perlawanan kultural à Pembahasan yang ada sepertinya lebih ke skala makro akan tetapi globalisasi bekerja juga pada daerah gaya hidup. à perkara yang coba kita bicarakan selama 1-3 November ini dicoba untuk mendudukan problematik yang ada, dalam kaitan dengan globalisasi, otonomi daerah, dan pemilu à Skema Pemetaan Sentra Kekuasaan Neoliberal spt bagan berikut:
Skema Pemetaan Sentra Kekuasaan Neoliberal
Area Paradigma “PASAR” ( =Ekonomi )
GLOBALISASI NEO-LIBERALISME 1. Homo Economicus 2. Economic Motive = The only motive
Jantungnya: Dilepasnya modal dari tanggung jawab sosial 3 Pilar: 1. Bisnis Lintas Negara (Apa) 2. MNC – TNC (Siapa) 3. Ideologi “Consumerism”(Mengapa)
MAKRO Jaminan :
MIKRO
Policy
-SDA : Fisik World Bank -SDA : Non Fisik WTO,IMF FTAs SAP
Lifestyle Proses Dua Arah “ PUBLIC EDUCATION”
Structural Adjustment Program
Area Paradigma “NEGARA” ( = Badan Publik ) Otonomi Daerah Pemilu 2004
Advertensi: -Iklan -Brand Instinct:
Jaminan : “Trend” gaya hidup
*Status *Kepemilikan * Sensualitas Sexualitas
Area Paradigma “KOMUNITAS” ( = Kultur ) Perang Budaya (Counter Culture Hegemony)
à ‘Epistemic lag‘ (‘sembelit analisis’): adanya perbedaan secara jauh dalam pemikiran dengan kenyataan. Senoaji à perang budaya = usaha menata internalisasi diri kita untuk mencoba merubah menjadi lebih baik Sastro à peran pendidikan dalam komunitas : pendidikan leadership secara moral dan etika Yudi à adanya kemudahan untuk melawan Neoliberalis ini secara struktural daripada secara gaya hidup. Yanuar à Penutup. Berlanjut langsung ke sesi selanjutnya.