LOAD BALANCING DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOT STANDBY ROUTER PROTOCOL DAN OPTIMALISASI JARINGAN PADA PT. VEKTORDAYA MEKATRIKA Anggraini Kusumowardani Binus University, Jakarta,
[email protected]
Agustinus Galih Setyanto Binus University, Jakarta,
[email protected]
Susanto Binus University, Jakarta,
[email protected]
Rudi Tjiptadi, Dipl.lng Binus University, Jakarta, Indonesia
ABSTRAK
Tujuan penelitian ialah menganalisis jaringan pada PT. Vektordaya Mekatrika dan melakukan optimalisasi jaringan serta mengimplementasikan load balancing pada jaringan dengan menggunakan metode Hot Standby Router Protocol agar terciptanya jaringan yang lebih optimal dan adanya jalur yang redundan saat terjadi pertukaran data sehingga tidak menimbulkan kepadatan trafik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei ke lapangan serta melakukan wawancara untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan diperusahaan dan metode perancangan topologi jaringan baru agar jaringan lebih optimal dan melakukan konfigurasi load balancing dengan metode Hot Standby Router Protocol pada jaringan yang baru. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah menghasilkan jaringan yang lebih optimal dengan merancang topologi jaringan baru yang sesuai dengan Hierarchical Design Model dan implementasi load balancing dengan metode Hot Standby Router Protocol pada topologi jaringan yang baru dengan menghasilkan jalur yang redundan yaitu memberikan jalur backup sehingga tidak terjadi penumpukan data pada satu switch. Simpulan yang didapat adalah dengan dihasilkannya topologi jaringan yang lebih optimal dan penggunaan load balancing, dapat memberikan keuntungan untuk perusahaan yaitu mengurangi kepadatan trafik dan dapat mempercepat proses pertukaran data. Kata kunci: Load balancing, Hot Standby Router Protocol, Optimalisasi topologi jaringan.
ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the network in PT . Vektordaya Mekatrika and perform network optimization and implement load balancing on the network using the Hot Standby Router Protocol in order to create a more optimal network and the presence of redundant paths in the event of data exchange so not to cause traffic density . The method used is to survey the field and conduct interviews to determine the system that is running the company and a new method of designing network topology that is more optimal network configuration and load balancing with Hot Standby Router Protocol method on the new network . The results achieved from this research is to produce a more optimal network by designing a new network topology in accordance with the Hierarchical Design Model and implementation of load balancing with Hot Standby Router Protocol method on the new network topology with redundant pathways that produce provide a backup path that does not happen accumulation of data on a single switch . Conclusions obtained with the resulting network topology is more optimal and the use of load balancing, can provide benefits to companies that reduce traffic density and speed up the process of data exchange. Key words: Load balancing, Hot Standby Router Protocol, Optimization network topology.
PENDAHULUAN Kebutuhan komunikasi sangat penting bagi kemajuan teknologi yang terus berkembang. Karena perkembangan di dunia teknologi komunikasi sangat pesat, maka diperlukan suatu rancangan yang tepat dalam membangun suatu jaringan yang baik. Untuk membangun suatu jaringan yang baik, maka diperlukan juga suatu riset dan inovasi secara terus menerus yang dikembangkan untuk mewujudkan jaringan informasi yang memiliki banyak layanan. Kecepatan transfer data menjadi sangat penting dalam kebutuhan jaringan komputer, sehingga dibutuhkan suatu proses untuk mempercepat transfer data agar user hanya memerlukan sedikit waktu untuk transfer data tersebut dengan menggunakan load balancing pada jaringan di PT. Vektordaya Mekatrika dengan metode hot standby routing protocol. Load balancing merupakan suatu konsep penyeimbangan beban atau muatan saat terjadi pengiriman data yang besar. Dalam konsep ini disiapkan jalur-jalur cadangan untuk mencegah adanya trafik yang padat dan menggunakan multilink provider untuk menjaga koneksi tetap berjalan meskipun salah satu link mengalami kegagalan. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam load balancing untuk membagi jalur traffic dan memungkinkan adanya jalur yang redundan yaitu hot standby routing protocol. PT. Vektordaya Mekatrika merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang global infrastructure solution yang memberikan solusi untuk infrastuktur terutama untuk data center yang memiliki struktur jaringan LAN yang kurang efektif. Sehingga jika terjadi kegagalan pada perangkat keras jaringan, banyak waktu
yang dibutuhkan untuk mengembalikan jaringan menjadi normal dan menghambat proses bisnis yang ada pada perusahaan tersebut. Oleh karena itu optimalisasi jaringan yang didukung dengan load balancing dengan metode hot standby routing protocol akan sangat membantu proses bisnis yang terjadi di PT. Vektordaya Mekatrika.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Studi Literatur Melakukan studi kepustakaan mengenai jaringan, serta pengumpulan informasi dan materi yang berkaitan dengan load balancing baik yang dilakukan di perpustakaan maupun pencarian melalui media internet yang berguna untuk memperdalam materi. 2. Analisis Jaringan Digunakan beberapa metode untuk menganalisis jaringan yang sedang berjalan di PT. Vektordaya Mekatrika, diantaranya adalah : a.
Wawancara (Interview) Melakukan pengumpulan data dan informasi dengan cara
tanya jawab kepada pihak perusahaan, untuk mengetahui informasi struktur organisasi dan sistem yang sedang berjalan pada PT. Vektordaya Mekatrika, serta untuk memperoleh informasi yang mendukung dalam pemilihan teknologi. b.
Survey lapangan (Field Research) Survey dilakukan dengan mendatangi langsung tempat
penelitian untuk memperoleh data tentang sistem jaringan, topologi jaringan, dan peralatan yang digunakan pada jaringan di PT. Vektordaya Mekatrika. c.
Pengamatan (Observasi) Metodologi ini dilakukan dengan cara mengamati secara
langsung perusahaan mengenai keadaan jaringan untuk mendapatkan data terhadap keadaan dan fakta yang ada. 3. Perancangan Jaringan dan Simulasi.
Setelah melakukan analisis jaringan yang sedang berjalan pada PT. Vektordaya Mekatrika, maka pada tahap berikutnya akan dilakukan perancangan sistem jaringan yang baru dengan menggunakan load balancing. Melalui metodologi ini, diusulkan suatu sistem jaringan yang baru berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnnya beserta alasan pemilihan teknologi ini. Perancangan system jaringan yang baru untuk PT. Vektordaya Mekatrika akan dibuat dengan menggunakan metode hot standby routing protocol. Dan simulasi jaringan yang baru akan dibuat menggunakan software Packet Tracer versi 6 untuk memastikan rancangan yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik. 4. Evaluasi Sistem. Setelah selesai melakukan perancangan jaringan yang baru, dilakukan evaluasi terhadap usulan perancangan jaringan sebelumnya. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan penggunaan load balancing dengan sistem jaringan sebelumnya yang sedang berjalan di PT. Vektordaya Mekatrika, untuk mengetahui manfaat yang diperoleh perusahaan.
HASIL DAN BAHASAN Dari gambar topologi jaringan yang baru dibawah dapat dilihat bahwa setiap divisi memiliki VLAN yang berbeda dan memiliki multilink provider yaitu memiliki 2 jenis ISP yang terpisah. Lalu topologi tersebut memiliki core multilayer switch dan access switch sehingga manajemen jaringan pada topologi tersebut mudah. Setiap divisi diasumsikan menggunakan satu PC yang terhubung dengan access switch yang terhubung dengan core multilayer switch. Setiap switch terhubung dengan 2 buah core multilayer switch sehingga memungkinkan adanya jalur backup. Jalur antara core multilayer switch bertujuan untuk menjalankan HSRP, hal itu memungkinkan jika salah satu link ISP down maka jalur pertukaran data akan di teruskan menuju core multilayer switch yang lainnya.
Gambar 1 Topologi Jaringan Baru
Gambar 2 Kondisi multilayer switch A saat HSRP bekerja saat 2 multilayer switch tidak terjadi masalah. Gambar diatas menunjukkan bahwa VLAN 10-70 berstatuskan active karena terhubung ke multilayer switch A yang memiliki nilai prioritas diatas 100 yaitu 150. Sedangkan pada VLAN 80-140 berstatus standby karena terhubung ke multilayer switch B yang memiliki nilai default yaitu 100.
Gambar 3 Kondisi multilayer switch B saat HSRP bekerja pada saat 2 multilayer switch tidak terjadi masalah.
Gambar diatas menunjukkan bahwa VLAN10-70 berstatuskan standby karena terhubung ke multilayer switch A yang memiliki nilai default 100. Sedangkan pada VLAN 80-140 berstatus active karena terhubung ke multilayer switch B yang memiliki nilai prioritas diatas 100 yaitu 150. Sehingga VLAN 10-70 akan menggunakan jalur switch A untuk menuju ISP A dan file server dan VLAN 80-140 akan menggunakan jalur
switch
B
untuk
menuju
ISP
B
dan
file
server.
Gambar 4 Simulasi jika multilayer switch A terjadi masalah. Jalur yang berwarna merah merupakan jalur yang mengalami masalah.
Gambar 5 Kondisi multilayer switch B saat HSRP bekerja pada saat multilayer switch A terjadi masalah. Gambar diatas menunjukkan bahwa jika terjadi masalah pada multilayer switch A maka semua VLAN yang terhubung ke multilayer switch A akan dialihkan ke multilayer switch B. Sehingga status multilayer switch B pada semuaVLAN akan menjadi active.
Gambar 6 Simulasi jika multilayer switch B terjadi masalah. Jalur yang berwarna merah merupakan jalur yang mengalami masalah.
Gambar 7 Kondisi multilayer switch A saat HSRP bekerja pada saat multilayer switch B terjadi masalah. Gambar diatas menunjukkan bahwa jika terjadi masalah pada multilayer switch B maka semua VLAN yang terhubung ke multilayer switch B akan dialihkan ke multilayer switch A. Sehingga status multilayer switch A pada semua VLAN akan menjadi active
SIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan simulasi pada jaringan yang baru, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : •
Dengan adanya jalur yang redundan dari access switch menuju ke multilayer core switch dan dari multilayer switch ke ISP maka dapat meningkatkan kemampuan pada jaringan PT. Vektordaya Mekatrika dalam menghadapi kegagalan pada access switch, multilayer core switch, dan ISP.
•
Dengan adanya penggunaan Hot Standby Router Protocol (HSRP) dapat memberikan keseimbangan jaringan atau load balancing pada jaringan di PT. Vektordaya Mekatrika ke arah ISP sehingga jika salah satu multilayer core switch mengalami kegagalan maka user tetap dapat mengakses ke internet.
Berikut ini adalah saran yang dapat diberikan kepada PT. Vektordaya Mekatrika untuk meningkatkan performa jaringan : •
Diperkirakan dalam beberapa waktu ke depan PT. Vektordaya Mekatrika akan mengalami perkembangan dalam hal pemakaian jaringan komputer dan penambahan user. Oleh itu disarankan untuk menambahkan port tambahan pada access switch.
•
Untuk mempermudah dalam manajemen jaringan, disarankan untuk memberikan VLAN pada setiap divisi sehingga jika terjadi sesuatu masalah dapat dilihat berdasarkan VLAN network dan masalah tersebut dapat langsung diatasi dengan cara melihat nomor IP address dari VLAN network yang terkait.
REFERENSI Bhagat, Nikhil Hemant. (2011). International Conference on Web Services Computing (ICWSC). Virtual Router Redundancy Protocol-A Best Open Standard Protocol in Maintaining Redundancy. 67-70. Cisco System Inc. (2001) Cisco Networking Academic Program (CNAP). Diakses 7 Oktober 2013 dari http://cnap.binus.ac.id Donahue, Gary A. (2011). Network Warrior. Sebastopol: O'Reilly Media, Inc.
Hucaby, David. (2010). CCNP SWITCH 642-813. Indianapolis: Cisco Press. Myhre, R. N. (2000). CCNA Certification: Routing Basics For Cisco Certified Network Associates Exam 640-407. New Jersey: Prentice Hall. Peterson, L. L., & Davie, B. S. (2003). Computer Networks: a systems approach. San Francisco: Morgan Kaufmann Publishers. Sofana, Iwan. (2012). CISCO CCNP DAN JARINGAN KOMPUTER. Bandung: Informatika. Sofana, Iwan. (2012). CISCO CCNA DAN JARINGAN KOMPUTER. Bandung: Informatika. Stallings, W. (2004). Data and Computer Communications, Seventh Edition. Pearson Prentice Hall, Upper Saddle River, NJ. Tanenbaum, Andrew S. (2003). Computer Networks, Fourth Edition. Prentice-Hall, Inc, New Jersey. Yugianto, Gin-Gin & Rachman, Oscar. (2012). ROUTER Teknologi, Konsep, Konfigurasi, dan Troubleshooting. Bandung: Informatika.
RIWAYAT PENULIS