Kinerja
Perr.rsahaan
(tleni
NLn'ani. Elis f)rviana dan Etlie L:.ti)
PENGARUH KEPEI\{IMPINAN, MOTI\ASI USAHA DAN PENGGUNAAN INFORMASI T E RHADAP KIN ERJA PEN GA M BILAN KE PUTUSAN DAN DAN{PAKNYA TE RHADAP
KINERJA PERUSAHAAN (Survey pada UMKM di Cimahi) Hcni Nurani, Elis Du'iana, dan Euie Eti FakLrltas Ekonotni UNJAN I E-mail:
[email protected].
-{BSTRAK. Pelelitian ini bertr-riuan untuk rnengkaji pengaruh kepen-rintpinan. motivasi usaha, dan pernarlfaatarl infonlasi. terhaclap kinerja pengarlbilan keputusan dan idampaknS'a terhadap kinerja pada 96 usaha baik secara parsia[ mauplur secara simultan UMKM di Kota Cirnahi. Penelitian dilakr-rkan digunakarl penelitian Metode Cimahi. I(ota UMKM dan )'ang U\4KM di bawah binaan Di6as Koperasi gdalah metode survei dengan rnenyebar kuesioner kepada para pengelola/pernilik UMKM. Tehnik ,:nipling yang cliguuakan aclalah purpositte santpling. Tehnik pengunlpttlan data dilakukan dengan ;ren,r'ebar ku.iion"t kepada pengelola/pemilik U$KM. Analisis data yang digunakan adalah analisis .:iui. Hasil pelelitian rnengungkapkan bahwa kepemimpinall, motivasi dan penggunaan infomasi ::rpengaruh secara siglifllian terhadap kinerja pengarnbilart keputusan. Demikiarr pLrla. kinerja :engambilan keputusan berdanipali signifikan terhadap kinerja ttsaha. Ditemukarr fakta baliwa masih :;p"itut un pelingkatan pengetahuan ataupuu pelatihan pengelolaalr usaha dan pemanlaatan infbrmasi
::n tehnologi infomasi
rmtttk ureniugkatkan kr-ralitas pengelolaan usaha.
Kata kunci : Kepemimpinal, motivasi usaha, pemanfaatan infonnasi. kinerja pengambilan keputusan. iinerja usaha EFFECT OF LEADERSHIP, BUSINES MOTIVATIONAND LTSE OF INFORMATION ON DECISION MAKTNG PERFORMANCEAND IMPACT ON BUSINESS PERFORMANCE (SurveY on SMEs in Cimahi) ctf -IBSTRACT. This reseqr.ch qimecl to exontine the inflttence of te adership, bttsiness ntotivtfiian, and ttsc eitlter perfitrurunrc hmines-'; its intplicalion,s.for :,:.-jir.ntaliort on the lter.for.ntance ctJ c.{ec'isiort-uraking antl :,:rtialU or simtllaneouslt'. The sttrcly was conclucled on 96 SMEs Ltntler the guidance of Coolterative-s ,;r;;/S,l1Es C'inruhi. Tlrc nrctltctc{ tsecl is sut"vel,. Tlrc sanrplingtec'lmitltrc l.rs€dv;Lts pttrpo'ssive suntplittg. The dota usetl potlt -l-..;n y.as collecled using qtrcstionrtaircs to the nrunaget'.r / rttwet's af Sl4Es. ,4nah:sis significerrtlh'qfibct trse oJ'inlbrmutiorr cutcl motil,cttiot't ;,:i;irri.r.. The resrilts ruyuitort thatthe leadershilt, -':- ,gr.fonnancc of clecision-making. Sirnilcu'ly, (lte perf
- :lrsilless nruttage tnent Estc.orrls: Leaclership,
i-
.;;re.s.s P
B17siness
l{otivoliou. Lltilizali
Usaha
Lrsaha-usaha
Mikro Kecil dan Menengah
\lKM) mempunyai peranan penting ;lam ekonomi Indonesia, baik ditinjau *ri segi jumlah usaha maupun dari segi :enciptaan lapangan kerja.
!
r
Decision M(tking Petfonnatrce.
et'ftn'tttuttce
PENDAHULUAN ',
o-f htfttrmalion.
Berdasarkan
yang bergerak
di
Indonesia'
sedangkan usaha-usaha menengah (yaitu usaha-usaha dengan total penjualan tahunan yang berkisar antara Rp. 1 Milyar dan Rp' 50 Milyar) rneliputi hanya 0.14 persen dari jurnlah total usaha ( Menegkop & UKM'2010)
i;nei )'ang dilakukan oleh BPS dan kantor Pada taliun 2010. menurut data -:nteri negara untuk koperasi dan usaha ,r.:cil dan menengah (Menegkop & UKM), terdapat hanipir 50 juta unit UMKM di -.-*ria-usaha kecil termasuk usaha-usaha Indonesia atau sekitar 99o/o lebih dari total --:ah tangga atau mikro (yaitu usaha unit usaha yang ada. Dari seluruh LIMKM
:i1san jurnlah total penjualatt (turn atter) kurang dari Rp. 1 niilyar). pada 'e:rhun )'ang :r:un 1009 meliputi 99.9 persen dari total
261
itu, menurut Kementrian Negara Koperasi dan UKM. lnaka yang paling banl'ak adalah Lrsaha
mikro dengan jumlah 47.702.310 atau
Sosiolrunraniora, Volunre
l5 No
sekitar 95% lebih. Sedangkan usaha kecil sebanyak lebih 2 juta unit usaha" dan usaha menengah sekifar 120.000 r.rnit. Adapun yang tergolong sebagai usaha besar hanya 4.527 unit atau hanya sekitar 0,01% saja. Artinya usaha mikro dan kecil merupakan nrayoritas dalam sektor usaha di Indonesia, namun sepertinya fasilitas yang tersedia bagi mereka tidaklah banyak ( Menegkop &
uKM,201l). Karakteristik UMKM
i
November 20 I 3: 261 - 271
k*.rirfrPlDihF .\ebuiuturakln
D,esr
I
l*rferrr+<
I I
ibtu I i
x.bruhMibnk- |
.
'k# t*
:J@tuJla :r.@te4a :-r-
'x€1eG@ilan inten
H&pgdiiqinlm
or*psbehFr
{nh
di
lndonesia, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh AKATIGA, tlte Center./br Micro and Small
Enterprise Dynamic (CEMSED), dan the Center for Economic and Social Studies
UamDar
'
(CESS) pada tahun 2000, adalah mempunyai
t
Kerangka Kerja Konseptual untuk Memahami KepemimpinanSumber:Kreitner dan Kinicki(2005 : 300)
daya tahan untuk hidup dan mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kinerjanya selama krisis ekonomi. Kemampuan untuk bertahan hidup dan meningkatkan kinerja disebabkan oleh kepemimpinan, motivasi usaha dari pen, iliknnya. Robbins (2002:163), "Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk pencapaian tujuan". Kepemimpinan merupakan faktor penting yang menggerakkan, mengarahkan, dan mengkordinasikan berbagai faktor lainnya dalam organisaSi, kepenrimpinan telah didefinisikan dalam kaitannya dengan ciri-ciri
penrimpin. Pemimpin yang berorientasiorangnya efektif sangat teramlil dalam memotivasi dan berkomunikasi dengan karyawan mereka. Mereka memahami kebutuhan-kebutuhan karyawan dan gigih rnelibatkan karyawan dalam mencapai
individual, perilaku, pengaruh terhadap orang
sasaran-sasaran perusahaan.
Meskipun terdapat variasi yang besar dalam kepemimpinan para wirausaha, mayoritas mendapat angka yang tinggi pada orientasi tugas. Pam wirausaha yang dapat
mempeftahankan sukses selama jangka
waktu yang lama tinggi nilainya
orientasi orang. Dari sifat hakikat kegiatan-
kegiatannya,
'
lain, pola-pola interaksi, hubungan peran, tempatnya pada suatu posisi administratif serta persepsi orang lain mengenai keabsahan
yang membantu
para wirausaha
adalah
Motivasi merupakan variabel penting
yang mernpengaruhi perilaku seseorang dalam Iingkungan kerjanya. Artinya semakin tinggi motivasi seseorang maka akan semakin tinggi pula kinerja yang dapat dihasilkan. Kondisi ini akan semakin
dari pengaruh (Yukl : 2001r : 5). Untuk itu perlu diukur efektifitas kepemimpinan yang dimiliki oleh pemilik usaha. Kriteria yang digunakan untuk mengukur efektivitas kepemimpinan diantaranya: Bowers & Seashore dalam Hadari Nawawi (2003 : 111): (l)"Adanya dukungan pirnpinan yang mampu meningkatkan perasaan harga diri dan perasaan penting pada diri anggota organisasi, (2) Kernudahan Interaksi, (3) Kemudahan dalam bekerja.
Pemimpin
pada
mendorong ketercapaian tuj uan perusahaan.
Siagian,1997:137) menyatkatan "Motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi teftentu yang dihadapinya,
sehingga terdapat perbedaan
dalam
kekuatan motivasi yang ditunjukkan oleh seseorang dalam menghadapi situasi tertentu dibandingkan dengan orang lain yang menghadapi situasi yang sama". Senrtntara Hasibuan (2003:95) eanyatakan "Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mau bekerjasama,bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya
mencapai
sasaran kinerja melalui kegiatan scheduling,
koordinasi, perencanaan". Kreitner dan Kinicki (2005 : 300) rnenggambarkan suatu kerangka kerja konseptual untuk memahami kepemimpinan sepefti pada gambar 1
262
Kiueria Perusahaan (l'lcrri Nurani. Elis Dl'iana dan Euic Eti)
menjadi informasi. Informasi merupakan surnber daya perusahaan yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan
*;'rtuk m encapai kepuasan". Metlttrttt Kreitner
& Kinicki (2005:248). "Motivasi
adalah proses psikologis yang meningkatkan dan
mengarahkan perilaliur
ttntuk
usaha. Susanto (2008:21) menyatakan bah-
mencapai
wa informasi adalatr hasil pengolahan data. Peran utan?a dari sistent intbtntasi sesuai
tuluan".
ah^I :13fiaiemen sumber E"srI
daYa
dengan pendapat di atas adatah menghasilkan
oan periiaku organisasi memberikan
infortnasi. Lebih jauh tnengenaiperan informasi disampaikan oleh O'Brien (2008: 9) bahwa sistem infortnasiberperan dalam : 1. Suptrtorl of business processes ottcl operations. 2. Sttptrtctrt of decision rnuking b1; entploysss
Jefinisi atall konsep mengenai tnotivasi dengan ungkapan berbeda-beda, namun makna yang terkandung sama, yaitu bahwa
motivasi adalah keinginan/motif, harapan. kebutuhan, tujuan, sasaran, dorongan, dan
insentif. Mc.Clelland dalam Hasibuan r1003:97) mengemukakan jenis motivasi sebagai berikut l) Aclievenent Motivation
.
odvantage.
adalah suatll keinginan r-rntuk mengatasi atau rnengalahkan suatu tantangan, untuk kenrajuan. dan pertumbuhan; 2) Affiliotion -t,{otivation adalah dorongan untuk melakukan hubungan-hubungan dengan rr-ang lain; 3) Contpetence lvfitlivation adalalr Jt.rongoo untuk berprestasi baik dengan nelakukan peherjaan yang bermutu tinggi: Jan 4) Pov;er Moth,ation adalah dorongan ;ntuk dapat mengendalikan suatu keadaan ;:n adanya kecenderungan mengambil :esiko dalam menghancurkan rintangan-
Jelaslah bahwa peran yang diemban oleh sistem inforn,asi sebuah perusahaan adalah membantu manajemen/pengelola untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara menyiapkan infbrmasi untuk pelaksanaan pekerjaan harian manajemen. Steven Alter (2002:67) menYatakan bahwa "htfbrntation qualily Is related to a contbination of' crcctu'aqt, prccision, completene,ss, oge. ttmeliness, and the soltt'ce
(lf the i4formatian".Sementara O'Brien
(2008:326) mengemukakan bahwa "Is
::nlangan yang terjadi
Mengacu pada tujuan Pemberian :.:r-rtivasi tnenurut Hasibuarr (2003:97) :iaka dapat diterapkan pada kelompok aitu l) mendorong gairah dan semangat -. ',.eria anggota; 2) nieningkatkan nroral dan ripuasan kerja anggota; 3) nTeningkatkan : :-..d uktiv itas kerj a anggota; 4) menc iptakan
infbrnta\ion products tvlutse cltarocterislics,
alf ibules, or qualilies nmke llrc infbrmation nxtre vuluuble to them". Kualitas informasi menurut O' Brien (2008:327 ) dikelompokkan dalam 3 (tiga) dintensi, yaittr :(1) Time dintensiort : linteliness, clu't'ency. fi'equenq', tinte period,(2) Content dimension : accuroc)), teletance, complekness, cottciseness, scope, perfbrmance, (3) Fonn dimension : clari\:. de tail, order, presentatiott, me di a"' Informasi yang dihasi lkan atau diper oleh akan d i gunakan
dan hubungan l<erja yang baik: 5) :::ningkatkan kreativitas anggota:dan 6) s;ia-iana
:: :ni ngkatkan kesejahteraan anggota.
Bentley dan Whitten (2007:76) me:semukakan bahrva pengembangan sistem
dalam proses pengarnbilan keputusan. Menurut Cibson (2003 : 234) :"Kiner.ia
:brmas i yan g d ituj ukan untuk m en glr asi lkan :.-orniasi yang berkualitas akan berrnanfaat -::uk peningkatan keuntungan usaha, me-:urangi biaya usaha. beban dan manfaat ; i iem. peni n gkatan n ilai pasar. merl ingkatkan --rungan dengan pelanggan, meningkatkan . :"-- en si. mem bantu pengarnbi lan l<ep utusan, i.::aluhan terhadap aturan. mengurangi
merujuk kepada tingkat keberhasilan dalanr melaksanakan tugas serta kernampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan' K i nerj a d inyatakan baik dan suksesj ikatuj uan yang diinginkan dapat diSapai dengan baik". Pengambilan keputusan me-nLlrut Salusu
*"*Jiahan. meningkatkan keatlanan :,l:inekatan l
alternatif cara bertindak dengan metode yang efi s i en se sua i s ituasi dari serangkaian altematif."
:
Pemyataan in i menegaskan bahwa mengamb
-:,
i
i
i
l
t
tt I!
(1996:aT "Adalah proses rnemilili
dan
r.embangkan dalarn rangka mengolah data lbJ
I 3
r E-
uncl mon(tgars.
J. Suppotl o.l' stralegies ./br comltetitive
suatu
i
I
Sosiolrunraniora, Volunre
l5 No
keputusan lnemerlukan satu segi tindakan,
membutuhkan beberapa langkah (Salusu, 1996:47). Akan tetapi proses pengarnbilan keputusan bukanlah hal yang sempit tapi didalamnya ada aktivitas mengenali dan mendefinisikan sifat dari situasi keplltusan, mengidentifikasikan alternatif, memilih
i
Novenrber 201i: 261 - 17l
suatu kegiatan yang telah terealisasi dan membandingkannya dengan tingkat prestasi yang direncanakan. Efektivitas adalah tingkat pencapaiarr tujuan, sedangkan efisiensi me-
hunjuktrian seberapa ekonomis pemanfaatan sumberdaya untuk mencapai tujuan.
Dua nretode untuk mengukur kinerja
alternatif "terbaik" dan menerapkannya.
perusahaan , yaitu sebagai berikut:
Kata terbaik mengisyaratkan efektivitas dari ketepatan pengarnbilan keputusan. Dengan
1.
demiikiarr kinerja pengambilan keputusan adalah proses rnemilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode secara efisien dan efektif. Ada hal yang diperhatikan dalam suatu proses pengarnbilan keputusan organisasi, menurut Salusu (1996:49 ) yaitu : 1. Optimasi. Disini seorang eksekutif yang penuh keyakinan berusaha menyusun alternatif-alternati{ memperhitungkan untung rugi dari setiap alternatif itu terhadap tujuan organisasi. Sesudah itu ia memperkirakan kem ungkinan timbu Inya bermacam-macam kejadian di kemudian hari, mempertimbangkan dampak dari kejad ian-kejadian itu terhadap alternatifalternatif yang telah dirumuskan dan kemudian menyusun urutan-urutannya secara sistematis.
Metode UCLA. Sepertiyang dikemukakan oleh Alkin dalam Pabundu (2006: 124), evaluasi kinerja perusahaan terbagi ke dalam lima macam, yaitu: a. Sistem assesntent, yaitu evaluasi yang memberikan informasi tentang keadaan atau posisi terakhir dari seluruh elemen program promosi yang tengah diselesaikan. b. Program planning, yaitu evaluasi yang menrbantu penilaian aktivitasaktivitas dalam program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhannya. c. Program implementation, yaitu evaluasi yang rnenyiapkan informasi apakah program sudah diperkenalkan kepada kelompok teftentuyang tepat seperti yang direncanakan. d. Program improvem ent, yaituevaluasi yang mernberikan informasi tentang bagairnana program berfungsi,
bagaimana program
2.
Sati.sfuing. Seorang eksekutif cukup menempuh suatu penyelesaian yang asal memuaskan ketimbang rnengejar penyelesaian yang terbaik. Stoner (l995), mengemukakan bahwa "Kinerja adalah fungsi dari motivasi,
kecakapan,
dan persepsi peranan".
Sedangkan Bernardin and Russel (1993:379) rnendefi nisikan kinerj a ada [al-r " P e rfo r m a n ce
is the record ttf outcome prodused on cr job .function or activity during a specffied tittte periode".Prawiro Suntoro
specified
dalam Pabundu (2006: 121). rnengemukakan bahwa "Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelornpok orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi pada periode
waktu tefientu". Pengukuran kinerja merupakan suatu proses mengkuantifikasikarr secara akurat dan valid tingkat efisiensi dan efektivitas
bekerja,
bagaimana mengantisipasi masalal, -
masalah yang mungkin
e.
dapat mengganggu pelaksanaan kegiatan.
Program certification, yaitu evaluasi memberikan inforrnasi mengenai nilai-nilai atau manfaat program
yang
2. Metode Balanced * Scorecard Metode inidikemukakan oleh Robert S. Kaplan dan David C.Norton (1996:24),
dalarn mengukur kinerja
perusahaan.
Balcrncecl berarli keseirnbangan, sedangkan scorecarul adalah kartu yang dapat dipakai untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang atau kelompok. Melalui balunced scorccard mengukur kinerja dengan m em perli mba?rgkan empat aspek sebagai berikut: a. Persepektif keuangan. pengukuran kiner-ja keuangan nrengarah kepada
perbaikan, perencanaan, implementasi. dan pelaksanaan strategis.
Kiner.ja Perusahaan (L{eni Nurani. EIis Drviana datr Euic Eti)
b.
karal(eristili rvimusaha, lingkungan dimana
Perspektif pelanggan, untttk uremuaskan peIanggan" perttsahaan perlu ntenc iptakan dan uerryajikan suatu prodr-rk dan jasa
usaha berada. praktek manajetnen, serla kiner.ia
keuangan bisnis. Model tersebut rnenjelaskan bahwa kinerja keuangan suatu bisnis bukan rnerupdkan tujuan tetapi sebagai alat untuk mencapai tujuan. hal tersebut. sesuai dengan pendapat Osborne (1995) bahwa esensi dari keberhasilan wirausaha ditetttukan oleh strategi
yang bernilai lebih bagi konsr"rnien. u'. Perspektif proses bisnis internal, proses ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu inovasi, operasi, dan layanan purnajual. ,J. Perspektif proses belajar dan berkembang Kineria irii bertujuan mendorong pembelajaran dan pertumbtthan organi-sasi, l ang dapat diuktrr. Organisasi perusahaan harus mampu
dan kr"eativitas yallg digunakan
lingkungan bisnisnya. Model tersebut juga menunjukkan bahwa dari unsur karakteristik wirausaha merupakan sllatu unsur yang sangat menentukan tercapainya tujuan, hal ini dikarenakan karakteristik yang dimitiki oleh seorang wimusaha secara langsung maupLlll tidak langsllng mempengaruhi faktor-faktor
melipatgandakan kekayaan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif(Mulyadi,200 1 :293-294). \luly'adi (2001:253) menjelaskar, tnanfaat penilaian kinerja olel'r organisasi.yaitu
l.
:
lainnya.
Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien nrelalui pemotivasian
:. 3.
METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Secara spesifi k, penelitian ini menggunakan metode survai (Singarilnbun
personil secara maximum. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penghargaan personil. Mengidentifikasi kebutul-ran pelatihan
& Effendi,
kriteria seleksi
dan
-iawaban tersebut kemr"rdian dianalisis secara kritis". (Sugiarna, 200$: 1 35). Tehnik/alat pengukuran yang digunakan untuk mengubah data kualitatif dari kuesioner rnenjadi data kuantitatif adalah sunrmated Ratting lfuthod the Liket"t Scale, yang
evaluasi program pelatihan personil.
-t. Menyediakan suatu dasar
untuk
mend istribus ikan penghargaan.
Dalam studi kewirausahaan di sektor informal, Morris" Pitt. dan Befth.on (1996) tidak sekedar rnenggunakan kondisi bisnis saat ini sebagai indikator kineria perusahaan, tetapi jLrga prediksi kondisi usaha di rnasa nrendatang., Glancey dan Pettigrew (1977) rnernbangun model konseptual seperli pada gambar 2 :
:
merupakan suatu ukuran skala ordinal.
Adapun operasionalisasi variabel adalah sebagai berikut : 1.. Kepernimpinan ( X,) adalah proses dimana seorang PemimPin mempengaruhi anggotanYa untult mencapai tujuan kelonrPok atau organisasinya.
Marketinwhich
Irnoperote
2.
\ tntrcpreneuls
€
tnlrepreneur
Charaderistics
\i
\
+
Finonciol
,/
orang lain yang hTenghadapi situasi
Practke
Cambar
2
Motivasi usaha (X,) adalah akibat dari interaksi seseorang dengan situasi teftentu yang dihadaPinYa, sehingga terdapat perbedaan dalam kekuatan rnotivasi yang ditunjukkan oleh seseorang dalam merrghadapi situasi tertentu dibandingkan dengan
Performonce
abjeclives
ttloroo*ioi
1995:5) "Metode suruai adalah
penelitian dengan cara mengajukan pefianyaall kepada orang-omng atau subjek dan merekam
dan pengembangan personil dan untuk
menyediakan
terhadap
N4odel ltiner.ia Bisnis Kecil (Surrber: Glancey dan Pettigrew (1977)
,vang sama. 3.
Pernanfaatan informasi
proses
\{odel di atas menunjukkan
bahrt'a :encapaian tuj r-ran organ i sasi yan g merupakan ,.inerja suatu bisnis dipengaruhi oleh
(X.)
adalalr pengumpulan. analisis dan
penggunaan informasi oleh pengalrbi keputusan. 26s
I
Sosiolrunraniora. Volurnc 1i No.
i
Novertber 201i: 26'I - 271
4. Kinerja pengambilan keputusan (Y) adalah proses memilih suatu alternatif
5.
Dari data Dinas Perekonomian dan Koperasi (Disperekop)- saat ini terdapat cara bertindak dengan metode yang 2.988 industri kecil dan menengah (lKM) efisien sesuai situasi dari serangkaian yangtersebardi l5kelurahan se-kotaCimahi. Harnpirdisetiap kelurahan mern iliki berbagai alternatif. Kinerja perusahaan (Z) adalah proses IKM yangbergerakdisektormakanan olahan mengkuantifikasikansecar?akuratdan dan makanan. kerajinan- pakaian. logam, valid tingkat efisiensi dan ef'ektivitas dan aneka usaha. Khusus untuk produk IKM di sekto.r. makanan' kota Cimahi memiliki suatu kegiatan yang telah terealisasi berbaqai kelebihan. Terdapat berbagai jenis oan rnenlDanorngKannya oeng,anproduk .: makanan olahan yang khas dan tidak tingkat prcstasi yang direncunakun.' dimiliki oleh daerah lain. Sepefti combring
Teknik sampling yang digunakan (combro kering), bandrek Cihanjuang, dalanr penelitian ini adalah purposive bajigLrr Cihanjuang hingga dendeng jantung santpling, yaitr.r teknik penentuan sampel pisang (Denjapi). Target produksi UMKM denganpertimbangan.Adapunyangmenjadi ini tak hanya difokuskan untuk memenuhi talget sarnpel penelitian adalah para pemilik kebutuhan domestik tapi juga regional usaha mikro yang berada dalam binaan bahkan ekspor(Disperekop,20ll). Dinas Koperasi dan UMKM
Cirnahi.
Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini akan diperoleh melalui tehnik pengumpulan data untuk penelitian lapangan ini digunakan dengan menyusun daftar pemyataan (kuesioner) kepada responden dan penelitian kepustakaan (Library Researclt).
Metode analisis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analasis
jalur (path analysis).
HASIL DAN
pEMBAHASAN
*
Kehadiran jalan tol di kelurahan Baros dapat rnenj adi fi"ont page bagi pemasaran
produk-produk UMKM. Selain itu, produk UMKM juga akan menjadi pembangkit
ekonomi ikutan dalam setiap investasi. Bahkan, produk-produk UMKM ini rnenjadi pilar roda investasi. Lewat pemberdayaan UMKM, Pemkot Cirnahi berharap terdapat fondasi ekonomi yang kokoh. Diharapkan terdapat perubahan cara pandang mengenai artiproduksi. Bisasaja, produkyang dihasilkan
sarah satu misi pemerintah Kora |iffiXT,":X1iilT'#;,f["jj:nffi: Cimahi adalah menumbuh kembangkan menjadi objek penelitian. Bidang usaha yang perekonomian yang memiliki daya saing frekuensi respondennya terbanyak berasal berbasis sumber daya lokal dan pem- dari bidang usaha kuliner. Kerajinan dan berdayaan masyarakat, hal itu bisa dilakukan Fashion. Mayoritas UMKM yang menjadi dengan cara memfasilitasi kebangkitan responden telah memiliki ijin usah4 rneskipun usaha di sektor ekonomi kecil dan memasih terdapat UMKM yang belurn rne,riliki nengah (UKM). Meski begitu, tak mudah iiin usaha yaitu dari yaitu MUI dan plq untuk rr-renghadirkan lompatan ekonomi selain itu ada juga yang hanya memiliki secara spektakuler, khususnya dalam sektor legalitas dari plRT yang jumlahnya cukup UMKM. Beruntung, usaha kecil yang tinggi, pendidikan pengelola UMKM pada dikelola masyarakat, khususnya berupa umulnnya berpendidikan formal SLTA, produk makanan olahan hingga industri selanjutnya pendidikan Sl dan Diploma,
penunjang seperti sparepart sudah tumbuh saat industri besar tengah berjaya. Ketika puluhan industri besar mulai kolaps, sektor UMKM ini mulai ditata dan dibina. Industri rumah tangga yang sudah beroperasi, mulai dikelompokkan berdasarkan produk menjadi
UMKM-UMKM yang lebih kuat
produktif.
serta
lhh
terdapat juga tingkat pendidikan SLTp dan
SD meskipun jumlahnya sedikit pengolahan
data,2012):
(Hasil
t
Keper,impinan UMKM di Cimahi telah menerapkan konsep kepernimpinan yang cukup baik dengan cara menetapkan menetapkan standar kerja (96%i), penerapan tugas-tugas karyarvan secara rinci {(99o/o),
Pengambilan Keptrtusan Dan Danrpaknya Terhadap pengaruh Kepenrimpinan. Motivasi Llsaha Dan penggunaan lrrtbrnrasi'ltrhadap Kinerja Euie Eti) dan Dl'iana Elis Nurani' (flerri Kinerja Pcriiahaan
melakukan pengawasan lier-ia
dengan dalam parlisipasi ketat. (807o), dorongan mene;tukan sasaran (82%), dan memberikan kepercayaan yang cukup kepada karyawannya untuk melaksanakan tugas (91%)' Sangat
sedikit dari para pengusaha ini yang tidak menerapkan pengawasan dan standar kerja'
Motivasi usaha Pengusaha UMKM Cimahi termasuk dalam kategori yang cukup tinggi. Hal ini dilihat dari keinginan memtuka usahanya berdasarkan keinginan sendiri. (84oh), membuka usaha dengan tujuan untuk mendapatkan kehidupan yang tetin uait< (95%), dan mendapat manfaat yang lebih baik (91%).
Dalam mengelola
pengusaha merasa kesulimn untuk memecahkan masalah yang dihadapinya( tidak tepat 577o)'
Salah satu kondisi yang memperlihatkan kesukaran untuk memecahkan masalalt
adalah keterlarnbatar, untuk
segera memecahkan masalah yang dihadapi (640/o)'
Hal ini disebabkan oleh kualitas infonnasi
yang diperolel, kurang dan sumbernya juga terbatas. Dengan demikian, keputusan yang diambi I oleh para pengusaha kurang cepat dan
kurang tepat. Lambatnya keputusan diambil dan kurang tepat keputusan menyebabkan
masih banyak keluhan atas pengelolaan perusahaan(43%). Keluhan atas keputusan yang diambil sangat banyak dirasakan oleh sebagian besar pengusaha' Kondisi ini memicu bahwa apa yang diputuskan
Perusahaan,
pim-pinan usaha memerlukan informasi
sebagian besar belum sesuai dengan masalah
untut< pengambilan keputusan. Informasi diperoleh dan dikumpulkan oleh paru
dan tidak dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Salah satu tolok ukur dari kinerja usha ditunjukkan dengan peningkatan omset yang
pemimpin perusahaan akan memperolehnya dari dalam dan luar perusahaan' Untuk melihat pemanfaaatan informasi oleh para pengelola UMKM di Cimahi maka akan ditanyakan tentang beberapa hal diantaranya keakuratan, sumber informasi dan lainnya (73). Sebagian besar pengusaha merasakan kesulitan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan,baik dari dalam maupun luar perusahaan (65%). Hal ini dirnungkinkan tur"nu akses mereka, khususnya terhadap inforrnasi dari luar memang sangat terbatas karena jarang yang memiliki internet' berlangganan koran dan jarang berfiubungan dengan sumber informasi lainnya' Atas informasi yang berhasil diperolehnya' pengusaha merasakan manfaat yang cukup
dipernleh dari UMKM. Volume penjualan pengusaha UMKM kota Cimahi dominan di atas Rp 50j uta, namun banyakjuga yang berada
jut? dan antara Rp l0 juta sampai dengan Rp 25 juta. Pengusaha harus
di bawah Rp
10
berusaha terus untuk mengembangkan usaha
dengan berbagai cara, baik mengembangkan
jenis produk dan memperbaiki
layanan'
Pengembangan usaha dalam memperbaiki kualitas produk dan layanan maka pengusaha harus memperhatikan kinerja karywan yang mendukung kinerja peruiahaan. Hampir seluruh pengusaha UnAfNA Cirnahi selalu melakukan kreasi produk baru agar lebih menarik' Sebagai tontoh adalah menciptakan msa baru' bentuk produk baru, merubah warna"dll' Karena ada Leasi produk baru menyebabkan banlak
Agar
L"tut untuk pengembangan usahanya
(g8%).lnforrnasi yang diperoleh tidak selalu iigunakan untuk pengelolaan perusahaan kaiena mereka lebih percaya dengan insting mereka. Atas kondisi ini sebagian besar pengusaha merasakan ketidak puasan atas informasi yang diPerolehnYa. Untuk mengembangkan usahanYa' pengelola harus mengambil keputusan atas
pelanggan yang tertarik untuk membeli produk tersebut sehingga menyebabkan pesanan
produk menjadi meningkat. Tentu saja hal ini sangat menguntungkan perusahaan' Dalam gkatkan usaha tersebut, pengelola mbmpeihatikan'penilaian terhadap
rangka men
jrgl
masalah yang dihadapi oleh perusahaan'
in
pengalaman karyawan untuk mendukune pengembangan usaha. Ini rnenunjukkanbahwa pengusaha sangat peduli dengan penegtahuan yang harus dimiliki oleh karyawan.
i Pengambilan keputr"rsan memerlukan informas
mereka iWiikinson. 2003:18)- Disisi lain, masih merasakan kekurang puasan atas mengumpulan dan kualitas inforrnasi yang dipeiolehnya- kondisi ini menyebabkan 267
Sosiohumauiora. Voluure l 5 No. 3 November
l0li:
16l - l?l
Hasil analisis data yang telah Secara visual diagram jalur pada dilakukan dengan rnenggunakan SPSS for pen,eujian hipotesis digambarkan sebagai window nraka diperoleh 2 model struktural. berikut: Model struktuml atau model persamaall t, I struktural adalah model yang menjelaskan \ 0,943 I o,gu) \ hubungan antara variabel eksogen dengan 0,210 0,040 i variabel endogen. Berikut adalah rangkuman r\l I {\? vr nilai-nilai yang akan digunakan dalam model
* l'..
€2
I
Tabel 5.1 Rangkuman Hasil Uji Statistik Sub
Struktur Jalur n
LIji F
R-
Sig
Square
MU KPK -0.17.3 0,085 0.171 PI KPK 0,412 0.000*+ KpK I.;L'0.:.19 0.019+ 0.057
Kedua Keterangan
t Sig
Uji
Koefisie
0,00t**
0.019*
:
*signifikan pada u 0,05 **signifikan pada o 0,01
\
0,266 Il// l// f/ f,/
III Pr 1,"
-FpKl ,r,
-L-rl
,/
0,412 0,4
/'
Diagram jalur di atas didasarkan pada bentuk persamaan struktural dirnana bentuk persamaan terdiri dari dua sub struktur yaitu sebagai berikut:
Y=0,040X, -0,173Xr+ 0,412X.+ n,
Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa variabel kemimpinan, motivasi usaha, dan pernanfaatan informasi, secara bersamasama memberikan pengaruh sebesar 17,|oh
terhadap kinerja pengarnbilan keputusan, sem entara si sanya sebe sar 82,9o/o d ipen garu h i
oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti.
Adapun variabel kinerja usaha dipengaruhi oleh variabel kinerja pengambilan keputusan sebesar 5,7Yo dan sisanya 94,3yo dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai
signifikansi 0,001 lebih kecil dari 0,01. Hal ini berarti hipotesis nol ditolak afiinya ada hubungan linier antara Kelnimpinan, motivasi usaha, dan pemanfaatan informasi dengan kinerja pengambilan Keputusan. Dengan demikian model regresi di atas sudal, layak dan benar. Kesimpulannya adalah variabel Kemirnpinan, motivasi usaha dan pemanfaatan infomrasi secara bersarna-
sama mempengaruhi kinerja pengambilan Keputusan pada UMKM diCimahi. Ada hubungan linier at'ftara kinerja
pengambilan Keputusan dengan Kinerja Perusahaan. Dengan demikian model regresi
diatas sudah layak dan benar. Kesimpulannya
adalah kinerja pengarnbilan
.o,rzs
E t.,
0,300
strr-rktural.
keputusan
secara bersama-sama mempengaruhi kinerja perusahaan pada UMKM di Cimahi
Melalui nilai-nilai koefisien jalur yang terdapat pada persalxaan diatas, dapat dihitung besar pengaruh dari masing-masing variabel eksogen (Kepemimpinan, motivasi
usaha, pemanfaatan informasi) terhadap variabel endogen (kinerja pengarnbilan keputusan) Dari ketiga variahl tersebut di atas, variabel pernanfaatan informasi mernberikan kontribusi terbesar terhadap kinerja pengambilan Keputusan, yaitu sebesar 15,57o/o, kemudian diikuti oleh variabel motivasi usaha sebesar 3,28Yo dan variabel Kemimpinan A,5 lYo. Pada substruktur kedua, pengaruh kinerja pengambilan Keputusan terhadap kinerja usaha berdasakan hasil perhitungan diperoleh persamaan struktural untuk sub struktur kedua adalah sebagai berikut: Z=0,239Y* A, Berdasarkan hasil pengujian dapat dilihat nilaisignifikansi sebesar 0,019 < 0.05. Hal ini berarti menolak hipotesis nol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja pengambilan Keputusan berpengaruh terhadap kinerja usaha UMKM di Cirnahi. Secara .langsung, pmgaruh kinerja pengambilan Keputusan terhadap kinerja usaha sebe sar 5,7 l2l%. Setelah koefisien jalur dihitung, selanjutnyadi lakukan penguj ian hipotesis untuk membuktikan apakah variabel Kemimpinan,
Kiner.ia Perusahaan (lteni Nurani-
[lis
Drviana dau Euie Eti)
secara
rnotivasi usaha dan pemanfaatan infonnasi secara parsial berpeugarul-r sigrlifikan :erhadap kinerja pengambilan Keputusan. Dari hasil perhitungan maka diperoleh fakta tahu'a secara parsial kepemimpinan dan rnotivasi usaha tidak berpengaruh terhadap irinerja pengambilan keputusan semelltara
Itsrnanfaatan inforn,asi
ngarahkan dan mengendalikan kegiatankegiatannya yang berorientasi pada tuj uan.
Kepemimpinan yang merritikberatkan perhatian pada hubungall yang bersifat kekeluargaan atau kekerabatan d ianggap sangat mernbantu karYawan dalam rnenyelesaikan pekerjaannya. Katyawan merasa termotivasi, terbangkitkan kepercayaan dirir-rya dengan perlratian
mel'npunyai
gengaruh yang kuat terhadap pengambilan &.eputusan.
SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis tentang 6nrcngaruh kepemirnpinan, motivasi usaha, kinerja preneambilan keputusan dan irnplikasinya wtmdap kinerja usaha UMKM di kota f:rriah i.- dapat d i s i m pu lkan secara deskripti f mtrrgaiberikut: L Kepemimpinan, motivasi usaha, dan .ilun pemanfaatan informasi, terhadap
pirnpinan yang memberikan penghargaan sehingga dapat meningkatkan prestasi
kerianya. b.
c.
terhadap kinerja pengambilan keputusan.
yang cukup. akan merrgakibatkan kinerja
&
pengambilan kepufusan kurang efektif, Fen-ielasan ini terlihat dari data yang diliumpulkan bahwa dominan pengusaha han-ra berlatar belakang pendidikan SMA. Kinerja pengambilan Keputusan ber6xngaruh terhadap kinerja perusahaan U\tK\f di Cimahi.
adalah
usalra kuliner. dan dominan sebagai
pengelola- sefta didirikan atas
i'[a usaha UMKM di
i
kota
sudah menerapkan
prinsiPkepemirnpinan dengan baik, trenorientasi pada tugas dan orang
kanauan. Para pengusaha telah .an peranan kepemimPinan
perusahaan Yang efektif dalam mengelola usahanya. UMKM di kota Cimahi ntembutuhkan
informasi yang akurat dan
d.
Kinerj
a
daPat
keputusan organ isas i perusahaan dibutuhkan
pengambi
sangat
Fan
oleh
sebagai dasar dalatn pengambilan keputusan untuk menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat. e. Kinerja usaha UMKM di kota Cimahi cukup baik yang terceunin dari indikatornya,
UMKM selalu berusaha perubahan keasi melakukan untuk produknya agar mendapatkan pesanan yang lebih banyak lagi. Kernudian bahwa pengusaha
memperhatikan perlunya pengetahuan bagi
karyawannya dan melakukan pentberian nilai tarlbah guna rnendukung kemajuan
Iicraiinan- fashion dan kuliner dengan nesprt'rnden sebanyak 96 pengusaha.
honlak menjadi responden
Untuk menjadi
dipercaya. menguntungkart dalam pasar internasional, perusahaan perlu sistem informasidan komunikasi yang kuat.
Dari hasil pengolahan data diperolelt flpmgusaha UMKM yangberada di kota i rneliputi tiga bidang yaitu bidang
hErrSB bidang usaha tersebut yang
Motivasi usaha telah melatarbelakangi pengelola usalia UMKM membuka usahanya dengan harapan mendapatkan kehidupan masa depan yang lebih baik dan dapat memberikan manfaat.
pemanfaatan infonnasi berpengaruh Kepemimpinan dan motivasi usaha tidak berpengaruh terhadap kinerja prengambilan keputusan UMKM di Cimahi. Kepemimpinan dan motivasi usaha yang tidak dibarengi pengetahuan
aktif dalam merencanakan, lre-
usahanya.
Berdasarkan kesimpulan dan temuan penelitian di atas, rnaka diajukan beberapa saran yaitu:
1.
Kepemimpinan meskipun sr-rdah diimplernentasikan paragengusaha. namun masih dibutuhkarr pengetahrran agar dapat
mendukung dalani pengelolaan usaha yang lebih baik dan dapat bertahan dalam jangka panjang, sehingga keputusan
yang diambil lebih akurat. Oleh karena
Sosiolrunraniora, Volulne l5 No 3 Novenrber 2013: 261 - 27
itu
sebaiknya para penglrsaha dapat memanfuatkan kesempatan apabila ada kesempatan "yang dapat meningkatkan
Hanari, Namawi. 2003, Kepentintpinan mengefbktiftan Organisasi. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
pengetahuan rnisalnya dengan mengikuti pendid ikan atau pe latihan-pelatihan.
Hasibuan, H.M.S.P, 2003, Organisctsi & Motit,asi, Bumi Aksara, Jakarta.
Motivasi usaha sudah
mendukung pengembangan dalarn usaha, narrm11 kebanyakan pengusaha hanya berpikir sebatas usahanya berjalan sesaat tanpa mernikirkan masa depan yang panjang" sebaiknya motivasi usaha lebih diarahkan untuk kine{a pengambilan keputusan. 3. Saran bagi instansi yang terkait dengan pengernbangan UMKM di kota 2.
Cirnahi. Sebagian besar
Kaplan, Robert S, and Nofton, David T, 1996, Ti'anslating Strategy htto Action The Balancecl Scoreccn'd, Harvard Business School Press Boston. Massachusetts.
Kreitner. Robert, and Kinichi, Angelo, 2005, Orga nizatio n Be hav iot', Irwin, McGraw-Hill, Boston.
pengusaha
Mulyadi, 2010, Balanced Scorecard Alot fuIanajemen" Konlemtr;orer []nhtk Melipatganda Kinreja Keuangan
merasakan kesulitan untuk memperoleh infonnasi yang dibutuhkan,baik dari
dalam lnaupull luar perusahaan. Hal ini dimungkinkan karena akses mereka yang terbatas,khususnya terhadap infonnasi dari luar memang sangat terbatas karena jarang yang merniliki
P
erusahaan, Salemba Empat. Jakarta
Morris,Michael;Leyland, Pitt; and Berthon, Pierre, 1996. Entrepreneurial Activity in The Third World Infonnal Sector, International .Iournal o.f Entrepreneurial Behavior and Research, Vol 2 No. l pp 59-76
internet, berlangganan koran dan jarang berhubungan dengan sumber informasi lainnya. Sebaiknya mernfasilitasi segala hal yang berkaitan dengan kepentingan infonnasi dan memberikan
O'Brien, James A. & Marakas, Eeorge M. 2008. Introduction Tb Information Systerus, Fourteenth Edition, MCGraw-Hill lrwin, New York.
juga
pelatihan untuk nrenambah pemahaman dalam pernakhian infonlasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Osborne, Richard. 1995. 7'1rc Essence Of Entreptene ur i al Su cce ss. Manage m ent Decesion. Vol. 33 N0 7 pp 4-9
Alter,Steven,2002. Information Systerns Foundation of E-Business, Forlh Edition, Pearson Education Inter-
Pabundu tika,2006, Budaya Organisasi don
national, New Jersey
Bentley, Lonnie D.
I
Peningkaton Kinerja Perusaltatrn, BumiAksara.
&
Whitten, Jeffrey L. 2007. Systents Anall.,sis & Design.for the Global Enterprise. McGraw-Hill Irwin. Seventh Edition. New York
Robbins, P. Stephen. 2002, Essentials of Organizational Belruvior. Prentice Hall International" Inc, New York.
Gibson, Ivancevich, Donnelly. Konopaske, 2003, Organizalion : Behuyior: Stnrctru"e, Processess, Eleventh Edition" The McGraw-Hill Companies. Inc.. 1221 Avenue of the America, New York, NY 10020
Masri dan Soflan Effendi. 1995. Aletude Penelitian Sm.voi.
Singarimbun.
LP3ES
Salusu
Glancey, Keith &, Malcolm. Pettigew" 1997. Entrepreneurship in The Hotel Sector, Internalional .Iom'nul
J.
1996. Pengctmbilan Kepuhrsan Stt'otejik Untuk. Organisasi Eublik dan Orgonisasi Nonprofit, Grasindo Wid iasarana Indones ia, J akarta.
Sugiama. A Gima. 20A8. Metode Riset Bisnis dan Manajemen, Edisi Peffama,
q.f
Contempot'arv Hospitality Management.Yol9 No I pp 2l-24
Guardaya lntimafta, Bandung 270
Pengambilan Keputusan Dan DampaknyaTerhadap Dan Peng-eunaan.lnfonrrasi Terhadap Kinerja * usaha Kepemimpinan, Motivasi -*K;tj. Euie Eti) dan Drviana Elis (Heni Nurani' Perilahaan
llbguh
; -
James A.F., Edward Freeman, Daniel
R.Gilbert, 1995, Management, Prcntice Hall Inc. Englewood Cliffs., NJ'
n, 2003, Accounling Informatiort Systeru, Fourth Edition, MCGrawHill lrwin, New York.
Yukl
, A.
GarY, 2005. LeadershiP in Organizotions. Pentice-Hall' Inc' Engtewood Cliffs. New JerseY'