MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PWTAKBANGAN NOMOR : 01.. P/47/MP13.992
DAN ENERGI
RUANG BEBAS SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) DAN SALURAN UDARA TEGANGAN HZSTRA TINGGI (SUTET) UNTUK PFSSYALURAN 'C'ENAGA LISTRIK MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI, Menimbang
: bahwa untuk melaksanakan usaha penyediaan tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf b Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985
tentang Ketenagalistrikan, dianggap perlu untuk mengatur ketentuan mengenai Ruang Bebas Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra T:inggi (SUTET) sebagai pedoman dalam rangka pembangunan dan pemasangan serta pengamanan dan pemeliharaan saluran udara tersebut dalam suatu Peraturan ~enteri Pertambangan dan Energi ; Mengingat
: 1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 ( LN Tahun 1985 Nomor 74, 1'LN Nomor 3317 ) ;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 ( LN Tahun 1989 Nornor. 24, TLN Nomor 3394) ; 3. Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1984 tanggal 6 Maret 1984 ;
4. Keputusan Presiden Nomor tanggal 21 Maret 1988 ;
64/M
Tahun
1988
5. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 01 P/40/ M.PE/ 1990 tanggal 16 Juni 1990 ; M E M U T U S K A N Menetapkan
:
: PERATURAN HIWTWI PEXTAMBANGAN DAN ENERGI TENTANG
RUANG BEBAS SALURAM UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) DAN SALURAN UDARA 'IXGANGAN MSTRA TINGGI (SUTET) UNTUK PENYALURAN TENAGA LISTRIK. B A B
I
Pasal
1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab dalam bidang Ketenagalistrikan; Pengusaha adalah : a. Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan; b. Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk Kepentingan Urnum; yang memiliki SUTY dan/atau SUTET. Saluran Udara Tctgangan Tinggi (SUTT) adalah saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat telanjang (penghantar) di udara bertegangan diatas 35 kV sampai dengan 2 4 5 kV sesuai standar di bidang ketenagalistrikan; Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) adalah saluran terlaga listrik yang menggunakan kawat telanjang (penghantar) di udara bertegangan diata:~2 4 5 kV sesuai Standar di bidang ketenagalistrikan; Perencanaan adalah suatu kegiatan membuat rancangan yang berupa survai, penyelidikan tanah, mendesain dalam suatu berkas gambar situasi/topografi,, profil memanjang, gambar posisi penyangga dan kurva andongan , gambar penyangga, gambar rangkaian isolator, gambar pondasi, gambar damper, pemisah penghantar, plat nomor, tanda bahaya, pencegah panjat, pentanahan yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan pembangunan dan pemasangan SUTT atau SUTET; . Pembangunan dan Pemasangan adalah segala kegiatan pelaksaniian pekerjaan instalasi yang didasarkan pada Perencanaan sebagaimana termaksudpada angka 6 dan kegiatan pemasangan peralatan bantul sementara seperti template, stegger/scaffolding untuk pengaman pada saat penarikan kawat penghantar; Pemeliharaan adalah segala kegiatan yang meliputi pekerjaan pemeriksaan, perawatan, perbaikan dan uji ulang, agar SUTT atau SUTET k:eadaan baik dan bersih, selalu dalam penggunaannya aman, dan gangguan serta kerusakan mudah diketahui, dicegah, atau diperkecil; Pengamanan adalah segala kegiatan, sistem dan perlengkapannya, untuk mencegah bahaya terhadap keamanan SUTT atau SUTET, keselamatan kerja dan keselamatan umum, baik yang diakibatkan oleh SUTT atau SUTET itu sendiri maupun oleh lingkungan;
9.
J a r a k Bebas Minimum a d a l a h j a r a k t e r p e n d e k a n t a r a p e n g h a r ~ t a r SUTT a t a u SUTET d e n g a n permukaan t a n a h , benda-benda dan k e g i a t a n l a i n d i s e k i t a r n y a , yang mutlak t i d a k b o l e h l e b i h pendek d a r i yancj t e l a h d i t e t a p k a n demi k e s e l a matan manusia dlan makluk h i d u p l a i n n y a s e r t a juga keamanan o p e r a s i SUTT a t a u SUTET ;
10. Ruang B e b a s a d a l a h r u a n g s e k e l i l i n g p e n g h a n t a r
yang d i b e n t u k o l e h J a r a k Bebas Minimum sepanjang SUTT a t a u SUTET, yang d i d a l a m r u a n g i t u h a r u s d i b e b a s k a n d a r i benda-benda d a n k e g i a t a n lainnya ; 11. Lapangan Terbukii a t a u Daerah
Terbuka adalah t a n a h l a p a n g y,ang t i d a k t e r d a p a t b a n g u n a n , pohon dan k e g i a t a n l a i n n y a dan a t a u t e r d a p a t pohon d a n k e g i a t a n l a i n y a n g bangunan, tingginya t i d a k melebihi 3 ( t i g a ) m e t e r ;
12. Daerah Dengan
Keadaan T e r t e n t u a d a l a h d a e r a h d i dalam k o t a a t a u d i l u a r k o t a yang secara permanen a t a u s e m e n t a r a d i p e r g u n a k a n u n t u k s a r a n a p e l a y a n a n umum maupun k h u s u s y a n g memerlukan ruang dengan t i n g g i d a n k e g i a t a n dengan jangkauan d i a t a s permukaan t a n a h yang tingginya lebih d a r i 3 ( t i g a ) m e t e r s e p e r t i d a e r a h perurnahan, d a e r a h i n d u s t r i / p a b r i k , daerah pertokoan, pasar, t e r m i n a l buslangkutan m u m , p e r k a n t o r a n , gudang, pepohonan, h u t a n , perkebunan, l a l u - l i n t a s j a l a n l j a l a n r a y a , re1 k e r e t a b i a s a , penghantar k e r e t a l i s t r i k , l a l u lintas air, i r ~ s t a l a s i l a i n s e p e r t i jembatan b e s i , rangka b e s i penahan, s a l u r a n u d a r a t e g a n g a n rendah ( S U T R ) , s a l u r a n u d a r a t e g a n g a n menengah ( S U T M ) , SUTT, SUTET, s a l u r a n u d a r a telekomunikasi, antena r a d i o , antena t e l e v i s i ;
1 3 . Bangunan a d a l a h semua j e n i s bangunan tinggi lebih dari 3 (tiga) m e t e r ;
dengan
14. Bangunan
Tahan Api a d a l a h bangunan permanen yang a t a p dan d i n d i n g l u a r n y a t e r b u a t d a r i bahan yang t i d a k mudah t e r b a k a r ;
15. Bangunan Tidak 'Cahan Api a d a l a h bangunan yang
atapnya a t a u dinding luarnya t e r b u a t d a r i bahan yang mudall t e r b a k a r d a n s e g a l a bangunan yang d a p a t meni.mbulkan kebakaran yang b e s a r ; 16. Permukaan Tanah a d a l a h p e r m u k a a n t e r t i n g g i
d a r i t a n a h i t u s e n d i r i , permukaan re1 k e r e t a a p i , permukaan j a l a n dan permukaan a i r t e r t i n g g i pada s a a t pasang a t a u b a n j i r , yang d i p e r g u nakan s e b a g a i patokan u n t u k menetapkan J a r a k Bebas Minimum ; ( p o l e ) , menara ( t o w e r ) yang dipergunakan untuk menopang P e n g h a n t a r ;
17. Penyangga a d a l a h t i a n g
18.
Tanah Tapak Penyangga adalah tempat untuk membuat pondasi Penyangga dan mendirikan Penyangga;
19.
Penghantar ada1.ah pilinan kawat telanjang yang dipergunakan untuk menyalurkan energi listrik;
20.
Tanaman adalah semua jenis pepohonan yang tumbuh dengan tinggi lebih dari 3 (tiga) meter;
21.
Rute adalah jali~ry'ang dilalui oleh SUTT atau SUTET
.
BAB
I1
RUANf': BEBAS Pa:sal 2 Ruang bebas ditetapkan berbeda-beda dalam luas dan bentuknya berdasarkan : a.
Suhu dan tekanan angin berpengaruh pada andongan samping dari Pe.nghantar;
maksimum yang dan ayunan ke
b.
Tegangan sistem, Penghantar;
Penyangga
c.
Jarak
desain
dan
Bebas Minimum;
sebagaimana tercanti~m pada Tabel dan Gambar 1 (satu) sampai dengan 19 (sembilan belas) dalam Lampiran Peraturan Menteri ini, yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk menetapkan ruang bebas selanjutnya yang diperlukan. BAB
111
PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN SUTT ATAU SUTET Bagian Pertama Rute, Survai dan Penyelidikan Tanah Pasal 3 Dalam menentukan Rute, pelaksanaan survai dan tanah untuk Perencanaan penyelidikan Pembangunan dan Pemasangan SUTT atau SUTET, Pengusaha harus memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemilik tanah atau bangunan wajib membolehkan Pengusaha yang bersangkutan untuk memasuki tanah atau bangunan dan memotong tanaman yang menghalangi untuk keperluan pelaksanaan survai dan penyelidilan tanah.
(3) Apabila
dalam pelaksanaan survai dan penyelidikan tanah timbul kerusakan pada bangunan dan tanaman, kepada pemilik dapat diberikan kompensasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bifgian
Kedua
Pembangunan dan Pemasangan Pasal 4 (1) Dalam melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan
SUTT atau SUTET, Pengusaha harus memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Pemilik tanah atau bangunan waj ib membolehkan
Pengusaha untuk nlemasuki tanah dan memotong tanaman yang Pembangunan dan Pemasangan.
atau halaman menghalangi
(3) Apabila
dalam gelaksanaan Pembangunan dan Pemasangan SUTT atau SUTET timbul kerusakan pada tanah atau tanaman, kepada pemilik dapat diberikan kompensasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bagian Ketiga Ganti rugi Tanah,-Tanaman dan Bangunan Pasal 5
Tanah yang terletak di bawah SUTT atau SUTET tidak dibebaskan dan tidak diberikan ganti rugi. Tanaman dan bangunan yang terletak dibawah SUTT atau SUTET dan tidak memasuki Ruang Bebas tidak dibebaskan dan ticiak diberikan ganti rugi. Tanah tempat untuk mendirikan Tapak Penyangga termasuk bangunan dan tanaman yang berada diatas tanah tersebut harus dibebaskan dan diberikan ganti rugi. Tanaman dan bangunan baik seluruh maupun sebagian yang berada pada Ruang Bebas harus dibebaskan dan d.iberikan ganti rugi. Besar ganti rugi 'atas tanah sebagaimana termaksud dalam ayat ( 3 ) Pasal ini, ditetapkan berdasarkan musyawarah antara Pengusaha dengan pemilik tanah serta berpedoman pada peraturand perundang-undangan yang berlaku dan harga dasar tanah yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat.
(6)
Besar ganti rugi atas tanaman dan bangunan sebagaimana termaksud dalam ayat (3) dan ayat (4) Pasal ini dit.etapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
(7) Tanaman
dan bilngunan yang telah diberikan ganti rugi seluruhnya, harus ditebang dan dibongkar seluruhnya oleh pemiliknya.
BAB
IV
PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN Bagian Pertama Pengamanan Pasal 6 (1) Pada setiap Penyangga harus dipasang tanda
peringatan dan bahaya. (2)
Untuk kepentingan keamanan dan mencegah bahaya maka setiap orang baik sendiri maupun bersama-sama dilarang : a.
Mengambil, mengganggu, merusak dan membongkar bagian dari Penyangga, tanda peringatan dan bahaya serta pencegah panjat ya ng dipasang untuk pengamanan SUTT atau SUTET;
b.
Memanjat Penyangga, menembak, melempar , menjolok diln menyentuh SUTT atau SUTET dengan cara apapun;
c.
Bermain- layang-layang atau sejenisnya dikawasan sekitar jalur SUTT atau SUTET dan bermain olah raga di dalam dan di bawah Ruang Bebas yang dapat mengakibatkan SUTT atau SUTET terganggu;
d.
Membakar b m d a apapun di dalam atau di bawah Ruang Bebas;
e:
Mengadakan pertunjukan, keramaian dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat memasuki Ruang Bebas yang mengakibatkan SUTT atau SUTET terganggu. Mendirikan Bangunan atau menanam Tanaman lain yang klagiannya memasuki Ruang Bebas sebagaimana dimaksud pada Tabel dan gambar 1 (satu) sampai dengan 19 (sembilan belas) dalam Lampiran Peraturan Menteri ini; Menimbun atau mengurug tanah di bawah Ruang Bebau SUTT atau SUTET yang dapat mengakibatk.an perubahan jarak antara kawat penghantar dan tanah. L
3) Setiap pekerjaan galian di sekitar batas tanah
tapak Penyangga pada kondisi tanah datar, tanah lereng atau tanah curam di sekitar atau sekeliling pondasj. Penyangga SUTT atau SUTET harus diberitahukan kepada Pengusaha untuk diadakan penelitian terlebih dahulu. (4)
Hasil penelitian tersebut pada ayat (3) dapat dijadikan bahan pertimbangan Pemerintah Daerah setempat untuk tidak memberikan izin penggalian apabila terdapat indikasi bahwa penggalian tersebut mengganggu keamanan dan membahayakan Penyangga.
(5) Dalam
mendirikan bangunan atau melakukan kegiatan lainnya disyaratkan sebagai berikut : a. Jarak antara bangunan di sekitar SUTT atau SUTET dengan Penghantar SUTT atau SUTET harus lebih besar dari Jarak Bebas Minimum sesuai Tabe.1 dan Gambar 1 (satu) sampai dengan 19 (sembi,an belas) dalam Lampiran Peraturan Menteri ini;
I
b. Pembuatan jalan, pembangunan saluran udara lainnya, dan penyelenggaraan kegiatan lainnya di bawah, menyilang ataupun sejajar dengan SUTT atau SUTET harus memperhatikan Jarak Bebas Minimum sesuai dengan Tabel dan Gambar 1 (satu) sampai dengan 19 (sembilan belas) dalam Lampiran Peraturan Menteri ini;
c. Dalam keadaan Penghantar memotong bidang yang melalui kaki Penyangga tumpu SUTT atau SUTET yang berdekatan, maka jarak antara Penghantar dengan benda atau bangunan, pohon dah semacamnya yang menyilang di sekitar Penqhantar tersebut harus memenuhi ketentuan Jarak Bebas Minimum sebagaimana tercantum pada Tabel dan Gambar 1 (satu) sampai dengan 19 (sembilan belas) dalam Lampiran Peraturan Menteri ini; d. Untuk perlindungan terhadap bahaya kebakaran, maka jarak minimum antara bangunan dengan proyeksi Penghantar paling luar pada bidang datar yang melewati bagian kaki Penyangga adalah : 1) 20 m bagi pompa bensin atau tangki bensin
diukur sampai bagian yang menon j01 terdekat dengan SUTT atau SUTET; 2) 50 m bagi tempat penimbunan bahan bakar
diukur dari sisi tangki terdekat dengan SUTT atau SUTET.
Bagian Kedua Pemeliharaan Pasal 7 (1) Setiap tanaman yang telah ditebang dan telah
diberikan ganti rugi yang kemudian tumbuh kembali dan setiap tanaman baru yang tumbuh memasuki Ruang Bebas, harus dipangkas atau dipotong oleh pemilik atau oleh Pengusaha dengan sepengetahuan pemilik, tanpa diberikan kompensasi. (2) Pemilik tanah harus membolehkan Pengusaha
memasuki tanahnya untuk melakukan pemeliharaan SUTT atau SUTET yang bersangkutan. BAB
V
Pasal 8
C
Hal-ha1 yang belum atau belum cukup diatur dalam Peraturan Menteri ini diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal 1,istrik dan Energi Baru. Pasal 9 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 Februari 1992 MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
-.
GINANDJAR KARTASASMITA
zfi:-.\, -----Ay->:J : ^&ty1
-.\
~ rn-\F&'&V ,
-
~ & -J
03 .P/47/MPE/1992 -2 L . - l b ~ ~: L 7 Februari 1992 P
I
.
i=*\
, 4 '
MCNTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
2
-
---~
7 d L -UL
i 1, " '\
."
-
,d\ -
GINAIJDJAR KARTASASMITA
"d-
.-4
2
I I
Keterangan :
I
1. f7m]:penampang rnelmmg
2.
c
12-24 DQZ.75 rt;7l'T377
bebas ~ 1 j 6611 n 50 KV 325i iengz9 ga\saqg ( msnara dtIngglkan )
=
-3
01 .P/47/MPE/l992 7 Februari 3992
:
Potongan A - A
--
I
Keierangan : 1. i / . pmampang mel~ntangruang bebas 2. c : )ar& bbear mlnlmum
slrld ~ a n d apass mrm-2 yalo a ~ % L ? l ~ a ~ 1
' fi - I E N T E R I
PERTAMSANGAN DAN ENERGI
GINANDJAR KARTASASMITA
LAMp1RAr-J
PERATURAN m4m4 W
R
=I.
: 03 .P/47/MPE/1992 : 7 Februari 3992
pandanoan ~ t a s I-
-
---
Gambar : 5 B
I
-.-..-.-
---?-.
II I
I
L
1
----
I
,, ,,
- ...- ..----
I I I
---
Y
penampang mel~ntangruang bebas SUTEf 5 0 0 KV SIM ganda pa02 t r n g a ' ~a?\ra?c (menara d&nogwa?)
MElJTEfiI PERTAMBANGAN DAN E N E R G I
GINANDJAR KARTASASMITA
m1FuQd
-
m m pEmmmEw
: 01 .P/47/MPE/1992 : 7 Februari 1 992
mExx
Gambar : 6
Pandangan Atas
----
----
Potongan
llm
I
wm
~
M
E
N
]
C
E
R
I
~
D
A
N
~
: Ol.P/47/MPE/3992 : 7 Februari 1992
N)13R
TAtEGU
Gambar : 7
'
.'
I k-----A-----
-
.
I
I
Ketermgan : peMmpang rnelintang ruang bebas SUTET 500
1.
2.
C
: yrsk bebas m x m m
CN SIM tunggal ppc'.a 1-:ah
c a w a (rnanarz ~ d4nooka~)
?h*
/'
--
F'ENTERI PETI'AMBANGAN DAN ENERGI
7
L
GINANDJAR KARTASASMITA
7
L.QJG'lfZWJ FFwcmwJ ?OOR ZAM32iL
Pandangan Atas
m m PJEKm-ELrn :Ol.P/47/MPE/1992 : 7 Februari 1992
17 B
rn m Gambar : 8
I
l
1. CT77n : PenarnpMg rnehtang ~ a n bebas g S U t R 500
YanO mehtasi daerah yang banyak pohon
2.
C
. jarair bebzs m~nirnum 1, I
i*.
ganda p a s t&xsb, ga*&-,g
KV .
+q
(man&-&di;~ga~k&Tj
\\
..
N E N T E R I PERTAMBANGAN DAN E N E R G I
GINANDJAR KARTASASMITA
N X X
: 01 .P/47/MPE/3992 : 7 Februari 1992
Panda----
Gambar : 10 Ate-
-PERTAMBANGAN DAN ENERGI
GINANDJAR KARTASASMITA
w.IpIRAN
FzmnJRAN HENI'ilRI pDum%KmDAN DEZGI NXX : 01 .P/47/MPE/1992 T M G 3 L : 7 Februari 3 992
Gambar : 1 1
Pandangan
Pandangan Depan
g-p-<-,
2CT hrak
= 50 m
Wak l n m
= 20 m
t a w bemn bawah taMh
Keterangan
I
Berlaku untuk SUV 661150 KV dan SUTET 500 KV \
. .
\\
MENTERI P E R T W A N G A N DAN E N E R G I
G I N A N D J A R KARTASASMITA
;-.#
I
TXCxx,
: 7 Februari 1992
Gambar : 12
L?m
: pene-opsng melintang rusng b e ~ a s~
.--
r66nKV
. p d a penpah c~an~mg ( menara ttzsk dtingpken )
MEtJTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
b,
GINANDJAR KARTASASMITA
: 7 F e b r u a r i 1.992
Gambar : 13
I
I
! t
42
MENTERI PERTAMBANGAN DAN E N E R G I
GINANDJAR KARTASASMITA
=RAN
~
NW3R
~
E
R
I
I ~ A NEXEIG1
: 01 .P/47/MPE/l992 : 7 Februari 1992
/ .---*
GINANDJAR KARTASASMITA
WIRAN
PERATURANMEMEFU-wK2aR : 01 .P/47/MPE/l992 TANX;;U. : 7 Februari 1992
Gambar : 15
: penampang melintanp ruang bebas
500 KV sirkit tunggal
pas'; zngab, gawcno ( men&:&tidzk tl;;in~~ikc;,)
MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI I
-
GINANDJAR KARTASASMITA
LWPlRAN
F3zRmmwmm-m= : 03 .P/47/MPE/1992 TAN33AL ,: 7 Februari 3992
ECGR
Gambar : 16 Pandangan Atas
---
Potongan
Satuen dalam METER
-L
m a n g melvrtang r w n g bebas S u n a KV pads mena-a yana b3ak d:'j723ka?
MENTERI PERTAMBAtJGAN DAN E N E R G I
--
/ 4
GINANDJAR KARTASASMITA
-2-R --"
Gambar : 17
)-i
Pandangan Atas
I
Satuan dalam M€ER
I
Keterangan
A
I
W-q
mehtang ruang bebas SUTT r 5
2 pads ~ rnena-a y
a bJ&. ~ d$np~ka?
M E N T E R I PEXTAMBANGAN DAN ENERGI
1
-
LAFmxhN - M N f E R x - D A N m : Ol.P/47/MPE/1992 TN433L : 7 Februari 1992
MENTERI PERTAMBANGAN DAN E I G R G I
, '
\
.
..---
/
GINANDJAR KARTASASMITA
LEy.IpIRAN
lTRxmwl
MmI'Elu
-
DAN FNEKI
NXX : Ol.P/47/MPE/1992 TAMXU 7 Februari 1992
Gambar
---...- .- . -
..- - ..- . A
- - + -
I
Potongan
Saturn drlam METER Keterangan :
.penampang mel~ntangruang bebas EUTET 500 MI rnki tunggal pada mnara y a i l ~ idak d~bn~g~kan
&+/
ygj -w b*
I
8'
%'"
y
d i
"T Mmrmu
D4N DEFm