LAPORAN KASUS
Lipoid Pneumonia Akibat Aspirasi Cairan Insektisida (Baygon) Noni Novisari Soeroso Departemen Ilmu Penyakit Paru, Fakultas Kedokteran USU Rumah Sakit H. Adam Malik, Medan
Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41 y No. 1 y Maret 2008
Universitas Sumatera Utara71
Gambar 1
Gambar 2
72
Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41 y No. 1 y Maret 2008 Universitas Sumatera Utara
Lipoid Pneumonia Akiabt Aspirasi Cairan...
Gambar 3
Analisa cairan BAL dijumpai gambaran
massif exfoliasi dari sel epithel bronchial dengan necrosis. Tanda-tanda peradangan minimal, kadar total lipids: 141 mg/dl, kesan: nekrosis dari epitel tractus respiratorius dengan minimal inflammation. Pengobatan penderita diberikan kuinolon drips , kortikosteroid dan mukolitik. Dilakukan foto toraks ulang pada tanggal 9 September 2005 (Gambar-4) tampak infiltrat di lapangan bawah paru kanan dengan konsolidasinya berkurang. Dan keadaan penderita sudah membaik dan diperbolehkan pulang.
terjadi pada infant dan anak-anak yang mengalami retardasi mental. Banyak kasus yang dijumpai pada exogenous lipoid pneumonia ini terjadi akibat pemberian minyak mineral secara oral yang tujuan dalam pengobatan ataupun secara eksidental pada anak-anak. Mineral oil sering digunakan untuk pengobatan konstipasi baik pada anak maupun orang dewasa. Karena viskositasnya yang tinggi, bahan ini dapat menekan refleks batuk dan juga memudahkan terjadinya aspirasi pneumonia pada orang yang normal dan juga pada penderita yang mempunyai faktor-faktor predisposisi seperti gangguan menelan baik karena kelainan neurologis ataupun karena gangguan pada esofagus sehingga akan 3,4 meningkatkan resiko terjadinya aspirasi. Faktor predisposisi yang lain dapat berupa kebiasaan menggunakan bahan-bahan dari berbagai jenis minyak seperti minyak mineral, minyak hewani dan kadang-kadang pada minyak tumbuhan yang sering dijumpai pada obat-obat laxativa, obat tetes hidung, obat semprot pada mulut, dan insektisida. Zat-zat yang merusak masuk ke paru melalui inhalasi, aspirasi atau sedang melakukan prosedurprosedur iodinisasi minyak tumbuhan yang digunakan pada medium radioopaque untuk bronkografi, Lymphangiografi, mielogrografi, hysterosalphyngography, dan uterografi. 5,6 Pada kasus ini terjadi aspirasi pneumonia tujuan ingin bunuh diri dengan meminum cairan insektisida (baygon).
Gambar 4
PATOFISIOLOGI Bila minyak masuk ke dalam paru, proses patologis yang menyebabkan berkembangnya Exogenous Lipoid Pneumonia terjadi dalam 3 stadium: Stadium 1 : terdiri dari gangguan endotel kapiler dengan eksudasi plasma dalam alveoli. Stadium 2 : makrofag-makrofag alveoli dan intestisial akan diaktifkan yang selanjutnya memfagositosis dan mendegredasi minyak. Stadium 3 : berkembangnya reaksi granulo6,7 matosa dan fibro intestisial
DISKUSI Banyak ditemukan penderita exogenous lipoid pneumonia ini pada usia dekade keenam dan ketujuh. Keadaan ini juga sering
Stadium–stadium ini sangat bervariasi keparahannya tergantung dari kuantitas dan kualitas minyak tersebut. Makrofag fat leden dan limfosit pleura prominen bisa tampak
Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41 y No. 1 y Maret 2008
Universitas Sumatera Utara73
Laporan Kasus
pada pemeriksaan histologi yang sering menyebabkan misdiagnosis dengan limphatic carsinomatosis. 7 PATOLOGI ANATOMI Pada histologi bisa didapati gambaran lipid laden makrofag, netrofil yang banyak serta sedikit limfosit. Makrofak lipid laden tidak spesifik untuk lipoid pneumonia. Makrofag ini bisa dijumpai pada berbagai penyakit lain. Indeks lipid laden makrofag bisa membantu untuk menegakkan diagnosa. Jumlah lipid dalam sel dibagi menjadi grade 04/100 makrofag alveoli. Grade-grade ini kemudian dijumlahkan, skor di atas 100 menduga adanya aspirasi lipoid pneumonia Indeks ini tidak dapat membedakan antara 5,7 exsogen dengan endogen lipoid pneumonia. MANIFESTASI KLINIS Pasien dengan lipoid pneumoni sering mempunyai keluhan-keluhan yang non spesifik, yang mirip dengan penyakit paru lainnya. Gejala-gejala yang paling sering adalah batuk, sesak napas dan demam. Hemoptisis, keringat malam dan penurunan berat badan juga bisa dijumpai, tapi kadangkadang penderita bersifat asimptomatik. Gejala-gejala dan tanda-tanda penyakit yang mendasarinya ataupun komplikasi-komplikasinya bisa ditemukan. Pemeriksaan fisik diagnosis bervariasi dari normal sampai penyakit-penyakit paru kronis. 4,8 Gambaran klinis yang dihasilkan dari pneumonia ini sangat bervariasi tergantung pada umur, volume material yang teraspirasi, dan kronisitas aspirasi tersebut. Sering dijumpai berupa asimptomatis dan diketahui secara kebetulan sewaktu dilakukan pemeriksaan radiologi. Pemeriksaan laboratorium bisa menunjukkan lekositosis berupa PMN 3,6,7 dan disertai LED yang meninggi. DIAGNOSIS Diagnosis Exogenous Lipoid Pneumonia diduga bila pada anamnesis dijumpai adanya riwayat aspirasi minyak ataupun inhalasi minyak dan dijumpai kelainan radiologis. Diagnosis pasti dapat dibuat dengan pemeriksaan histopatologi melalui spesimen yang didapat dari cairan bronchoalveolar lavage (BAL) atau dari biopsi transbronkial. Cairan BAL bisa berupa normal, seperti susu 5,8 atau hemoragik.
74
Bronkoskopi dengan BAL telah dilaporkan sangat berhasil dalam menentukan diagnostik daripada lipoid pneumonia. Gambaran makroskopis cairan BAL dapat berupa dijumpainya butir-butir lemak pada permukaan cairan tersebut dan gambaran mikroskopis dapat dijumpai adanya makrofag lipid laden.8,9 Kasus ini dilakukan pemeriksaan BAL dengan kadar total lipids 141 mg/dl dan hal ini merupakan gambaran mikroskopis lipid laden macrophage. Tidak ada gambaran radiologi yang khas pada lipoid pneumonia. Pada foto toraks bisa menunjukkan corakan alveolar sebagai hasil penggumpalan lipid dalam rongga alveoli. Selanjutnya gambaran interstisial menunjukkan adanya migrasi makrofag dan penebalan septum alveoli oleh jaringan fibrosis. Foto toraks juga bisa menunjukkan adanya nodul yang terlokalisir (parafinoma) nodul-nodul ini mudah menyatu sehingga menimbulkan 8,9 gambaran seperti neoplasma atau TB. Pada studi retrospektif yang terdiri dari 44 pasien lipid pneumoni eksogen paling banyak menunjukkan gambaran radiologi berupa konsolidasi alveoli, ground glass opacity dan nodul-nodul alveoli. Gambaran ini bersifat bilateral, predominan pada posterior daerah bawah lobus paru. Foto toraks penderita ini adanya konsolidasi kedua lapangan paru. Pada gambaran CT scan toraks dapat diukur densitas lesi parenkim. Densitas negatif antara -150 Hounsfield Unit dan -30 Hounsfield unit adalah dugaan cukup tinggi dari lemak di intrapulmonal dan dijumpai ground glass opacification (Gambar.5.a) dan Gambar 5.b menunjukkan septal thickening dan consolidation + 39 Hounsfield Unit dengan 5,8 kesimpulan Lipoid pneumonia.
Gambar 5a
Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41 y No. 1 y Maret 2008 Universitas Sumatera Utara
Noni Novisari Soeroso
Lipoid Pneumonia Akiabt Aspirasi Cairan...
3. Nogue S, Sanz P, Borondo JC, Picon M. Fatal lipoid pneumonia due to broncoaspiration of isoparaffin after ingestion of an organophosphate. Acta Anaesthesiol Scand. 2003 jul; 47 (6) , 777-9. 4. Fraser RS, Muller NL, Colman N, et all. Aspiration of Solid Foreign Material and Liquids in Diagnosis of Diseases of The th Chest 4 ed. Philadelphia, W.B Saunders company. 1999. 2485-516. Gambar 5b
Pengobatan Lipoid pneumonia yaitu pemberian prednison dan bronchoalveolar lavage (BAL) di seluruh paru.4,6 KESIMPULAN Telah dilaporkan kasus lipoid pneumonia akibat aspirasi cairan insektisida (baygon) dengan segera dilakukan tindakan bronkoskopi dan BAL dengan hasil adanya lipid laden macrophage. Diberi pengobatan kuinolon drips dan kortikosteroid pada kasus ini, kemudian keadaan os membaik.
DAFTAR PUSTAKA 1. Myaing M, Alkhuja S, Cook C, Nahavandi AA. Lipoid Pneumonia: A Rare and Challenging Diagnosis. Avalaible from URL http//www.residentstaf.com 2. Fishman AP, Elias JA, Fishman JA et all, Approach to the patient with pulmonary with pulmonary infections. In: Pulmonary rd Diseases and Disorder, 3 ed. New York, Mc Graw Hill Book Company, 1998, p 1225 – 30.
5. Gaerte SC, Meyer CA, Helen TWM, Tarver RD. Fat-containing Lesions of the chest. Journal of Radiographics. 2002;22:S61-S78. 6. Meltzer E, Guranda L, Vassilenko L, et all. Lipoid pneumonia: a preventable complication. Isr Med Assoc J. 2006 Jan; 8(1):33-5. 7. Junge B, Popp W, Ruehm S, Rettenmeier AW. Fire eater’s risk: lipoid pneumonia following aspiration of a liquid hydrocarbon mixture. Pneumologie. 2002 Sep; 56(9):547-9. 8. Facon D, Coumbaras J, Bigot E et all. Acute hydrocarbon pneumonia after white spirit aspiration: sequential HRCT findings. Euro Radiol. 2005 Jan; 15(1):313.Epub 2004 Jul 14. 9. Kazachkov MY, Muhlebach MS, Livasy CA, Noah TL. Lipid-laden macrophage index and inflammation in bronchoalveolar lavage fluids in children. Eur Respir J 2001; 18:790-95.
Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41 y No. 1 y Maret 2008
Universitas Sumatera Utara75