Jadwal Rutin DOJCC Bali
Gathering pertemuan Doa Setiap Minggu I dan III 2 April 2017 Gathering di Aula SMI 16 April 2017 Gathering Libur (MingguPaskah) Setiap Minggu II Home Gathering terbagi menjadi 2 yaitu : Family & Youth Gathering di Rumah Anggota DOJ 9 April 2017 Family Home Gathering di Rumah Pak Bambang Jl. Batanta Celebration Meal Sabtu 22 April 2017
Covenant Night 27 April 2017
Lintas Alam ON ON Minggu 30 April 2017 Pendaftaran HP. 0877-5426-8947
Ziarah Bulan Maria Minggu 7 Mei 2017 Pendaftaran HP. 0812-9602-9892
Pelayanan Liturgi di Gereja FX Kuta
Minggu 2 April 2017 Tugas Koor Bhs Inggris Minggu Palma 9 April Pk 18.00 Tugas Tatib Minggu 23 April 2016 Pk 18.00 Tugas Tatib Sabtu 6 Mei 2017 Pk 18.00 Tugas Tatib Minggu 21 Mei 2017 Tugas Koor Bhs Inggris Minggu Pentakosta 4 Juni ‘17 Pk. 18.00 Koor Inggris
Mau Ikutan kegiatan DOJCC ? Hubungi : 0878 6180 5088
www.DOJCC.com
PROGRES PEMBANGUNAN Rumah Pelangi Kasih Bali oleh DOJCC Bali
Terimakasih untuk sumbangan para donatur. Persembahan kasih untuk pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga - Bali dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Pelayanan Tatib dan Koor selama bulan Maret 2017 di Gereja FX Kuta
Gathering DOJCC Bulan Maret 2017
Celebration Meal DOJCC 25 Maret 2017
DOJCC Sport Maret 2017
Mengunjungi Heri Operasi Empedu
Formation Teaching 29 Maret 2017
Fresh JUICE ! refresh your soul Syalom
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0878 6180 5088)
Kritik dan saran :
[email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator: RD. Hady Setiawan Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Layout Design : Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL, Jeff, Rm Wenz MGL, Rm. David MGL, Alin, Yudi, Betty, Pras, Yustina, Rita, Lia, Siska, Daniel, Lita, Herman, Christ Br. Martin MGL. Desy, Ratih, Vanessa, Flo, Lita, Rosa, Hilda, Birendra, Maurits, Santo, Tina Bone Distribusi : Anggota DOJ Bali Pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga. Sumbangan dapat disalurkan ke :
BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Harap sms / telpon 0878 6180 5088 untuk konfirmasi.
Salam sejahtera buat kita semua. Pada pertengahan bulan April ini. Kita akan memasuki Pekan Paskah. Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci dan Minggu Paskah. Masa-masa berahmat karena kita akan merayakan hari kebangkitan Tuhan Yesus. Kemenangan melawan maut dan dosa. Penyelamatan atas segala dosadosa kita. Semua karena Tuhan sangat mengasihi kita. Manusia ciptaanNya. Syair lagu dibawah ini membawa kita kepada rasa syukur karena kita mempunyai Allah yg mengasihi kita. Karena kita Dia menderita karena kita Dia disalibkan agar dunia yang hilang dis’lamatkan dari hukuman kekal Waktu pun berlalu dan kita pun tahu anug’rah yang besar dari Bapa Yang relakan AnakNYA disiksa dan disalibkan di bukit Kalvari kar’na kasih. Selamat Paskah saudara/i semua. Semoga Tuhan memberkati kita semua Salam Fresh Juice Nathasa PemRed Fresh Juice
Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com
Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Membela Yesus
Sabtu 1 April 2017
Yoh 7:43”Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia”
Yer. 11:18-20; Mzm. 7:2-3,9bc-10,11-12; Yoh. 7:40-53
Diantara kita tentu sudah tidak asing lagi dengan sosok Bapak Gubernur Jakarta yang menjabat saat ini yaitu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang saat ini cukup fenomenal dengan gaya kepemimpinannya. Cara dia berkata-kata, bersikap dan mengambil keputusan,sangat bertolak belakang dengan kebiasaan para pejabat pada umumnya. Ia bagaikan badak yang berusaha mendobrak tradisi, tegas dalam memeberi keputusan, jujur berani dan anti korupsi. Sikapnya ini membuat beliau mempunyai banyak musuh dan menjelang Pilgub 2017 kita disuguhi berita tentang kasus penistaan agama yang menerpadirinya.Makin kesini makin banyak orang yang bermunculan ingin menantang Ahok.Ada yang mantan menteri, ada yang anggota DPRD, FPI hingga lawan politiknya dalam pilgub DKI 2017.Kehadiran Ahok benarbenar menimbulkan pertentangan banyak orang di sekitarnya.Ada yang suka dan mengakui keberhasilannya, ada pula yang selalu melihat kekurangannya dan mecari kesalahannya. Banyak orang pun bertentangan ketika melihat Yesus di zaman itu. Ada yang mengakuiNya sebagai orang besar dan nabi,tapi ada pula yang menentangNya. Perdebatan mereka begitu tajam sampai-sampai ayat-ayat Kitab Suci digunakan sebagai materi penguat pendapatnya. Hingga saat ini pun masih banyak orang yang menentang ajaran-ajaran yang diberikan Yesus kepada kita. Terlepas dari setiap orang yang menentang Yesus maupun Ahok, keduanya mempunyai kesamaan dimana Yesus datang ke dunia untuk melayani umat manusia dan Ahok mempunyai moto dalam kepemimpinannya yakni ingin melayani masyarakat Jakarta. Bagaimana dengan kita?Siapkah kita untuk melayani sesama kita sekalipun itu adalah musuh kita?Siapkah kita membela Yesus Tuhan kita sekalipun banyak yang menantang ajarannya? FLO
Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 9 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
BAU
Minggu 2 April 2017
Yoh 11:43, Dan sesudah berkata
demikian, berserulah Ia dengan suara keras, “Lazarus, marilah keluar!”
Yeh. 37:12-14; Mzm. 130:1-2,3-4ab,4c-6,7-8; Rm. 8:8-11; Yoh. 11:1-45
Pernahkah kita merasa malu karena kita “bau”? Entah kita malu karena bau keringat walaupun sudah disemprot deodorant atau parfum, baju yang kita kenakan bau apek ataupun bau mulut kita yang busuk karena lupa gosok gigi sehingga kita tidak pede kalau berbicara dengan orang lain. Yang jelas, yang ada hanyalah rasa malu dan minder plus tida percaya diri. Lazarus pun dalam bacaan injil hari ini, saya yakin, merasa malu karena bau badan. Bukan karena tidak mandi tetapi karena dia sudah mati selama tiga hari.Bayangkan saja bau badan busuk alias bau bangkai walaupun sudah dibalsam dan diminyaki serta dililit kain kafan. Tetapi ketika Yesus memanggil dia dari kegelapan kubur, “Lazarus, marilah keluar”! Ada keragu-raguan di dalam pikirannya. Dia berpikir seandainya dia keluar, banyak orang akan menutup hidungnya karena sudah pasti bau. Namun sabda Tuhan Yesus begitu kuat sehingga seolah-olah Firman Tuhan itu yang menarik dia keluar dari liang kubur. Walaupun berjalan tertatih-tatih dan dan terasa berat karena sudah tiga hari “mati” alias tidak bergerak, akhirnya Lazarus pun keluar. Dia keluar menghirup udara segar setelah berhari-hari “terkurung” di dalam kegelapan kubur. Dalam masa prapaskah ini pun kita diajak untuk keluar dari liang kubur yang gelap dan pengap. Liang kubur yang dimaksud adalah hidup rohani kita yang mati karena “bau” dosa.Mungkin kita merasa malu karena “bau” dosa-dosa yang kita lakukan dan tentunya ada keragu-raguan untuk memulai hidup yang baru. Terkadang kita tidak sadar bahwa sebenarnya karena dosalah membuat hubungan kita dengan Tuhan dan sesama mati bahkan karena lama mati akan tercium seperti bau bangkai. Kita bisa saja menutup-nutupi dosa dan kesalahan kita seperti kita menutupi bau badan dengan parfum atau pewangi lainnya, namun suatu saat akan tercium juga. Maka alangkah baiknya kita keluar dari kedosaan kita dan mengikuti Sang Terang yang memanggil kita, “Marilah keluar!” Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
10 Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Hakim Dan. 13:1-9,15-17,19-30,33-62; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Yoh. 8:1-11
Senin 3 April 2017
Yoh 8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya
kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”
Pada bacaan hari ini menceritakan Tuhan Yesus yang didatangi oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi.Mereka ingin menjebak Tuhan Yesus dengan membawa seorang perempuan yang melakukan perbuatan dosa yaitu berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian.Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?” Kalau Tuhan Yesus mengatakan “lepaskanlah perempuan itu!” maka mereka akan melaporkan Tuhan Yesus sebagai pelanggar Hukum Taurat Musa. Namun jika Ia mengatakan “rajamlah perempuan itu!” maka Ia akan kehilangan “sahabat”-Nya yaitu para pendosa dan para pemungut cukai. Tentunya pikiran-pikiran “kotor” inilah yang ada di dalam pikiran ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang sedang berada di sana. Lalu apa yang diperbuat Yesus? Ia menulis dengan jari-Nya di tanah dan berkata Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua.Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Dan Tuhan Yesus pun mengampuni dosa perempuan itu dan meminta perempuan tersebut untuk tidak melakukan dosa lagi. Demikian juga yang sering terjadi pada saat sekarang. Terkadang kita sering menjadi “hakim” menilai orang lain telah berbuat dosa. Terkadang kita tidak mengetahui permasalahan nya secara utuh. Kita tidak mendengarkan dahulu apa alasan orang tersebut berbuat demikian, kita tidak mencari tahu dahulu sebab dan akibatnya. Dengan mudahnya, kita menilai orang telah berbuat dosa. Kita lupa bahwa kita juga adalah orang berdosa, janglahlah kita menjadi hakim yang dengan mudahnya menghukum orang lain. Di dalam masa prapaskah ini, retret agung kita, kita jadikan kesempatan ini untuk mengintropeksi diri kita sendiri dahulu sebelum menilai orang lain. Evaluasi yang kita lakukan terhadap diri kita sendiri hendaknya bertujuan untuk memperbaiki individu kita agar menjadi pribadi yang lebih baik.Kita bertobat dan berusaha untuk tidak melakukan dosa lagi, dan hendaknya kita saling mendoakan agar kita tidak mudah jatuh di dalam dosa.Amin. -Santo-
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 11 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Selasa 4 April 2017
Hidup benar di hadapan Allah
Yoh 8 : 29 Dan Ia, yang
telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia taidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
Bil. 21:4-9; Mzm. 102:2-3,16-18,19-21; Yoh. 8:21-30
Di mata dunia, orang jahat tentu di benci dan tidak disukai banyak orang, namun tak selamanya juga orang baik akan disukai oleh banyak orang banyak. Hal ini sering terjadi di dalam kehidupan kita, dimana kita semua diajak untuk melihat lebih dalam rencana dan kehendak Allah di dalam diri kita masing-masing. Seperti dalam bacaan Injil hari ini, bagaimana Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya bahwa kehadiran-Nya di tengah dunia ini bukanlah seorang diri dan bukanlah kehendaknya, melainkan untuk melaksanakan apa yang telah menjadi rencana dan kehendak Bapa-Nya. Begitu juga dengan kita semua, lahir di tengah dunia ini juga mempunyai misi yang sama seperti Tuhan Yesus yaitu melaksanakan apa yang menjadi rencana dan kehendak Allah yaitu hidup benar dengan saling mengasihi dan mengampuni seperti Bapa disurga. Tak jarang dalam kehidupan ini kita sering kali di benci dan tak disukai oleh banyak orang ketika kita sungguh melaksanakan apa benar di hadapan Allah dan kita diajak untuk percaya bahwa kita tidak sendirian dalam melaksanakan apa yang menjadi kehendak Allah yaitu. Khususnya dimasa prapaskah ini, kita semua diajak untuk semakin rajin berdoa, berpuasa dan berbuat kasih terhadap sesama kita yang sangat membutuhkan bantuan.Ini adalah sebuah undangan dari Allah agar kita hidup benar di hadapan Allah dan sesama.Sebagai bahan refleksi untuk kita semua saya memberikan beberapa pertanyaan. 1. Apakah selama ini saya hidup benar di hadapan Allah ? 2. Apakah saya memiliki keberanian dalam melaksanakan rencana dan kehendak Allah di dalam hidup ini? Bruder Martin MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
12 Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Aktifitas Cermin Identitas, Identitas Cermin Mawas Diri Dan 3:14-20. 24-25. 28; Dan 3:5-56; Yoh 8:31-42
Rabu 5 April 2017
Yoh 8:42 “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku.”
Tuhan Yesus berbicara kepada para Yahudi, yang sebenarnya percaya kepada Dia (Yoh. 8:31) tapi masih dangkal dan perlu dimurnikan. Yesus yang adalah Kebenaran, Jalan dan Hidup, ingin memerdekakan mereka lewat kebenaran yang ada padaNya, tetapi mereka malahan menjadi defensif - membela diri, mengatakan bahwa mereka tidak perlu dimerdekakan, karena identitas mereka bukanlah budak tetapi anak Abraham. Tuhan Yesus tetapi tahu bahwa mereka sudah menyalahgunakan identitas mereka, memakainya untuk bertindak semena-mena, bahkan sampai membunuh para nabi dan akhirnya membunuh Dia sendiri.Identitas mulia yang seharusnya menjadi cermin mawas diri, malahan menjadi kedok kejahatan dan kemunafikan.Sayangnya kedok ini tidak bisa lagi bekerja didepan Dia yang adalah Kebenaran sejati. Teman teman terkasih, aksi adalah saksi hidup. Aktifitas cermin identitas paling nyata. Kita memiliki identitas yang sangat mulia tetapi cukup kompleks.Kita adalah manusia yang masing masing memiliki harkat yang sederajat, serta kebebasan untuk memilih yang baik dan bertindak dengan benar.Kita adalah anak angkat Allah Bapa, karena kita sudah ditebus oleh Tuhan Yesus yang mati dan bangkit kembali. Kita juga adalah pengikut Kristus yang belajar mencontoh cara hidup-Nya yang penuh dengan kasih. Kita juga adalah manusia yang sudah lahir baru dalam Roh Kudus, sudah dibebaskan dari belenggu dosa, dikuatkan untuk bisa menyebarkan kabar baik Kristus, disatukan dalam keluarga Gereja yang kudus, dan disempurnakan dalam cinta kita kepada sesama manusia. Namun identitas kita yang luhur dan sangat mulia ini tidaklah datang dari diri sendiri.Ini diberikan oleh Tuhan Allah kita yang Tritunggal Maha Esa, dibayar mahal oleh DarahNya yang kudus. Identitas ini diberikan supaya kita bisa menjadi seperti Kristus sendiri, supaya tindakan kita mencerminkan kasihnya yang tidak berkesudahan. Janganlah kita gunakan identitas kita untuk bersombong diri, atau menjadi kedok ketidakadilan kita. Pakailah identitas ini untuk cermin mawas diri, alias koreksi aktifitas kita yang negatif, sehingga kita sadar bahwa kita masih perlu Kristus yang senantiasa mau menyempurnakan dan membebaskan kita lewat Kebenarannya yang memerdekakan. Biarlah semakin hari aksi kita semakin menjadi saksi Kristus sejati. Rm David Lemewu MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 13 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Sabar itu Selamat
Kamis 6 April 2017
Yoh. 8:51 Sesungguhnya
barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selamalamanya
Kej. 17:3-9; Mzm. 105:4-5,6-7.8-9; Yoh. 8:51-59
Pembaca Fresh Juice yang setia, Hari ini saya tergelitik dengan firman Allah yang sangat membuat para Farisi menjadi beringas pada Tuhan Yesus. Aiiiih, berbantahan kok dengan Tuhan, akibatnya naik darah. Ini seperti melambangkan diri kita mirip seperti orang Farisi yang sok mengerti Firman Allah namun ketika Firman itu menohok nurani kita, ehhhh kita jadi sebel sama Tuhan, marah sampaisampai menuduh Tuhan sembarangan, seperti orang Yahudi yang ngatain Yesus, “kerasukan Setan”. Beberapa hal yang membuat mereka marah rupanya perlu kita pelajari juga, jangan-jangan kita juga nggak ngerti maksud Tuhan Yesus. Jika kita mengikuti (menjalankan /melaksanakan) firman Allah, kita tidak akan mati selamanya. Nah inilah yang dimaksudkan Yesus sebagai kematian rohani, bukan kematian jasmani. Ketidak-mengertian para Farisi menandakan kadar kedalaman mereka terhadap firman itu sendiri. Kelanjutan dari ketidakmengertian itu adalah emosi jiwa mereka yang merasa lebih tau taurat... Sepintas komunikasi Tuhan Yesus dalam perikop ini nampak seperti debat kusir saja, Yesus meladeni kekerasan hati para Farisi itu dengan ‘sabetan’ kata-kata yang tajam seperti “...sama seperti kamu...” atau “...sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” Nah lhoh, kita nih sering kali juga membuat Allah geregetan, karena segala tanda dan ajaran sudah diberikan Allah melalui firmannya tetapi kita bersikap sok tau pada Allah – padahal belum mengertilah. Kesok-tauan kita malah sering menjatuhkan kita kedalam emosi yang tak teratur akan maksud Tuhan dalam hidup kita. Uring-uringan karena doa bagai tak terjawab, telepon ke Surga kagak ada yang angkat... Padalah Allah sementara menjelaskan pada kita melalui peristiwa-peristiwa hidup yang kita lakoni. Di akhir perikop terjadilah ‘sulap Ilahi’ dari Bapa Sorgawi bagi Anaknya, ketika para orang Farisi tidak dapat lagi menahan diri, mereka begitu geram dengan semua bantahan Yesus yang tak dapat mereka bendung dengan teori manapun, mereka mau merajam Tuhan Yesus. Hellooo... ini belum waktunya choy! Ini adalah masalah waktu. Menurut ketetapan, Allah bukan mati dengan cara dirajam tetapi disalibkan, untuk menyatakan bahwa kematian itu untuk menebus manusia yang zaman bahula, zaman sekarang dan zaman futuristik nanti! Artinya, kematian Yesus saja tak dapat dipercepat atau diperlambat, apa lagi kematian kita yang pasti ada gilirannya. Ndak usah rebutan, hanya perlu mengantre dengan rapi sembari bersiap dengan mematut-matut diri agar didapatiNya kita tidak bercela di hadapanNya.Jadi sesungguhnya yang terjadi adalah, Bapa Sorgawi ‘menyembunyikan’ Yesus hingga saat yang tepat Dia harus mati. Kadang aneh juga ya, pernah terdengar ada pemukulan si B terhadap si A di gereja, nah jika dirumah Bapa saja sudah berani mempraktekkan cara yang jauh dari ajaran kasih, bagaimana mungkin kita dapat diselamatkan di hari akhir kita. Semoga kita senantiasa diberikan kesabaran dalam menjalani hidup kita dan mengalami Allah di dalamnya sebagai satu-satunya Juru Selamat.Amin. Tina Bone
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
14 Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Jangan hanya karena berita Yer. 20:10-13; Mzm. 18:2-3a,3bc-4,5-6,7; Yoh. 10:31-42
Jumat 7 April 2017
Yoh 10:38 Percayalah akan pekerjaan-
pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.
Di jaman sekarang ini perkembangan teknologi komunikasi begitu sangat modern dimana begitu banyak orang juga bisa mendapatkan dan menggunakan berbagai alat komunikasi yang membuat mereka terhubung sangat cepat satu sama lain untuk memberi dan mendapatkan informasi. Informasi yang begitu sangat mudah dan cepat didapatkan sangat cepat cepat pula kita teruskan ke orang lain tanpa melihat kebenaran dan kenyataan dari berita itu atau yang biasa kita sebut berita Hoax. Berita yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, berita yang kejadiannya tidak pernah terjadi seakan-akan benar terjadi, berita yang kejadiannya salah menjadi benar ataupun sebaliknya.Masyarakat dibingungkan dengan ini semua. Saya membayangkan apabila Yesus dalam Injil hari ini hidup dalam dunia modern seperti ini, mungkin Yesus lebih cepat tidak diterima dan apabila memasuki satu daerah yang dikunjungiNya pasti sudah disambut dengan demo penolakan dengan alat-alat pengusir lainnya.Apa yang dilakukan Yesus dengan mujizat-mujizatNya pun dianggap sihir, apalagi ditambah dengan ajaranNya dan perkataanNya yang membuat orang menjadi panas telinganya dan terbakar hatinya. Mulailah berita-berita Hoax dalam dunia Yesus pada saat itu dibuat, sehingga menyebar luas ke seluruh daerah. Orang-orang banyak dibuat untuk tidak mempercayai Yesus, tetapi tidak sedikit pula yang masih mempercayaiNya karena mengalami dan merasakan secara pribadi. Tidak menutup kemungkinan hal ini bisa terjadi juga dalam kehidupan pribadi kita, pekerjaan kita, dalam masyarakat kita, komunitas kita yaitu kita sudah ikut menyalahkan, berprasangka buruk, turut menghakimi seseorang yang dikabarkan negatif hanya karena berita Hoax yang kita terima, padahal kita pribadi tidak mengenalnya dan tidak mengetahui dan memahami permasalahannya dan lebih jauh adalah kita juga sudah ikut atau ikut-ikutan menyebarkan berita tersebut . Dalam hal ini, kitapun bisa menjadi korban atau sebaliknya yaitu menjadi pelakunya. Hari ini kita boleh belajar dari kehidupan kita, dengan melihat kenyataan seperti yang banyak terjadi belakangan ini di masyarakat mengenai tanggapan dan sikap kita dalam menerima suatu berita untuk menjadi dewasa dan bijaksana dalam berpikir dan bertindak. Semoga. Birendra
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Melangkah bersama Tuhan
Sabtu 8 April 2017
Ibr 13:5 Janganlah kamu menjadi hamba
uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan
Yeh. 37:21-28; MT Yer. 31:10,11-12ab,13; Yoh. 11:45-56
Semenjak kecil, kita selalu diajarkan untuk tidak cepat puas. Kalau sekolah, dapat nilai 8, jangan cepat puas, masih ada nilai diatasnya, kejar lagi nilai diatasnya.Kalau bisa dapat 10 kenapa puas dengan 8. Tanpa sadar, ada 2 hal yang terjadi dalam proses pembentukan kepribadian kita. Hal positif serta negatif. Positif nya, kita tidak cepat berpuas diri terhadap pencapaian.Selalu memacu adrenalin kompetitif dalam diri. Berlomba untuk mencapai yang terbaik.Sehingga saat kita bekerja, kita mengejar karir, saat menjadi staff, ingin menjadi supervisor, saat menjadi supervisor ingin menjadi manager, saat menjadi manager ingin menjadi general manager.Negatifnya, dalam diri manusia, terpupuk rasa tidak puas. Dalam hal apapun kita akan tidak pernah puas. Waktu awal saya mulai bekerja, saya bekerja di Jakarta, mulai dengan gaji 750 ribu. Seingat saya, semua baik baik saja dengan pendapatan begitu, saya bisa membayar kost, makan, transport, semua dengan seirit mungkin dan masih survive tanpa hutang. Tapi coba itu di hari ini.Bisa garuk garuk saya kalau menerima itu. Kurang, kurang dan kurang. Gaji naik jadi 1juta, tetap saja kurang, gaji jadi berapapun kurang hahahaa, sampai harus merapel kerjaan nyambi sana sini. Selalu ingin lebih. Teman saya, semasa bekerja gaji 4 juta, 2 tahun lalu dia bekerja sendiri. Sampai suatu saat puncaknya dia curhat, dia selalu takut galau stress. Mungkin mau jadi karyawan lagi saja. Saya lalu bertanya, kenapa ? Apakah bisnis tidak lancar? Lancar, tapi saya setiap hari takut tidak cukup buat hidup dengan apa yang dicapai saat ini. Loh..apakah hasil dagang jelek kah ? Berapa rata rata yang didapat tiap bulan? Saya bisa dapat 6-8juta, bgitu katanya. Lalu saya menepok jidat saya. Ya ampun, bukankah itu hasilnya jauh lebih besar dari sewaktu menjadi karyawan ? Kok 4 juta tidak membuat stress tapi 6-8juta membuat stress ? hahahaha dia lalu tertawa. O iya ya cik, saya kok tidak menyadari pencapaian saya sendiri. Yang dipikirkan setiap hari hanya kurang saja. Lupa melihat anugerah Tuhan selama ini. Bahwa saya baik baik saja, Tuhan sudah menyertai usaha saya tanpa kekurangan apapun, bahkan diberi lebih. Saya terlalu takut akan hari esok dan lupa melihat penyertaan Tuhan selama ini. Akhirnya, rasa galau itu mulai mereda dan membuat kepercaayan diri pulih kembali. Manusia selalu sulit melihat hasil karya Tuhan dalam hidup dan di butakan oleh kekuatiran demi kekuatiran. Kita bekerja siang malam, dan lupa bahwa segala rejeki kita itu datang bukan dari manusia, akan tetapi berasal dari Tuhan. Kalau sebagai manusia kita bisa memberi kepada sesama, bukankah Tuhan kita jauh diatas kesemuanya itu. Maka tenanglah melangkah bersama Tuhan, serta percayakan segala rejekimu juga kepada Tuhan. Tidak ada yang sia sia di dalam Tuhan. Shaloom Rita
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
16 Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Perputaran Roda HARI MINGGU PALMA MENGENANGKAN SENGSARA TUHAN Bacaan Perarakan : Mat. 21:1-11. Yes. 50:4-7; Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,2324; Flp. 2:6-11; Mat. 26:14-27:66
Minggu 9 April 2017
Mat.21:10-11 Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata:“Siapakah orang ini?“Dan orang banyak menyahut:“inilah nabi Yesus dari Nazareth di Galilea
Minggu Palma adalah minggu terakhir Masa Prapaskah, awal dari Pekan Suci atau Holy Week atau Semana Santa untuk memperingati kedatangan Yesus yang disambut seperti raja di Gerbang Kota Yerusalem. Sesuai dengan Kisah Injil Matius hari ini, umat beriman akan dibagikan daun palma untuk mengulang kembali kisah Yesus yang dihormati sebagai nabi. Sesuai adat istiadat pada zaman Yesus, melambaikan daum palma dan meletakkan pakaian di jalan yang akan dilewati oleh seseorang adalah bentuk pernghormatan tertinggi. Selain disambut dengan lambaian daun palma dan pakaian yang dihamparkan di jalan, Yesus juga menunggang keledai sebagai lambang kesederhanaan dan perdamaian; sekaligus memberi pesan simbolis kepada para lawan Yesus bahwa Ia tidak sedang memobilisasi massa untuk melawan para pemimpin agama yang sah di Yerusalem. Yesus datang membawa damai bahkan siap mati mengorbankan diri demi keselamatan seluruh bangsa; karena itulah warna liturgi yang digunakan adalah merah sebagai lambang pengorbanan Kristus untuk keselamatan kita semua. Karena daun palma ini diberkati terlebih dahulu, maka daun palma ini kita hormati, tidak kita buang begitu saja. Ada yang dihiasi dengan bunga, atau dianyam rapih dan indah, dan disimpan untuk kemudian dibakar menjadi abu untuk Hari Rabu Abu tahun berikutnya. Entah apa yang ada di dalam pikiran kita waktu mengikuti perarakan ke dalam Gereja dan kemudian mendengar kisah sengsara yang begitu panjang. Mungkin kita ingin agar perayaan Minggu Palma yang panjang ini segera selesai dan kita pulang dalam damai. Saya pun tidak akan memberikan renungan yang panjang kali ini. Tetapi saya hanya mau mengajak kita semua pada awal Minggu Suci untuk bisa melihat. Pada awal liturgi perarakan kita mendengar bahwa Yerusalem digemparkan oleh orang-orang biasa yang melihat kedatangan Yesus sebagai Nabi dari Nazareth (Mat. 21:10-11). Kemudian pada akhirnya, beberapa hari kemudian, kepala pasukan dan anak buahnya melihat Yesus yang mati di kayu salib sebagai Anak Allah (Mat. 27:54). Sebagai pengikut Kristus kita harus mampu mempunyai mata seperti orang-orang yang menyambut Yesus di Gerbang Yerusalem atau seperti kepala pasukan dan anak buahnya yang bisa melihat siapa Yesus sebenarnya untuk kita dan seluruh umat manusia. Jangan sampai kita melihat Yesus sebagai pribadi yang merecoki hidup kita atau sebagai saingan yang membuat hidup kita terganggu dan tidak indah lagi, karena kita tidak bisa lagi melakukan apa saja yang kita kehendaki tanpa merasa bersalah dan berdosa. Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Yang Teraniaya
Senin 10 April 2017
Yes 53:7: “Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas”
Yes. 42:1-7; Mzm. 27:1,2,3,13-14; Yoh. 12:1-11,
Pada saat saya menuliskan renungan ini, saya teringat akan seorang pastor yang saya kenal. Sejujurnya saya tidak pernah dekat dengan seorang Pastur atau Romo , karena saya anggap mereka hanyalah orang biasa yang memang memiliki kuasa hanya pada saat diatas Altar, dibawah Altar mereka semua hanya manusia biasa, sama seperti Pak Lurah, sama seperti Pengacara dan lain lain. Jadi saya sendiri belum pernah dekat sekali sama seorang Pastur/Romo. Tetapi Pastur yang saya kenal ini, luar biasa. Saya mengenal kira kira 10 tahunan, dan saya tau Pastur ini semenjak saya dibangku kuliah. Dari Gereja yang hanya seukuran kira kira 100m2, dan penuh sesak, sampai dengan Gereja tersebut sudah menjadi kira kira 3 kali lipatnya dan tetap penuh sesak. Yang saya pikirkan adalah, Pastur tersebut setia melayani di Gereja tersebut, tetapi hanya dalam waktu beberapa hari Pastur tersebut ‘diminta’ untuk meninggalkan Gereja yang dibimbingnya untuk bertugas ditempat lain, memang sebagai seorang Pastur haruslah siap ditugaskan kemana saja, tetapi yang ada dipikiran saya adalah, Pastur ini hanya diberi waktu beberapa hari, bukan beberapa minggu. Saya melihat secara mata jasmani saya, pastilah sedih sekali Pastur ini, tetapi dia tidak berkata apa apa, dia hanya melaksanakan tugasnya. Walau dengan bergetar saat berkata ‘saya tidak apa apa, saya siap diutus kemana saja’ tetapi saya bisa merasakan kesedihan yang dialaminya. Terima kasih atas ilmu kehidupan didalam keiklasan, karena ilmu tersebut menjadi nyata dan jelas dimata saya orang awam, bukan hanya teoritis khotbah diatas mimbar. Semoga Pastur tetap diberkati diladang yang baru, diberi kesehatan dan setia didalam pelayanan. Pasti banyak yang merindukanmu Pastur, tetapi ladang sudah siap dipanen, dan Tuhan mengirimmu untuk bekerja sampai tiba saatnya untuk memanennya dan sampai bertemu kembali. Tuhan Yesus memberkati Prast
Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
18 Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Tuhan telah memanggil kita sejak kita dalam kandungan
Selasa 11 April 2017
Yesaya 49:1-6; Mzm71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17 Yoh:13:21-33.36-38
Yoh.13:31 Anak Manusia
dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan didalam Dia
Saudara- saudariku sekalian dalam kristus Yesus selamat memasuki Pekan Suci Bacaan hari ini mengajak kita untuk merenungkan kembali panggilan hidup kita dan kesetian kita dalam menjalani panggilan hidup yang sudah Tuhan tetapkan sejak kita masih dalam kandungan ibu kita. Selama ini sudah kah kita setia menjalaninya dengan penuh tanggung jawab dan penuh syukur?Yesus saja setia menjalani panggilan hidupnya walau sesunggunya Yesus bisa saja memilih sesuai dengan keinginannya sendiri. Yesus memilih setia, Ia sendiri sudah memberi contoh dan teladan kepada kita dalam menanggapi panggilan hidup yang Bapa tetapkan bagi Dia. Kita manusia sering kali mengecewakan Allah dengan sikap dan tingkah laku kita yang egois. Sama hal nya dengan Yudas yang rela menyerahkan Gurunya kepada imam kepala dan para tua-tua bangsa Yahudi. Sama hal nya dengan kita yang sering menyerahkan Yesus kepada hal - hal duniawi demi kepuasan dan keuntungan diri kita. Yudas mengingatkan kita bahwa orang yang sering kali menyakiti kita adalah orang yang kita cintai. Terkadang kita juga bersikap seperti Petrus, yang menyangkal Yesus. Padahal kita tahu Petrus dan Yudas mereka adalah murid yang dipilih oleh Tuhan Yesus sendiri, murid yang yesus kasihi. Namun kita juga patut bersyukur karna semua kejadian itu harus terjadi agar genaplah apa yang dinubuatkan oleh nabi yesaya. Semoga kejadian yang menimpa Petrus dan Yudas membuka mata kita, menyadarkan kita sehingga kita tidak mengulangi hal yang sama kepada orang-orang yang kita kasihi. Semua hal yang terjadi dalam hidup kita, boleh terjadi atas kehendak Allah karna Allah punya tujuan dan maksud tertentu. Jangan biarkan diri kita terbelenggu oleh dosa yang membinasakan kita.Jadikan diri kita sebagai terang agar keselamatan dan pengorbanan Yesus boleh sampai keujung bumi, seperti yang Allah kehendaki kepada nabi Yesaya dahulu kala. Selamat Paskah saudaraku sekalian dalam Kristus Yesus semoga, damai Paskah membawa sukacita dan pengampunan yang rahim bagi kita sekalian. Amin Rossa Olla DT
Mau gabung Kegiatan DOJCC ?
HP: 0878 6180 5088 Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Belajar dari Penghianat
Rabu 12 April 2017 Yes. 50:4-9a; Mzm. 69:8-10,21bcd-22,31,33-34; Mat. 26:14-25
Mat 26:23
Ia menjawab: “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
Dalam renungan Injil Hari ini Mat.26:14-25 kita diingatkan tentang penghianatan Yudas yang menjual Yesus sebesar tiga puluh uang perak. Ada beberapa hal yang harus kita pelajari dari Yudas. Memahami Yudas Iskariot berarti kita diajak untuk memahami pola pikir Yudas tentang Yesus. Rupanya ia belum mampu mengerti siapakah Yesus itu sesungguhnya. Ia menganggap Yesus hanyalah sebagai orang yang mangaku diri sebagai Mesias. Pada Matius 26:25, Yudas Iskariot terang-terangan menyebut Yesus hanya sebagai seorang Rabbi (artinya: Guru). Hal ini berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh sang murid pada MATIUS 26:22,Yesus disebut sebagai Tuhan. Bagi Yudas Yesus hanyalah seorang Guru bukan sebagai SANG MESIAS yang dijanjikan oleh Allah. Maka Yudas tidak segan-segan ‘menjual’ Yesus kepada imam-imam kepala. Satu hal yang terpikirkan olehnya Yesus dapat mendatangkan keuntungan baginya berupa 30 uang perak. Saudara/i terkasih dalam masa Pekan Suci ini kita diingatkan kembali bahwa masih banyak orang orang yang hidup pada zaman ini yang tega menjual iman percayaNya demi mendapatkan hal - hal duniawi. Pelajaran Apa yang dapat kita petik? Kita di ingatkan oleh kerakusan Yudas sama dengan yang terjadi saat ini dimana kita sebagai manusia lemah lebih mementingkan harta Duniawi. Sejak Manusia diciptakan, manusia selalu mengedepankan rasa ingin tau atau rasa penasarannya sehingga akhirnya manusia jatuh dalam dosa. Namun dengan kasih yang begitu besar dari Tuhan, sampai Tuhan mau menebus dosa - dosa manusia lewat kayu salib. Dalam bacaan hari ini Tuhan Yesus juga mengajarkan tentang dimana Tuhan Yesus berkumpul bersama murid - muridnya seperti kita saat ini yang hidup dalam pelayanan di dalam gereja ataupun melalui kategorial yang ada dalam lingkungan gereja agar bersama-sama dan bersatu saling belajar mengasihi serta belajar hukum kasih, juga saling melayani dan mendukung serta tidak menyalahkan dan merendahkan serta tidak merasa lebih hebat atau merasa lebih baik dari orang lain, akan tetapi bila ada rasa yang keliru atau tidak sesuai bijaksanalah dan terapkan hukum kasih karena kalau bukan hukum kasih yang dipakai biasbisa itu merupakan sifat egois dan keinginan pribadi dari kita sendiri. Karena Pengikut Kristus harus serupa dengan Tuhan dan Hukum Utama yang diajarkan adalah Kasih. “Jangan bilang pengikut Tuhan Yesus: kalau kamu tidak mampu mengampuni, sekalipun Itu musuhmu sendiri” Semoga renungan hari ini dapat meneguhkan iman kita dan kita lebih percaya dengan Tuhan Yesus sang Mesias. Semoga damai Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita sekalian.Amin Salam Penuh Kasih, Maurits
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
20 Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Roh Tuhan
Kamis 13 April 2017
KAMIS PUTIH Pagi : Yes. 61:1-3a,6a,8b-9; Mzm. 89:21-22,25,27; Why. 1:5-8; Luk. 4:16-21 Sore : Kel. 12:1-8,11-14; Mzm. 116:12-13,1516bc,17-18; 1Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-15
Luk 4:18 “Roh Tuhan ada pada-Ku,
oleh sebab Ia telah mengurapi Aku...”
Bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk menyadari konsekuensi rahmat pembaptisan yang kita terima. Kita telah menyerahkan diri untuk dikuasai Roh Tuhan dengan dibaptis demi nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Diawal pelayananNya, Yesus mengajak kita menyerukan nubuat Allah ratusan tahun sebelum kelahiran Kristus; “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Setiap kali kita menghadiri Sakramen Ekaristi, di akhir misa kita diingatkan kembali kepada tugas perutusan kita untuk setia mengikuti misi yang diberikan Kristus kepada kita ~ kita semua diutus untuk: 1. Menyampaikan Kabar Baik kepada orang-orang miskin ~ kabar terindah bagi orang miskin adalah menumbuhkan kepercayaan dan harapan bahwa kasih Allah akan selalu memelihara hidup mereka. 2. Memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan ~ masih banyak orang-orang disekitar kita tertawan dengan pekerjaannya bahkan kekayaannya, tertawan dengan kesepian karena tidak memiliki teman sejati. Atau jangan-jangan kita sendiri masih tertawan dengan egoisme kita sendiri? 3. Memberikan penglihatan bagi orang-orang buta ~ Masih banyak yang melihat secara fisik tapi buta secara spiritual, tidak mengenali kehadiran Allah dalam kehidupan mereka. Sehingga yang diucapkan hanya keluhan dan kata-kata negatif. Selalu terlihat kekurangan dan kelemahan pihak lain. Kurangnya rasa syukur dan penyesalan diri berkepanjangan justru akan membuat diri menjadi tertekan. 4. Membebaskan orang-orang tertindas ~ Semoga kita dijauhkan dari penindasan terhadap orang lain terutama orang-orang yang mengasihi kita. 5. Memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang ~ Kita diutus untuk mengabarkan kepada sebanyak mungkin orang agar mereka menyadari bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, mengajak mereka untuk memiliki kerendahan hati untuk bertobat. Tidak mudah memang untuk melakukan perutusan ini, maka dibutuhkan Roh Tuhan yang menguasai kita. Roh yang telah memimpin Yesus dalam berkotbah dan melayani semua orang yang sakit dan lumpuh, adalah Roh yang sama dengan yang kita terima saat pembaptisan. Tugas kita bukan untuk membebaskan diri sendiri dan menikmati rahmatNya untuk kepuasan diri, tapi justru menjadi Kabar Baik bagi orang-orang lain. Roh Tuhan ada padamu, padaku, pada kita semua yang berkehendak baik.Marilah kita pergi diutus. Amin. Lulu
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Makna Jumat Agung
Jumat 14 April 2017
Yoh 19:30 Sesudah Yesus meminum
anggur asam itu, berkatalah Ia : “Sudah selesai.”
HARI JUMAT AGUNG Yes. 52:13-53:12; Mzm. 31:2,6,12-13,15-16,17,25; Ibr. 4:14-16; 5:7-9; Yoh. 18:1-19:42
“Jumat yang agung di bukit golgota. Yesus, Sang Raja terpaku di kayu salib. Darah mengalir menetes ke bumi. Menebus dosa umat manusia. Mahkota duri melingkar di kepala. Lambung tertusuk , tangan dan kaki terpaku. Di kayu salib yang berlumur darah. Dia menderita demi umatNya” Lirik di atas secara spontan muncul, saat saya membaca bahwa saya mengisi renungan FJ untuk jumat agung. Dan ada hal yang spesial tentang Jumat Agung. Kalau boleh jujur, dari ketiga rangkaian acara Paskah, bagi saya Jumat Agung ini merupakan rangkaian yang “tidak enak”. Mengapa “tidak enak”? Karena perayaan dirayakan siang hari, dimana jam – jam tersebut cuaca biasanya panas. Dan saya biasanya mengeluh tentang kepanasan ini. Namun, disaat keluhan itu hadir, muncul kata – kata “Kamu yang merayakan di dalam gereja saja mengeluh. Itu Yesus, bukan cuma kepanasan, melainkan juga merasakan kesakitan yang luar biasa.”. Setelah itu saya terdiam. Merenung. Dan, saya membaayangkan kejadian seperti lirik di atas. Betapa besarnya derita Yesus. Dicambuk, dipasang duri di kepala, menggotong kayu yang nantinya menjadi salibnya sendiri, dan juga dipaku tangan dan kakiNya. Kepanasan yang saya alami, belum seberapa dibandingkan dengan derita Yesus. Mungkin 1%nya saja tidak ada, tetapi kenapa saya kok mengeluh? Yesus mencintai saya secara pribadi, bahkan sampai merelakan dirinya bagi saya, tetapi balasan saya kok mengeluh saat hanya memperingati wafatNya? Dari keluhan, berubah menjadi refleksi. Sudahkah saya benar – benar mencintaiNya? Dan inilah makna Jumat Agung bagi saya secara pribadi, yaitu masa dimana saya kembali bertanya ke dalam diri saya sendiri akan cinta saya kepada Yesus, disamping masa untuk mengenang cinta Tuhan secara pribadi bagi saya. Teman – teman yang terkasih, mungkin berbeda dengan apa yang Anda alami, tetapi saya yakin, Jumat Agung juga memiliki makna yang pribadi bagi Anda. Cobalah diam sejenak, dan renungkanlah “Apakah makna Jumat Agung ini bagi saya secara pribadi”? Salam Hangat, Daniel Anugroho
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
22 Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Malam Paskah HARI RAYA SABTU SUCI. Kej. 1:1-2:2:2; Mzm. 104:1-35c/ Kej. 22:1-18; Mzm. 16:5-11/ Kel. 17:15-15:2; Kel 15:1-18/ Yes. 54:5-14; Mzm. 30:212a/ Yes. 55:1-11; Yes. 12:2-6/ Bar. 3:94:4; Mzm. 19:8-11/ Yeh. 36:16-28; Mzm. 51:12-19/ Rom 6:3-11/ Mat. 28:1-10.
Sabtu 15 April 2017
Mat. 28:5,”Janganlah kamu
takut; Sebab aku tahu bahwa kamu mencari Yesus yang disalibkan itu.Ia tidak ada di sini,
Malam Paskah, merupakan Perayaan Vigili Paskah. Vigili berasal dari bahasa Latin ‘Vigilia” artinya: ‘Hari menjelang suatu Hari Raya.’ Karena itu Gereja biasa melakukan Vigili sebagai persiapan suatu hari Raya; yakni berjaga-jaga dengan penuh kesadaran dalam doa dan penyembahan agar terjadi pemulihan. Mungkin itu sebabnya, Perayaan Malam Paskah ditetapkan memiliki Bacaan Pertama sebanyak tujuh bacaan. Perayaan Malam Paskah, dimulai dengan Penyalaan Lilin Paskah; Pujian Paskah; bacaan pertama dari Kitab Kejadian tentang penciptaan; Bacaan ke-2 masih dari Kitab Kejadian, Persembahan Iman Abraham; Bacaan ke-3 diambil dari Usaha Musa Membebaskan Orang Israel dari Mesir melewati Laut Merah; Dalam bacaan ke-4 Yesaya menulis tentang Kasih Setia Tuhan yang Abadi karena itu Ia selalu membaharui janji-Nya dengan Umat Perjanjian; Dalam Bacaan ke-5, Umat diajak untuk menanggapi janji dan kesetiaan Allah dalam sikap tobat dan berani datang kepada Allah; Sedangkan Bacaan ke-6, diambil dari Kitab Barukh masih tentang ajakan untuk bertobat dan bersukacita karena memiliki Allah, Bapa yang Kekal; dan akhirnya tiba pada bacaan ke-7, dimana Yehezkial menyatakan janji Tuhan untuk menjadi Allah bagi umat-Nya dan memberikan hati yang baru bagi umat-Nya untuk mengenal suara-nya. Dilanjutkan Bacaan Epistola atau dari dengan Litani para Kudus, janji ulang Baptisan serta pembaptisan katekumen.Tentu betapa panjangnya Ibadat dan Misa Malam Paskah sebab itu dianjurkan hanya satu kali Misa. Namun seiring dengan perkembangan zaman, Gereja membuat kebijakkan agar Bacaan bisa dikurangi menjadi empat atau tiga bacaan saja. Misa Malam Paskah juga bisa dibuat lebih dari sekali. Saya masih merasakan panjangnya Upacara Vigili Malam Paskah, ketika masih SD dan SMP. Dari semua bacaan, yang paling saya suka adalah bacaan umat Israel melewati Laut Merah. Walau sekarang ini bacaan dikurangi, namun Inti dari Perayaan Malam Paskah adalah kebangkitan Kristus, seperti pesan Injil hari ini.Iman kita tanpa percaya pada kebangkitan Tuhan Kita Yesus Kristus, adalah iman yang sia-sia. Maka, marilah kita, tidak takut dan tidak perlu ragu untuk mewartakan kepada sesama dan dunia bahwa Kristus telah bangkit! Alleluya! Selamat paskah 2017. Narita
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Minggu 16 April 2017 Yoh 20:9, “Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.”
BANGKIT, KO !! HARI RAYA PASKAH KEBANGKITAN TUHAN Kis. 10:34a,37-43; Mzm. 118:12,16ab-17,22-23; Kol. 3:1-4 atau 1Kor. 5:6b-8; Yoh. 20:1-9
SELAMAT HARI RAYA PASKAH! Selamat merayakan hari Kebangkitan Tuhan Kita Yesus yang bangkit dari alam maut dan mengalahkan kematian.Setelah kita berpuasa dan berpantang selama empat puluh hari empat puluh malam selama masa prapaskah, akhirnya kita merayakan PASKAH. Hari yang sangat ditunggu-tunggu sebagai orang yang beriman kepada Tuhan Yesus. Bacaan hari Injil hari ini menceritakan bagaimana para murid bersukacita karena Yesus bangkit dari antara orang mati walaupun mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan bahwa Yesus harus bangkit dari antara orang mati.Memang tidak ada yang melihat bagaimana Yesus bangkit dari kematian.Yang menjadi saksi bisu adalah pintu kubur yang terguling, kubur yang kosong, dan kain kafan yang tergeletak. Memang secara logika, seseorang yang dulu pernah mati dan sekarang bangkit dan hidup kembali adalah sesuatu hal yang tidak masuk di akal manusia tetapi bagi Tuhan tidak ada sesuatu yang mustahil. Yang seharusnya menjadi pertanyaan bagi kita untuk orang beriman adalah untuk apa Yesus wafat dan kemudian bangkit dari antara orang mati. Itulah inti dari iman kita bahwa Yesus wafat untuk menebus dosa-dosa kita dan kebangkitanNya adalah janjiNya bahwa suatu saat kita pun akan mati dan akan bangkit pula kelak seperti Dia. Bagaimana dengan kita yang beriman kepada Yesus? Tentunya menjadi keyakinan kita bahwa di dalam Yesus tidak ada kematian, tetapi yang ada hanyalah kehidupan. Kehidupan baru di dalam Roh Kudus, Roh Yesus sendiri yang mengalahkan kegelapan kubur dan dosa. Mari kita hidup lebih hidup bersama Kristus. Untuk kita yang masih hidup, dan ingin bangkit bersama Kristus, tidak perlu menunggu kita mati dan masuk liang kubur dulu, tapi bagaimana kita bangkit dari kemalasan, kegagalan, hidup kita yang kelam dan lain sebagainya. Jadi, Bangkit ko! Rm. Vincent Widi MGL
Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
24 Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Menjadi Saksi dengan Hidup Kita
Kis 2:32
Kis. 2:14,22-32; Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11; Mat. 28:8-15
Senin 17 April 2017
Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.
Di dinding toko saya, ada tergantung sebuah salib kayu. Awalnya karena kebiasaan kami selalu menggantungkan salib di dinding rumah. Mungkin tanpa kami sadari salib tersebut sebagai simbol identitas kami sebagai umat Katolik. Hampir setiap hari, saya berada ditoko, melayani pembeli, melakukan pembukuan, dll. Dalam melayani pembeli, saya menghadapi berbagai karakter manusia. Ada yang baik / menyenangkan, ada juga yang mengesalkan. Pada dasarnya saya tidak pandai bergaul, sehingga ketika menemui pembeli dengan karakter yang “sulit”, benar-benar menjadi ujian kesabaran bagi saya. Sering ketika kesabaran sudah hampir habis, tibatiba saya teringat akan salib yang tergantung di dinding. Dan salib itu seakan menjadi “rem” yang mampu menahan kemarahan saya agar tidak terlontar pada pembeli tersebut. Dengan adanya salib itu, saya merasa membawa identitas sebagai pengikut Kristus.Saya merasa harus mencerminkan Karakter Kristus dalam diri saya. Saya takut ketika dalam kemarahan, saya justru membawa kesan buruk bagi orang lain terhadap Tuhan saya, Ajaran-Nya, dan Pengikut Kristus. Memang seharusnya bukan hanya ketika ada salib yang tergantung kita benar-benar menjaga ucapan dan tingkah laku. Tapi setiap saat, dimanapun, ada maupun tidak ada salib yang tergantung...sebagai pengikut Kristus, harusnya kita menyadari ada Kristus dalam diri kita, sehingga kita harus memunculkan Karakter Kristus dalam diri kita melebihi karakter manusiawi kita. Kita tidak akan bisa memberitakan tentang Kristus: AjaranNya, HidupNya, KebangkitanNya, Janji Keselamatan-Nya, jikalau kita tidak mempercayaiNya. Mempercayai bukan sekedar ucapan, tapi melakukan / mentaati dengan hidup kita. Karena melalui hidup kitalah, kita mengambil langkah awal yang nyata untuk menjadi saksi Tuhan Yesus dalam mewartakan FirmanNya. Jesus Bless Us Lia
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Sudahkah kita membalas kebaikan Tuhan?
Selasa 18 April 2017 Yoh 20:18 “Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: ‘Aku telah melihat Tuhan!’ dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.”
Kis. 2:36-41; Mzm. 33:4-5,18-19,20,22; Yoh. 20:11-18
Apakah tanda-tanda orang mengasihi Tuhan? Ia tidak hitung-hitungan dengan Tuhan, suka memberi dan tidak menahan berkat untuk dirinya sendiri melainkan sangat terbeban mendukung pekerjaan Tuhan dengan kekayaan yang dimilikinya, seperti yang dilakukan Maria Magdalena ini. Minyak wangi yang ia gunakan untuk meminyaki Yesus itu berharga sangat mahal. Maria rela mempersembahkan harta miliknya untuk Yesus sebagai wujud betapa ia mengasihiNya. Terbukti pagi-pagi buta ia datang ke kubur Yesus dan Yesus melihat ketulusan hatinya, karena itu ketika Ia bangkit, orang pertama yang dijumpaiNya adalah Maria Magdalena. Perjumpaan pribadi dengan Yesus telah mengubah hidupnya.Harta kekayaan dan segala yang ada di dunia ini tidak berarti apa-apa, hanya Yesus yang utama dan lebih dari segala-galanya.Hal ini juga dirasakan oleh Rasul Paulus, setelah bertemu dengan Yesus hidupnya diubahkan dan dia berkata, “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,” (Filipi 3:7-8). Apakah Saudara pernah mersakan pertolongan Tuhan? Bahkan karena kasihNya Ia rela mati bagi Saudara. Yudi
Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
26 Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Biar Lambat Asal Selamat Kis. 3:1-10; Mzm 105:1-2. 3-4. 6-7.8-9; Luk 24:15-35
Rabu 19 April 2017
Luk:24:25-26 “…betapa lamban hatimu,
sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?”
Para pengikut Kristus dari Emaus ini banyak menaruh harapan pada Tuhan Yesus. Memang untuk orang Yahudi yang dijajah oleh bangsa Romawi saat itu (dan bangsabangsa lainnya sebelumnya seperti Mesir, Babilonia atau Siria), sang Mesias adalah harapan mereka satu-satunya. Tetapi sepertinya harapan mereka sirna sekejap saat Tuhan Yesus menderita dan mati di kayu salib, pantaslah kalau Tuhan Yesus berkata bahwa mereka sungguh LAMBAN DALAM IMAN, sehingga jatuh dalam putus asa dan kehilangan harapan. Tetapi paling tidak mereka sudah punya sikap pengikut Kristus yang benar, yaitu mengandalkan Tuhan Yesus semata-mata.Apakah kita menaruh seluruh harapan kita pada Dia?Lalu, sebagai pengikut Kristus, bukankah kitapun diajak menempuh jalanNya, yaitu “menderita semuanya itu untuk masuk kedalam kemuliaan-Nya.” (Lk 24:26) Apakah kita tidak pernah kecewa seperti mereka dari Emaus ini, kalau harapan kita pada Tuhan Yesus sepertinya tidak sesuai dengan apa yang terjadi dalam hidup kita? Atau penderitaan terasa sangat menciutkan hati dan semangat untuk mengikuti Dia? Kalau anda tidak pernah berkecil hati, yah syukurlah.Tetapi kalau pernah merasakan kekecewaan ini dan sepertinya menjadi LAMBAN DALAM IMAN, kita boleh berbesar hati mendengarkan cerita Kleopas dan temannya ini.Mengapa? Karena walaupun mereka LAMBAN DALAM IMAN dan redup harapan, Tuhan Yesus datang dengan tidak disangka, dan setelah mendengarkan Dia yang tersamar, mereka berkata, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan…” (Lk. 24:32). Artinya Tuhan Yesus tetap perduli pada mereka yang Imannya lamban, alias paspasan, seperti saya dan mungkin anda juga. Mereka dikuatkan kembali karena Ia menghabiskan waktu dengan mereka, berjalan, dan membuka pikiran dan hati mereka. Mari teman-teman yang terkasih, jangan kita berhenti menempuh perjalanan kita dalam mengikuti Kristus sang Mesias. Kadang karena penderitaan dan kekecewaan, kita LAMBAN DALAM IMAN, tetapi dengan Tuhan Yesus sang Juru Selamat yang sedang kita rayakan kebangkitannya, kita boleh yakin dengan pepatah kita: Biar Lambat Asal Selamat! Rm. David, MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Mendalami Kitab Suci
Kamis 20 April 2017
Luk. 24:45;
Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
Kis. 3:11-26; Mzm. 8:2a,5,6-7,8-9; Luk. 24:35-48
Berulang kali Kitab Suci disebut sebagai pedoman untuk percaya akan kebangkitan. Tetapi untuk percaya, Tuhan sendiri harus membuka pikiran karena kekuatan manusia sendiri tidak mampu. Di Emaus maupun di sini, dalam bacaan hari ini, Yesus membuka pikiran para murid-Nya supaya mereka mengerti Kitab Suci, kemudian percaya.Kita kerap mengandalkan pemikiran sendiri untuk mengerti Kitab Suci. Kita bisa mengikuti ilmu tafsir, dan pengetahuan akan tambah luas, namun pengertian Kitab Suci, yang membuka penglihatan menurut iman itu lain. Itu langsung datang dari Tuhan sendiri, dan tidak begitu saja diberikan kepada yang cerdik pandai atas dasar ilmunya. Itu sebabnya umat dianjurkan “berdoa” dengan Kitab Suci, bersama-sama berkumpul untuk “pendalaman iman”, karena kita percaya, dan juga kepada umat yang kecil dan rendah hati Yesus datang “membuka pikiran mereka”. Mengerti Kitab Suci itu lebih terbukti dari hidup atas dasar iman, dari pada atas dasar banyak pengetahuan.Bukan banyaknya bacaan, atau luasnya pengertian yang memuaskan hati, menyuburkan hidup, hingga menghasilkan buah-buah Roh, melainkan peresapan Sabda.Mungkin satu kalimat, bahkan satu kata, tetapi didalami dengan terang Tuhan. Sabda Kitab Suci bukan lagi huruf mati, Yesus bukan lagi tokoh masa lampau, tetapi Ia berdiri di tengah kita, Ia berjalan di samping kita. Ia menerapkan kisah dan kata-kata Kitab Suci pada jaman sekarang, pada pribadi masing-masing, dalam situasi yang langsung sedang dihadapi. Baru itu namanya merenungkan Kitab Suci.Sabda Kitab membaca situasi masa sekarang, membentuk sikap, untuk mengambil tindakan yang tepat dalam hidup kita. Tuhan memberkati. Herman
Mau gabung Kegiatan DOJCC ?
HP: 0878 6180 5088 Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
28 Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Terang di hidupku Kis. 4:1-12; Mzm. 118:1-2,4,22-24,25-27a; Yoh. 21:1-14,
Jumat 21 April 2017
1Ptr 3:18 Sebab juga Kristus telah mati
sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah..” Teringat masa-masa SMA dahulu. Ada seorang teman yang mulai kecanduan rokok. Suatu hari, ia mencari sebuah aula kosong yang gelap untuk merokok, yang ia pikir itu adalah tempat yang aman dari para guru. Tanpa disangkasangka, ada seorang guru yang masuk ke aula tersebut dan menyalakan lampu sentral aula tersebut. Seketika, aula itu menjadi terang benderang, dan guru itu berteriak, “Hei...kamu merokok ya?” dan dengan bodohnya, ia mengatakan : Tidak Pak! padahal di tangan kanan nya masih memegang puntung rokok tersebut. Terkadang Kebenaran itu datang dalam hidup seperti guru itu ya. Tidak kita sangka-sangka, Tetapi ketika Kebenaran itu datang dalam hidup, maka Kebenaran itu membawa Terang di aula tersebut. Kebenaran itu menerangi hidup kita, dan SEHARUSNYA kita tidak lagi berkelit atas perbuatan salah yang kita lakukan, Karena segalanya terlihat dengan jelas. Dosa mungkin adalah materi yang sangat dihindari untuk diangkat. Kenapa? karena tidak ada satu manusia pun yang terluput dari dosa. Begitu juga saya. Teman-teman, Yesus sudah bangkit, IA sudah mengalahkan maut, Ia memberikan kita RohNya untuk memampukan kita yang penuh dosa ini untuk mulai berjalan menuju Kekudusan. Menerima Yesus di dalam diri kita sebagai Juru Selamat Pribadi kita mengandung konsekuensi bahwa kita mau hidup kita, tidak lagi hidup dalam kedagingan, dan mengijinkan IA yang hidup dalam kita. Tulisan ini, bukan hanya sebagai ajakan tetapi juga sebagai pengingat kepada saya pribadi, untuk terus memperjuangkan kekudusan. CHRIST in You. God Bless You ~Siska
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Percaya Sepenuhnya
Sabtu 22 April 2017
Mrk 16:15 : “ Lalu Ia berkata kepada mereka : “
Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk “.
Kis 4:13-21 ; Mzm 118 : 1, 14-15, 161b-18,19-21 ; Mrk 16 : 9-15
Bacaan Injil pada hari ini berbicara pada kita mengenai kepercayaan. Betapa setelah Yesus wafat di kayu salib, beberapa kali kemunculanNya , selalu di sangkal oleh mereka. Hal itu disebabkan karena mereka tidak melihat sendiri , jika Yesus benar-benar bangkit. Iman mereka begitu kecil, karena kurang percaya bahwa Tuhan sanggup membangkitkan Yesus dan bahwa wafatNya merupakan sebuah “ keharusan “ untuk menebus dosa kita. Banyak sekali beberapa analogi mengenai sebuah kepercayaan.Ada analogi tentang bayi atau anak kecil yang tidak takut jatuh pada saat ayahnya menyuruh dia untuk menjatuhkan diri. Karena bayi itu bisa melihat, bahwa ayahnya ada di depannya sehingga percaya bahwa ayahnya pasti akan menangkap dia. Sama seperti bayi yang baru lahir. Mereka menangis dan tidak mengenal siapapun yang ada di sekitarnya. Tetapi bagaimana si bayi tahu bahwa orang yang bersamanya adalah orang tuanya? Sekalipun bayi yang setelah lahir di buang oleh orang tuanya, dia akan menganggap bahwa orang yang bersamanya setelah dia ditemukan adalah orang tuanya. Ada rasa aman, tenang dan tidak takut pada si bayi karena sebuah rasa percaya. Kita sudah diajari sejak masih bayi tentang sebuah kepercayaan. Kepercayaan yang bisa melahirkan sebuah iman. Walaupun dalam Kis 4:20 dikatakan : “sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan apa yang telah kami dengar “. Hal ini sama, bahwa mereka harus melihat dulu untuk bisa percaya. Kita bisa belajar dari seorang bayi, bahwa feel, rasa aman, nyaman, tenang dan percaya penuh pada orang tua tanpa mengenal sebelumnya akan lahir dari suatu proses di mana si bayi mengenal dekat dan setiap hari orang tuanya ada di sampingnya. Kita juga bisa memanggil dan mengenal Allah lebih dekat setiap hari tanpa “melihat” untuk dapat percaya penuh pada Yesus. Amin Alin
Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
30 Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Mengampuni Hari Minggu Kerahiman Ilahi Kis. 2:42-47; 1Ptr. 1:3-9; Yoh. 20:19-31
Minggu 23 April 2017
Yoh. 20:21-22Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu. Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: Terimalah Roh Kudus
Hari Minggu Ke-2 setelah Paskah adalah Hari Minggu Kerahiman Ilahi. Hari Raya Kerahiman Ilahi dipopulerkan oleh St. Yohanes Paulus II, di tahun 2000, ketika ia mengkanonisasi St. Faustina Kowalska. Empat belas tahun kemudian, pada Hari Raya yang sama St. Yohanes Paulus II dikanonisasi bersama dengan St. Yohanes XXIII. Bacaan Injil pada Hari Raya Kerahiman Ilahi mengisahkan peristiwa Yesus yang menampakkan diriNya kepada para rasul yang ketakutan mengunci diri. Yesus masuk ke dalam ruangan yang terkunci menunjukkan luka-luka bekas penyalibanNya sendiri, sambil berkata damai sejahtera bagi kamu dan menghembusi para murid dengan Roh Kudus dan dengan demikian memberikan kuasa untuk melepas orang dari belenggu dosa. Injil Yohanes menekankan bahwa memang yang sekarang hidup dan menampakkan diri ini adalah Yesus yang benar-benar menderita sengsara dan disalibkan. Dia bukan hantu, bukan juga makhluk jadi-jadian, tetapi Yesus yang mereka kenal, yang memang sudah mati tapi kemudian hidup kembali dan sekarang mengutus mereka dengan kuasa yang sama seperti Yesus, yaitu kuasa untuk mengampuni dosa. Kuasa untuk menjadi Rasul Kerahiman Ilahi. Mungkin kita tidak yakin dengan kemampuan kuasa yang diberikan oleh Yesus kepada kita untuk mengampuni, sampai kita sendiri pun mengalami belas kasih Tuhan sendiri dalam hidup kita. Thomas, agaknya menjadi model yang tepat untuk kita di zaman ini. Thomas mewakili diri kita yang umumnya percaya pada kemampuan sendiri untuk menjadi orang baik. Seringkali kita mendengar ungkapan, saya tidak perlu percaya kepada Tuhan untuk menjadi orang baik. Benar sekali; persis seperti Thomas yang percaya bahwa dengan kemampuan sendiri (berani keluar sendirian; tidak takut dikejar orang-orang Farisi) bisa menjadi orang baik. Menghadapi orang-orang seperti Thomas ini, kita tidak bisa berbuat apa-apa, selain membawa mereka untuk mengalami sendiri belas kasih Tuhan. Belas kasih Tuhan bekerja dengan sungguh nyata, ketika orang mengalami sendiri jamahan Tuhan dan dihembusi (dibaptis dalam) Roh Kudus. Ketika kita yang terluka menjamah luka-luka Kristus, kita disembuhkan dari segala keraguan kita, dan sambil mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Allah kita akan menjadi Rasul Kerahiman Ilahi dengan kuasa mengampuni dosa, bukan kuasa untuk mengingat dosa. Dalam Kisah Para Rasul, orang-orang sakit bahkan sembuh gara-gara kena bayangan Petrus (Kis. 5:15-16). Bayangkan saja, kuasa Petrus bahkan lebih hebat dari Yesus sendiri. Tentu kuasa yang demikian tidak berasal dari dalam diri Petrus sendiri, kita semua tahu siapa Petrus sebenarnya. Kuasa ini muncul dari iman yang teguh akan Yesus yang bangkit. Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Lahir Baru dalam Iman
Senin 24 April 2017
Yoh 3:5 “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.”
Fidelis dr Sigmaringen, Maria Eufrasia Pelletier Kis. 4:23-31; Mzm. 2:1-3,4-6,7-9; Yoh. 3:1-8
Bacaan hari ini mengajak kita untuk melihat lagi bagaimana kita dapat lahir baru. Pada dasarnya kita ini juga sama dengan Nikodemus bahwa kita mengakui Yesus sebagai guru yang diutus Allah,” Rabi, kami tahu bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah…” (Yoh 3:2) Kita mengetahui dan mendengar segala kebesaran dan kekuasaan Yesus dalam semua tanda-tandaNya. Namun masih sebatas mendengar dan melihat. Tapi apa kata Yesus? “Aku berkata kepadamu, sesungguhya, jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah.” Tentunya kita juga sama ingin tahunya. Dengan cara bagaimana kita dilahirkan baru? Apakah dengan Baptis kita saja sudah cukup? Kelahiran kembali bukan sekedar dibaptis, menjadi anggota gereja, bukan sekedar beragama, bukan sekedar memakai simbol-simbol agama. Kelahiran baru adalah suatu peristiwa IMAN yang harus dialami secara pribadi dan terus menerus ketika seseorang membuka hatinya oleh dorongan Roh Kudus untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat secara pribadi. Dan apakah IMAN itu? Iman sejati adalah percaya pada apa yang telah Kristus kerjakan buat kita. Jadi di sini dibutuhkan Iman dari kita sebagai jawaban pribadi dan rahmat dari Roh Kudus untuk dapat masuk dalam hati kita.Ini adalah suatu peristiwa timbal balik.Kita membuka diri dengan kepercayaan kita terhadap Yesus dan Roh Kudus masuk untuk menyempurnakan. Kalau kita lihat Yoh 3:5 Yesus mengatakan bahwa syarat untuk dapat masuk ke dalam kerajaan Allah adalah lahir dari AIR dan ROH.Air adalah lambang kehidupan yang manusiawi sekali.Tanpa air kita tidak bisa hidup. Air adalah zat yang selalu kita butuhkan sehari-hari. Dan ini melambangkan kebutuhan pokok kita secara manusiawi.Sedangkan ROH melambangkan karunia dari Allah, melambangkan belas kasih Allah. Saat ini Roh Kudus hadir di tengah kita.Kita tidak bisa melihat gerakNya, tapi Roh Kudus bekerja dengan otoritasNya ketika Injil Yesus diberitakan untuk memberikan kelahiran baru kepada setiap orang yang membuka hatinya. Mampukah kita percaya dengan apa yang telah Kristus lakukan terhadap kita setiap saat? Litawati
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
32 Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
WE SPEAK YOUR LANGUAGE Pesta St. Markus 1Ptr. 5:5b-14; Mzm. 89:2-3,6-7,16-17; Mrk. 16:15-20
Selasa 25 April 2017 Mrk 16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka”
Kalau asal dari Bali, kita punya bahasa Ibu – yakni bahasa Bali. Bisa dibilang bahasa Roh adalah bahasa Ibu Tuhan. Ketika saya ikut persekutuan doa Katolik dan melihat orang berdoa dalam bahasa Roh, saya tidak tertarik memohon untuk dapat karunia bahasa Roh. Saya mengasihi Tuhan, namun saya jauh dari sempurna. Buat saya lebih penting saya mohon sikap hidup yang lebih benar. Kalau bisa bahasa Roh tapi kehidupan kerohanian saya lebih baik, apalah artinya? Itu kesombongan saya. Satu hal yang saya pelajari, lepas dari seluruh kelemahan kita sebagai manusia Tuhan menghargai setiap upaya kita menjadi lebih baik.Meskipun dalam perjalanan mengusahakannya kita kadang jatuh, kadang salah jalan, kadang lupa diri. Saat saya lulus dari kuliah, saya ikut retret awal. Di hari pencurahan Roh Kudus seluruh kapel dipenuhi dengan pujian penyembahan dalam bahasa Roh. Saya sedang berlutut dengan kepala menyentuh lantai.Di belakang terdengar teriakan “Lepaskan saya, lepaskan saya!!!”Di bagian lain terdengar orang menangis meraung raung. Saya… ketakutan dengan situasi yang tidak bisa saya jelaskan itu. Saya merapatkan badan seperti bayi dalam posisi telungkup sambil terus mengucapkan nama Yesus. “Yesus.. Yesus… Yesus…” Itu saja. Dan tiba tiba bibir saya mengucapkan doa dalam bahasa yang tidak saya pahami. Hati saya meneguhkan “Oh!..ini yang dinamakan .. bahasa Roh”. Saya diam dalam takjub dan menangis dalam pemahaman. Saya tidak pernah meminta. Karena saya merasa itu tidak perlu. Karena saya merasa tidak pantas.Tapi Tuhan melihat bahwa saya perlu.Dan bahwa saya pantas. “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.” (Yoh 15:16) Saya bersaksi bahwa bahasa Roh itu nyata ada dan membantu kita dalam relasi dengan Tuhan. Walaupun kita bisa ataupun tidak bisa, Tuhan tetap mencintai kita sama adanya. Analogy dengan kita bisa atau tidak bisa bahasa Ibu orang tua kita, mereka tetap mengasihi kita sama adanya. Namun kita bisa berelasi lebih akrab manakala “we speak their language” Yustina
Mau gabung Kegiatan DOJCC ?
HP: 0878 6180 5088
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Setia untuk percaya
Rabu 26 April 2017
Yoh 3:16
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal .
Kis. 5:17-26; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9; Yoh. 3:16-21
Berbicara tentang percaya sama halnya kita berbicara tentang iman, tentunya iman kita sebagai orang Kristiani kepada Yesus dan kepada Allah Bapa di surga. Seberapa besar iman kita kepada Tuhan atau seberapa lama iman kita kepada Tuhan akan terus ada? Dari kita mungkin pernah berada situasi dimana doa-doa kita belum dijawab oleh Tuhan. Kita percaya bahwa kekuatan dari doa sungguh sangat luar biasa, tetapi seberapa lama kepercayaan kita terhadap doa tersebut dapat kita maklumi? Saya teringat akan bacaan dari Galatia 3:3 “Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Dalam mencari jawaban dari permasalahan kita, kita sudah memulai dengan Roh yaitu dengan doa-doa kita, tetapi kita sering kali memutar itu semua menjadi kedagingan, disaat doa-doa kita tak kunjung menjadi sebuah titik terang, kita sering mengandalkan kekuatan diri kita sendiri atau kekuatan yang memberikan solusi sementara. Janji Allah kepada kita untuk memperoleh hidup yang kekal sepatutnya kita ingat terus di dalam setiap doa-doa kita, kita tidak mau menjadi pengikut yang ‘bodoh’.Apa yang sudah kita mulai dengan Roh tetapi kita akhiri dengan kedagingan karena iman kita yang lemah. Semoga kita tetap setia untuk hidup dalam Roh Tuhan, Tuhan memberkati Christ.A Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
34 Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Percaya deh ! Petrus Kanisius Kis. 5:27-33; Mzm. 34:2,9,17-18,19-20; Yoh. 3:31-36
Kamis 27 April 2017
Yoh 3:36 ”Barangsiapa percaya kepada
Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.” Menurut kamus, kata percaya berarti mengakui atau yakin akan seseorang atau sesuatu. Percaya tidak hanya dapat dibuktikan dalam kata-kata saja, namun juga sangat penting melalui tindakan. Dalam hidup, kita melihat banyak sekali contoh kepercayaan itu. Entah atasan kepada bawahan, orangtua pada anaknya, antara saudara, dan lain sebagainya.Banyak sekali kita melihat bagaimana disaat percaya itu benar-benar dibuktikan, banyak sekali reward atau penghargaan yang diperoleh, serta bagaimana akibatnya bila itu disia-siakan, kita dikucilkan dan tentu saja menjadi tidak berguna. Dalam hidup iman kita, doa Aku Percaya merupakan salah satu sarana untuk mengatakan kepadaNya bahwa kita percaya. Sangatlah mudah bagi kita untuk mengatakan “aku percaya”, namun apakah semudah itu untuk dilakukan, lebih-lebih saat badai kehidupan menerjang.Sebaliknya, kita malah mempertanyakan penyertaan Tuhan. Kehidupan saya sebagai pelayan Tuhan dalam komunitas, paling tidak mewajibkan saya untuk lebih intim denganNya melalui doa, firman dan penyembahan. Namun beberapa minggu yang lalu saya mengalami sindrom lelah hayati. Beban pekerjaan dan hal-hal lain serta kesibukan ditempat kerja berangkat pagi sekali dan pulang tengah malam. Sering sekali saya pun lupa mengisi atau memulai semua aktivitas dengan meminta perlindungan dariNya. Namun pada suatu pagi, ada sebuah lirik lagu yang terus berputar diotak saya, dan saya coba google teks lagu tersebut, ternyata disana saya diingatkan bahwa Yesuslah yang memberikan kita kemenangan atas apapun dan Dia sumber perlindungan dan pengharapan. Seperti ada jam alarm besar yang membangunkan saya dari ‘tidur sok sibuk’ saya selama ini. Hari ini melalui kesaksian Yohanes Pembabtis, saya dan kita kembali diingatkan untuk percaya kepada Yesus. Jangan lupa bahwa kita semua dijanjikan kehidupan yang kekal bila kita mau taat dan percaya padaNya. Seperti ungkapan Santo Petrus Kanisius, Jika kamu punya terlalu banyak hal untuk dilakukan, dengan bantuan Tuhan engkau akan dapat waktu untuk melakukan semua hal itu.Jangan lupa untuk selalu percaya dan mengandalkanNya. Percaya deh! Tuhan Yesus memberkati Desy
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Satu Hal Yang Kurindu
Jumat 28 April 2017
Yoh 5 : 6 “Maukah
Petrus Chanel, Ludovikus Maria Kis. 5:34-42; Mzm. 27:1,4,13-14; Yoh. 6:1-15
engkau sembuh?”
Sahabat Fresh Juice yang terkasih, Saat ini sambil menuliskan renungan harian ini, saya sedang mendengarkan sebuah lagu yang selalu menjadi sumber kekuatan saya disaat saya merasa hilang pijakan dan tidak yakin akan jalan yang saya pilih. Lagu tersebut berjudul “Satu Hal Yang Kurindu” yang baitnya kira-kira adalah sebagai berikut : Satu hal yang kurindu, berdiam di bait rumahMu Satu hal yang kupinta, menikmati baitMu Tuhan Lebih baik satu hari di pelataranMu, Daripada sribu hari di tempat lain Memujimu menyembahmu, Kau Allah yang hidup Dan menikmati smua kemurahanMu Seperti dalam Mazmur hari ini (Mzm 27:1.4.13-14; Ul:4b), kita pun di ingatkan kembali bagaimana rasanya untuk tinggal bersama dengan Yesus. Dalam bacaan dari Kis. 5:34-42, kita pun di ingatkan bahwa dalam pengadilan di Mahkamah Agung Yahudi, seorang Farisi bernama Gamaliel berkata “Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap; tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah” Para Rasul pun bergembira karena mereka dilepaskan dari pengadilan dan terlebih karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus. Kita diajak untuk mengikuti Yesus dengan segenap hati kita dan juga melepaskan segala kekhawatiran kita karena Tuhan telah berjanji untuk mencukupkan segala yang kita butuhkan.Dan salah satu kebutuhan dasar manusia adalah makan. Hari ini Yesus membuat mukjizat yang luar biasa yaitu menggandakan lima roti dan dua ikan untuk memberi makan lima ribu orang dan yang lebih luar biasanya lagi, setelah semua orang makan hingga kenyang, masih tersisa 12 bakul penuh. Allah selalu memenuhi semua kebutuhan hidup kita, sehingga pun selalu diajak untuk hidup di dalam Yesus, berjalan bersama Dia dan selalu mengandalkan Dia. Kita akan selalu dikenyangkan dan dipuaskan. Semoga kita selalu setia mengikuti Kristus, karena berjalan bersama Dia kita tidak akan tersesat dan tidak akan kekurangan suatu apa pun. Amin Ratih
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
36 Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Apakah Yesus ada di dalam perahuku ? Peringatan wajib St. Katarina dari Siena. Kis.6:1-7, Mzm.33:1-2, 4-5, 18-19; Yoh.6:16-21.
Sabtu 29 April 2017
Yoh.6:20-21:”Aku ini, jangan takut!” Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, danseketika juga juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.”
Injil hari ini bercerita tentang ketakutan dan kekuatiran para murid, ketika perahu yang mereka tumpangi pada waktu malam hari sedang berada ditengah-tengah danau dan di ombang-ambing kan oleh gelombang yang besar disertai angin yang bertiup kencang. Mereka merasa sudah tidak ada harapan lagi, karena pemandangan gelap gulita dan tidak ada tempat untuk minta tolong untuk menyelamatkan hidup mereka. Betapa sering situasi yang di alami oleh para murid itu juga dapat terjadi dalam perahu kehidupan kita ketika gelombang besar berupa masalah rumah tangga, kesulitan ekonomi atau sakit penyakit datang menghampiri yang dapat membuat kita menjadi putus asa dan hilang harapan. Namun jika kita terus melanjutkan membaca cerita diatas maka kita tahu bahwa Jesus tidak membiarkan para muridNya di permainkan oleh gelora laut dan ombak yang mengerikan dalam pekatnya malam, karena segera saja Jesus berjalan kaki diatas air untuk datang kepada mereka. Walau pada awalnya mereka ketakutan karena tidak mengenal Yesus, namum ketikaYesus berkata:” Aku ini, jangan Takut”, segera saja mereka menaikkan Dia kedalam perahu, dan seketika itu juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui. Dari cerita diatas kita dapat belajar bahwa Yesus tidak pernah meninggalkan kita dalam situasi apapun juga, bahkan Yesus menempuh jalan yang tidak lazim menurut ukuran manusia yaitu dengan berjalan diatas air yang merupakan suatu mujizat untuk dapat datang dan menyelesaikan masalah yang sedang terjadi dalam kehidupan kita. Jadi apapun situasi yang sedang dihadapi, jangan pernah takut, cemas, kuatir apalagi berputus asa, karena kita yakin dan percaya bahwa Yesus tahu apa yang sedang terjadi. Dengan suatu cara yang mustahil menurut kita Dia dapat menyelesaikannya karena Dia lebih besar dari segala persoalan . Asal kita mau membuka hati dan menerimaNya kedalam perahu kita maka Dia akan selalu ada bersama kita dalam kehidupan ini dan siap dengan pertolongan IlahiNya. Betty
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 37 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Percaya
Minggu 30 April 2017
Mzm.16:7-8
“Aku senantiasa memandang kepada Tuham; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak...”
Kis. 2:14,22-22; Mzm.16:12a,5,7-8,9-10,11; 1Ptr. 1:17-21; Luk. 24:13-35
Kita akhirnya sudah berada di penghujung bulan April. Kita baru saja melewati bulan puasa, bulan kudus dan kita juga sudah merayakan Paskah, hari kita merayakan Kebangkitan Yesus Kristus Tuhan kita. Untuk saudara- saudara yang kemarin berpuasa atau berpantang, saya mengucapkan selamat karena sudah berhasil melewatkan puasa dan berpantang sampai bulan April ini berakhir. Semoga puasa dan berpantang kemarin berhasil membuahkan hasil imani kepada saudara saudara sekalian. Perlu kita ingat juga, setiap kali kita berhasil berpuasa, itu bukan karena kekuatan kita sendiri, tetapi juga karena kita dibantu dengan kekuatan Tuhan. Seperti yang disebut di Injil Mzm 16:8, “Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.”Tuhan selalu ada di sisi kita, dan setiap kali kita membutuhkan Dia, Dia selalu ada. Setiap Paskah ini, saya selalu diingatkan lagi oleh cinta Yesus kepada kita umat manusia. Dari Yohannes, 3:16, “For God so loved the world that he gave his one and only son, that whoever believes in him shall not perish but have eternal life.” Tuhan begitu mencintai kita sehingga dia bisa mengorbankan satu-satunya anaknya, Yesus Kristus, untuk disalibkan demi menyelamatkan umat manusia. Bagi saya ayat ini sangat mengena di hati. Terkadang kita mungkin suka melupakan cinta Tuhan kepada kita, kita mungkin mengeluh ketika kita sedang susah, atau sedih, atau kecewa, atau patah hati. Kita mengeluh kepada Tuhan kenapa hidup kita tidak seperti yang kita harapkan. Mudah-mudahan saudara sekalian bisa diingatkan lagi seperti saya dengan ayat ini, bahwa di atas segalanya, kita sangat diberkati dan dicintai oleh Tuhan, ayah Kita. Amin. God Bless Vanessa
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
38 Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com