LINGKUNGAN BISNIS OLEH
OLEH KHAS MAGELANG
Nama : Mumpuni Widyawati Kelas : S1TI- 2L NIM
: 10.11.4442
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 / 2011
ABSTRAKSI
Pada jaman penjajahan Jepang, beras merupakan barang langka dan ketela banyak terdapat di sekitar rumah maupun dijual di pasar. Tersebutlah mbah Ali Mohtar dari desa Karet, Magelang, beliau mencoba untuk mengolah ketela dengan cara dikukus kemudian dihaluskan sekedarnya dan dicampur dengan gula. Dari sanalah konon makanan yang bernama Gethuk ini berasal. Saat itu, untuk menghaluskan ketela masih menggunakan cara manual yaitu dengan cara ditumbuk oleh 4 – 6 orang dalam sebuah lesung. Kemudian pada tahun 1985, mbah Ali berhasil membuat mesin penggilas ketela yang dapat membuat adonan gethuk menjadi lebih cepat halus. Ternyata makanan yang awalnya berbentuk bulat-bulat sebesar lepek (piring tatakan gelas) ini banyak digemari oleh orang-orang dan disebut dengan nama Gethuk Gondok karena pada saat itu mbah Ali menderita penyakit gondok. Dan sampai sekarang gethuk tersebut masih dapat dijumpai di toko – toko , pasar, maupun pedagang kaki lima. Bahkan sampai sekarang gethuk ada bermacam – macam diantaranya Gethuk Trio , Gethuk Lindri , Gethuk Gondok dan juga Gethuk Eco. Selain itu makanan khas Magelang juga masih banyak jenisnya diantaranya, bahu bakso ini awalnya tahu baxo ini dari daerah ungaran semarang, namun sekarang di kota Magelang pun sudah ada yang menjual. Dibuat oleh ibu Gandi dengan komposisi tahu, daging sapi, tepung dan garam serta bumbu lain dan juga masih ada tape ketan , wajik week, slondok, kripik yuka , slondok dan masih banyak yang lainnya.
ISI
Gethuk, merupakan kuliner khas Magelang yang mudah dijumpai di pasar tradisional maupun toko oleh-oleh. Jajanan berbahan dasar ketela ini terasa manis gurih dan lembut sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan. Seiring berjalannya waktu, Gethuk-pun mengalami beberapa perubahan. Dari yang tadinya diproses secara manual, sekarang diproses dengan bantuan mesin untuk mempermudah proses penggilingan. Bentuk kemasannya-pun senantiasa dipercantik agar layak untuk dijadikan buah tangan khas Magelang. Gethuk ini dibuat dari singkong yang direbus lalu ditumbuk sampai halus. Gethuk yang dibuat di sini terasa lain dibandingkan dengan gethuk dari tempat lain. Baik rasanya maupun teksturnya, lembut, halus dan enak lagi. Saat ini banyak sekali gethuk dibuat dalam kemasan-kemasan. Salah satu merek yang terkenal adalah Gethuk Trio. Tapi sebenarnya masih banyak merek yang lain, antara lain: Eco, Marem, Nyak Week, dan lain-lain. Bentuknya pun bermacam-macam, ada yang berbentuk lingkaran coklat putih dan ada pula yang berbentuk memanjang dengan tekstur ketela yang masih sangat terasa. Dengan uang Rp.2.000 kita sudah bisa menikmati manis dan gurihnya Getuk Magelang ini. Cara Pembuatan Gethuk :
Ketela yang sudah dikupas kulitnya dicuci bersih kemudian dikukus sampai lunak.
Hasil kukusan selanjutnya ditumbuk dengan cara manual menggunakan lesung sembari dihilangkan seratnya menggunakan arit (celurit).
Adonan yang sudah agak halus dicampur dengan gula pasir, garam sedikit, mentega putih, pewarna makanan dan penambah aroma.
Untuk pewarnaan coklat alami, bisa menggunakan gula jawa maupun bubuk coklat.
Untuk menambah aroma gethuk, bisa menggunakan vanili.
Penggunaan mentega putih bertujuan agar tidak mempengaruhi warna adonan Gethuk.
Penggunaan gula (pasir) asli akan membuat adonan menjadi lunak, berbeda halnya dengan penggunaan pemanis buatan.
Adonan yang telah ditumbuk dan dicampur dengan berbagai macam bahan tadi selanjutnya digiling lagi sebanyak 2 kali untuk menghasilkan Gethuk yang halus.
Proses terakhir adalah pencetakan.
Di Magelang sedikitnya ada 4 macam jenis Gethuk diantaranya ada Gethuk Trio , Gethuk Lindri , Gethuk Gondok dan juga Gethuk Eco . Keempat Gethuk tersebut memiliki perbedaan disebut Gethuk Trio karena memiliki 3 macam warna putih , coklat, dan merah jambu , sedangkan disebut gethuk gondok karena pada saat itu mbah Ali( orang yang pertama kali membuat gethuk) menderita penyakit gondok. Makanan lain yang menjadi makanan khas Magelang ada tahu baxo, makanan ini merupakan penganan yang berbahan dasar tahu dan berisikan baso daging sapi di dalamnya sedikit basah, namun rasa bawang putih dan bumbu khas mereka langsung terasa di lidah. sedikit menyengat memang, apalagi buat anda yang tidak menyukai aroma bawang putih. Namun jangan khawatir, tak lama rasa tawar tahunya akan membuat sensasi tersendiri. Ketika gigitan anda mencapai baso sapinya, hal itu akan menjadi puncak dari ritual makan tahu baxo ini. Selain itu juga ada Slondok yang juga terbuat dengan berbahan dasar ketela .Cara pembuatannya sangat sederhana. krupuk slondok berbahan dasar ketela pohon yang dipilih dengan baik kemudian dikupas dan di rebus hingga matang. Setelah proses perebusan selesai ketela di tumbuk sampai halus dengan diberi bumbu, bawang putih, garam dan penyesap rasa. usahakan sontrot yang ada pada ketela sudah di bersihkan terlebih dahulu. selanjutnya proses penggilingan, penggilingan dapat dilakukan dengan manual maupun mesin. Hasil gilingan dipotong sesuai selera. Proses selanjutnya adalah membentuk ketela yang sudah di giling atau biasa di sebu “getuk” di bentuk melingkar. Jemur pada sinar matahari sampai kering, karena jika tidak kering akan membuat minyak goring boros. Yang istimewa disamping rasanya yang khas juga tanpa bahan pengawet walau tanpa bahan pengawet tetapi dengan penyimpanan yang benar bisa bertahan hingga 1 tahun.
Referensi http://www.yudhakaryadi.com/sejarah-gethuk-magelang/ http://gethuk-magelang.blogspot.com/2009/11/sekilas-tentang-gethuk-magelang.html http://magelang/16.htm http://magelang/Slondok Makanan Khas Magelang.htm